3. Stunting adalah kondisi gagal
pertumbuhan pada anak-anak akibat
kekurangan gizi kronis dan kurangnya
asupan nutrisi yang cukup sejak awal
kehidupan, terutama pada periode
1.000 hari pertama kehidupan, yaitu
dari masa kehamilan hingga usia 2
tahun. Stunting terjadi ketika anak
tidak mencapai tinggi badan yang
seharusnya sesuai dengan usianya.
Stunting
4. Kondisi Ibu Selama
Kehamilan
Penyebab Stunting
Kurang Nutrisi
Kurangnya Akses ke
Air Bersih dan Sanitasi
Infeksi Berulang
Asupan Makan yang
tidak cukup
5. Penyedian air bersih dan saniasi yang aman menentukan kualitas hidup masyarakat. Sanitasi yang buruk
serta keterbatasan akses pada air bersih akan mempertinggi resiko stanting pada anak. Bila anak
tumbuh dilingkungan dengan sanitasi dan kondisi air yang tidak layak, hal ini dapat mempengaruhi
pertumbuhannya.
Kekurangan gizi (malnutrisi) adalah kondisi saat tubuh tidak mendapat asupan nutrisi yang cukup dalam
jangka waktu yang lama.
Sakit infeksi yang berulang pada anak disebabkan oleh sistem imunitas tubuh yang tidak bekerja
secara maksimal.
Kurangnya Akses ke Air Bersih dan Sanitasi
Kurang Nutrisi
Infeksi Berulang
Rendahnya akses terhadap makanan dengan nilai gizi tinggi serta menu makanan yang tidak
seimbang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak dan meningkatkan resiko stanting. Dimulai
sejak ibu mengsndung dan setelah melahirkan.
Pola asuh yang kurang efektif juga menjadi salah satu penyebab stanting pada anak. Faktor ibu
yang masa remaja dan kehamilannya kurang nutrisi serta masa laktasi yang kurang baikjuga dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan otak anak.
Asupan Makan yang tidak cukup
Kondisi Ibu Selama Kehamilan
6. Gangguan Pertumbuhan
dan Perkembangan
Anak yang mengalami stunting mungkin
memiliki keterlambatan perkembangan fisik
dan mental.
Stunting dapat meningkatkan risiko
penyakit kronis seperti diabetes, penyakit
jantung, dan tekanan darah tinggi di masa
dewasa.
Resiko Penyakit Kronis
DAMPAK STUNTING
Kemampuan Belajar
Terhambat
Anak-anak yang mengalami stunting
mungkin mengalami kesulitan dalam belajar
dan berprestasi di sekolah.
8. PENCAGAHAN DAN PENGOBATAN
Pencegahan dan penanganan stunting melibatkan berbagai langkah, seperti:
Pemberian Nutrisi yang Adekuat: Memberikan nutrisi yang cukup, seimbang, dan
berkualitas selama periode pertumbuhan kritis anak.
Peningkatan Akses ke Air Bersih dan Sanitasi: Memastikan akses yang memadai
ke air bersih dan fasilitas sanitasi yang baik untuk mencegah infeksi
.
Perawatan Kesehatan yang Baik: Meningkatkan akses dan kualitas perawatan
kesehatan, terutama selama kehamilan dan awal kehidupan anak.
Edukasi Orang Tua: Memberikan edukasi kepada orang tua dan pengasuh tentang
praktik gizi yang baik dan perawatan anak yang sehat.
10. Stunting adalah kondisi serius yang dapat
berdampak jangka panjang pada kesehatan dan
perkembangan anak. Pencegahan dan penanganan
stunting memerlukan upaya yang komprehensif dari
berbagai sektor, termasuk gizi, kesehatan, air
bersih, sanitasi, dan pendidikan. Penting untuk
meningkatkan kesadaran dan tindakan untuk
mengurangi prevalensi stunting dan memastikan
pertumbuhan dan perkembangan anak-anak yang
optimal.
KESIMPULAN