Dokumen tersebut membahas strategi pengelolaan sekolah yang efektif dengan menerapkan manajemen berbasis proses dan sistem manajemen mutu. Secara khusus dijelaskan tentang pentingnya komitmen manajemen dan penerapan sistem manajemen mutu secara konsisten untuk meningkatkan kualitas proses pendidikan dan hasil belajar siswa guna bersaing di era globalisasi.
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
Total Quality Management
1. STRATEGI PENGELOLAAN SEKOLAH
BERBASIS MANAJEMEN PROSES
DENGAN PENGGUNAAN MODEL
SISTEM MANAJEMEN KUALITAS
Kelompok 5 Kelas Diknas 2A
(Alternatif strategi pengelolaan sekolah yang efektif dan efisien)
2. Rasional
Perubahan LingkunganPerubahan Lingkungan
Perubahan-perubahan di pelbagai aspek kehidupan seperti
teknologi, politik, ekonomi, dan budaya yang kompleks dan
penuh ketidakpastian.
• Berubahnya budaya
• Terbukanya arus informasi dan semakin menyebarnya
arus teknologi komunikasi,
• Sistem politik (sistem desentralisasi yang semakin luas),
• Tingginya persaingan baik teknologi maupun ekonomi
sebagai akibat arus globalisasi.
Perubahan lingkungan dalam sistem
pendidikan di Indonesia
Perubahan tersebut memerlukan
pengembangan organisasi
3. PengembanganPengembangan
OrganisasiOrganisasi
• Meningkatkan efektivitas dan
efisiensinya,
• Pengembangan sekolah di lakukan
agar sekolah dapat “survive” terhadap
berbagai perubahan
• Pada konteks pendidikan dapat
dilakukan dengan merubahmerubah paradigmaparadigma
manajemen penyelenggaraan danmanajemen penyelenggaraan dan
pengelolaan sekolahpengelolaan sekolah
4. Konsep Mutu Dalam Pengelolaan
Sekolah
Definisi Umum Mutu mengandung makna derajat (tingkat)
keunggulan suatu produk (hasil kerja/upaya) baik berupa barang
maupun jasa; baik yang tangible maupun yang intangible.
Dalam konteks pendidikan pengertian mutu mengacu pada
proses pendidikan dan hasil pendidikan
"Proses Pendidikan" Yang Bermutu melibatkan berbagai
input, (manajemen sekolah, dukungan administrasi, bahan ajar
sarana sekolah, dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya
serta penciptaan suasana yang kondusif.
Mutu Dalam Konteks “Hasil Pendidikan” yang bersifat
tangibel adalah prestasi sekolah berupa student achievement
(tes kemampuan akademis) atau prestasi siswa pada bidang
tertentu, bahkan prestasi sekolah yang bersifat intangibel,
misal suasana disiplin, keakraban, kebersihan dll)
5. Manajemen Berbasis Proses
Menurut Gaspaerz Suatu proses dapat didefinisikan sebagai
integrasi sekuensial dari orang, material, metode dan mesin atau
peralatan dalam lingkungan untuk menghasilkan nilai tambah output
bagi pengguna atau pelanggan.
Manajemen proses menempati posisi begitu penting dalam
perkembangan manajemen moderen, dikarenakan pada umumnya
semua produk/ atau jasa diproduksi atau diserahkan kepada
pelanggan melalui suatu proses kerja atau proses bisnis.
Berdasarkan pemikiran bahwa kepuasan pelanggan adalah
hal utama dalam kerangka keberlangsungan suatu perusahaan
produk atau jasa, maka proses kerja itulah yang perlu ditingkatkan
performansinya secara terus menerus agar mampu memenuhi
kebutuhan dan harapan pelanggan secara terus menerus pula.
