SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Perilaku Salmonella
heidelberg pada Jus Buah
MAGISTER ILMU PANGAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014
Rolina Zahhara Tambunan
ABSTRAK
 Tujuan: menentukan perilaku Salmonella heidelberg pada kondisi
asam dan variabel suhu.
 Pertumbuhan dan kelangsungan hidup Salmonella heidelberg (10
isolat) dalam jus buah segar, termasuk; Apple (pH, 3.2-1.4), jeruk
(pH, 5.4 –1.5), Mangga (pH, 5.4-2,8), jambu biji (pH, 5.7-2.4), nanas
(pH, 5.6-2,3), dan koktail (pH, 5.7-2.3) ditentukan setelah 0, 3, 6, 9,
12, 15, 18 dan 21 hari penyimpanan di 10 ºC, 0, 3, 6, 9, 12 dan 15
penyimpanan 25 ºC, dan 0, 3, 6 dan 9 hari penyimpanan di 37 ºC.
 Kelangsungan hidup dalam jus buah bergantung pada pH, jenis
ketegangan, jenis jus dan suhu inkubasi.
 Salmonella heidelberg bertahan untuk hingga 18 hari di jus Mangga,
jambu biji, nanas dan koktail, jus jeruk selama 15 hari dan jus apel
hingga 12 hari disimpan di 10 ºC.
 Pada 20 ºC, Salmonella heidelberg bertahan hingga selama 12 hari
pada jus jambu biji, nanas dan koktail, jus jeruk hingga selama 9 hari
untuk jus mangga, jus jeruk hingga selama 9 hari dan jus apel hingga
selama 6 d hari.
 Waktu kelangsungan paling hidup singkat dipelihara
pada 37 ºC selama 9 hari pada jus Mangga, jambu biji,
nanas, koktail, masing-masing 6 hari untuk jus jeruk
sebaik 3 hari untuk jus apel.
 Temuan ini menunjukkan bahwa, suhu pengasaman jus
buah segar (jus apel, jeruk, mangga, jambu biji, nanas
dan koktail, masing-masing) semakin meningkat,
populasi Salmonella heidelberg semakin menurun.
 Penulis melaporkan bahwa, makanan asam, terutama
jika disimpan pada suhu pendingin, mendukung
kelangsungan hidup Salmonella heidelberg dan mungkin
menyebabkan keracunan pangan Salmonella heidelberg.
PENDAHULUAN
 Salmonella sp.: patogen food-borne pengganggu kesehatan
masyarakat di sebagian besar negara di dunia.
 Salmonellay enterica: patogen zoonosis penting menyebabkan 1,4
juta penyakt, 16.000 rawat inap, dan 400 - 600 kematian setiap
tahunnya di Amerika Serikat.
 Infeksi salmonella kelompok penyakit bakteri yang mempengaruhi
poultri, dan, poultri merupakan reservoir tunggal terbesar organisme
salmonella yang ada di alam.
 Di Amerika Serikat dan Kanada, Salmonella serovar Heidelberg sering
di antara serovar terisolasi dalam kasus-kasus klinis Salmonelosis
daging ritel dan hewan pangan.
 Salmonella serovar heidelberg peringkat pertama dan keempat
antara serovar dari hewan pangan pada tahun 2002 dan 2003, dan
peringkat kelima dan keempat antara serovar-serovar dari manusia
pada tahun 2003 dan 2004.
 Salmonella heidelberg adalah serovar paling umum ditemukan di ritel
daging dan secara eksklusif ditemukan dalam daging unggas.
 Salmonella serovar heidelberg telah menyebabkan wabah penyakit
besar di panti jompo, rumah sakit, dan dalam komunitas
1. Persiapan Inokulum
 Tiga jenis Salmonella heidelberg dipelajari.
 Kultur tetap dipelihara pada agar tryptic kedelai (TSA;
7.0; Slants DIFCO, laboratorium, Detroit, MI) pada 5 ° C
dengan pemindahan bulanan untuk menjaga sel-sel
yang layak dan disebarkan di kaldu tryptic kedelai (TSB,
Difco) selama 24 jam pada 37 ° c untuk memberikan
sekitar 106 CFU/ml-1.
 Kultur tiga isolat ini digabungkan dalam volume yang
sama sebagai campuran digunakan sebagai inokula
untuk percobaan.
BAHAN DAN METODA
2. Fruit Juices
 Komersial, dipasteurisasi diklarifikasi enam jus buah
yang berbeda. Apel, jeruk, mangga, jambu biji, nanas,
dan koktail, dibeli dari supermarket lokal.
 Tidak ada bahan pengawet dan pewarna buatan
ditambahkan (yaitu tidak berisi salah satu mikroba
inhibitor).
2.3. Inokulasi jus buah
