SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
GROSS SPLIT PSC
“Cost Inefficiency”
“Slow Approval Process”
WHY GROSS SPLIT ??
Cartoon: Courtesy Google
Cost Recovery Debate/Discussion/Misunderstanding
Has Become Contra-Productive
Sumber: Benny Lubiantara, Ekonomi Migas - Tinjauan Aspek Komersial Kontrak Migas, Penerbit Grasindo, 2012
The Gross Split is a PSC type, not a Concession type
even though the construction of the flow chart is similar
GROSS SPLIT PSC
POSSIBLE MAIN BENEFITS OF
GROSS SPLIT:
(From the Projects Economics Points of Views)
COSTS
EFFIECIENCIES
EARLIER PROJECT
ONSTREAM
Tujuan Gross Split
1. Mendorong usaha eksplorasi dan eksploitasi yang lebih
efektif dan cepat.
2. Mendorong para kontraktor Migas dan Industri Penunjang
Migas untuk lebih efisien sehingga lebih mampu menghadapi
gejolak harga minyak dari waktu ke waktu.
3. Mendorong Bisnis Proses Kontraktor Hulu Migas (K3S) dan
SKK Migas menjadi lebih sederhana dan akuntabel. Dengan
demikian Sistem Pengadaan (procurement) yang birokratis
dan perdebatan yang terjadi selama ini menjadi berkurang.
4. Mendorong K3S untuk mengelola biaya operasi dan
investasinya dengan berpijak kepada sistem keuangan
korporasi bukan sistem keuangan negara.
Kedaulatan Negara
Gross Split TIDAK akan menghilangkan kendali negara karena:
1. Penentuan wilayah kerja ditangan negara.
2. Penentuan kapasitas produksi dan lifting ditentukan
negara serta aspek komersil Migas.
3. Pembagian hasil ditentukan negara.
4. Penerimaan Negara menjadi lebih pasti.
5. Produksi dibagi di titik serah.
Prinsip Umum Gross Split
- Barang milik negara (Pasal 21 Permen ESDM No. 08 Tahun 2017)
”seluruh barang dan peralatan yang secara langsung digunakan dalam Kegiatan Usaha
Hulu Minyak dan Gas Bumi yang dibeli Kontraktor menjadi milik/kekayaan Negara yang
pembinaannya dilakukan oleh Pemerintah dan dikelola oleh SKK Migas”
- Pengadaan Barang dilakukan Oleh Kontraktor Secara Mandiri (Pasal
18 Permen ESDM No. 08 Tahun 2017)
Ayat (1) : “Kontraktor wajib mengutamakan penggunaan tenaga kerja warga negara
Indonesia, pemanfaatan barang, jasa, teknologi, serta kemampuan rekayasa dan rancang
bangun dalam negeri.”
- Biaya operasi dapat digunakan sebagai pengurang penghasilan dalam
menghitung penghasilan kena pajak Kontraktor (Pasal 14 Permen
ESDM No. 08 Tahun 2017)
- SKK MIGAS Menyetujui atau Menolak Rencana Kerja Kontraktor,
sedangkan Anggaran hanya sebatas sebagai data dukung dalam evaluasi Rencana
Kerja (Pasal 15 Permen ESDM No. 08 Tahun 2017)
Manfaat dari Sistem Gross Split
1. Share Pain – Share Gain.
2. Resiko Bisnis dimitigasi melalui incentive split.
3. Bisnis Governance: Kontraktor lebih independen dalam pengambilan
keputusan bisnis. Penguatan Fungsi SKK Migas menjadi lebih fokus
menjalankan fungsinya sebagai badan pengawas dan pelaksana.
4. Mempersingkat Bisnis Proses. Paling tidak akan menghemat waktu 2-3
tahun dalam hal procurement proses sehingga Early Production akan
terjadi. Meningkatkan keekonomian lapangan (IRR).
5. Mendorong Industri migas lebih kompetitif, pengelolaan SDM, Teknologi
dan sistem dan biaya operasi.
6. TKDN dipersyaratkan sebagai bagian dari insentif.
7. Menjamin pendapatan negara melalui PNBP. Resiko keuangan pada
pengelolaan biaya operasi (“cost recovery”) migas dapat dihindari.
Contractor Split
Contractor Split Base Split
Komponen
Variabel
Komponen
Progresif
= ++
Kriteria penambahan split:
1. Status lapangan
2. Lokasi lapangan (onshore,
offshore)
3. Kedalaman reservoir
4. Ketersediaan infrastruktur
pendukung
5. Kondisi reservoir
6. Kondisi CO2
7. Kondisi H2S
8. Berat Jenis Minyak Bumi
(API)
9. Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN)
10. Tahapan Produksi
Kriteria penambahan split:
1. Harga minyak
2. Kumulatif Produksi
Pemerintah Kontraktor
Minyak 57 43
Gas 52 48
Base Split
Komponen Variabel
Karakteristik
Koreksi Split Bagian
Kontraktor
1
Status
Lapangan
POD I 5%
POD II 3 %
No POD 0%
2
Lokasi
Lapangan
Onshore 0.0%
Offshore (0<h≤20m) 8.0%
Offshore (20<h≤50m) 10.0%
Offshore (50<h≤150m) 12.0%
Offshore (150<h≤1000m) 14.0%
Offshore (>1000m) 16.0%
Kriteria Pemberian Insentif
Karakteristik
Koreksi Split Bagian
Kontraktor
3 Kedalaman
reservoir
≤ 2500 m 0
> 2500 m 1%
4 Ketersediaan
infrastruktur
pendukung
Well developed 0
New Frontier OFF shore
New Frontier ON shore
2%
4%
5 Kondisi
reservoir
Konvensional 0
Non Konvensional 16%
Komponen Variabel
Kriteria Pemberian Insentif
Karakteristik
Koreksi Split Bagian
Kontraktor
6
Kandungan
CO2 (%)
<5% 0.0%
5%≤x<10% 0.5%
10%≤x<20% 1.0%
20≤x<40% 1.5%
40%≤x<60% 2.0%
x≥60% 4.0%
7
Kandungan
H2S (ppm)
<100 0.0%
100≤x<300 0.5%
300≤x<500 0.75%
x≥500 1.0%
8
Berat Jenis
Minyak Bumi
(API)
API<25 1%
API≥25 0
Kriteria Pemberian Insentif
Komponen Variabel
Karakteristik
Koreksi Split Bagian
Kontraktor
9
Tingkat
Komponen
Dalam Negeri
(TKDN)
<30% 0 %
30%≤x<50% 2.0%
50%≤x<70% 3.0%
70%≤x<100% 4.0%
10
Tahapan
Produksi
Primer 0%
Sekunder 6%
Tersier 10%
Kriteria Pemberian Insentif
Komponen Variabel
Karakteristik
Koreksi Split Bagian
Kontraktor
11
Harga Minyak
Mentah
(US$/bbl)
<40 7.5%
40≤x<55 5.0%
55≤x<70 2.5%
70≤x<85 0.0%
85≤x<100 -2.5%
100≤x<115 -5.0%
≥115 -7.5%
12
Kumulatif
Produksi
<1 mmboe 5.0%
1≤x<10 mmboe 4.0%
10≤x<20 mmboe 3.0%
20≤x<50 mmboe 2.0%
50≤x<150 mmboe 1.0%
≥150 mmboe 0.0%
Kriteria Pemberian Insentif
Komponen Progresif
SPLIT DETERMINATION
Contractor Split
Before Tax
=
Base Split
Variable Split
+/-
Progressive Split
+/-
Oil - 57% : 43% (Gov : Contractor)
Gas - 52% : 48%
VARIABLE AND PROGRESSIVE SPLIT
No: Variable Split Adjustment
1 Block Status Plan of Development (POD) (5%)  5%
2 Field Locations Onshore or Offshore, Water Depth 0 m
– > 1000 m)
0% 16%
3 Reservoir Depth X <= 2,500m and X > 2,500 m 0% 1%
4 Infrastructure Well Developed, New Frontier 0% 2%
5 Reservoir Conditions Conventional or Non-Conventional 0% 16%
6 CO2 Content X < 5% up to X >= 60% 0% 4%
7 H2S Content X < 100 ppm up to X >= 500 ppm 0% 1%
8 API Gravity X < 25 and X > 25 0% 1%
9 Local Content X < 30% up to X > 70% 0% 4%
10 Production Phase Primary, Secondary, Tertiary 0% 5%
No: Progressive Split Adjustment
1 Oil Price X < 40 $/bbl up to X >= 115 $/bbl (7.5%)  7.5%
2 Cumulative
Production
X < 1 MMBOE, X > 150 MMBOE 0% 5%
No: Variable Split Adjustment
1 Block Status POD 1 5%
2 Field Locations > 100O m 16%
3 Reservoir Depth X >2,500 m 1%
4 Infrastructure New Frontier 2%
5 Reservoir Conditions Conventional 0%
6 CO2 Content 10% < X < 20% 1%
7 H2S Content 100 < X <300 ppm 0.5%
8 API Gravity X > 25 0%
9 Local Content 50% < X < 70% 3%
10 Production Phase Primary 0%
No: Progressive Split Adjustment
1 Oil Price X = 50 $/bbl 5%
2 Cumulative
Production
X = 20 MMBOE 3%
28.5%
8%
Contractor Split Before Tax:
Oil = 43% + 28.5% + 8% = 79.5% IF Oil Price 70 $/bbl = 74.5%
Gas = 48% + 28.5% + 8% = 84.5%
ILLUSTRATION
No: Variable Split Adjustment
1 Block Status POD 1 5%
2 Field Locations Onshore 0%
3 Reservoir Depth X >2,500 m 1%
4 Infrastructure Well Developed 0%
5 Reservoir Conditions Conventional 0%
6 CO2 Content 10% < X < 20% 1%
7 H2S Content X < 100 ppm 0%
8 API Gravity X > 25 0%
9 Local Content 50% < X < 70% 3%
10 Production Phase Primary 0%
No: Progressive Split Adjustment
1 Oil Price X = 50 $/bbl 5%
2 Cumulative
Production
X = 20 MMBOE 3%
10%
8%
ILLUSTRATION
Contractor Split Before Tax:
Oil = 43% + 10% + 8% = 61% IF Oil Price 70 $/bbl = 56%
Gas = 48% + 10% + 8% = 66%
Kewenangan SKK Migas Sesuai
PP 35/2004 dan Permen ESDM 17/2017
SKK Migas menyelenggarakan fungsi :
a. Pemberian pertimbangan kepada Menteri atas penyiapan dan
penawaran Wilayah Kerja serta Kontrak Kerja Sama;
b. Penandatanganan Kontrak Kerja Sama;
c. Pengkajian dan penyampaian rencana pengembangan lapangan yang
pertama kali akan diproduksikan dalam suatu Wilayah Kerja kepada
Menteri untuk mendapatkan persetujuan;
selaind. Pemberian persetujuan rencana pengembangan lapangan
sebagaimana dimaksud dalam huruf c;
e. Pemberian persetujuan rencana kerja dan anggaran KKKS;
f. Pelaksanaan monitoring dan pelaporan kepada Menteri mengenai
pelaksanaan Kontrak Kerja Sama; dan
g. Penunjukan penjual Minyak Bumi dan/atau Gas Bumi bagian Negara
yang dapat memberikan keuntungan sebesar-besarnya bagi Negara.
Kewenangan SKK Migas sesuai
Permen ESDM 8/2017
No Kewenangan
Permen
ESDM
8/2017
1 Mengusulkan kepada Menteri ESDM atas penetapan perhitungan bagi hasil
(komponen variabel dan progresif), yang merupakan satu kesatuan dengan
persetujuaan POD pertama
8 ayat(1)
2 Menetapkan bagi hasil (komponen variabel dan progresif) untuk POD
selanjutnya. 8 ayat(2)
3 Penyesuaian bagi hasil yang diakibatkan komponen progresif harga minyak bumi
yang dilakukan setiap bulan 9 ayat(1)
4 Melakukan evaluasi serta menyetujui/menolak terhadap rencana kerjayang
disusun dan disampaikan oleh Kontraktor
15 ayat(2)
dan ayat(4)
5 Menandatangani berita acara penyesuaian bagi hasil (split)GS 10
6 Dalam hal pada saat pengembangan lapangan selanjutnya terjadi perbedaan
bagi hasil yang telah disetujui oleh Menteri ESDM pada POD pertama yang
diakibatkan komponen variabel dan progresif, Kepala SKK Migas wajib meminta
