SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Modul 6,7

 MANAJEMEN OPERASI

          Materi Pembahasan
   MENGELOLA KUALITAS




                Oleh :
       Syafril Yurisno,SE.,MM.




Program Kelas Karyawan Fakultas Ekonomi
-2-


                                       2009
Tujuan Instruksional Khusus
Agar mahasiswa dapat menjelaskan :
-   Hubungan antara kualitas dan strategi
-   Arti dari pada kualitas dan standar kualitas internasional
-   Arti pentingnya TQM dan alat-alat yang digunakan dalam TQM


Materi Pembahasan
1. Kualitas dan Strategi
2. Definisi Kualitas
3. Standar Kualitas Internasional
4. TQM dan Alat TQM
5. TQM Jasa
6. Inspeksi
7. Model Analisa : SPC dan Acceptance Sampling




Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                    Syafril Yurisno, SE, MM
                                                       MANAJEMEN OPRASIONAL
-3-




1. Kualitas dan Strategi


   Kualitas adalah obat ajaib bagi perbaikan operasi.Pengelolaan kualitas
   membantu membangun strategi-strategi yang sukses dalam diferensiasi,
   biaya rendah dan respon pelanggan.


   Perbaikan dalam kualitas akan membantu perusahaan meningkatkan
   pangsa pasar dan menekan biaya, dan keduanya dapat meningkatkan
   profitabilitas. Peningkatan pangsa pasar sering terjadi karena perusahaan
   merespon secara cepat, harga jual rendah sebagai hasil dari skala
   ekonomis, dan meningkatkan reputasi kualitas produk. Demikian juga,
   perbaikkan kualitas akan diikuti oleh penurunan biaya karena perusahaan
   dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi kerja ulang, barang sisa
   dan biaya garansi. Uraian tersebut dapat digambarkan dalam skema berikut :


                           Dua Cara Kualitas Dapat
                          Memperbaiki Profitabilitas


                          Peningkatan Penjualan
                           * Memperbaiki Respon
                           * Harga Yang Lebih Rendah
                           * Memperbaiki Reputasi


       Memperbaiki
       Meningkatkan
       Kualitas                                                 Profit


                           Pengurangan Biaya
                           * Meningkatkan Produktivitas

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB               Syafril Yurisno, SE, MM
                                                  MANAJEMEN OPRASIONAL
-4-


                                * Mengurangi Pekerjaan Ulang
                                      dan Biaya Sisa
                                * Menurunklan Biaya Garansi




2. Definisi Kualitas


   Sistem Manajemen kualitas total dikembangkan melalui identifikasi dan
   pemuasan kebutuhan pelanggan. Manajemen kualitas total mengelola
   konsumen.       Jadi    kualitas     dapat    didefinisikan   sebagai        keseluruhan
   karakteristik     dan    fitur/bagian        produk   atau     jasa    yang     memiliki
   kemampuan untuk memuaskan kebutuhan konsumen, atau dapat juga
   didefinisikan      sebagai     kemampuan produk               atau    jasa    memenuhi
   kebutuhan konsumen


   Namun demikian, terdapat beberapa definisi kualitas yang didasarkan pada
   berbagai kategori. Berikut ini beberapa definisi kualitas (3kategori), yaitu :
   1. User-based approach. Disini dikatakan bahwa kualitas terletak dimata
      konsumen, sehingga untuk mengembangkan produk, manajer operasi
      harus mendefinisikan harapan-harapan konsumen. Orang pemasaran
      dan juga konsumen senang dengan konsep ini, sehingga mereka
      mengartikan bahwa kualitas yang lebih tinggi berarti kinerja yang lebih
      baik, bentuk yang lebih bagus dan adanya sejumlah perbaikkan.
   2. Manufacturing-base approach. Bagi manajer produksi, kualitas berarti
      kesesuaian terhadap standar dan making it right the first time.
   3. Product-base approach. Pendekatan ini memandang bahwa kualitas
      merupakan suatu variabel yang tepat dan dapat diukur. Bagan
      pengendalian merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk
      mengukur karakteristik produk (variabel/atribut).




Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                         Syafril Yurisno, SE, MM
                                                            MANAJEMEN OPRASIONAL
-5-


   Implikasi lain dari kualitas, bahwa kualitas adalah elemen kritis dalam operasi
   antara lain karena alasan :
   •   Reputasi perusahaan. Kualitas akan menentukan persepsi orang tentang
       perusahaan, dan kualitas tidak mungkin digantikan oleh promosi yang
       segencar apapun.
   •   Liabilitas produk. Tanggung jawab produk dapat berupa penghindaran
       terjadinya kerusakan atau kecelakaan dalam pemakaian/penggunaan
       produk yang dapat berakibat pada tingginya pengeluaran legal atau
       publisitas yang buruk.
   •   Implikasi global. Kualitas saat ini menjadi perhatian internasional,
       sehingga produk juga harus sesuai dengan kualitas, disain dan harga
       yang diharapkan oleh pasar global.



3. Standar Kualitas Internasional


       Japan Industrial Standard
       • Menekankan       pada    perbaikan   yang    terus-menerus      dan   peran
           komitmen serta koordinasi organisasi secara keseluruhan.
       • Disebut Industrial Standard Z8101-1981.


       Europe’s ISO 9000 Standard
       •   Standar kualitas yang dikembangkan oleh Masyarakat Eropa (ME)
           yang disebut ISO 9000, 9001, 9002, 9003 dan 9004.
       •   Fokusnya adalah menekan agar ditetapkan prosedur manajemen
           kualitas, melalui dokumentasi yang rinci atas bisnis perusahaan dalam
           ME, dan perusahaan akan diberi sertfikat setelah diuji.
       •   Beberapa faktor yang membuat ISO 9000 menarik adalah: (1) standar
           ini telah diterima oleh seluruh dunia, (2) standar ini sekarang
           diterapkan pada produk yang dibuat atau diimport oleh ME, dan (3)
           taat pada standar ini akan penting bagi sertifikasi produk.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                   Syafril Yurisno, SE, MM
                                                      MANAJEMEN OPRASIONAL
-6-




      Environmental Management Standard (ISO 1400)
      •   Merupakan standar manajemen lingkungan yang ditetapkan oleh ME
      •   Terdiri atas lima elemen inti, yaitu (1) manajemen lingkungan, (2)
          auditing, (3) evaluasi kinerja, (4) pemberian label, (5) penilaian atau
          pengukuran daur hidup produk.


      US Standards
      •   AS telah lama mempunyai spesifikasi militer untuk pertahanan yang
          belakangan dikembangkan dalam standar kualitas, yang terdiri dari
          Q90, Q91, Q92, Q93 dan Q94.
      •   Q90 : berisi tentang overview dan introduksi atas standar yang lain,
          definisi dan konsep yang berhubungan dengan kualitas.
      •   Q91 : standar umum untuk rancangan, pengembangan, manufaktur,
          instalasi dan pelayanan produk atau jasa.
      •   Q92 : lebih detil dari Q91 untuk keterlibatan organisasi dalam
          produksi, instalasi dan pelayanan produk dan jasa.
      •   Q93 : lebih detil dari Q91 untuk keterlibatan khusus organisasi dalam
          inspeksi dan pengujian dan juga distributor serta kontraktor yang akan
          memberikan nilai tambah.
      •   Q94 : memberikan petunjuk untuk pengelolaan dan auditing atas
          suatu sistem kontrol kualitas.


4. Total Quality Management (TQM)
      TQM merupakan manajemen kualitas dari keseluruhan organisasi, dari
      supllier sampai pelanggan. TQM menekankan pada suatu komitmen
      manajemen terhadap kontinuitas organisasi menuju keunggulan dalam
      semua semua aspek produk dan jasa yang penting bagi pelanggan. TQM



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                   Syafril Yurisno, SE, MM
                                                      MANAJEMEN OPRASIONAL
-7-


      penting karena keputusan kualitas akan mempengaruhi ke-10 keputusan
      MO.




