Dokumen tersebut membahas tentang tumbuh kembang, promosi kesehatan, dan masalah kesehatan pada neonatus dan infant. Secara ringkas, dibahas konsep tumbuh kembang pada neonatus dan infant, faktor-faktor yang mempengaruhinya, promosi kesehatan yang dapat dilakukan, serta masalah kesehatan umum yang sering terjadi pada kedua tahap perkembangan tersebut.
4. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hal yang
mutlak bagi seorang anak. Singkatnya, pertumbuhan adalah
proses peningkatan ukuran sel dan peningkatan jaringan
intraseluler. Perkembangan atau berkembang berarti proses
pematangan fungsi atau organ fisik, termasuk
perkembangan kemampuan psikis dan kecerdasan serta
perilaku anak. Proses tumbuh kembang ini berlangsung dari
awal pembuahan (konsepsi) sampai akhir masa remaja,
dengan melalui masa prenatal, bayi baru lahir, prasekolah,
dini, dan remaja.
sekaligus masa
Masa bayi merupakan masa
krisis dalam perkembangan
anak usia
keemasan
manusia.
5. Mengetahui konseppertumbuhan
dan perkembangan serta faktor
yang mempengaruhi.
01
Mengetahui konsep tumbuh
kembang pada neonatus dan infant
beserta promosi kesehatannya.
02
Mengetahui permasalahan
kesehatan yang sering terjadi pada
tahap infant dan neonatus
03
TUJUAN
6. MANFAAT
01
Meningkatkan pengetahuan mengenai
konsep tumbuh kembang pada neonatus
dan infant serta mengetahui usaha
kesehatan yang dapat dilakukan pada
tahap tersebut.
02
Menjadi bahan masukan mengenai
pemberian asuhan keperawatan pada
neonatus dan infant secara
komprehensif pada duni klinik maupun
pre-klinik.
8. Konsep Tumbuh dan
Kembang
Konsep tumbuh & kembang merupakan tahap kehidupan
mulai sejak konsepsi sampai lansia . Pertumbuhan dan
perkembangan manusia merupakan hal yang berurutan,
proses yang dapat diprediksi mulai dari masa pembentukan
dan berlanjut sampai kematian dapat berupa perubahan
secara kuantitatif maupun kualitatif dalam. Pertumbuhan
merupakan hal yang kuantitatif atau dapat diukur, aspek
peningkatan ukuran fisik individu sebagai hasil peningkatan
dalam jumlah sel. Perkembangan adalah aspek progresif
adaptasi terhadap lingkungan yang bersifat kualitatif.
9. Prinsip Tumbuh dan
Kembang
01
Perkembangan
merupakan hal yang
teratur dan mengikuti
rangkaian tertentu
02
Perkembangan
merupakan sesuatu
yang terarah dan
berlangsung terus
03
Perkembangan
merupakan halyang
kompleks, dapat
diprediksi, terjadi
dengan pola yang
konsisten dan
kronologis.
04
Perkembangan
meliputi tantangan
bagi individu dalam
bentuk tugas yang
pasti sesuai umurdan
kemampuan.
10. Lingkungan Biologis
ras, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan
kesehatan, kepekaan terhadap penyakit,
penyakit kronis dan fungsi metabolisme
yang saling terkait satu dengan yang
lain.
01
Lingkungan Fisik
cuaca, keadaan geografis, sanitasi
lingkungan, keadaan rumah dan radiasi.
02
Psikososial
stimulasi, motivasi, ganjaran, kelompok
sebaya, stres, lingkungan sekolah, cinta
dan kasih sayang serta kualitas interaksi
antara anak dan orang tua.
03
Faktor
Tumbuh dan
Kembang
12. Tumbuh Kembang Pada Neonatus
Pada proses tumbuh kembang neonatus terjadi adaptasi
terhadap lingkungan, adanya perubahan sirkulasi darah, dan
organ tubuh mulai berfungsi. Saat lahir rata-rata neonatus
mempunyai berat badan normal yang berkisar 3000 gram -
3500 gram, tinggi badan sekitar 50 cm, dan berat otak sekitar
350 gram. Penampilan fisik pada neonatus atau bayi baru lahir
sangat berbeda dengan proporsi janin, balita, anak-anak, dan
dewasa.
