SlideShare a Scribd company logo
1 of 68
TOKSIKOLOGI
Deskripsi Singkat
 Matakuliah ini membahas ruang lingkup
dan arti pentingnya toksikologi, asas umum
toksikologi, faktor-faktor yang
mempengaruhi toksisitas zat beracun, tolok
ukur toksisitas, evaluasi hasil uji
toksikologi, dan toksikologi klinik.
Toksikologi klinik ini mencakup keracunan,
toksikokinetika, dan penatalaksanaan
keracunan.
References/ Bibliography
 Klaasen and Eaton, 2005, Cassaret and
Doulls Toxicology, The Basic of Poison,
McGraw Hill, New York
 Raymond, J.M., 1995, Toxicology
Principles and Application, CRC
Press, New York
 Timbrell, J.A. 1991, Principles of
Biochemical Toxicology, 2nd Edition,
Taylor & Francis Ltd, London
 Priyanto, 2009. Toksikologi
(mekanisme, terapi antidotum dan
penilaian resiko), Leskonfi, Jabar.
 Frank C.Lu (penerjemah: Edi Nugroho),
2006. Toksikologi Dasar (asas, organ
sasaran dan penilaian resiko), Ed.ke-
2, UI Press
Toksikologi
 Ilmu tentang racun???
 Zat yg tdk brbahaya jika masuk tubuh
scr tdk tepatpun akan mnyebabkan
keracunan. (contoh??)
 Ada keterkaitan antara takaran dan
respon tubuh trhdp zat yg masuk ke dlm
tubuh.
Toksikologi
 Pengaruh kuantitatif zat kimia atas
sistem biologi
 Lebih menekankan pd aksi berbahaya
zat kimia tersebut.
(Paracelsus, 1493-1541)
 All substances are poisons; there is
none that is not poison. The right dose
differentiates a poison and a remedy”
Toksikologi menurut:
 Loomis (1978):
Ilmu yg mempelajari aksi berbahaya zat
kimia atas sistem biologi
 Doull dan Bruce (1986)
lmu yang mempelajari pengaruh zat kimia
yang merugikan atas sistem biologi
 Timbrell (1989)
Interaksi antara zat kimia dan sistem
biologi
Toxicology
 The subject concerned with the study of
the noxious effects of chemical
substances on living systems
 Multi-disciplinary subject, it embraces
areas of biology, pharmacology,
biochemistry, physiology and pathology
 The importance of toxicology is growing
rapidly with increasing numbers of
foreign compounds.
 Xenobiotics: drugs, pesticides,
environmental pollutants, industrial
chemicals and food additives. How are
their safety ?.
Arti penting toksikologi
 Dapat mengevaluasi keberbahayaan zat
kimia
 Shg dpt ditentukan batas keamanannya
 Penting utk perkembangan produksi
obat, pestisida, zat tambahan makanan
dll
Ruang lingkup toksikologi
 Toksikologi Lingkungan:
menguraikan pemejanan (exposure) zat
kimia (pencemar lingkungan, makanan
dan air) yg tdk disengaja pd jaringan
biologi (lebih khusus manusia)
Lanjutan…
 Toksikologi ekonomi
Menguraikan pengaruh berbahaya zat
kimia yg sengaja diberikan pd jaringan
biologi dgn maksud utk mdpatkan
pengaruh/efek bermanfaat yg khas (mis.
Obat, zat makanan, pestisida)
Lanjutan…
 Toksikologi kehakiman
Menangani aspek medis dan aspek
hukum atas pengaruh berbahaya zat
kimia baik yg dipajankan scr sengaja
atau tdk sengaja.
 Obat dpt menimbulkan efek yg tidak
diinginkan yg berkaitan dgn dosis yg
diberikan :
 1. efek samping (side effect)
 2. efek merugikan (adverse effect)
 3. efek toksik (toxic effect)
Side effect
 Efek yang tidak berbahaya atau
merugikan
 Mis : mulut kering atau sedasi karena
antihistamin
 Efek dpt ditoleransi, obat brmanfaat utk
pengobatan
Adverse effect
 efek yang merugikan dan berbahaya
 Mis : diare terus menerus, muntah,
gangguan SSP yg menyebabkan
bingung, kerusakan organ krn konsumsi
obat jangka panjang
Toxic effect
 Efek yg sangat berbahaya/mengancam
kehidupan
 Pemberian obat dihentikan/diberi terapi
supportif/antidotumnya
 toksikan : Subtansi toksik yang
diproduksi oleh aktifitas manusia
(contoh??)
 Toksin : subtansi toksik yang diproduksi
secara alami
(contoh???)
• Poisonous substances are produced
by plants, animals, or bacteria.
Phytotoxins
Zootoxins
Bacteriotoxins
Toksisitas
 Kemampuan suatu zat kimia/xenobiotik
dalam menimbulkan kerusakan pada
organisme baik saat digunakan atau saat
berada di lingkungan
 Subtansi kontak dgn permukaan tubuh
misal melalui kulit, mata, mukosa saluran
cerna atau traktus respirasi
 Toxic symptom : feeling or sign
indicating the presence of poison in the
system
 Selective toxicity : a chemical will
produce injury to one kind of living
matter without harming another form of
life, even though the two may exist close
together
Kasus keracunan
 Tumor anilin ditemukan oleh Rehn
(1895) pada pekerja pabrik anilin
(pewarna mkn yg disisntesis dr ter batu
bara)
 Fokomelia (tidak adanya tungkai badan)
krn Thalidomide (1950-an)
 Paralisis dan kematian krn metilmerkuri