      Lima aspek untuk TQM yang efektif
      1. Continuous improvement : mensyaratkan suatu proses perbaikan
         terus menerus yang tidak pernah berhenti, yang meliputi orang,
         peralatan,   suplier,   material   dan   prosedur-prosedur   (Jepang
         menggunakan sebutan “Kaizen” ).
      2. Employee empowerment : melibatkan karyawan dalam semua
         langkah proses produksi, dapat dilakukan dengan: mengembangkan
         jaringan komunikasi yang melibatkan konsumen, mengembangkan
         supervisi yang terbuka dan sportif, melimpahkan tanggung jawab dari
         manajer dan staf ke karyawan, membangun moralitas organisasi, dan
         menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim dan gugus kendali
         mutu.
      3. Benchmarking : memilih standar kinerja atas suatu produk, jasa,
         biaya atau praktek-praktek yang mewakili suatu kinerja terbaik untuk
         suatu proses atau kegiatan dalam suatu organisasi. Sasarannya
         adalah mengembangkan suatu target yang akan dicapai diikuti
         dengan pengembangan standar, atau membenchmark , bentuk tim ,
         identifikasi partner benchmarking, kumpulkan dan analisa informasi
         benchmarking, laksanakan benchmark untuk menyesuaikan atau
         melebihi partner yang di benchmark.
      4. Just in Time (JIT) : merupakan sistem perbaikan secara kontinyu dan
         pemecahan masalah-masalah. JIT dirancang untuk menghasilkan dan
         mengantarkan produk saat dibutuhkan. JIT berhubungan dengan
         kualitas pada 3 hal : (a) JIT memotong biaya kualitas (karena barang
         sisa, kerja ulang persediaan dan biaya kerusakan dihilangkan), (b) JIT
         meningkatkan kualitas (karena JIT menekan lead time dan sumber-
         sumber kesalahan), dan (c) kualitas yang lebih baik berarti persediaan


Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                Syafril Yurisno, SE, MM
                                                   MANAJEMEN OPRASIONAL
-8-


          yang lebih sedikit dan berarti penerapan sistem JIT akanlebih baik
          dan lebih mudah.
      5. Knowledge of TQM Tools : untuk pemberdayaan tenaga kerja &
          implementasi TQM sebagai upaya berkelanjutan, setiap orang harus
          dilatih dalam teknik/alat TQM.


      Alat-alat TQM
      Untuk pemberdayaan karyawan dan implementasi TQM, maka setiap
      orang harus memahami teknik TQM. Berikut ini akan dibahas TQM Tools
      yang terdiri dari 6 teknik/alat yang digunakan untuk upaya perbaikan
      berkelanjutan TQM :
   1. Quality Function Deployment (house of quality) : merupakan suatu proses
      untuk menentukan persyaratan yang diminta oleh pelanggan dan
      menterjemahkannya kedalam sejumlah atribut dalam disain produk. QFD
      memiliki teknik yang disebut house of quality, yaitu teknik grafis yang
      digunakan untuk menjelaskan hubungan antara keinginan konsumen
      dengan fitur produk/jasa.
   2. Taguchi Technique : merupakan suatu teknik pengendalian kualitas yang
      memfokuskan pada perbaikan produk pada tahap disain.
   3. Pareto charts : suatu metode grafis untuk mengidentifikasi masalah
      (kesalahan ataupun kerusakan) penting/kritis yang mungkin jumlahnya
      sedikit, untuk memfokuskan upaya pemecahan masalah. Dengan kata
      lain, pemecahan masalah lebih difokuskan pada sedikit masalah penting
      daripada banyak masalah tetapi tidak penting.
   4. Process charts : merupakan suatu bagan yang menggunakan simbol
      untuk   menganalisa     pergerakan    orang   dan   material.   Bagan   ini
      menggambarkan tahapan-tahapan proses dan hubungannya.
   5. Cause-and-effect diagram (Ishikawa diagram or fish-bone charts) :
      merupakan suatu teknik skematik yang digunakan untuk menemukan
      lokasi yang memungkinkan timbulnya masalah kualitas dan titik dimana
      diperlukan inspeksi. Setiap tulang mewakili suatu sumber masalah.


Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                 Syafril Yurisno, SE, MM
                                                    MANAJEMEN OPRASIONAL
-9-


       Misalnya masalah barang cacat, lokasi/titik yang memungkinkan
       timbulnya masalah bisa saja bahan baku, tenaga kerja, mesin, atau
       metode kerjanya.
   6. Statistical process control : merupakan suatu proses yang digunakan
       untuk memonitor standar, mengukur dan melakukan tindakan korektif
       saat produk atau jasa sedang diproduksi. Kontrol dapat dilakukan dengan
       menggunakan control charts, yaitu bagan yang mempresentasikan grafik
       atas data proses dari waktu ke waktu dengan batas atas dan batas
       bawahnya.


5. TQM Jasa


    Kualitas jasa lebih sulit diukur daripada kualitas barang manufaktur. Pada
   umumnya pengguna jasa memiliki sejumlah fitur sebagai dasar menilai jasa.
   Jika fitur tidak ditemukan pada jasa tertentu, maka jasa tersebut tidak akan
   diperhitungkan lagi. Jasa juga sering dipandang sebagai segepok atribut
   dimana pesaing mungkin lebih unggul pada suatu atribut tertentu.


   Faktor penentu dalam kualitas jasa, meliputi:
   1. Reliability : melibatkan konsistensi kinerja dan ketergantungan. Ini berarti
      perusahaan harus melakukan jasa yang benar pada saat pertama jasa itu
      diperkenalkan dan akan selalu demikian.
   2. Responsiveness : berkaitan dengan keinginan atau kesiapan karyawan
      untuk memberikan pelayanan.
   3. Competence : berarti penguasaan skill dan pengetahuan yang dibutuhkan
      untuk melakukan jasa.
   4. Access : melibatkan kedekatan dan kemudahan kontrak.
   5. Courtesy : melibatkan kesopanan, respek, pertimbangan, dan keramahan
      personel yang melakukan kontrak.




Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                  Syafril Yurisno, SE, MM
                                                     MANAJEMEN OPRASIONAL
- 10 -


   6. Communication : menjaga agar pelanggan tetap diberikan informasi yang
      dapat dimengerti dan didengar dengan baik (penggunaan bahasa dan
      cara komunikasi yang memadai).
   7. Credibility : melibatkan kepercayaan dan kejujuran
   8. Security : bebas dari rasa takut, risiko, dan keraguan
   9. Understanding / knowing the custumer : melibatkan upaya untuk
      memahami kebutuhan pelanggan.
   10. Tangibles : termasuk bukti/tindakan fisik jasa.


6. Inspeksi


    Untuk memastikan suatu sistem berjalan sesuai dengan tingkat kualitas
  yang diharapkan, maka kontrol terhadap proses sangat diperlukan. Proses
  yang terbaik hanya memiliki penyimpangan kecil dari standar yang
  diharapkan. Tugas manajer operasi adalah mengembangkan suatu sistem dan
  melakukan verifikasi bahwa tidak terjadi penyimpangan yaitu dengan inspeksi.


  Inspeksi adalah suatu tindakan untuk memastikan bahwa suatu operasi
  dilaksanakan pada tingkat kualitas yang diharapkan. Inspeksi dapat
  melibatkan pengukuran, uji rasa, sentuhan, pembebanan atau uji produk.
  Tujuannya adalah menemukan proses buruk (tidak memadai atau kerusakan)
  secepatnya. Inspeksi seperti audit, jadi tidak secara langsung menambah nilai
  produk.


Dimana dan Kapan Dilakukan Inspeksi :
   1. Dipabrik yang dimiliki supplier, saat supplier melakukan produksi.
   2. Dipabrik kita pada saat penerimaan material dan supplier.
   3. Sebelum proses (yang memakan biaya atau yang tidak dapat ditarik
      kembali).
   4. Selama tahap-tahap proses produksi.


Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                      Syafril Yurisno, SE, MM
                                                         MANAJEMEN OPRASIONAL
- 11 -


   5. Pada saat produksi telah selesai.
   6. Sebelum pengiriman barang dari pabrik.
   7. Pada saat kontak dengan pelanggan.

7. Model Analisa Kualitas


       Statiscal Process Control (SPC)


SPC merupakan aplikasi teknik statistik untuk mengontrol kinerja proses operasi.
Jadi SPC merupakan suatu proses yang digunakan untuk memonitor standar,
membuat pengukuran dan mengambil tindakan korektif pada saat produk atau
jasa diproduksi. Semua jenis proses adalah subjek penyimpangan Walter
Shewhart membedakan dua sumber penyimpangan yaitu sumber penyimpangan
biasa (yang sering disebut penyebab natural) dan sumber penyimpangan
khusus      (penyebab      yang     dapat       ditentukan    (assignable).     Untuk
memisahkannya, Shewhart menggunakan control chart. Keduanya dibedakan
agar : (1) untuk memastikan bahwa proses dapat dioperasikan secara terkontrol
dengan terjadi variasi natural, dan (2) mengidentifikasi dan enghilangkan variasi
khusus (assignable) sehingga proses tetap terkontrol.


Natural variation. Merupakan variabilitas/penyimpangan yang mempengaruhi
hampir semua proses produksi pada beberapa tingkatan dan yang diharapkan
(disebut juga sebagai penyebab yang biasa). Penyimpangan natural adalah
sebab-sebab penyimpangan yang terjadi jika proses berada dalam in statistical
control (disingkat in control). Dengan kata lain, jika proses in control maka variasi
yang     terjadi   masih   berada    diantara     batas    atas   dan   bawah    dan
penyimpangannya/variasinya biasa (masih dapat ditolerir).


Assignable Variation. Merupakan variasi khusus dalam proses produksi, yang
dapat ditelusuri sampai pada sebeb-sebab spesifiknya. Sebab variasi khusus
dapat berupa kesalahan mesin atau peralatan, pekerja yang tidak terampil, atau
material yang baru.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                       Syafril Yurisno, SE, MM
                                                          MANAJEMEN OPRASIONAL
- 12 -




Control chart. Merupakan presentasi grafis data proses dari waktu ke waktu,
tentunya dalam hal ini digunakan data sample. Dari pengggambaran grafik
tersebut, hasilnya ditunjukkan dalam suatu distribusi yang menunjukkan tiga
jenis proses, yaitu :
• In control dan proses mampu memproduksi dalam                          batas-batas
pengendaliannya. Ini merupakan suatu proses dengan hanya variasi natural
dan mampu berproduksi dalam batas tertentu.
• In control tetapi proses tidak mampu berproduksi dalam batas-batas
pengendalian. Merupakan suatu proses yang berada dalam pengendalian
(hanya penyebab variasi natural saja yang terjadi) tetapi tidak mampu
berproduksi dalam batas pengendalian tertentu.
• Out of control. Merupakan suatu proses diluar kendali yang memiliki variasi
khusus (assignable).


Karakteristik Kualitas


Karakteristik produk dalam pengendalian kualitas dapat dibedakan menjadi :
   1. Variabel :
           •   Karakteristik yang dapat diukur (mis : berat, panjang, kecepatan,
               kekuatan).
           •   Karakteristik tersebut mungkin dalam jumlah keseluruhan atau
               dalam angka fraksional.
           •   Variabel random yang memiliki dimensi kontinyu.
   2. Atribut :
           •   Karakteristik dimana fokusnya adalah pada cacat/rusak.
           •   Klasifikasi produk menjadi baik atau buruk atau menghitung jumlha
               cacat/rusak (mis : radio bias dioperasikan atau tidak).


Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                    Syafril Yurisno, SE, MM
                                                       MANAJEMEN OPRASIONAL
- 13 -


            •   Variabel kategorial atau variable diskrit acak.




Jenis-jenis Control Chart :


     •   Data numerical, data kontinyu : menggunakan Variabel Charts (R-chart
         dan x-chart)


     •   Data kategorial, data diskrit, data numerical : menggunakan Attribut
         Charts (P-chart, C-chart)


Control Chart untuk Variabel


Control chart untuk veriabel adalah x dan untuk range adalah R, digunakan untuk
memonitor proses yang memiliki dimensi kontinyu.


1.       X-chart : bagan pengendalian yang mengindikasikan perubahan yang
etrtjadi dalam tendensi sentral dari suatu proses produksi (perubahan dan mean-
nya (µ) yang ditunjukkan dengan garis sentral).


Rumus :




Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                      Syafril Yurisno, SE, MM
                                                         MANAJEMEN OPRASIONAL
- 14 -




Contoh soal :
Berat kotak dari Oat Flakes dalam suatu produk jumlah besar di jadikan sample
setiap jam. Batasan pengendalian ditetapkan 99.7% dari mean sample yang
digunakan. Sampel dari 9 kotak dipilih secara acak dan ditimbang. Standar
deviasi populasi (σ) diketahui sebesar 1 ons. Berikut adalah hasil dari 12 jam
terakhir yang diteliti :


  Jam      Rata-rata       Jam   Rata-rata      Jam   Rata-rata
            9 kotak               9 kotak              9 kotak
    1        16.1           5      16.5         8       16.3
    2        16.8           6      16.4         10      14.8
    3        15.5           7      15.2         11      14.2
    4        16.5           8      16.4         12      17.3

Rata-rata mean dari 12 sampel adalah 16 ons. Dengan x = 16 ons, σ = 1 ons
dan n = 9 serta z = 3, maka batas pengendaliannya adalah :




Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                   Syafril Yurisno, SE, MM
                                                      MANAJEMEN OPRASIONAL
- 15 -


2.         R-chart : mengindikasikan gain atau loss dalam dispersi/range yang
terjadi.




Rumus :


           UCL = D4R
           LCL = D3R


Dimana :


           UCL = batasan kendali atas untuk suatu skala
           LCL = batasan kendali bawah untuk suatu skala
           D4 dan D3 = nilai dari table S4.1 (lihat textbook)


Contoh soal :
Skala (range) rata-rata dari suatu proses untuk bongkar muat truk adalah 5.3
pon. Jika jumlah sample adalah 5, maka tentukan batasan kendali atas dan
bawah. Dengan melihat pada Tabel S4.1 untuk ukuran sample 5, maka D 4 =
2115 dan D3 = 0. Maka skala batasan kendalinya adalah :
           UCL = D4R
                = (2115) (5.3 pon)
                = 11.2 pon
           LCL = D3R
                = (0) (5.3 pon)
                =0


Control Chart untuk Atribut


Digunakan saat sample produk dengan karakteristik atribut yaitu biasanya
diklasifikasikan sebagai cacat atau tidak cacat.


Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                         Syafril Yurisno, SE, MM
                                                            MANAJEMEN OPRASIONAL
- 16 -



   1. P-chart : adalah merupakan bagan kendali kualitas yang digunakan untuk
      mengontrol atribut produk.




      Contoh soal :
      Karyaman ketik data entry pada perusahaan ARCO memasukkan ribuan
      data asuransi setiap harinya. Sampel kerja dari 20 orang tenaga ketik
      dapat dilihat dalam table berikut. 100 data dimasukkan setiap tenaga
      ketik. Fraksi cacat pada masing-masing sample kemudian dihitung.
      Dengan batasan pengendalian 99.7% variasi random dalam poses,
      tentukan batas-batas pengendliannya!


