Dokumen tersebut membahas tentang Total Quality Management System (TQMS) yang mencakup pengertian, tujuan, sejarah, dan prinsip-prinsip TQMS serta alat-alat manajemen mutu seperti PDCA cycle dan 5S process."
1. Total Quality Management System (TQMS)
Helpdesk Assurance - Telkom Akses Solo 2017 Presentasi ini dibuat oleh NIK 92710162 – Agam Wira Sani
INTRODUCTION TO
2. Total Quality Management (TQM)
Total Quality Management System atau disingkat dengan TQMS adalah sistem
manajemen kualitas yang berfokus pada Pelanggan (Customer focused)
dengan melibatkan semua level karyawan dalam melakukan peningkatan atau
perbaikan yang berkesinambungan
Menggunakan strategi, data dan komunikasi yang efektif untuk meng-
integrasikan kedisplinan dan kualitas ke dalam budaya dan kegiatan-kegiatan
perusahaan. Singkatnya, Total Quality Management (TQM) adalah pendekatan
manajemen untuk mencapai keberhasilan jangka panjang melalui Kepuasan
Pelanggan (Customer Satisfaction)
Telkom Akses Solo 2017
3. Tujuan Total Quality Management
Telkom Akses Solo 2017
Perusahaan/organisasi dapat meningkatkan dan mempercepat
performa dengan membuat standarisasi yang dapat di
kembangkan secara berkelanjutan
Perusahaan/organisasi memiliki kemampuan untuk memberikan
produk atau layanan yang berkualitas, dapat digunakan dan sesuai
dengan kebutuhan pelanggan
Perusahaan/organisasi dapat meningkatkan kepuasan pelanggan
Perusahaan/organisasi dapat menunjukan secara spesifik sistem
manajemen kualitas jika dibutuhkan untuk menarik minat
terhadap pelanggan
Mengurangi cost produksi
Meningkatkan moral karyawan, dengan menempatkan karyawan
sesuai dengan kemampuan, minat, bakat
4. Sejarah Total Quality Management System
Telkom Akses Solo 2017
Sebelum 1800 : Era Tanpa Mutu
Produk dibuat tanpa memperhatikan mutu,terjadi jika perusahaan tidak memiliki pesaing.
1800-an : Era Inspeksi
Perhatian produsen terhadap mutu sangat terbatas. tanggung jawab terhadap produk didelegasikan pada departemen
inspeksi/operasi dengan titik berat pada produk akhir.
1900 - 1930 : Era Statistic control
Dalam memperbaiki kualitas produksi penyimpangan dan barang cacat (defect) dapat dideteksi dengan metode
statistik yang dibuat oleh Fredrick W. Taylor.
1930- 1950 : Era Quality Assurace
Konsep mutu mengalami perluasan ke desain dan koordinasi dengan departemen jasa.
1950 : Era Strategis Quality Management / Total Quality Management
Hadirnya pakar kualitas W. Edward Deming di Jepang pada tahun 1950 dengan membawa ilmu PDSA ( Plan-Do-
Study-Act ) membawa jepang maju pesat dalam industri produksi.
1962 : Quality Control Circle
1962, Prof. DR. Kaoru Ishikawa memperkenalkan Gugus Kendali Mutu, sebuah mekanisme dan dinamika yang
menjamin adanya evaluasi terhadap berbagai hasil yang diperoleh secara kontinyu, dalam sebuah kelompok
Fredrick W. Taylor
1856 -1915
W. Edward Deming
1990 - 1993
1.Better design of products to
improve service
2.Higher level of uniform product
quality
3.Improvement of product testing in
the workplace and in research
centers
4.Greater sales through side [global]
markets
1.Replace rule-of-thumb work methods
with methods based on a scientific
study of the tasks.
2.Scientifically select, train, and develop
each employee rather than passively
leaving them to train themselves.
3.Provide "Detailed instruction and
supervision of each worker in the
performance of that worker's discrete
task" (Montgomery 1997: 250).
