SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
TOKSIKOLOGI
M Fadhol Romdhoni
Laboratorium Farmakologi
FK-UMP
Deskripsi Singkat
• Matakuliah ini membahas ruang lingkup dan
arti pentingnya toksikologi, asas umum
toksikologi, faktor-faktor yang mempengaruhi
toksisitas zat beracun, tolok ukur toksisitas,
evaluasi hasil uji toksikologi, dan toksikologi
klinik.
• Toksikologi klinik ini mencakup keracunan,
toksikokinetika, dan penatalaksanaan
keracunan  pertemuan berikutnya
Toksikologi
• Merupakan disiplin ilmu yang
memperlajari sifat-sifat racun zat kimia
terhadap makhluk hidup dan
lingkungan.
• Ada keterkaitan antara takaran dan
respon tubuh trhdp zat yg masuk ke
dlm tubuh.
(Paracelsus, 1493-1541)
• All substances are poisons; there is none
that is not poison. The right dose
differentiates a poison and a remedy”
(Semua zat adalah racun; tidak ada yang tidak beracun. Dosis yang
tepat membedakan racun dan obat)
Toksikologi menurut:
• Loomis (1978):
Ilmu yg mempelajari aksi berbahaya zat kimia
atas sistem biologi
• Doull dan Bruce (1986)
llmu yang mempelajari pengaruh zat kimia
yang merugikan atas sistem biologi
• Timbrell (1989)
Interaksi antara zat kimia dan sistem biologi
Toksikologi
• Ilmu yang mempelajari tentang efek
berbahaya dari zat kimia pada kehidupan
• Disiplin ilmu yang terkait antara lain
Biologi, Farmakologi, Biokimia, Fisiologi,
dan Patologi
• Pentingnya toksikologi makin meningkat
seiring dengan makin banyaknya
“senyawa asing” yang ditemukan
• Xenobiotics: obat, pestisida, polusi, bahan
kimia industri dan bahan tambahan
makanan.
Ruang lingkup toksikologi
• Toksikologi Lingkungan:
Menguraikan pemajanan (exposure) zat
kimia (pencemar lingkungan, makanan
dan air) yg tdk disengaja pd jaringan
biologi (lebih khusus manusia)
Lanjutan…
• Toksikologi ekonomi
Menguraikan pengaruh berbahaya zat
kimia yg sengaja diberikan pd jaringan
biologi dgn maksud utk mdpatkan
pengaruh/efek bermanfaat yg khas (mis.
Obat, zat makanan, pestisida)
Lanjutan…
• Toksikologi kehakiman
Menangani aspek medis dan aspek
hukum atas pengaruh berbahaya zat
kimia baik yg dipajankan scr sengaja atau
tdk sengaja.
• Obat dpt menimbulkan efek yg tidak
diinginkan yg berkaitan dgn dosis yg
diberikan :
• 1. efek samping (side effect)
• 2. efek merugikan (adverse effect)
• 3. efek toksik (toxic effect)
Side effect
(efek samping)
• Efek yang tidak berbahaya atau
merugikan
• Mis : mulut kering atau sedasi karena
antihistamin
• Efek dpt ditoleransi, obat bermanfaat utk
pengobatan
Adverse effect
(efek merugikan)
• efek yang merugikan dan berbahaya
• Mis : diare terus menerus, muntah,
gangguan SSP yg menyebabkan bingung,
kerusakan organ krn konsumsi obat
jangka panjang
Toxic effect
(efek racun)
• Efek yg sangat berbahaya/mengancam
kehidupan
• Pemberian obat dihentikan/diberi terapi
supportif/antidotumnya
• toksikan : Subtansi toksik yang diproduksi
oleh aktifitas manusia
– Contoh : organofosfat, karbamat
• Toksin : subtansi toksik yang diproduksi
secara alami
– Contoh : botullinum toxin
• Poisonous substances are produced
by plants, animals, or bacteria.
Phytotoxins
Zootoxins
Bacteriotoxins
Toksisitas
• Kemampuan suatu zat kimia/xenobiotik
dalam menimbulkan kerusakan pada
organisme baik saat digunakan atau saat
berada di lingkungan
• Subtansi kontak dgn permukaan tubuh
misal melalui kulit, mata, mukosa saluran
cerna atau traktus respirasi
Kasus keracunan
• Tumor anilin ditemukan oleh Rehn
(1895) pada pekerja pabrik anilin
(pewarna mkn yg disintesis dari ter
batubara)
• Fokomelia (tidak adanya tungkai
badan) krn Thalidomide (1950-an)
• Paralisis dan kematian krn metilmerkuri
pada ikan di Minamata dan Niigata,
Jepang
• Sulphanylamide in diethylene glycol
(Australia, 1937)
• Tempe bongkrek poisoning, Banyumas,
Indonesia
Bakteri Pseudomonas cocovenenans
akan memproduksi racun toxoflavin dan bongkrekic acid
