2. Nama Dr. Muhammad Walid, MA (BMW)
TTL Gresik, 23 Agustus 1974
Alamat Jl. Candi VI B Malang
S-1 FT STAIN Malang
S-2 CRCS UGM Yogyakarta
S-3 MPI UIN Malang
No.Hp 081555882281
Jabatan Sekretaris S-1 PGMI UIN Malang
4. Adakah sesuatu yang salah dengan
proses pendidikan KITA
Sebelum Sekolah
1. Anak lincah
2. Selalu belajar apa yang
diinginkannya dengan gembira,
riang.
3. Menggunakan segala sesuatu
yang terdapat di sekitarnya,
yang menarik perhatiannya
4. Anak membangun sendiri
pengetahuan dan pemahaman
lewat pengalaman nyata sehari-
hari
5. Setelah Masuk ke Sekolah
1. Anak dipaksa belajar dengan cara guru
2. Suasana tegang
3. Seringkali tidak bermakna
4. Seringkali siswa belajar sesuatu tidak menarik
perhatiannya
5. Telah terjadi “penjinakan” pada anak
6. Makin tinggi kelas anak, makin kurang inisiatif dan
kurang berani mengemukakan
Pendapatnya/bertanya
6. Sampai saat inipun kalau kita berbicara mengenai
PBM di sekolah seringkali membuat kita kecewa,
apalagi bila dikaitkan dengan pemahaman siswa
terhadap materi ajar dan pengamalannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Mengapa ?
Padahal Pendidikan itu
Harus Membangun Insan
Cerdas & Berkarakter ..........!!!!
7. 7
Cerdas spiritual Beraktualisasi diri melalui olah hati/qalbu untuk menumbuhkan dan
memperkuat keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi pekerti
luhur dan kepribadian unggul.
Cerdas emosional
dan sosial
Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan
apresiasivitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya, serta
kompetensi untuk mengekspresikannya.
Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial yang:
1. membina dan memupuk hubungan timbal balik;
2. demokratis;
3. empatik dan simpatik;
4. menjunjung tinggi hak asasi manusia;
5. ceria dan percaya diri;
6. menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara; serta
7. berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban
warga negara.
Cerdas intelektual Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan
kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif.
Cerdas kinestetis Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang sehat,
bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan trengginas.
Aktualisasi insan adiraga.
INSAN CERDAS & BERKARAKTER
9. 9
Desain
Pembelajaran
Kompetensi & Tujuan
Apa Yang Akan
Dikuasai Siswa
Memilih Materi
Dan Kemungkinan
Pengembangannya
Bagaimana
Metodologi Pembela-
jarannya
Pengetahuan,
Sikap/Prilaku,
ketrampilan
1. Menentukan Bahan Ajar &
Pengembangannya (Cetak,
Audio, Visual, Audio-Visual.
2.Menentukan tema,sub-tema
dan penjabarannya.
3. Sifat & Jenis materi berupa
Konsep-Fakta,Kongkrit-
Abstrak, Teori-Praktik
Model,Pendekatan,
Metode/Stategi,
& Teknik
Bagaimana
Mengevaluasinya
Penilaian Proses
Dan Hasil
10. 10
Tujuan Pembelajaran (Learning Objective) adalah
suatu pernyataan yang menjelaskan tentang hasil
belajar yang akan dicapai oleh peserta didik
setelah mengikuti proses pembelajaran.
Rumusan TP (LO) Hendaknya:
1. Berorientasi pada pencapaian kompetensi siswa.
2. Dapat diukur secara langsung maupun tidak langsung
tingkat ketercapaianya.
3. Menggunakan kata-kata oprasional sesuai dengan
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
4. Tertulis dan disampaikan secara lisan agar dapat
dipahami.
11. 11
CONTOH
Rumusan TP untuk tingkat kognitif selain harus mengacu pada keempat aspek di atas
juga harus memenuhi unsur ideal penyusunan TP.
Unsur-unsur itu adalah sebagai berikut :
•Siswa yang akan mencapai tujuan (Audience = A)
•Kemampuan atau tingkah laku yangdikehendaki (Behavior = B)
•Kondisi belajar terutama aktivitas siswa (Condition = C)
•Pernyataan keberhasilan siswa (Degree = D)
Jadi rumusan TP yang ideal selain harus mencerminkan aspek hasil belajar tingkat
tertentu juga harus memenuhi syarat ABC dan D diatas.
Contoh rumusan TP :
1. Setelah mengamati menginterpretasikan, dan mengkomunikasikan, / diharapkan
siswa dapat / menjelaskan pengertian dienul Islam / dengan benar. (TP aspek
kognitif tingkat pengetahuan dan syarat (CABD).
2. Siswa dapat / menjelaskan perbedaan dinul Islam dengan agama lain / melalui
pengamatan dan komunikasi / dengan benar. (TP aspek kognitif tingkat pemahaman
dan syarat ABCD).
