1.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1Penugasan.pdf
1. ALLAK CHOIRUL HUDA
1.1.A.8. KONEKSI ANTAR
MATERI - KESIMPULAN DAN
REFLEKSI MODUL 1.1
CGP Angkatan 8
CGP Angkatan 8
CGP Angkatan 8
2. PADA KESEMPATAN HARI INI SAYA AKAN MENYAMPAIKAN
KESIMPULAN DAN REFLEKSI TERHADAP MATERI MODUL 1.1 TENTANG
FILOSOFI KI HAJAR DEWANTARA
seperti yang kita ketahui, ki hajar dewantara merupakan bapak
pendidikan indonesia yang lahir pada 2 mei 1889, filosofi beliau
banyak digunakan untuk membuka wawasan tentang pendidikan,
salah satunya yang sering kita dengar yaitu ing ngarsa sung
tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
3. Pertanyaan
Pemantik
Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di
kelas sebelum Anda mempelajari modul 1.1?
Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah
mempelajari modul ini?
Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah
mempelajari modul ini?
Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda
mencerminkan pemikiran KHD?
4. 1. Apa yang Anda
percaya tentang murid
dan pembelajaran di
kelas sebelum Anda
mempelajari modul 1.1?
5. Pengajaran sama dengan pendidikan
Guru adalah subjek utama kegiatan pembelajaran
Peserta didik dikatakan telah belajar jika mereka bisa mengerjakan soal asesmen
sesuai dengan kompetensi dasar yang tertera di kurikulum serta nilainya mampu
melampaui KKM.
Kegiatan belajar selalu dilaksanakan di dalam kelas
Memberikan tugas yang seragam tanpa mempertimbangkan keragaman potensi
peserta didik
Pemberian sanksi/hukuman kepada peserta didik dapat mengubah perilaku mereka
ke arah yang lebih baik
Sebelum mempelajari modul 1.1 mengenai Refleksi Filosofi Ki Hajar Dewantara,
sebagai guru saya meyakini beberapa hal sebagai berikut:
Sebagai guru saya harus mampu mentransfer ilmu kepada peserta didik saya secara
klasikal (ceramah, diskusi, dan tanya jawab). Saya menganggap siswa tidak akan
paham kalau materi pelajaran tidak saya jelaskan.
6. 2. APA YANG BERUBAH DARI
PEMIKIRAN ATAU PERILAKU ANDA
SETELAH MEMPELAJARI MODUL INI?
7. Menurut KHD ada 3 prinsip untuk melakukan perubahan atau sering
disebut 3 asas Trikon, diantaranya yaitu: Kontinuitas, konvergensi, dan
konsentris. Kontinuitas maksudnya adalah ketika belajar kita harus
berkelanjutan. Kita tidak boleh melupakan budaya dan sejarah dalam
melakukan perubahan. Konvergensi maksudnya adalah pendidikan
harus memanusiakan manusia dan memperkuat nilai kemanusiaan kita.
Dan yang terakhir adalah konsentris maksudnya adalah pendidikan
harus menghargai keberagaman dan memerdekakan pembelajar.
Jadi jelas sekali terlihat bahwa pendidikan itu memerdekakan.
8. Tujuan pendidikan utama yang digagas Ki Hajar Dewantara adalah bagaimana
pendidikan mampu membuat anak memiliki budi pekerti yang baik. ‘Budi pekerti’
atau ‘watak’ diartikan sebagai bulatnya jiwa manusia. Orang yang mempunyai
kecerdasan budi pekerti akan senantiasa memikirkan dan merasakan serta memakai
ukuran, timbangan dan dasar-dasar yang pasti dan tetap. Watak atau budi pekerti
bersifat tetap dan pasti pada setiap manusia, sehingga kita dapat dengan mudah
membedakan orang yang satu dengan yang lainnya. Budi pekerti, watak, atau
karakter merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran, perasaan, dan kehendak
atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Melalui pendidikan, saya dan kita
semua berharap bahwa anak-anak murid kita nantinya bisa bertumbuh menjadi
sebaik-baiknya manusia yang memiliki adab dan berbudi pekerti yang baik.
9. 3. Apa yang dapat segera Anda
terapkan lebih baik agar
kelas Anda mencerminkan
pemikiran KHD?
10. Hal-hal yang coba saya terapkan agar kelas saya
mencerminkan Ki Hajar Dewantara adalah sebagai berikut :
Pertama, saya harus mengubah mindset saya yang tadinya berfikir bahwa anak
itu adalah selembar kertas kosong yang tidak/belum tahu apa-apa, saya harus
meyakinkan diri saya bahwa setiap anak lahir sudah lengkap dengan potensinya
masing-masing, meskipun masih terlihat samar. Saya harus peka membaca dan
mengenali setiap potensi anak yang saya didik agar pengajaran dan pendidikan
yang saya berikan nantinya, baik metode maupun bahan ajar bisa betul-betul
menggali potensi anak seoptimal mungkin.
12. Ketiga sebagai wujud dari tujuan pendidikan yang utama yaitu
lahirnya anak yang tidak hanya kompeten dari segi akademis,
tapi juga berbudi pekerti yang baik. Saya sebagai guru selain
memberikan wejangan, harus bisa juga memberikan teladan
yang baik. Jadi anak tidak hanya melakukan apa yang saya
katakan, tapi harapannya anak mampu meneladani perilaku-
perilaku baik yang saya contohkan. Selain sebagai upaya
memotivasi anak agar berbudi pekerti baik, ini juga bisa jadi
tantangan untuk saya bagaimana caranya agar saya bisa
konsisten memberikan keteladanan yang baik. Guru sebagai
sosok yang digugu dan ditiru