pada ikan di Minamata dan Niigata,
Jepang
 Sulphanylamide in diethylene glycol
(Australia, 1937)
 Tempe bongkrek poisoning, Banyumas,
Indonesia
Bakteri Pseudomonas cocovenenans
akan memproduksi racun toxoflavin dan bongkrekic acid
 Biscuit poisoning, South Sumatera
 Carbon monoxide (CO)
 Produk rumah tangga (contoh??)
Cabang Toksikologi
 Toksikologi analitik
Diperlukan utk mengenali zat toksik yg tdk
dikenal dgn analisis cairan tubuh, isi
lambung, tmpat makanan yg dicurigai dll
 Toksikologi klinik
Untuk mengatasi toksisitas , mengupayakan
tindakan menghilangkan gejala dan
mengeluarkan racun secepatnya dr tubuh
misal dgn memberi antidotum
Lanjutan….
 Toksikologi forensik
masalah hukum dalam kasus toksisitas
 Toksikologi kerja
Keracunan yg terjadi di tempat kerja
 Toksikologi lingkungan
Mempelajari pencemaran lingkungan, sumber
bahan, transportnya, degradasi, biokonsentrasi
di lingkungan serta pengaruhnya pd manusia
Lanjutan…
 Toksikologi hukum
Undang2, standart yg membatasi
pengggunaan zat kimia beracun
 Toksikologi konvensional
Penelitian tentang toksikologi untuk
menentukan gambaran efek toksik
 Toksikologi mekanistik
Pengetahuan cara kerja zat toksik
Regulatory toxicology
 The Food and Drug Administration
(FDA)
 regulates drugs, medical devices,
cosmetics and food additives in use for
health and/or commercial proposes.
Lanjutan…
 The Environmental Protection Agency
(EPA)
 is responsible for regulation of pesticides,
toxic chemicals, hazardous wastes, and toxic
pollutants in water and air.
Lanjutan…
 The Occupational Safety and Health
Administration (OSHA)
 determines whether or not employers
are providing working conditions that are
safe for employees
Lanjutan…
 The Consumer Products Safety
Commission
 regulates all articles sold for use in
homes, in schools, or for recreation,
except those products regulated by the
FDA and the EPA.
Nasib zat toksik dalam tubuh
Zat toksik masuk dalam tubuh melalui
 jalur intravaskuler
(mis :IV, intracardial, intraarteri)
 Jalur ekstravaskuler
(mis : oral, inhalasi, IM, SC, IP)
Lanjutan….
 Selanjutnya stelah diabsorbsi, disposisi
ke cairan atau jaringan tubuh
1. distribusi
• Memungkinkan zat beracun mencapai
sel/jaringan sasaran (reseptor/tempat aksi)
2. eliminasi
• Dikeluarkan dari tubuh/dimetabolisme
terlebih dahulu sebelum diekskresikan
Lanjutan….
 Penentu ketoksikan adalah sampainya
zat kimia utuh atau metabolit aktifnya di
sel sasaran dalam jumlah berlebihan
Zat beracun
Absorbsi
Sirkulasi sistemik
disposisi
distribusi
Tempat Aksi
Reseptor
Sel sasaran
(antaraksi)
EFEK TOKSIK
eliminasi
metabolisme ekskresi
metabolit
toksik Tak toksik
Asas Umum Toksikologi
Meliputi :
 Kondisi efek toksik
 Mekanisme efek toksik
 Wujud efek toksik
 Sifat efek toksik
A. Kondisi efek toksik
 Keadaan atau faktor yg mempengaruhi
efektifitas absorbsi ,distribusi dan
eliminasi zat beracun dalam tubuh
 Akan menentukan keberadaan zat kimia
utuh atau metabolitnya dalam sel
sasaran/tempat kerjanya.
Kondisi efek toksik meliputi
Kondisi paparan zat kimia
 jalur paparan
 lama/kekerapan paparan
 Saat /waktu paparan
 Dosis/takaran paparan
 Jenis paparan (akut/kronis)
(bisa menjelaskan??)
Kondisi subyek/makhluk hidup
 Keadaan fisiologi
(mis:berat badan, umur, suhu tubuh,
kecepatan pengosongan lambung,
kecepatan aliran darah, status gizi,
kehamilan, genetika dan jenis kelamin)
 Keadaan patologi
(mis:penyakit saluran cerna,
kardiovaskuler, hati dan ginjal)
Lanjutan..
 Kondisi menentukan ketersediaan
biologi zat kimia di sel sasaran sehingga
menentukan toksisitasnya
B. Mekanisme Aksi Efek Toksik
Keberadaan zat kimia dalam tubuh
menimbulkan efek toksik melalui 2 cara :
 Toksik intrasel (toksisitas yg diawali dgn
interaksi secara langsung antara zat kimia
atau metabolitnya dgn reseptornya)
 Toksik ekstrasel (toksisitas scr tdk langsung
dgn mempengaruhi lingkungan sel sasaran
tp dpt brpengaruh pd sel sasaran).
Mekanisme Efek Toksik Intrasel
 Sifatnya langsung/primer
 Zat kimia atau metabolitnya masuk pd
sel sasaran dan sebabkan gangguan
sel/organelanya melalui pendesakan,
ikatan kovalen, subtitusi, atau
peroksidasi dsb)
Lanjutan..
 Sebelumnya tubuh beradaptasi atau
melakukan perbaikan
 Bila respon pertahanan tdk mampu
eliminir gangguan, akan ada efek toksik
 Wujud terjadinya perubahan adalah
kekacauan biokimiawi, fungsional dan
struktural
Lanjutan..
Contoh zat toksik intrasel
 Tetrasiklin/kloramfenikol mengikat ribosom
sel
 Antimikroba golongan sulfa dapat
menghambat sistesis asam folat