3. Melalui pengamatan, pengalaman, dan interpretasi / diharapkan siswa dapat /
memecahkan persoalan kemiskinan menurut konsep Islam / dengan tepat. (TP
aspek kognitif tingkat aplikasi dan syarat (CABD).
12. 12
Materi Pembelajaran adalah sesuatu yang akan dipelajari siswa,
yang berasal dari berbagai sumber bahan.
Materi tersebut hendaknya dianalisis/dijabarkan oleh guru
supaya skup pembahasannya mudah untuk dipelajari oleh siswa.
Analisis/penjabaran materi yang dimaksud adalah:
1. Terjabarkannya tema/sub-tema atau konsep/sub-konsep.
2. Jabaran materi hendaknya menyentuh beberapa aspek;
Pengetahuan, Sikap, Nilai, Ketrampilan, Kebiasaan.
3. Kriteria terjabarkannya tema-subtema/konsep-subkonsep
adalah (a) apabila masih bersifat umum, (b) yang memer-
lukan ilustrasi/ contoh sesuai dengan kontek, (c) yang dirasa
masih sukar.
14. Contoh Analisis Materi Aspek Al-Qur’an
SK& KD Materi Pokok dan
Analisis Materi
Indikator Hasil Belajar
Standar Kompetensi:
Memahami ayat-ayat al
Qur’an tentang
pengembangan IPTEK
Kompetensi Dasar:
Menjelaskan arti QS
Yunus : 101 dan QS.
al Baqarah : 164
(kls XII/2)
Materi Pokok
Qs : Yunus :101 dan al Baqarah: 164
Analisis Materi
-Tulisan dan Bacaan ayat yang benar.
-Ilmu tajwid yang ada dalam ayat.
-Kosa kata/mufradat & penjelasannya.
-Terjemahan ayat.
-Asbab al-Nuzul ayat dan kontek
sekarang
-Nilai-nilai yang terkandung dalam
ayat.
-Contoh2 prilaku orang yang menga-
malkan ayat tsb.
-Dan seterusnya.
Aspek Pengetahuan:
-Menjelaskan arti
-Menjelaskan ilmu tajwidnya
-Menjelaskan asbab al-Nuzul
Aspek Ketrampilan:
-Membaca ayat dengan benar
-Menulis ayat dengan benar
-Menyimpulkan kandungan.
Aspek Sikap:
-Menunjukkan rasa cinta
Qur’an
-Bersih, suci, rapi pakain
dalam membaca Qur’an
-Diam & mendengarkan
orang baca qur’an, dll.
15. 15
Pendekatan
Guru dalam
Mengajarkan
Materi
Ekspositori
Inkuiri
Interaksional
Pendekatan yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan /mengekspose materi sebanyak-
banyaknya dengan tanpa melibatkan siswa untuk
mempelajari sendiri. Pendekatan ini berpusat
kepada guru (teacher centered)
Pendekatan yang digunakan guru dalam menya-
jikan materi dengan melibatkan siswa secara
aktif untuk mempelajari & menemukan sendiri
apa yang dipelajari tersebut. Pendekatan ini
berpusat kepada siswa (student centered)
Pendekatan yang digunakan guru dalam menya
jikan materi dengan cara interaksi timbal balik
antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa,
siswa dengan lingkungan belajar. Pendekatan
ini berpusat pada guru dan siswa .
(teacher-student centered)
Pendekatan adalah cara pandang dan tindakan nyata yang dilakukan untuk
memecahkan masalah belajar, sumber belajar, dan cara siswa belajar agar
kompetensi dasar dapat dicapai siswa secara maksimal.
16. 16
Hasil Penelitian
Hartley and Dawies (1978):
Dengan ceramah siswa
perhatiannyahanya 10 mnt
petama dan akan menurun
setelah itu.
Yang umum digunakan guru
dalam mengajar selama ini
adalah Pendekatan Ekspositori
dg strategi/ metode Ceramah
17. 17
PROBLEM CERAMAH
- Perhatian siswa menurun
setiap menit.
- Hanya sesuai untuk
“auditory learners”.
- Cenderung untuk pengajaran
tingkat kognisi rendah.
- Semua siswa cenderung
diperlakukan sama.
- Umumnya Siswa kurang
menyenangi.
- Siswa mudah Lupa
- Bisa membikin siswa ngantuk
dan malas.
- Dan lain-lain
18. 18
Mengajar dengan ceramah berarti memberikan suatu
informasi melalui pendengaran, yang hanya bisa
dicerna otak siswa 20 %.
Padahal Informasi itu bisa diperoleh melalui:
- membaca (10 %),
- melihat (30 %),
- melihat dan dengar (50 %),
- mengatakan (70 %),
- mengatakan dan melakukan (90 %).
Hal ini sesuai dengan pendapat seorang filosof Cina
2400 th yang lalu ”Konfusius bahwa :
NI CHIN NI WANCI (Kamu dengar kamu lupa)
NI KHAN NI SIAN (Kamu lihat kamu ingat)
NI KUNCO NI CHETO (Kamu kerjakan kamu paham)
19. Mel Silberman
(Active Learning : 101 Strategies to Teach Any Subject, 1996)
“Apa yang saya dengar, saya lupa.