 Suatu suspensi populasi Salmonella Heidelberg (106 CFU
ml-1) disiapkan dengan menambahkan 10 ml-1 campuran
3-isolat tidak larut ke 10 liter air peptone 0,1%.
 Di sisi lain, setiap sampel buah jus termasuk kontrol, yang
tidak terinokulasi.
 Suspensi Populasi telah dipersiapkan untuk mendapatkan
konsentrasi akhir pada sampel jus buah (106 CFU/ml-1).
2.4. Kondisi penyimpanan
 Sampel jus buah (2000 ml) jus setiap ditempatkan ke
labu kerucut steril.
 Sampel jus buah disimpan selama 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18
dan 21hari di 10 ºC.
 Selanjutnya, 0, 3, 6, 9, 12 dan 15 hari pada 20 ºC serta
0, 3, 6 dan 9 hari pada 37 ºC. sebelum analisis
Mikrobiologi.
 Untuk sampel-sampel analisi Mikrobiologi yang diambil
setelah 3 hari.
2.5. pH pengukuran
 pH sampel jus buah diukur setelah 10-20 menit pada tiap
kali analisis mikrobiologi menggunakan pH meter model
Jenway 3020.
2.6. Microbiological Analyses
 Analisis dilakukan terhadap sampel 50 mL jus buah secara duplo.
 Sampel dikombinasikan dengan 225 ml air pepton steril 0,1% (Difco; pH
7.0) dalam labu kerucut steril dan dicampur.
 Bubur jus buah yang dihasilkan secara serial dilarutkan dengan 0,1% air
peptone.
 Aliquots 0, 1 ml yang disepuh diduplikasi ke agar (Oxoid) dan dimodifikasi
agar hijau brilian (MBGA) (Oxoid) dan agar xylose-lisin-desoxycholate
(XLDA) (Oxoid) untuk memfasilitasi pendeteksian populasi Salmonella
heidelberg yang diinokulasi ke jus buah dan untuk membedakan tes isolat
digunakan dari organisme lain yang mungkin ada dalam sampel jus buah.
 Plate diinkubasi pada 37 ° C selama 18-24 jam sebelum koloni Salmonella
heidelberg koloni.
 Yield Koloni Sampel dikonfirmasi dengan uji biokimia dan serological untuk
Salmonella heidelberg dlaporkan positif.
 Untuk mengevaluasi ketiadaan populasi Salmonella
heidelberg layak dalam sampel negatif, aliquots 25 ml dari
pengkayaan dikombinasikan dengan 225 ml modified
brilliant green agar (MBGA) (Oxoid) dan xylose- lysine-
desoxycholate
 agar (XLDA) (Oxoid). Kultur yang dikayakan (100 μl)
diplatkan pada MBGA dan XLDA dan diinkubasi selama 18
hingga 20 jam pada 37 °C.
HASIL &
DISKUSI
Fig.. 1. Showing changes in population of
Salmonella heidelberg in fruit juices during
storage at 10 ºC for up to 21 days.
Populasi Salmonella
pada jus apel paling
cepat mati
Fig. 2. Showing the changes in survival and growth of Salmonella heidelberg
in fruit juices storage at 20 ºC for up to 18 days.
Fig. 3. Showing the changes in survival and growth of Salmonella heidelberg
in fruit juices storage at 37 ºC for up to 12 days.
Fig. 4. Showing the changes in pH values of fruit juices inoculated with
Salmonella heidelberg stored at 10 ºC for up to 21 days (A), 20 ºC for up to
18 days (B) and 37 ºC for up to 9 days (C), respectively.
Kesimpulan
 Kelangsungan hidup dalam jus buah bergantung pada pH,
jenis ketegangan, jenis jus dan suhu inkubasi.
 Salmonella heidelberg bertahan sampai dengan 18 hari di
Mangga, jambu biji, nanas dan jus koktail, jus jeruk selama
hingga 15 hari, dan jus apel selama sampai dengan 12 hari
disimpan di 10 oC.
 Pada 20 oC, Salmonella heidelberg bertahan selama sampai
dengan 12 hari pada jambu biji, nanas dan jus koktail,
selama 9 hari di jus mangga, jeruk selama hingga 9 hari
dan di jus apel selama hingga 6 hari.
 Waktu kelangsungan hidup singkat diamati pada 37 oC
untuk 9 hari di Mangga, jambu biji, nanas jus koktail, 6 hari
di oranye, serta 3 hari di jus apel.
 Temuan ini menunjukkan bahwa, sebagai suhu
mengasamkan jus buah segar (apel, jeruk, mangga, jambu
biji, nanas dan koktail jus, masing-masing) meningkat
sebagai penurunan populasi Salmonella heidelberg.
THANK YOU