 Radikal bebas sebabkan peroksidasi lipid
/protein
Lanjutan..
 Insektisida yg mengikat enzim
asetilkolinesterase sebabkan bertumpuknya
Ach dalam sinap shg mengakibatkan efek
kolinergik yg berlebihan
 Sianida berikatan dgn atom besi dari heme
(bag. dari Hb), shg mengganggu
pernapasan sel/produksi energi
HEMOGLOBIN
Lanjutan…
 Toksin botulisme berikatan dengan ujung
akson presinaptik kolinergik perifer shg
menghambat pelepasan Ach, terjadi
hambatan kolinergik
 Racun kobra ular dpt berikatan dgn
postsinaptik neuromuskuler shg tidak
peka dgn asetilkolin
 Aflatoksin? Parasetamol? INH? CCl4?
(cari ya…!)
Mekanisme Toksik Ekstrasel
 Kelangsungan hidup sel bergantung
pada faktor lingkungan ekstrasel utk
memenuhi kebutuhan metabolik basal
dan pengaturan aktifitas sel.
 Gangguan akan sebabkan perubahan
struktur atau fungsi sel
Kelangsungan hidup sel
membutuhkan:
1. Oksigen,
kecukupan pasok oksigen
tergantung :
 fungsi alat pernapasan
 difusi oksigen dr alveoli ke dlm
darah
 jmlh eritrosit yg berfungsi
 sistem kardiovaskuler
 Sasaran
zat
beracun
Lanjutan…
Misal :
 nitrit dpt merubah hemoglobin menjadi
methemoglobin kekurangan oksigen di
sirkulasi darah (hipoksia) anoksia
produksi energi sel terganggu
terjadi degenerasi sel/kematian sel
2. Suplai unsur hara
 Agar reaksi metabolik brlangsung normal
dan produksi energi sel tercukupi.
 Kecukupan unsur hara/zat makanan
tergantung pd proses spt ingesti, digesti,
absorpsi dan transpornya ke lingkungan
sel.
 Zat beracun yg mengganggu proses
tersebut akan mempengaruhi produksi
energi dan pertumbuhan sel
Misal :
 Gangguan tekanan osmosis,
menyebabkan sel mengalami
krenasi/pembekakan.
3. Sistem pengaturan aktifitas sel meliputi
sistem saraf, sist. hormon dan sist. Imun
 Gangguan sistem ini dpt sebabkan
kematian sel
Lanjutan..
Misal :
 Atropin pengaruhi saraf otonom, shg
hambat sekresi klj.ludah, mulut jd kering.
 Senyawa nirsteroid methalibure dpt
menekan sekresi gonadotropin, shg
hambat spermatogenesis dan atropi
klj.kelamin.
 Molekul antigenik dr bakteri, virus,
protein dan zat kimia asing memacu
reaksi alergi yg dpt sebabkan syok
anafilaktik
(Four types of allergic reactions, based
on the mechanism of immunological
involvement (apa saja??))
C. Wujud Efek Toksik
 Merupakan perubahan biokimia,
fungsional atau struktural yang terjadi
dalam tubuh
 Wujud efek toksik dpt berupa gabungan
dr perubahan di atas.
 Mis. Perubahan struktural berakibat tjd
perubahan biokimia atau fungsi dr sel.
 Perubahan biokimia dpt sebabkan
perubahan fungsional.
1. Perubahan biokimia
 Wujud efek toksik berupa perubahan atau
kekacauan biokimia dari sel akibat adanya
antaraksi zat beracun dan tempat aksi yg
sifatnya terbalikan (reversible)
 Misal trjadi penghambatan respirasi sel,
perubahan keseimbangan cairan &
elektrolit, dan gangguan hormonal.
Lanjutan…
 Contoh :
sianida menghambat transport
elektron, shg mnghambat respirasi
sel dan gangguan pasok energi
2. Perubahan Fungsional
 Wujud efek toksik yg dpt mempengaruhi
fungsi homeostasis yg sifatnya
terbalikkan (reversible)
 Misal terjadinya anoksia, gangguan
pernafasan, gangguan SSP,
hipo/hipertensi, hiperglikemia,
perubahan kontraksi/relaksasi otot,
hipo/hipertermi
Lanjutan…
 Contoh :
Insektisida organofosfat malation
menyebabkan kejangnya otot2
pernafasan sebagai akibat penumpukan
asetilkolin yg berlebihan krn hambatan
trhdp enzim asetilkolinesterase.
3. Perubahan struktural
 Wujud efek toksik yg berkaitan dgn
perubahan morfologi sel shg terwujud
sebagai kekacauan struktural.(dpt
reversible/irreversible)
 Terdapat 3 respon histopatologi krn
adanya luka sel yaitu degenerasi,
proliferasi, inflamasi
Lanjutan..
Contoh
 Tetrasiklin dapat menyebabkan
terjadinya perlemakan hati
 Aflatoksin dapat sebabkan nekrosis hati
 Nekrosis hati
D. Sifat Efek Toksik
Ada 2 jenis yaitu
 reversible (terbalikkan)
 ireversible (tak terbalikkan)
Ciri-ciri efek toksik terbalikkan
 Bila zat toksik dlm tempat kerjanya atau
reseptornya habis, maka reseptor akan
kembali ke kedudukan semula
 Efek toksik akan cepat kembali normal
 Ketoksikan sangat bergantung pd dosis,
kecepatan absorbsi, distribusi dan
eliminasi zat racun
Ciri-ciri efek toksik takterbalikkan
 Kerusakan bersifat permanen
 Paparan berikutnya akan sebabkan
kerusakan yg sifatnya sama
memungkinkan terjadinya akumulasi efek
toksik
 Paparan dgn dosis yg sangat kecil dlm
jangka panjang akan menimbulkan efek
toksik yg sama efektifnya dgn paparan
dosis besar jangka pendek. Ini berarti zat
racun sangat sulit dieliminasi.