persetujuan perbedaan bagi hasil kepada MenteriESDM
16 ayat(3)
Kewenangan SKK Migas sesuai
Permen ESDM 8/2017
No Kewenangan
Permen
ESDM
8/2017
7 Pengelolaan seluruh barang dan peralatan secara langsung digunakan dalam
kegiatan usaha hulu migas yang dibeli Kontraktor serta menjadi milik/kekayaan
negara yang pembinaannya dilakukan oleh Pemerintah
21
8 Mengelola tanah yang telah diselesaikan proses pembebasannyaoleh
Kontraktor yang menjadi miliknegara
22
9 Melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan KBH GS 23 ayat(1)
10 Pengendalian terbatas pada perumusan kebijakan terhadap rencana kerjadan
anggaran yang diajukan olehkontraktor
23 ayat(2)
11 Pengawasan dilakukan terhadap realisasi kegiatan utama operasional Kontraktor
meliputi Eks dan Ept sesuai dengan persetujuan rencanakerja
23 ayat(4)
12 Memberikan pertimbangan atas kriteria penetapan teknis atas komponen
variable dan progresif sebagaimana dimaksud pada Lampiran Permen ESDMNo.
8/2017
Lampiran
UU No 22 / 2001
Kewenangan WP&B
Permen ESDM No 8/2017
Bagaimana keberlakuan
AFE & PIS?
Pengaturan Perpajakan
perpajakan yang baru (mengatur mekanisme
GS secara khusus), akan kah mengacu pada
ketentuan perpajakan yang berlaku saat ini?
TKDN (Pengadaan)
Insentif
Perhitungan Split
(untuk TKDN pada
masaPOD)
Sebelum & Sesudah
Masa POD?
KEWAJIBAN
Mengutamakan
Barang & Jasa DN
Pengadaansecara
Mandiri
- Kewajiban?
- Insentif?
- Pengawasan?
Tinjau Ulang dengan
Kondisi Aktual pada
saat On Stream
*bentuk pengawasan*tidak ada peran SKK Migas
Pasal 79 ayat (1) PP 35/2004 :
“Kontraktor wajib mengutamakan pemanfaatan barang, jasa, teknologi, serta kemampuan
rekayasa dan rancang bangun dalam negeri secara transparan dan bersaing.”
Kepemilikan Asset
Pasal 21 Permen ESDM 8/2017
Seluruh barang dan peralatan yang secara langsung digunakan dalam Kegiatan Usaha
Hulu Minyak dan Gas Bumi yang dibeli Kontraktor menjadi milik/kekayaan Negara yang
pembinaannya dilakukan oleh Pemerintah dan dikelola SKK Migas
Pasal 22 Permen ESDM 8/2017
1) Tanah yang telah diselesaikan proses pembebasannya oleh Kontraktor menjadi
milik Negara dan dikelola SKK Migas, kecuali tanah sewa
2) Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dimohon sertifikat hak atas
tanahnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pasal 78 ayat (1) PP 35/2004:
“Seluruh barang dan peralatan yang secara langsung digunakan dalam kegiatan usaha
hulu yang dibeli Kontraktor menjadi milik/kekayaan negara yang pembinaannya
dilakukan oleh Pemerintah dan dikelola oleh Badan Pelaksana (saat ini SKK Migas)”
Potensi Aspek Positif Gross Split PSC
• Praktis dalam business process (POD, WP&B, AFE)
• Praktis dalam proses pengadaan barang dan jasa
• Tidak lagi menjadi asumsi dasar dalam APBN sebagaimana asumsi harga
minyak dan tingkat produksi/lifting
• Berkurangnya potensi terjadinya kriminalisasi kasus cost recovery dispute
• Tidak ada cost recovery dan net profit split  proses audit terbatas pada
volume produksi / lifting, revenue, dan biaya sebagai pengurang pajak (tax
deductibles)
Sumber : Budi Aguswidjaja, “Kontrak Hulu Migas di Indonesia”, Forum Hukum Migas, 27-28 April 2017
Potensi Aspek Negatif Gross Split PSC
• Tingkat kekuatan dari sisi kepastian hukum Permen, PP, UU
• Hybrid antara bentuk PSC tradisional dan Royalty & Tax  management right,
ownership of assets, business approval process, local content, RPTK, dll
• Periode overlap yang panjang untuk kedua bentuk petroleum contract
• Implikasi perpajakan  membutuhkan pengaturan dengan kekuatan dan
kepastian hukum yang kuat
• Besaran base gross split dan faktor variable maupun progresif relatif lebih
rendah dan kurang kompetitif dibandingkan bagian investor setelah royalty di
negara dengan sistim royalty & tax  Royalty di negara-negara lain berkisar
antara 5%-15%
• Besaran base gross split, faktor variable dan faktor progresif tidak fleksibel
dan memadai untuk melindungi investor terhadap potensi downsides
sebagaimana di PSC tradisional
• Konsep Gross split menyebabkan terjadinya pembagian entitlement yang
tidak sejalan dengan pembagian beban keekonomian biaya
Sumber : Budi Aguswidjaja, “Kontrak Hulu Migas di Indonesia”, Forum Hukum Migas, 27-28 April 2017
Bagi Hasil Untuk Pemerintah
PSC Tradisional:
• FTP
• Profit split setelah cost recovery
• Pajak setelah cost recovery
Pemerintah berbagi hasil dengan
investor terutama (kecuali untuk FTP)
berdasarkan besaran profit split setelah
dikurangkannya biaya (cost recovery)
sebagai PNBP, konsisten dengan
konsep berbagi hasil manfaat ekonomis
dari pengusahaan hulu migas.
Pemerintah mendapatkan penerimaan
pajak berdasarkan taxable income
sebagaimana di industri lain
Gross Split PSC:
• Gross split sebelum costs
• Pajak setelah tax deductibles
Pemerintah tidak berbagi hasil setelah
dikurangkannya biaya dengan investor,
melainkan mengambil bagian langsung dari
tingkat produksi / lifting / revenue gross 
Resiko keekonomian dan finansial untuk
kegiatan pengembangan dan operasi
sepenuhnya menjadi beban keekonomian
investor, selain resiko absolut semasa
eksplorasi.
Pemerintah mendapatkan penerimaan
pajak berdasarkan taxable income
sebagaimana di industri lain
Unsur fixed
split menjadi
jauh lebih
besar
daripada
unsur
variable split
Sumber : Budi Aguswidjaja, “Kontrak Hulu Migas di Indonesia”, Forum Hukum Migas, 27-28 April 2017
Besaran Royalti di Mancanegara
Sumber: EY, Global Oil and Gas Tax Guide, 2014
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Algeria
Angola
Argentina
Australia
Azerbaijan
Brazil
Canada
Chad
China
Colombia
Denmark
Ecuador
EquatorialGuinea
Gabon
Ghana
India
Iraq
Kazakhstan
Libya
Malaysia
Mozambique
Myanmar
Nigeria
Norway
Pakistan
Peru
Thailand
TrinidadTobaqo
Tunisia
UnitedKingdom
USA
uruguay
Venezuela
Vietnam
Royalty(%)
1. Indonesian PSC have been used since mid-1960s. One size fits all
model does not exist” – Gross Split PSC may be seen as a new
alternative to conventional PSC.
2. Minister Regulation (Permen ESDM No.8/2017) on Gross Split PSC
effective : January 16th, 2017
3. The first Gross Split PSC Contract ---> PHE ONWJ
4. The successful implementation of the Gross Split PSC requires more
cost efficient contractor and less complicated government business
process.
5. “The Devil is in the Detail”
6. Lesson learnt from similar model – Indian Revenue Sharing Contract?
7. At the end, How attractive is the GS Model? – Market will tell… “We
will know it when we see it…”.
GROSS SPLIT PSC
(Update)
Sumber/Referensi:
• Benny Lubiantara, Ekonomi Migas – Tinjauan Aspek Komersial Kontrak Migas, Penerbit Grasindo,
2012
• Benny Lubiantara, “From PSC to Royalty Tax?”, Disampaikan Pada Tim Reformasi Tata Kelola
Migas, 19 Desember 2014
• Arcandra Tahar, “Rancangan Gross Split”, Diskusi/Forum di Pertamina, 19 Januari 2017
• Kementrian ESDM, “Kontrak Bagi Hasil Migas – GS vs. Cost Recovery”, Februari 2017
• Benny Lubiantara, “Gross Split PSC”, AIPN Event, 9 March 2017
• Woodmac, New Terms in a New Environment – Will Indonesia’s Upstream Industry Be Left
Behind, Presented in Jakarta 22 March 2017
• Woodmac, Pinsent Mason, “Indonesia’s New Gross Split PSC – Right Sructure, Wrong Split?”,
2017
• Bagian Hukum, Dirjen Migas, “PERMEN ESDM No. 08/2017 – KBH GS”, Forum Hukum Migas,
Yogyakarta, 27-28 April 2017
• Ceby Gardwina, Kewenangan SKK Migas Dalam GS PSC, Forum Hukum Migas, Yogyakarta, 27-
28 April 2017
• Budi Aguswidjaja, “Kontrak Hulu Migas di Indonesia”, Forum Hukum Migas, Yogyakarta, 27-28
April 2017
Brief CV
• Sampe L. Purba, is a Professional who is and has been in oil and gas related
managerial business around 15 years. He has been involved in almost all value
chain of Oil and Gas key managerial role namely Planning department, Legal,
General Support, Finance, Audit and Commercial. Currently he serves as
Executive Senior Advisor SKKMIGAS.
• SKKMIGAS is a Government-special installed body to manage all upstream
related activities in Indonesia, dealing with Contractors, Government and
Supporting Value Chain in the Country
• Mr. Purba entered some Universities both domestics and abroad. He holds
undergraduate and post graduate degrees in Economics, Commerce and Law.
He is also alumni of Prestigious Regular National Leadership Course in National
Resilience Institution – Republic of Indonesia
• Mr. Purba registered as active member of Professional Association such as
Association of International Petroleum Negotiators (AIPN), Indonesian
Petroleum Society (IPA), Indonesian Accountant Association (IAI), Indonesia Bar
Association (PERADI), Associate of Certified Fraud Examiner (ACFE), Indonesia
Chamber of Commerce (KADIN).
• As part of maintaining and updating his knowledge and sharing of experiences,
Mr. Purba actively attends and gives workshop, conferences and seminar
domestic and abroad.
• Mr. Purba also active communicating his ideas on many strategic and current
issues, through newspapers, radio, TV, journals and book. Some of his thought
can be followed in http.//maspurba.wordpress.com and in
www.sampepurbalawfirm.com
• sampepurba@gmail.com; sampepurba@sampepurbalawfirm.com