Apa yang saya lihat, saya ingat sedikit.
Apa yang saya dengar, lihat, dan
diskusikan, saya mulai mengerti.
Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan,
dan saya kerjakan, saya dapatkan
pengetahuan dan keterampilan.
Apa yang saya ajarkan, saya kuasai”.
20. SUDAH SAATNYA
MUNGUBAH MODEL PEMBELAJARAN TRADISIONAL
MENJADI MODEL
PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF & MENYENANGKAN
20
21. BERUBAH ….
BERUBAH ….
BERUBAH….
MERUBAH PEMBELAJARAN
DARI KONVENSIONAL
MENJADI MENGAKTIFKAN
ANAK DIDIK MENJADI SENANG
BERUBAH ….
BERUBAH ….
BERUBAH….
MERUBAH PEMBELAJARAN
DARI YANG MEMBODOHKAN
JADI YANG MENCERDASKAN
ANAK DIDIK MENJADI SENANG
21
pgmi@uin-malang.ac.id
22. 22
Model Pembelajaran
Q T L C T L CL AL DLL
Model2 pembelajaran di atas pada hakekatnya adalah bertujuan
sama, yakni ingin menciptakan suasana belajar dengan melibatkan
siswa secara aktif, inovatif, kreatif, efektif & menyenangkan,
baik secara mandiri maupun berkelompok, yang kemudian kita
kenal dg istilah pembelajaran PAKEM/PAIKEM.
Penerapannya mengunakan berbagai macam metode/strategi
23. 23
Quantum Teaching and Learning adalah proses pengubahan
bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar
momen belajar-mengajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-
unsur efektifitas belajar yang dapat mempengaruhi kesuksesan
peserta didik. Melalui interaksi-interaksi tersebut diharapkan dapat
mengubah kemampuan, potensi/bakat alamiah peserta didik
menjadi cahaya yang dapat bermanfaat bagi mereka sendiri dan
orang lain.
Atau dengan kata lain Quantum teaching adalah upaya mem-
berdayakan peserta didik agar belajar sehingga hasilnya dapat
bercahaya/bermanfaat bagi peserta didik dalam kehidupannya.
Q T L
24. 24
1. Belajar dengan cara melihat (visual)
2. Belajar dengan cara mendengar (Audio)
3. Belajar dengan cara bergerak,menyentuh,
melakukan,gerakan (kinestetik).
3 Gaya Belajar (Learning Style)
Dalam QTL
25. 25
Azaz Utama QTL
”Bawalah dunia mereka
(peserta didik) ke dunia kita (pendidik)
dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”
Maksudnya
Apa ya.........?
26. 26
Maksudnya adalah.......
1. Aktivitas apa yang sering dialami peserta didik,
maka pendidik berusaha menciptakan aktivitas
seperti itu dalam dunia belajarnya.
2. Pikiran apa yang selalu dipikirkan peserta didik,
maka pendidik berusaha menciptakan sesuatu
yang dapat dipikirkan siswa.
3. Perasaan apa yang sedang dirasakan peserta
didik, maka pendidik berusaha menciptakan
sesuatu yang dpt menyentuh dan dirasakan
peserta didik.
27. 27
Motto QTL
“T A N D U R”
1. Tumbuhkan
(dengan semangat AMBAK)
2. Alami
3. Namai
4. Demonstrasikan
5. Ulangi
6. Rayakan
28. MOTTO QTL
T : TUMBUHKAN
A : ALAMI
N : NAMAI
D : DEMONSTRASIKAN
U : ULANGI
R : RAYAKAN
29. MOTTO QTL
T : TUMBUHKAN
Menumbuhkan minat dan bakat
peserta didik, bahwa segalanya
bermanfaat.
30. MOTTO QTL
A : ALAMI
Menciptakan peristiwa belajar
yang dialami sendiri oleh peserta
didik
31. MOTTO QTL
N : NAMAI
Memberikan nama bagi apa
yang dilakukan dan dialami oleh
siswa
32. MOTTO QTL
D : DEMONSTRASIKAN
Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk
menunjukkan kemampuannya
secara demonstratif, baik secara
lisan, tulisan, maupun gerakan
fisik
33. MOTTO QTL
U : ULANGI
Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengulang
kembali materi yang sudah
dipelajari
34. MOTTO QTL
R : RAYAKAN
Memberikan penghargaan dan
apresiasi atas karya dan hasil
kerja anak didik selama proses
pembelajaran
35. MEMPELAJARI SESUATU:
PRAKTIKKANLAH
Belajar berhitung: Berhitunglah.
Belajar berenang: Berenanglah.
Belajar bahasa: Berbicaralah.
Belajar fisika: Berkreasilah.