More Related Content

Similar to Beberapa contoh mekanisme toksik ekstrasel:- CCl4 mengganggu fungsi hati sehingga menghambat detoksifikasi zat beracun dan metabolisme obat-obatan.- Asap rokok mengandung karbon monoksida yang dapat mengganggu transportasi oksigen oleh hemoglobin ke jaringan tubuh. - Logam berat seperti timbal dan raksa dapat mengganggu kerja ginjal sehingga menghambat ekskresi zat beracun dari tubuh.- Radiasi

Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganToksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganNur Angraini
 
17. toksikologi industri
17. toksikologi industri17. toksikologi industri
17. toksikologi industriWinarso Arso
 
konsep dasar toksikologi.pptx
konsep dasar toksikologi.pptxkonsep dasar toksikologi.pptx
konsep dasar toksikologi.pptxsolemanjufri1
 
Konsep dasar toksikologi
Konsep dasar toksikologiKonsep dasar toksikologi
Konsep dasar toksikologiInoy Trisnaini
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3sindu_57
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3sindu_57
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3sindu_57
 
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptx
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptxKELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptx
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptxSantikaramina
 
Toksikologi industri
Toksikologi industriToksikologi industri
Toksikologi industrimurdiyah
 
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptxKELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptxRiskiMaulana49
 
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdfkelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdfrahmazainatul6
 
AGENT_+PESTISIDA.ppt
AGENT_+PESTISIDA.pptAGENT_+PESTISIDA.ppt
AGENT_+PESTISIDA.pptssuser685b7b
 
Sap Ekotoksikologi
Sap EkotoksikologiSap Ekotoksikologi
Sap EkotoksikologiSlidesJac
 

Similar to Beberapa contoh mekanisme toksik ekstrasel:- CCl4 mengganggu fungsi hati sehingga menghambat detoksifikasi zat beracun dan metabolisme obat-obatan.- Asap rokok mengandung karbon monoksida yang dapat mengganggu transportasi oksigen oleh hemoglobin ke jaringan tubuh. - Logam berat seperti timbal dan raksa dapat mengganggu kerja ginjal sehingga menghambat ekskresi zat beracun dari tubuh.- Radiasi (20)

Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganToksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
 
Toksikologi
ToksikologiToksikologi
Toksikologi
 
17. toksikologi industri
17. toksikologi industri17. toksikologi industri
17. toksikologi industri
 
konsep dasar toksikologi.pptx
konsep dasar toksikologi.pptxkonsep dasar toksikologi.pptx
konsep dasar toksikologi.pptx
 
Prinsip umum toksikologi
Prinsip umum toksikologiPrinsip umum toksikologi
Prinsip umum toksikologi
 
Toksikologi er-2010f
Toksikologi er-2010fToksikologi er-2010f
Toksikologi er-2010f
 
Konsep dasar toksikologi
Konsep dasar toksikologiKonsep dasar toksikologi
Konsep dasar toksikologi
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3
 
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptx
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptxKELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptx
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptx
 
ASAS UMUM TOKSIKOLOGI.pdf
ASAS UMUM TOKSIKOLOGI.pdfASAS UMUM TOKSIKOLOGI.pdf
ASAS UMUM TOKSIKOLOGI.pdf
 
Toksikologi industri
Toksikologi industriToksikologi industri
Toksikologi industri
 
Fase kerja toksikan
Fase kerja toksikanFase kerja toksikan
Fase kerja toksikan
 
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptxKELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
 
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdfkelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
 
Bahan Ajar Metpen.pptx
Bahan Ajar Metpen.pptxBahan Ajar Metpen.pptx
Bahan Ajar Metpen.pptx
 
AGENT_+PESTISIDA.ppt
AGENT_+PESTISIDA.pptAGENT_+PESTISIDA.ppt
AGENT_+PESTISIDA.ppt
 
Toksikologi Industri
Toksikologi IndustriToksikologi Industri
Toksikologi Industri
 
Sap Ekotoksikologi
Sap EkotoksikologiSap Ekotoksikologi
Sap Ekotoksikologi
 

More from Said878643

Langkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
Langkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.pptLangkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
Langkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.pptSaid878643
 
*Eco Labelling and Carbon labelling*.pptx
*Eco Labelling and Carbon labelling*.pptx*Eco Labelling and Carbon labelling*.pptx
*Eco Labelling and Carbon labelling*.pptxSaid878643
 
3Etika-lingkungan-hidup-Prinsip-prinsip Etika Lingkungan.pptx
3Etika-lingkungan-hidup-Prinsip-prinsip Etika Lingkungan.pptx3Etika-lingkungan-hidup-Prinsip-prinsip Etika Lingkungan.pptx
3Etika-lingkungan-hidup-Prinsip-prinsip Etika Lingkungan.pptxSaid878643
 
2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptx
2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptx2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptx
2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptxSaid878643
 
Prinsip kerja Atomic force microscopy (AFM):
Prinsip kerja Atomic force microscopy (AFM):Prinsip kerja Atomic force microscopy (AFM):
Prinsip kerja Atomic force microscopy (AFM):Said878643
 
The Introduction of Environmental Chemistry
The Introduction of Environmental ChemistryThe Introduction of Environmental Chemistry
The Introduction of Environmental ChemistrySaid878643
 
Instrumen Ekonomi untuk Pengelolaan Lingkungan
Instrumen Ekonomi untuk Pengelolaan LingkunganInstrumen Ekonomi untuk Pengelolaan Lingkungan
Instrumen Ekonomi untuk Pengelolaan LingkunganSaid878643
 
Kajian-Lingkungan-Hidup-Strategis (KLHS).ppt
Kajian-Lingkungan-Hidup-Strategis (KLHS).pptKajian-Lingkungan-Hidup-Strategis (KLHS).ppt
Kajian-Lingkungan-Hidup-Strategis (KLHS).pptSaid878643
 
