1. Sanitasi Sekolah
di Sulawesi Selatan
PELATIHAN
BAGI
GURU
DAN
KEPALA
SEKOLAH
PENYUSUNAN
RENCANA
AKSI
SEKOLAH
PELATIHAN
PROMOSI
PERILAKU
HIDUP
BERSIH
DAN
SEHAT
PELATIHAN
PENYUSUNAN
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
TERINTEGRASI
PHBS
SURVEY
CALON
SEKOLAH
DASAR
PENETAPAN
SEKOLAH
SASARAN
PROGRAM
ORIENTASI
PROGRAM
PELATIHAN
DOKTER
KECIL
PEMBANGUNAN
SARANA
CUCI
TANGAN
PAKAI
SABUN
PROMOSI
KESEHATAN
DI
SEKOLAH
RAPAT
KOORDINASI
TAHAPAN
SANITASI
SEKOLAH
5
Yayasan Lembaga Mitra Ibu dan Anak (LemINA)
Kantor Makassar :
Jalan Rappocini Raya Lr. 3 No. 3A
Website :
www.lemina.org
Email :
lemina_sulsel@rocketmail.com
LemINA / Sobat Lemina
@SobatLemina
@sobatlemina
Dicetak dengan dukungan:
2. 4
PELAKSANAAN PROGRAM
SANITASI DI TINGKAT SEKOLAH
SARANA DAN PRASARANA
Terbangun 120 unit sarana cuci tangan
berkelompok di Kabupaten Takalar,
Barru dan Luwu Utara.
Pengelolaan pembangunan sarana oleh
pihak sekolah bersama komite sekolah.
Replikasi sebagai bentuk komitmen
pemerintah. Pemerintah Kabupaten
Barru membangun 20 unit sarana
cuci tangan berkelompok dan 14 unit
jamban sekolah. Pemerintah Kabupaten
Luwu Utara membangun 40 unit jamban sekolah.
PERILAKU HIDUP BERSIH & SEHAT
Integrasi pesan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Pendekatan ini dikenalkan kepada guru melalui Pelatihan
PHBS di tingkat kabupaten. Guru dilatih mengintegrasikan
materi pembelajaran ke dalam RPP untuk beberapa mata
pelajaran, seperti IPA, IPS, Matematika, Olahraga dan
lainnya.
Papan kontrol sehat di kelas.
Papan kontrol ini bertujuan untuk memudahkan monitoring
partisipatif antar siswa namun tetap dalam pengawasan guru.
Idealnya, setiap ruang kelas memiliki papan kontrol yang
berisi nama siswa. Papan ini harus diisi setiap hari oleh siswa
dan dicatat oleh dokter kecil dan guru.
Dokter Kecil di setiap sekolah dampingan program.
Setelah pelatihan di tingkat kabupaten, dua orang siswa
perwakilan dari masing-masing sekolah dampingan program
kembali ke sekolah dengan predikat ‘dokter kecil’. Kehadiran
dokter kecil di sekolah tidak hanya sebagai pemimpin dalam
menyampaikan pesan PHBS tetapi juga sebagai agen
perubahan bagi keluarga dan lingkungan sekitar. Tugas
utama dokter kecil dikenal dengan singkatan ICA, yaitu
memberikan Info bersih, Contoh bersih, danAjak bersih.
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Sebagai bagian dari proses di sekolah, maka sanitasi
tentulah seharusnya menjadi bagian dari manajemen
berbasis sekolah. Manajemen tersebut berupa:
- Pengelolaan PHBS di kelas melalui cuci tangan pakai
sabun dan sikat gigi secara berkelompok setiap hari,
pesan PHBS melalui mata pelajaran pada kegiatan
belajar di kelas, dan monitoring sesama siswa melalui
papan kontrol sehat.
- Pengelolaan PHBS melalui pertemuan Kelompok Kerja
Guru (KKG), di mana pembahasan RPP bisa dilakukan
pada pertemuan ini. Diskusi dengan sesama guru
tentang hasil RPP di kelas masing-masing.
- Pengelolaan oleh Kepala Sekolah dan Komite melalui
kebijakan alokasi operasional dan pemeliharaan sarana
sanitasi pada dana BOS sekolah.
- Pengelolaan pesan PHBS oleh Kepala Sekolah melalui
pengawasan ke guru dan wali kelas terkait pelaksanaan
promosi PHBS dan keaktifan dokter kecil.
2
ASPEK KUNCI
5PELAKSANAAN
SANITASI SEKOLAH
ASPEK KEBIJAKAN
Setiap kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Selatan terdapat Tim Pembina Usaha
Kesehatan Sekolah (TP UKS). Keberadaan TP UKS tersebut dikukuhkan melalui Surat
Keputusan Bupati atau Walikota. Sebagai acuan regulasi, pelaksanaan sanitasi sekolah
merujuk pada Peraturan Bersama Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri tentang UKS.
