Kemandirian industri Farmasi Indonesia, Harapan dan tantangan
1. 01 02 03 04
Kemandirian Industri Farmasi Indonesia
Tantangan dan Harapan
.
Pre Agusta S – Praktisi Industri
R &D Bahan Baku
Obat
Formulasi
- Produksi
Distribusi
& Marketing
2. Mengapa Industri Farmasi Perlu Mandiri?
Penguatan kemandirian bidang kefarmasian nasional diperlukan
karena: Obat merupakan komponen yang tidak tergantikan
dalam pelayanan kesehatan dan berguna meningkatkan kualitas
kesehatan/ kehdupan masyarakat Indonesia.
Kasus Covid 19 saat ini menunjukkan ketergantungan Pada pihak
Luar yang sangat besar akan sangat merugikan.
Terjadi tren Proteksi Kepentingan dalam Negeri masing2 , dan
muncul gejala Deglobalisasi
3. MANDIRI :
artinya Industri Farmasi bisa memenuhi kebutuhannya
sendiri dari Hulu ke hilir
01 02 03 04
R &D Bahan Baku Obat Formulasi-
Produksi
Distribusi
& Marketing
• Mengurangi ketergantungan impor bahan obat dan alat kesehatan
• Mendorong pengembangan dan penguasaan teknologi, serta kompetensi R&D
• Mendorong diversifikasi produk farmasi baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor
• Penguatan infrastruktur sosial mengingat obat merupakan barang yang spesifik
• Meningkatkan daya saing industri farmasi Indonesia baik secara lokal maupun
global
8. LOWEST PRICE
win all
E-catalog
BIDDING
Strict Quality
Standard
from BPOM/MOH
Optimizing COST &
Maintaining High Quality
Products
Challenges – HOW ?
BPJS product supply
Suuply chain management
SCM
• Optimasi COGS
• Raw material Cost
• FOH Cost
• Manage Inventory Cost
Low Cost/ generic Product
9. on Line
BIsinisFarmasi Business Model
( on-line Pharmacy)
Technology – Infra Structure
REGULATION
E-commerce di Rantai Pasok Farmasi
: Pabrikan/PBF – Apotik/RS ( EMOS,
moshealth dsb)
Wearable device, 3D Printing, Drone
Surat Edaran Menteri Kesehatan
Nomor HK.02.01/MENKES/303/2020
SK tentang PSEF
11. Indonesia saat ini
Perlu insentif bagi
Industri Farmasi
Indonesia agar lebih
bergerak ke Arah
Produksi BBO dan R&D,
Tantangan Kemandirian Industri Farmasi Indonesia
Industri Farmasi lebih
nyaman di Industri
Formulasi untuk metoo
produk
dan Import produk2
inovatif
12. Perlu
prioritas BBO apa
yang dikembangkan
dalam negeri agar
sinergi ABG
terbentuk
Skala ekonmi di
Indonesia yang tidak
mencukupi
Kurangnya Insentif
investasi di bidang
bahan baku farmasi.
Kurangnya industri
hulu sehingga
ketergantungan
Intermediate dari LN
sangat besar Enter
text here.
Tidak ada jaminan
akses pasar utk
bahan baku farmasi
Produksi lokal
KENDALA DALAM PENGEMBANGAN
BAHAN BAKU FARMASI
18. 1. Sumber bahan baku intermediate
bisa di produksi dalam negeri
2. Pemakaian dalam negeri cukup
banyak (skala ekonomi cukup).