         Nomor Nomor       Fraksi Nomor Nomor      Fraksi
         Sampel Rusak      Rusak Sampel Rusak      Rusak
           1      6         0.06   11     6         0.06
           2      5         0.05   12     1         0.01
           3      0          0     13     8         0.08
           4      1         0.01   14     7         0.07
           5      4         0.04   15     5         0.05
           6      2         0.02   16     4         0.04
           7      5         0.05   17    11         0.11
           8      3         0.03   18     3         0.03

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB              Syafril Yurisno, SE, MM
                                                 MANAJEMEN OPRASIONAL
- 17 -


           9          3        0.03         19          0         0
           10         2        0.02         20          4        0.04



      Jawab :


                    Total jumlah kesalahan                              80
            P = ---------------------------------------------- = ------------------ = 0.04
                    Total jumlah record yang diuji               ( 100 ) ( 20 )




   2. C-chart : adalah merupakan suatu bagan pengendalian kualitas yang
      digunakan untuk mengendalikan jumlah rusak/cacat per unit output.


Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                          Syafril Yurisno, SE, MM
                                                             MANAJEMEN OPRASIONAL
- 18 -




       Contoh soal :
       Red Top Cab Company menerima sejumlah keluhan setiap hari mengenai
       perilaku pengemudi mereka. Lebih dari 9 hari periode waktu (dimana hari
       adalah merupakan unit yang diukur), pemilik menerima sejumlah
       panggilan dari penumpang : 3, 0, 8, 9, 6, 7, 4, 9, 8, untuk total keluhan
       sebanyak 54 keluhan. Untuk menghitung 99.7% batasan pengendalian
       digunakan : C = 54/9 = 6 keluhan per hari.


       Maka,




Acceptance Sampling


   •   Merupakan    suatu     metoda   pengukuran    sample    acak   atas   satu
       lot/sekelompok produk akhir dengan standar yang telah ditentukan.
       Kualitas sample digunakan untuk menilai kualitas seluruh produk dalam
       lot/kelompok. Metode ini lebih banyak digunakan untuk karakteristik atribut
       produk.
   •   Digunakan untuk mengontrol kualitas material yang baru dikirim dari
       supplier atau pada inspeksi akhir, tetapi lebih banyak digunakan untuk
       mengontrol produk yang baru dibeli.
   •   Operating characteristic (OC) curve adalah grafik yang menjelaskan
       seberapa    baik     suatu   rencana     penerimaan    (acceptance    plan)
       membedakan antara lot produk baik dan buruk. Kurva ini berkaitan


Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                  Syafril Yurisno, SE, MM
                                                     MANAJEMEN OPRASIONAL
- 19 -


       dengan suatu rencana spesifik, yaitu kombinasi antara jumlah sample (n)
       dan level penerimaan ( c ). Jadi kurva ini untuk menunjukkan rencana
       penerimaan atas lot produk dengan berbagai level kualitas.
   •   Dalam metode AS ini melibatkan 2 pihak, yaitu produsen dan kosumen
       dimana setiap pihak ini akan menghindari kesalahan dalam menerima
       atau menolak produk. Produsen mempunyai tanggung jawab untuk
       menggganti semua kerusakan pada produk yang ditolak atau membayar
       biaya pengiriman untuk produk yang baru. Produsen dengan demikian
       ingin menghindari resiko produsen yaitu kesalahan karena ditolaknya
       produk yang bagus dalam pengambilan sampel. Di lain pihak, konsumen
       ingin mengindari kesalahan dalam menerima produk yang buruk karena
       kerusakan yang ditemukan jika produk telah diterima menjadi tanggung
       jawab konsumen. Ini disebut dengan risiko konsumen, yaitu kesalahan
       konsumen karena menerima produk yang buruk dalam pengambilan
       sample. (lihat gambar kurva dalam transparansi).


Prosedur dalam Acceptance Sampling :


   •   Ambil sample secara acak dari suatu lot/kelompok item/produk.
   •   Lakukan inspeksi pada masing-masing item didalam sampel.




                           ===================




Daftar Pustaka :

   1. Barry Render & Jay Haizer, 2001, Prinsip-prinsip Manajemen Operasi,
      Jakarta:Salemba Empat.

   2. Hani Handoko, T, 2000, Dasar-dasar Manajemen Produksi & Operasi,
      Yogyakarta: BPFE-UGM.



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                 Syafril Yurisno, SE, MM
                                                    MANAJEMEN OPRASIONAL
- 20 -



   3. Manahan P.Tampubolon, 2004, Manajemen Operasional, Jakarta: Ghalia
      Indonesia.




Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB            Syafril Yurisno, SE, MM
                                               MANAJEMEN OPRASIONAL

More Related Content

What's hot

Definisi kualitas
Definisi kualitasDefinisi kualitas
Definisi kualitasdewonugroho
 
Tqm presentasi
Tqm presentasiTqm presentasi
Tqm presentasiJan Larosa
 
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015Suwandi Tan
 
Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)
Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)
Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)Heny Purnama
 
(1)pengendalian kualitas
(1)pengendalian kualitas(1)pengendalian kualitas
(1)pengendalian kualitasMoch Willy
 
2. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Karakteristik, Definisi, Tuju...
2. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Karakteristik, Definisi, Tuju...2. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Karakteristik, Definisi, Tuju...
2. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Karakteristik, Definisi, Tuju...Irwan Haribudiman
 
Bab 1 konsep total quality management
Bab 1 konsep total quality managementBab 1 konsep total quality management
Bab 1 konsep total quality managementKartika Lukitasari
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Siti Sahati
 
Presentasi iso 9001 2015 pendahuluan
Presentasi iso 9001 2015 pendahuluanPresentasi iso 9001 2015 pendahuluan
Presentasi iso 9001 2015 pendahuluanExemplar Solution
 
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saingBab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saingKartika Lukitasari
 
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakarta
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti JakartaSix Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakarta
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakartawendyanbiya
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSiti Sahati
 
TQM Bab 1 - Konsep total quality management
TQM Bab 1 - Konsep total quality managementTQM Bab 1 - Konsep total quality management
TQM Bab 1 - Konsep total quality managementArif Setiawan
 
Sistem Manajemen Kualitas Formal
Sistem Manajemen Kualitas FormalSistem Manajemen Kualitas Formal
Sistem Manajemen Kualitas Formalharis fadilah
 
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan MutuPengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan MutuNuri Kartini
 
Total Quality Management in Management Education
Total Quality Management in Management EducationTotal Quality Management in Management Education
Total Quality Management in Management EducationHan Ahsan
 
AWARENESS ISO 9001:2015
AWARENESS ISO 9001:2015AWARENESS ISO 9001:2015
AWARENESS ISO 9001:2015Arfi Maulana
 

What's hot (20)

Definisi kualitas
Definisi kualitasDefinisi kualitas
Definisi kualitas
 
Tqm presentasi
Tqm presentasiTqm presentasi
Tqm presentasi
 
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
 
Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)
Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)
Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)
 
(1)pengendalian kualitas
(1)pengendalian kualitas(1)pengendalian kualitas
(1)pengendalian kualitas
 
Konsep kualitas
Konsep kualitasKonsep kualitas
Konsep kualitas
 
2. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Karakteristik, Definisi, Tuju...
2. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Karakteristik, Definisi, Tuju...2. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Karakteristik, Definisi, Tuju...
2. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Karakteristik, Definisi, Tuju...
 
