SlideShare a Scribd company logo
1 of 81
1
MODEL & STRATEGI
PEMBELAJARAN AKTIF
2
Adakah sesuatu yang salah dengan
proses pendidikan KITA
Sebelum Sekolah
1. Anak lincah
2. Selalu belajar apa yang
diinginkannya dengan gembira,
riang.
3. Menggunakan segala sesuatu
yang terdapat di sekitarnya,
yang menarik perhatiannya
4. Anak membangun sendiri
pengetahuan dan pemahaman
lewat pengalaman nyata sehari-
hari
Setelah Masuk ke Sekolah
1. Anak dipaksa belajar dengan cara guru
2. Suasana tegang
3. Seringkali tidak bermakna
4. Seringkali siswa belajar sesuatu tidak menarik
perhatiannya
5. Telah terjadi “penjinakan” pada anak
6. Makin tinggi kelas anak, makin kurang inisiatif dan
kurang berani mengemukakan
Pendapatnya/bertanya
Sampai saat inipun kalau kita berbicara mengenai
PBM di sekolah seringkali membuat kita kecewa,
apalagi bila dikaitkan dengan pemahaman siswa
terhadap materi ajar dan pengamalannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Mengapa ?
Padahal Pendidikan itu
Harus Membangun Insan
Cerdas & Berkarakter ..........!!!!
6
Cerdas spiritual Beraktualisasi diri melalui olah hati/qalbu untuk menumbuhkan dan
memperkuat keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi pekerti
luhur dan kepribadian unggul.
Cerdas emosional
dan sosial
 Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan
apresiasivitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya, serta
kompetensi untuk mengekspresikannya.
 Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial yang:
1. membina dan memupuk hubungan timbal balik;
2. demokratis;
3. empatik dan simpatik;
4. menjunjung tinggi hak asasi manusia;
5. ceria dan percaya diri;
6. menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara; serta
7. berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban
warga negara.
Cerdas intelektual  Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan
kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif.
Cerdas kinestetis  Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang sehat,
bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan trengginas.
 Aktualisasi insan adiraga.
INSAN CERDAS & BERKARAKTER
7
Gurunya harus Berkualitas
Memiliki
Kompetensi
Pedagogik
Kompetensi
Profesional
Kompetensi
Kepribadian
Kompetensi
Sosial
8
Desain
Pembelajaran
Kompetensi & Tujuan
Apa Yang Akan
Dikuasai Siswa
Memilih Materi
Dan Kemungkinan
Pengembangannya
Bagaimana
Metodologi Pembela-
jarannya
Pengetahuan,
Sikap/Prilaku,
ketrampilan
1. Menentukan Bahan Ajar &
Pengembangannya (Cetak,
Audio, Visual, Audio-Visual.
2.Menentukan tema,sub-tema
dan penjabarannya.
3. Sifat & Jenis materi berupa
Konsep-Fakta,Kongkrit-
Abstrak, Teori-Praktik
Model,Pendekatan,
Metode/Stategi,
& Teknik
Bagaimana
Mengevaluasinya
Penilaian Proses
Dan Hasil
9
Tujuan Pembelajaran (Learning Objective) adalah
suatu pernyataan yang menjelaskan tentang hasil
belajar yang akan dicapai oleh peserta didik
setelah mengikuti proses pembelajaran.
Rumusan TP (LO) Hendaknya:
1. Berorientasi pada pencapaian kompetensi siswa.
2. Dapat diukur secara langsung maupun tidak langsung
tingkat ketercapaianya.
3. Menggunakan kata-kata oprasional sesuai dengan
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
4. Tertulis dan disampaikan secara lisan agar dapat
dipahami.
10
CONTOH
Rumusan TP untuk tingkat kognitif selain harus mengacu pada keempat aspek di atas
juga harus memenuhi unsur ideal penyusunan TP.
Unsur-unsur itu adalah sebagai berikut :
•Siswa yang akan mencapai tujuan (Audience = A)
•Kemampuan atau tingkah laku yangdikehendaki (Behavior = B)
•Kondisi belajar terutama aktivitas siswa (Condition = C)
•Pernyataan keberhasilan siswa (Degree = D)
Jadi rumusan TP yang ideal selain harus mencerminkan aspek hasil belajar tingkat
tertentu juga harus memenuhi syarat ABC dan D diatas.
Contoh rumusan TP :
1. Setelah mengamati menginterpretasikan, dan mengkomunikasikan, / diharapkan
siswa dapat / menjelaskan pengertian dienul Islam / dengan benar. (TP aspek
kognitif tingkat pengetahuan dan syarat (CABD).
2. Siswa dapat / menjelaskan perbedaan dinul Islam dengan agama lain / melalui
pengamatan dan komunikasi / dengan benar. (TP aspek kognitif tingkat pemahaman
dan syarat ABCD).
3. Melalui pengamatan, pengalaman, dan interpretasi / diharapkan siswa dapat /
memecahkan persoalan kemiskinan menurut konsep Islam / dengan tepat. (TP
aspek kognitif tingkat aplikasi dan syarat (CABD).
11
Materi Pembelajaran adalah sesuatu yang akan dipelajari siswa,
yang berasal dari berbagai sumber bahan.
Materi tersebut hendaknya dianalisis/dijabarkan oleh guru
supaya skup pembahasannya mudah untuk dipelajari oleh siswa.
Analisis/penjabaran materi yang dimaksud adalah:
1. Terjabarkannya tema/sub-tema atau konsep/sub-konsep.
2. Jabaran materi hendaknya menyentuh beberapa aspek;
Pengetahuan, Sikap, Nilai, Ketrampilan, Kebiasaan.
3. Kriteria terjabarkannya tema-subtema/konsep-subkonsep
adalah (a) apabila masih bersifat umum, (b) yang memer-
lukan ilustrasi/ contoh sesuai dengan kontek, (c) yang dirasa
masih sukar.
HAKEKAT
MATERI PENYAJIAN
INFORMASI
AKTIVITAS
RAGAM AKTIVITAS
Informatif (data,
fakta)
Konseptual (teori,
dalil, prinsip dll)
Prosedural
Ketrampilan
Nilai/sikap
KAITAN RAGAM AKTIVITAS DENGAN
HAKEKAT MATERI
Naratif (cerita suatu
kejadian), deskriptif
Deduktif atau
induktif
Deskriptif, eksplanatori
Deskriptif, eksplanatori
(modelling)
Deskriptif, eksplanatori
(modelling)
Diskusi kelompok, tanya jawab
(in text question), baca tabel,
diagram, peta, gambar dll.
Diskusi kelompok, contoh-
contoh tertulis, contoh gambar,
contoh video, simulasi
Latihan, peragaan, contoh
video, simulasi, praktek
Peragaan, latihan, contoh
video, simulasi, praktek
Peragaan, contoh video,
simulasi, praktek
Contoh Analisis Materi Aspek Al-Qur’an
SK& KD Materi Pokok dan
Analisis Materi
Indikator Hasil Belajar
Standar Kompetensi:
Memahami ayat-ayat al
Qur’an tentang
pengembangan IPTEK
Kompetensi Dasar:
Menjelaskan arti QS
Yunus : 101 dan QS.
al Baqarah : 164
(kls XII/2)
Materi Pokok
Qs : Yunus :101 dan al Baqarah: 164
Analisis Materi
-Tulisan dan Bacaan ayat yang benar.
-Ilmu tajwid yang ada dalam ayat.
-Kosa kata/mufradat & penjelasannya.
-Terjemahan ayat.
-Asbab al-Nuzul ayat dan kontek
sekarang
-Nilai-nilai yang terkandung dalam
ayat.
-Contoh2 prilaku orang yang menga-
malkan ayat tsb.
-Dan seterusnya.
Aspek Pengetahuan:
-Menjelaskan arti
-Menjelaskan ilmu tajwidnya
-Menjelaskan asbab al-Nuzul
Aspek Ketrampilan:
-Membaca ayat dengan benar
-Menulis ayat dengan benar
-Menyimpulkan kandungan.
Aspek Sikap:
-Menunjukkan rasa cinta
Qur’an
-Bersih, suci, rapi pakain
dalam membaca Qur’an
-Diam & mendengarkan
orang baca qur’an, dll.
14
Pendekatan
Guru dalam
Mengajarkan
Materi
Ekspositori
Inkuiri
Interaksional
Pendekatan yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan /mengekspose materi sebanyak-
banyaknya dengan tanpa melibatkan siswa untuk
mempelajari sendiri. Pendekatan ini berpusat
kepada guru (teacher centered)
Pendekatan yang digunakan guru dalam menya-
jikan materi dengan melibatkan siswa secara
aktif untuk mempelajari & menemukan sendiri
apa yang dipelajari tersebut. Pendekatan ini
berpusat kepada siswa (student centered)
Pendekatan yang digunakan guru dalam menya
jikan materi dengan cara interaksi timbal balik
antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa,
siswa dengan lingkungan belajar. Pendekatan
ini berpusat pada guru dan siswa .
(teacher-student centered)
Pendekatan adalah cara pandang dan tindakan nyata yang dilakukan untuk
memecahkan masalah belajar, sumber belajar, dan cara siswa belajar agar
kompetensi dasar dapat dicapai siswa secara maksimal.
15
Hasil Penelitian
Hartley and Dawies (1978):
Dengan ceramah siswa
perhatiannyahanya 10 mnt
petama dan akan menurun
setelah itu.
Yang umum digunakan guru
dalam mengajar selama ini
adalah Pendekatan Ekspositori
dg strategi/ metode Ceramah
16
PROBLEM CERAMAH
- Perhatian siswa menurun
setiap menit.
- Hanya sesuai untuk
“auditory learners”.
- Cenderung untuk pengajaran
tingkat kognisi rendah.
- Semua siswa cenderung
diperlakukan sama.
- Umumnya Siswa kurang
menyenangi.
- Siswa mudah Lupa
- Bisa membikin siswa ngantuk
dan malas.
- Dan lain-lain
17
Mengajar dengan ceramah berarti memberikan suatu
informasi melalui pendengaran, yang hanya bisa
dicerna otak siswa 20 %.
Padahal Informasi itu bisa diperoleh melalui:
- membaca (10 %),
- melihat (30 %),
- melihat dan dengar (50 %),
- mengatakan (70 %),
- mengatakan dan melakukan (90 %).
Hal ini sesuai dengan pendapat seorang filosof Cina