Dengan kata lain konsep manajemen proses akan berkaitan denganDengan kata lain konsep manajemen proses akan berkaitan dengan
perbaikan kualitasperbaikan kualitas
6. Konsep Manajemen Proses
Gabriel Pall (1987) menyebutkan enam komponen dalam
Implementasi Manajemen Proses
1. Kepemilikan (ownership) tanggung jawab desain, operasional dan
perbaikan proses
2. Perencanaan (planning) melakukan suatu pendekatan terstruktur
dan terdisiplin untuk mengerti, mendefinisikan dan mendokumentasi
semua komponen dalam proses dan hubungan antar komponen
utama itu
3. Pengendalian (control) menjamin efektivitas, dimana semua output
dapat diperkirakan dan konsisten dengan ekspektasi pelanggan
4. Pengukuran (measurement) memetakan performansi atribut
terhadap kebutuhan pelanggan dan menetapkan kriteria untuk
akurasi, presisi, dan frekuensi perolehan data
5. Perbaikan dan peningkatan (improvement) meningkatkan
efektivitas dari proses melalui perbaikan yang diidentifikasi secara
tetap
6. Optimisasi (optimization) meningkatan efisiensi dan produktivitas
dengan perbaikan yang diidentifikasi secara tetap
7. Model Manajemen Berbasis Proses
Continual Improvement Of The Quality Management System
Custo
mers
Requir
ement
s
Custo
mers
Satisfa
ction
Management
Responsibility
Resource
Management
Measurement,
Analysis and
Improvement
Product
Realization
Input
Product
Output
Kegiatan Penambahan Nilai
Alur Informasi
8. Perbaikan Proses Menuju Continual
Improvement
1. Produk apa yang terpenting bagi pelanggan?
2. Proses apa yang menghasilkan produk ini?
3. Komponen atau faktor kunci apa yang merangsang
tindakan dalam organisasi dan proses apa yang
mengkonversi atau mengubah rangsangan ini menjadi
output?
4. Proses mana yang memiliki visibility tertinggi dengan
pelanggan?
5. Proses mana yang memiliki dampak terbesar terhadap
standar performansi yang dikendalikan oleh pelanggan?
6. Berdasarkan data performansi, proses mana yang
memiliki potensi terbesar untuk perbaikan?
Langkah awal sebelum perbaikan proses:
Mengidentifikasi proses kunci yang
mempengaruhi keberhasilan
9. Langkah Perbaikan Proses
LANGKAH 1 IDENTIFIKASI MASALAH
LANGKAH 2 IDENTIFIKASI DAN DOKUMENTASI PROSES
LANGKAH 3 MENGUKUR PERFORMANSI
LANGKAH 4 MEMAHAMI MENGAPA?
LANGKAH 5 MENGEMBANGKAN DAN MENGUJI IDE
LANGKAH 6 IMPLEMENTASI SOLUSI DAN EVALUASI
UMPAN
BALIK
10. Perbaikan proses pengelolaan
sekolah melalui Sistem Manajemen
Mutu
Menurut Gaspaerz kebanyakan program perbaikan
atau peningkatan mutu gagal karena:
1. Program-program itu memiliki sistem manajemen mutu,
tetapi tiada keinginan kuat dari manajemen untuk
menerapkannya secara konsisten, atau:
2. Manajemen memiliki keinginan untuk menerapkan
program perbaikan mutu tetapi organisasi tersebut tidak
memiliki suatu sistem manajemen mutu
Dengan kata lain kata kunci perbaikan dan
peningkatan mutu bergantung pada komitmen dan
keinginan kuat manajemen serta adanya suatu bentuk
sistem manajemen mutu
11. Sistem Manajemen Mutu
• QMS di definisikan sebagai struktur
organisasi, tanggung jawab, prosedur-
prosedur, dan sumber-sumber daya untuk
penerapan sistem manajemen mutu, jadi
suatu sistem manajemen mutu merupakan
sekumpulan prosedur terdokumentasi dan
praktik-praktik standar untuk manajemen
sistem yang bertujuan untuk menjamin
kesesuaian dari suatu proses atau produk
(barang dan atau jasa) terhadap kebutuhan
atau persyaratan tertentu.
• Bentuk QMS dapat dirancang dan
dikembangkan oleh organisasi secara
mandiri (non formal) atau adopsi (formal)
12. QMS berbasis proses melalui CQI (Continous
Quality Improvement) bertujuan untuk mencapai
TQM
Contoh QMS nonformal: QMS Xerox, QMS St. Mary,
QMS Sig Sigma Motorolla, QMS Ford
Contoh QMS formal: QMS ISO 9001:2008, MBNQA, SNI
19000
13. TOTAL QUALITY MANAGEMENT
Totally satisfying costumer needs and expectations via continous improvement
Quality Management System (QMS) Continous Quality Improvement
Management System to prevent errors
and good service faults
Improving productivity and capability of
the good service offered
Define and document
the policy and
objectives
policy and objective Total Quality Control (TQC)
Quality Circle (QC)
Value Added Management
Zerro Defects
Workforce Involvement
Empowerment
Process Re Engineering
Integrated Manufacturing
Productivity Maintanance
Risk Management
ect...
