Takaran diet rendah protein perhari untuk pasien gagal ginjal adalah 0,6-0,8 gram protein/kgBB.
19.Batasi intake cairan tujuannya?
Untuk mencegah terjadinya over hidrasi pada pasien gagal ginjal kronik. Pasien gagal ginjal tidak mampu mengeluarkan cairan berlebih sehingga dapat menyebabkan edema paru dan jantung.
20.Apa yang dimaksud spondilitis lumbal, apakah hanya di ro thorax / di kel
3. Daftar pertanyaan:
1.Pengertian GGK ?
2.Kegawatan yang terjadi pada GGK?
3.Gambaran klinik pada GGK?
4.CCT kepanjangan dari?
5.Interpretasi hasil dari CCT?
6.Klasifikasi GGK?
7.Sindrom uremia?
8.Inikasi Hemodialisa?
9.Komplikasi GGK?
10.Kriteria anemia?
11.Penyebab Hematuri?
12.Kenapa didiagnosa GGK?
4. Daftar Pertanyaan.....
1.DD panas? 11.Hal apa saja yang di waspadai pada
2.Cara anamnesis sacret7? tranfusi?
3.Anemia kaitannya dengan 12.Pemeriksaan gold standar ISK?
penyakit ginjal? 13.DD Hematuri?
4.Morfologi anemia? 14.Cara mendeteksi hematuri dengan
pemeriksaan laboratorium?
5.Bagaimana cara hitung
MCV,MCH,MCHC? 15.Apa fungsi LED1,LED2,tujuan dan
interpretasi?
6.Cara membedakan ureum
16.USG Abomen hidronefrosis dan
creatinin pada CRD/ARD hidroureter,ukuran ginjakl
7.Cara pemeriksaan fisik normal?
Hidronefrosis dan 17.Intrerpretasi pemeriksaan
Hidroureter,apa yang di urin,dan jelaskan abnormalitas
temukan? pemeriksaan urin?
8.Bagaimana penatalaksanaan 18.Mengapa diet rendah
anemia pada penyakit ginjal? protein,takaran perhari?
9.Indikasi tranfusi? 19.Batasi intake cairan tujuannya?
10.Anemia pada kasus tersebut 20.Apa yang dimaksud spondilitis
adalah? lumbal,apakah hanya di ro thorax
/ di keluhkan pasien juga?
5. 1.GGK menurut KDOQI
1. Kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan.
Berupa kelainan struktural dan fungsional, dengan
atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG)
dengan manifestasi :
1. Kelainan patologis
2. Terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan
dalam komposisi darah / urin / kelainan dalam tes
pencritaan (imaging tst)
2. LFG kurang dari 60 ml/menit/1,73 m2 selama 3
bulan, dengan / tanpa kerusakan ginjal
6. 2.Kegawatan yang terjadi pada GGK?
Asidosis metabolik
Overhidrasi
Perdarahan
Hiperkalemi
Azotemia
Hipertensi
Kejang
3.Gambaran klinik GGK?
Gangguan biokimia:
Asidosis metabnolik
Gangguan ion K,Na,Mg,Ca,dan PO4
Azotemia
Hiperurisemia
Gangguan sistem tubuh:
Hematologi
Kariovaskuler
pernafasan
7. 4.CCT : Creatinine Clearance Tolerance
CCT : (140 – umur ) x BB x n
72 x kreatinin serum
n: laki – laki :1
perempuan : 0.85
5.Interpretasi CCT :