2400 th yang lalu ”Konfusius bahwa :
 NI CHIN NI WANCI (Kamu dengar kamu lupa)
 NI KHAN NI SIAN (Kamu lihat kamu ingat)
 NI KUNCO NI CHETO (Kamu kerjakan kamu paham)
Mel Silberman
(Active Learning : 101 Strategies to Teach Any Subject, 1996)
 “Apa yang saya dengar, saya lupa.
 Apa yang saya lihat, saya ingat sedikit.
 Apa yang saya dengar, lihat, dan
diskusikan, saya mulai mengerti.
 Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan,
dan saya kerjakan, saya dapatkan
pengetahuan dan keterampilan.
 Apa yang saya ajarkan, saya kuasai”.
SUDAH SAATNYA
MUNGUBAH MODEL PEMBELAJARAN TRADISIONAL
MENJADI MODEL
PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF & MENYENANGKAN
19
BERUBAH ….
BERUBAH ….
BERUBAH….
MERUBAH PEMBELAJARAN
DARI KONVENSIONAL
MENJADI MENGAKTIFKAN
ANAK DIDIK MENJADI SENANG
BERUBAH ….
BERUBAH ….
BERUBAH….
MERUBAH PEMBELAJARAN
DARI YANG MEMBODOHKAN
JADI YANG MENCERDASKAN
ANAK DIDIK MENJADI SENANG
20
pgmi@uin-malang.ac.id
21
Model Pembelajaran
Q T L C T L CL AL DLL
Model2 pembelajaran di atas pada hakekatnya adalah bertujuan
sama, yakni ingin menciptakan suasana belajar dengan melibatkan
siswa secara aktif, inovatif, kreatif, efektif & menyenangkan,
baik secara mandiri maupun berkelompok, yang kemudian kita
kenal dg istilah pembelajaran PAKEM/PAIKEM.
Penerapannya mengunakan berbagai macam metode/strategi
22
Quantum Teaching and Learning adalah proses pengubahan
bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar
momen belajar-mengajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-
unsur efektifitas belajar yang dapat mempengaruhi kesuksesan
peserta didik. Melalui interaksi-interaksi tersebut diharapkan dapat
mengubah kemampuan, potensi/bakat alamiah peserta didik
menjadi cahaya yang dapat bermanfaat bagi mereka sendiri dan
orang lain.
Atau dengan kata lain Quantum teaching adalah upaya mem-
berdayakan peserta didik agar belajar sehingga hasilnya dapat
bercahaya/bermanfaat bagi peserta didik dalam kehidupannya.
Q T L
23
1. Belajar dengan cara melihat (visual)
2. Belajar dengan cara mendengar (Audio)
3. Belajar dengan cara bergerak,menyentuh,
melakukan,gerakan (kinestetik).
3 Gaya Belajar (Learning Style)
Dalam QTL
24
Azaz Utama QTL
”Bawalah dunia mereka
(peserta didik) ke dunia kita (pendidik)
dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”
Maksudnya
Apa ya.........?
25
Maksudnya adalah.......
1. Aktivitas apa yang sering dialami peserta didik,
maka pendidik berusaha menciptakan aktivitas
seperti itu dalam dunia belajarnya.
2. Pikiran apa yang selalu dipikirkan peserta didik,
maka pendidik berusaha menciptakan sesuatu
yang dapat dipikirkan siswa.
3. Perasaan apa yang sedang dirasakan peserta
didik, maka pendidik berusaha menciptakan
sesuatu yang dpt menyentuh dan dirasakan
peserta didik.
26
Motto QTL
“T A N D U R”
1. Tumbuhkan
(dengan semangat AMBAK)
2. Alami
3. Namai
4. Demonstrasikan
5. Ulangi
6. Rayakan
MOTTO QTL
T : TUMBUHKAN
A : ALAMI
N : NAMAI
D : DEMONSTRASIKAN
U : ULANGI
R : RAYAKAN
MOTTO QTL
T : TUMBUHKAN
Menumbuhkan minat dan bakat
peserta didik, bahwa segalanya
bermanfaat.
MOTTO QTL
A : ALAMI
Menciptakan peristiwa belajar
yang dialami sendiri oleh peserta
didik
MOTTO QTL
N : NAMAI
Memberikan nama bagi apa
yang dilakukan dan dialami oleh
siswa
MOTTO QTL
D : DEMONSTRASIKAN
Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk
menunjukkan kemampuannya
secara demonstratif, baik secara
lisan, tulisan, maupun gerakan
fisik
MOTTO QTL
U : ULANGI
Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengulang
kembali materi yang sudah
dipelajari
MOTTO QTL
R : RAYAKAN
Memberikan penghargaan dan
apresiasi atas karya dan hasil
kerja anak didik selama proses
pembelajaran
MEMPELAJARI SESUATU:
PRAKTIKKANLAH
Belajar berhitung: Berhitunglah.
Belajar berenang: Berenanglah.
Belajar bahasa: Berbicaralah.
Belajar fisika: Berkreasilah.
Belajar bernyanyi: Bernyayilah
Belajar ttg nikah: ……………
34
Prinsip QTL
CARA KERJA OTAK
MENARIK
PERHATIAN
STIMULUS
SHORT TERM
MEMORY
TIDAK MENARIK
PERHATIAN
LONG TERM
MEMORY
DIABAIKAN
HILANG
Pembelajaran Kontekstual
(Contextual Teaching and Learning) adalah
konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia
nyata ke dalam kelas untuk didiskusikan dan
mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari.
36
CTL
37
7 Komponen Utama
dalam CTL
1. Konstruktivisme (Contructivism).
2. Menemukan (Inquiry).
3. Bertanya (Questioning).
4. Masyarakat Belajar (Learning Community).
5. Pemodelan (Modelling).
6. Refleksi (Reflection).
7. Penilaian Sebenarnya (Authentic Assessment)
38
a. Membangun pemahaman mereka sendiri dari
pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal
b. Pembelajaran harus dikemas menjadi proses
“mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan
1. Konstruktivisme
2. INQUIRY (MENEMUKAN)
1. Proses perpindahan dari pengamatan menjadi
pemahaman
2. Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir
kritis untuk menemukan gagasan/ide/pendapat.
39
3. QUESTIONING (BERTANYA)
1. Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing
dan menilai kemampuan berpikir siswa
2. Bagi siswa yang merupakan bagian penting
dalam pembelajaran yang berbasis inquiry
4. LEARNING COMMUNITY (MASYARAKAT BELAJAR)
1. Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan
belajar
2. Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada
belajar sendiri
3. Tukar pengalaman dan berbagi ide
40
5. MODELING (PEMODELAN)
1. Proses penampilan suatu contoh agar orang lain
berpikir, bekerja dan belajar
2. Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa
mengerjakannya
6. AUTHENTIC ASSESSMENT
(PENILAIAN YANG SEBENARNYA)
1. Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa
2. Penilaian produk (kinerja)
3.Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual
4. Penilaian Proses
41
7. Reflection (refleksi)
1. Mengungkap kembali tentang apa yang telah kita
pelajari
2. Mencatat apa yang telah dipelajari
3. Membuat jurnal, karya, unjuk diri dll.
42
KARAKTERISTIK
PEMBELAJARAN BERBASIS CTL
1. Kerjasama
2. Saling menunjang
3. Menyenangkan
4. Tidak membosankan
5. Belajar dengan bergairah
6. Pembelajaran terintegrasi
7. Menggunakan berbagai sumber
8. Siswa aktif
9. Sharing dengan teman
10. Dll.
43
Ciri Utama dalam Pembelajaran CTL
1. Dinding ruang kelas penuh dg tempelan hasil
karya siswa (peta konsep, artikel, puisi,
tulisan khat, cerita kejadian dll).
2. Siswa selalu ramai, gembira, biar seperti pasar
asal tidak seperti kuburan.
12 12
112 112
11122 11122
111222 111222
11112222 11112222
DISUARAKAN 2x
KETERANGAN:
1 = PAK (tepuk tangan)
2 = BUM (tepuk pinggang)
45
COOPERATIVE LEARNING (CL)
Pembelajaran kooperatif (cooperative
learning) adalah Upaya yang dilakukan oleh
seorang pendidik untuk membelajarkan
peserta didik melalui jalinan kerjasama/
gotong royong antar sesama peserta didik
(belajar secara berkelompok di kelas) untuk
menyelesaikan suatu masalah.
46
Ciri Pembelaran Cooperatif
1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif
untuk menuntaskan materi belajarnya.
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki
kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
3. Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari
ras, budaya, suku, jenis kelmin berbeda-beda.
4. Penghargaan lebih berorientasi kelompok
ketimbang individu.
47
1. Prinsip ketergantungan positif
2. Tanggung jawab perseorangan,
3. Interaksi tatap muka & sinergi,
4. Partisipasi dan komunikasi
5. Evaluasi dan relfeksi;
Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif
48
Prosedur Pembelajaran Kooperatif
1. Penjelasan materi
2. Belajar dalam kelompok
3. Pendampingan
4. Penilaian
5. Pengakuan Tim
49
Pembelajaran aktif (active learning) adalah
suatu proses pembelajaran dengan maksud
untuk memberdayakan peserta didik agar
bisa belajar secara aktif.
Active Learning (AL)
50
Apa itu belajar aktif....?
Belajar Aktif berarti mampu menggerakkan
semua potensi melalui sebuah aktivitas-aktivitas,
baik pikiran, perasaan maupun indra fisik
(penglihatan, pendengaran dan kinestetik)
sampai pada pemerolehan pemahaman secara
komprehensif.
Pendidikan &
Pembelajaran
Menggerakkan
Pikiran
Menghasilkan
Keberanian
Berpendapat secara
Lisan/Tulisan
Membiasakan
Aksi
Menghasilkan
Karya
Poulo Freire
yaitu strategi yang digunakan guru dengan maksud mengajak
siswa untuk mempelajari sesuatu dengan cara membaca suatu
teks bacaan (buku, majalah, koran dll) sesuai dengan materi
bahasan.
a. Tentukan teks bacaan yang akan dipelajari.
b. Buatlah pertanyaan sebanyak-banyaknya atau siswa