Akreditasi Internasional PTN: ASIIN-2022
Akreditasi Internasional PTN: ASIIN-2022Akreditasi Internasional PTN: ASIIN-2022
Akreditasi Internasional PTN: ASIIN-2022Said878643
 
The membrane separation for beginner.pptx
The membrane separation for beginner.pptxThe membrane separation for beginner.pptx
The membrane separation for beginner.pptxSaid878643
 
1Kuliah Pengantar Teknologi Membran.pptx
1Kuliah Pengantar Teknologi Membran.pptx1Kuliah Pengantar Teknologi Membran.pptx
1Kuliah Pengantar Teknologi Membran.pptxSaid878643
 
KULIAH 14-15 Tentang Kimia Permukaan.pptx
KULIAH 14-15  Tentang Kimia Permukaan.pptxKULIAH 14-15  Tentang Kimia Permukaan.pptx
KULIAH 14-15 Tentang Kimia Permukaan.pptxSaid878643
 
SILABUS KIMIA FISIKA JURUSAN KIMIA UNSRI.ppt
SILABUS KIMIA FISIKA JURUSAN KIMIA UNSRI.pptSILABUS KIMIA FISIKA JURUSAN KIMIA UNSRI.ppt
SILABUS KIMIA FISIKA JURUSAN KIMIA UNSRI.pptSaid878643
 
PetunjukTeknis.pdf
PetunjukTeknis.pdfPetunjukTeknis.pdf
PetunjukTeknis.pdfSaid878643
 
k3-170411031246.pdf
k3-170411031246.pdfk3-170411031246.pdf
k3-170411031246.pdfSaid878643
 
KLHS-Penyebrangan Selat Sunda.ppt
KLHS-Penyebrangan Selat Sunda.pptKLHS-Penyebrangan Selat Sunda.ppt
KLHS-Penyebrangan Selat Sunda.pptSaid878643
 

More from Said878643 (16)

Langkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
Langkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.pptLangkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
Langkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
 
*Eco Labelling and Carbon labelling*.pptx
*Eco Labelling and Carbon labelling*.pptx*Eco Labelling and Carbon labelling*.pptx
*Eco Labelling and Carbon labelling*.pptx
 
3Etika-lingkungan-hidup-Prinsip-prinsip Etika Lingkungan.pptx
3Etika-lingkungan-hidup-Prinsip-prinsip Etika Lingkungan.pptx3Etika-lingkungan-hidup-Prinsip-prinsip Etika Lingkungan.pptx
3Etika-lingkungan-hidup-Prinsip-prinsip Etika Lingkungan.pptx
 
2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptx
2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptx2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptx
2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptx
 
Prinsip kerja Atomic force microscopy (AFM):
Prinsip kerja Atomic force microscopy (AFM):Prinsip kerja Atomic force microscopy (AFM):
Prinsip kerja Atomic force microscopy (AFM):
 
The Introduction of Environmental Chemistry
The Introduction of Environmental ChemistryThe Introduction of Environmental Chemistry
The Introduction of Environmental Chemistry
 
Instrumen Ekonomi untuk Pengelolaan Lingkungan
Instrumen Ekonomi untuk Pengelolaan LingkunganInstrumen Ekonomi untuk Pengelolaan Lingkungan
Instrumen Ekonomi untuk Pengelolaan Lingkungan
 
Kajian-Lingkungan-Hidup-Strategis (KLHS).ppt
Kajian-Lingkungan-Hidup-Strategis (KLHS).pptKajian-Lingkungan-Hidup-Strategis (KLHS).ppt
Kajian-Lingkungan-Hidup-Strategis (KLHS).ppt
 
Akreditasi Internasional PTN: ASIIN-2022
Akreditasi Internasional PTN: ASIIN-2022Akreditasi Internasional PTN: ASIIN-2022
Akreditasi Internasional PTN: ASIIN-2022
 
The membrane separation for beginner.pptx
The membrane separation for beginner.pptxThe membrane separation for beginner.pptx
The membrane separation for beginner.pptx
 
1Kuliah Pengantar Teknologi Membran.pptx
1Kuliah Pengantar Teknologi Membran.pptx1Kuliah Pengantar Teknologi Membran.pptx
1Kuliah Pengantar Teknologi Membran.pptx
 
KULIAH 14-15 Tentang Kimia Permukaan.pptx
KULIAH 14-15  Tentang Kimia Permukaan.pptxKULIAH 14-15  Tentang Kimia Permukaan.pptx
KULIAH 14-15 Tentang Kimia Permukaan.pptx
 
SILABUS KIMIA FISIKA JURUSAN KIMIA UNSRI.ppt
SILABUS KIMIA FISIKA JURUSAN KIMIA UNSRI.pptSILABUS KIMIA FISIKA JURUSAN KIMIA UNSRI.ppt
SILABUS KIMIA FISIKA JURUSAN KIMIA UNSRI.ppt
 
PetunjukTeknis.pdf
PetunjukTeknis.pdfPetunjukTeknis.pdf
PetunjukTeknis.pdf
 
k3-170411031246.pdf
k3-170411031246.pdfk3-170411031246.pdf
k3-170411031246.pdf
 
KLHS-Penyebrangan Selat Sunda.ppt
KLHS-Penyebrangan Selat Sunda.pptKLHS-Penyebrangan Selat Sunda.ppt
KLHS-Penyebrangan Selat Sunda.ppt
 

Recently uploaded

2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 

Recently uploaded (20)