≥ 90 :kerusakan ginjal dengan LFG normal /meningkat
60-89 : kerusakan ginjal dengan LFG turun ringan
30-59 :kerusakan ginjal dengan LFG turun sedang
15-29 : kerusakan ginjal dengan LFG turun berat
<15 / dialisis : gagal ginjal
8. 6.Klasifikasi GGK
Derajat I : ≥ 90 :kerusakan ginjal dengan LFG normal /meningkat
Derajat II : 60-89 : kerusakan ginjal dengan LFG turun ringan
Derajat III : 30-59 :kerusakan ginjal dengan LFG turun sedang
Derajat IV :15-29 : kerusakan ginjal dengan LFG turun berat
Derajat V : <15 / dialisis gagal ginjal,Terapi pengganti ginjal
7. Sindrom uremia ?
Lemah
Letargi
Anoreksia
Mual
Muntah
Nokturia
Kelebihan volume cairan ( volume overload)
Neuropati perifer
Pruritus
Perikarditis
Kejang
koma
9. 8.Indikasi hemodialisa :
Pada pasien GGK dengan LFG < 15 ml/menit
Bila di jumpai pada pasien :
ku: buruk
kreatinin serum > 6 Meq/L
PH darah < 7.1
Anuria berkepanjangan ( > 5 hari )
Fluid Overload
9.Komplikasi GGK ?
Stadium 1: -
Stadium II: tekanan darah mulai meningkat
Stadium III:Hiperfosfatemia,hipokalemi,anemia,
hipertensi
Stadium IV:Malnutrisi,asidosis metabolik,dislipidemia,cenderung
hiperkalemia
Stadium V:gagal jantung,uremia
10. 10.Kriteria anemia menurut WHO ?
Laki-laki dewasa : Hb 13 gr%
Perempuan dewasa : Hb 12 gr%
Perempuan hamil : Hb 11 gr%
Anak 6 bulan – 6 tahun : 11 gr%
Anak 6 tahun – 14 tahun :11 gr%
11. 11.Penyebab hematuri:
Vaskuler :
gangguan koagulasi
Kelebihan obat anti koagulasi Uroepitelium :
Trombosis/emboli arterial keganasan ginjal dan saluran
Malformasi arteri-vena kemih
Fisatula arteri-vena Latihan yang berlebihan
Trombosis vena renalis Trauma
Nefrolithiasis
Glomerulus : Sistitis
Nefropati IgA
Glomerulonefritis primer dan Penyebab lain :
sekunder. Hiperkalsiuria
Hiperurikosuria
Interstitial:
Interstitial nefritis alergi
Pielonefritis akut
tuberkulosis
12. 12.Kenapa didiagnosa GGK?
Anamnesa : panas 4 hari,mual,muntah pusing,BAK
warna merah.
PF ; konjungtiva anemis = anemia
Lab: LFG = 5,8 (GGK )
Ureum dan kreatinin meningkat.
15. 3.Anemia kaitanya dengan penyakit ginjal?)
Defisiensi eritropoitin
Defisiensi fe
Kehilangan darah ( misal perdarahan saluran
cerna,hematuri)
Masa hidup eritrosit yang pendek akibat terjadinya
hemolisis
Defisiensi asam folat
Penekanan sumsum tulang oleh substansi uremik
Proses inflamasi akut dan kronik.
16. 4.Morfologi anemia
Mikrositik hipokrom Normositik Normokrom Makrositik
MCV < 80 fL MCV 80-95 fL MCV> 95 fL
MCH < 27 pg MCH > 26 pg Megaloblastik: def vit B 12
def Fe An hemolitik atau folat
Tallasemia Stl perdarahan akut Non megaloblastik: alkohol
peny hati
An peny kronik Penyakit ginjal
Keracunan timbal Kegagalan sumsum tulang:
An sideroblastik pasca kemotx, infiltrasi Ca
dll
17. 5.MCV = Hematokrit x 10
jumlah eritrosit (juta)
Nilai normal : dewasa : 80-90 U3
anak : 82-92 U3
Bayi baru lahir : 96-108 U3
MCV : anemia mikrositik defisiensi besi,talasemia,radiasi,
keganasan,artritis reumatoid,anemia sel
sabit,keracunan timah
MCV :Anemia aplastik,anemia hemolitik,anemia
pernisiosa,defisiensi asam folat,penyakit hati
kronik,hipotiroidisme,efek obat vitamin
B12,antikonvulsan,antimetabolik.
18. MCH = Kadar Hb (gr % ) x 10
jumlah eritrosit (juta)
Nilai normal : 27 - 31
MCH turun : anemia mikrositik, anemia hipokromik
MCH naik : anemia defisiensi zat besi
MCHC = Kadar Hb (gr % ) x 100
Hematokrit
Nilai normal : 32 – 36 %
MCHC turun : anemia hipokromik dan talasemia
MCHC Naik : anemia defisiensi zat besi.