• Biscuit poisoning, South Sumatera
• Carbon monoxide (CO)
• Produk rumah tangga
Regulator Toksikologi
Food and Drug Administration (FDA)
• Mengatur perihal obat, peralatan medis,
kosmetik, dan bahan tambahan makanan
yang digunakan dalam bidang kesehatan
maupun tujuan komersil
Lanjutan…
Environmental Protection Agency (EPA)
• Bertanggung jawab mengatur pestisida,
bahan kimia beracun, limbah berbahaya,
dan polutan di air dan udara
Lanjutan…
Occupational Safety and Health
Administration (OSHA)
• Menentukan tempat kerja itu aman atau
tidak bagi pekerja
Lanjutan…
Consumer Products Safety Commission
• Mengatur segala barang dagangan yang
digunakan di rumah, sekolah, untuk
hiburan yang belum diatur oleh FDA dan
EPA
Nasib zat toksik dalam tubuh
(Toksikokinetik)
Zat toksik masuk dalam tubuh melalui
• jalur intravaskuler
(mis :IV, intracardial, intraarteri)
• Jalur ekstravaskuler
(mis : oral, inhalasi, IM, SC, IP)
Lanjutan….
• Selanjutnya setelah diabsorbsi, disposisi
ke cairan atau jaringan tubuh
1. distribusi
– Memungkinkan zat beracun mencapai
sel/jaringan sasaran (reseptor/tempat aksi)
2. eliminasi
– Dikeluarkan dari tubuh/dimetabolisme
terlebih dahulu sebelum diekskresikan
Lanjutan….
• Penentu ketoksikan adalah sampainya zat
kimia utuh atau metabolit aktifnya di sel
sasaran dalam jumlah berlebihan
Zat beracun
Absorbsi
Sirkulasi sistemik
disposisi
distribusi
Tempat Aksi
Reseptor
Sel sasaran
(antaraksi)
EFEK TOKSIK
eliminasi
metabolisme ekskresi
metabolit
toksik Tak toksik
Asas Umum Toksikologi
Meliputi :
• Kondisi efek toksik
• Mekanisme efek toksik
• Wujud efek toksik
• Sifat efek toksik
A. Kondisi efek toksik
• Keadaan atau faktor yg mempengaruhi
efektifitas absorbsi ,distribusi dan eliminasi
zat beracun dalam tubuh
• Akan menentukan keberadaan zat kimia
utuh atau metabolitnya dalam sel
sasaran/tempat kerjanya.
Kondisi efek toksik meliputi
Kondisi paparan zat kimia
• jalur paparan
• lama/kekerapan paparan
• Saat /waktu paparan
• Dosis/takaran paparan
• Jenis paparan (akut/kronis)
Kondisi subyek/makhluk hidup
• Keadaan fisiologi
(mis:berat badan, umur, suhu tubuh,
kecepatan pengosongan lambung,
kecepatan aliran darah, status gizi,
kehamilan, genetika dan jenis kelamin)
• Keadaan patologi
(mis:penyakit saluran cerna,
kardiovaskuler, hati dan ginjal)
B. Mekanisme Aksi Efek Toksik
Keberadaan zat kimia dalam tubuh
menimbulkan efek toksik melalui 2 cara :
• Toksik intrasel (toksisitas yg diawali dgn
interaksi secara langsung antara zat kimia
atau metabolitnya dgn reseptornya)
• Toksik ekstrasel (toksisitas scr tdk langsung
dgn mempengaruhi lingkungan sel sasaran
tp dpt brpengaruh pd sel sasaran).
Mekanisme Efek Toksik Intrasel
• Sifatnya langsung/primer
• Zat kimia atau metabolitnya masuk pd sel
sasaran dan sebabkan gangguan
sel/organelanya melalui pendesakan,
ikatan kovalen, subtitusi, atau peroksidasi
dsb)
Lanjutan..
• Sebelumnya tubuh beradaptasi atau
melakukan perbaikan
• Bila respon pertahanan tdk mampu
eliminir gangguan, akan ada efek toksik
• Wujud terjadinya perubahan adalah
kekacauan biokimiawi, fungsional dan
struktural
Lanjutan..
Contoh zat toksik intrasel
• Tetrasiklin/kloramfenikol mengikat ribosom
sel
• Antimikroba golongan sulfa dapat
menghambat sistesis asam folat
• Radikal bebas sebabkan peroksidasi
lipid /protein
Lanjutan..
• Insektisida yg mengikat enzim
asetilkolinesterase sebabkan
bertumpuknya Ach dalam sinap shg
mengakibatkan efek kolinergik yg
berlebihan
• Sianida berikatan dgn atom besi dari heme
(bag. dari Hb), shg mengganggu
pernapasan sel/produksi energi
Lanjutan…
• Toksin botulisme berikatan dengan ujung
akson presinaptik kolinergik perifer shg
menghambat pelepasan Ach-esterase,
terjadi hambatan kolinergik
• Racun kobra ular dpt berikatan dgn
postsinaptik neuromuskuler shg tidak
peka dgn asetilkolin
Mekanisme Toksik Ekstrasel
• Kelangsungan hidup sel bergantung pada
