1. Assalamu'alaiukum Warrohmatullohi Wabarokatuh
Salam Guru Penggerak
Perkenalkan Nama saya Ridwan. Saya adalah Calon Guru Penggerak Angkatan 9 dari
SMP N 5 Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Pada kesempatan ini saya akan
membuat artikel untuk memenuhi tugas dalam Program PGP (Pendidikan Guru Penggerak) di
Modul 1.1a.8.Koneksi Antar Materi_Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1 tentang
pemahaman Filosofi Pendidikan dari Pemikiran KI Hajar Dewantara
Pengajaran dan pendidikan merupakan hal saling berkaitan. Pengajaran adalah bagian
pendidikan. Pengajaran merupakan proses pendidikan yang mempunyai tujuan untuk
memberikan ilmu bermanfaat untuk keterampilan hidup anak. Sedangkan , pendidikan
merupakan proses menuntun kodrat anak agar menjadi manusia yang mencapai keselamatan
dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Berdasarkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara,
pengajaran dan pendidikan dilakukan guna mempersiapkan anak supaya mempunyai bekal
untuk hidup di tengah masyarakat.
Pemikiran dari Ki Hadjar Dewantara (KHD) di bidang pendidikan sangatlah relevan
untuk diterapkan di Indonesia. Salah satunya adalah dengan penerapan Sistem Among.
Sistem ini sangatlah sesuai dengan pola pikir dan budaya yang berlaku di Indonesia. Sistem
among tersebut adalah Ing ngarsa sung tuladha , Ing madya mangun karsa, Tut Wuri
Handayani yang mempunyai arti Di depan memberikan contoh, di tengah membangun
kemauan atau semangat, dan di belakang memberikan dorongan atau dukungan
Saya menulis artikel ini mengacu pada 3 pertanyaan pemantik yang ada di LMS
sebagai Pertanyaan pemantik dalam membuat kesimpulan dan refleksi terhadap pemikiran-
pemikiran Ki Hadjar Dewantara:
1. Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda
mempelajari modul 1.1?
Sebelum saya mempelajari modul 1.1 ini saya memang sudah mempunyai
pemikiran bahwa setiap murid adalah pribadi berbeda namun masih sebatas pada
pemahaman perbedaaan kemampuan kognitif murid. Hal itu menyebabkan saya
melaksanakan pembelajaran dan penilaian dengan satu cara saja dan lebih berpusat kepada
guru. Sedangkan berkaitan dengan hasil pembelajaran, saya menganggap bahwa murid
mempunyai kepintaran yang berbeda sehingga hasil nilai siswa juga berbeda-beda adalah
hal yang wajar. Saya kurang mendalami mengenai karakter dan kepribadian siswa.
2. 2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?
Setelah saya mempelajari pemikiran-pemikiran KHD dari Modul 1.1 ini, saya
menyadari bahwa pembelajaran yang selama ini saya lakukan kurang tepat / salah.
Seharusnya saya harus menyadari bahwa setiap murid mempunyai kodrat anak yang
berbeda beda. Kodrat anak ini terdiri dari kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam
berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat
zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama”. Oleh karena itu kita tidak boleh
memperlakukan anak seacara sama. Kita harus menutun anak sesuai kodrat alam dan
kondrat zaman masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat mengoptimalkan kekuatan
kodrat masing-masing.
Selain itu, murid juga memiliki bakat dan minat masing-masing. sebelum
melaksanakan pembelajaran saya seharusnya melaksanakan assesmen diagnostik untuk
memetakan kemampuan dan bakat murid masing-masing.
Setelah selesai mengetahui kodrat anak dan bakat minat siswa, selanjutnya kita
bisa melakukan perencanaan pelaksanaan dan penilaian pembelajaran yang berpusat pada
murid. Dan setelah itu baru melakukan pembelajaran sesuai dengn rencana yang sudah
disusun.
Dan tahap terakhir adalah melakukan refleksi pelaksanaan dan penilaian
pembelajaran, Hal-hal yang sesuai dapat dipertahankan dan ditingkatkan, dan apabila ada
hal-hal yang belum sesuai, maka diadakan perbaika untuk pembelajaran dan penilaian
selanjutnya.
3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan
pemikiran KHD?
Yang dapat saya terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran
KHD yaitu membuat rancangan pembelajaran yang berpusat pada murid, yaitu
pembelajaran interaktif dan komunikatif sesuai dengan karakteristik anak supaya
pembelajaran lebih bahagia. Menerapkan pembelajaran abad 21 yaitu berfikir kritis,
komunikatif , kreatif dan kolabaoratif supaya murid mendapatkan kemerdekaan belajar,
sesuai dengan Filosofi Pendidikan KHD bahwa pendidikan itu Menuntun bukan
Menuntut. Sebagai Pendidik saya hanya menuntun anak didik saya ke arah yang lebih baik
dan memberi tauladan baik dalam perkataan maupun perbuatan. Semoga Artikel ini
bermanfaat dan Mohon maaf bila ada kekurangnnya.
Terimakasih.
Salam Guru Penggerak
Kreator: Ridwan