Pada masa neonatus akan muncul refleks-refleks primitif
yang bersifat fisiologis, seperti refleks menghisap , refleks
merangkul yang akan menghilang saat memasuki usia 3-5
bulan, refleks menoleh, refleks terkejut refleks mempertahankan
posisi kepala atau leher dan refleks memegang. Selain muncul
refleks primitif, pada masa neonatal fungsi penglihatan dan
pendengaran juga berkembang secara perlahan.
13. Proses tumbuh kembang infant berlangsung sangat cepat, pada tahap ini
biasanya disebut sebagai ‘periode emas’ sekaligus ‘periode kritis’ yang terjadi
pada usia 1 bulan hingga 1 tahun. Tahap ini juga merupakan satu-satunya
periode yang memiliki perubahan fisik, kognitif, psikososial, dan perkembangan
yang drastis. Pada masa tumbuh kembang infant, perkembangan psikososial
sangat dipengaruhi oleh interaksi bayi terhadap lingkungan yang menjadi
pengalaman sangat berharga untuk bayi dikarenakan pada tahap ini bayi mulai
membedakan diri dengan lingkungan. Bayi dengan usia 3 ½ bulan sudah mampu
menghubungkan stimulus visual dan auditori. Pola fungsi tubuh yang stabil dan
normal dapat dilihat pada pola tidur bayi, rutinitas buang air dan jadwal makan
dari bayi.
Tumbuh Kembang pada
Infant
14. Perkembangan kognitif dari infant dapat dilihat melalui perubahan tingkah
laku bayi, dikarenakan otak yang sedang berkembang akan memproses
stimulus yang bersumber pada penglihatan, pendengaran, dan sentuhan.
Perubahan psikososial pada tahun pertama yaitu bayi akan belajar
membedakan dan membatasi dirinya dengan dari dunia luar. Bayi pada
usia 2-3 bulan akan mulai tersenyum untuk memberikan respons bukan
hanya sekedar refleks. Pada usia 8 bulan bayi dapat membedakan orang
asing dengan individu yang dikenal sehingga bayi akan memberikan
respon yang berbeda-beda.
15. Promosi Kesehatan Untuk
Neonatus dan infant
Masa neonatus atau BBL (Bayi Baru Lahir) adalah masa paling rentan dengan kasus
kematian karena bayi harus melakukan adaptasi ke lingkungan baru di luar kandungan
yang disebabkan karena rentan terkena paparan virus dan kuman atau infeksi, BBLR
(Berat Badan Lahir Rendah), tetanus, hipotermi, perdarahan, dan penyakit lainnya.
Pada 1000 hari kehidupan pertama, bayi hidup dalam masa rentan sehingga
pemberian asupan kepada bayi harus diperhatikan. Asupan tersebut yaitu ASI yang
harus diberikan kurang dari 1 jam setelah melahirkan. Selama 6 bulan lamanya, bayi
harus dilakukan pemberian ASI eksklusif dan diberi MPASI (Makanan Pendamping ASI)
yang bergizi. Bayi yang berusia kurang dari 2 tahun berisiko stunting atau malnutrisi.
Untuk mencegah hal tersebut, nutrisi ibu juga harus diperhatikan saat masih
mengandung dengan memenuhi zat besi atau mengonsumsi mikronutrien.
16. HIPOKSIA
kondisi ketika bayi tidak mendapatkan cukup
oksigen. Hipoksia pada neonates biasa terjadi
setelah proses persalinan selesai.
01
HIPOTERMI
kondisi menurunnya suhu tubuh pada bayi
yang kurang dari 36°C.