Substitusi Import
New Active
Substance
Kunci sukses Pengembangan BBO
Harus Ada Prioritas pemilihan bahan baku yang dikembangkan,
kemandirian BBO tidak berarti semua BBO dibuat lokal
1. Sumber bahan baku intermediate
bisa di produksi dalam negeri
2. Technologi terkini dengan proses
pengembangan yang relatif
singkat
3. Khas Unik dari Indonesia
19. Note: Dengan Pandemi ini mungkin angka2 sudah perlu di tinjau ulang, tetapi skema berpikirnya masih sesuai
21. Kebijakan Pemerintah dalam Pengembangan Industri Farmasi
Indonesian Pharmaceutical Industry Road Map
2015 - 2025
December 2014
Roadmap Industri Farmasi Indonesia 2015-2025
(17 Des 14)
PP 14/2015:
Industri Farmasi sebagai
Industri Prioritas
(06 Mar 15)
Paket Kebijaksanaan Ekonomi
XI
(29 Mar 16)
Inpres 6 / 2016
Percepatan Pengembangan
Industri Farmasi & Alkes
(08 Jun 16)
(Me1 2020)
Peraturan Menteri Perindustrian –
TKDN Farmasi
Permenkes 17 tahun 2017
Dirjen Farmalkes
Dirjen IKFT
22. The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
22
•Menko
Ekon
1
•Menko
PMK
2
•Menkes
3
•Menkeu
4
•Menristek
DIKTI
5
•Menperin
6
•Mendag
7
•Mentan
8
•Menteri
BUMN
9
•Ka BKPM
10
•Ka BPOM
11
•Ka LKPP
12
Melibatkan 12 K/L
Menjamin
ketersediaan
sediaan farmasi dan
alkes
Meningkatkan daya
saing industri
farmasi dan alat
kesehatan
Mendorong
penguasaan
teknologi dan
inovasi
Mempercepat
kemandirian dan
pengembangan
produksi
Agar mengambil langkah-
langkah sesuai tupoksi
dan wewenang untuk
mendukung percepatan
pengembangan industri
Farmasi dan Alkes
dengan tujuan:
menyusun dan menetapkan rencana aksi untuk Pengembangan
IF dan alkes
Memfasilitasi pengembangan ke arah biopharmaceuticals,
vaksin, natural dan API kimia
Mendorong dan mengembangkan R&D sediaan farmasi dan
alkes menuju kemandirian IF dan alkes
Memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri melalui e-
catalogue
Mengembangkan sistem data dan informasi terintegrasi dari
kebutuhan masy, produksi, distribusi sampai yankes serta IF dan
alkes
Menyederhanakan system dan proses perizinan
Melakukan koordinasi dengan BPJSK untuk memperluas faskes
sesuai kebutuhan
Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016
tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan
Instruksi untuk Kemenkes
23. Hingga 2019 2020
Bioteknologi
• Eritropoietin
Vaksin
• IPV
Natural
• Isolat kina dan turunannya
• Ekstrak Jahe Merah
• Ekstrak Biji Melinjo
• Phylantin (ekstrak daun
meniran)
• Ekstrak Cinnamomum
burmanii
• Ekstrak Phaleria
macrocarpa
• Ekstrak Lumbricus rubellus
Bahan Baku Obat Kimia
• Omeprazol
• Atorvastatin
• Klopidogrel
• Entekavir
• Lauroyl Lysine
• Simvastatin
• Ampicillin Natrium
• Kloksasilin Natrium Hidrat
• Benzil penisilin Kalium
• Sulbaktam Natrium
• Parasetamol
• Salisinamida
• Guaifenesin
2021 2022 2023 20252024
Capaian dan Rencana Pengembangan BBO di Dalam
Negeri (target :95% ke 50/70% import)
(Permenkes 17 tahun 2017)
Bioteknologi
• Enoksaparin Sodium
• Epidermal Growth
Factor( EGF)
• Stem Cell
• Somatropin
Vaksin
• nOPV2
Bahan Baku Obat Kimia
• Atapulgit
• Efavirenz
• Lamivudin
• Tenofovir
• Zidovudin
Bioteknologi
• Plasma Fractionation
(albumin,
immunoglobulin, faktor
VIII)
• HyFC EPO
Vaksin
• Vaksin MR
• Thypoid Vi-Conj
Bahan Baku Obat Kimia
• Amlodipin
• Kandesartan
• Iodium Povidon
• Pantoprazol
• Rosuvastatin
• Pharma Salt
• Niklosamid