Salah satu praktik baik dalam aspek kebijakan yang memprioritaskan pelaksanaan sanitasi
sekolah di Provinsi Sulawesi Selatan adalah inisiatif penyusunan Strategi Sekolah Sehat dan
Menyenangkan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Barru. Strategi yang disusun
bersama oleh beberapa instansi yang berada di bawah payung Kelompok Kerja Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) ini, dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan
RPJMD kabupaten. Selain itu, inisiatif lain untuk memprioritaskan Sanitasi Sekolah juga
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu Utara yang memanfaatkan Dana Alokasi Khusus
(DAK) untuk perbaikan dan peningkatan kualitas sarana Sanitasi Sekolah. Prioritas
penggunaan dana DAK untuk Sanitasi Sekolah ini tentunya tidak lepas dari peran Bupati
Luwu Utara yang menentukan arah kebijakan penggunaannya dalam bentuk Surat Keputusan
Bupati Nomor 188.4.45/560/10/2016 tentang Penetapan Sekolah Penerima Sisa Dana Alokasi
Khusus Bidang Pendidikan Dasar.
ASPEK KOORDINASI
Koordinasi antar Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di Kabupaten Takalar, Barru dan
Luwu Utara terjalin dengan baik melalui Pokja AMPL. Koordinasi lintas sektor yang terjalin
dengan baik ini mendorong OPD saling bersinergi untuk mempercepat penanganan sanitasi
sekolah. Rapat koordinasi membahas pelaksanaan sanitasi sekolah dilaksanakan secara
rutin oleh tim Pokja AMPL. Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai penentu kebijakan,
sehingga apabila ditemukan kendala atau masalah maka segera dibuat keputusan guna
mempercepat penyelesaian masalah. Misalnya, terdapat keraguan di antara Kepala Sekolah
dalam hal penggunaan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) untuk sanitasi sekolah.
Melalui mekanisme rapat koordinasi, Dinas Pendidikan menjelaskan bahwa dana BOS dapat
digunakan untuk menutupi biaya pemeliharaan dan operasional sarana sekolah. Mengingat
pentingnya koordinasi yang baik, maka Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, telah
mengalokasikan dana kegiatan rapat koordinasi sanitasi sekolah di tahun 2017 melalui
Bappeda.
1
2
ASPEK PERENCANAAN DAN PENDANAAN
Program Sanitasi Sekolah kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Takalar, Barru dan
Luwu Utara dengan UNICEF dan Yayasan LemINA telah terlaksana sejak Tahun 2015
hingga Tahun 2017. Selama dua tahun telah terbangun 120 unit sarana Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS) berkelompok. Dari aspek perencanaan, Pemerintah Kabupaten selalu
didorong untuk memfasilitasi perencanaan di tingkat sekolah. Sekolah diharuskan
menyusun Rencana Aksi Sekolah sebagai acuan pelaksanaan program sanitasi di
sekolah.
Dari aspek pendanaan, untuk menunjang sarana CTPS berkelompok yang telah
dibangun melalui program sanitasi sekolah, pihak sekolah memanfaatkan dana BOS
untuk membangun tangki air beserta dudukannya, pembelian sabun dan penunjang
lainnya. Pendanaan oleh Pemerintah Kabupaten guna menyempurnakan ketersediaan
sarana sanitasi di sekolah, bisa dilihat dari pembangunan jamban terpisah antara laki-laki
dan perempuan. Kabupaten Luwu Utara melalui APBD telah membangun jamban di 40
sekolah dasar dampingan. Sementara itu Kabupaten Barru membangun jamban di 15
sekolah dasar dan sarana CTPS berkelompok di 20 sekolah dasar.
3
3
MONITORING DAN EVALUASI
4 Program Sanitasi Sekolah
2015 : Sekolah Dasar
2016-2017 : Sekolah Dasar
Total : Sekolah Dasar
36
84
120
Hasil Monitoring
1. Rencana aksi sanitasi tersusun di tiap sekolah
2. Pesan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
terintegrasi ke dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
3. Cuci tangan pakai sabun dan sikat gigi
berkelompok terlaksana secara rutin di bawah
pengawasan guru
4. Dokter kecil aktif menyampaikan pesan PHBS di
depan kelas secara berkala
5. Kelompok bersih di kelas berjalan aktif
Hal Pendukung Keberhasilan
1. Alokasi dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) untuk operasional
dan pemeliharaan
2. Monitoring partisipastif oleh sesama
siswa di bawah pengawasan guru
3. Monitoring oleh Dinas Pendidikan
ASPEK KAPASITAS KELEMBAGAAN
Pengelolaan Sanitasi Sekolah sangat dipengaruhi oleh keaktifan lembaga yang menangani.
Di masing-masing kabupaten, tim koordinasi seperti POKJA AMPL dan Tim Pembina UKS
sangat berperan penting untuk mendorong sekolah agar melaksanakan program Sanitasi
Sekolah. Untuk itu perlu adanya upaya peningkatan kapasitas kelembagaan yang berjenjang,
agar pelaksanaan Sanitasi Sekolah dapat berkelanjutan.
5
2015
2016-2017
98%
2%
75,85%
23,8%
0,35%
PEMERINTAH
KABUPATEN
Alokasi Dana
Program Sanitasi
Sekolah
2018
Pemerintah Kabupaten Luwu Utara
merencanakan untuk mereplikasi
pembangunan jamban dan sarana
CTPS berkelompok di 15 sekolah
pada Tahun 2018