Belajar bernyanyi: Bernyayilah
Belajar ttg nikah: ……………
35
Prinsip QTL
37. Pembelajaran Kontekstual
(Contextual Teaching and Learning) adalah
konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia
nyata ke dalam kelas untuk didiskusikan dan
mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari.
37
CTL
38. 38
7 Komponen Utama
dalam CTL
1. Konstruktivisme (Contructivism).
2. Menemukan (Inquiry).
3. Bertanya (Questioning).
4. Masyarakat Belajar (Learning Community).
5. Pemodelan (Modelling).
6. Refleksi (Reflection).
7. Penilaian Sebenarnya (Authentic Assessment)
39. 39
a. Membangun pemahaman mereka sendiri dari
pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal
b. Pembelajaran harus dikemas menjadi proses
“mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan
1. Konstruktivisme
2. INQUIRY (MENEMUKAN)
1. Proses perpindahan dari pengamatan menjadi
pemahaman
2. Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir
kritis untuk menemukan gagasan/ide/pendapat.
40. 40
3. QUESTIONING (BERTANYA)
1. Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing
dan menilai kemampuan berpikir siswa
2. Bagi siswa yang merupakan bagian penting
dalam pembelajaran yang berbasis inquiry
4. LEARNING COMMUNITY (MASYARAKAT BELAJAR)
1. Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan
belajar
2. Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada
belajar sendiri
3. Tukar pengalaman dan berbagi ide
41. 41
5. MODELING (PEMODELAN)
1. Proses penampilan suatu contoh agar orang lain
berpikir, bekerja dan belajar
2. Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa
mengerjakannya
6. AUTHENTIC ASSESSMENT
(PENILAIAN YANG SEBENARNYA)
1. Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa
2. Penilaian produk (kinerja)
3.Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual
4. Penilaian Proses
42. 42
7. Reflection (refleksi)
1. Mengungkap kembali tentang apa yang telah kita
pelajari
2. Mencatat apa yang telah dipelajari
3. Membuat jurnal, karya, unjuk diri dll.
43. 43
KARAKTERISTIK
PEMBELAJARAN BERBASIS CTL
1. Kerjasama
2. Saling menunjang
3. Menyenangkan
4. Tidak membosankan
5. Belajar dengan bergairah
6. Pembelajaran terintegrasi
7. Menggunakan berbagai sumber
8. Siswa aktif
9. Sharing dengan teman
10. Dll.
44. 44
Ciri Utama dalam Pembelajaran CTL
1. Dinding ruang kelas penuh dg tempelan hasil
karya siswa (peta konsep, artikel, puisi,
tulisan khat, cerita kejadian dll).
2. Siswa selalu ramai, gembira, biar seperti pasar
asal tidak seperti kuburan.
46. 46
COOPERATIVE LEARNING (CL)
Pembelajaran kooperatif (cooperative
learning) adalah Upaya yang dilakukan oleh
seorang pendidik untuk membelajarkan
peserta didik melalui jalinan kerjasama/
gotong royong antar sesama peserta didik
(belajar secara berkelompok di kelas) untuk
menyelesaikan suatu masalah.
47. 47
Ciri Pembelaran Cooperatif
1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif
untuk menuntaskan materi belajarnya.
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki
kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
3. Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari
ras, budaya, suku, jenis kelmin berbeda-beda.
4. Penghargaan lebih berorientasi kelompok
ketimbang individu.
48. 48
1. Prinsip ketergantungan positif
2. Tanggung jawab perseorangan,
3. Interaksi tatap muka & sinergi,
4. Partisipasi dan komunikasi
5. Evaluasi dan relfeksi;
Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif
50. 50
Pembelajaran aktif (active learning) adalah
suatu proses pembelajaran dengan maksud
untuk memberdayakan peserta didik agar
bisa belajar secara aktif.
Active Learning (AL)
51. 51
Apa itu belajar aktif....?
Belajar Aktif berarti mampu menggerakkan
semua potensi melalui sebuah aktivitas-aktivitas,
baik pikiran, perasaan maupun indra fisik
(penglihatan, pendengaran dan kinestetik)
sampai pada pemerolehan pemahaman secara
komprehensif.
53. yaitu strategi yang digunakan guru dengan maksud mengajak
siswa untuk mempelajari sesuatu dengan cara membaca suatu
teks bacaan (buku, majalah, koran dll) sesuai dengan materi
bahasan.
a. Tentukan teks bacaan yang akan dipelajari.
b. Buatlah pertanyaan sebanyak-banyaknya atau siswa
disuruh membuat pertanyaan sendiri sesuai dengan
skenario waktu yang sudah direncanakan, kemudian siswa
menjawabnya dengan cara mencari jawabannya dalam teks
bacaan tersebut.
c. Suruh siswa maju ke depan atau berdiri ditempat untuk
membacakan pertannyaan dan hasil jawabannya, siswa
yang lain mencocokkannya.
d. Guru mengulasnya dengan jawaban yang tepat.
53
Reading Guide (Penuntun Bacaan)
54. 54
Pertanyaan Reading Guide
1. Apa yang dimaksud dengan Konstruktivisme dalam model
pembelajaran CTL (contextual Teaching Learning)? Jelaskan!