4.Divide work nearly equally between
managers and workers, so that the
managers apply scientific management
principles to planning the work and the
workers actually perform the tasks
5. Telkom Akses Solo 2017
Prinsip Total Quality Management
Customer Focussed
Semua tindakan yang dilakukan oleh sebuah
organisasi/perusahaan pada akhirnya untuk kepentingan
pelanggan
TQM PRINCIPAL
Total Employee Involvement
keterlibatan karyawan dapat mendukung perusahaan dalam
peningkatan proses dan kualitas sehingga menghasilkan produk
dan layanan yang terbaik untuk pelanggan
Proses Approach
Serangkaian langkah-langkah yang dimulai dari penerimaan
INPUT dari supplier (internal maupun eksternal) dan meng-
transformasi-nya menjadi OUTPUT yang akan dikirimkan ke
pelanggan
Strategy and Systematic Approach
Menggunakan pendekatan Strategi dan Sistematik dalam
mencapai Visi, Misi dan Tujuan dengan perumusan dan
perencanaan strategi dalam mengintegrasikan konsep kualitas
ke dalam Strategi Perusahaan secara keseluruhan
Integrated System
sistem yang terintegrasi dengan baik agar visi, misi, strategi,
kebijakan, tujuan dan sasaran perusahaan dapat dikomunikasikan
dengan baik dan jelas kepada semua karyawan
Continual Improvement
Peningkatan yang berkesinambungan dalam
melakukan analisis dan menciptakan cara-cara yang
lebih bersaing dan efektif dalam mencapai tujuan
perusahaan.
Fact-based decision making
Mengumpulkan dan melakukan analisis data
secara berkesinambungan agar keputusan
ataupun kebijakan yang diambil benar-benar
akurat dan tepat sasaran
Communications
Perubahan dalam strategi, kebijakan, jadwal maupun
metode pelaksanaan perlu dikomunikasikan kepada
semua karyawan.
6. Unsur Quality Management
Metrology
Qualitas harus dapat diukur, contoh : ukuran kesehatan jantung dapat diukur dengan bpm ( beats per minutes ); panjang/jarak
( mm, cm, dm, m, km ) ; massa ( gr, kg, puound/lbm,) ; cairan ( liter, barrel ).
Standarization
Standar perlu dibentuk agar dapat memprediksi kualitas. Baik buruk nya produk atau pekerjaan dapat di tentukan jika memiliki
standar tertentu. Contoh organisasi standarisasi : ISO ( International Organization for Standarization ), IEC ( International
Electrotechnical Commission), ANSI ( American National Standar Institute ) , SNI ( Standar Nasional Indonesia )
Accreditation
Pengakuan formal yang diberikan oleh badan akreditasi terhadap kompetensi suatu lembaga atau organisasi. Contoh : KAN ( Komite
Akreditasi Nasional ), BAN-PT ( Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi )
Sertification
Bagian dari proses akreditasi dengan memberikan dokumen khusus yang legal.
Regulated Market
Kontrol pemerintah terhadap supply dan demand, seperti boleh tidak nya produk masuk market atau berapa harga jual pada produk
tertentu.
Telkom Akses Solo 2017
Ref :
http://www.mescenter.ru/images/abook_file/Total_Quality_Management_and_Six_Sigma.pdf
7. Quality Management Tools
PDCA CYCLE
5S PROCESS
OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH
Telkom Akses Solo 2017
8. Telkom Akses Solo 2017
P:PLAN – Convert Weakness Into Strenght, Strength into excelence.
merupakan serangkaian aktifitas perncanaan yang di uraikan baik dalam bentuk list atau sketsa/process flow yang berisi
tentang Parameter proses, Metode pelaksanaan, Financial, Material dan Human Resource yg dibutuhkan, Deadline serta
semua informasi yg mencakup PLAN tersebut. PLAN juga digunakan untuk mengkaji process/rutinitas yang berlangsung
sudah sesuai dengan goal atau belum
D:DO – Action and Data Colecting
Merupakan aktifitas untuk menjalankan Plan, dengan mengikuti semua instruksi yang ada. Do merupakan tahapan bagi
karyawan untuk pelatihan dan edukasi. Pada fase DO kita dapat mengetahui sesuai atau belum PLAN terhadap Goal yang
mana merukapan PRE-AUDIT sebelum tahap CHECK.
KAIZEN - COUNTINOUS IMPROVEMENT IS WAY OF LIVE
PDCA CYCLE/DEMING CYCLE
PDCA CYCLE adalah sebuah metode untuk mengendalikan proses atau sistem
• Kecelakan kerja/ kerugian, gagal produksi bukan terjadi karena begitu saja. Akan tetapi
merupakan himpunan dari beberapa kesalahan baik manusia/alat, yang seharusnya dalam
beberapa kasus dapat dihindari.