Preparing to meet the
defined policy and
objectives
planning
Meeting the policy and
objectives during good
service processing
Monitor and control
Review and correction
of the management
system
Review and audit
Management review, corrective and preventive
action, internal audit
14. Tahapan Implementasi:
• Berkomitmen untuk menjalankan sistem manajemen
dengan berbasis kepada proses, menciptakan quality
awareness dikalangan internal, meningkatkan partisipasi
karyawan serta meninjau ulang sistem manajemen mutu
yang sedang berlaku
• Memutuskan untuk mengembangkan atau mengadopsi
suatu bentuk standar sistem manajemen mutu
• Menetapkan working group dan wakil manajemen mutu
serta meredefinisi struktur organisasi dan tupoksi
• Menetapkan tujuan tujuan kualitas dan implementasi
sistem
• Menyepakati bahwa fungsi dan aktivitas dikendalikan
oleh suatu bentuk prosedur standar (POS)
• Memperkenalkan sistem dokumentasi pada setiap
aktivitas baik POS maupun instruksi kerja
• Pelaksanaan audit sistem secara berkelanjutan.
15. Solusi yang harus dilakukan adalah :
Pertama: Menerapkan pengelolaan sekolah berbasis
pada manajemen proses, Kedua: Melakukan
pengembangan sistem manajemen kualitas, bisa berupa
adopsi atau membuat rancangan sistem manajemen
kualitas secara mandiri, Ketiga: Secara konsisten
menjalankan sistem melalui perbaikan terus menerus
(continual process improvement) menuju Total Quality
Management (TQM). Jika hal ini dapat direalisasikan, maka
kualitas pengelolaan penyelenggaraan layanan pendidikan
di sekolah pun akan meningkat,
Perubahan paradigma strategi pengelolaan manajemen
sekolah untuk menghadapi era globalisasi yang
hyperkompetitif, akan memungkinkan pengelolaan
sekolah yang memberi perhatian secara penuh kepada
mutu untuk memenangkan kompetisi.
Penutup
16. DAFTAR PUSTAKA:
Engel James F, Roger D. Blackwell and Paul W. Minard, 1995, Perilaku Pengguna , Jilid 2, Jakarta :
Binarupa.
Gani, Ilham. 2007. Pengaruh Kualitas Layanan dan Penerapan SMM ISO 9001:2000 Terhadap Kepuasan
Pelanggan SMK di Provinsi kalimantan Timur. Tesis Pascasarjana Universitas Mulawarman,
Samarinda.
Gani, Ilham, 2007. Implementasi SMM ISO 9001:2000 pada Sekolah Menengah Kejuruan
Gasperz, Vincent. 1997. Manajemen Kualitas (dalam Industri Jasa). Cetakan Pertama. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Gasperz, Vincent. 1997. Manajemen Kualitas (Penerapan Konsep-konsep Kualitas dalam Manajemen Bisnis
Total). Cetakan Pertama. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Gasperz, Vincent. 1997. Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Gasperz, Vincent. 2005. Total Quality Manajemen. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Gasperz, Vincent. 2006. ISO 9001:2000, and Continual Quality Improvement. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Web Site
ISO 10011-2:1991, Panduan untuk Mengaudit Sistem Mutu Bagian-2 : Kriteria kualifikasi auditor sistem
mutu; Akan diterbitkan. (Revisi dari ISO 9000-4:1993).
http://www.iso.ch; http://www.bsi.org.uk/iso-tc176-sc-2
ISO Central Secretariat (sales@iso.ch) Berita ISO 9000 + ISO 14000 (Sebuah Publikasi Dua Bulanan yang
Memberikan Liputan Lengkap Perkembangan Internasional Berkaitan dengan Standar Sistem
Manajemen ISO, Termasuk Berita Penerapannya oleh Beragam Organisasi di Seluruh Dunia)
Jaya. U, Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Gaya Kepemimpinan Kepala
Pusat PPPGT Kesenian Cianjur Terhadap Efektivitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan
(Studi Deskriptif Analitik Pada Pusat Pengembangan Penataran Guru Pertanian Cianjur Jawa Barat
Tahun 2005),p.1, 2006. Copyright 2007 Sekolah Pascasarjana UPI, (http://sps.upi.edu)
Pamulu, et. al, Studi Implementasi ISO 9000:2000 Pada Perusahaan Konstruksi di Makassar Journal of Civil
Engineering 12(3) :pp. 201-210, ITB, 2005, (http://eprints.qut.edu.au)
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000, Sekolah Berstandar Internasional, Teknik Penerapan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2000, http://www.iso.ch; http://www.bsi.org.uk/iso-tc176-sc-2