2. Apa yang dimaksud dengan Inquiri dalam model
pembelajaran CTL? Jelaskan!
3. Apa yang dimaksud dengan Learning Community dalam
model pembelajaran CTL? Jelaskan!
4. Apa yang dimaksud dengan Modelling dalam model
pembelajaran CTL? Jelaskan!
5. Apa yang dimaksud dengan Authentic Assesment dalam
model pembelajaran CTL? Jelaskan!
6. Apa yang dimaksud dengan Reflection dalam model
pembelajaran CTL? Jelaskan!
7. Apa yang dimaksud dengan Questening dalam model
pembelajaran CTL? Jelaskan!
55. suatu cara yang digunakan oleh guru dengan maksud meminta
siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
baik oleh guru maupun siswa sendiri, kemudian mencari
informasi jawabanya lewat membaca untuk menemukan
informasi yang akurat.
1. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijawab dengan
cara mencari informasi dari sumber belajar.
2. Bagikan pertanyaan tersebut kepada siswa untuk dicari
jawaban informasinya lewat sumber belajar.
3. Sumber belajar bisa berupa buku teks
4. Informasi yang akan dicari berkenaan dengan hal- hal yang
berhubungan dengan sikap dan prilaku kehidupan sehari-hari.
5. Siswa disuruh menjawab dengan cara kompetisi, dan saling
melengkapi.
6. Guru memberi respon terhadap jawaban-jawaban siswa.55
Information Search
56. 56
Pertanyaan Information Search
1. Apa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian seorang
guru? Bagaimanakah implementasinya dalam kehidupan
disekolah maupun masyarakat?
2. Apa yang dimaksud dengan kompetensi sosial seorang guru?
Bagaimanakah implementasinya dalam kehidupan disekolah
maupun masyarakat?
3. Apa yang dimaksud dengan kompetensi paedagogis seorang
guru? Bagaimanakah implementasinya dalam kehidupan di
sekolah dan bagaimanakah cara memperolehnya?
4. Apa yang dimaksud dengan kompetensi profesional seorang
guru? Bagaimanakah implementasinya dalam kehidupan
disekolah? Bagaimanakah cara memperolehnya?
57. Strategi kerja kelompok yang terstruktur didasarkan pada
kerjasama dan tanggungjawab. Strategi ini menjamin setiap siswa
memikul suatu tanggung jawab yang signifikan dalam kelompok.
a. Kelas diatur ke dalam sejumlah kelompok ‘pangkalan’
sesuai dengan tema yang akan dibahas.
b. Masing-masing kelompok mempelajari tema yang berbeda yang
telah diberikan oleh Guru.
c. Setiap kelompok membuat rumusan dalam bentuk kesimpulan/
bagan/ skema yang akan membantu dalam memamahami materi.
d. Berikutnya, guru membuat kelompok tahap 2 yang anggotanya
adalah campuran dari kelompok pangkalan.
e. Masing-masing kelompok diberi kesempatan menyampaikan
materi sesuai dengan tugasnya.
d. Guru mengklarifikasi dan menyimpulkan. 57
JIGSAW LEARNING
58. 29/09/2022
PETA KONSEP (CONCEPT MAP)
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT PETA KONSEP
1. Brainstorming
2. Tentukan konsep-konsep utama
3. Tulis dan susun dalam bentuk gambar
4. Pindahkan concept map yang telah dibuat ke kertas
5. hubungkan konsep-konsep dengan garis
6. Beri gambar dan varian yang sesuai
59. 59
CONTOH PETA KONSEP
Kemajuan
Bani Umayah
Politik & Militer
Sosial Budayal
Dinasti Umayah
Tokoh dan
Kebijakan
Kemunduran
Bani Umayah
Tempat
Geografis
Sebab
terbentuk
Tokoh
Muawiyah Bin
Abi Sofyan
Abd. Malik
Bin Marwan
Walid Bin
Abd. Malik
Umar bin
Abd. Aziz
Hisyam Bin
abd Malaik
Pendidikan
IPTEKS
Ilmu Agama Islam
Sebab
keruntuhan
Nilai positif
dan negatif
Proses
Keruntuhan
60. 60
ZIARAH KUBUR (HOME VISIT)
1. Bagi kelas menjadi beberapa kelompok sesuai
dengan tema.
2. Masing-masing kelompok menyusun konsep map
3. Tunjuk 1 orang masing-masing kelompok sebagai
penjaga kubur
4. Masing-masing anggota kelompok mengunjungi
kuburan secara bergantian.
5. Penjaga kubur menjelaskan semua yang tertera
dalam konsep map.