Bab 1 konsep total quality management
Bab 1 konsep total quality managementBab 1 konsep total quality management
Bab 1 konsep total quality management
 
ISO-9000
ISO-9000ISO-9000
ISO-9000
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
 
Presentasi iso 9001 2015 pendahuluan
Presentasi iso 9001 2015 pendahuluanPresentasi iso 9001 2015 pendahuluan
Presentasi iso 9001 2015 pendahuluan
 
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saingBab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing
 
CRM
CRMCRM
CRM
 
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakarta
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti JakartaSix Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakarta
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakarta
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen Mutu
 
TQM Bab 1 - Konsep total quality management
TQM Bab 1 - Konsep total quality managementTQM Bab 1 - Konsep total quality management
TQM Bab 1 - Konsep total quality management
 
Sistem Manajemen Kualitas Formal
Sistem Manajemen Kualitas FormalSistem Manajemen Kualitas Formal
Sistem Manajemen Kualitas Formal
 
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan MutuPengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
 
Total Quality Management in Management Education
Total Quality Management in Management EducationTotal Quality Management in Management Education
Total Quality Management in Management Education
 
AWARENESS ISO 9001:2015
AWARENESS ISO 9001:2015AWARENESS ISO 9001:2015
AWARENESS ISO 9001:2015
 

Viewers also liked

1 2-2012 formål med netværket[2]
1 2-2012 formål med netværket[2]1 2-2012 formål med netværket[2]
1 2-2012 formål med netværket[2]IT People Denmark
 
Soal peta kendali variabel
Soal peta kendali variabelSoal peta kendali variabel
Soal peta kendali variabelMuhammad Hamid
 
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...Mercu Buana University
 
Strategi Menghadapi dan Mengatasi Krisis
Strategi Menghadapi dan Mengatasi KrisisStrategi Menghadapi dan Mengatasi Krisis
Strategi Menghadapi dan Mengatasi KrisisF W
 
Man Strat Bisnis 2
Man Strat Bisnis 2Man Strat Bisnis 2
Man Strat Bisnis 2Andi Iswoyo
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalIkkaW
 

Viewers also liked (6)

1 2-2012 formål med netværket[2]
1 2-2012 formål med netværket[2]1 2-2012 formål med netværket[2]
1 2-2012 formål med netværket[2]
 
Soal peta kendali variabel
Soal peta kendali variabelSoal peta kendali variabel
Soal peta kendali variabel
 
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...
 
Strategi Menghadapi dan Mengatasi Krisis
Strategi Menghadapi dan Mengatasi KrisisStrategi Menghadapi dan Mengatasi Krisis
Strategi Menghadapi dan Mengatasi Krisis
 
Man Strat Bisnis 2
Man Strat Bisnis 2Man Strat Bisnis 2
Man Strat Bisnis 2
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 

Similar to Kualitas dan Manajemen Operasi

Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607rsd kol abundjani
 
Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )nurulllah
 
15 MANAJEMEN KUALITAS.ppt
15 MANAJEMEN KUALITAS.ppt15 MANAJEMEN KUALITAS.ppt
15 MANAJEMEN KUALITAS.pptdodi983159
 
Proses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitasProses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitascekkembali dotcom
 
Manajemen kualitas qms
Manajemen kualitas qmsManajemen kualitas qms
Manajemen kualitas qmsastanajava
 
Dukungan SIM terhadap Kualitas Produk dan Jasa
Dukungan SIM terhadap Kualitas Produk dan JasaDukungan SIM terhadap Kualitas Produk dan Jasa
Dukungan SIM terhadap Kualitas Produk dan Jasadhibah
 
MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptx
MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptxMANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptx
MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptxzein92
 
Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...
Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...
Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...Randi Ilhamm
 
Definisi kualitas
Definisi kualitasDefinisi kualitas
Definisi kualitasantokcmk
 
Desain Produk dan Manajemen Kualitas.pptx
Desain Produk dan Manajemen Kualitas.pptxDesain Produk dan Manajemen Kualitas.pptx
Desain Produk dan Manajemen Kualitas.pptxAdityaKurniawan95
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf
 
Tugas Kelompok Manajemen kualitas - QMS/SNI ISO 9001:2008 - Syamsir Abduh
Tugas Kelompok Manajemen kualitas - QMS/SNI ISO 9001:2008 - Syamsir AbduhTugas Kelompok Manajemen kualitas - QMS/SNI ISO 9001:2008 - Syamsir Abduh
Tugas Kelompok Manajemen kualitas - QMS/SNI ISO 9001:2008 - Syamsir AbduhVicky Fakhrurrazi
 

Similar to Kualitas dan Manajemen Operasi (20)

Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
 
Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Konsep tqm
Konsep tqmKonsep tqm
Konsep tqm
 
15 MANAJEMEN KUALITAS.ppt
15 MANAJEMEN KUALITAS.ppt15 MANAJEMEN KUALITAS.ppt
15 MANAJEMEN KUALITAS.ppt
 
1653794497.pdf
1653794497.pdf1653794497.pdf
1653794497.pdf
 
Proses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitasProses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitas
 
Manajemen kualitas qms
Manajemen kualitas qmsManajemen kualitas qms
Manajemen kualitas qms
 
tqm iso sigma.ppt
tqm iso sigma.ppttqm iso sigma.ppt
tqm iso sigma.ppt
 
Dukungan SIM terhadap Kualitas Produk dan Jasa
Dukungan SIM terhadap Kualitas Produk dan JasaDukungan SIM terhadap Kualitas Produk dan Jasa
Dukungan SIM terhadap Kualitas Produk dan Jasa
 
MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptx
MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptxMANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptx
MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptx
 
Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...
Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...
Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...
 
Definisi kualitas
Definisi kualitasDefinisi kualitas
Definisi kualitas
 
Manaj mutu
Manaj mutuManaj mutu
Manaj mutu
 
Desain Produk dan Manajemen Kualitas.pptx
Desain Produk dan Manajemen Kualitas.pptxDesain Produk dan Manajemen Kualitas.pptx
Desain Produk dan Manajemen Kualitas.pptx
 
Pertemuan 11 manajemen kualitas i
Pertemuan 11 manajemen kualitas  iPertemuan 11 manajemen kualitas  i
Pertemuan 11 manajemen kualitas i
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
 
Jaminan mutu
Jaminan mutuJaminan mutu
Jaminan mutu
 
TQM Kelompok.pptx
TQM Kelompok.pptxTQM Kelompok.pptx
TQM Kelompok.pptx
 
Tugas Kelompok Manajemen kualitas - QMS/SNI ISO 9001:2008 - Syamsir Abduh
Tugas Kelompok Manajemen kualitas - QMS/SNI ISO 9001:2008 - Syamsir AbduhTugas Kelompok Manajemen kualitas - QMS/SNI ISO 9001:2008 - Syamsir Abduh
Tugas Kelompok Manajemen kualitas - QMS/SNI ISO 9001:2008 - Syamsir Abduh
 