More Related Content

What's hot

Tahapan eksplorasi dan produksi
Tahapan eksplorasi dan produksiTahapan eksplorasi dan produksi
Tahapan eksplorasi dan produksiHendri Anur
 
Tips dalam proses Take Over atau JO
Tips dalam proses Take Over atau JOTips dalam proses Take Over atau JO
Tips dalam proses Take Over atau JOobhi3
 
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15Maiya Maiya
 
Link-Link MATERI Training _"Teknik & Perhitungan TKDN & BMP".pptx
Link-Link MATERI Training _"Teknik & Perhitungan TKDN & BMP".pptxLink-Link MATERI Training _"Teknik & Perhitungan TKDN & BMP".pptx
Link-Link MATERI Training _"Teknik & Perhitungan TKDN & BMP".pptxKanaidi ken
 
Surat kesepakatan bersama tambang
Surat kesepakatan bersama tambangSurat kesepakatan bersama tambang
Surat kesepakatan bersama tambangRadhinal Muchtar
 
Optimalisasi Tata Kelola Industri Hulu Migas Nasional yang Efektif dan Akuntabel
Optimalisasi Tata Kelola Industri Hulu Migas Nasional yang Efektif dan AkuntabelOptimalisasi Tata Kelola Industri Hulu Migas Nasional yang Efektif dan Akuntabel
Optimalisasi Tata Kelola Industri Hulu Migas Nasional yang Efektif dan AkuntabelPublish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021Nurul Angreliany
 
Daftar Koreksi Fiskal Perpajakan
Daftar Koreksi Fiskal PerpajakanDaftar Koreksi Fiskal Perpajakan
Daftar Koreksi Fiskal PerpajakanHengky Manurung
 
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management Project
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management ProjectKajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management Project
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management ProjectOswar Mungkasa
 
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllPola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllKanaidi ken
 
Contoh Kasus Akuisisi
Contoh Kasus AkuisisiContoh Kasus Akuisisi
Contoh Kasus AkuisisiLeks&Co
 
Penghapusbukuan & Pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMN_ Training "Ketentuan TER...
Penghapusbukuan & Pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMN_ Training "Ketentuan TER...Penghapusbukuan & Pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMN_ Training "Ketentuan TER...
Penghapusbukuan & Pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMN_ Training "Ketentuan TER...Kanaidi ken
 
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Dasar Dasar Teknik Pengeboran
Dasar Dasar Teknik PengeboranDasar Dasar Teknik Pengeboran
Dasar Dasar Teknik PengeboranlombkTBK
 

