Dokumen tersebut membahas tentang lapisan bumi, gunung api, dan gempa bumi. Terdiri dari 3 komponen utama yaitu kerak bumi, mantel, dan inti. Kerak bumi terbagi atas kerak benua dan kerak samudra. Mantel terdiri atas mantel atas dan mantel bawah. Inti terbagi menjadi inti luar dan inti dalam. Dokumen juga membahas tentang tenaga endogen seperti tektonisme, vulkanisme, dan gempa bumi
2. BUMI Bumi merupakan planet ketiga dalam sistem
galaksi Bima Sakti. Berdasar gambar yang diambil
dari teleskop Hubble yang diluncurkan National
Aeronautic Special Administration (NASA), bumi
berbentuk bulat seperti bola. Seperti yang kita
ketahui, bola hanya memiliki selimut yang
menyelubungi permukaan saja, sedangkan bagian
dalamnya kosong.
Bumi terdiri atas 3 komponen utama, yakni
1. komponen gas (atmosfer),
2. komponen padatan (litosfer) dan
3. komponen air (hidrosfer). Selain itu, bumi
memiliki komponen lainnya yaitu bumi bagian es
(kriosfer) dan bagian bumi tempat di mana
berlangsungnya kehidupan yang dinamakan
(biosfer).
5. 3 Lapisan Struktur Bumi
1.Lapisan Kerak Bumi (crust)
2. Lapisan Selimut Bumi (Mantel)
3.Lapisan Inti Bumi (core)
Lapisan Inti Bumi Bagian Dalam (Inner Core)
6. Lapisan Kerak Bumi (crust)
1. Lapisan bumi bagian paling luar
(manusia,hewan, dan tumbuhan hidup).
2. Ketebalan 5 – 70 Km / rata-rata 32 km
3. Lapisan nya terdiri atas bebatuan beku 3
g/cm3, sedimen, dan metamorf
4. Gas pembentuk bumi oksigen sebanyak
46,6%; 90% disusun 5 unsur
(oksigen,silikon,aluminium,besi,dan
kalsium)
5. Suhu di bagian bawah mencapai 1100℃
6. Ada 2 macam kerak bumi : kerak benua
ketebalan 65 km, dan kerak samudra 8
km
7. Rata-rata kerak samudra 3,3 g/cm3
8. Kerak benua disusun oleh unsur2 ringan
silisium dan aluminium yg disebut sial.
9. Kerak samudra disusun oleh unsur2
silisium dan magnesium yg disebut sima.
7. Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak
bumiadalah
1. Oksigen(46,6%),
2. Silikon(27,7%),
3. Aluminium(8,1%),
4. Besi(5,0%),
5. Kalsium(3,6%)
6. Natrium(2,8%),
7. Kalium(2,6%) dan
8. Magnesium(2,1%).
8. KERAK SAMUDERA
• Kerak samudra memiliki ketebalan sekitar 5 hingga 15 kilometer (Condie, 1982)
yang tersusun atas mineral yang kaya akan sima atau Si, Fe dan Mg.
• Kerak samudra juga disebut dengan basaltis mengingat batuan penyusun utama
dari kerak bumi adalah basalt.
• Contoh dari kerak samudra di dunia adalah kerak samudra Atlantik dan kerak
samudra Pasifik. Kerak samudra juga sering pula disebut dengan lempeng
samudra.
• Lempeng samudra yang tertekan oleh magma menjadi penyebab naiknya bagian
lempeng yang kemudian disebut dengan pematang tengah samudra.
• Tekanan pada lempeng yang terjadi secara terus menerus menyebabkan lempeng
samudra begerak mendekati lempeng benua yang berakhir dengan kedua lempeng
saling bertabrakan.
• Akibat dari tabrakan kedua lempeng tersebut adalah beberapa bagian yang naik
atau terangkat dan menjadi pegunungan dan mempercepat terjadinya penyebab
tanah longsor.
9. KERAK BENUA
• Kerak benua juga disebut sebagai lapisan granitis mengingat batuan utama yang
menyusunnya adalah granit.