disuruh membuat pertanyaan sendiri sesuai dengan
skenario waktu yang sudah direncanakan, kemudian siswa
menjawabnya dengan cara mencari jawabannya dalam teks
bacaan tersebut.
c. Suruh siswa maju ke depan atau berdiri ditempat untuk
membacakan pertannyaan dan hasil jawabannya, siswa
yang lain mencocokkannya.
d. Guru mengulasnya dengan jawaban yang tepat.
52
Reading Guide (Penuntun Bacaan)
53
Pertanyaan Reading Guide
1. Apa yang dimaksud dengan Konstruktivisme dalam model
pembelajaran CTL (contextual Teaching Learning)? Jelaskan!
2. Apa yang dimaksud dengan Inquiri dalam model
pembelajaran CTL? Jelaskan!
3. Apa yang dimaksud dengan Learning Community dalam
model pembelajaran CTL? Jelaskan!
4. Apa yang dimaksud dengan Modelling dalam model
pembelajaran CTL? Jelaskan!
5. Apa yang dimaksud dengan Authentic Assesment dalam
model pembelajaran CTL? Jelaskan!
6. Apa yang dimaksud dengan Reflection dalam model
pembelajaran CTL? Jelaskan!
7. Apa yang dimaksud dengan Questening dalam model
pembelajaran CTL? Jelaskan!
suatu cara yang digunakan oleh guru dengan maksud meminta
siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
baik oleh guru maupun siswa sendiri, kemudian mencari
informasi jawabanya lewat membaca untuk menemukan
informasi yang akurat.
1. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijawab dengan
cara mencari informasi dari sumber belajar.
2. Bagikan pertanyaan tersebut kepada siswa untuk dicari
jawaban informasinya lewat sumber belajar.
3. Sumber belajar bisa berupa buku teks
4. Informasi yang akan dicari berkenaan dengan hal- hal yang
berhubungan dengan sikap dan prilaku kehidupan sehari-hari.
5. Siswa disuruh menjawab dengan cara kompetisi, dan saling
melengkapi.
6. Guru memberi respon terhadap jawaban-jawaban siswa.54
Information Search
55
Pertanyaan Information Search
1. Apa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian seorang
guru? Bagaimanakah implementasinya dalam kehidupan
disekolah maupun masyarakat?
2. Apa yang dimaksud dengan kompetensi sosial seorang guru?
Bagaimanakah implementasinya dalam kehidupan disekolah
maupun masyarakat?
3. Apa yang dimaksud dengan kompetensi paedagogis seorang
guru? Bagaimanakah implementasinya dalam kehidupan di
sekolah dan bagaimanakah cara memperolehnya?
4. Apa yang dimaksud dengan kompetensi profesional seorang
guru? Bagaimanakah implementasinya dalam kehidupan
disekolah? Bagaimanakah cara memperolehnya?
Strategi kerja kelompok yang terstruktur didasarkan pada
kerjasama dan tanggungjawab. Strategi ini menjamin setiap siswa
memikul suatu tanggung jawab yang signifikan dalam kelompok.
a. Kelas diatur ke dalam sejumlah kelompok ‘pangkalan’
sesuai dengan tema yang akan dibahas.
b. Masing-masing kelompok mempelajari tema yang berbeda yang
telah diberikan oleh Guru.
c. Setiap kelompok membuat rumusan dalam bentuk kesimpulan/
bagan/ skema yang akan membantu dalam memamahami materi.
d. Berikutnya, guru membuat kelompok tahap 2 yang anggotanya
adalah campuran dari kelompok pangkalan.
e. Masing-masing kelompok diberi kesempatan menyampaikan
materi sesuai dengan tugasnya.
d. Guru mengklarifikasi dan menyimpulkan. 56
JIGSAW LEARNING
07/10/2023
PETA KONSEP (CONCEPT MAP)
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT PETA KONSEP
1. Brainstorming
2. Tentukan konsep-konsep utama
3. Tulis dan susun dalam bentuk gambar
4. Pindahkan concept map yang telah dibuat ke kertas
5. hubungkan konsep-konsep dengan garis
6. Beri gambar dan varian yang sesuai
58
CONTOH PETA KONSEP
Kemajuan
Bani Umayah
Politik & Militer
Sosial Budayal
Dinasti Umayah
Tokoh dan
Kebijakan
Kemunduran
Bani Umayah
Tempat
Geografis
Sebab
terbentuk
Tokoh
Muawiyah Bin
Abi Sofyan
Abd. Malik
Bin Marwan
Walid Bin
Abd. Malik
Umar bin
Abd. Aziz
Hisyam Bin
abd Malaik
Pendidikan
IPTEKS
Ilmu Agama Islam
Sebab
keruntuhan
Nilai positif
dan negatif
Proses
Keruntuhan
59
ZIARAH KUBUR (HOME VISIT)
1. Bagi kelas menjadi beberapa kelompok sesuai
dengan tema.
2. Masing-masing kelompok menyusun konsep map
3. Tunjuk 1 orang masing-masing kelompok sebagai
penjaga kubur
4. Masing-masing anggota kelompok mengunjungi
kuburan secara bergantian.
5. Penjaga kubur menjelaskan semua yang tertera
dalam konsep map.
6. Guru memberikan penjelasan kepada siswa
07/10/2023
TIM QUIZ
1. Pilih topik yang dapat disampaikan dalam tiga
segmen
2. Bagi siswa menjadi tiga tim (ABC)
3. Mintalah tim A membuat kuis, sementara tim B & C
mereview catatan
4. Tim A mengajukan pertanyaan ke tim B jika tidak
bisa ke tim C
5. Tim A mengajukan pertanyaan berikutnya ke tim C
(proses berulang)
6. Segmen kedua, giliran tim B sebagaimana tim A
7. Segmen ketiga giliran tim C
8. Guru mengklarifikasi
61
Index Card Matc (Mencari Pasangan Jawaban),
strategi yang bermaksud mengajak siswa untuk menemukan
jawaban yang cocok dengan pertanyaan yang sudah disiapakan.
a. Siapkan materi yang sudah dipelajari dirumah, dan atau yang
sudah pernah dialami sebagai pengalaman.
b. Buatlah potongan kertas sejumlah siswa di kelas, yang berisi
tentang pertanyaan dan jawaban.
c. Potongan kertas berisi pertanyaan dibagikan kepada separuh
jumlah siswa, dan yang berisi jawaban juga sejumlah separuh
siswa yang hadir.
d. Siswa disuruh mencari pasangan soal dan jawabanya, setelah
ketemu suruh mereka duduk berdekatan. Dan mulailah satu
persatu membacakan atau mencocokkan soal dan jawabannya,
yang lain mendengarkan barangkali ada kekliruan pasangan.
e. Guru mengoreksi dengan cara mendegarkan dan sekaligus
menjelaskan bahwa strategi ini sebagai latihan persiapan ujian
akhir atau ulangan.
62
Adalah metode ini mendorong kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara
kolaboratif (kerjasama). Metode ini bisa digunakan untuk mengajarkan konsep,
karakteristik, klasifikasi, dan fakta tentang objek atau mereview materi yang
telah dibahas pada pembelajaran sebelumnya. Dominasi gerakan fisik dalam
penerapan metode ini dapat membantu menghidupkan suasana kelas.
Langkah-langkah penerapan metode ini adalah:
1. Bagi kelas ke dalam beberapa kelompok
2. Bagikan kertas plano yang telah diberi tulisan kata kunci atau informasi
tertentu atau kategori tertentu secara acak kepada setiap kelompok
3. Pada tempat yang terpisah, letakkan kartu warna-warni yang berisi
jawaban/informasi yang tepat untuk masing-masing kata kunci. buatlah
kartu-kartu itu tercampur aduk
4. Mintalah setiap kelompok mencari kartu yang cocok dengan kata kunci
tersebut. Jelaskan kepada setiap kelompok bahwa kegiatan ini
merupakan latihan pencocokan
5. Setelah mereka menemukan kartu yang cocok, mintalah mereka
menempelkan ke lembar kata kunci sehingga menjadi sebuah informasi.
Card Sort
63
Metode presentasi alternatif ini merupakan sebuah cara yang tepat untuk
menginformasikan kepada peserta didik secara cepat, menangkap imajinasi mereka,
dan mengundang pertukaran ide di antara mereka. Teknik ini juga merupakan
sebuah cara cerita dan grafik yang memungkinkan peserta didik mengekspresikan
persepsi dan perasaan mereka tentang topik yang sekarang sedang didiskusikan
dalam sebuah lingkungan yang tidak menakutkan.
1. Mintalah setiap peserta didik menyeleksi sebuah topik yang dikaitkan dengan
topik umum atau yang sedang didiskusikan atau dipelajari.
2. Mintalah peserta didik mempersiapkan gambaran visual konsep mereka pada
sebuah poster atau papan pengumuman (Anda tentukan ukurannya). Isi poster
tersebut harus jelas, agar pengamat dapat dengan mudah memahami tanpa
penjelasan tertulis atau lisan. Akan tetapi, peserta didik boleh saja memilih
mempersiapkan satu halaman hand-out untuk mendampingi poster yang
menerangkan lebih detil dan menayangkan bacaan lanjut.
3. Selama sesi kelas berlangsung, mintalah peserta didik memasang gambaran
presentasi, dan dengan bebas berkeliling di ruangan memandang serta
mendiskusikan poster yang lain. Pada mata pelajaran fiqih contohnya, sedang
mempelajari makanan dan minuman yang diharamkan.
4. Lanjutkan sesi gambar dengan diskusi panel dengan menggunakan beberapa
peraga sebagai panelis.
Poster Session
07/10/2023 64
Debat yang Efektif
 Angkat kasus kontroversi yang terkait dengan topik
 Bagi kelas menjadi dua grup “pro” dan “kontra”
 Masing-masing grup menunjuk dua atau tiga wakil
 Awali debat dengan meminta masing-masing wakil
untuk berbicara
 Wakil kembali ke grup untuk menyusun bantahan
grup lain
 Hentikan debat bila sudah dipandang cukup
Beberapa tahun yang lalu terjadi kasus pemboman
dua buah kafe di kota A, seorang guru PAI,
setelah membaca sebuah media, berbicara tentang
kasus tersebut di depan siswa-siswanya. Dia