What's hot (20)

Tahapan eksplorasi dan produksi
Tahapan eksplorasi dan produksiTahapan eksplorasi dan produksi
Tahapan eksplorasi dan produksi
 
Tips dalam proses Take Over atau JO
Tips dalam proses Take Over atau JOTips dalam proses Take Over atau JO
Tips dalam proses Take Over atau JO
 
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
 
Link-Link MATERI Training _"Teknik & Perhitungan TKDN & BMP".pptx
Link-Link MATERI Training _"Teknik & Perhitungan TKDN & BMP".pptxLink-Link MATERI Training _"Teknik & Perhitungan TKDN & BMP".pptx
Link-Link MATERI Training _"Teknik & Perhitungan TKDN & BMP".pptx
 
Surat kesepakatan bersama tambang
Surat kesepakatan bersama tambangSurat kesepakatan bersama tambang
Surat kesepakatan bersama tambang
 
Definisi tereka, terukur dll
Definisi tereka, terukur dllDefinisi tereka, terukur dll
Definisi tereka, terukur dll
 
Optimalisasi Tata Kelola Industri Hulu Migas Nasional yang Efektif dan Akuntabel
Optimalisasi Tata Kelola Industri Hulu Migas Nasional yang Efektif dan AkuntabelOptimalisasi Tata Kelola Industri Hulu Migas Nasional yang Efektif dan Akuntabel
Optimalisasi Tata Kelola Industri Hulu Migas Nasional yang Efektif dan Akuntabel
 
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
 
Daftar Koreksi Fiskal Perpajakan
Daftar Koreksi Fiskal PerpajakanDaftar Koreksi Fiskal Perpajakan
Daftar Koreksi Fiskal Perpajakan
 
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management Project
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management ProjectKajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management Project
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management Project
 
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllPola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
 
Contoh Kasus Akuisisi
Contoh Kasus AkuisisiContoh Kasus Akuisisi
Contoh Kasus Akuisisi
 
Penghapusbukuan & Pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMN_ Training "Ketentuan TER...
Penghapusbukuan & Pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMN_ Training "Ketentuan TER...Penghapusbukuan & Pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMN_ Training "Ketentuan TER...
Penghapusbukuan & Pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMN_ Training "Ketentuan TER...
 
Mari Berdagang Karbon
Mari Berdagang KarbonMari Berdagang Karbon
Mari Berdagang Karbon
 
Kontrak
KontrakKontrak
Kontrak
 
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...
 
Tentang kpbu (indo)
Tentang kpbu (indo)Tentang kpbu (indo)
Tentang kpbu (indo)
 
Industri Ekstraktif Migas dan Penerimaan Negara
Industri Ekstraktif Migas dan Penerimaan NegaraIndustri Ekstraktif Migas dan Penerimaan Negara
Industri Ekstraktif Migas dan Penerimaan Negara
 
Dasar Dasar Teknik Pengeboran
Dasar Dasar Teknik PengeboranDasar Dasar Teknik Pengeboran
Dasar Dasar Teknik Pengeboran
 
#pasarkarbon
#pasarkarbon#pasarkarbon
#pasarkarbon
 

Similar to Gross split psc rev sampe purba

Untuk_Sosialisasi_Gross_Split.pptx
Untuk_Sosialisasi_Gross_Split.pptxUntuk_Sosialisasi_Gross_Split.pptx
Untuk_Sosialisasi_Gross_Split.pptxAgungRizky22
 
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan..."Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...Shinta Yanirma
 
Akuntansi Migas dan ilustrasi jurnal akuntansi
Akuntansi Migas dan ilustrasi jurnal akuntansiAkuntansi Migas dan ilustrasi jurnal akuntansi
Akuntansi Migas dan ilustrasi jurnal akuntansiRikiWahyudi19
 
Pedoman Penggunaan Produk DN di SKK Migas_ Training "Proses TENDER & Perhitun...
Pedoman Penggunaan Produk DN di SKK Migas_ Training "Proses TENDER & Perhitun...Pedoman Penggunaan Produk DN di SKK Migas_ Training "Proses TENDER & Perhitun...
Pedoman Penggunaan Produk DN di SKK Migas_ Training "Proses TENDER & Perhitun...Kanaidi ken
 
07.5. Materi Sosialisasi TKDN_PT. SUCOFINDO.pptx
07.5. Materi Sosialisasi TKDN_PT. SUCOFINDO.pptx07.5. Materi Sosialisasi TKDN_PT. SUCOFINDO.pptx
07.5. Materi Sosialisasi TKDN_PT. SUCOFINDO.pptxtedyhermawan7
 
PP Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pajak Pengasilan Hulu Migas
PP Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pajak Pengasilan Hulu MigasPP Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pajak Pengasilan Hulu Migas
PP Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pajak Pengasilan Hulu MigasEMLI Indonesia
 
Peran & Perbedaan KKKS Cost Recovery & Gross Split _Training PTK 007 Rev-5/ 2...
Peran & Perbedaan KKKS Cost Recovery & Gross Split _Training PTK 007 Rev-5/ 2...Peran & Perbedaan KKKS Cost Recovery & Gross Split _Training PTK 007 Rev-5/ 2...
Peran & Perbedaan KKKS Cost Recovery & Gross Split _Training PTK 007 Rev-5/ 2...Kanaidi ken
 
Aspek Biaya Mitigasi dalam Penerapan Pasar Karbon
Aspek Biaya Mitigasi dalam Penerapan Pasar KarbonAspek Biaya Mitigasi dalam Penerapan Pasar Karbon
Aspek Biaya Mitigasi dalam Penerapan Pasar KarbonDicky Edwin Hindarto
 
Ego Syahrial - Dirjen Migas-SKK-IOG 05-indo.pdf
Ego Syahrial - Dirjen Migas-SKK-IOG 05-indo.pdfEgo Syahrial - Dirjen Migas-SKK-IOG 05-indo.pdf
Ego Syahrial - Dirjen Migas-SKK-IOG 05-indo.pdfUjiSumur
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2iyandri tiluk wahyono
 
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di IndonesiaCarbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di IndonesiaAndi Samyanugraha
 
Sosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptx
Sosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptxSosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptx
Sosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptxnilaapriani3
 
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptx
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptxPerizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptx
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptxkhalid1276
 
Deregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdf
Deregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdfDeregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdf
Deregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdfFariha54
 

Similar to Gross split psc rev sampe purba (20)

Untuk_Sosialisasi_Gross_Split.pptx
Untuk_Sosialisasi_Gross_Split.pptxUntuk_Sosialisasi_Gross_Split.pptx
Untuk_Sosialisasi_Gross_Split.pptx
 
Penerimaan Migas: Mekanisme dan Kontrol
Penerimaan Migas: Mekanisme dan Kontrol Penerimaan Migas: Mekanisme dan Kontrol
Penerimaan Migas: Mekanisme dan Kontrol
 
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan..."Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
 
Akuntansi Migas dan ilustrasi jurnal akuntansi
Akuntansi Migas dan ilustrasi jurnal akuntansiAkuntansi Migas dan ilustrasi jurnal akuntansi
Akuntansi Migas dan ilustrasi jurnal akuntansi
 
Pedoman Penggunaan Produk DN di SKK Migas_ Training "Proses TENDER & Perhitun...
Pedoman Penggunaan Produk DN di SKK Migas_ Training "Proses TENDER & Perhitun...Pedoman Penggunaan Produk DN di SKK Migas_ Training "Proses TENDER & Perhitun...
Pedoman Penggunaan Produk DN di SKK Migas_ Training "Proses TENDER & Perhitun...
 
Peningkatan jalan
Peningkatan jalanPeningkatan jalan
Peningkatan jalan
 
rakornis navigasi semarang irjen h
rakornis navigasi semarang irjen hrakornis navigasi semarang irjen h
rakornis navigasi semarang irjen h
 
07.5. Materi Sosialisasi TKDN_PT. SUCOFINDO.pptx
07.5. Materi Sosialisasi TKDN_PT. SUCOFINDO.pptx07.5. Materi Sosialisasi TKDN_PT. SUCOFINDO.pptx
07.5. Materi Sosialisasi TKDN_PT. SUCOFINDO.pptx
 
PP Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pajak Pengasilan Hulu Migas
PP Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pajak Pengasilan Hulu MigasPP Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pajak Pengasilan Hulu Migas
PP Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pajak Pengasilan Hulu Migas
 
Peran & Perbedaan KKKS Cost Recovery & Gross Split _Training PTK 007 Rev-5/ 2...
Peran & Perbedaan KKKS Cost Recovery & Gross Split _Training PTK 007 Rev-5/ 2...Peran & Perbedaan KKKS Cost Recovery & Gross Split _Training PTK 007 Rev-5/ 2...
Peran & Perbedaan KKKS Cost Recovery & Gross Split _Training PTK 007 Rev-5/ 2...
 