• Kerak benua memiliki ketebalan sekitar 30 hingga 80 km (Condie, 1982) dengan temperatur
kerak yang akan semakin meningkat tergantung dengan kedalamannya.
• Contoh dari kerak benua yaitu kerak benua Amerika Selatan, kerak benua Amerika Utara,
kerak benua Afrika kerak benua Asia dan eropa.
• Kerak samudra dengan usia tertua yang bisa ditemukan saat ini adalah berusia 200 juta
tahun.
• Namun nyatanya dibandingkan kerak samudra, ada kerak benua tertua yang memiliki usia 3,7
hingga 428 miliar tahun yang ditemukan di Acasta Gneisskanada serta di temukan pula di
Narryer Gneiss Terrane di arah barat Australia.
• Terbentuknya kerak benua dihubungkan dengan masa atau periode orogeny intensif yang
terkait erat dengan terbentuknya super benua seperti Pangaea, Gondwana serta Rodinia.
10. Lapisan Selimut Bumi (mantle)
1. Lapisan mantle yg paling tebal
2. Memiliki kandungan magma yg sering
terjadi erupsi dan gunung api meletus
3. Ketebalannya 2900 km kira2 80%
4. Bagian atas mantel (astenosfer) –
ketebalan 100-400 km (tempat
pembentukkan magma)
5. Bagian bawah mantel litosfeer /
(mesosfer) – ketebalan bervariasi 10-
200 km
6. Mantel atas dan mantel bawah di bawah
astenosfer dg ketebalan 2400-2700 km
7. Massa jenis mantel 3,4 g/cm3 sedikit
lebih besar daripada kerak bumi
11. Lapisan Selimut Bumi (mantle)
1. Lapisan mantle yg paling tebal
2. Memiliki kandungan magma yg sering terjadi
erupsi dan gunung api meletus
3. Ketebalannya 2900 km kira2 80%
4. Bagian atas mantel (astenosfer) – ketebalan
100-400 km (tempat pembentukkan magma)
5. Bagian bawah mantel (litosfer) – ketebalan
bervariasi 10-200 km
6. Mantel atas dan mantel bawah di bawah
astenosfer dg ketebalan 2400-2700 km
7. Massa jenis mantel 3,4 g/cm3 sedikit lebih
besar daripada kerak bumi
12. litosfer adalah lapisan Bumi yang paling luar atau
biasa disebut dengan kulit Bumi.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan
yaitu:
1. Barisfer yaitu lapisan inti bumi
yang merupakan bahan padat yang
tersusun dari lapisan nife (niccolum =
nikel dan ferum = besi) jari jari
barisfer ± 3.470 km.
2. Lapisan antara yaitu lapisan yang
terdapat di atas nife tebal 1700 km.
Lapisan ini disebut juga asthenosfer
mautle/mautel, merupakan bahan
cair bersuhu tinggi dan berpijar.
Berat jenisnya 5 gr/cm3.
3. Litosfer yaitu lapisan paling luar
yang terletak di atas lapisan antara
dengan ketebalan 1200 km berat
jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
13. LITOSFER
Litoesfer dapat terbentuk karena adanya pergerakan lempeng mulai dari
lempeng besar hingga yang kecil dengan kecepatan gerakan sapai 12 cm per
tahunnya. Lempeng- lempeng tersebut adalah:
1. Lempeng Eurasia
2. Lempeng Pasifik
3. Lempeng Nazca
4. Lempeng Amerika Utara
5. Lempeng Artartika
6. Lempeng Afrika
14. Lapisan Inti Bumi (core)
1. Lapisan inti dibagi dua ; inti luar/outer core dg
ketebalan 2000 km dg suhu 3800 ℃ dan inti
dalam/ inner core dg diameter ketebalan 2700
km , suhu 6000℃
2. Di inti luar ada aktivitas magnetik bumi
dibangkitkan
3. Di inti dalam disusun oleh besi dan nikel padat
4. Massa jenis inti dalam merupakan yang paling
besar, 10-13 g/cm3 jika dibandingkan dg di
perbatasan antara mantel dan inti luar dg massa
jenis 5 g/cm3
17. Lapisan Atmosfer Bumi
1. Lapisan atmosfer bumi
merupakan susunan lapisan gas
yang menutupi seluruh
permukaan bumi.