More Related Content

Viewers also liked

Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treballdavidsos
 
La vida en juego
La vida en juegoLa vida en juego
La vida en juegodavidsos
 
Characterization of high purity lycopene from tomato
Characterization of high purity lycopene from tomatoCharacterization of high purity lycopene from tomato
Characterization of high purity lycopene from tomatoRolina Zahhara Tambunan
 
Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treballdavidsos
 
Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treballdavidsos
 
My occupational identity
My occupational identityMy occupational identity
My occupational identityShannonBoult
 
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomatKomposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomatRolina Zahhara Tambunan
 
Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treballdavidsos
 
PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...
PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...
PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...Rolina Zahhara Tambunan
 
Kontaminasi pestisida pada sayuran dan implikasinya pada kesehatan masyarakat...
Kontaminasi pestisida pada sayuran dan implikasinya pada kesehatan masyarakat...Kontaminasi pestisida pada sayuran dan implikasinya pada kesehatan masyarakat...
Kontaminasi pestisida pada sayuran dan implikasinya pada kesehatan masyarakat...Rolina Zahhara Tambunan
 
Digital fluency
Digital fluencyDigital fluency
Digital fluencydlee85
 

Viewers also liked (19)

Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treball
 
La vida en juego
La vida en juegoLa vida en juego
La vida en juego
 
Characterization of high purity lycopene from tomato
Characterization of high purity lycopene from tomatoCharacterization of high purity lycopene from tomato
Characterization of high purity lycopene from tomato
 
Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treball
 
Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treball
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Patton1990
Patton1990Patton1990
Patton1990
 
My occupational identity
My occupational identityMy occupational identity
My occupational identity
 
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomatKomposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
 
Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treball
 
commander selvam
commander selvam  commander selvam
commander selvam
 
Essai - proses fermentasi
Essai - proses fermentasiEssai - proses fermentasi
Essai - proses fermentasi
 
Guide
GuideGuide
Guide
 
PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...
PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...
PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...
 
Kontaminasi pestisida pada sayuran dan implikasinya pada kesehatan masyarakat...
Kontaminasi pestisida pada sayuran dan implikasinya pada kesehatan masyarakat...Kontaminasi pestisida pada sayuran dan implikasinya pada kesehatan masyarakat...
Kontaminasi pestisida pada sayuran dan implikasinya pada kesehatan masyarakat...
 
Digital fluency
Digital fluencyDigital fluency
Digital fluency
 
KONTAMINASI MIKROBA PADA SAYURAN
KONTAMINASI MIKROBA PADA SAYURANKONTAMINASI MIKROBA PADA SAYURAN
KONTAMINASI MIKROBA PADA SAYURAN
 
Analisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier bergandaAnalisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier berganda
 
R stock
R stockR stock
R stock
 

Similar to Salmonella Heidelberg pada Jus Buah

PPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptx
PPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptxPPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptx
PPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptxetiernawati20
 
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofiliinmashar
 
Bioteknologi pangan
Bioteknologi panganBioteknologi pangan
Bioteknologi panganYunita Sari
 