Aspek Biaya Mitigasi dalam Penerapan Pasar Karbon
Aspek Biaya Mitigasi dalam Penerapan Pasar KarbonAspek Biaya Mitigasi dalam Penerapan Pasar Karbon
Aspek Biaya Mitigasi dalam Penerapan Pasar Karbon
 
Ego Syahrial - Dirjen Migas-SKK-IOG 05-indo.pdf
Ego Syahrial - Dirjen Migas-SKK-IOG 05-indo.pdfEgo Syahrial - Dirjen Migas-SKK-IOG 05-indo.pdf
Ego Syahrial - Dirjen Migas-SKK-IOG 05-indo.pdf
 
Msmsndnnd
MsmsndnndMsmsndnnd
Msmsndnnd
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di IndonesiaCarbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
 
Sosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptx
Sosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptxSosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptx
Sosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptx
 
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptx
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptxPerizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptx
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptx
 
Deregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdf
Deregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdfDeregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdf
Deregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdf
 
T4 bajet unit
T4 bajet unitT4 bajet unit
T4 bajet unit
 
T4 bajet unit
T4 bajet unitT4 bajet unit
T4 bajet unit
 

More from Sampe Purba

IPO of Oil and Gas SOE - Business Risk and Governance.pdf
IPO of Oil and Gas SOE - Business Risk and Governance.pdfIPO of Oil and Gas SOE - Business Risk and Governance.pdf
IPO of Oil and Gas SOE - Business Risk and Governance.pdfSampe Purba
 
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...Sampe Purba
 
Energy - Geostrategy and Geoeconomy - UNHAN - public.pptx
Energy - Geostrategy and Geoeconomy -  UNHAN - public.pptxEnergy - Geostrategy and Geoeconomy -  UNHAN - public.pptx
Energy - Geostrategy and Geoeconomy - UNHAN - public.pptxSampe Purba
 
Tax treaty Application on PSC Contracts.pptx
Tax treaty Application on PSC Contracts.pptxTax treaty Application on PSC Contracts.pptx
Tax treaty Application on PSC Contracts.pptxSampe Purba
 
Geostrategy Energy - AKAMIGAS.pdf
Geostrategy Energy - AKAMIGAS.pdfGeostrategy Energy - AKAMIGAS.pdf
Geostrategy Energy - AKAMIGAS.pdfSampe Purba
 
USU - Migas dalam konteks ketahanan energi nasional.pptx
USU - Migas dalam konteks ketahanan energi nasional.pptxUSU - Migas dalam konteks ketahanan energi nasional.pptx
USU - Migas dalam konteks ketahanan energi nasional.pptxSampe Purba
 
Energy Transition and CO2 Emission Fact Sheet.pptx
Energy Transition and CO2 Emission Fact Sheet.pptxEnergy Transition and CO2 Emission Fact Sheet.pptx
Energy Transition and CO2 Emission Fact Sheet.pptxSampe Purba
 
RAPBN 2023 - Energi - Sampe.pptx
RAPBN 2023 - Energi - Sampe.pptxRAPBN 2023 - Energi - Sampe.pptx
RAPBN 2023 - Energi - Sampe.pptxSampe Purba
 
Energy Disruption - Electricity - Emission.pptx
Energy Disruption - Electricity - Emission.pptxEnergy Disruption - Electricity - Emission.pptx
Energy Disruption - Electricity - Emission.pptxSampe Purba
 
Forum Security -Geostrategy ENERGY ISSUES.pptx
Forum Security -Geostrategy ENERGY ISSUES.pptxForum Security -Geostrategy ENERGY ISSUES.pptx
Forum Security -Geostrategy ENERGY ISSUES.pptxSampe Purba
 
Non Dollar Currency and Non LIBOR Interest in.pptx
Non Dollar Currency and Non LIBOR  Interest in.pptxNon Dollar Currency and Non LIBOR  Interest in.pptx
Non Dollar Currency and Non LIBOR Interest in.pptxSampe Purba
 
IBU KOTA NUSANTARA sebagai Center of Gravity-1.pptx
IBU KOTA NUSANTARA sebagai Center of Gravity-1.pptxIBU KOTA NUSANTARA sebagai Center of Gravity-1.pptx
IBU KOTA NUSANTARA sebagai Center of Gravity-1.pptxSampe Purba
 
APHMET UNAIR - Renewable Energy .pptx
APHMET UNAIR - Renewable Energy  .pptxAPHMET UNAIR - Renewable Energy  .pptx
APHMET UNAIR - Renewable Energy .pptxSampe Purba
 
VUCA – BANI.pptx
VUCA – BANI.pptxVUCA – BANI.pptx
VUCA – BANI.pptxSampe Purba
 
Geopolitics and Payment System - a challenge to US dollar domination .pptx
Geopolitics and Payment System - a challenge to US dollar domination .pptxGeopolitics and Payment System - a challenge to US dollar domination .pptx
Geopolitics and Payment System - a challenge to US dollar domination .pptxSampe Purba
 
Energy : Geopolitics - Geostrategy - Geoeconomy, Lesson learned from Russia -...
Energy : Geopolitics - Geostrategy - Geoeconomy, Lesson learned from Russia -...Energy : Geopolitics - Geostrategy - Geoeconomy, Lesson learned from Russia -...
Energy : Geopolitics - Geostrategy - Geoeconomy, Lesson learned from Russia -...Sampe Purba
 
Cop26 Rowing between global and national interest
Cop26 Rowing between global and national interestCop26 Rowing between global and national interest
Cop26 Rowing between global and national interestSampe Purba
 
Enhancing Indonesia's Economic growth with advance deployment of renewable en...
Enhancing Indonesia's Economic growth with advance deployment of renewable en...Enhancing Indonesia's Economic growth with advance deployment of renewable en...
Enhancing Indonesia's Economic growth with advance deployment of renewable en...Sampe Purba
 
Logam tanah jarang rare earth a strategic critical mineral
Logam tanah jarang   rare earth a strategic critical mineral Logam tanah jarang   rare earth a strategic critical mineral
Logam tanah jarang rare earth a strategic critical mineral Sampe Purba
 
Green economy - Green Energy - Energy transition
Green economy - Green Energy - Energy transition Green economy - Green Energy - Energy transition
Green economy - Green Energy - Energy transition Sampe Purba
 

More from Sampe Purba (20)

IPO of Oil and Gas SOE - Business Risk and Governance.pdf
IPO of Oil and Gas SOE - Business Risk and Governance.pdfIPO of Oil and Gas SOE - Business Risk and Governance.pdf
IPO of Oil and Gas SOE - Business Risk and Governance.pdf
 
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...
 
Energy - Geostrategy and Geoeconomy - UNHAN - public.pptx
Energy - Geostrategy and Geoeconomy -  UNHAN - public.pptxEnergy - Geostrategy and Geoeconomy -  UNHAN - public.pptx
Energy - Geostrategy and Geoeconomy - UNHAN - public.pptx
 
Tax treaty Application on PSC Contracts.pptx
Tax treaty Application on PSC Contracts.pptxTax treaty Application on PSC Contracts.pptx
Tax treaty Application on PSC Contracts.pptx
 
Geostrategy Energy - AKAMIGAS.pdf
Geostrategy Energy - AKAMIGAS.pdfGeostrategy Energy - AKAMIGAS.pdf
Geostrategy Energy - AKAMIGAS.pdf
 
USU - Migas dalam konteks ketahanan energi nasional.pptx
USU - Migas dalam konteks ketahanan energi nasional.pptxUSU - Migas dalam konteks ketahanan energi nasional.pptx
USU - Migas dalam konteks ketahanan energi nasional.pptx
 
Energy Transition and CO2 Emission Fact Sheet.pptx
Energy Transition and CO2 Emission Fact Sheet.pptxEnergy Transition and CO2 Emission Fact Sheet.pptx
Energy Transition and CO2 Emission Fact Sheet.pptx
 
RAPBN 2023 - Energi - Sampe.pptx
RAPBN 2023 - Energi - Sampe.pptxRAPBN 2023 - Energi - Sampe.pptx
RAPBN 2023 - Energi - Sampe.pptx
 
