2. Identitas Pasien
Nama penderita : an. Rafasha
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 6 Tahun 1 Bulan
Tanggal dirawat : 16 Juni 2017
Tanggal diperiksa : 16 Juni 2017
Ayah : Nama : Tn. Firmansyah
Umur : 27 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai swasta
Alamat : Jl. Kopo gg. Sukarma, BabakanAsih
Ibu : Nama : Ny. Yuli
Umur : 22 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Kopo gg. Sukarma, BabakanAsih
3. Anamnesis
Heteroanamnesis oleh Ibu kandung pasien pada tanggal 16 Juni 2017
Keluhan Utama : Diare
Riwayat perjalanan penyakit :
Pasien datang dengan keluhan diare sejak 1 hari sebelum masuk
rumah sakit. Diare sebanyak 7 kali perhari dengan konsistensi cair,
sedikit berampas, berwarna kuning. Terdapat banyak lendir, tetapi
tidak terdapat darah. Keluhan disertai demam sejak 1 hari yang lalu
jam 11.00 dengan suhu berkisar 38,6°C, terjadi terus-menerus
sepanjang hari, tanpa disertai mengigil dan berkeringat. Pasien
merasakan nyeri perut diseluruh bagian perut. Pasien sulit makan dan
minum sejak 1 hari yang lalu. Tidak terdapat mual maupun muntah.
Tidak ada keluhan BAK.
4. Pasien juga mengeluh sering haus dan mau
minum terus.
R.P.O : amoxicilin, paracetamol, dan kaolin
pectin, tetapi tidak mengalami perbaikan.
R.P.D : belum pernah sakit seperti ini.
5. Riwayat kehamilan dan persalinan :
Anak ke 1 dari 1 anak.
Lahir hidup : 1 Lahir mati : -
Abortus : -
Lahir aterm, lahir spontan langsung menangis,
ditolong oleh bidan.
Berat badan lahir : 2.900 gram
Panjang badan lahir : 49 cm
8. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
• Kesadaran penderita : compos mentis
• Keadaan sakit : sedang,
• Posisi : tidak ada letak paksa
Tanda vital
• Nadi: 112x / menit , kualitas : regular, ekual, isi cukup
• Respirasi: 28x / menit , tipe : abdominothorakal
• Suhu: 39,3 °C
Pengukuran
• Umur : 6 tahun 9 bulan
• Berat Badan : 15 kg
• Tinggi Badan : 105 cm
• Status gizi : Baik
9. • Kulit: tidak sianosis, tidak pucat, tidak
ada rash, turgor kembali agak lambat
• Kepala :
– Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik, mata cekung
– Hidung: tidak ada PCH, tidak ada sekret
hidung
– Telinga: tidak ada sekret
– Mulut : bibir kering, tidak ada coated
tongue
• Leher : KGB tidak membesar, trakea letak
central, retraksi suprasternal (-)
10. • Thorax
– Dinding thorax / paru
– Inspeksi: simetris kiri = kanan, retraksi
intercostal (-)
– Palpasi : pergerakan simetris kanan = kiri
– Perkusi : sonor
– Auskultasi : VBS kiri = kanan, Ronki -/-,
Wheezing -/-
• Jantung
– Inspeksi: iktus kordis tidak terlihat
– Palpasi : iktus kordis teraba di ICS IV linea
midclavicularis kiri
– Auskultasi : bunyi jantung murni, reguler, tidak
ada murmur
11. • Abdomen
• Inspeksi : cembung
• Auskultasi : bising usus (+) meningkat
• Perkusi : hipertimpani
• Palpasi : soepel, hepar tidak membesar, lien
tidak membesar.
• Genital : tidak ada kelainan
• Anus dan rectum : tidak ada kelainan
• Anggota gerak/ekstremitas: akral hangat, CRT <2
detik, sianosis (-)
14. RESUME
Anak laki-laki berusia 6 tahun 1 bulan dengan berat badan 15 kg,
panjang badan 72 cm, status gizi baik, datang dengan keluhan diare
sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, sebanyak 7 kali perhari
dengan konsistensi cair, sedikit berampas, berwarna kuning. Terdapat
banyak lendir, tetapi tidak terdapat darah. Keluhan disertai demam
sejak 1 hari yang lalu dengan suhu berkisar 38,6°C, terjadi terus-
menerus sepanjang hari, tanpa disertai mengigil dan berkeringat.
Pasien merasakan nyeri perut diseluruh bagian perut. sering haus dan
mau minum terus. Nafsu makan menurun.
R.P.O : amoxicilin, paracetamol, dan kaolin pectin, tetapi tidak
mengalami perbaikan.
.
R.P.D : belum pernah sakit seperti ini.