bercerita bahwa apa yang telah dilakukan oleh Si
Fulan dan kawan-kawan adalah bagian dari Jihad.
Dia menambahkan bahwa Si Fulan dkk, menurut
agama, tidak berdosa telah melakukan tindakan
tersebut karena para korban adalah orang kafir
yang beragama B yang sedang bersenang-senang di
sebuah kafe.
KASUS1
yaitu suatu strategi yang digunakan oleh guru dengan maksud
mengajak siswa untuk mengigat pengalaman yang pernah
dijumpai atau dialami sendiri kemudian dikaitkan dengan materi
bahasan.
a. Guru menyampaikan topik apa yang akan dipelajari pada
pertemuan kali ini.
b. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengingat- ingat
pengalaman mereka yang tidak terlupakan berkaitan dengan
materi yang sedang dipelajari.
c. Tanyakan pengalaman apa yang tidak pernah terlupakan,
kepada semua siswa, agar terlatih keberaniannya.
d. Sampaikan perkuliahan dengan mengaitkan pengalaman siswa
tersebut.
66
Critical Incident
yaitu strategi yang digunakan oleh guru dengan maksud
meminta siswa untuk mencurahkan pendapatnya atau
memunculkan ide’gagasan secara lisan. Curah pendapat dapat
menjadi pembuka dari sejumlah kegiatan. Kegiatan ini perlu
dikendalikan oleh guru tetapi tidak membatasi semua gagasan
atau pendapatyang muncul dari siswa, kemudian di Elisitasi atau
dipilih jawabannya yang dianggap benar dan cocok.
. Guru memulai dengan mengajukan suatu ide atau gagasan.
2. Siswa diminta menuangkan pendapatnya dengan cara menulis-
kan beberapa kata atau kalimat penting di papan tulis, benar
atau salah ditulis saja.
3. Setelah ditemukan jawaban dari semua siswa, kemudia siswa
diminta untuk menentukan atau mengkategorisasikan manakah
dari gagasan- gagasan ini yang disetujui atau tidak
disetujui dan mengapa?
4. Guru sudah memiliki kata kunci jawaban. 67
Brainstorming (Curah Pendapat) dan Elisitasi
suatu strategi yang digunakan guru dengan maksud mengajak siswa
untuk memunculkan ide apa yang terkandung dalam suatu gambar.
Gambar tersebut tentu saja berkaitan dengan pencapaian suatu
kompetensi dalam pembelajaran.
a. Guru menyediakan potongan gambar yang dihubungkan dengan
materi bahasan.
b. Jangan ada tulisan apapun dalam gambar tersebut.
c. Siswa disuruh berkomentar dengan bebas secara bergiliran,
kira-kira ide apa yang akan dimunculkan setelah melihat gambar
tersebut.
d. Siswa boleh mengeluarkan pendapat yang berbeda, karena
pikiran manusia juga berbeda-beda.
e. Guru sudah mempersiapkan rumusan jawaban yang tepat
mengenai gambar tersebut, sehingga siswa merasa dapat
68
Poster Comment (Mengomentari Gambar)
Strategi yang digunakan oleh guru dengan maksud mengajak
siswa untuk memulai membahas pelajaran dengan cara
mempertanyakan secara lisan atau tulisan mengenai hal-hal yang
masih dirasa sulit terhadap materi pelajaran dalam teks bacaan.
1. Bagikan bahan belajar (materi), minta siswa membaca dengan
cara berpasangan.
2. Siswa diminta membuat pertanyaan terhadap hal-hal yang
dirasa masih sulit dipahami.
3. Kumpulkan semua pertannyaan tersebut dan kumpulkan mana
pertanyaan yang paling banyak dibutuhkan siswa.
4. Mulailah pelajaran dengan cara menjawab dan menjelaskan
pertanyaan-pertanyaan tersebut.
69
Learning Starts with a Question
TEKS ACAK
Strategi ini sangat baik untuk mata pelajaran
bahasa, meskipun dapat juga digunakan
untuk mata pelajaran yang lain. Tugas
mahasiswa menyusun bacaan yang
berserakan, setelah dipotong-potong menjadi
beberapa bagian, sehingga dapat dibaca
kembali
Metode ini bertujuan untuk mendapatkan partisipasi seluruh kelas dan
pertanggungjawaban individu. Metode ini memberi kesempatan bagi setiap
siswa untuk bertindak sebagai “guru” bagi “siswa lain”. Metode ini memiliki
prosedur sebagai berikut:
1. Bagikan kartu/ selembar kertas kepada setiap siswa. Mintalah mereka
untuk menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang materi belajar
yang tengah dipelajari di kelas (misalnya, tugas membaca) atau topik
khusus yang ingin mereka diskusikan di kelas
2. Setelah mereka selesai menuliskan pertanyaan, kumpulkan kartu atau
kertas tadi, kemudian kocoklah, dan bagikan satu-satu kepada siswa.
Perintahkan siswa untuk membaca dalam hati pertanyaan atau topic pada
kartu/kertas yang mereka terima dan pikirkan jawabannya.
3. Tunjuklah beberapa siswa untuk membacakan pertanyaan atau topic yang
ada di kartu/kertas yang mereka terima dan memberikan jawabannya
4. Setelah memberikan jawaban, mintalah siswa lain untuk member
tambahan jawaban atas apa yang telah dikemukakan oleh siswa yang
membacakan kartunya itu.
5. Lanjutkan prosedur ini jika waktu memungkinkan.
Every One is a Teacher Here
Metode ini digunakan untuk mendorong siswa memiliki kepekaan terhadap
pentingnya bekerja sama. Filosofi metode ini adalah “Berfikir berdua lebih
baik daripda berfikir sendiri”.
Metode ini memiliki prosedur penerapan sebagai berikut:
1. Ajukan satu atau lebih pertanyaan
2. Mintalah siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara
individual;
3. Setelah semua menjawab, mintalah kembali kepada siswa untuk
berpasangan dan saling bertukar jawaban dan membahas secara
bersama-sama dengan pasangannya
4. Mintalah setiap pasangan tersebut untuk membuat jawaban baru hasil
pembahasan dan diskusi dengan pasangannya
5. Ketika semua pasangan telah merumuskan jawaban baru, maka
bandingkan jawaban tersebut dengan jawaban pasangan lain di kelas
tersebut.
6. Di akhir metode ini penting bagi guru untuk menyimpulkan seluruh
proses.
The Power of Two (Kekuatan Berdua):
suatu strategi yang digunakan oleh guru dengan maksud mengajak
siswa untuk merumuskan sebuah jawaban dari pertanyaan guru
dengan cara sendirian (1 orang) kemudian hasilnya dipadukan
kepada teman lain dalam kelompok kecil (2 orang) sampai
menjadi rumusan yang disepakati ke dalam kelompok besar.
(1,2,4,8 dst).
1. Kemukakan sebuah masalah.
2. Minta masing-masing siswa berpendapat dengan cara
menuliskan dalam kalimat.
3. Minta siswa mencari pasangan, dan merumuskan berdua,
kemudian bergabung lagi dengan pasangan lainnya (4 org) dan
dipadukan lagi rumusan jawabannya dan seterusnya.
4 Setelah menjadi 2 kelompok besar mintalah juru bicara dari dua
kelompok tersebut untuk mempresentasikannya.
73
Snowballing
Strategi ini membantu siswa untuk tetap konsentrasi
dan terfokus dalam pembelajaran yang menggunakan
metode ceramah. Strategi ini bertujuan untuk
membentuk kelompok-kelompok yang mempunyai
tugas dan tanggungjawab tertentu berkaitan dengan
materi kuliah (Sebagai penanya, pendukung,
penentang, pemberi contoh)
LISTENING TEAMS (TIM PENDENGAR)
EMPTY CHAIR
1. Siswa dikelompokkan sesuai kebutuhan
2. Masing-masing kelompok berdiskusi tentang tema-
tema tersebut
3. Masing-masing mengutus 1 orang wakilnya untuk
mengikuti kompetisi
4. Dengan bernyanyi angota kelompok bertanya kepada
masing-masing wakil kelompok secara acak
5. Guru memberikan klarifikasi
76
Anjuran memilih strategi
belajar aktif
 Untuk mempraktekkan satu strategi, pilihlah
materi yang betul betul sesuai
 Jangan mempraktekkan strategi terlalu banyak
kepada murid.
 Jika memerlukan modifikasi, jangan segan
segan untuk melakukannya
 Dalam satu kali pertemuan, 35 X 2 misalnya,
bisa memodifikasi beberapa strategi.
07/10/2023
Prinsip penggunaan
– strategi yang dipergunakan harus dapat
membangkitkan motivasi, minat dan gairah
belajar siswa
– Strategi yang dipergunakan harus dapat
menjamin perkembangan kegiatan belajar siswa
– Strategi mengajar yang dipergunakan harus
dapat memberikan kesempatan bagi siswa
untuk mewujudkan hasil karya
– Strategi yang dipergunakan harus dapat
merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih
lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi
(pembaharuan)
07/10/2023
Prinsip penggunaan
– Strategi mengajar yang dipergunakan harus
dapat mendidik murid dalam teknik belajar
sendiri dan cara memperoleh pengetahuan
melalui usaha pribadi
– Strategi mengajar yang dipergunakan harus
dapat meniadakan penyajian yang bersifat
verbalitas dan menggantinya dengan
pengalaman atau situasi yang nyata dan
bertujuan
– Strategi mengajar yang dipergunakan harus
dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-
nilai dan sikap utama yang diharapkan dalam
kebiasaan cara bekerja yang baik dalam
kehidupan sehari-hari.
07/10/2023
DIDUKUNG OLEH KETERAMPILAN
DASAR MENGAJAR
KEGIATAN
AWAL
KEGIATAN
INTI
KEGIATAN
AKHIR
Aku tahu aku paham
aku bisa dan melakukan
Aku tahu aku paham
aku bisa dan melakukan
Aku tahu aku paham
Tahu aku paham
Aku tahu aku paham
aku bisa dan melakukan
13 MODEL & STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF.ppt