Energy Disruption - Electricity - Emission.pptx
Energy Disruption - Electricity - Emission.pptxEnergy Disruption - Electricity - Emission.pptx
Energy Disruption - Electricity - Emission.pptx
 
Forum Security -Geostrategy ENERGY ISSUES.pptx
Forum Security -Geostrategy ENERGY ISSUES.pptxForum Security -Geostrategy ENERGY ISSUES.pptx
Forum Security -Geostrategy ENERGY ISSUES.pptx
 
Non Dollar Currency and Non LIBOR Interest in.pptx
Non Dollar Currency and Non LIBOR  Interest in.pptxNon Dollar Currency and Non LIBOR  Interest in.pptx
Non Dollar Currency and Non LIBOR Interest in.pptx
 
IBU KOTA NUSANTARA sebagai Center of Gravity-1.pptx
IBU KOTA NUSANTARA sebagai Center of Gravity-1.pptxIBU KOTA NUSANTARA sebagai Center of Gravity-1.pptx
IBU KOTA NUSANTARA sebagai Center of Gravity-1.pptx
 
APHMET UNAIR - Renewable Energy .pptx
APHMET UNAIR - Renewable Energy  .pptxAPHMET UNAIR - Renewable Energy  .pptx
APHMET UNAIR - Renewable Energy .pptx
 
VUCA – BANI.pptx
VUCA – BANI.pptxVUCA – BANI.pptx
VUCA – BANI.pptx
 
Geopolitics and Payment System - a challenge to US dollar domination .pptx
Geopolitics and Payment System - a challenge to US dollar domination .pptxGeopolitics and Payment System - a challenge to US dollar domination .pptx
Geopolitics and Payment System - a challenge to US dollar domination .pptx
 
Energy : Geopolitics - Geostrategy - Geoeconomy, Lesson learned from Russia -...
Energy : Geopolitics - Geostrategy - Geoeconomy, Lesson learned from Russia -...Energy : Geopolitics - Geostrategy - Geoeconomy, Lesson learned from Russia -...
Energy : Geopolitics - Geostrategy - Geoeconomy, Lesson learned from Russia -...
 
Cop26 Rowing between global and national interest
Cop26 Rowing between global and national interestCop26 Rowing between global and national interest
Cop26 Rowing between global and national interest
 
Enhancing Indonesia's Economic growth with advance deployment of renewable en...
Enhancing Indonesia's Economic growth with advance deployment of renewable en...Enhancing Indonesia's Economic growth with advance deployment of renewable en...
Enhancing Indonesia's Economic growth with advance deployment of renewable en...
 
Logam tanah jarang rare earth a strategic critical mineral
Logam tanah jarang   rare earth a strategic critical mineral Logam tanah jarang   rare earth a strategic critical mineral
Logam tanah jarang rare earth a strategic critical mineral
 
Green economy - Green Energy - Energy transition
Green economy - Green Energy - Energy transition Green economy - Green Energy - Energy transition
Green economy - Green Energy - Energy transition
 

Recently uploaded

Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024HelmyTransformasi
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaSukmaWati809736
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 

Recently uploaded (20)

Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 

Gross split psc rev sampe purba

  • 2. “Cost Inefficiency” “Slow Approval Process” WHY GROSS SPLIT ?? Cartoon: Courtesy Google Cost Recovery Debate/Discussion/Misunderstanding Has Become Contra-Productive
  • 3. Sumber: Benny Lubiantara, Ekonomi Migas - Tinjauan Aspek Komersial Kontrak Migas, Penerbit Grasindo, 2012
  • 4. The Gross Split is a PSC type, not a Concession type even though the construction of the flow chart is similar GROSS SPLIT PSC
  • 5.
  • 6. POSSIBLE MAIN BENEFITS OF GROSS SPLIT: (From the Projects Economics Points of Views) COSTS EFFIECIENCIES EARLIER PROJECT ONSTREAM
  • 7. Tujuan Gross Split 1. Mendorong usaha eksplorasi dan eksploitasi yang lebih efektif dan cepat. 2. Mendorong para kontraktor Migas dan Industri Penunjang Migas untuk lebih efisien sehingga lebih mampu menghadapi gejolak harga minyak dari waktu ke waktu. 3. Mendorong Bisnis Proses Kontraktor Hulu Migas (K3S) dan SKK Migas menjadi lebih sederhana dan akuntabel. Dengan demikian Sistem Pengadaan (procurement) yang birokratis dan perdebatan yang terjadi selama ini menjadi berkurang. 4. Mendorong K3S untuk mengelola biaya operasi dan investasinya dengan berpijak kepada sistem keuangan korporasi bukan sistem keuangan negara.
  • 8. Kedaulatan Negara Gross Split TIDAK akan menghilangkan kendali negara karena: 1. Penentuan wilayah kerja ditangan negara. 2. Penentuan kapasitas produksi dan lifting ditentukan negara serta aspek komersil Migas. 3. Pembagian hasil ditentukan negara. 4. Penerimaan Negara menjadi lebih pasti. 5. Produksi dibagi di titik serah.
  • 9. Prinsip Umum Gross Split - Barang milik negara (Pasal 21 Permen ESDM No. 08 Tahun 2017) ”seluruh barang dan peralatan yang secara langsung digunakan dalam Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi yang dibeli Kontraktor menjadi milik/kekayaan Negara yang pembinaannya dilakukan oleh Pemerintah dan dikelola oleh SKK Migas” - Pengadaan Barang dilakukan Oleh Kontraktor Secara Mandiri (Pasal 18 Permen ESDM No. 08 Tahun 2017) Ayat (1) : “Kontraktor wajib mengutamakan penggunaan tenaga kerja warga negara Indonesia, pemanfaatan barang, jasa, teknologi, serta kemampuan rekayasa dan rancang bangun dalam negeri.” - Biaya operasi dapat digunakan sebagai pengurang penghasilan dalam menghitung penghasilan kena pajak Kontraktor (Pasal 14 Permen ESDM No. 08 Tahun 2017) - SKK MIGAS Menyetujui atau Menolak Rencana Kerja Kontraktor, sedangkan Anggaran hanya sebatas sebagai data dukung dalam evaluasi Rencana Kerja (Pasal 15 Permen ESDM No. 08 Tahun 2017)
  • 10. Manfaat dari Sistem Gross Split 1. Share Pain – Share Gain. 2. Resiko Bisnis dimitigasi melalui incentive split. 3. Bisnis Governance: Kontraktor lebih independen dalam pengambilan keputusan bisnis. Penguatan Fungsi SKK Migas menjadi lebih fokus menjalankan fungsinya sebagai badan pengawas dan pelaksana. 4. Mempersingkat Bisnis Proses. Paling tidak akan menghemat waktu 2-3 tahun dalam hal procurement proses sehingga Early Production akan terjadi. Meningkatkan keekonomian lapangan (IRR). 5. Mendorong Industri migas lebih kompetitif, pengelolaan SDM, Teknologi dan sistem dan biaya operasi. 6. TKDN dipersyaratkan sebagai bagian dari insentif. 7. Menjamin pendapatan negara melalui PNBP. Resiko keuangan pada pengelolaan biaya operasi (“cost recovery”) migas dapat dihindari.
  • 11. Contractor Split Contractor Split Base Split Komponen Variabel Komponen Progresif = ++ Kriteria penambahan split: 1. Status lapangan 2. Lokasi lapangan (onshore, offshore) 3. Kedalaman reservoir 4. Ketersediaan infrastruktur pendukung 5. Kondisi reservoir 6. Kondisi CO2 7. Kondisi H2S 8. Berat Jenis Minyak Bumi (API) 9. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 10. Tahapan Produksi Kriteria penambahan split: 1. Harga minyak 2. Kumulatif Produksi
  • 12. Pemerintah Kontraktor Minyak 57 43 Gas 52 48 Base Split
  • 13. Komponen Variabel Karakteristik Koreksi Split Bagian Kontraktor 1 Status Lapangan POD I 5% POD II 3 % No POD 0% 2 Lokasi Lapangan Onshore 0.0% Offshore (0<h≤20m) 8.0% Offshore (20<h≤50m) 10.0% Offshore (50<h≤150m) 12.0% Offshore (150<h≤1000m) 14.0% Offshore (>1000m) 16.0% Kriteria Pemberian Insentif
  • 14. Karakteristik Koreksi Split Bagian Kontraktor 3 Kedalaman reservoir ≤ 2500 m 0 > 2500 m 1% 4 Ketersediaan infrastruktur pendukung Well developed 0 New Frontier OFF shore New Frontier ON shore 2% 4% 5 Kondisi reservoir Konvensional 0 Non Konvensional 16% Komponen Variabel Kriteria Pemberian Insentif
  • 15. Karakteristik Koreksi Split Bagian Kontraktor 6 Kandungan CO2 (%) <5% 0.0% 5%≤x<10% 0.5% 10%≤x<20% 1.0% 20≤x<40% 1.5% 40%≤x<60% 2.0% x≥60% 4.0% 7 Kandungan H2S (ppm) <100 0.0% 100≤x<300 0.5% 300≤x<500 0.75% x≥500 1.0% 8 Berat Jenis Minyak Bumi (API) API<25 1% API≥25 0 Kriteria Pemberian Insentif Komponen Variabel
  • 16. Karakteristik Koreksi Split Bagian Kontraktor 9 Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) <30% 0 % 30%≤x<50% 2.0% 50%≤x<70% 3.0% 70%≤x<100% 4.0% 10 Tahapan Produksi Primer 0% Sekunder 6% Tersier 10% Kriteria Pemberian Insentif Komponen Variabel
  • 17.
  • 18.
  • 19. Karakteristik Koreksi Split Bagian Kontraktor 11 Harga Minyak Mentah (US$/bbl) <40 7.5% 40≤x<55 5.0% 55≤x<70 2.5% 70≤x<85 0.0% 85≤x<100 -2.5% 100≤x<115 -5.0% ≥115 -7.5% 12 Kumulatif Produksi <1 mmboe 5.0% 1≤x<10 mmboe 4.0% 10≤x<20 mmboe 3.0% 20≤x<50 mmboe 2.0% 50≤x<150 mmboe 1.0% ≥150 mmboe 0.0% Kriteria Pemberian Insentif Komponen Progresif
  • 20. SPLIT DETERMINATION Contractor Split Before Tax = Base Split Variable Split +/- Progressive Split +/- Oil - 57% : 43% (Gov : Contractor) Gas - 52% : 48%
  • 21. VARIABLE AND PROGRESSIVE SPLIT No: Variable Split Adjustment 1 Block Status Plan of Development (POD) (5%)  5% 2 Field Locations Onshore or Offshore, Water Depth 0 m – > 1000 m) 0% 16% 3 Reservoir Depth X <= 2,500m and X > 2,500 m 0% 1% 4 Infrastructure Well Developed, New Frontier 0% 2% 5 Reservoir Conditions Conventional or Non-Conventional 0% 16% 6 CO2 Content X < 5% up to X >= 60% 0% 4% 7 H2S Content X < 100 ppm up to X >= 500 ppm 0% 1% 8 API Gravity X < 25 and X > 25 0% 1% 9 Local Content X < 30% up to X > 70% 0% 4% 10 Production Phase Primary, Secondary, Tertiary 0% 5% No: Progressive Split Adjustment 1 Oil Price X < 40 $/bbl up to X >= 115 $/bbl (7.5%)  7.5% 2 Cumulative Production X < 1 MMBOE, X > 150 MMBOE 0% 5%
  • 22. No: Variable Split Adjustment 1 Block Status POD 1 5% 2 Field Locations > 100O m 16% 3 Reservoir Depth X >2,500 m 1% 4 Infrastructure New Frontier 2% 5 Reservoir Conditions Conventional 0% 6 CO2 Content 10% < X < 20% 1% 7 H2S Content 100 < X <300 ppm 0.5% 8 API Gravity X > 25 0% 9 Local Content 50% < X < 70% 3% 10 Production Phase Primary 0% No: Progressive Split Adjustment 1 Oil Price X = 50 $/bbl 5% 2 Cumulative Production X = 20 MMBOE 3% 28.5% 8% Contractor Split Before Tax: Oil = 43% + 28.5% + 8% = 79.5% IF Oil Price 70 $/bbl = 74.5% Gas = 48% + 28.5% + 8% = 84.5% ILLUSTRATION
  • 23. No: Variable Split Adjustment 1 Block Status POD 1 5% 2 Field Locations Onshore 0% 3 Reservoir Depth X >2,500 m 1% 4 Infrastructure Well Developed 0% 5 Reservoir Conditions Conventional 0% 6 CO2 Content 10% < X < 20% 1% 7 H2S Content X < 100 ppm 0% 8 API Gravity X > 25 0% 9 Local Content 50% < X < 70% 3% 10 Production Phase Primary 0% No: Progressive Split Adjustment 1 Oil Price X = 50 $/bbl 5% 2 Cumulative Production X = 20 MMBOE 3% 10% 8% ILLUSTRATION Contractor Split Before Tax: Oil = 43% + 10% + 8% = 61% IF Oil Price 70 $/bbl = 56% Gas = 48% + 10% + 8% = 66%
  • 24. Kewenangan SKK Migas Sesuai PP 35/2004 dan Permen ESDM 17/2017 SKK Migas menyelenggarakan fungsi : a. Pemberian pertimbangan kepada Menteri atas penyiapan dan penawaran Wilayah Kerja serta Kontrak Kerja Sama; b. Penandatanganan Kontrak Kerja Sama; c. Pengkajian dan penyampaian rencana pengembangan lapangan yang pertama kali akan diproduksikan dalam suatu Wilayah Kerja kepada Menteri untuk mendapatkan persetujuan; selaind. Pemberian persetujuan rencana pengembangan lapangan sebagaimana dimaksud dalam huruf c; e. Pemberian persetujuan rencana kerja dan anggaran KKKS; f. Pelaksanaan monitoring dan pelaporan kepada Menteri mengenai pelaksanaan Kontrak Kerja Sama; dan g. Penunjukan penjual Minyak Bumi dan/atau Gas Bumi bagian Negara yang dapat memberikan keuntungan sebesar-besarnya bagi Negara.
  • 25. Kewenangan SKK Migas sesuai Permen ESDM 8/2017 No Kewenangan Permen ESDM 8/2017 1 Mengusulkan kepada Menteri ESDM atas penetapan perhitungan bagi hasil (komponen variabel dan progresif), yang merupakan satu kesatuan dengan persetujuaan POD pertama 8 ayat(1) 2 Menetapkan bagi hasil (komponen variabel dan progresif) untuk POD selanjutnya. 8 ayat(2) 3 Penyesuaian bagi hasil yang diakibatkan komponen progresif harga minyak bumi yang dilakukan setiap bulan 9 ayat(1) 4 Melakukan evaluasi serta menyetujui/menolak terhadap rencana kerjayang disusun dan disampaikan oleh Kontraktor 15 ayat(2) dan ayat(4) 5 Menandatangani berita acara penyesuaian bagi hasil (split)GS 10 6 Dalam hal pada saat pengembangan lapangan selanjutnya terjadi perbedaan bagi hasil yang telah disetujui oleh Menteri ESDM pada POD pertama yang diakibatkan komponen variabel dan progresif, Kepala SKK Migas wajib meminta persetujuan perbedaan bagi hasil kepada MenteriESDM 16 ayat(3)