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdfZholaVaryanMuhammad
 
Produksi_Protein_Sel_Tunggal.pptx
Produksi_Protein_Sel_Tunggal.pptxProduksi_Protein_Sel_Tunggal.pptx
Produksi_Protein_Sel_Tunggal.pptxmimingperdana
 
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...brawijaya university
 
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfar
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfarPpt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfar
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfarAnna Lisstya
 
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docxPERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docxssuser04c576
 
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganraden prawoto
 
Tugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhanTugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhantochi run
 
terjemahan
terjemahanterjemahan
terjemahanSantyNW
 
presentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptx
presentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptxpresentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptx
presentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptxMusliminaja2
 
PROSPEK BUAH MAHKOTA DEWA Phaleria macrocarpa UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT MOTIL...
PROSPEK BUAH MAHKOTA DEWA Phaleria macrocarpa UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT MOTIL...PROSPEK BUAH MAHKOTA DEWA Phaleria macrocarpa UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT MOTIL...
PROSPEK BUAH MAHKOTA DEWA Phaleria macrocarpa UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT MOTIL...Repository Ipb
 
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptxPPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptxZulhajjaNur08
 
Presentasi proposal skripsi
Presentasi proposal skripsiPresentasi proposal skripsi
Presentasi proposal skripsiAngga Lintjewas
 

Similar to Salmonella Heidelberg pada Jus Buah (20)

PPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptx
PPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptxPPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptx
PPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptx
 
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
 
Bioteknologi pangan
Bioteknologi panganBioteknologi pangan
Bioteknologi pangan
 
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
 
Jurnal -sintha
Jurnal  -sinthaJurnal  -sintha
Jurnal -sintha
 
Zaki ppt,
Zaki ppt,Zaki ppt,
Zaki ppt,
 
Produksi_Protein_Sel_Tunggal.pptx
Produksi_Protein_Sel_Tunggal.pptxProduksi_Protein_Sel_Tunggal.pptx
Produksi_Protein_Sel_Tunggal.pptx
 
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
 
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfar
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfarPpt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfar
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfar
 
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitranMakalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
 
Bioteknologi Dengan Fungi
Bioteknologi Dengan FungiBioteknologi Dengan Fungi
Bioteknologi Dengan Fungi
 
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docxPERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
 
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
 
Tugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhanTugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhan
 
terjemahan
terjemahanterjemahan
terjemahan
 
presentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptx
presentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptxpresentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptx
presentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptx
 
PROSPEK BUAH MAHKOTA DEWA Phaleria macrocarpa UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT MOTIL...
PROSPEK BUAH MAHKOTA DEWA Phaleria macrocarpa UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT MOTIL...PROSPEK BUAH MAHKOTA DEWA Phaleria macrocarpa UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT MOTIL...
PROSPEK BUAH MAHKOTA DEWA Phaleria macrocarpa UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT MOTIL...
 
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptxPPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx
 
Presentasi proposal skripsi
Presentasi proposal skripsiPresentasi proposal skripsi
Presentasi proposal skripsi
 
pasteurisasi.ppt
pasteurisasi.pptpasteurisasi.ppt
pasteurisasi.ppt
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