faktor lingkungan ekstrasel utk memenuhi
kebutuhan metabolik basal dan
pengaturan aktifitas sel.
• Gangguan akan sebabkan perubahan
struktur atau fungsi sel
Kelangsungan hidup sel membutuhkan:
1. Oksigen,
kecukupan pasok oksigen
tergantung :
• fungsi alat pernapasan
• difusi oksigen dr alveoli ke dlm
darah
• jmlh eritrosit yg berfungsi
• sistem kardiovaskuler
• Sasaran
zat
beracun
Lanjutan…
Misal :
• nitrit dpt merubah hemoglobin menjadi
methemoglobin kekurangan oksigen di
sirkulasi darah (hipoksia) anoksia
produksi energi sel terganggu
terjadi degenerasi sel/kematian sel
2. Suplai unsur hara
• Agar reaksi metabolik brlangsung normal
dan produksi energi sel tercukupi.
• Kecukupan unsur hara/zat makanan
tergantung pd proses spt ingesti, digesti,
absorpsi dan transpornya ke lingkungan
sel.
• Zat beracun yg mengganggu proses
tersebut akan mempengaruhi produksi
energi dan pertumbuhan sel
Misal :
• Gangguan tekanan osmosis,
menyebabkan sel mengalami
krenasi/pembekakan.
3. Sistem pengaturan aktifitas sel meliputi
sistem saraf, sist. hormon dan sist. Imun
• Gangguan sistem ini dpt sebabkan
kematian sel
Lanjutan..
Misal :
• Atropin pengaruhi saraf otonom, shg
hambat sekresi klj.ludah, mulut jd kering.
• Senyawa nirsteroid methalibure dpt
menekan sekresi gonadotropin, shg
hambat spermatogenesis dan atropi
klj.kelamin.
• Molekul antigenik dr bakteri, virus, protein
dan zat kimia asing memacu reaksi alergi
yg dpt sebabkan syok anafilaktik
(Four types of allergic reactions, based on
the mechanism of immunological
involvement (apa saja??))
C. Wujud Efek Toksik
• Merupakan perubahan biokimia,
fungsional atau struktural yang terjadi
dalam tubuh
• Wujud efek toksik dpt berupa
gabungan dr perubahan di atas.
• Mis. Perubahan struktural berakibat tjd
perubahan biokimia atau fungsi dr sel.
• Perubahan biokimia dpt sebabkan
perubahan fungsional.
1. Perubahan biokimia
• Wujud efek toksik berupa perubahan
atau kekacauan biokimia dari sel akibat
adanya antaraksi zat beracun dan tempat
aksi yg sifatnya terbalikan (reversible)
• Misal trjadi penghambatan respirasi sel,
perubahan keseimbangan cairan &
elektrolit, dan gangguan hormonal.
Lanjutan…
• Contoh :
sianida menghambat transport
elektron, shg mnghambat respirasi sel
dan gangguan pasok energi
2. Perubahan Fungsional
• Wujud efek toksik yg dpt mempengaruhi
fungsi homeostasis yg sifatnya terbalikkan
(reversible)
• Misal terjadinya anoksia, gangguan
pernafasan, gangguan SSP,
hipo/hipertensi, hiperglikemia, perubahan
kontraksi/relaksasi otot, hipo/hipertermi
Lanjutan…
• Contoh :
Insektisida organofosfat malation
menyebabkan kejangnya otot2
pernafasan sebagai akibat penumpukan
asetilkolin yg berlebihan krn hambatan
trhdp enzim asetilkolinesterase.
3. Perubahan struktural
• Wujud efek toksik yg berkaitan dgn
perubahan morfologi sel shg terwujud
sebagai kekacauan struktural.(dpt
reversible/irreversible)
• Terdapat 3 respon histopatologi krn
adanya luka sel yaitu degenerasi,
proliferasi, inflamasi
Lanjutan..
Contoh
• Tetrasiklin dapat menyebabkan terjadinya
perlemakan hati
• Aflatoksin dapat sebabkan nekrosis hati
D. Sifat Efek Toksik
Ada 2 jenis yaitu
• reversible (terbalikkan)
• ireversible (tak terbalikkan)
Ciri-ciri efek toksik terbalikkan
• Bila zat toksik dlm tempat kerjanya atau
reseptornya habis, maka reseptor akan
kembali ke kedudukan semula
• Efek toksik akan cepat kembali normal
• Ketoksikan sangat bergantung pd dosis,
kecepatan absorbsi, distribusi dan
eliminasi zat racun
Ciri-ciri efek toksik takterbalikkan
• Kerusakan bersifat permanen
• Paparan berikutnya akan sebabkan
kerusakan yg sifatnya sama
memungkinkan terjadinya akumulasi efek
toksik
• Paparan dgn dosis yg sangat kecil dlm
jangka panjang akan menimbulkan efek
toksik yg sama efektifnya dgn paparan
dosis besar jangka pendek. Ini berarti zat
racun sangat sulit dieliminasi.
SEKIAN
XDon’t try at anywhere