  • 26. Kewenangan SKK Migas sesuai Permen ESDM 8/2017 No Kewenangan Permen ESDM 8/2017 7 Pengelolaan seluruh barang dan peralatan secara langsung digunakan dalam kegiatan usaha hulu migas yang dibeli Kontraktor serta menjadi milik/kekayaan negara yang pembinaannya dilakukan oleh Pemerintah 21 8 Mengelola tanah yang telah diselesaikan proses pembebasannyaoleh Kontraktor yang menjadi miliknegara 22 9 Melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan KBH GS 23 ayat(1) 10 Pengendalian terbatas pada perumusan kebijakan terhadap rencana kerjadan anggaran yang diajukan olehkontraktor 23 ayat(2) 11 Pengawasan dilakukan terhadap realisasi kegiatan utama operasional Kontraktor meliputi Eks dan Ept sesuai dengan persetujuan rencanakerja 23 ayat(4) 12 Memberikan pertimbangan atas kriteria penetapan teknis atas komponen variable dan progresif sebagaimana dimaksud pada Lampiran Permen ESDMNo. 8/2017 Lampiran
  • 27. UU No 22 / 2001 Kewenangan WP&B Permen ESDM No 8/2017 Bagaimana keberlakuan AFE & PIS?
  • 28. Pengaturan Perpajakan perpajakan yang baru (mengatur mekanisme GS secara khusus), akan kah mengacu pada ketentuan perpajakan yang berlaku saat ini?
  • 29. TKDN (Pengadaan) Insentif Perhitungan Split (untuk TKDN pada masaPOD) Sebelum & Sesudah Masa POD? KEWAJIBAN Mengutamakan Barang & Jasa DN Pengadaansecara Mandiri - Kewajiban? - Insentif? - Pengawasan? Tinjau Ulang dengan Kondisi Aktual pada saat On Stream *bentuk pengawasan*tidak ada peran SKK Migas Pasal 79 ayat (1) PP 35/2004 : “Kontraktor wajib mengutamakan pemanfaatan barang, jasa, teknologi, serta kemampuan rekayasa dan rancang bangun dalam negeri secara transparan dan bersaing.”
  • 30. Kepemilikan Asset Pasal 21 Permen ESDM 8/2017 Seluruh barang dan peralatan yang secara langsung digunakan dalam Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi yang dibeli Kontraktor menjadi milik/kekayaan Negara yang pembinaannya dilakukan oleh Pemerintah dan dikelola SKK Migas Pasal 22 Permen ESDM 8/2017 1) Tanah yang telah diselesaikan proses pembebasannya oleh Kontraktor menjadi milik Negara dan dikelola SKK Migas, kecuali tanah sewa 2) Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dimohon sertifikat hak atas tanahnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Pasal 78 ayat (1) PP 35/2004: “Seluruh barang dan peralatan yang secara langsung digunakan dalam kegiatan usaha hulu yang dibeli Kontraktor menjadi milik/kekayaan negara yang pembinaannya dilakukan oleh Pemerintah dan dikelola oleh Badan Pelaksana (saat ini SKK Migas)”
  • 31. Potensi Aspek Positif Gross Split PSC • Praktis dalam business process (POD, WP&B, AFE) • Praktis dalam proses pengadaan barang dan jasa • Tidak lagi menjadi asumsi dasar dalam APBN sebagaimana asumsi harga minyak dan tingkat produksi/lifting • Berkurangnya potensi terjadinya kriminalisasi kasus cost recovery dispute • Tidak ada cost recovery dan net profit split  proses audit terbatas pada volume produksi / lifting, revenue, dan biaya sebagai pengurang pajak (tax deductibles) Sumber : Budi Aguswidjaja, “Kontrak Hulu Migas di Indonesia”, Forum Hukum Migas, 27-28 April 2017
  • 32. Potensi Aspek Negatif Gross Split PSC • Tingkat kekuatan dari sisi kepastian hukum Permen, PP, UU • Hybrid antara bentuk PSC tradisional dan Royalty & Tax  management right, ownership of assets, business approval process, local content, RPTK, dll • Periode overlap yang panjang untuk kedua bentuk petroleum contract • Implikasi perpajakan  membutuhkan pengaturan dengan kekuatan dan kepastian hukum yang kuat • Besaran base gross split dan faktor variable maupun progresif relatif lebih rendah dan kurang kompetitif dibandingkan bagian investor setelah royalty di negara dengan sistim royalty & tax  Royalty di negara-negara lain berkisar antara 5%-15% • Besaran base gross split, faktor variable dan faktor progresif tidak fleksibel dan memadai untuk melindungi investor terhadap potensi downsides sebagaimana di PSC tradisional • Konsep Gross split menyebabkan terjadinya pembagian entitlement yang tidak sejalan dengan pembagian beban keekonomian biaya Sumber : Budi Aguswidjaja, “Kontrak Hulu Migas di Indonesia”, Forum Hukum Migas, 27-28 April 2017
  • 33. Bagi Hasil Untuk Pemerintah PSC Tradisional: • FTP • Profit split setelah cost recovery • Pajak setelah cost recovery Pemerintah berbagi hasil dengan investor terutama (kecuali untuk FTP) berdasarkan besaran profit split setelah dikurangkannya biaya (cost recovery) sebagai PNBP, konsisten dengan konsep berbagi hasil manfaat ekonomis dari pengusahaan hulu migas. Pemerintah mendapatkan penerimaan pajak berdasarkan taxable income sebagaimana di industri lain Gross Split PSC: • Gross split sebelum costs • Pajak setelah tax deductibles Pemerintah tidak berbagi hasil setelah dikurangkannya biaya dengan investor, melainkan mengambil bagian langsung dari tingkat produksi / lifting / revenue gross  Resiko keekonomian dan finansial untuk kegiatan pengembangan dan operasi sepenuhnya menjadi beban keekonomian investor, selain resiko absolut semasa eksplorasi. Pemerintah mendapatkan penerimaan pajak berdasarkan taxable income sebagaimana di industri lain Unsur fixed split menjadi jauh lebih besar daripada unsur variable split Sumber : Budi Aguswidjaja, “Kontrak Hulu Migas di Indonesia”, Forum Hukum Migas, 27-28 April 2017
  • 34. Besaran Royalti di Mancanegara Sumber: EY, Global Oil and Gas Tax Guide, 2014 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Algeria Angola Argentina Australia Azerbaijan Brazil Canada Chad China Colombia Denmark Ecuador EquatorialGuinea Gabon Ghana India Iraq Kazakhstan Libya Malaysia Mozambique Myanmar Nigeria Norway Pakistan Peru Thailand TrinidadTobaqo Tunisia UnitedKingdom USA uruguay Venezuela Vietnam Royalty(%)
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41. 1. Indonesian PSC have been used since mid-1960s. One size fits all model does not exist” – Gross Split PSC may be seen as a new alternative to conventional PSC. 2. Minister Regulation (Permen ESDM No.8/2017) on Gross Split PSC effective : January 16th, 2017 3. The first Gross Split PSC Contract ---> PHE ONWJ 4. The successful implementation of the Gross Split PSC requires more cost efficient contractor and less complicated government business process. 5. “The Devil is in the Detail” 6. Lesson learnt from similar model – Indian Revenue Sharing Contract? 7. At the end, How attractive is the GS Model? – Market will tell… “We will know it when we see it…”. GROSS SPLIT PSC (Update)
  • 42. Sumber/Referensi: • Benny Lubiantara, Ekonomi Migas – Tinjauan Aspek Komersial Kontrak Migas, Penerbit Grasindo, 2012 • Benny Lubiantara, “From PSC to Royalty Tax?”, Disampaikan Pada Tim Reformasi Tata Kelola Migas, 19 Desember 2014 • Arcandra Tahar, “Rancangan Gross Split”, Diskusi/Forum di Pertamina, 19 Januari 2017 • Kementrian ESDM, “Kontrak Bagi Hasil Migas – GS vs. Cost Recovery”, Februari 2017 • Benny Lubiantara, “Gross Split PSC”, AIPN Event, 9 March 2017 • Woodmac, New Terms in a New Environment – Will Indonesia’s Upstream Industry Be Left Behind, Presented in Jakarta 22 March 2017 • Woodmac, Pinsent Mason, “Indonesia’s New Gross Split PSC – Right Sructure, Wrong Split?”, 2017 • Bagian Hukum, Dirjen Migas, “PERMEN ESDM No. 08/2017 – KBH GS”, Forum Hukum Migas, Yogyakarta, 27-28 April 2017 • Ceby Gardwina, Kewenangan SKK Migas Dalam GS PSC, Forum Hukum Migas, Yogyakarta, 27- 28 April 2017 • Budi Aguswidjaja, “Kontrak Hulu Migas di Indonesia”, Forum Hukum Migas, Yogyakarta, 27-28 April 2017
  • 43. Brief CV • Sampe L. Purba, is a Professional who is and has been in oil and gas related managerial business around 15 years. He has been involved in almost all value chain of Oil and Gas key managerial role namely Planning department, Legal, General Support, Finance, Audit and Commercial. Currently he serves as Executive Senior Advisor SKKMIGAS. • SKKMIGAS is a Government-special installed body to manage all upstream related activities in Indonesia, dealing with Contractors, Government and Supporting Value Chain in the Country • Mr. Purba entered some Universities both domestics and abroad. He holds undergraduate and post graduate degrees in Economics, Commerce and Law. He is also alumni of Prestigious Regular National Leadership Course in National Resilience Institution – Republic of Indonesia • Mr. Purba registered as active member of Professional Association such as Association of International Petroleum Negotiators (AIPN), Indonesian Petroleum Society (IPA), Indonesian Accountant Association (IAI), Indonesia Bar Association (PERADI), Associate of Certified Fraud Examiner (ACFE), Indonesia Chamber of Commerce (KADIN). • As part of maintaining and updating his knowledge and sharing of experiences, Mr. Purba actively attends and gives workshop, conferences and seminar domestic and abroad. • Mr. Purba also active communicating his ideas on many strategic and current issues, through newspapers, radio, TV, journals and book. Some of his thought can be followed in http.//maspurba.wordpress.com and in www.sampepurbalawfirm.com • sampepurba@gmail.com; sampepurba@sampepurbalawfirm.com