More Related Content

Similar to 13 MODEL & STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF.ppt

pembelajaran yang menaruikERDIFERENSIASI NEW.pptx
pembelajaran yang menaruikERDIFERENSIASI NEW.pptxpembelajaran yang menaruikERDIFERENSIASI NEW.pptx
pembelajaran yang menaruikERDIFERENSIASI NEW.pptx
EstyRokhyani3
 
Prinsip prinsip bm & mengajar efektif
Prinsip prinsip bm & mengajar efektifPrinsip prinsip bm & mengajar efektif
Prinsip prinsip bm & mengajar efektif
Ricky Ryandux
 
Unit 10 Modul 1 Pendekatan Inkuiri V2
Unit 10  Modul 1  Pendekatan  Inkuiri V2Unit 10  Modul 1  Pendekatan  Inkuiri V2
Unit 10 Modul 1 Pendekatan Inkuiri V2
一世 一生
 
1 scl dan kbk (2)
1 scl dan kbk (2)1 scl dan kbk (2)
1 scl dan kbk (2)
Kary Adi
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
SupediSartono
 
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdf
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdfrefleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdf
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdf
Agus Saepulloh
 

Similar to 13 MODEL & STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF.ppt (20)

Kemahiran Berfikir Aras Tinggi-KbaT
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi-KbaTKemahiran Berfikir Aras Tinggi-KbaT
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi-KbaT
 
Teknik pengajaran pembelajaran prasekolah
Teknik pengajaran pembelajaran prasekolahTeknik pengajaran pembelajaran prasekolah
Teknik pengajaran pembelajaran prasekolah
 
1 scl dan kbk
1 scl dan kbk1 scl dan kbk
1 scl dan kbk
 
378423703 rpl-bidang-bimbingan-belajar
378423703 rpl-bidang-bimbingan-belajar378423703 rpl-bidang-bimbingan-belajar
378423703 rpl-bidang-bimbingan-belajar
 
pembelajaran yang menaruikERDIFERENSIASI NEW.pptx
pembelajaran yang menaruikERDIFERENSIASI NEW.pptxpembelajaran yang menaruikERDIFERENSIASI NEW.pptx
pembelajaran yang menaruikERDIFERENSIASI NEW.pptx
 
Prinsip prinsip bm & mengajar efektif
Prinsip prinsip bm & mengajar efektifPrinsip prinsip bm & mengajar efektif
Prinsip prinsip bm & mengajar efektif
 
Prinsip prinsip bm & mengajar efektif
Prinsip prinsip bm & mengajar efektifPrinsip prinsip bm & mengajar efektif
Prinsip prinsip bm & mengajar efektif
 
TEORI BELAJAR SIBERNETIK
TEORI BELAJAR SIBERNETIKTEORI BELAJAR SIBERNETIK
TEORI BELAJAR SIBERNETIK
 
PPT Topik 1_dr fan.pptx
PPT Topik 1_dr fan.pptxPPT Topik 1_dr fan.pptx
PPT Topik 1_dr fan.pptx
 
1_MODEL-MODEL PEMBELAJARAN SCL.ppt
1_MODEL-MODEL PEMBELAJARAN SCL.ppt1_MODEL-MODEL PEMBELAJARAN SCL.ppt
1_MODEL-MODEL PEMBELAJARAN SCL.ppt
 
1. PPT - Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
1. PPT - Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pdf1. PPT - Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
1. PPT - Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
 
Unit 10 Modul 1 Pendekatan Inkuiri V2
Unit 10  Modul 1  Pendekatan  Inkuiri V2Unit 10  Modul 1  Pendekatan  Inkuiri V2
Unit 10 Modul 1 Pendekatan Inkuiri V2
 
1 scl dan kbk (2)
1 scl dan kbk (2)1 scl dan kbk (2)
1 scl dan kbk (2)
 
Pembelajaran saintifik pendampingan k13 jk_2 sept 2014
Pembelajaran saintifik pendampingan k13 jk_2 sept 2014Pembelajaran saintifik pendampingan k13 jk_2 sept 2014
Pembelajaran saintifik pendampingan k13 jk_2 sept 2014
 
BBD 10302 pedagogi (KEMAHIRAN PENGAJARAN)
BBD 10302 pedagogi (KEMAHIRAN PENGAJARAN)BBD 10302 pedagogi (KEMAHIRAN PENGAJARAN)
BBD 10302 pedagogi (KEMAHIRAN PENGAJARAN)
 
Akselerasi pembelajaran
Akselerasi pembelajaranAkselerasi pembelajaran
Akselerasi pembelajaran
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
 
01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
01. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
 
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdf
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdfrefleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdf
refleksipembelajaranparadigmabaru-220821132830-d381b6e5.pdf
 

Recently uploaded

Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
dheaprs
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