Kualitas dan Manajemen Operasi

  • 1. Modul 6,7 MANAJEMEN OPERASI Materi Pembahasan MENGELOLA KUALITAS Oleh : Syafril Yurisno,SE.,MM. Program Kelas Karyawan Fakultas Ekonomi
  • 2. -2- 2009 Tujuan Instruksional Khusus Agar mahasiswa dapat menjelaskan : - Hubungan antara kualitas dan strategi - Arti dari pada kualitas dan standar kualitas internasional - Arti pentingnya TQM dan alat-alat yang digunakan dalam TQM Materi Pembahasan 1. Kualitas dan Strategi 2. Definisi Kualitas 3. Standar Kualitas Internasional 4. TQM dan Alat TQM 5. TQM Jasa 6. Inspeksi 7. Model Analisa : SPC dan Acceptance Sampling Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM MANAJEMEN OPRASIONAL
  • 3. -3- 1. Kualitas dan Strategi Kualitas adalah obat ajaib bagi perbaikan operasi.Pengelolaan kualitas membantu membangun strategi-strategi yang sukses dalam diferensiasi, biaya rendah dan respon pelanggan. Perbaikan dalam kualitas akan membantu perusahaan meningkatkan pangsa pasar dan menekan biaya, dan keduanya dapat meningkatkan profitabilitas. Peningkatan pangsa pasar sering terjadi karena perusahaan merespon secara cepat, harga jual rendah sebagai hasil dari skala ekonomis, dan meningkatkan reputasi kualitas produk. Demikian juga, perbaikkan kualitas akan diikuti oleh penurunan biaya karena perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi kerja ulang, barang sisa dan biaya garansi. Uraian tersebut dapat digambarkan dalam skema berikut : Dua Cara Kualitas Dapat Memperbaiki Profitabilitas Peningkatan Penjualan * Memperbaiki Respon * Harga Yang Lebih Rendah * Memperbaiki Reputasi Memperbaiki Meningkatkan Kualitas Profit Pengurangan Biaya * Meningkatkan Produktivitas Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM MANAJEMEN OPRASIONAL
  • 4. -4- * Mengurangi Pekerjaan Ulang dan Biaya Sisa * Menurunklan Biaya Garansi 2. Definisi Kualitas Sistem Manajemen kualitas total dikembangkan melalui identifikasi dan pemuasan kebutuhan pelanggan. Manajemen kualitas total mengelola konsumen. Jadi kualitas dapat didefinisikan sebagai keseluruhan karakteristik dan fitur/bagian produk atau jasa yang memiliki kemampuan untuk memuaskan kebutuhan konsumen, atau dapat juga didefinisikan sebagai kemampuan produk atau jasa memenuhi kebutuhan konsumen Namun demikian, terdapat beberapa definisi kualitas yang didasarkan pada berbagai kategori. Berikut ini beberapa definisi kualitas (3kategori), yaitu : 1. User-based approach. Disini dikatakan bahwa kualitas terletak dimata konsumen, sehingga untuk mengembangkan produk, manajer operasi harus mendefinisikan harapan-harapan konsumen. Orang pemasaran dan juga konsumen senang dengan konsep ini, sehingga mereka mengartikan bahwa kualitas yang lebih tinggi berarti kinerja yang lebih baik, bentuk yang lebih bagus dan adanya sejumlah perbaikkan. 2. Manufacturing-base approach. Bagi manajer produksi, kualitas berarti kesesuaian terhadap standar dan making it right the first time. 3. Product-base approach. Pendekatan ini memandang bahwa kualitas merupakan suatu variabel yang tepat dan dapat diukur. Bagan pengendalian merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur karakteristik produk (variabel/atribut). Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM MANAJEMEN OPRASIONAL
  • 5. -5- Implikasi lain dari kualitas, bahwa kualitas adalah elemen kritis dalam operasi antara lain karena alasan : • Reputasi perusahaan. Kualitas akan menentukan persepsi orang tentang perusahaan, dan kualitas tidak mungkin digantikan oleh promosi yang segencar apapun. • Liabilitas produk. Tanggung jawab produk dapat berupa penghindaran terjadinya kerusakan atau kecelakaan dalam pemakaian/penggunaan produk yang dapat berakibat pada tingginya pengeluaran legal atau publisitas yang buruk. • Implikasi global. Kualitas saat ini menjadi perhatian internasional, sehingga produk juga harus sesuai dengan kualitas, disain dan harga yang diharapkan oleh pasar global. 3. Standar Kualitas Internasional Japan Industrial Standard • Menekankan pada perbaikan yang terus-menerus dan peran komitmen serta koordinasi organisasi secara keseluruhan. • Disebut Industrial Standard Z8101-1981. Europe’s ISO 9000 Standard • Standar kualitas yang dikembangkan oleh Masyarakat Eropa (ME) yang disebut ISO 9000, 9001, 9002, 9003 dan 9004. • Fokusnya adalah menekan agar ditetapkan prosedur manajemen kualitas, melalui dokumentasi yang rinci atas bisnis perusahaan dalam ME, dan perusahaan akan diberi sertfikat setelah diuji. • Beberapa faktor yang membuat ISO 9000 menarik adalah: (1) standar ini telah diterima oleh seluruh dunia, (2) standar ini sekarang diterapkan pada produk yang dibuat atau diimport oleh ME, dan (3) taat pada standar ini akan penting bagi sertifikasi produk. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM MANAJEMEN OPRASIONAL
  • 6. -6- Environmental Management Standard (ISO 1400) • Merupakan standar manajemen lingkungan yang ditetapkan oleh ME • Terdiri atas lima elemen inti, yaitu (1) manajemen lingkungan, (2) auditing, (3) evaluasi kinerja, (4) pemberian label, (5) penilaian atau pengukuran daur hidup produk. US Standards • AS telah lama mempunyai spesifikasi militer untuk pertahanan yang belakangan dikembangkan dalam standar kualitas, yang terdiri dari Q90, Q91, Q92, Q93 dan Q94. • Q90 : berisi tentang overview dan introduksi atas standar yang lain, definisi dan konsep yang berhubungan dengan kualitas. • Q91 : standar umum untuk rancangan, pengembangan, manufaktur, instalasi dan pelayanan produk atau jasa. • Q92 : lebih detil dari Q91 untuk keterlibatan organisasi dalam produksi, instalasi dan pelayanan produk dan jasa. • Q93 : lebih detil dari Q91 untuk keterlibatan khusus organisasi dalam inspeksi dan pengujian dan juga distributor serta kontraktor yang akan memberikan nilai tambah. • Q94 : memberikan petunjuk untuk pengelolaan dan auditing atas suatu sistem kontrol kualitas. 4. Total Quality Management (TQM) TQM merupakan manajemen kualitas dari keseluruhan organisasi, dari supllier sampai pelanggan. TQM menekankan pada suatu komitmen manajemen terhadap kontinuitas organisasi menuju keunggulan dalam semua semua aspek produk dan jasa yang penting bagi pelanggan. TQM Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM MANAJEMEN OPRASIONAL
  • 7. -7- penting karena keputusan kualitas akan mempengaruhi ke-10 keputusan MO. Lima aspek untuk TQM yang efektif 1. Continuous improvement : mensyaratkan suatu proses perbaikan terus menerus yang tidak pernah berhenti, yang meliputi orang, peralatan, suplier, material dan prosedur-prosedur (Jepang menggunakan sebutan “Kaizen” ). 2. Employee empowerment : melibatkan karyawan dalam semua langkah proses produksi, dapat dilakukan dengan: mengembangkan jaringan komunikasi yang melibatkan konsumen, mengembangkan supervisi yang terbuka dan sportif, melimpahkan tanggung jawab dari manajer dan staf ke karyawan, membangun moralitas organisasi, dan menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim dan gugus kendali mutu. 3. Benchmarking : memilih standar kinerja atas suatu produk, jasa, biaya atau praktek-praktek yang mewakili suatu kinerja terbaik untuk suatu proses atau kegiatan dalam suatu organisasi. Sasarannya adalah mengembangkan suatu target yang akan dicapai diikuti dengan pengembangan standar, atau membenchmark , bentuk tim , identifikasi partner benchmarking, kumpulkan dan analisa informasi benchmarking, laksanakan benchmark untuk menyesuaikan atau melebihi partner yang di benchmark. 4. Just in Time (JIT) : merupakan sistem perbaikan secara kontinyu dan pemecahan masalah-masalah. JIT dirancang untuk menghasilkan dan mengantarkan produk saat dibutuhkan. JIT berhubungan dengan kualitas pada 3 hal : (a) JIT memotong biaya kualitas (karena barang sisa, kerja ulang persediaan dan biaya kerusakan dihilangkan), (b) JIT meningkatkan kualitas (karena JIT menekan lead time dan sumber- sumber kesalahan), dan (c) kualitas yang lebih baik berarti persediaan Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM MANAJEMEN OPRASIONAL