9. Telkom Akses Solo 2017
KAIZEN - COUNTINOUS IMPROVEMENT IS WAY OF LIVE
PDCA CYCLE/DEMING CYCLE
C: CHECK – RESULT AUDIT
Merupakan kegiatan yang melingkupi matrik Indikator dan Performa dengan
membandingkan antara PLAN dan PLAN ACHIEVED. CHECK terdiri dari Audit, Process
Analysis, Evaluation, dan Satisfaction survey. Jika Satisfaction survey tidak ditemukan
Inkonsisten maka sudah cycle sudah cukup, jika tidak berlanjut ke ACTION.
A: ACT
Jika, hasil check sudah sesuai maka tidak ada yang perlu dilakukan hingga menemui
Inkonsisten. ACT merupakan tindakan korektif terhadap hasil CHECK. Korektif atau
tindakan dari ACT dapat digunakan sebagai panduan jika mendapati permasalahan
yang sama.
PDCA cycle selesai ketika masalah
dapat terselesaikan akan tetapi jika
menemui permasalahan baru maka
PDCA cycle akan dimulai kembali.
Semakin kompleks permasalahan dan
penyelesaian mengindikasikan
perusahaan semakin berkembang
Semua data yang didapatkan pada
PDCA CYCLE dapat dimaanfatkan
dalam OSH ( OCCUPATIONAL
SAFETY AND HEALTH )
10. Telkom Akses Solo 2017
KAIZEN - COUNTINOUS IMPROVEMENT IS WAY OF LIVE
PDCA CYCLE/DEMING CYCLES : STUDY
A : ADJUST siklus DEMING
P: PLAN
1. Menentukan suatu permasalahan yang ingin diselesaikan
2. Memahami kondisi perusahaan/organisasi saat ini yang
menyangkut permasalahan tersebut.
3. Menentukan target Improvement yang ingin di capai.
4. Menggunakan root cause analysis dengan fishbone diagram/ 5w analysis dan
gap analysis untuk menentukan apa saja yg berpegaruh dan pengaruhnya jika
dilakukan improvement atau tidak, tahap ini membutuhkan waktu yang lama,
tim QA/QC dapat melakukan brainstorming terhadap pihak yang berkepentingan
5. Menciptakan methode/langkah lanjutan untuk melaksanakan PLAN
50%-80% total time
New problem
Continuous Improvement
11. MEMBUAT SCATTER DIAGRAM
DARI CHECKSHEET
MEMBUAT RISK
ASSESMENT
MENGUNJUNGI
AREA/SHOOPFLOOR
CEK DATA KELUHAN
PELANGGAN
CEK MESIN
HISTORY/EQUIPMENT
(P)PLAN - Menentukan Kondisi
Telkom Akses Solo 2017
Menentukan kondisi dapat dilakukan dengan mengumpulkan data permasalahan,
dengan cara sebagai berikut:
INTERVIEWING
BRAINSTORMING GRUP PRIORITIZE
ASK WHY, MIN
5 TIMES !
12. ASK WHY ?
Telkom Akses Solo 2017
Ask Why dapat juga menggunakan
template sebagai berikut :
REf :
https://www.cms.gov/Medicare/Provider-Enrollment-and-Certification/QAPI/downloads/GuidanceforRCA.pdf
https://www.isixsigma.com/tools-templates/cause-effect/determine-root-cause-5-whys/
13. DO - ACTION, DATA COLECTING AND ANALYSING
Telkom Akses Solo 2017
Dengan menggunakan 7 tool Quality Control
CHECKSHEET
HISTOGRAM
SCATTER DIAGRAM
CONTROL CHART
FLOW CHART
CAUSE AND EFECT
PARETO
DATA COLECTING
DATA COLECTING & ANALYSIS
ANALYSIS TECHNIQUE
continue in quality control 7 tools
15. 5R
Telkom Akses Solo 2017
5R adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang
berasal dari Jepang yaitu TOYOTA yang digagas oleh Toyoda Sakichi. Metode 6S digunakan
oleh manajemen perusahaan dalam usaha memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin di
lokasi kerja sekaligus meningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh
Sasaran 5R dalam bekerja adalah :