2. lapisan atmosfer ini membentang
sejauh satuan kilometer keatas
dengan setiap tingkatan
atmosfer meiliki kerapadan dan
padat gasnya tersendiri.
3. semakin keatas kadar oksigen
(O2) semakin menipis. Serta
memiliki kerapatan dan suhu
yang semakin rendah.
4. Hal ini dapat di buktikan saat
kamu akan sulit bernafas ketika
berada di ketinggian di
karenakan kadar oksigen yang
sedikit.
19. Lapisan Troposfer (lapisan atmosfer pertama)
Dengan ciri-ciri lapisan troposfer antara
lain :
1. Ketinggian rata-rata mulai dari
permukaan bumi sampai 11 km sampai
kepada lapisan perbatasan sekitar 50
km.
2. Temperatur kenaikan pada lapisan
troposfer rata-rata 15 ºC dipermukaan
lau dan akan menurun sampai sekitar –
56 ºC sering dengan kenaikan ketinggian.
20. Lapisan Stratosfer (lapisan ke dua)
Ciri-ciri lapisan stratosfer pada lapisan
atmosfer antara lain :
1. Ketinggian rata-rata 11 km sampai
dengan 50 km.
2. Suhu rata-rata mengalami penurunan
suhu atau temperatur dari -2 ºC samapi
-56 ºC pada bagian atas stratosfer. Hal
ini terjadi karena terjadi penyerapan
dari radiasi sinar UV oleh lapisan ozon
pada atmosfer.
3. Menjadi lapisan perbatasan atau
transisi antara stratosfer dan
mesosfer.
21. Lapisan Mesosfer (lapisan ke tiga)
Dimana, lapisan mesosfer atmosfer bumi
memiliki ciri-ciri antara lain :
1. Memiliki ketinggian rata-rata 50 km
sampai 85 km dari atas permukaan bumi.
Mengalami penurunan suhu dari -2 ºC
sampai dengan -92 ºC pada bagian paling
atas dari lapisan mesosfer.
2. Merupakan lapisan tempat terjadinya
fenomena aurora karena terjadi proses
ionisasi dari kumpulan gas pada lapisan
mesosfer.
22. Lapisan Termosfer (lapisan ke empat)
1. Lapisan termosfer memiliki ketinggian
dari 85 km sampai 500 km.
2. Urutan termosfer terdiri dari lapisan gas
yang memiliki kerapatan yang rendah.
Serta, temperatur pada lapisan atmosfer
ini dapat naik sampai 1200 ºC.
3. Kenaikan temperatur pada lapisan
termosfer disebabkan oleh adanya
penyerapan radiasi dengan panjangan
gelombang mencapai <200nm.
4. Pada lapisan atmosfer ini juga terjadinya
proses ionisasipartikel yang dapat sebagai
jalur perambatan pada gelombang radio.
23. Lapisan Eksosfer (lapisan terakhir)
1. Lapisan eksosfer merupakan lapisan yang
menyelimuti bumi bagian terluar dengan
jarak ketinggian mencapai 1000 km.
2. Didalam lapisan ini terjadi gerakan atom
yang tidak beraturan. Kemudian, pada
lapisan ini merupakan lapisan yang paling
panas dari lapisan atmosfer lainnya yang
sampai pada ketinggian 3.150km dari
permukaan bumi.
3. Dengan suhu yang sangat panas pada
lapisan ini menjadi peling atau pelapis
pertama pada bumi dari benturan ketika
adanya asteroit, meteor dan benda langit
lainnya yang ingin memasuki orbit bumi.
Dengan adanya lapisan ini membuat benda
langit tersebut hancur akibat benturan
dengan lapisan atmosfer tersebut.
25. TENAGA GEOLOGI
DIBEDAKAN MENJADI 2 YAITU :
1. TENAGA ENDOGEN (Asal dalam/ tenaga yg berasal dari dlm Bumi yg
membentuk bangunan baru di
Permukaan bumi) , TENAGA ENDOGEN ADA 3 ; yaitu TEKTONISME,
VULKANISME, GEMPA BUMI
2. TENAGA GEOLOGI (Asal luar/ tenaga geologi yg berasal dari luar Bumi
yg merombak bangunan yg dibentuk oleh tenaga endogen).