  • 8. -8- yang lebih sedikit dan berarti penerapan sistem JIT akanlebih baik dan lebih mudah. 5. Knowledge of TQM Tools : untuk pemberdayaan tenaga kerja & implementasi TQM sebagai upaya berkelanjutan, setiap orang harus dilatih dalam teknik/alat TQM. Alat-alat TQM Untuk pemberdayaan karyawan dan implementasi TQM, maka setiap orang harus memahami teknik TQM. Berikut ini akan dibahas TQM Tools yang terdiri dari 6 teknik/alat yang digunakan untuk upaya perbaikan berkelanjutan TQM : 1. Quality Function Deployment (house of quality) : merupakan suatu proses untuk menentukan persyaratan yang diminta oleh pelanggan dan menterjemahkannya kedalam sejumlah atribut dalam disain produk. QFD memiliki teknik yang disebut house of quality, yaitu teknik grafis yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara keinginan konsumen dengan fitur produk/jasa. 2. Taguchi Technique : merupakan suatu teknik pengendalian kualitas yang memfokuskan pada perbaikan produk pada tahap disain. 3. Pareto charts : suatu metode grafis untuk mengidentifikasi masalah (kesalahan ataupun kerusakan) penting/kritis yang mungkin jumlahnya sedikit, untuk memfokuskan upaya pemecahan masalah. Dengan kata lain, pemecahan masalah lebih difokuskan pada sedikit masalah penting daripada banyak masalah tetapi tidak penting. 4. Process charts : merupakan suatu bagan yang menggunakan simbol untuk menganalisa pergerakan orang dan material. Bagan ini menggambarkan tahapan-tahapan proses dan hubungannya. 5. Cause-and-effect diagram (Ishikawa diagram or fish-bone charts) : merupakan suatu teknik skematik yang digunakan untuk menemukan lokasi yang memungkinkan timbulnya masalah kualitas dan titik dimana diperlukan inspeksi. Setiap tulang mewakili suatu sumber masalah. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM MANAJEMEN OPRASIONAL
  • 9. -9- Misalnya masalah barang cacat, lokasi/titik yang memungkinkan timbulnya masalah bisa saja bahan baku, tenaga kerja, mesin, atau metode kerjanya. 6. Statistical process control : merupakan suatu proses yang digunakan untuk memonitor standar, mengukur dan melakukan tindakan korektif saat produk atau jasa sedang diproduksi. Kontrol dapat dilakukan dengan menggunakan control charts, yaitu bagan yang mempresentasikan grafik atas data proses dari waktu ke waktu dengan batas atas dan batas bawahnya. 5. TQM Jasa Kualitas jasa lebih sulit diukur daripada kualitas barang manufaktur. Pada umumnya pengguna jasa memiliki sejumlah fitur sebagai dasar menilai jasa. Jika fitur tidak ditemukan pada jasa tertentu, maka jasa tersebut tidak akan diperhitungkan lagi. Jasa juga sering dipandang sebagai segepok atribut dimana pesaing mungkin lebih unggul pada suatu atribut tertentu. Faktor penentu dalam kualitas jasa, meliputi: 1. Reliability : melibatkan konsistensi kinerja dan ketergantungan. Ini berarti perusahaan harus melakukan jasa yang benar pada saat pertama jasa itu diperkenalkan dan akan selalu demikian. 2. Responsiveness : berkaitan dengan keinginan atau kesiapan karyawan untuk memberikan pelayanan. 3. Competence : berarti penguasaan skill dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan jasa. 4. Access : melibatkan kedekatan dan kemudahan kontrak. 5. Courtesy : melibatkan kesopanan, respek, pertimbangan, dan keramahan personel yang melakukan kontrak. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM MANAJEMEN OPRASIONAL
  • 10. - 10 - 6. Communication : menjaga agar pelanggan tetap diberikan informasi yang dapat dimengerti dan didengar dengan baik (penggunaan bahasa dan cara komunikasi yang memadai). 7. Credibility : melibatkan kepercayaan dan kejujuran 8. Security : bebas dari rasa takut, risiko, dan keraguan 9. Understanding / knowing the custumer : melibatkan upaya untuk memahami kebutuhan pelanggan. 10. Tangibles : termasuk bukti/tindakan fisik jasa. 6. Inspeksi Untuk memastikan suatu sistem berjalan sesuai dengan tingkat kualitas yang diharapkan, maka kontrol terhadap proses sangat diperlukan. Proses yang terbaik hanya memiliki penyimpangan kecil dari standar yang diharapkan. Tugas manajer operasi adalah mengembangkan suatu sistem dan melakukan verifikasi bahwa tidak terjadi penyimpangan yaitu dengan inspeksi. Inspeksi adalah suatu tindakan untuk memastikan bahwa suatu operasi dilaksanakan pada tingkat kualitas yang diharapkan. Inspeksi dapat melibatkan pengukuran, uji rasa, sentuhan, pembebanan atau uji produk. Tujuannya adalah menemukan proses buruk (tidak memadai atau kerusakan) secepatnya. Inspeksi seperti audit, jadi tidak secara langsung menambah nilai produk. Dimana dan Kapan Dilakukan Inspeksi : 1. Dipabrik yang dimiliki supplier, saat supplier melakukan produksi. 2. Dipabrik kita pada saat penerimaan material dan supplier. 3. Sebelum proses (yang memakan biaya atau yang tidak dapat ditarik kembali). 4. Selama tahap-tahap proses produksi. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM MANAJEMEN OPRASIONAL
  • 11. - 11 - 5. Pada saat produksi telah selesai. 6. Sebelum pengiriman barang dari pabrik. 7. Pada saat kontak dengan pelanggan. 7. Model Analisa Kualitas Statiscal Process Control (SPC) SPC merupakan aplikasi teknik statistik untuk mengontrol kinerja proses operasi. Jadi SPC merupakan suatu proses yang digunakan untuk memonitor standar, membuat pengukuran dan mengambil tindakan korektif pada saat produk atau jasa diproduksi. Semua jenis proses adalah subjek penyimpangan Walter Shewhart membedakan dua sumber penyimpangan yaitu sumber penyimpangan biasa (yang sering disebut penyebab natural) dan sumber penyimpangan khusus (penyebab yang dapat ditentukan (assignable). Untuk memisahkannya, Shewhart menggunakan control chart. Keduanya dibedakan agar : (1) untuk memastikan bahwa proses dapat dioperasikan secara terkontrol dengan terjadi variasi natural, dan (2) mengidentifikasi dan enghilangkan variasi khusus (assignable) sehingga proses tetap terkontrol. Natural variation. Merupakan variabilitas/penyimpangan yang mempengaruhi hampir semua proses produksi pada beberapa tingkatan dan yang diharapkan (disebut juga sebagai penyebab yang biasa). Penyimpangan natural adalah sebab-sebab penyimpangan yang terjadi jika proses berada dalam in statistical control (disingkat in control). Dengan kata lain, jika proses in control maka variasi yang terjadi masih berada diantara batas atas dan bawah dan penyimpangannya/variasinya biasa (masih dapat ditolerir). Assignable Variation. Merupakan variasi khusus dalam proses produksi, yang dapat ditelusuri sampai pada sebeb-sebab spesifiknya. Sebab variasi khusus dapat berupa kesalahan mesin atau peralatan, pekerja yang tidak terampil, atau material yang baru. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM MANAJEMEN OPRASIONAL
