bagian-bagian interior bumi

1. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini antara lain:
1) Interior bumi terdiri dari;
a. Inti Bumi, yang terdiri dari Inti luar dan Inti dalam. Inti dalam bersifat
padat dengan jari-jari 1216km. Inti dalam berupa lelehan/cair dengan
ketebalan 2270 km.
b. Mantel Bumi, memiliki tebal 2885 km, terdiri dari mantel dalam dan
mantel atas dan mantel bawah. Mantel atas bersifat padat dan bersama
kerak bumi membentul Litosfer, mantel bawah membentuk
asthenosfer. Batas antara mantel dengan kerak bumi disebut
Mohorovicic discontinuity dan batas antara mantel dengan inti bumi
disebut Gutenberd discontinuity.
c. Kerak bumi, merupakan bagian terluar bumi memiliki ketebalan yang
tidak merata yaitu antara 5-80 km. Kerak bumi dibagi menjadi kerak
benua dan kerak samudera. Kerak benua memiliki ketebalan lebih
tebal dibanding kerak samudra.
2) Ada beberapa teori yang membahas dinamika lempeng atau tektonik
lempeng, antara lain:
a. Teori Pengapungan Benua; teori ini mengemukakan bahwa benua-
benua yang ada saat ini dahulunya bersatu dalam satu super-kontinen
Pangea dan bergerak/mengapung saling menjauh. Teori ini dibuktikan
dengan adanya kecocokan garis pantai, persebaran fosil, kesamaan
jenis batuan, bukti iklim purba, dan Paleomagnetisme.
b. Teori Konveksi; teori ini mengemukakan bahwa di dalam bumi yang
masih dalam keadaan panas akan terjadi arus konveksi ke arah lapisan
kulit bumi yang berada di atasnya. Bukti dari teori konveksi adalah
adanya mid oveanic ridge dan umurnya yang semakin jauh semakin
tua.
c. Teori pemekaran lantai samudra; teori ini merupakan efek dari adanya
konveksi. Pergerakan lantai samudra disebabkan oleh arus konveksi
yang menggerakkan kerak samudera dan berfungsi sebagai ban
berjalan.
d. Teori tektonik lempeng; menjelaskan mengenai sifat-sifat bumi yang
dinamis disebabkan oleh gaya endogen yang berasal dari dalam bumi.
Kerak bumi memiliki 13 lempeng yang saling berinteraksi secara
konvergen, divergen dan transform.