2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 

Beberapa contoh mekanisme toksik ekstrasel:- CCl4 mengganggu fungsi hati sehingga menghambat detoksifikasi zat beracun dan metabolisme obat-obatan.- Asap rokok mengandung karbon monoksida yang dapat mengganggu transportasi oksigen oleh hemoglobin ke jaringan tubuh. - Logam berat seperti timbal dan raksa dapat mengganggu kerja ginjal sehingga menghambat ekskresi zat beracun dari tubuh.- Radiasi

  • 2. Deskripsi Singkat  Matakuliah ini membahas ruang lingkup dan arti pentingnya toksikologi, asas umum toksikologi, faktor-faktor yang mempengaruhi toksisitas zat beracun, tolok ukur toksisitas, evaluasi hasil uji toksikologi, dan toksikologi klinik. Toksikologi klinik ini mencakup keracunan, toksikokinetika, dan penatalaksanaan keracunan.
  • 3. References/ Bibliography  Klaasen and Eaton, 2005, Cassaret and Doulls Toxicology, The Basic of Poison, McGraw Hill, New York  Raymond, J.M., 1995, Toxicology Principles and Application, CRC Press, New York  Timbrell, J.A. 1991, Principles of Biochemical Toxicology, 2nd Edition, Taylor & Francis Ltd, London
  • 4.  Priyanto, 2009. Toksikologi (mekanisme, terapi antidotum dan penilaian resiko), Leskonfi, Jabar.  Frank C.Lu (penerjemah: Edi Nugroho), 2006. Toksikologi Dasar (asas, organ sasaran dan penilaian resiko), Ed.ke- 2, UI Press
  • 5. Toksikologi  Ilmu tentang racun???  Zat yg tdk brbahaya jika masuk tubuh scr tdk tepatpun akan mnyebabkan keracunan. (contoh??)  Ada keterkaitan antara takaran dan respon tubuh trhdp zat yg masuk ke dlm tubuh.
  • 6. Toksikologi  Pengaruh kuantitatif zat kimia atas sistem biologi  Lebih menekankan pd aksi berbahaya zat kimia tersebut.
  • 7. (Paracelsus, 1493-1541)  All substances are poisons; there is none that is not poison. The right dose differentiates a poison and a remedy”
  • 8. Toksikologi menurut:  Loomis (1978): Ilmu yg mempelajari aksi berbahaya zat kimia atas sistem biologi  Doull dan Bruce (1986) lmu yang mempelajari pengaruh zat kimia yang merugikan atas sistem biologi  Timbrell (1989) Interaksi antara zat kimia dan sistem biologi
  • 9. Toxicology  The subject concerned with the study of the noxious effects of chemical substances on living systems  Multi-disciplinary subject, it embraces areas of biology, pharmacology, biochemistry, physiology and pathology
  • 10.  The importance of toxicology is growing rapidly with increasing numbers of foreign compounds.  Xenobiotics: drugs, pesticides, environmental pollutants, industrial chemicals and food additives. How are their safety ?.
  • 11. Arti penting toksikologi  Dapat mengevaluasi keberbahayaan zat kimia  Shg dpt ditentukan batas keamanannya  Penting utk perkembangan produksi obat, pestisida, zat tambahan makanan dll
  • 12. Ruang lingkup toksikologi  Toksikologi Lingkungan: menguraikan pemejanan (exposure) zat kimia (pencemar lingkungan, makanan dan air) yg tdk disengaja pd jaringan biologi (lebih khusus manusia)
  • 13. Lanjutan…  Toksikologi ekonomi Menguraikan pengaruh berbahaya zat kimia yg sengaja diberikan pd jaringan biologi dgn maksud utk mdpatkan pengaruh/efek bermanfaat yg khas (mis. Obat, zat makanan, pestisida)
  • 14. Lanjutan…  Toksikologi kehakiman Menangani aspek medis dan aspek hukum atas pengaruh berbahaya zat kimia baik yg dipajankan scr sengaja atau tdk sengaja.
  • 15.  Obat dpt menimbulkan efek yg tidak diinginkan yg berkaitan dgn dosis yg diberikan :  1. efek samping (side effect)  2. efek merugikan (adverse effect)  3. efek toksik (toxic effect)
  • 16. Side effect  Efek yang tidak berbahaya atau merugikan  Mis : mulut kering atau sedasi karena antihistamin  Efek dpt ditoleransi, obat brmanfaat utk pengobatan
  • 17. Adverse effect  efek yang merugikan dan berbahaya  Mis : diare terus menerus, muntah, gangguan SSP yg menyebabkan bingung, kerusakan organ krn konsumsi obat jangka panjang
  • 18. Toxic effect  Efek yg sangat berbahaya/mengancam kehidupan  Pemberian obat dihentikan/diberi terapi supportif/antidotumnya
  • 19.  toksikan : Subtansi toksik yang diproduksi oleh aktifitas manusia (contoh??)  Toksin : subtansi toksik yang diproduksi secara alami (contoh???)
  • 20. • Poisonous substances are produced by plants, animals, or bacteria. Phytotoxins Zootoxins Bacteriotoxins
  • 21. Toksisitas  Kemampuan suatu zat kimia/xenobiotik dalam menimbulkan kerusakan pada organisme baik saat digunakan atau saat berada di lingkungan  Subtansi kontak dgn permukaan tubuh misal melalui kulit, mata, mukosa saluran cerna atau traktus respirasi
  • 22.  Toxic symptom : feeling or sign indicating the presence of poison in the system  Selective toxicity : a chemical will produce injury to one kind of living matter without harming another form of life, even though the two may exist close together