19. 6.Cara membedakan ureum dan kreatinin pada
CRD/ARD?
CRD : Terjadi penurunan fungsi ginjal , meningkatnya
ureum dan kreatinin serum
ARD : Terjadi peningkatan menadak kreatinin serum 0,5
mg%,pada pasien dengan kreatinin awal < 2,5 mg%
atau peningkatan > 20 % bila kreatinin awal
> 2,5 mg%.
7.Pemeriksaan fisik hidronefrosis dan hidroureter?
Palpasi masing-masing ginjal = teraba pembesaran
ginjal.
Nyeri tekan sudut kostovertebra kedua ginjal (+).
20. 8.Penatalaksanaan anemia pada penyakit ginjal?
Evaluasi di mulai saat kadar Hb <10 gr% /Ht <30%
Tergantung penyebab
Pemberian eritropoitin (EPO),berhati-hati pada status
besi
Transfusi darah secara hati-hati
9.Indikasi tranfusi darah:
Kadar Hb dibawah 8 gr %
Meningkatkan oksigenasi jaringan
Memperbaiki fungsi hemostasis
Koreksi hipovolemia
21. 10.Anemia pada kasus tersebut adalah anemia normokro
normositer karena jumlah MCV 84,6(80-100),MCH
27,6 (26-34),MCHC 32,7
(32-36) jumlahnya normal
s
11.Hal-hal yang di waspadai pada tranfusi :
Penderita yang ditranfusi harus diawasi
Pengawasan tanda vital,balance cairan
Penerita ketakutan atau tidak tenang
Nyeri sepanjang vena tempat jarum masuk
Pembuluh darah vena di leher
Keluhan lain berkaitan dengan reaksi tranfusi
Produksi urine
22. 12,gold standar ISK :
Pemeriksaan laboratorium kultur urin
Bila ditemukan bakteri > 100.000/LPK
13.DD Hematuria :
Gagal ginjal
Batu ginjal (nefrolitiasis)
Batu buli (cholelistiasis)
23. 14.Cara mendeteksi hematuri dengan pemeriksaan
laboratorium:
Makroskopis (gross hematuri) bila sedikitnya 1cc
darah per liter urine.
Mikroskopis : bila pada pemeriksaan ditemukan
sel darah merah 3 atau lebih perlapang pandang
besar urin yang di sentrifuge ari evaluasi sedimen
urin 2 dari tiga contoh urin yang di periksa.
24. 15.Apa fungsi i,pemeriksaan LED1 dan LED2:
Sebagai sarana pemantauan keberhasilan terapi,perjalanan
penyakit terutama penyakit kronik,ex: TBC,AR
LED Normanya: laki-laKI :0-8 mm/jam
perempuan:0-15 mm/jam
LED menurun :polisitemia vera,gagal jantung kongesti,anemia sel
sabit infeksi mononukleus,defisiensi faktor v
pembekuan,arthitris degeneratif dan angina pektoris,dapat juga
karena pengunaan obat etambutol,quinine,aspirin dan kortison.
LED Meningkat : artritis reumatoid,infark miokard akut,kanker
(lambung,colon,payudara,hepar dan ginjal)penyakit
hodkins,mieloma multiple,limfosarkoma,infeksi
bakteri,gout,SLE,eritroblastosis foetalis,kehamilan trimester II
dan III,operasi dan lika bakar.
25. 16.USG abdomen hidronefrosis dan hidroureter,ukuran ginjal
normal berapa:
Dewasa :
Panjang: 10-13 cm (4 -5 inci)
Lebar : 5-7,5 cm (2-3 inci)
Berat : kurang lebih 150 gram
Persentase berat ginjal: 0,5% dari berat tubuh
17.Interpretasi pemeriksaan urin dan jelaskan abnormal
pemeriksaan urine:
anemia normokrom normositer : MCV,MCH,
MCHC normal
Azotemia : ureum dan kreatinin meningkat
Leukositosis:jumlah leukosit meninggkat
Trombositosis :jumlah trombosit meningkat
Limfopeni:jumlah limfosit turun
Neutrofilia:netrofil meningkat
Monositosis: monosit meningkat
26. 18.Mengapa diet rendah protein,takaran/hari;
Penurunan sindrom uremi (oleh karena peningkatan
penimbunan nitrogen dan ion anorganik lain sehingga
terjadi gangguan klinik dan metabolisme
Mencegah gangguan hemodinamik
Ginjal berupa peningkatan aliran darah dan tekanan
intraglomerulus yang dapat meningkatkan progresifitas
perburuk fungsi ginjal.