6. Guru memberikan penjelasan kepada siswa
61. 29/09/2022
TIM QUIZ
1. Pilih topik yang dapat disampaikan dalam tiga
segmen
2. Bagi siswa menjadi tiga tim (ABC)
3. Mintalah tim A membuat kuis, sementara tim B & C
mereview catatan
4. Tim A mengajukan pertanyaan ke tim B jika tidak
bisa ke tim C
5. Tim A mengajukan pertanyaan berikutnya ke tim C
(proses berulang)
6. Segmen kedua, giliran tim B sebagaimana tim A
7. Segmen ketiga giliran tim C
8. Guru mengklarifikasi
62. 62
Index Card Matc (Mencari Pasangan Jawaban),
strategi yang bermaksud mengajak siswa untuk menemukan
jawaban yang cocok dengan pertanyaan yang sudah disiapakan.
a. Siapkan materi yang sudah dipelajari dirumah, dan atau yang
sudah pernah dialami sebagai pengalaman.
b. Buatlah potongan kertas sejumlah siswa di kelas, yang berisi
tentang pertanyaan dan jawaban.
c. Potongan kertas berisi pertanyaan dibagikan kepada separuh
jumlah siswa, dan yang berisi jawaban juga sejumlah separuh
siswa yang hadir.
d. Siswa disuruh mencari pasangan soal dan jawabanya, setelah
ketemu suruh mereka duduk berdekatan. Dan mulailah satu
persatu membacakan atau mencocokkan soal dan jawabannya,
yang lain mendengarkan barangkali ada kekliruan pasangan.
e. Guru mengoreksi dengan cara mendegarkan dan sekaligus
menjelaskan bahwa strategi ini sebagai latihan persiapan ujian
akhir atau ulangan.
63. 63
Adalah metode ini mendorong kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara
kolaboratif (kerjasama). Metode ini bisa digunakan untuk mengajarkan konsep,
karakteristik, klasifikasi, dan fakta tentang objek atau mereview materi yang
telah dibahas pada pembelajaran sebelumnya. Dominasi gerakan fisik dalam
penerapan metode ini dapat membantu menghidupkan suasana kelas.
Langkah-langkah penerapan metode ini adalah:
1. Bagi kelas ke dalam beberapa kelompok
2. Bagikan kertas plano yang telah diberi tulisan kata kunci atau informasi
tertentu atau kategori tertentu secara acak kepada setiap kelompok
3. Pada tempat yang terpisah, letakkan kartu warna-warni yang berisi
jawaban/informasi yang tepat untuk masing-masing kata kunci. buatlah
kartu-kartu itu tercampur aduk
4. Mintalah setiap kelompok mencari kartu yang cocok dengan kata kunci
tersebut. Jelaskan kepada setiap kelompok bahwa kegiatan ini
merupakan latihan pencocokan
5. Setelah mereka menemukan kartu yang cocok, mintalah mereka
menempelkan ke lembar kata kunci sehingga menjadi sebuah informasi.
Card Sort
64. 64
Metode presentasi alternatif ini merupakan sebuah cara yang tepat untuk
menginformasikan kepada peserta didik secara cepat, menangkap imajinasi mereka,
dan mengundang pertukaran ide di antara mereka. Teknik ini juga merupakan
sebuah cara cerita dan grafik yang memungkinkan peserta didik mengekspresikan
persepsi dan perasaan mereka tentang topik yang sekarang sedang didiskusikan
dalam sebuah lingkungan yang tidak menakutkan.
1. Mintalah setiap peserta didik menyeleksi sebuah topik yang dikaitkan dengan
topik umum atau yang sedang didiskusikan atau dipelajari.
2. Mintalah peserta didik mempersiapkan gambaran visual konsep mereka pada
sebuah poster atau papan pengumuman (Anda tentukan ukurannya). Isi poster
tersebut harus jelas, agar pengamat dapat dengan mudah memahami tanpa
penjelasan tertulis atau lisan. Akan tetapi, peserta didik boleh saja memilih
mempersiapkan satu halaman hand-out untuk mendampingi poster yang
menerangkan lebih detil dan menayangkan bacaan lanjut.
3. Selama sesi kelas berlangsung, mintalah peserta didik memasang gambaran
presentasi, dan dengan bebas berkeliling di ruangan memandang serta
mendiskusikan poster yang lain. Pada mata pelajaran fiqih contohnya, sedang
mempelajari makanan dan minuman yang diharamkan.
4. Lanjutkan sesi gambar dengan diskusi panel dengan menggunakan beberapa
peraga sebagai panelis.
Poster Session
65. 29/09/2022 65
Debat yang Efektif
Angkat kasus kontroversi yang terkait dengan topik
Bagi kelas menjadi dua grup “pro” dan “kontra”
Masing-masing grup menunjuk dua atau tiga wakil
Awali debat dengan meminta masing-masing wakil
untuk berbicara
Wakil kembali ke grup untuk menyusun bantahan
grup lain
Hentikan debat bila sudah dipandang cukup
66. Beberapa tahun yang lalu terjadi kasus pemboman
dua buah kafe di kota A, seorang guru PAI,
setelah membaca sebuah media, berbicara tentang
kasus tersebut di depan siswa-siswanya. Dia
bercerita bahwa apa yang telah dilakukan oleh Si
Fulan dan kawan-kawan adalah bagian dari Jihad.