  • 12. - 12 - Control chart. Merupakan presentasi grafis data proses dari waktu ke waktu, tentunya dalam hal ini digunakan data sample. Dari pengggambaran grafik tersebut, hasilnya ditunjukkan dalam suatu distribusi yang menunjukkan tiga jenis proses, yaitu : • In control dan proses mampu memproduksi dalam batas-batas pengendaliannya. Ini merupakan suatu proses dengan hanya variasi natural dan mampu berproduksi dalam batas tertentu. • In control tetapi proses tidak mampu berproduksi dalam batas-batas pengendalian. Merupakan suatu proses yang berada dalam pengendalian (hanya penyebab variasi natural saja yang terjadi) tetapi tidak mampu berproduksi dalam batas pengendalian tertentu. • Out of control. Merupakan suatu proses diluar kendali yang memiliki variasi khusus (assignable). Karakteristik Kualitas Karakteristik produk dalam pengendalian kualitas dapat dibedakan menjadi : 1. Variabel : • Karakteristik yang dapat diukur (mis : berat, panjang, kecepatan, kekuatan). • Karakteristik tersebut mungkin dalam jumlah keseluruhan atau dalam angka fraksional. • Variabel random yang memiliki dimensi kontinyu. 2. Atribut : • Karakteristik dimana fokusnya adalah pada cacat/rusak. • Klasifikasi produk menjadi baik atau buruk atau menghitung jumlha cacat/rusak (mis : radio bias dioperasikan atau tidak). Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM MANAJEMEN OPRASIONAL
  • 13. - 13 - • Variabel kategorial atau variable diskrit acak. Jenis-jenis Control Chart : • Data numerical, data kontinyu : menggunakan Variabel Charts (R-chart dan x-chart) • Data kategorial, data diskrit, data numerical : menggunakan Attribut Charts (P-chart, C-chart) Control Chart untuk Variabel Control chart untuk veriabel adalah x dan untuk range adalah R, digunakan untuk memonitor proses yang memiliki dimensi kontinyu. 1. X-chart : bagan pengendalian yang mengindikasikan perubahan yang etrtjadi dalam tendensi sentral dari suatu proses produksi (perubahan dan mean- nya (µ) yang ditunjukkan dengan garis sentral). Rumus : Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM MANAJEMEN OPRASIONAL
  • 14. - 14 - Contoh soal : Berat kotak dari Oat Flakes dalam suatu produk jumlah besar di jadikan sample setiap jam. Batasan pengendalian ditetapkan 99.7% dari mean sample yang digunakan. Sampel dari 9 kotak dipilih secara acak dan ditimbang. Standar deviasi populasi (σ) diketahui sebesar 1 ons. Berikut adalah hasil dari 12 jam terakhir yang diteliti : Jam Rata-rata Jam Rata-rata Jam Rata-rata 9 kotak 9 kotak 9 kotak 1 16.1 5 16.5 8 16.3 2 16.8 6 16.4 10 14.8 3 15.5 7 15.2 11 14.2 4 16.5 8 16.4 12 17.3 Rata-rata mean dari 12 sampel adalah 16 ons. Dengan x = 16 ons, σ = 1 ons dan n = 9 serta z = 3, maka batas pengendaliannya adalah : Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM MANAJEMEN OPRASIONAL
  • 15. - 15 - 2. R-chart : mengindikasikan gain atau loss dalam dispersi/range yang terjadi. Rumus : UCL = D4R LCL = D3R Dimana : UCL = batasan kendali atas untuk suatu skala LCL = batasan kendali bawah untuk suatu skala D4 dan D3 = nilai dari table S4.1 (lihat textbook) Contoh soal : Skala (range) rata-rata dari suatu proses untuk bongkar muat truk adalah 5.3 pon. Jika jumlah sample adalah 5, maka tentukan batasan kendali atas dan bawah. Dengan melihat pada Tabel S4.1 untuk ukuran sample 5, maka D 4 = 2115 dan D3 = 0. Maka skala batasan kendalinya adalah : UCL = D4R = (2115) (5.3 pon) = 11.2 pon LCL = D3R = (0) (5.3 pon) =0 Control Chart untuk Atribut Digunakan saat sample produk dengan karakteristik atribut yaitu biasanya diklasifikasikan sebagai cacat atau tidak cacat. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM MANAJEMEN OPRASIONAL
  • 16. - 16 - 1. P-chart : adalah merupakan bagan kendali kualitas yang digunakan untuk mengontrol atribut produk. Contoh soal : Karyaman ketik data entry pada perusahaan ARCO memasukkan ribuan data asuransi setiap harinya. Sampel kerja dari 20 orang tenaga ketik dapat dilihat dalam table berikut. 100 data dimasukkan setiap tenaga ketik. Fraksi cacat pada masing-masing sample kemudian dihitung. Dengan batasan pengendalian 99.7% variasi random dalam poses, tentukan batas-batas pengendliannya! Nomor Nomor Fraksi Nomor Nomor Fraksi Sampel Rusak Rusak Sampel Rusak Rusak 1 6 0.06 11 6 0.06 2 5 0.05 12 1 0.01 3 0 0 13 8 0.08 4 1 0.01 14 7 0.07 5 4 0.04 15 5 0.05 6 2 0.02 16 4 0.04 7 5 0.05 17 11 0.11 8 3 0.03 18 3 0.03 Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM MANAJEMEN OPRASIONAL
  • 17. - 17 - 9 3 0.03 19 0 0 10 2 0.02 20 4 0.04 Jawab : Total jumlah kesalahan 80 P = ---------------------------------------------- = ------------------ = 0.04 Total jumlah record yang diuji ( 100 ) ( 20 ) 2. C-chart : adalah merupakan suatu bagan pengendalian kualitas yang digunakan untuk mengendalikan jumlah rusak/cacat per unit output. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM MANAJEMEN OPRASIONAL
  • 18. - 18 - Contoh soal : Red Top Cab Company menerima sejumlah keluhan setiap hari mengenai perilaku pengemudi mereka. Lebih dari 9 hari periode waktu (dimana hari adalah merupakan unit yang diukur), pemilik menerima sejumlah panggilan dari penumpang : 3, 0, 8, 9, 6, 7, 4, 9, 8, untuk total keluhan sebanyak 54 keluhan. Untuk menghitung 99.7% batasan pengendalian digunakan : C = 54/9 = 6 keluhan per hari. Maka, Acceptance Sampling • Merupakan suatu metoda pengukuran sample acak atas satu lot/sekelompok produk akhir dengan standar yang telah ditentukan. Kualitas sample digunakan untuk menilai kualitas seluruh produk dalam lot/kelompok. Metode ini lebih banyak digunakan untuk karakteristik atribut produk. • Digunakan untuk mengontrol kualitas material yang baru dikirim dari supplier atau pada inspeksi akhir, tetapi lebih banyak digunakan untuk mengontrol produk yang baru dibeli. • Operating characteristic (OC) curve adalah grafik yang menjelaskan seberapa baik suatu rencana penerimaan (acceptance plan) membedakan antara lot produk baik dan buruk. Kurva ini berkaitan Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM MANAJEMEN OPRASIONAL
  • 19. - 19 - dengan suatu rencana spesifik, yaitu kombinasi antara jumlah sample (n) dan level penerimaan ( c ). Jadi kurva ini untuk menunjukkan rencana penerimaan atas lot produk dengan berbagai level kualitas. • Dalam metode AS ini melibatkan 2 pihak, yaitu produsen dan kosumen dimana setiap pihak ini akan menghindari kesalahan dalam menerima atau menolak produk. Produsen mempunyai tanggung jawab untuk menggganti semua kerusakan pada produk yang ditolak atau membayar biaya pengiriman untuk produk yang baru. Produsen dengan demikian ingin menghindari resiko produsen yaitu kesalahan karena ditolaknya produk yang bagus dalam pengambilan sampel. Di lain pihak, konsumen ingin mengindari kesalahan dalam menerima produk yang buruk karena kerusakan yang ditemukan jika produk telah diterima menjadi tanggung jawab konsumen. Ini disebut dengan risiko konsumen, yaitu kesalahan konsumen karena menerima produk yang buruk dalam pengambilan sample. (lihat gambar kurva dalam transparansi). Prosedur dalam Acceptance Sampling : • Ambil sample secara acak dari suatu lot/kelompok item/produk. • Lakukan inspeksi pada masing-masing item didalam sampel. =================== Daftar Pustaka : 1. Barry Render & Jay Haizer, 2001, Prinsip-prinsip Manajemen Operasi, Jakarta:Salemba Empat. 2. Hani Handoko, T, 2000, Dasar-dasar Manajemen Produksi & Operasi, Yogyakarta: BPFE-UGM. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM MANAJEMEN OPRASIONAL
  • 20. - 20 - 3. Manahan P.Tampubolon, 2004, Manajemen Operasional, Jakarta: Ghalia Indonesia. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM MANAJEMEN OPRASIONAL