Salmonella Heidelberg pada Jus Buah

  • 1. Perilaku Salmonella heidelberg pada Jus Buah MAGISTER ILMU PANGAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014 Rolina Zahhara Tambunan
  • 2. ABSTRAK  Tujuan: menentukan perilaku Salmonella heidelberg pada kondisi asam dan variabel suhu.  Pertumbuhan dan kelangsungan hidup Salmonella heidelberg (10 isolat) dalam jus buah segar, termasuk; Apple (pH, 3.2-1.4), jeruk (pH, 5.4 –1.5), Mangga (pH, 5.4-2,8), jambu biji (pH, 5.7-2.4), nanas (pH, 5.6-2,3), dan koktail (pH, 5.7-2.3) ditentukan setelah 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18 dan 21 hari penyimpanan di 10 ºC, 0, 3, 6, 9, 12 dan 15 penyimpanan 25 ºC, dan 0, 3, 6 dan 9 hari penyimpanan di 37 ºC.  Kelangsungan hidup dalam jus buah bergantung pada pH, jenis ketegangan, jenis jus dan suhu inkubasi.  Salmonella heidelberg bertahan untuk hingga 18 hari di jus Mangga, jambu biji, nanas dan koktail, jus jeruk selama 15 hari dan jus apel hingga 12 hari disimpan di 10 ºC.  Pada 20 ºC, Salmonella heidelberg bertahan hingga selama 12 hari pada jus jambu biji, nanas dan koktail, jus jeruk hingga selama 9 hari untuk jus mangga, jus jeruk hingga selama 9 hari dan jus apel hingga selama 6 d hari.
  • 3.  Waktu kelangsungan paling hidup singkat dipelihara pada 37 ºC selama 9 hari pada jus Mangga, jambu biji, nanas, koktail, masing-masing 6 hari untuk jus jeruk sebaik 3 hari untuk jus apel.  Temuan ini menunjukkan bahwa, suhu pengasaman jus buah segar (jus apel, jeruk, mangga, jambu biji, nanas dan koktail, masing-masing) semakin meningkat, populasi Salmonella heidelberg semakin menurun.  Penulis melaporkan bahwa, makanan asam, terutama jika disimpan pada suhu pendingin, mendukung kelangsungan hidup Salmonella heidelberg dan mungkin menyebabkan keracunan pangan Salmonella heidelberg.
  • 4. PENDAHULUAN  Salmonella sp.: patogen food-borne pengganggu kesehatan masyarakat di sebagian besar negara di dunia.  Salmonellay enterica: patogen zoonosis penting menyebabkan 1,4 juta penyakt, 16.000 rawat inap, dan 400 - 600 kematian setiap tahunnya di Amerika Serikat.  Infeksi salmonella kelompok penyakit bakteri yang mempengaruhi poultri, dan, poultri merupakan reservoir tunggal terbesar organisme salmonella yang ada di alam.  Di Amerika Serikat dan Kanada, Salmonella serovar Heidelberg sering di antara serovar terisolasi dalam kasus-kasus klinis Salmonelosis daging ritel dan hewan pangan.  Salmonella serovar heidelberg peringkat pertama dan keempat antara serovar dari hewan pangan pada tahun 2002 dan 2003, dan peringkat kelima dan keempat antara serovar-serovar dari manusia pada tahun 2003 dan 2004.  Salmonella heidelberg adalah serovar paling umum ditemukan di ritel daging dan secara eksklusif ditemukan dalam daging unggas.  Salmonella serovar heidelberg telah menyebabkan wabah penyakit besar di panti jompo, rumah sakit, dan dalam komunitas
  • 5. 1. Persiapan Inokulum  Tiga jenis Salmonella heidelberg dipelajari.  Kultur tetap dipelihara pada agar tryptic kedelai (TSA; 7.0; Slants DIFCO, laboratorium, Detroit, MI) pada 5 ° C dengan pemindahan bulanan untuk menjaga sel-sel yang layak dan disebarkan di kaldu tryptic kedelai (TSB, Difco) selama 24 jam pada 37 ° c untuk memberikan sekitar 106 CFU/ml-1.  Kultur tiga isolat ini digabungkan dalam volume yang sama sebagai campuran digunakan sebagai inokula untuk percobaan. BAHAN DAN METODA
  • 6. 2. Fruit Juices  Komersial, dipasteurisasi diklarifikasi enam jus buah yang berbeda. Apel, jeruk, mangga, jambu biji, nanas, dan koktail, dibeli dari supermarket lokal.  Tidak ada bahan pengawet dan pewarna buatan ditambahkan (yaitu tidak berisi salah satu mikroba inhibitor).