Dia menambahkan bahwa Si Fulan dkk, menurut
agama, tidak berdosa telah melakukan tindakan
tersebut karena para korban adalah orang kafir
yang beragama B yang sedang bersenang-senang di
sebuah kafe.
KASUS1
67. yaitu suatu strategi yang digunakan oleh guru dengan maksud
mengajak siswa untuk mengigat pengalaman yang pernah
dijumpai atau dialami sendiri kemudian dikaitkan dengan materi
bahasan.
a. Guru menyampaikan topik apa yang akan dipelajari pada
pertemuan kali ini.
b. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengingat- ingat
pengalaman mereka yang tidak terlupakan berkaitan dengan
materi yang sedang dipelajari.
c. Tanyakan pengalaman apa yang tidak pernah terlupakan,
kepada semua siswa, agar terlatih keberaniannya.
d. Sampaikan perkuliahan dengan mengaitkan pengalaman siswa
tersebut.
67
Critical Incident
68. yaitu strategi yang digunakan oleh guru dengan maksud
meminta siswa untuk mencurahkan pendapatnya atau
memunculkan ide’gagasan secara lisan. Curah pendapat dapat
menjadi pembuka dari sejumlah kegiatan. Kegiatan ini perlu
dikendalikan oleh guru tetapi tidak membatasi semua gagasan
atau pendapatyang muncul dari siswa, kemudian di Elisitasi atau
dipilih jawabannya yang dianggap benar dan cocok.
. Guru memulai dengan mengajukan suatu ide atau gagasan.
2. Siswa diminta menuangkan pendapatnya dengan cara menulis-
kan beberapa kata atau kalimat penting di papan tulis, benar
atau salah ditulis saja.
3. Setelah ditemukan jawaban dari semua siswa, kemudia siswa
diminta untuk menentukan atau mengkategorisasikan manakah
dari gagasan- gagasan ini yang disetujui atau tidak
disetujui dan mengapa?
4. Guru sudah memiliki kata kunci jawaban. 68
Brainstorming (Curah Pendapat) dan Elisitasi
69. suatu strategi yang digunakan guru dengan maksud mengajak siswa
untuk memunculkan ide apa yang terkandung dalam suatu gambar.
Gambar tersebut tentu saja berkaitan dengan pencapaian suatu
kompetensi dalam pembelajaran.
a. Guru menyediakan potongan gambar yang dihubungkan dengan
materi bahasan.
b. Jangan ada tulisan apapun dalam gambar tersebut.
c. Siswa disuruh berkomentar dengan bebas secara bergiliran,
kira-kira ide apa yang akan dimunculkan setelah melihat gambar
tersebut.
d. Siswa boleh mengeluarkan pendapat yang berbeda, karena
pikiran manusia juga berbeda-beda.
e. Guru sudah mempersiapkan rumusan jawaban yang tepat
mengenai gambar tersebut, sehingga siswa merasa dapat
69
Poster Comment (Mengomentari Gambar)
70. Strategi yang digunakan oleh guru dengan maksud mengajak
siswa untuk memulai membahas pelajaran dengan cara
mempertanyakan secara lisan atau tulisan mengenai hal-hal yang
masih dirasa sulit terhadap materi pelajaran dalam teks bacaan.
1. Bagikan bahan belajar (materi), minta siswa membaca dengan
cara berpasangan.
2. Siswa diminta membuat pertanyaan terhadap hal-hal yang
dirasa masih sulit dipahami.
3. Kumpulkan semua pertannyaan tersebut dan kumpulkan mana
pertanyaan yang paling banyak dibutuhkan siswa.
4. Mulailah pelajaran dengan cara menjawab dan menjelaskan
pertanyaan-pertanyaan tersebut.
70
Learning Starts with a Question
71. TEKS ACAK
Strategi ini sangat baik untuk mata pelajaran
bahasa, meskipun dapat juga digunakan
untuk mata pelajaran yang lain. Tugas
mahasiswa menyusun bacaan yang
berserakan, setelah dipotong-potong menjadi
beberapa bagian, sehingga dapat dibaca
kembali
72. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan partisipasi seluruh kelas dan
pertanggungjawaban individu. Metode ini memberi kesempatan bagi setiap
siswa untuk bertindak sebagai “guru” bagi “siswa lain”. Metode ini memiliki
prosedur sebagai berikut:
1. Bagikan kartu/ selembar kertas kepada setiap siswa. Mintalah mereka
untuk menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang materi belajar
yang tengah dipelajari di kelas (misalnya, tugas membaca) atau topik
khusus yang ingin mereka diskusikan di kelas
2. Setelah mereka selesai menuliskan pertanyaan, kumpulkan kartu atau
kertas tadi, kemudian kocoklah, dan bagikan satu-satu kepada siswa.
Perintahkan siswa untuk membaca dalam hati pertanyaan atau topic pada
kartu/kertas yang mereka terima dan pikirkan jawabannya.