Mencegah hiperfosfatemia oleh karena fosfat dan protein
dari sumber yang sama.
Kebutuhan protein :0,6-0,8/kgBB/hari yang 0,35-0,5 gr
merupakan protein nilai biologi tinggi
Jumlah kalori 30-35 kkal/kg BB/hari.
27. 19.Tujuan pembatasan intake cairan pada GGK :
Untuk mencegah terjadinya oedem dan komplikasi
kardiovaskuler
20.definisi Spondilosis lumbalis,apakah hanya di foto
thorax saja /juga di keluhkan pasien:
Spondylosis lumbalis adalah suatu gangguan
degeneratif yang dapat menyebabkan hilanganya
struktur dan fungsi normal tulang belakang. Yang
lokasinya di lumbal yang mempengaruhi diskus
intervertebralis dan facet joints.
Menurut pengakuan pasien kadang –kadang dirasakan
pegal pada pinggangnya .
28. Anamnesis
Keluhan Utama
PANAS
Riwayat Penyakit Sekarang
1 hari panas tinggi mendadak, berlangsung terus menerus,
Tidak menggigil, tidak batuk, tidak pilek, tidak sakit tenggorokan
tidak nyeri kepala, tidak nyeri sekitar mata, tidak nyeri otot, tidak nyeri sendi.
Tidak ada bintik-bintik merah di lengan dan tungkai, tidak mimisan, gusi tidak
berdarah, tidak muntah darah, tidak berak berwarna hitam,
Tidak sesak napas, jantung tidak berdabar-debar, kulit tidak lembab, kaki dan tangan tidak
dingin.
mual(+), tidak muntah, tidak nyeri perut, makan dan minum tidak ada gangguan.
Kencing saat kencing tidak sakit, jumlah sebanyak hari-hari biasa, tidak ada keluhan. Berak
lancar tidak ada keluhan.
2 hari panas pasien memeriksakan diri ke dokter. Diberi obat yang pasien tidak tahu
namanya. Panas pasien tidak juga turun walaupun minum obat.
3 hari panas tapi agak menurun,pusing,makan dan minum menurun, terasa mual.
BAK (+),BAB (-) 2 hari
4 hari panas tapi sudah agak menurun pasien lemes,pusing. Nyeri pada ulu hati ,nyeri
menjalar sampai ke punggung belakang.kadang-kadang pasien merasa pegal pada
pinggangnya,rasa pegal hilang kalau alih posisi.makan dan minum menurun,mual
(+),muntah 2x/hari,muntah isinya sisa makanan yang di makan,
lendir (-),darah(-),BAB (-)3hari,BAK (+)Warna merah saat BAK terasa panas pada perut
tengah bawah,Karena . kondisi tersebut pasien memeriksakan ke RSISA dan di sarankan
mondok
29. Pemeriksaan kidney
Palpasi kidney
ren kanan:masukkan tangan
kiri dibawah sudut
kostovertebra kanan ,sebagai
alas dasar,kemudian tangan
kanan menekan ke bawah .
Ren kiri: masukkan tangan
kanan dibawah sudut
kostovertebra kiri ,sebagai
alas dasar,kemudian tangan
kiri menekan ke bawah
Interpretasi : teraba
pembesaran ginjal(+).
30. Eritropoitin adalah glikoprotein yang mengandung 165
residu asam amino dan empat rantai oligosakarida yang
penting untuk aktivitasnya in vivo. Kadarnya dalam
darah sangat meningkat pada anemia.
Eritropoietin meningkatkan jumlah sel bakal( stem
cell) peka eritropoietin di sumsum tulang. Sel- sel bakal
ini kemudian berubah menjadi prekusor sel darah
merah dan akhirnya menjadiyang eritrosit matang..