1. Nyaman dalam bekerja
2. Meningkatkan efisiensi : a. Kerusakan menurun
b. Lifetime (jangka waktu) mesin atau alat produksi meningkat
c. Stock barang tidak mubadzir
d. Mengurangi pemborosan
e. Memanfaatkan ruangan secara efektif
3. Zero Claim (karyawan, mesin, kualitas produk dsby.)
4. Menurunkan Incident/Acident
Toyoda Sakichi
1867 - 1930
King of Japanese Inventors
16. Ringkas, Rapi, Resik, Rajin, Rawat, Selamat
Ringkas
Cara melakukan keringkasan :
1. Barang-barang / Dokumen yang digunakan dipisah secara jelas yang perlu dan tidak perlu.
2. Lakukan pengelompokan barang menurut fungsinya
3. Lakukan pengelompokan barang menurut frekuensi penggunaanya
Rapi
Telkom Akses Solo 2017
Kunci sukses kerapian :
1. Letakan barang yang diperlukan di tempat yang mudah ditemukan
2. Buat sebuah wadah yang dirancang sedemikian rupa untuk meletakan barang secara aman dan teratur dalam urutan yang benar
3. Sarana kerja tersebut dapat dipindahkan dan diangkut sekaligus bersama-sama
4. Baik dalam wadah atau pun tidak, sarana kerja diatur sehingga mudah dipakai menurut urutanya dan berada dalam jangkauan
5. Barang-barang perlu diberi label agar dikenali penggunaanya dengan jelas
17. Ringkas, Rapi, Resik, Rajin, Rawat, Selamat
Rapi
Telkom Akses Solo 2017
Parameter Kerapian :
1. Tentukan kerapian barang ( Mutu, Keamanan, Efisien, Terpelihara, Nama Lokasi)
2. Mudah diambil dan menyimpan
3. Terdapat garis/penanda dan tempat penyimpanan
Resik
Tujuan Kebersihan :
1. Mengubah cara berfikir dan berprilaku bersih.
2. Menciptakan kinerja yang bersih
3. Tanggung jawab kebersihan
4. Mempertahankan yang sudah bersih
Mekanisme kebersihan secara umum :
1. Membersihkan secara menyeluruh
2. Merawat agar tetap bersih
3. Mempertahankan yang sudah bersih
Kebersihan juga diaplikasikan dalam :
1. Kualitas barang produksi
2. Kuantitas
3. Sistem pengiriman produk
4. Service dan pelayanan
5. MORAL ATAU ETIKA
18. Ringkas, Rapi, Resik, Rajin, Rawat, Selamat
Rajin terhadap Standar
Membuat standar khusus dalam melakukan pekerjaan bisa dengan SOP (Standar operasi pekerjaan) atau manual dalam mengoperasikan alat.
Guna dari standarize dalah untuk mempertahankan dari 3S diatas, yaitu : Sort ( Rapi ) , Set in Order ( Ringkas ) dan Shine ( Resik ). Rajin juga
dapat di implementasikan sebagai aktifitas taat mematuhi prosedur kerja dan SMK3 serta, berinisiatif dan memiliki attitude yang baik dalam
melaksanakan pekerjaan
Telkom Akses Solo 2017
Rawat
Dengan merawat sarana kerja baik sarana
keselamatan kerja ataupun alat kerja
19. Ringkas, Rapi, Resik, Rajin, Rawat, Selamat
Rawat
Telkom Akses Solo 2017
Bagaimana menciptakan suasana SUSTAIN / RAWAT dan 5R +1S?
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang disiplin diperlukan:
1. Kesadaran baik pekerja maupun pihak manajerial
2. Waktu untuk melaksanakan sustain
3. Struktur organisasi 5R + 1S
4. Dukungan penuh dari semua warga perusahaan
5. Penghargaan 5R + 1S
6. Kepuasan dan ketertarikan terhadap lingkungan 5R + 1S
Teknik untuk menciptakan lingkungan Rawat dan 5R +1S?
1. Poster
2. Slogan
3. Foto-foto dan rekam jejak 5R + 1S
4. Suratkabar untuk lingkungan perusahaan
5. Manual buku petunjuk
6. Bulan 5R + 1S
7. Tour antar departement kerja
20. Telkom Akses Solo 2017
TYPE OF WASTE
MOTION
TRANSPORTATION
WAITING
OVER - PRODUCTION
INVENTORY
OVER - PROCESSING
• Mencari dokumen yang hilang, jalan ke ruangan, jalan ke printer atau lokasi kerja
• Memindahkan dokumen, shipping, mengirim data yang tidak perlu.
• Menunggu persetujuan/ttd, menunggu info dari pelanggan, menunggu penjelasan
• Produksi terlalu cepat/ banyak, produksi yg tidak diperlukan.