15. Kasadaaran : compos mestis
Kesan sakit : sedang
Tanda vital :
Nadi: 112x / menit , kualitas : regular, ekual, isi cukup
Respirasi: 28x / menit , tipe : abdominothorakal
Suhu: 39,3 °C
Status gizi : baik
Kulit : Turgor kembali agak lambat
Kepala : Mata : tampak sedikit cekung
Mulut : bibir kering
Abdomen : Auskultasi : bising usus (+) meningkat
Perkusi : Hipertimpani
16. DIAGNOSIS
Diagnosis Banding :
• Gastroenteritis Akut ec bakteri
• Gastroenteritis Akut ec Protozoa
Diagnosis Tambahan : Dehidrasi sedang
Diagnosis Kerja : Gastroenteritis Akut ec
bakteri dengan dehidrasi sedang
17. Rencana A Rencana B Rencana C
ANAMNESIS
Frekuensi
Muntah
Haus
BAK
< 4x/hari
Tidak ada/sedikit
Tidak ada
Normal
> 4x/hari
Kadang-kadang
Haus
Sedikit, pekat
> 10x/hari
Sering sekali
Sangat haus
Tidak kencing selama 6 jam
INSPEKSI
Keadaan umum
Air mata
Mata
Mulut dan lidah
Nafas
Baik
Ada
Normal
Basah
Normal
Jelek, mengantuk, gelisah
Tidak ada
Cekung
Kering
Lebih cepat
Tidak sadar atau gelisah
Tidak ada
Sangat cekung dan kering
Sangat kering
Sangat cepat dan dalam
PALPASI KULIT Turgor
Nadi
Ubun-ubun
Cepat kembali
Normal
Normal
Kembali pelan
Normal/cepat
Cekung
Sangat pelan
Sangat cepat , lemah dan
tidak teraba
Sangat cekung
Berat badan Kehilangan <2,5% Kehilangan 2,5-10% Kehilangan > 10%
kesimpulan Tanpa dehidrasi 2 tanda/lebih
Dehidrasi ringan –sedang
2 tanda /lebih
Dehidrasi berat
18. Non Medikamentosa:
- Observasi TTV (input output) dan elektrolit
- O2 2L/menit PRN
- Berikan oralit dengan dosis 73ml/kgBB dalam 3 jam pertama.
- Observasi anak 3 jam berikutnya
- Jika anak muntah, tunggu selama 10 menit; lalu beri larutan
oralit lebih lambat (misalnya 1 sendok setiap 2 – 3 menit)
- Anjurkan anak untuk makan sedikit-sedikit tetapi sering
Medikamentosa :
- Zinc pro drop 20 mg/ hari selama 14 hari
- Narfoz 1mg IV, PRN
- Paracetamol syr 10 mg/kg BB/ kali, PRN
- Probiotik ½ sachet 2x/hari
- Kalfoxime 3x125mg IV
19. PENCEGAHAN
- Umum :
Sanitasi dan higienisitas makanan, air bersih, lingkungan
Memakai air minum yang bersih dan dimasak hingga mendidih
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dan setelah BAB
Membuat jamban atau septic tank jauh dari sumber air minum
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Ouo ad sanationam : dubia ad bonam
20. DEFINISI
Buang air besar >3 kali/hari disertai perubahan
konsistensi tinja menjadi cair dengan/tanpa lendir dan
darah pada bayi/anak yang berlangsung kurang dari 14
hari.
EPIDEMIOLOGI DAN INSIDENSI
Diare merupakan salah satu penyebab kematian dan
kesakitan tertinggi pada anak, terutama yang berusia di
bawah 5 tahun, dengan insidensi 1 dari 9 anak menderita
diare dan menjadikannya penyebab kedua kematian anak
di seluruh dunia.
21. ETIOLOGI
Diare akut
bakteri,virus, dan parasit
Yang terpenting adalah cara menghindari dehidrasi akibat kehilangan cairan pada
diare.
Diare kronis
• Diare akibat infeksi : Giardia
• Diare nonspesifik : meminum terlalu banyak jus atau minuman manis
berkarbohidrat
• Celiac disease (gluten intolerance)
• Inflammatory bowel disease (ulcerative colitis and Crohn disease)
• Lactose intolerance
• Irritable bowel syndrome
• Diare setelah penggunaan antibiotik (antibiotic associated colitis)
• Alergi makanan
22. KLASIFIKASI
• Berdasarkan lama waktunya:
– Diare akut : diare yang terjadi mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat.
– Diare kronik : diare yang berlanjut lebih dari 14 hari dengan kehilangan berat badan selama
masa diare tersebut.
Diare kronik dibagi menjadi : diare persisten, diare protacted, diare intraktabel,
prolonged diare, diare kronik non spesifik.
• Berdasarkan mekanisme patofisiologik
-Diare sekretori
-Diare osmotik
• Berdasarkan tingkat dehidrasi :
-A : tanpa dehidrasi
-B : dehidrasi ringan-sedang
-C : dehidrasi berat
27. PENATALAKSANAAN
5 pilar diare:
• Rehidrasi dengan menggunakan oralit
• Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
• Dukungan nutrisi
• Antibiotik sesuai indikasi
• Edukasi kepada orang tua
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35. PENCEGAHAN
• Menjaga higiene makanan
• Memperbaiki cara penyapihan makanan
• Menggunakan air bersih yang cukup banyak
• Menjaga higienisitas dan sanitasi diri dan
lingkungan
• Mencuci tangan dengan sabun sebelum
makan
• Menggunakan jamban keluarga