13 MODEL & STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF.ppt

  • 2. 2
  • 3. Adakah sesuatu yang salah dengan proses pendidikan KITA Sebelum Sekolah 1. Anak lincah 2. Selalu belajar apa yang diinginkannya dengan gembira, riang. 3. Menggunakan segala sesuatu yang terdapat di sekitarnya, yang menarik perhatiannya 4. Anak membangun sendiri pengetahuan dan pemahaman lewat pengalaman nyata sehari- hari
  • 4. Setelah Masuk ke Sekolah 1. Anak dipaksa belajar dengan cara guru 2. Suasana tegang 3. Seringkali tidak bermakna 4. Seringkali siswa belajar sesuatu tidak menarik perhatiannya 5. Telah terjadi “penjinakan” pada anak 6. Makin tinggi kelas anak, makin kurang inisiatif dan kurang berani mengemukakan Pendapatnya/bertanya
  • 5. Sampai saat inipun kalau kita berbicara mengenai PBM di sekolah seringkali membuat kita kecewa, apalagi bila dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi ajar dan pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa ? Padahal Pendidikan itu Harus Membangun Insan Cerdas & Berkarakter ..........!!!!
  • 6. 6 Cerdas spiritual Beraktualisasi diri melalui olah hati/qalbu untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur dan kepribadian unggul. Cerdas emosional dan sosial  Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan apresiasivitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya, serta kompetensi untuk mengekspresikannya.  Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial yang: 1. membina dan memupuk hubungan timbal balik; 2. demokratis; 3. empatik dan simpatik; 4. menjunjung tinggi hak asasi manusia; 5. ceria dan percaya diri; 6. menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara; serta 7. berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara. Cerdas intelektual  Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.  Aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif. Cerdas kinestetis  Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan trengginas.  Aktualisasi insan adiraga. INSAN CERDAS & BERKARAKTER
  • 8. 8 Desain Pembelajaran Kompetensi & Tujuan Apa Yang Akan Dikuasai Siswa Memilih Materi Dan Kemungkinan Pengembangannya Bagaimana Metodologi Pembela- jarannya Pengetahuan, Sikap/Prilaku, ketrampilan 1. Menentukan Bahan Ajar & Pengembangannya (Cetak, Audio, Visual, Audio-Visual. 2.Menentukan tema,sub-tema dan penjabarannya. 3. Sifat & Jenis materi berupa Konsep-Fakta,Kongkrit- Abstrak, Teori-Praktik Model,Pendekatan, Metode/Stategi, & Teknik Bagaimana Mengevaluasinya Penilaian Proses Dan Hasil
  • 9. 9 Tujuan Pembelajaran (Learning Objective) adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang hasil belajar yang akan dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. Rumusan TP (LO) Hendaknya: 1. Berorientasi pada pencapaian kompetensi siswa. 2. Dapat diukur secara langsung maupun tidak langsung tingkat ketercapaianya. 3. Menggunakan kata-kata oprasional sesuai dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. 4. Tertulis dan disampaikan secara lisan agar dapat dipahami.
  • 10. 10 CONTOH Rumusan TP untuk tingkat kognitif selain harus mengacu pada keempat aspek di atas juga harus memenuhi unsur ideal penyusunan TP. Unsur-unsur itu adalah sebagai berikut : •Siswa yang akan mencapai tujuan (Audience = A) •Kemampuan atau tingkah laku yangdikehendaki (Behavior = B) •Kondisi belajar terutama aktivitas siswa (Condition = C) •Pernyataan keberhasilan siswa (Degree = D) Jadi rumusan TP yang ideal selain harus mencerminkan aspek hasil belajar tingkat tertentu juga harus memenuhi syarat ABC dan D diatas. Contoh rumusan TP : 1. Setelah mengamati menginterpretasikan, dan mengkomunikasikan, / diharapkan siswa dapat / menjelaskan pengertian dienul Islam / dengan benar. (TP aspek kognitif tingkat pengetahuan dan syarat (CABD). 2. Siswa dapat / menjelaskan perbedaan dinul Islam dengan agama lain / melalui pengamatan dan komunikasi / dengan benar. (TP aspek kognitif tingkat pemahaman dan syarat ABCD). 3. Melalui pengamatan, pengalaman, dan interpretasi / diharapkan siswa dapat / memecahkan persoalan kemiskinan menurut konsep Islam / dengan tepat. (TP aspek kognitif tingkat aplikasi dan syarat (CABD).
  • 11. 11 Materi Pembelajaran adalah sesuatu yang akan dipelajari siswa, yang berasal dari berbagai sumber bahan. Materi tersebut hendaknya dianalisis/dijabarkan oleh guru supaya skup pembahasannya mudah untuk dipelajari oleh siswa. Analisis/penjabaran materi yang dimaksud adalah: 1. Terjabarkannya tema/sub-tema atau konsep/sub-konsep. 2. Jabaran materi hendaknya menyentuh beberapa aspek; Pengetahuan, Sikap, Nilai, Ketrampilan, Kebiasaan. 3. Kriteria terjabarkannya tema-subtema/konsep-subkonsep adalah (a) apabila masih bersifat umum, (b) yang memer- lukan ilustrasi/ contoh sesuai dengan kontek, (c) yang dirasa masih sukar.
  • 12. HAKEKAT MATERI PENYAJIAN INFORMASI AKTIVITAS RAGAM AKTIVITAS Informatif (data, fakta) Konseptual (teori, dalil, prinsip dll) Prosedural Ketrampilan Nilai/sikap KAITAN RAGAM AKTIVITAS DENGAN HAKEKAT MATERI Naratif (cerita suatu kejadian), deskriptif Deduktif atau induktif Deskriptif, eksplanatori Deskriptif, eksplanatori (modelling) Deskriptif, eksplanatori (modelling) Diskusi kelompok, tanya jawab (in text question), baca tabel, diagram, peta, gambar dll. Diskusi kelompok, contoh- contoh tertulis, contoh gambar, contoh video, simulasi Latihan, peragaan, contoh video, simulasi, praktek Peragaan, latihan, contoh video, simulasi, praktek Peragaan, contoh video, simulasi, praktek
  • 13. Contoh Analisis Materi Aspek Al-Qur’an SK& KD Materi Pokok dan Analisis Materi Indikator Hasil Belajar Standar Kompetensi: Memahami ayat-ayat al Qur’an tentang pengembangan IPTEK Kompetensi Dasar: Menjelaskan arti QS Yunus : 101 dan QS. al Baqarah : 164 (kls XII/2) Materi Pokok Qs : Yunus :101 dan al Baqarah: 164 Analisis Materi -Tulisan dan Bacaan ayat yang benar. -Ilmu tajwid yang ada dalam ayat. -Kosa kata/mufradat & penjelasannya. -Terjemahan ayat. -Asbab al-Nuzul ayat dan kontek sekarang -Nilai-nilai yang terkandung dalam ayat. -Contoh2 prilaku orang yang menga- malkan ayat tsb. -Dan seterusnya. Aspek Pengetahuan: -Menjelaskan arti -Menjelaskan ilmu tajwidnya -Menjelaskan asbab al-Nuzul Aspek Ketrampilan: -Membaca ayat dengan benar -Menulis ayat dengan benar -Menyimpulkan kandungan. Aspek Sikap: -Menunjukkan rasa cinta Qur’an -Bersih, suci, rapi pakain dalam membaca Qur’an -Diam & mendengarkan orang baca qur’an, dll.
  • 14. 14 Pendekatan Guru dalam Mengajarkan Materi Ekspositori Inkuiri Interaksional Pendekatan yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan /mengekspose materi sebanyak- banyaknya dengan tanpa melibatkan siswa untuk mempelajari sendiri. Pendekatan ini berpusat kepada guru (teacher centered) Pendekatan yang digunakan guru dalam menya- jikan materi dengan melibatkan siswa secara aktif untuk mempelajari & menemukan sendiri apa yang dipelajari tersebut. Pendekatan ini berpusat kepada siswa (student centered) Pendekatan yang digunakan guru dalam menya jikan materi dengan cara interaksi timbal balik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa dengan lingkungan belajar. Pendekatan ini berpusat pada guru dan siswa . (teacher-student centered) Pendekatan adalah cara pandang dan tindakan nyata yang dilakukan untuk memecahkan masalah belajar, sumber belajar, dan cara siswa belajar agar kompetensi dasar dapat dicapai siswa secara maksimal.
  • 15. 15 Hasil Penelitian Hartley and Dawies (1978): Dengan ceramah siswa perhatiannyahanya 10 mnt petama dan akan menurun setelah itu. Yang umum digunakan guru dalam mengajar selama ini adalah Pendekatan Ekspositori dg strategi/ metode Ceramah
  • 16. 16 PROBLEM CERAMAH - Perhatian siswa menurun setiap menit. - Hanya sesuai untuk “auditory learners”. - Cenderung untuk pengajaran tingkat kognisi rendah. - Semua siswa cenderung diperlakukan sama. - Umumnya Siswa kurang menyenangi. - Siswa mudah Lupa - Bisa membikin siswa ngantuk dan malas. - Dan lain-lain
  • 17. 17 Mengajar dengan ceramah berarti memberikan suatu informasi melalui pendengaran, yang hanya bisa dicerna otak siswa 20 %. Padahal Informasi itu bisa diperoleh melalui: - membaca (10 %), - melihat (30 %), - melihat dan dengar (50 %), - mengatakan (70 %), - mengatakan dan melakukan (90 %). Hal ini sesuai dengan pendapat seorang filosof Cina 2400 th yang lalu ”Konfusius bahwa :  NI CHIN NI WANCI (Kamu dengar kamu lupa)  NI KHAN NI SIAN (Kamu lihat kamu ingat)  NI KUNCO NI CHETO (Kamu kerjakan kamu paham)
  • 18. Mel Silberman (Active Learning : 101 Strategies to Teach Any Subject, 1996)  “Apa yang saya dengar, saya lupa.  Apa yang saya lihat, saya ingat sedikit.  Apa yang saya dengar, lihat, dan diskusikan, saya mulai mengerti.  Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan saya kerjakan, saya dapatkan pengetahuan dan keterampilan.  Apa yang saya ajarkan, saya kuasai”.
  • 19. SUDAH SAATNYA MUNGUBAH MODEL PEMBELAJARAN TRADISIONAL MENJADI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF & MENYENANGKAN 19
  • 20. BERUBAH …. BERUBAH …. BERUBAH…. MERUBAH PEMBELAJARAN DARI KONVENSIONAL MENJADI MENGAKTIFKAN ANAK DIDIK MENJADI SENANG BERUBAH …. BERUBAH …. BERUBAH…. MERUBAH PEMBELAJARAN DARI YANG MEMBODOHKAN JADI YANG MENCERDASKAN ANAK DIDIK MENJADI SENANG 20 pgmi@uin-malang.ac.id
  • 21. 21 Model Pembelajaran Q T L C T L CL AL DLL Model2 pembelajaran di atas pada hakekatnya adalah bertujuan sama, yakni ingin menciptakan suasana belajar dengan melibatkan siswa secara aktif, inovatif, kreatif, efektif & menyenangkan, baik secara mandiri maupun berkelompok, yang kemudian kita kenal dg istilah pembelajaran PAKEM/PAIKEM. Penerapannya mengunakan berbagai macam metode/strategi
  • 22. 22 Quantum Teaching and Learning adalah proses pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar-mengajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur- unsur efektifitas belajar yang dapat mempengaruhi kesuksesan peserta didik. Melalui interaksi-interaksi tersebut diharapkan dapat mengubah kemampuan, potensi/bakat alamiah peserta didik menjadi cahaya yang dapat bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain. Atau dengan kata lain Quantum teaching adalah upaya mem- berdayakan peserta didik agar belajar sehingga hasilnya dapat bercahaya/bermanfaat bagi peserta didik dalam kehidupannya. Q T L
  • 23. 23 1. Belajar dengan cara melihat (visual) 2. Belajar dengan cara mendengar (Audio) 3. Belajar dengan cara bergerak,menyentuh, melakukan,gerakan (kinestetik). 3 Gaya Belajar (Learning Style) Dalam QTL
  • 24. 24 Azaz Utama QTL ”Bawalah dunia mereka (peserta didik) ke dunia kita (pendidik) dan antarkan dunia kita ke dunia mereka” Maksudnya Apa ya.........?
  • 25. 25 Maksudnya adalah....... 1. Aktivitas apa yang sering dialami peserta didik, maka pendidik berusaha menciptakan aktivitas seperti itu dalam dunia belajarnya. 2. Pikiran apa yang selalu dipikirkan peserta didik, maka pendidik berusaha menciptakan sesuatu yang dapat dipikirkan siswa. 3. Perasaan apa yang sedang dirasakan peserta didik, maka pendidik berusaha menciptakan sesuatu yang dpt menyentuh dan dirasakan peserta didik.