• Menyimpan supply/material terlalu banyak. Menyebabkan kurangnya ruang dan biaya
penyimpanan/perawatan
• Memproduksi sesuatu yang tidak mempunyai nilai, terlalu banyak proces. Ch : Fotocopi duplikat
REWORK • Mengkoreksi data yg eror, gagal produksi/memproduksi ulang
Tujuan dari 6S adalah mengurangi/ eliminir Waste. Salah satu Waste terbesar adalah
“Waiting”. Berikut tipe-tipe waste :
Non Value Adding to
Eliminate :
Mura-Uneveness
Muri - Overburden
Muda - Waste
22. VALUE STREAM MAPPING
Telkom Akses Solo 2017
Untuk mempermudah mengidentifikasi
waste dapat menggunakan value stream
mapping (VSM)
VSM merupakan data yang berisi tentang
semua kegiatan dan process baik itu value
dan nonvalue ( VA & NVA)
VSM bertujuan untuk mengetahui status
process saat ini serta mengidentifikasi
waste dan tindakan terhadap waste.
Untuk memudahkan dalam mapping dan
update maka dapat menggunakan papan
lebar VSM dengan penempelan notes
23. OSH ( OCUPATIONAL SAFETY & HEALTH )
Selamat
Telkom Akses Solo 2017
Safety adalah aktifitas pencegahan dan penanggulangan terhadap kecelakaan baik berupa pekerja dan karyawan dan akibatnya
yang berupa kebakaran, peledakan, pencemaran lingkungan, penyakit dan kematian.
Gerakan keselamatan dapat berupa:
1. Pakaian kerja
2. Pakaian alat pelindung diri yang tepat
3. Memelihara kebersihan dan kerapian tempat kerja
4. Perilaku kerja yang benar (Profesional)
5.Cara menangani barang yang benar
6. Pemeliharan mesin & perkakas (Hand Tool)
7. Pencegahan anti kebakaran
8. Pembentukan fire brigade
9. Penanganan bahan berbahaya
10. Latihan memperkirakan bahaya
11. Pertolongan pertama pada kecelakaan
12. Pemeliharaan sarana emergency
24. OSH ( OCUPATIONAL SAFETY & HEALTH )
Telkom Akses Solo 2017
TABEL JOB SAFETY ANALYSIS
JSA merupakan salah satu formulir dari risk assessment, yang
menunjukan langkah-langkah atau tahapan pekerjaan agardapat
dikerjakan secara aman. Selain JSA terdapat juga SWMS ( Safe Work
Methode Statement ) form yang digunakan pada pekerjaan yang
memiliki resiko kerja tinggi. Pada kali ini hanya dibahas JSA
ISI TABEL JSA :
1. Basic Steps
(langkah detil kerja. Contoh : menyalakan mesin, membuka valve,
naik tiang dll.)
2. Hazards
(bahaya yang mungkin terjadi Ch :mesin trip, pipa pecah karena
tekanan tinggi, Jatuh dari tiang/Tiang korosi dll. )
2. Procedure
(merupakan langkah detail kerja suntuk mencegah bahaya/hazard,
berikut sop dan sarana kerja Ch: check/safety valve dibuka, cek
tiang korosi/pasang body harness )
Ref : http://www.safetyaction.com.au/latest-news/articles/2012/july/the-difference-between-a-jsa-and-
swms/
26. 1. Solid adalah terwujudnya 1 Hati (Rasa), Pikiran (Rasio), dan 1 Tindakan
(Raga). Untuk meningkatkan soliditas, terdapat tiga hal yang diperlukan
a. shared vision (semua memiliki tujuan yang sama – 1 Rasa),
b. shared values (selalu mengacu pada nilai panduan dalam pengambilan
keputusan – 1 Rasio)
C. the culture of trust (empowering/mempercepat proses pengambilan
keputusan dan kemudahan untuk segera beradaptasi terhadap perubahan – 1
Raga).
2. Speed merupakan sikap mental untuk bertindak sebagai pionir/pelopor
(Awal),
untuk memuwujudkan kecepatan dalam merespon peluang bisnis, ketepatan
penyampaian produk, dan kecepatan dalam memberikan layanan ke
pelanggan
disebut QCD (quality, cost, delivery).