26. TEKTONISME
Tektonisme merupakan tenaga yang bekerja dari dalam bumi dengan arah
vertikal maupun horizontal yang mengakibatkan perubahan lokasi lapisan
batuan pada permukaan bumi.
Ada dua jenis tektonisme, yaitu Epirogenesis dan Orogenesis.
Epirogenesis adalah proses perubahan bentuk daratan yang disebabkan
oleh tenaga lambat dari dalam bumi dengan arah vertikal, baik ke atas
maupun ke bawah melewati daerah luas. Orogenesis adalah pergerakan
lempeng tektonis yang sangat cepat dan meliputi wilayah yang sempit yang
biasanya disertai proses retakan, patahan, dan lipatan.
27. DampakPositif Tektonisme
1. Proses vulkanisme pada gunung api di Indonesia bermanfaat bagi
lahan pertanian, karena abu vulkanik akibat letusan gunung api
membuat tanah menjadi subur.
2. Gunung api merupakan penghasil bahan galian tambang seperti
emas, intan, timah, serta bahan bangunan yang lainnya.
3. Bentuk hasil tenaga endogen dapat dijadikan wisata alam yang
sangat menarik.
28. DampakNegatif Tektonisme
1. Lereng-lereng yang terbentuk karena tenaga endogen ada yang terjal dan
landai, yang tidak baik dijadikan daerah pertanian
2. Daerah – daerah pegunungan yang terjal juga tidak baik dijadikan daerah
pemukiman karena rentan terjadinya tanah longsor sehingga dapat
menimbulkan kerugian, baik materil maupun korban jiwa.
3. Proses alam endogen dapat menimbulkan gempa bumi dan letusan gunung
api. Gempa bumi dan letusan gunung api dapat menelan korban jiwa
manusia, membahayakan kesehatan masyarakat, serta menimbulkan
kerugian material bagi penduduk setempat
29. Solusinya
● Tidak menjadikan lereng terjal sebagai lahan pertanian
● Tidak mendirikan lokasi pemukiman di daerah-daerah rawan longsor atau lereng
yang terjal.
● Bila tinggal di daerah dekat gunung api atau rawan gempa, sebaiknya mengikuti
informasi yang diberikan oleh pemerintah setempat mengenai kegunungapian
atau kejadian gempa.
● Mendirikan bangunan yang kokoh (tahan gempa)
● Bila tinggal di daerah pesisir pantai, buatlah perumahan minimal sejauh 2 Km
dari bibir pantai guna menghindari tsunami.
● Lestarikan hutan mengrove yang terdapat di pinggir pantai.
31. Gerak Orogenesis
Orogenesis adalah suatu gerakan tenaga endogen yang relatif
cepat dan meliputi wilayah yang relatif sempit yang mengakibatkan
terjadinya lipatan dan patahan.
32. Gerak Orogenesis
A. Bentukan Lipatan
Lipatan adalah gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan
berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi
berkerut atau melipat, yang biasanya membentuk pegunungan. Punggung lipatan
(antiklinal) dan lembah lipatan (sinklinal)
*Daerah Sinklinal yang luas dinamakan geosiklinal
33. Gerak Orogenesis
Berdasarkan Posisi Sumbunya, jenis-jenis lipatan dapat dibagi menjadi beberapa lipatan :
1. Lipatan Tegak
Dihasilkan dari kekuatan yang sama, yang mendorong dua sisi dengan
seimbang.
Contohnya
Hasil Proses Lipatan Tegak
34. Gerak Orogenesis
Berdasarkan Posisi Sumbunya, jenis-jenis lipatan dapat dibagi menjadi beberapa lipatan :
2. Lipatan Miring
Ketika kekuatan tenaga pendorongnya di salah satu sisinya lebih kuat,
maka akan menghasilkan kenampakan yang salah satu sisinya curam.