  • 26. 26 Motto QTL “T A N D U R” 1. Tumbuhkan (dengan semangat AMBAK) 2. Alami 3. Namai 4. Demonstrasikan 5. Ulangi 6. Rayakan
  • 27. MOTTO QTL T : TUMBUHKAN A : ALAMI N : NAMAI D : DEMONSTRASIKAN U : ULANGI R : RAYAKAN
  • 28. MOTTO QTL T : TUMBUHKAN Menumbuhkan minat dan bakat peserta didik, bahwa segalanya bermanfaat.
  • 29. MOTTO QTL A : ALAMI Menciptakan peristiwa belajar yang dialami sendiri oleh peserta didik
  • 30. MOTTO QTL N : NAMAI Memberikan nama bagi apa yang dilakukan dan dialami oleh siswa
  • 31. MOTTO QTL D : DEMONSTRASIKAN Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan kemampuannya secara demonstratif, baik secara lisan, tulisan, maupun gerakan fisik
  • 32. MOTTO QTL U : ULANGI Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengulang kembali materi yang sudah dipelajari
  • 33. MOTTO QTL R : RAYAKAN Memberikan penghargaan dan apresiasi atas karya dan hasil kerja anak didik selama proses pembelajaran
  • 34. MEMPELAJARI SESUATU: PRAKTIKKANLAH Belajar berhitung: Berhitunglah. Belajar berenang: Berenanglah. Belajar bahasa: Berbicaralah. Belajar fisika: Berkreasilah. Belajar bernyanyi: Bernyayilah Belajar ttg nikah: …………… 34 Prinsip QTL
  • 35. CARA KERJA OTAK MENARIK PERHATIAN STIMULUS SHORT TERM MEMORY TIDAK MENARIK PERHATIAN LONG TERM MEMORY DIABAIKAN HILANG
  • 36. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas untuk didiskusikan dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. 36 CTL
  • 37. 37 7 Komponen Utama dalam CTL 1. Konstruktivisme (Contructivism). 2. Menemukan (Inquiry). 3. Bertanya (Questioning). 4. Masyarakat Belajar (Learning Community). 5. Pemodelan (Modelling). 6. Refleksi (Reflection). 7. Penilaian Sebenarnya (Authentic Assessment)
  • 38. 38 a. Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal b. Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan 1. Konstruktivisme 2. INQUIRY (MENEMUKAN) 1. Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman 2. Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis untuk menemukan gagasan/ide/pendapat.
  • 39. 39 3. QUESTIONING (BERTANYA) 1. Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa 2. Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry 4. LEARNING COMMUNITY (MASYARAKAT BELAJAR) 1. Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar 2. Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri 3. Tukar pengalaman dan berbagi ide
  • 40. 40 5. MODELING (PEMODELAN) 1. Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar 2. Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya 6. AUTHENTIC ASSESSMENT (PENILAIAN YANG SEBENARNYA) 1. Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa 2. Penilaian produk (kinerja) 3.Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual 4. Penilaian Proses
  • 41. 41 7. Reflection (refleksi) 1. Mengungkap kembali tentang apa yang telah kita pelajari 2. Mencatat apa yang telah dipelajari 3. Membuat jurnal, karya, unjuk diri dll.
  • 42. 42 KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BERBASIS CTL 1. Kerjasama 2. Saling menunjang 3. Menyenangkan 4. Tidak membosankan 5. Belajar dengan bergairah 6. Pembelajaran terintegrasi 7. Menggunakan berbagai sumber 8. Siswa aktif 9. Sharing dengan teman 10. Dll.
  • 43. 43 Ciri Utama dalam Pembelajaran CTL 1. Dinding ruang kelas penuh dg tempelan hasil karya siswa (peta konsep, artikel, puisi, tulisan khat, cerita kejadian dll). 2. Siswa selalu ramai, gembira, biar seperti pasar asal tidak seperti kuburan.
  • 44. 12 12 112 112 11122 11122 111222 111222 11112222 11112222 DISUARAKAN 2x KETERANGAN: 1 = PAK (tepuk tangan) 2 = BUM (tepuk pinggang)
  • 45. 45 COOPERATIVE LEARNING (CL) Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah Upaya yang dilakukan oleh seorang pendidik untuk membelajarkan peserta didik melalui jalinan kerjasama/ gotong royong antar sesama peserta didik (belajar secara berkelompok di kelas) untuk menyelesaikan suatu masalah.
  • 46. 46 Ciri Pembelaran Cooperatif 1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya. 2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. 3. Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelmin berbeda-beda. 4. Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu.
  • 47. 47 1. Prinsip ketergantungan positif 2. Tanggung jawab perseorangan, 3. Interaksi tatap muka & sinergi, 4. Partisipasi dan komunikasi 5. Evaluasi dan relfeksi; Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif
  • 48. 48 Prosedur Pembelajaran Kooperatif 1. Penjelasan materi 2. Belajar dalam kelompok 3. Pendampingan 4. Penilaian 5. Pengakuan Tim
  • 49. 49 Pembelajaran aktif (active learning) adalah suatu proses pembelajaran dengan maksud untuk memberdayakan peserta didik agar bisa belajar secara aktif. Active Learning (AL)
  • 50. 50 Apa itu belajar aktif....? Belajar Aktif berarti mampu menggerakkan semua potensi melalui sebuah aktivitas-aktivitas, baik pikiran, perasaan maupun indra fisik (penglihatan, pendengaran dan kinestetik) sampai pada pemerolehan pemahaman secara komprehensif.
  • 52. yaitu strategi yang digunakan guru dengan maksud mengajak siswa untuk mempelajari sesuatu dengan cara membaca suatu teks bacaan (buku, majalah, koran dll) sesuai dengan materi bahasan. a. Tentukan teks bacaan yang akan dipelajari. b. Buatlah pertanyaan sebanyak-banyaknya atau siswa disuruh membuat pertanyaan sendiri sesuai dengan skenario waktu yang sudah direncanakan, kemudian siswa menjawabnya dengan cara mencari jawabannya dalam teks bacaan tersebut. c. Suruh siswa maju ke depan atau berdiri ditempat untuk membacakan pertannyaan dan hasil jawabannya, siswa yang lain mencocokkannya. d. Guru mengulasnya dengan jawaban yang tepat. 52 Reading Guide (Penuntun Bacaan)
  • 53. 53 Pertanyaan Reading Guide 1. Apa yang dimaksud dengan Konstruktivisme dalam model pembelajaran CTL (contextual Teaching Learning)? Jelaskan! 2. Apa yang dimaksud dengan Inquiri dalam model pembelajaran CTL? Jelaskan! 3. Apa yang dimaksud dengan Learning Community dalam model pembelajaran CTL? Jelaskan! 4. Apa yang dimaksud dengan Modelling dalam model pembelajaran CTL? Jelaskan! 5. Apa yang dimaksud dengan Authentic Assesment dalam model pembelajaran CTL? Jelaskan! 6. Apa yang dimaksud dengan Reflection dalam model pembelajaran CTL? Jelaskan! 7. Apa yang dimaksud dengan Questening dalam model pembelajaran CTL? Jelaskan!
  • 54. suatu cara yang digunakan oleh guru dengan maksud meminta siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik oleh guru maupun siswa sendiri, kemudian mencari informasi jawabanya lewat membaca untuk menemukan informasi yang akurat. 1. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijawab dengan cara mencari informasi dari sumber belajar. 2. Bagikan pertanyaan tersebut kepada siswa untuk dicari jawaban informasinya lewat sumber belajar. 3. Sumber belajar bisa berupa buku teks 4. Informasi yang akan dicari berkenaan dengan hal- hal yang berhubungan dengan sikap dan prilaku kehidupan sehari-hari. 5. Siswa disuruh menjawab dengan cara kompetisi, dan saling melengkapi. 6. Guru memberi respon terhadap jawaban-jawaban siswa.54 Information Search
  • 55. 55 Pertanyaan Information Search 1. Apa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian seorang guru? Bagaimanakah implementasinya dalam kehidupan disekolah maupun masyarakat? 2. Apa yang dimaksud dengan kompetensi sosial seorang guru? Bagaimanakah implementasinya dalam kehidupan disekolah maupun masyarakat? 3. Apa yang dimaksud dengan kompetensi paedagogis seorang guru? Bagaimanakah implementasinya dalam kehidupan di sekolah dan bagaimanakah cara memperolehnya? 4. Apa yang dimaksud dengan kompetensi profesional seorang guru? Bagaimanakah implementasinya dalam kehidupan disekolah? Bagaimanakah cara memperolehnya?
  • 56. Strategi kerja kelompok yang terstruktur didasarkan pada kerjasama dan tanggungjawab. Strategi ini menjamin setiap siswa memikul suatu tanggung jawab yang signifikan dalam kelompok. a. Kelas diatur ke dalam sejumlah kelompok ‘pangkalan’ sesuai dengan tema yang akan dibahas. b. Masing-masing kelompok mempelajari tema yang berbeda yang telah diberikan oleh Guru. c. Setiap kelompok membuat rumusan dalam bentuk kesimpulan/ bagan/ skema yang akan membantu dalam memamahami materi. d. Berikutnya, guru membuat kelompok tahap 2 yang anggotanya adalah campuran dari kelompok pangkalan. e. Masing-masing kelompok diberi kesempatan menyampaikan materi sesuai dengan tugasnya. d. Guru mengklarifikasi dan menyimpulkan. 56 JIGSAW LEARNING
  • 57. 07/10/2023 PETA KONSEP (CONCEPT MAP) LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT PETA KONSEP 1. Brainstorming 2. Tentukan konsep-konsep utama 3. Tulis dan susun dalam bentuk gambar 4. Pindahkan concept map yang telah dibuat ke kertas 5. hubungkan konsep-konsep dengan garis 6. Beri gambar dan varian yang sesuai
  • 58. 58 CONTOH PETA KONSEP Kemajuan Bani Umayah Politik & Militer Sosial Budayal Dinasti Umayah Tokoh dan Kebijakan Kemunduran Bani Umayah Tempat Geografis Sebab terbentuk Tokoh Muawiyah Bin Abi Sofyan Abd. Malik Bin Marwan Walid Bin Abd. Malik Umar bin Abd. Aziz Hisyam Bin abd Malaik Pendidikan IPTEKS Ilmu Agama Islam Sebab keruntuhan Nilai positif dan negatif Proses Keruntuhan
  • 59. 59 ZIARAH KUBUR (HOME VISIT) 1. Bagi kelas menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tema. 2. Masing-masing kelompok menyusun konsep map 3. Tunjuk 1 orang masing-masing kelompok sebagai penjaga kubur 4. Masing-masing anggota kelompok mengunjungi kuburan secara bergantian. 5. Penjaga kubur menjelaskan semua yang tertera dalam konsep map. 6. Guru memberikan penjelasan kepada siswa
  • 60. 07/10/2023 TIM QUIZ 1. Pilih topik yang dapat disampaikan dalam tiga segmen 2. Bagi siswa menjadi tiga tim (ABC) 3. Mintalah tim A membuat kuis, sementara tim B & C mereview catatan 4. Tim A mengajukan pertanyaan ke tim B jika tidak bisa ke tim C 5. Tim A mengajukan pertanyaan berikutnya ke tim C (proses berulang) 6. Segmen kedua, giliran tim B sebagaimana tim A 7. Segmen ketiga giliran tim C 8. Guru mengklarifikasi
  • 61. 61 Index Card Matc (Mencari Pasangan Jawaban), strategi yang bermaksud mengajak siswa untuk menemukan jawaban yang cocok dengan pertanyaan yang sudah disiapakan. a. Siapkan materi yang sudah dipelajari dirumah, dan atau yang sudah pernah dialami sebagai pengalaman. b. Buatlah potongan kertas sejumlah siswa di kelas, yang berisi tentang pertanyaan dan jawaban. c. Potongan kertas berisi pertanyaan dibagikan kepada separuh jumlah siswa, dan yang berisi jawaban juga sejumlah separuh siswa yang hadir. d. Siswa disuruh mencari pasangan soal dan jawabanya, setelah ketemu suruh mereka duduk berdekatan. Dan mulailah satu persatu membacakan atau mencocokkan soal dan jawabannya, yang lain mendengarkan barangkali ada kekliruan pasangan. e. Guru mengoreksi dengan cara mendegarkan dan sekaligus menjelaskan bahwa strategi ini sebagai latihan persiapan ujian akhir atau ulangan.