  • 23. Kasus keracunan  Tumor anilin ditemukan oleh Rehn (1895) pada pekerja pabrik anilin (pewarna mkn yg disisntesis dr ter batu bara)  Fokomelia (tidak adanya tungkai badan) krn Thalidomide (1950-an)  Paralisis dan kematian krn metilmerkuri pada ikan di Minamata dan Niigata, Jepang
  • 24.  Sulphanylamide in diethylene glycol (Australia, 1937)  Tempe bongkrek poisoning, Banyumas, Indonesia Bakteri Pseudomonas cocovenenans akan memproduksi racun toxoflavin dan bongkrekic acid
  • 25.  Biscuit poisoning, South Sumatera  Carbon monoxide (CO)  Produk rumah tangga (contoh??)
  • 26. Cabang Toksikologi  Toksikologi analitik Diperlukan utk mengenali zat toksik yg tdk dikenal dgn analisis cairan tubuh, isi lambung, tmpat makanan yg dicurigai dll  Toksikologi klinik Untuk mengatasi toksisitas , mengupayakan tindakan menghilangkan gejala dan mengeluarkan racun secepatnya dr tubuh misal dgn memberi antidotum
  • 27. Lanjutan….  Toksikologi forensik masalah hukum dalam kasus toksisitas  Toksikologi kerja Keracunan yg terjadi di tempat kerja  Toksikologi lingkungan Mempelajari pencemaran lingkungan, sumber bahan, transportnya, degradasi, biokonsentrasi di lingkungan serta pengaruhnya pd manusia
  • 28. Lanjutan…  Toksikologi hukum Undang2, standart yg membatasi pengggunaan zat kimia beracun  Toksikologi konvensional Penelitian tentang toksikologi untuk menentukan gambaran efek toksik  Toksikologi mekanistik Pengetahuan cara kerja zat toksik
  • 29. Regulatory toxicology  The Food and Drug Administration (FDA)  regulates drugs, medical devices, cosmetics and food additives in use for health and/or commercial proposes.
  • 30. Lanjutan…  The Environmental Protection Agency (EPA)  is responsible for regulation of pesticides, toxic chemicals, hazardous wastes, and toxic pollutants in water and air.
  • 31. Lanjutan…  The Occupational Safety and Health Administration (OSHA)  determines whether or not employers are providing working conditions that are safe for employees
  • 32. Lanjutan…  The Consumer Products Safety Commission  regulates all articles sold for use in homes, in schools, or for recreation, except those products regulated by the FDA and the EPA.
  • 33. Nasib zat toksik dalam tubuh Zat toksik masuk dalam tubuh melalui  jalur intravaskuler (mis :IV, intracardial, intraarteri)  Jalur ekstravaskuler (mis : oral, inhalasi, IM, SC, IP)
  • 34. Lanjutan….  Selanjutnya stelah diabsorbsi, disposisi ke cairan atau jaringan tubuh 1. distribusi • Memungkinkan zat beracun mencapai sel/jaringan sasaran (reseptor/tempat aksi) 2. eliminasi • Dikeluarkan dari tubuh/dimetabolisme terlebih dahulu sebelum diekskresikan
  • 35. Lanjutan….  Penentu ketoksikan adalah sampainya zat kimia utuh atau metabolit aktifnya di sel sasaran dalam jumlah berlebihan
  • 36. Zat beracun Absorbsi Sirkulasi sistemik disposisi distribusi Tempat Aksi Reseptor Sel sasaran (antaraksi) EFEK TOKSIK eliminasi metabolisme ekskresi metabolit toksik Tak toksik
  • 37. Asas Umum Toksikologi Meliputi :  Kondisi efek toksik  Mekanisme efek toksik  Wujud efek toksik  Sifat efek toksik
  • 38. A. Kondisi efek toksik  Keadaan atau faktor yg mempengaruhi efektifitas absorbsi ,distribusi dan eliminasi zat beracun dalam tubuh  Akan menentukan keberadaan zat kimia utuh atau metabolitnya dalam sel sasaran/tempat kerjanya.
  • 39. Kondisi efek toksik meliputi Kondisi paparan zat kimia  jalur paparan  lama/kekerapan paparan  Saat /waktu paparan  Dosis/takaran paparan  Jenis paparan (akut/kronis) (bisa menjelaskan??)
  • 40. Kondisi subyek/makhluk hidup  Keadaan fisiologi (mis:berat badan, umur, suhu tubuh, kecepatan pengosongan lambung, kecepatan aliran darah, status gizi, kehamilan, genetika dan jenis kelamin)  Keadaan patologi (mis:penyakit saluran cerna, kardiovaskuler, hati dan ginjal)
  • 41. Lanjutan..  Kondisi menentukan ketersediaan biologi zat kimia di sel sasaran sehingga menentukan toksisitasnya
  • 42. B. Mekanisme Aksi Efek Toksik Keberadaan zat kimia dalam tubuh menimbulkan efek toksik melalui 2 cara :  Toksik intrasel (toksisitas yg diawali dgn interaksi secara langsung antara zat kimia atau metabolitnya dgn reseptornya)  Toksik ekstrasel (toksisitas scr tdk langsung dgn mempengaruhi lingkungan sel sasaran tp dpt brpengaruh pd sel sasaran).
  • 43. Mekanisme Efek Toksik Intrasel  Sifatnya langsung/primer  Zat kimia atau metabolitnya masuk pd sel sasaran dan sebabkan gangguan sel/organelanya melalui pendesakan, ikatan kovalen, subtitusi, atau peroksidasi dsb)
  • 44. Lanjutan..  Sebelumnya tubuh beradaptasi atau melakukan perbaikan  Bila respon pertahanan tdk mampu eliminir gangguan, akan ada efek toksik  Wujud terjadinya perubahan adalah kekacauan biokimiawi, fungsional dan struktural