3. Tunjuklah beberapa siswa untuk membacakan pertanyaan atau topic yang
ada di kartu/kertas yang mereka terima dan memberikan jawabannya
4. Setelah memberikan jawaban, mintalah siswa lain untuk member
tambahan jawaban atas apa yang telah dikemukakan oleh siswa yang
membacakan kartunya itu.
5. Lanjutkan prosedur ini jika waktu memungkinkan.
Every One is a Teacher Here
73. Metode ini digunakan untuk mendorong siswa memiliki kepekaan terhadap
pentingnya bekerja sama. Filosofi metode ini adalah “Berfikir berdua lebih
baik daripda berfikir sendiri”.
Metode ini memiliki prosedur penerapan sebagai berikut:
1. Ajukan satu atau lebih pertanyaan
2. Mintalah siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara
individual;
3. Setelah semua menjawab, mintalah kembali kepada siswa untuk
berpasangan dan saling bertukar jawaban dan membahas secara
bersama-sama dengan pasangannya
4. Mintalah setiap pasangan tersebut untuk membuat jawaban baru hasil
pembahasan dan diskusi dengan pasangannya
5. Ketika semua pasangan telah merumuskan jawaban baru, maka
bandingkan jawaban tersebut dengan jawaban pasangan lain di kelas
tersebut.
6. Di akhir metode ini penting bagi guru untuk menyimpulkan seluruh
proses.
The Power of Two (Kekuatan Berdua):
74. suatu strategi yang digunakan oleh guru dengan maksud mengajak
siswa untuk merumuskan sebuah jawaban dari pertanyaan guru
dengan cara sendirian (1 orang) kemudian hasilnya dipadukan
kepada teman lain dalam kelompok kecil (2 orang) sampai
menjadi rumusan yang disepakati ke dalam kelompok besar.
(1,2,4,8 dst).
1. Kemukakan sebuah masalah.
2. Minta masing-masing siswa berpendapat dengan cara
menuliskan dalam kalimat.
3. Minta siswa mencari pasangan, dan merumuskan berdua,
kemudian bergabung lagi dengan pasangan lainnya (4 org) dan
dipadukan lagi rumusan jawabannya dan seterusnya.
4 Setelah menjadi 2 kelompok besar mintalah juru bicara dari dua
kelompok tersebut untuk mempresentasikannya.
74
Snowballing
75. Strategi ini membantu siswa untuk tetap konsentrasi
dan terfokus dalam pembelajaran yang menggunakan
metode ceramah. Strategi ini bertujuan untuk
membentuk kelompok-kelompok yang mempunyai
tugas dan tanggungjawab tertentu berkaitan dengan
materi kuliah (Sebagai penanya, pendukung,
penentang, pemberi contoh)
LISTENING TEAMS (TIM PENDENGAR)
76. EMPTY CHAIR
1. Siswa dikelompokkan sesuai kebutuhan
2. Masing-masing kelompok berdiskusi tentang tema-
tema tersebut
3. Masing-masing mengutus 1 orang wakilnya untuk
mengikuti kompetisi
4. Dengan bernyanyi angota kelompok bertanya kepada
masing-masing wakil kelompok secara acak
5. Guru memberikan klarifikasi
77. 77
Anjuran memilih strategi
belajar aktif
Untuk mempraktekkan satu strategi, pilihlah
materi yang betul betul sesuai
Jangan mempraktekkan strategi terlalu banyak
kepada murid.
Jika memerlukan modifikasi, jangan segan
segan untuk melakukannya
Dalam satu kali pertemuan, 35 X 2 misalnya,
bisa memodifikasi beberapa strategi.
78. 29/09/2022
Prinsip penggunaan
– strategi yang dipergunakan harus dapat
membangkitkan motivasi, minat dan gairah
belajar siswa
– Strategi yang dipergunakan harus dapat
menjamin perkembangan kegiatan belajar siswa
– Strategi mengajar yang dipergunakan harus
dapat memberikan kesempatan bagi siswa
untuk mewujudkan hasil karya
– Strategi yang dipergunakan harus dapat
merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih
lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi
(pembaharuan)
79. 29/09/2022
Prinsip penggunaan
– Strategi mengajar yang dipergunakan harus
dapat mendidik murid dalam teknik belajar
sendiri dan cara memperoleh pengetahuan
melalui usaha pribadi
– Strategi mengajar yang dipergunakan harus
dapat meniadakan penyajian yang bersifat
verbalitas dan menggantinya dengan
pengalaman atau situasi yang nyata dan
bertujuan
– Strategi mengajar yang dipergunakan harus
dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-
nilai dan sikap utama yang diharapkan dalam
kebiasaan cara bekerja yang baik dalam
kehidupan sehari-hari.
81. Aku tahu aku paham
aku bisa dan melakukan
Aku tahu aku paham
aku bisa dan melakukan
Aku tahu aku paham
Tahu aku paham
Aku tahu aku paham
aku bisa dan melakukan