  • 62. 62 Adalah metode ini mendorong kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif (kerjasama). Metode ini bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, dan fakta tentang objek atau mereview materi yang telah dibahas pada pembelajaran sebelumnya. Dominasi gerakan fisik dalam penerapan metode ini dapat membantu menghidupkan suasana kelas. Langkah-langkah penerapan metode ini adalah: 1. Bagi kelas ke dalam beberapa kelompok 2. Bagikan kertas plano yang telah diberi tulisan kata kunci atau informasi tertentu atau kategori tertentu secara acak kepada setiap kelompok 3. Pada tempat yang terpisah, letakkan kartu warna-warni yang berisi jawaban/informasi yang tepat untuk masing-masing kata kunci. buatlah kartu-kartu itu tercampur aduk 4. Mintalah setiap kelompok mencari kartu yang cocok dengan kata kunci tersebut. Jelaskan kepada setiap kelompok bahwa kegiatan ini merupakan latihan pencocokan 5. Setelah mereka menemukan kartu yang cocok, mintalah mereka menempelkan ke lembar kata kunci sehingga menjadi sebuah informasi. Card Sort
  • 63. 63 Metode presentasi alternatif ini merupakan sebuah cara yang tepat untuk menginformasikan kepada peserta didik secara cepat, menangkap imajinasi mereka, dan mengundang pertukaran ide di antara mereka. Teknik ini juga merupakan sebuah cara cerita dan grafik yang memungkinkan peserta didik mengekspresikan persepsi dan perasaan mereka tentang topik yang sekarang sedang didiskusikan dalam sebuah lingkungan yang tidak menakutkan. 1. Mintalah setiap peserta didik menyeleksi sebuah topik yang dikaitkan dengan topik umum atau yang sedang didiskusikan atau dipelajari. 2. Mintalah peserta didik mempersiapkan gambaran visual konsep mereka pada sebuah poster atau papan pengumuman (Anda tentukan ukurannya). Isi poster tersebut harus jelas, agar pengamat dapat dengan mudah memahami tanpa penjelasan tertulis atau lisan. Akan tetapi, peserta didik boleh saja memilih mempersiapkan satu halaman hand-out untuk mendampingi poster yang menerangkan lebih detil dan menayangkan bacaan lanjut. 3. Selama sesi kelas berlangsung, mintalah peserta didik memasang gambaran presentasi, dan dengan bebas berkeliling di ruangan memandang serta mendiskusikan poster yang lain. Pada mata pelajaran fiqih contohnya, sedang mempelajari makanan dan minuman yang diharamkan. 4. Lanjutkan sesi gambar dengan diskusi panel dengan menggunakan beberapa peraga sebagai panelis. Poster Session
  • 64. 07/10/2023 64 Debat yang Efektif  Angkat kasus kontroversi yang terkait dengan topik  Bagi kelas menjadi dua grup “pro” dan “kontra”  Masing-masing grup menunjuk dua atau tiga wakil  Awali debat dengan meminta masing-masing wakil untuk berbicara  Wakil kembali ke grup untuk menyusun bantahan grup lain  Hentikan debat bila sudah dipandang cukup
  • 65. Beberapa tahun yang lalu terjadi kasus pemboman dua buah kafe di kota A, seorang guru PAI, setelah membaca sebuah media, berbicara tentang kasus tersebut di depan siswa-siswanya. Dia bercerita bahwa apa yang telah dilakukan oleh Si Fulan dan kawan-kawan adalah bagian dari Jihad. Dia menambahkan bahwa Si Fulan dkk, menurut agama, tidak berdosa telah melakukan tindakan tersebut karena para korban adalah orang kafir yang beragama B yang sedang bersenang-senang di sebuah kafe. KASUS1
  • 66. yaitu suatu strategi yang digunakan oleh guru dengan maksud mengajak siswa untuk mengigat pengalaman yang pernah dijumpai atau dialami sendiri kemudian dikaitkan dengan materi bahasan. a. Guru menyampaikan topik apa yang akan dipelajari pada pertemuan kali ini. b. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengingat- ingat pengalaman mereka yang tidak terlupakan berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari. c. Tanyakan pengalaman apa yang tidak pernah terlupakan, kepada semua siswa, agar terlatih keberaniannya. d. Sampaikan perkuliahan dengan mengaitkan pengalaman siswa tersebut. 66 Critical Incident
  • 67. yaitu strategi yang digunakan oleh guru dengan maksud meminta siswa untuk mencurahkan pendapatnya atau memunculkan ide’gagasan secara lisan. Curah pendapat dapat menjadi pembuka dari sejumlah kegiatan. Kegiatan ini perlu dikendalikan oleh guru tetapi tidak membatasi semua gagasan atau pendapatyang muncul dari siswa, kemudian di Elisitasi atau dipilih jawabannya yang dianggap benar dan cocok. . Guru memulai dengan mengajukan suatu ide atau gagasan. 2. Siswa diminta menuangkan pendapatnya dengan cara menulis- kan beberapa kata atau kalimat penting di papan tulis, benar atau salah ditulis saja. 3. Setelah ditemukan jawaban dari semua siswa, kemudia siswa diminta untuk menentukan atau mengkategorisasikan manakah dari gagasan- gagasan ini yang disetujui atau tidak disetujui dan mengapa? 4. Guru sudah memiliki kata kunci jawaban. 67 Brainstorming (Curah Pendapat) dan Elisitasi
  • 68. suatu strategi yang digunakan guru dengan maksud mengajak siswa untuk memunculkan ide apa yang terkandung dalam suatu gambar. Gambar tersebut tentu saja berkaitan dengan pencapaian suatu kompetensi dalam pembelajaran. a. Guru menyediakan potongan gambar yang dihubungkan dengan materi bahasan. b. Jangan ada tulisan apapun dalam gambar tersebut. c. Siswa disuruh berkomentar dengan bebas secara bergiliran, kira-kira ide apa yang akan dimunculkan setelah melihat gambar tersebut. d. Siswa boleh mengeluarkan pendapat yang berbeda, karena pikiran manusia juga berbeda-beda. e. Guru sudah mempersiapkan rumusan jawaban yang tepat mengenai gambar tersebut, sehingga siswa merasa dapat 68 Poster Comment (Mengomentari Gambar)
  • 69. Strategi yang digunakan oleh guru dengan maksud mengajak siswa untuk memulai membahas pelajaran dengan cara mempertanyakan secara lisan atau tulisan mengenai hal-hal yang masih dirasa sulit terhadap materi pelajaran dalam teks bacaan. 1. Bagikan bahan belajar (materi), minta siswa membaca dengan cara berpasangan. 2. Siswa diminta membuat pertanyaan terhadap hal-hal yang dirasa masih sulit dipahami. 3. Kumpulkan semua pertannyaan tersebut dan kumpulkan mana pertanyaan yang paling banyak dibutuhkan siswa. 4. Mulailah pelajaran dengan cara menjawab dan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan tersebut. 69 Learning Starts with a Question
  • 70. TEKS ACAK Strategi ini sangat baik untuk mata pelajaran bahasa, meskipun dapat juga digunakan untuk mata pelajaran yang lain. Tugas mahasiswa menyusun bacaan yang berserakan, setelah dipotong-potong menjadi beberapa bagian, sehingga dapat dibaca kembali
  • 71. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan partisipasi seluruh kelas dan pertanggungjawaban individu. Metode ini memberi kesempatan bagi setiap siswa untuk bertindak sebagai “guru” bagi “siswa lain”. Metode ini memiliki prosedur sebagai berikut: 1. Bagikan kartu/ selembar kertas kepada setiap siswa. Mintalah mereka untuk menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang materi belajar yang tengah dipelajari di kelas (misalnya, tugas membaca) atau topik khusus yang ingin mereka diskusikan di kelas 2. Setelah mereka selesai menuliskan pertanyaan, kumpulkan kartu atau kertas tadi, kemudian kocoklah, dan bagikan satu-satu kepada siswa. Perintahkan siswa untuk membaca dalam hati pertanyaan atau topic pada kartu/kertas yang mereka terima dan pikirkan jawabannya. 3. Tunjuklah beberapa siswa untuk membacakan pertanyaan atau topic yang ada di kartu/kertas yang mereka terima dan memberikan jawabannya 4. Setelah memberikan jawaban, mintalah siswa lain untuk member tambahan jawaban atas apa yang telah dikemukakan oleh siswa yang membacakan kartunya itu. 5. Lanjutkan prosedur ini jika waktu memungkinkan. Every One is a Teacher Here
  • 72. Metode ini digunakan untuk mendorong siswa memiliki kepekaan terhadap pentingnya bekerja sama. Filosofi metode ini adalah “Berfikir berdua lebih baik daripda berfikir sendiri”. Metode ini memiliki prosedur penerapan sebagai berikut: 1. Ajukan satu atau lebih pertanyaan 2. Mintalah siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara individual; 3. Setelah semua menjawab, mintalah kembali kepada siswa untuk berpasangan dan saling bertukar jawaban dan membahas secara bersama-sama dengan pasangannya 4. Mintalah setiap pasangan tersebut untuk membuat jawaban baru hasil pembahasan dan diskusi dengan pasangannya 5. Ketika semua pasangan telah merumuskan jawaban baru, maka bandingkan jawaban tersebut dengan jawaban pasangan lain di kelas tersebut. 6. Di akhir metode ini penting bagi guru untuk menyimpulkan seluruh proses. The Power of Two (Kekuatan Berdua):
  • 73. suatu strategi yang digunakan oleh guru dengan maksud mengajak siswa untuk merumuskan sebuah jawaban dari pertanyaan guru dengan cara sendirian (1 orang) kemudian hasilnya dipadukan kepada teman lain dalam kelompok kecil (2 orang) sampai menjadi rumusan yang disepakati ke dalam kelompok besar. (1,2,4,8 dst). 1. Kemukakan sebuah masalah. 2. Minta masing-masing siswa berpendapat dengan cara menuliskan dalam kalimat. 3. Minta siswa mencari pasangan, dan merumuskan berdua, kemudian bergabung lagi dengan pasangan lainnya (4 org) dan dipadukan lagi rumusan jawabannya dan seterusnya. 4 Setelah menjadi 2 kelompok besar mintalah juru bicara dari dua kelompok tersebut untuk mempresentasikannya. 73 Snowballing
  • 74. Strategi ini membantu siswa untuk tetap konsentrasi dan terfokus dalam pembelajaran yang menggunakan metode ceramah. Strategi ini bertujuan untuk membentuk kelompok-kelompok yang mempunyai tugas dan tanggungjawab tertentu berkaitan dengan materi kuliah (Sebagai penanya, pendukung, penentang, pemberi contoh) LISTENING TEAMS (TIM PENDENGAR)
  • 75. EMPTY CHAIR 1. Siswa dikelompokkan sesuai kebutuhan 2. Masing-masing kelompok berdiskusi tentang tema- tema tersebut 3. Masing-masing mengutus 1 orang wakilnya untuk mengikuti kompetisi 4. Dengan bernyanyi angota kelompok bertanya kepada masing-masing wakil kelompok secara acak 5. Guru memberikan klarifikasi
  • 76. 76 Anjuran memilih strategi belajar aktif  Untuk mempraktekkan satu strategi, pilihlah materi yang betul betul sesuai  Jangan mempraktekkan strategi terlalu banyak kepada murid.  Jika memerlukan modifikasi, jangan segan segan untuk melakukannya  Dalam satu kali pertemuan, 35 X 2 misalnya, bisa memodifikasi beberapa strategi.
  • 77. 07/10/2023 Prinsip penggunaan – strategi yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motivasi, minat dan gairah belajar siswa – Strategi yang dipergunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan belajar siswa – Strategi mengajar yang dipergunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya – Strategi yang dipergunakan harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan)
  • 78. 07/10/2023 Prinsip penggunaan – Strategi mengajar yang dipergunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi – Strategi mengajar yang dipergunakan harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yang nyata dan bertujuan – Strategi mengajar yang dipergunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai- nilai dan sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
  • 79. 07/10/2023 DIDUKUNG OLEH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR KEGIATAN AWAL KEGIATAN INTI KEGIATAN AKHIR
  • 80. Aku tahu aku paham aku bisa dan melakukan Aku tahu aku paham aku bisa dan melakukan Aku tahu aku paham Tahu aku paham Aku tahu aku paham aku bisa dan melakukan