2. Kebijakan Daerah
BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 16 TAHUN
2021 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT DI KABUPATEN JOMBANG
4. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang selanjutnya disebut GERMAS adalah salah satu
tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersamasama oleh seluruh
komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup
7. Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah yang selanjutnya disingkat UKS/M adalah kegiatan yang
dilakukan secara terencana berkesinambungan untuk meningkatkankesehatan anak usia
sekolah.
4. Perencanaan dan Penganggaran
Perencanaan penambahan kegiatan terkait pelaksanaan program gizi remaja MAN 7 Jombang
Revisi anggaran bersumber dari komite sekolah
Kerjasama dengan wali murid
8. Hasil Kegiatan Pembinaan Lingkungan
Sehat
Tindak lanjut: meningkatkan pendidikan dan pelayanan kesehatan, meningkatkan pembinaan
sekolah sehat dan manajemen sekolah sehat, meningkatkan edukasi gizi seimbang, pola hidup
bersih dan sehat kepada seluruh warga sekolah/ madrasah, pemberian TTD dan edukasinya
lebih ditingkatkan dan disertai dengan pencatatan serta pelaporan kesehatan siswa dalam
upaya monitoring kesehatan, mengoptimalkan UKS/M sebagai literasi kesehatan di
sekolah/madrasah.
9. Guru pembina UKS/M merekrut kader kesehatan sekolah/madrasah minimal 10% dari jumlah peserta didik di
sekolah/madrasah, dan dimasukkan ke dalam kelompok/pokja sesuai peminatan peserta didik.
Setelah mendapatkan pelatihan, kader kesehatan sekolah/madrasah membantu kegiatan Sekolah/Madrasah Sehat.
Guru memberikan penugasan kepada kader kesehatan sekolah/madrasah, seperti:
- Pemantauan jentik di sekolah/madrasah 1 kali/minggu.
- Dokter Kecil dan PMR piket di ruang UKS/M.
- Kader Pokja Gizi membantu pelaksanaan sarapan bersama dan pemberian tablet tambah darah bagi peserta didik
putri.
- Saka Bakti Husada memberikan informasi kesehatan kepada 2 orang teman setiap minggunya.
Guru pembina UKS/M melakukan pembinaan kader kesehatan sekolah/ madrasah seminggu sekali dengan cara:
- Menanyakan hasil pemantauan atau penugasan yang diberikan.
- Menanyakan kendala pelaksanaan.
- Mengulangi informasi kesehatan yang diperlukan dan lain lain.
• Guru pembina UKS/M melaksanakan evaluasi kegiatan kader kesehatan sekolah/madrasah.
10. Sosialisasi kantin sehat (No MSG, No Fast Food, dsb.), Pendidikan gizi diberikan kepada petugas
kantin sekolah untuk menghindari menjajakan makanan siap saji, makanan/minuman yang
berpemanis, pengawet, kurang serat, tinggi gula, garam, dan lemak, melakukan pengecekan rutin
terhadap bahan makanan yang dipergunakan, Penyuluhan makanan bergizi seimbang untuk food
handler dan pengelola kantin sekolah/madrasah. Pengawasan kantin sehat dan pengisian buku
rapor kantin oleh sekolah/ madrasah (kepala sekolah/madrasah, guru UKS/M), Inspeksi kantin
sekolah/madrasah oleh Puskesmas, monitoring kebersihan kantin secara berkala serta
melaksanakan evaluasi dalam mewujudkan kantin madrasah yang bersih dan sehat melibatkan
petugas kantin dan pimpinan.
Pemanfaatan pekarangan sekolah sebagai area penanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) serta
sayuran yang dapat dimanfaatkan oleh warga sekolah / madrasah (dalam hal ini bekerjasama
dengan Tim Kader Lingkungan Hidup).
11. Pencatatan dan Pelaporan
Perencanaan diagendakan pada awal tahun, pelaporan di akhir tahun.