3. Smart merupakan sikap untuk berpikir dan bertindak secara cerdas dalam
pekerjaan yang kita lakukan, Smart terwujud melalui
a.Olah rasa melalui Intuisi yang tajam,
b.Olah Rasio melalui kreativitas dan Inovasi yang menghasilkan terobosan
c.Olah Raga melalui aksi-aksi yang Impresif.
Editor's Notes
Note : Semua anggota organisasi atau karyawan perusahaan harus berpartisipasi aktif dalam melakukan peningkatan proses, produk, layanan serta budaya dimana mereka bekerja sehingga menghasilkan kualitas terbaik dalam Produk dan Layanan yang pada akhirnya dapat mencapai tujuan kepuasan pelanggan
1. Fokus pada Pelanggan (Customer Focussed)
Pelanggan merupakan pihak yang menentukan apakah kualitas produk maupun jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut memenuhi kebutuhan atau tingkatan kualitas yang diinginkannya. Apapun yang dilakukan oleh sebuah organisasi/perusahaan seperti pelatihan karyawan, perbaikan proses, penggunaan mesin canggih ataupun adopsi teknologi terbaru yang pada akhirnya Pelangganlah yang menentukan apakah upaya-upaya yang dilakukan tersebut bermanfaat atau tidak.
2. Keterlibatan Karyawan secara keseluruhan (Total Employee Involvement)
Karyawan merupakan sumber daya perusahaan yang penting dalam mencapai tujuan yang direncanakannya. Oleh karena itu, keterlibatan karyawan secara keseluruhan dapat mendukung perusahaan dalam melakukan peningkatan proses dan kualitas yang berkesinambungan yang kemudian menghasilkan produk dan layanan yang terbaik untuk pelanggannya. Dalam pemberdayaan karyawan, diperlukan pelatihan dan peningkatan terhadap keterampilan karyawan dalam mengerjakan tugasnya.
3. Pemusatan perhatian pada Proses (Process Approach)
Perhatian pada peningkatan proses merupakan pondasi dasar dalam sistem manajemen TQM. Proses merupakan serangkaian langkah-langkah yang dimulai dari penerimaan INPUT dari supplier (internal maupun eksternal) dan meng-transformasi-nya menjadi OUTPUT yang akan dikirimkan ke pelanggan (internal maupun Eksternal).
4. Sistem yang Terintegrasi (Integrated System)
Meskipun terdapat banyak keahlian dan ruang lingkup kerja dalam suatu perusahaan yang membentuk departementalisasi secara vertikal maupun horizontal. Semuanya memerlukan suatu sistem yang terintegrasi dengan baik agar visi, misi, strategi, kebijakan, tujuan dan sasaran perusahaan dapat dikomunikasikan dengan baik dan jelas kepada semua karyawan.
5. Pendekatan Strategi dan Sistematik (Strategy and Systematic Approach)
Salah satu bagian yang penting dalam Manajemen Kualitas adalah pendekatan Strategi dan Sistematik dalam mencapai Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan. Proses tersebut biasanya disebut dengan Perencanan Strategi ataupun Manajemen Strategi yang melakukan perumusan dan perencanaan strategi dalam mengintegrasikan konsep kualitas ke dalam Strategi Perusahaan secara keseluruhan.
6. Peningkatan yang berkesinambungan (Continual Improvement)
Peningkatan yang berkesinambungan mendorong perusahaan untuk melakukan analisis dan menciptakan cara-cara yang lebih bersaing dan efektif dalam mencapai tujuan perusahaan dan memenuhi harapan semua pihak yang berkepentingan.
7. Keputusan berdasarkan Fakta (Fact-based decision making)
Untuk mengetahui sejauh mana kinerja suatu perusahaan, diperlukan data untuk mengukurnya. TQM mewajibkan perusahaan tesebut untuk mengumpulkan dan melakukan analisis data secara berkesinambungan agar keputusan ataupun kebijakan yang diambil benar-benar akurat dan tepat sasaran. Dengan adanya data, kita dapat menarik kesimpulan berdasarkan kejadian ataupun hasil sebelumnya.
8. Komunikasi (Communications)
Dalam operasional sehari-hari, perusahaan pasti akan mengalami perubahan baik perubahan dalam strategi, kebijakan, jadwal maupun metode pelaksanaan. Perubahan tersebut perlu dikomunikasikan dengan baik kepada semua karyawan yang bersangkutan. Komunikasi yang baik juga akan menimbulkan motivasi dan semangat kerja dalam mencapai tujuan perusahaannya.