More Related Content

What's hot

PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKSurya Amal
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Sapan Nada
 
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.comEkskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.comCholid Maradanger
 
Perhitungan dosis
Perhitungan dosisPerhitungan dosis
Perhitungan dosispanal1
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakCTie Lupy
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidratalvi lmp
 

What's hot (20)

PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
farmasetika dasar
farmasetika dasarfarmasetika dasar
farmasetika dasar
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Metode soap
Metode soapMetode soap
Metode soap
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.comEkskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
Farmakologi(1)
Farmakologi(1)Farmakologi(1)
Farmakologi(1)
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 
Perhitungan dosis
Perhitungan dosisPerhitungan dosis
Perhitungan dosis
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 

Similar to TOKSIKOLOGI

MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).pptMATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).pptAgusSudrajat19
 
kuliah-toksikologi.ppt
kuliah-toksikologi.pptkuliah-toksikologi.ppt
kuliah-toksikologi.pptSaid878643
 
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasfaktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasFatmawati Fatmawati
 
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptx
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptxKELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptx
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptxSantikaramina
 
Toksikologi
ToksikologiToksikologi
Toksikologizipiklan
 
1. FARMAKOLOGI - TOKSIKOLOGI.pptx
1. FARMAKOLOGI - TOKSIKOLOGI.pptx1. FARMAKOLOGI - TOKSIKOLOGI.pptx
1. FARMAKOLOGI - TOKSIKOLOGI.pptxPuriRatnaKartini
 
12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdf12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdfYochananmeisandro
 
Farmakologi part i
Farmakologi part iFarmakologi part i
Farmakologi part iary Camba
 
Dasar-dasar.ppt
Dasar-dasar.pptDasar-dasar.ppt
Dasar-dasar.pptApotekLoka
 
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptxReview Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptxAPOTEKERBAYUPAMUNGKA
 
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptxpertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptxAzraAnbu
 

Similar to TOKSIKOLOGI (20)

MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).pptMATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
 
kuliah-toksikologi.ppt
kuliah-toksikologi.pptkuliah-toksikologi.ppt
kuliah-toksikologi.ppt
 
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasfaktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
 
Toksikologi Industri
Toksikologi IndustriToksikologi Industri
Toksikologi Industri
 
Toksikologi b
Toksikologi bToksikologi b
Toksikologi b
 
Prinsip umum toksikologi
Prinsip umum toksikologiPrinsip umum toksikologi
Prinsip umum toksikologi
 
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptx
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptxKELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptx
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptx
 
Toksikologi
ToksikologiToksikologi
Toksikologi
 
Fase kerja toksikan
Fase kerja toksikanFase kerja toksikan
Fase kerja toksikan
 
1. FARMAKOLOGI - TOKSIKOLOGI.pptx
1. FARMAKOLOGI - TOKSIKOLOGI.pptx1. FARMAKOLOGI - TOKSIKOLOGI.pptx
1. FARMAKOLOGI - TOKSIKOLOGI.pptx
 
12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdf12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdf
 
ASAS UMUM TOKSIKOLOGI.pdf
ASAS UMUM TOKSIKOLOGI.pdfASAS UMUM TOKSIKOLOGI.pdf
ASAS UMUM TOKSIKOLOGI.pdf
 
Farmakologi part i
Farmakologi part iFarmakologi part i
Farmakologi part i
 
Fase Kerja Toksik.pptx
Fase Kerja Toksik.pptxFase Kerja Toksik.pptx
Fase Kerja Toksik.pptx
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi DasarFarmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
 
Dasar-dasar.ppt
Dasar-dasar.pptDasar-dasar.ppt
Dasar-dasar.ppt
 
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptxReview Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
 
Pertemuan-1.pptx
Pertemuan-1.pptxPertemuan-1.pptx
Pertemuan-1.pptx
 
Toksikologi
ToksikologiToksikologi
Toksikologi
 
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptxpertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
 

More from Fadhol Romdhoni

Obat Untuk Penyakit Sistem Pernafasan.pptx
Obat Untuk Penyakit Sistem Pernafasan.pptxObat Untuk Penyakit Sistem Pernafasan.pptx
Obat Untuk Penyakit Sistem Pernafasan.pptxFadhol Romdhoni
 
Farmakologi Insulin dan OAD
Farmakologi Insulin dan OADFarmakologi Insulin dan OAD
Farmakologi Insulin dan OADFadhol Romdhoni
 