02
IKHTERIK NEONATUS
kondisi pada bayi baru lahir (BBL) yang
memiliki kadar bilirubin serum total lebih dari
10 mg% pada minggu pertama
04
Masalah
Kesehatan Pada
Neonatus
BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
Dikatakan bayi yang lahir memiliki berat
badan rendah apabila berat badannya berada
dibawah rentang normal, yaitu kurang dari
2500 gram
03
17. PNEUMONIA
peradangan paru-paru yang disebabkan karena
infeksi sehingga salah satu atau kedua kantung
udara pada paru-paru berisi cairan
01
MALNUTRISI
Malnutrisi atau kekurangan gizi pada bayi
dan balita menjadi suatu masalah kesehatan
yang utama di Indonesia. Malnutrisi dapat
berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan bayi
02
Masalah
Kesehatan Pada
Infant
BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
Dikatakan bayi yang lahir memiliki berat
badan rendah apabila berat badannya berada
dibawah rentang normal, yaitu kurang dari
2500 gram
03
19. KESIMPULAN Konsep tumbuh dan kembang sendiri yaitu
proses berurutan yang akan dilalui mulai dari
tahap konsepsi hingga lansia. Pada setiap
tahapnya, makhluk hidup akan selalu melalui
masalah kesehatan. Pada masa tumbuh
kembang anak sendiri, terutama pada masa
neonatus dan infant diperlukan peran orang tua
selama melakukan masa pengasuhan untuk
memantau tumbuh kembangna. Selama masa
perkembangan dapat dioptimalkan dengan
pemeriksaan perkembangan anak secara
berkala untuk memantau dan deteksi dini
apabila terjadi penyimpangan kesehatan baik
fisik dan psikis anak sama awal.
20. SARAN
Pada 1000 hari kehidupan pertama, anak
hidup dalam masa rentan sehingga banyak
kemungkinan masalah penyakit yang dapat
muncul. Maka dari itu perlu perawatan yang
tepat dari ibu dan kondisi lingkungan sekitar
bayi. Diharapkan bagi seorrang ibu agar
memeriksakan anaknya secara rutin dan
mengikuti posyandu secara teratur. Hal ini
bertujuan agar perkembangan tumbuh
kembang anak dapat optimal sehingga
meminimalisir munculnya masalah kesehatan
pada anak
21. D A F T A R
P U S T A K A
Candra, A., 2017. Suplementasi mikronutrien dan penanggulangan malnutrisi pada anak usia di bawah
lima tahun (Balita). Diponegoro Journal of Nutrition and Health, 5(3), p.195819.
Dainty Maternity, S.S.T., Keb, M. and Anjani, A.D., 2018. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, Dan
Anak Prasekolah. PenerbitAndi.
Hartati, S., Nurhaeni, N. and Gayatri, D., 2012. Faktor risiko terjadinya pneumonia pada anak balita.
Jurnal Keperawatan Indonesia, 15(1),pp.13-20.
Hartiningrum, I. and Fitriyah, N., 2018. Bayi berat lahir rendah (BBLR) di Provinsi Jawa Timur tahun
2012- 2016. Jurnal Biometrika dan Kependudukan, 7(2), pp.97-104.
Juwita, S., SiT, S., Prisusanti, R.D. and ST, S., 2020. Asuhan Neonatus. Penerbit Qiara Media.
Kusumaningrum, P.R. and Elsera, C., 2018. UPAYAMENINGKATKAN KEMAMPUAN IBU DALAM
PERAWATAN NEONATUS. MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan, 13(27).
Kaswandani, N.,Alatas, F.S., Medise, B.E., Muktiarti, D.,Andriastuti, M. and City, H.S.G., 2017. Prosiding
Simposium LXXIII Masalah Kesehatan Neonatus sampai Remaja.
Potter, P.A, Perry, A.G. 2010.Fundamental Keperawatan Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika : 255-257.
Sarah E. Cusick, Michael K. Georgieff. The Role of Nutrition in Brain Development: The Golden Opportunity
of the “First 1000 Days”. The Journal of Pediatrics. 2016:15.