  • 7. 2.3. Inokulasi jus buah  Suatu suspensi populasi Salmonella Heidelberg (106 CFU ml-1) disiapkan dengan menambahkan 10 ml-1 campuran 3-isolat tidak larut ke 10 liter air peptone 0,1%.  Di sisi lain, setiap sampel buah jus termasuk kontrol, yang tidak terinokulasi.  Suspensi Populasi telah dipersiapkan untuk mendapatkan konsentrasi akhir pada sampel jus buah (106 CFU/ml-1).
  • 8. 2.4. Kondisi penyimpanan  Sampel jus buah (2000 ml) jus setiap ditempatkan ke labu kerucut steril.  Sampel jus buah disimpan selama 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18 dan 21hari di 10 ºC.  Selanjutnya, 0, 3, 6, 9, 12 dan 15 hari pada 20 ºC serta 0, 3, 6 dan 9 hari pada 37 ºC. sebelum analisis Mikrobiologi.  Untuk sampel-sampel analisi Mikrobiologi yang diambil setelah 3 hari. 2.5. pH pengukuran  pH sampel jus buah diukur setelah 10-20 menit pada tiap kali analisis mikrobiologi menggunakan pH meter model Jenway 3020.
  • 9. 2.6. Microbiological Analyses  Analisis dilakukan terhadap sampel 50 mL jus buah secara duplo.  Sampel dikombinasikan dengan 225 ml air pepton steril 0,1% (Difco; pH 7.0) dalam labu kerucut steril dan dicampur.  Bubur jus buah yang dihasilkan secara serial dilarutkan dengan 0,1% air peptone.  Aliquots 0, 1 ml yang disepuh diduplikasi ke agar (Oxoid) dan dimodifikasi agar hijau brilian (MBGA) (Oxoid) dan agar xylose-lisin-desoxycholate (XLDA) (Oxoid) untuk memfasilitasi pendeteksian populasi Salmonella heidelberg yang diinokulasi ke jus buah dan untuk membedakan tes isolat digunakan dari organisme lain yang mungkin ada dalam sampel jus buah.  Plate diinkubasi pada 37 ° C selama 18-24 jam sebelum koloni Salmonella heidelberg koloni.  Yield Koloni Sampel dikonfirmasi dengan uji biokimia dan serological untuk Salmonella heidelberg dlaporkan positif.
  • 10.  Untuk mengevaluasi ketiadaan populasi Salmonella heidelberg layak dalam sampel negatif, aliquots 25 ml dari pengkayaan dikombinasikan dengan 225 ml modified brilliant green agar (MBGA) (Oxoid) dan xylose- lysine- desoxycholate  agar (XLDA) (Oxoid). Kultur yang dikayakan (100 μl) diplatkan pada MBGA dan XLDA dan diinkubasi selama 18 hingga 20 jam pada 37 °C.
  • 11. HASIL & DISKUSI Fig.. 1. Showing changes in population of Salmonella heidelberg in fruit juices during storage at 10 ºC for up to 21 days. Populasi Salmonella pada jus apel paling cepat mati
  • 12. Fig. 2. Showing the changes in survival and growth of Salmonella heidelberg in fruit juices storage at 20 ºC for up to 18 days.
  • 13. Fig. 3. Showing the changes in survival and growth of Salmonella heidelberg in fruit juices storage at 37 ºC for up to 12 days.
  • 14. Fig. 4. Showing the changes in pH values of fruit juices inoculated with Salmonella heidelberg stored at 10 ºC for up to 21 days (A), 20 ºC for up to 18 days (B) and 37 ºC for up to 9 days (C), respectively.
  • 15. Kesimpulan  Kelangsungan hidup dalam jus buah bergantung pada pH, jenis ketegangan, jenis jus dan suhu inkubasi.  Salmonella heidelberg bertahan sampai dengan 18 hari di Mangga, jambu biji, nanas dan jus koktail, jus jeruk selama hingga 15 hari, dan jus apel selama sampai dengan 12 hari disimpan di 10 oC.  Pada 20 oC, Salmonella heidelberg bertahan selama sampai dengan 12 hari pada jambu biji, nanas dan jus koktail, selama 9 hari di jus mangga, jeruk selama hingga 9 hari dan di jus apel selama hingga 6 hari.  Waktu kelangsungan hidup singkat diamati pada 37 oC untuk 9 hari di Mangga, jambu biji, nanas jus koktail, 6 hari di oranye, serta 3 hari di jus apel.  Temuan ini menunjukkan bahwa, sebagai suhu mengasamkan jus buah segar (apel, jeruk, mangga, jambu biji, nanas dan koktail jus, masing-masing) meningkat sebagai penurunan populasi Salmonella heidelberg.