OBAT DALAM KEHAMILAN DAN MENYUSUI.ppt
OBAT DALAM KEHAMILAN DAN MENYUSUI.pptOBAT DALAM KEHAMILAN DAN MENYUSUI.ppt
OBAT DALAM KEHAMILAN DAN MENYUSUI.pptFadhol Romdhoni
 
Short course Metopen- mendeley.pptx
Short course Metopen- mendeley.pptxShort course Metopen- mendeley.pptx
Short course Metopen- mendeley.pptxFadhol Romdhoni
 
Miotikum dan midriatikum
Miotikum dan midriatikumMiotikum dan midriatikum
Miotikum dan midriatikumFadhol Romdhoni
 
Farmakoterapi Antinyeri dan Antipiretik
Farmakoterapi Antinyeri dan AntipiretikFarmakoterapi Antinyeri dan Antipiretik
Farmakoterapi Antinyeri dan AntipiretikFadhol Romdhoni
 
Short course metopen plagiat
Short course metopen  plagiatShort course metopen  plagiat
Short course metopen plagiatFadhol Romdhoni
 
Praktikum Farmakologi Blok Kardio dengan CAL
Praktikum Farmakologi Blok Kardio dengan CALPraktikum Farmakologi Blok Kardio dengan CAL
Praktikum Farmakologi Blok Kardio dengan CALFadhol Romdhoni
 

More from Fadhol Romdhoni (20)

Obat Untuk Penyakit Sistem Pernafasan.pptx
Obat Untuk Penyakit Sistem Pernafasan.pptxObat Untuk Penyakit Sistem Pernafasan.pptx
Obat Untuk Penyakit Sistem Pernafasan.pptx
 
MiniBlok 4.pptx
MiniBlok 4.pptxMiniBlok 4.pptx
MiniBlok 4.pptx
 
Mendeley Praktikum.pptx
Mendeley Praktikum.pptxMendeley Praktikum.pptx
Mendeley Praktikum.pptx
 
Farmakologi Insulin dan OAD
Farmakologi Insulin dan OADFarmakologi Insulin dan OAD
Farmakologi Insulin dan OAD
 
heart WS_fadhol.pptx
heart WS_fadhol.pptxheart WS_fadhol.pptx
heart WS_fadhol.pptx
 
Toksikologi klinik.ppt
Toksikologi klinik.pptToksikologi klinik.ppt
Toksikologi klinik.ppt
 
OBAT DALAM KEHAMILAN DAN MENYUSUI.ppt
OBAT DALAM KEHAMILAN DAN MENYUSUI.pptOBAT DALAM KEHAMILAN DAN MENYUSUI.ppt
OBAT DALAM KEHAMILAN DAN MENYUSUI.ppt
 
IMUNOFARMAKOLOGI.ppt
IMUNOFARMAKOLOGI.pptIMUNOFARMAKOLOGI.ppt
IMUNOFARMAKOLOGI.ppt
 
Short course Metopen- mendeley.pptx
Short course Metopen- mendeley.pptxShort course Metopen- mendeley.pptx
Short course Metopen- mendeley.pptx
 
Farmakologi Herbal-2020
Farmakologi Herbal-2020Farmakologi Herbal-2020
Farmakologi Herbal-2020
 
Ocular pharmacology
Ocular pharmacologyOcular pharmacology
Ocular pharmacology
 
Miotikum dan midriatikum
Miotikum dan midriatikumMiotikum dan midriatikum
Miotikum dan midriatikum
 
Obat antidepresan
Obat antidepresanObat antidepresan
Obat antidepresan
 
Obat psikosis
Obat psikosisObat psikosis
Obat psikosis
 
Farmakoterapi Antinyeri dan Antipiretik
Farmakoterapi Antinyeri dan AntipiretikFarmakoterapi Antinyeri dan Antipiretik
Farmakoterapi Antinyeri dan Antipiretik
 
Farmako git
Farmako gitFarmako git
Farmako git
 
Short course metopen plagiat
Short course metopen  plagiatShort course metopen  plagiat
Short course metopen plagiat
 
Praktikum Farmakologi Blok Kardio dengan CAL
Praktikum Farmakologi Blok Kardio dengan CALPraktikum Farmakologi Blok Kardio dengan CAL
Praktikum Farmakologi Blok Kardio dengan CAL
 
Farmakologi Antelmintik
Farmakologi AntelmintikFarmakologi Antelmintik
Farmakologi Antelmintik
 
Farmakologi Antiparasit
Farmakologi AntiparasitFarmakologi Antiparasit
Farmakologi Antiparasit
 

Recently uploaded

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 

Recently uploaded (18)