  • 45. Lanjutan.. Contoh zat toksik intrasel  Tetrasiklin/kloramfenikol mengikat ribosom sel  Antimikroba golongan sulfa dapat menghambat sistesis asam folat  Radikal bebas sebabkan peroksidasi lipid /protein
  • 46. Lanjutan..  Insektisida yg mengikat enzim asetilkolinesterase sebabkan bertumpuknya Ach dalam sinap shg mengakibatkan efek kolinergik yg berlebihan  Sianida berikatan dgn atom besi dari heme (bag. dari Hb), shg mengganggu pernapasan sel/produksi energi
  • 48. Lanjutan…  Toksin botulisme berikatan dengan ujung akson presinaptik kolinergik perifer shg menghambat pelepasan Ach, terjadi hambatan kolinergik
  • 49.  Racun kobra ular dpt berikatan dgn postsinaptik neuromuskuler shg tidak peka dgn asetilkolin  Aflatoksin? Parasetamol? INH? CCl4? (cari ya…!)
  • 50. Mekanisme Toksik Ekstrasel  Kelangsungan hidup sel bergantung pada faktor lingkungan ekstrasel utk memenuhi kebutuhan metabolik basal dan pengaturan aktifitas sel.  Gangguan akan sebabkan perubahan struktur atau fungsi sel
  • 51. Kelangsungan hidup sel membutuhkan: 1. Oksigen, kecukupan pasok oksigen tergantung :  fungsi alat pernapasan  difusi oksigen dr alveoli ke dlm darah  jmlh eritrosit yg berfungsi  sistem kardiovaskuler  Sasaran zat beracun
  • 52. Lanjutan… Misal :  nitrit dpt merubah hemoglobin menjadi methemoglobin kekurangan oksigen di sirkulasi darah (hipoksia) anoksia produksi energi sel terganggu terjadi degenerasi sel/kematian sel
  • 53. 2. Suplai unsur hara  Agar reaksi metabolik brlangsung normal dan produksi energi sel tercukupi.  Kecukupan unsur hara/zat makanan tergantung pd proses spt ingesti, digesti, absorpsi dan transpornya ke lingkungan sel.  Zat beracun yg mengganggu proses tersebut akan mempengaruhi produksi energi dan pertumbuhan sel
  • 54. Misal :  Gangguan tekanan osmosis, menyebabkan sel mengalami krenasi/pembekakan.
  • 55. 3. Sistem pengaturan aktifitas sel meliputi sistem saraf, sist. hormon dan sist. Imun  Gangguan sistem ini dpt sebabkan kematian sel
  • 56. Lanjutan.. Misal :  Atropin pengaruhi saraf otonom, shg hambat sekresi klj.ludah, mulut jd kering.  Senyawa nirsteroid methalibure dpt menekan sekresi gonadotropin, shg hambat spermatogenesis dan atropi klj.kelamin.
  • 57.  Molekul antigenik dr bakteri, virus, protein dan zat kimia asing memacu reaksi alergi yg dpt sebabkan syok anafilaktik (Four types of allergic reactions, based on the mechanism of immunological involvement (apa saja??))
  • 58. C. Wujud Efek Toksik  Merupakan perubahan biokimia, fungsional atau struktural yang terjadi dalam tubuh  Wujud efek toksik dpt berupa gabungan dr perubahan di atas.  Mis. Perubahan struktural berakibat tjd perubahan biokimia atau fungsi dr sel.  Perubahan biokimia dpt sebabkan perubahan fungsional.
  • 59. 1. Perubahan biokimia  Wujud efek toksik berupa perubahan atau kekacauan biokimia dari sel akibat adanya antaraksi zat beracun dan tempat aksi yg sifatnya terbalikan (reversible)  Misal trjadi penghambatan respirasi sel, perubahan keseimbangan cairan & elektrolit, dan gangguan hormonal.
  • 60. Lanjutan…  Contoh : sianida menghambat transport elektron, shg mnghambat respirasi sel dan gangguan pasok energi
  • 61. 2. Perubahan Fungsional  Wujud efek toksik yg dpt mempengaruhi fungsi homeostasis yg sifatnya terbalikkan (reversible)  Misal terjadinya anoksia, gangguan pernafasan, gangguan SSP, hipo/hipertensi, hiperglikemia, perubahan kontraksi/relaksasi otot, hipo/hipertermi
  • 62. Lanjutan…  Contoh : Insektisida organofosfat malation menyebabkan kejangnya otot2 pernafasan sebagai akibat penumpukan asetilkolin yg berlebihan krn hambatan trhdp enzim asetilkolinesterase.
  • 63. 3. Perubahan struktural  Wujud efek toksik yg berkaitan dgn perubahan morfologi sel shg terwujud sebagai kekacauan struktural.(dpt reversible/irreversible)  Terdapat 3 respon histopatologi krn adanya luka sel yaitu degenerasi, proliferasi, inflamasi
  • 64. Lanjutan.. Contoh  Tetrasiklin dapat menyebabkan terjadinya perlemakan hati  Aflatoksin dapat sebabkan nekrosis hati
  • 66. D. Sifat Efek Toksik Ada 2 jenis yaitu  reversible (terbalikkan)  ireversible (tak terbalikkan)
  • 67. Ciri-ciri efek toksik terbalikkan  Bila zat toksik dlm tempat kerjanya atau reseptornya habis, maka reseptor akan kembali ke kedudukan semula  Efek toksik akan cepat kembali normal  Ketoksikan sangat bergantung pd dosis, kecepatan absorbsi, distribusi dan eliminasi zat racun
  • 68. Ciri-ciri efek toksik takterbalikkan  Kerusakan bersifat permanen  Paparan berikutnya akan sebabkan kerusakan yg sifatnya sama memungkinkan terjadinya akumulasi efek toksik  Paparan dgn dosis yg sangat kecil dlm jangka panjang akan menimbulkan efek toksik yg sama efektifnya dgn paparan dosis besar jangka pendek. Ini berarti zat racun sangat sulit dieliminasi.