Kerja bakti dilaksanakan setiap Jum’at Minggu terakhir
Lomba Kebersihan Kelas tanggal 05 Juni 2022 dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Makan bersama Sarapan Gizi Seimbang pada tanggal 12 April 2022 dalam rangka Hari Bekal
Nasional
Menanam bunga bersama pada tanggal 22 April 2022 dalam rangka Hari Bumi
Pemeriksaan Kesehatan bekerjasama dengan Puskesmas Keboan
Swab antigen guru dan siswa bekerjasama dengan Puskesmas Keboan
Senam bersama tanggal 22 Juli 2022 (Penutupan MATSAMA 2022)
Pelatihan dan Sosialisasi Kesehatan Remaja Tiim UKS dan Puskesmas Keboan
13. Tantangan
Kebiasaan siswa yang tidak suka makan sayur dan buah
Kesadaran akan pentingnya gizi seimbang yang kurang
Karakter anak yang belum terbentuk tentang kebersihan lingkungan
Merebaknya makanan tidak sehat yang dijual di pasaran
Kemampuan wali murid yang menengah ke bawah
Dana Komite
Budaya Olahraga yang tidak rutin
Koordinasi terkait kesehatan siswa masih berfokus pada siswa yang mengalami permasalahan kesehatan cukup sering, sehingga
informasi tentang kesehatan siswa belum semuanya tersampaikan kepada orang tua/wali murid.
Pembinaan oleh Tim Puskesmas belum maksimal dalam pemberian TTD secara berkala dan cakupan pmberian TTD masih terbatas.
Koordinasi sesama guru terkait pelaksanaan program gizi belum terlaksana secara optimal, karena kurangnya monitoring dan
evaluasi bersama terhadap tingkat pelaksanaan program gizi remaja.
Pendidikan dan Pelatihan bagi guru pembina UKS/M masih sangat diperlukan, agar keberhasilan pelaksanaan program gizi remaja
semakin meningkat.
14. Pembelajaran
Pembelajaran tentang gizi seimbang, kebersihan, kesehatan, kebugaran
Diintegrasikan dalam beberapa materi pelajaran
Pelaksanaan Sosialisasi dan Pelatihan secara rutin
Olahraga/Senam bersama
Makan / Sarapan bersama dengan gizi seimbang dilaksanakan rutin
Melaksanakan tanam pohon bersama
Kerjabakti
Tingkat keberhasilan pelaksanaan program gizi remaja memerlukan keterlibatan aktif semua
pihak, baik sekolah / madrasah (pimpinan, guru, pembina UKS/M, pegawai kantin dsb.), siswa,
orang tua siswa/ wali murid serta Tim Puskesmas.
15. Rencana Perbaikan dan Penguatan
Merevisi anggaran dana Komite
Sering mengingatkan dalam pembentukan karakter siswa
Penguatan kantin sehat
Kegiatan senam, kerjabakti yang lebih banyak dari sebelumnya
Meningkatkan dukungan untuk:
1. Kebijakan Sekolah/Madrasah Sehat
2. Anggaran Sekolah/Madrasah Sehat
3. Pembinaan Sekolah/Madrasah Sehat
4. Keberlanjutan Sekolah/Madrasah Sehat
Mengkaji dan menyusun ulang perencanaan program gizi remaja di sekolah secara matang.
Melaksanakan rapat rutin seluruh komponen dalam menyukseskan pelaksanaan program gizi remaja di sekolah/madrasah.
Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pencatatan yang baik secara berkala.
Selalu berkoordinasi dengan Tim Puskesmas untuk meningkatkan keberhasilan program gizi.
Meningkatkan kemampuan KKR dengan rutin memberikan pelatihan dan mengajak berkontribusi secara aktif dalam meningkatkan keberhasilan program gizi remaja di
sekolah/ madrasah.
Kerjasama sesama guru baik guru pembina UKS maupun guru mata pelajaran dalam menyampaikan pendidikan gizi remaja.
Meningkatkan sarana dan prasarana serta anggaran / pendanaan dalam mendukung program tersebut.