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 

TOKSIKOLOGI

  • 2. Deskripsi Singkat • Matakuliah ini membahas ruang lingkup dan arti pentingnya toksikologi, asas umum toksikologi, faktor-faktor yang mempengaruhi toksisitas zat beracun, tolok ukur toksisitas, evaluasi hasil uji toksikologi, dan toksikologi klinik. • Toksikologi klinik ini mencakup keracunan, toksikokinetika, dan penatalaksanaan keracunan  pertemuan berikutnya
  • 3. Toksikologi • Merupakan disiplin ilmu yang memperlajari sifat-sifat racun zat kimia terhadap makhluk hidup dan lingkungan. • Ada keterkaitan antara takaran dan respon tubuh trhdp zat yg masuk ke dlm tubuh.
  • 4. (Paracelsus, 1493-1541) • All substances are poisons; there is none that is not poison. The right dose differentiates a poison and a remedy” (Semua zat adalah racun; tidak ada yang tidak beracun. Dosis yang tepat membedakan racun dan obat)
  • 5. Toksikologi menurut: • Loomis (1978): Ilmu yg mempelajari aksi berbahaya zat kimia atas sistem biologi • Doull dan Bruce (1986) llmu yang mempelajari pengaruh zat kimia yang merugikan atas sistem biologi • Timbrell (1989) Interaksi antara zat kimia dan sistem biologi
  • 6. Toksikologi • Ilmu yang mempelajari tentang efek berbahaya dari zat kimia pada kehidupan • Disiplin ilmu yang terkait antara lain Biologi, Farmakologi, Biokimia, Fisiologi, dan Patologi
  • 7. • Pentingnya toksikologi makin meningkat seiring dengan makin banyaknya “senyawa asing” yang ditemukan • Xenobiotics: obat, pestisida, polusi, bahan kimia industri dan bahan tambahan makanan.
  • 8. Ruang lingkup toksikologi • Toksikologi Lingkungan: Menguraikan pemajanan (exposure) zat kimia (pencemar lingkungan, makanan dan air) yg tdk disengaja pd jaringan biologi (lebih khusus manusia)
  • 9. Lanjutan… • Toksikologi ekonomi Menguraikan pengaruh berbahaya zat kimia yg sengaja diberikan pd jaringan biologi dgn maksud utk mdpatkan pengaruh/efek bermanfaat yg khas (mis. Obat, zat makanan, pestisida)
  • 10. Lanjutan… • Toksikologi kehakiman Menangani aspek medis dan aspek hukum atas pengaruh berbahaya zat kimia baik yg dipajankan scr sengaja atau tdk sengaja.
  • 11. • Obat dpt menimbulkan efek yg tidak diinginkan yg berkaitan dgn dosis yg diberikan : • 1. efek samping (side effect) • 2. efek merugikan (adverse effect) • 3. efek toksik (toxic effect)
  • 12. Side effect (efek samping) • Efek yang tidak berbahaya atau merugikan • Mis : mulut kering atau sedasi karena antihistamin • Efek dpt ditoleransi, obat bermanfaat utk pengobatan
  • 13. Adverse effect (efek merugikan) • efek yang merugikan dan berbahaya • Mis : diare terus menerus, muntah, gangguan SSP yg menyebabkan bingung, kerusakan organ krn konsumsi obat jangka panjang
  • 14. Toxic effect (efek racun) • Efek yg sangat berbahaya/mengancam kehidupan • Pemberian obat dihentikan/diberi terapi supportif/antidotumnya
  • 15. • toksikan : Subtansi toksik yang diproduksi oleh aktifitas manusia – Contoh : organofosfat, karbamat • Toksin : subtansi toksik yang diproduksi secara alami – Contoh : botullinum toxin
  • 16. • Poisonous substances are produced by plants, animals, or bacteria. Phytotoxins Zootoxins Bacteriotoxins
  • 17. Toksisitas • Kemampuan suatu zat kimia/xenobiotik dalam menimbulkan kerusakan pada organisme baik saat digunakan atau saat berada di lingkungan • Subtansi kontak dgn permukaan tubuh misal melalui kulit, mata, mukosa saluran cerna atau traktus respirasi
  • 18. Kasus keracunan • Tumor anilin ditemukan oleh Rehn (1895) pada pekerja pabrik anilin (pewarna mkn yg disintesis dari ter batubara) • Fokomelia (tidak adanya tungkai badan) krn Thalidomide (1950-an) • Paralisis dan kematian krn metilmerkuri pada ikan di Minamata dan Niigata, Jepang
  • 19. • Sulphanylamide in diethylene glycol (Australia, 1937) • Tempe bongkrek poisoning, Banyumas, Indonesia Bakteri Pseudomonas cocovenenans akan memproduksi racun toxoflavin dan bongkrekic acid
  • 20. • Biscuit poisoning, South Sumatera • Carbon monoxide (CO) • Produk rumah tangga