Hasil Proses Lipatan Miring
35. Gerak Orogenesis
Berdasarkan Posisi Sumbunya, jenis-jenis lipatan dapat dibagi menjadi beberapa lipatan :
3. Lipatan Overfold
Saat tekanan bekerja pada salah satu sisi dengan lebih kuat, sisi
tersebut akan terlipat sesuai arah lipatan
Hasil Proses Lipatan Overfold
36. Gerak Orogenesis
Berdasarkan Posisi Sumbunya, jenis-jenis lipatan dapat dibagi menjadi beberapa lipatan :
4. Lipatan Recumbent Fold
Terbentuk pada saat lipatan yang satu menekan sisi yang lain,
menyebabkan sumbu lipat hampir datar
Hasil Proses Lipatan Recumbent Fold
37. Gerak Orogenesis
Berdasarkan Posisi Sumbunya, jenis-jenis lipatan dapat dibagi menjadi beberapa lipatan :
5. Lipatan Overthrust
Terbentuk ketika tenaga tekan menekan satu sisi dengan kuatnya
hingga menyebabkan lipatan menjadi retak
Contohnya
Hasil Proses Lipatan Overthrust
38. Gerak Orogenesis
Berdasarkan Posisi Sumbunya, jenis-jenis lipatan dapat dibagi menjadi beberapa lipatan :
6. Lipatan Nappe
Terbentuk setelah lipatan Overthrust rusak sepanjang garis retakan.
Hasil Proses Lipatan Nappe
39. Gerak Orogenesis
B. Bentukan Patahan
Patahan adalah gerakan pada
lapisan bumi yang sangat besar dan
berlangsung dalam waktu yang cepat,
sehingga dapat menyebabkan lapisan kulit
bumi retak atau patah. Pada patahan, massa
batuan mengalami pergeseran titik atau
tempat yang semula bertampalan (kontak)
kemudian berpindah lokasi. Gerakan ini
menimbulkan terjadinya patahan dengan
gaya tekan (compression) dan gaya
regangan (tension).
40. Gerak Orogenesis
B. Bentukan Patahan
Ekspresi topografi dari adanya patahan
sangat beraneka ragam, salah satunya adalah
sesar normal, sesar naik, dan sesar mendatar.
(a) Sesar normal terbentuk karena adanya
tenaga tarikan sehingga atap sesar
bergeser turun terhadap alas sesar.
(b) Sesar naik terjadi karena adanya tenaga
yang mendorong sehingga atap sesar
bergeser keatas terhadap alas sesar.
(c) Sesar mendatar memiliki arah gerakan
dominan horizontal.
(a) Sesar Normal
(b) Sesar Naik (b) Sesar Mendatar
41. Gerak Orogenesis
B. Bentukan Patahan
Dari berbagai tipe sesar, dapat menghasilkan bentuk permukaan bumi
sebagai berikut :
a) Horst (tanah naik), bagian dari patahan yang mengalami pengangkatan lebih
tinggi daripada daerah sekitarnya.
b) Graben/slenk (tanah turun), bagian dari patahan yang posisinya lebih rendah
dibandingkan daerah sekitarnya
42. Gerak Epirogenesis
Gerak epirogenesis adalah gerak atau pergeseran kulit bumi
yang relatif lambat, berlangsung dalam waktu yang lama, dan meliputi
daerah yang luas. Ada dua macam gerak epirogenetik, yaitu positif dan
negatif.
43. Gerak Epirogenesis
1. Epirogenesis positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga terlihat seakan permukaan
air laut naik. Hal ini kelihatan jelas di pantai.
Contoh: Turunnya muara Sungai Hudson di Amerika yang dapat dilihat sampai
kedalaman ± 1.700 meter. Turunnya lembah Sungai Kongo sampai 2.000 meter di
bawah permukaan laut.
44. Gerak Epirogenesis
2. Epirogenesis negatif, yaitu gerak naiknya daratan sehingga terlihat seakan permukaan
air laut turun.
Contoh: Naiknya Pulau Timor dan Pulau Buton. Naiknya Dataran Tinggi Colorado di
Amerika.