  • 21. Regulator Toksikologi Food and Drug Administration (FDA) • Mengatur perihal obat, peralatan medis, kosmetik, dan bahan tambahan makanan yang digunakan dalam bidang kesehatan maupun tujuan komersil
  • 22. Lanjutan… Environmental Protection Agency (EPA) • Bertanggung jawab mengatur pestisida, bahan kimia beracun, limbah berbahaya, dan polutan di air dan udara
  • 23. Lanjutan… Occupational Safety and Health Administration (OSHA) • Menentukan tempat kerja itu aman atau tidak bagi pekerja
  • 24. Lanjutan… Consumer Products Safety Commission • Mengatur segala barang dagangan yang digunakan di rumah, sekolah, untuk hiburan yang belum diatur oleh FDA dan EPA
  • 25. Nasib zat toksik dalam tubuh (Toksikokinetik) Zat toksik masuk dalam tubuh melalui • jalur intravaskuler (mis :IV, intracardial, intraarteri) • Jalur ekstravaskuler (mis : oral, inhalasi, IM, SC, IP)
  • 26. Lanjutan…. • Selanjutnya setelah diabsorbsi, disposisi ke cairan atau jaringan tubuh 1. distribusi – Memungkinkan zat beracun mencapai sel/jaringan sasaran (reseptor/tempat aksi) 2. eliminasi – Dikeluarkan dari tubuh/dimetabolisme terlebih dahulu sebelum diekskresikan
  • 27. Lanjutan…. • Penentu ketoksikan adalah sampainya zat kimia utuh atau metabolit aktifnya di sel sasaran dalam jumlah berlebihan
  • 28. Zat beracun Absorbsi Sirkulasi sistemik disposisi distribusi Tempat Aksi Reseptor Sel sasaran (antaraksi) EFEK TOKSIK eliminasi metabolisme ekskresi metabolit toksik Tak toksik
  • 29. Asas Umum Toksikologi Meliputi : • Kondisi efek toksik • Mekanisme efek toksik • Wujud efek toksik • Sifat efek toksik
  • 30. A. Kondisi efek toksik • Keadaan atau faktor yg mempengaruhi efektifitas absorbsi ,distribusi dan eliminasi zat beracun dalam tubuh • Akan menentukan keberadaan zat kimia utuh atau metabolitnya dalam sel sasaran/tempat kerjanya.
  • 31. Kondisi efek toksik meliputi Kondisi paparan zat kimia • jalur paparan • lama/kekerapan paparan • Saat /waktu paparan • Dosis/takaran paparan • Jenis paparan (akut/kronis)
  • 32. Kondisi subyek/makhluk hidup • Keadaan fisiologi (mis:berat badan, umur, suhu tubuh, kecepatan pengosongan lambung, kecepatan aliran darah, status gizi, kehamilan, genetika dan jenis kelamin) • Keadaan patologi (mis:penyakit saluran cerna, kardiovaskuler, hati dan ginjal)
  • 33. B. Mekanisme Aksi Efek Toksik Keberadaan zat kimia dalam tubuh menimbulkan efek toksik melalui 2 cara : • Toksik intrasel (toksisitas yg diawali dgn interaksi secara langsung antara zat kimia atau metabolitnya dgn reseptornya) • Toksik ekstrasel (toksisitas scr tdk langsung dgn mempengaruhi lingkungan sel sasaran tp dpt brpengaruh pd sel sasaran).
  • 34. Mekanisme Efek Toksik Intrasel • Sifatnya langsung/primer • Zat kimia atau metabolitnya masuk pd sel sasaran dan sebabkan gangguan sel/organelanya melalui pendesakan, ikatan kovalen, subtitusi, atau peroksidasi dsb)
  • 35. Lanjutan.. • Sebelumnya tubuh beradaptasi atau melakukan perbaikan • Bila respon pertahanan tdk mampu eliminir gangguan, akan ada efek toksik • Wujud terjadinya perubahan adalah kekacauan biokimiawi, fungsional dan struktural
  • 36. Lanjutan.. Contoh zat toksik intrasel • Tetrasiklin/kloramfenikol mengikat ribosom sel • Antimikroba golongan sulfa dapat menghambat sistesis asam folat • Radikal bebas sebabkan peroksidasi lipid /protein
  • 37. Lanjutan.. • Insektisida yg mengikat enzim asetilkolinesterase sebabkan bertumpuknya Ach dalam sinap shg mengakibatkan efek kolinergik yg berlebihan • Sianida berikatan dgn atom besi dari heme (bag. dari Hb), shg mengganggu pernapasan sel/produksi energi
  • 38. Lanjutan… • Toksin botulisme berikatan dengan ujung akson presinaptik kolinergik perifer shg menghambat pelepasan Ach-esterase, terjadi hambatan kolinergik
  • 39. • Racun kobra ular dpt berikatan dgn postsinaptik neuromuskuler shg tidak peka dgn asetilkolin
  • 40. Mekanisme Toksik Ekstrasel • Kelangsungan hidup sel bergantung pada faktor lingkungan ekstrasel utk memenuhi kebutuhan metabolik basal dan pengaturan aktifitas sel. • Gangguan akan sebabkan perubahan struktur atau fungsi sel
  • 41. Kelangsungan hidup sel membutuhkan: 1. Oksigen, kecukupan pasok oksigen tergantung : • fungsi alat pernapasan • difusi oksigen dr alveoli ke dlm darah • jmlh eritrosit yg berfungsi • sistem kardiovaskuler • Sasaran zat beracun
  • 42. Lanjutan… Misal : • nitrit dpt merubah hemoglobin menjadi methemoglobin kekurangan oksigen di sirkulasi darah (hipoksia) anoksia produksi energi sel terganggu terjadi degenerasi sel/kematian sel
  • 43. 2. Suplai unsur hara • Agar reaksi metabolik brlangsung normal dan produksi energi sel tercukupi. • Kecukupan unsur hara/zat makanan tergantung pd proses spt ingesti, digesti, absorpsi dan transpornya ke lingkungan sel. • Zat beracun yg mengganggu proses tersebut akan mempengaruhi produksi energi dan pertumbuhan sel
  • 44. Misal : • Gangguan tekanan osmosis, menyebabkan sel mengalami krenasi/pembekakan.
  • 45. 3. Sistem pengaturan aktifitas sel meliputi sistem saraf, sist. hormon dan sist. Imun • Gangguan sistem ini dpt sebabkan kematian sel
  • 46. Lanjutan.. Misal : • Atropin pengaruhi saraf otonom, shg hambat sekresi klj.ludah, mulut jd kering. • Senyawa nirsteroid methalibure dpt menekan sekresi gonadotropin, shg hambat spermatogenesis dan atropi klj.kelamin.
  • 47. • Molekul antigenik dr bakteri, virus, protein dan zat kimia asing memacu reaksi alergi yg dpt sebabkan syok anafilaktik (Four types of allergic reactions, based on the mechanism of immunological involvement (apa saja??))
  • 48. C. Wujud Efek Toksik • Merupakan perubahan biokimia, fungsional atau struktural yang terjadi dalam tubuh • Wujud efek toksik dpt berupa gabungan dr perubahan di atas. • Mis. Perubahan struktural berakibat tjd perubahan biokimia atau fungsi dr sel. • Perubahan biokimia dpt sebabkan perubahan fungsional.
  • 49. 1. Perubahan biokimia • Wujud efek toksik berupa perubahan atau kekacauan biokimia dari sel akibat adanya antaraksi zat beracun dan tempat aksi yg sifatnya terbalikan (reversible) • Misal trjadi penghambatan respirasi sel, perubahan keseimbangan cairan & elektrolit, dan gangguan hormonal.
  • 50. Lanjutan… • Contoh : sianida menghambat transport elektron, shg mnghambat respirasi sel dan gangguan pasok energi
  • 51. 2. Perubahan Fungsional • Wujud efek toksik yg dpt mempengaruhi fungsi homeostasis yg sifatnya terbalikkan (reversible) • Misal terjadinya anoksia, gangguan pernafasan, gangguan SSP, hipo/hipertensi, hiperglikemia, perubahan kontraksi/relaksasi otot, hipo/hipertermi
  • 52. Lanjutan… • Contoh : Insektisida organofosfat malation menyebabkan kejangnya otot2 pernafasan sebagai akibat penumpukan asetilkolin yg berlebihan krn hambatan trhdp enzim asetilkolinesterase.
  • 53. 3. Perubahan struktural • Wujud efek toksik yg berkaitan dgn perubahan morfologi sel shg terwujud sebagai kekacauan struktural.(dpt reversible/irreversible) • Terdapat 3 respon histopatologi krn adanya luka sel yaitu degenerasi, proliferasi, inflamasi
  • 54. Lanjutan.. Contoh • Tetrasiklin dapat menyebabkan terjadinya perlemakan hati • Aflatoksin dapat sebabkan nekrosis hati
  • 55. D. Sifat Efek Toksik Ada 2 jenis yaitu • reversible (terbalikkan) • ireversible (tak terbalikkan)
  • 56. Ciri-ciri efek toksik terbalikkan • Bila zat toksik dlm tempat kerjanya atau reseptornya habis, maka reseptor akan kembali ke kedudukan semula • Efek toksik akan cepat kembali normal • Ketoksikan sangat bergantung pd dosis, kecepatan absorbsi, distribusi dan eliminasi zat racun
  • 57. Ciri-ciri efek toksik takterbalikkan • Kerusakan bersifat permanen • Paparan berikutnya akan sebabkan kerusakan yg sifatnya sama memungkinkan terjadinya akumulasi efek toksik • Paparan dgn dosis yg sangat kecil dlm jangka panjang akan menimbulkan efek toksik yg sama efektifnya dgn paparan dosis besar jangka pendek. Ini berarti zat racun sangat sulit dieliminasi.