Biotekologi
• Trastuzumab
• Bevacizumab
Vaksin
• Hexavalent
• nOPV1
• nOPV3
Bahan Baku Obat
Kimia
• Amoksisilin
• Penicillin G
Biotekologi
• Growth Colony
Stimulating Factor
(GCSF)
Vaksin
• Sabin IPV
• DTAP-HB-HiB
• New TB
Recombinant
Bioteknologi
• Insulin
Vaksin
• Vaksin BCG
Natural
• Artemisia anua
Bahan Baku Obat Kimia
• Seftriakson
• Sefadroksil
• Sefiksim
• Seftazidim
• Sefotaksim
• Sefoperazon
• Hidrotalsit
Vaksin
• Vaksin Hepatitis B
• Vaksin Rotavirus
• Vaksin Hepatitis A
Natural
• Glukosamin
Bahan Baku Obat Kimia
• Esomeprazol
• Rifampisin
• Telmisartan
• Valsartan
• Meloksikam
• Glimepirid
• Bisoprolol
25. SuperTax
Deduction
Tax Holiday
Simplifikasi
Perijinan
(Kemenkes &
BPOM)
TKDN dalam
E-Katalog
Fasilitasi dan Insentif Pemerintah
Kemenristek BRIN,
menyelaraskan riset farmasi
dengan prioritas kebutuhan
public health, koordinasi
sinergisme ABG utk riset
terpadu dengan insentif tax
pemerintah
Bersama dengan
Kementerian Perindustrian
dan Kementerian BUMN
menciptakan ekosistem
industri dan memastikan
tumbuhnya industri
intermediate / fine chemical
untuk bahan baku obat
Rencana pembangunan
industri farmasi di
wilayah timur Indonesia,
terutama industri farmasi
yang memproduksi
sediaan cair/voluminous
mengurangi biaya
distribusi
Pemerintah perlu
memberi insentif
kepada industri
farmasi yg di
produksi lokal dan
yang memakai bbo
buatan dalam
negeri berupa
preferensi untuk
dibeli oleh
pemerintah. TKDN
PP 45 Tahun 2019
Permenkeu No.
35/PMK.010/2018
26. TKDN INDUSTRI FARMASI
Pengembangan
Cilinical Trial
FormulationAPI Bahan Baku
Bahan baku
Tambahan
Batch release
Pencampuran
Dosage forming
Pengemasan
Primer
50% 30% 5%15%
65% **
35%**
BA/BE
Pengemasan
Sekunder
25% *
30% *
35%*
10%
60%*
40%*
50%*
40%**
10%**
Faktor pembobot Tambahan (**)
1. Tenaga kerja WNI
2. Alat kerja dimiliki Persh Ind
3. Materila dari DN
Ke 3 faktor ada : 100 %
Hanya 2 Faktor : 80%
Hanya 1 Faktor 60 %
Tidak ada satu pun 40%
Faktor pembobot Tambahan (*)
1. Tenaga kerja WNI
2. Alat kerja dimiliki Persh Ind
Ke 2 faktor ada : 100 %
Hanya 1 Faktor : 80%
Tidak ada satu pun 40%
Memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri
melalui e-catalogue
27. Penutup
• Kemandirian Industri Farmasi bisa tercapai jika Industri kita
juga bisa memproduksi BBO sendiri dan mempunyai
kemampuan RISET untuk menemukan obat baru yg
kompetitif
• Dengan meningkatnya pasar obat indonesia dan dukungan
pemerintah dengan berbagai insentif serta sinkronisasi para
akademisi dengan industri hulu petrokimia maka akan
makin mempercepat kemandirian tersebut
• Terakhir, penentuan prioritas pengembangan BBO akan
lebih meng efektifkan penelitian2 di PT yang diselaraskan
dengan Regulasi yang ada
29. Meningkatkan
daya saing
industri
farmasi dan
alat
kesehatan
Menjamin
ketersediaan
sediaan
farmasi dan
alkes
Mendorong
penguasaan
teknologi dan
inovasi
Mempercepat
kemandirian
dan
pengembang
an produksi
Diumumkan pada tanggal 29 Maret 2016
Presiden memberikan mandat untuk Pengembangan Industri
Farmasi & Alkes
PAKET KEBIJAKAN EKONOMI XI
Inpres No 6 Tahun 2016 tentang Percepatan
Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan
Ditindaklanjuti
dengan
Agar mengambil langkah-langkah sesuai tupoksi dan
wewenang untuk mendukung percepatan
pengembangan industri Farmasi dan Alkes dengan
tujuan:
•Menko
Ekon
1
•Menko
PMK
2
•Menkes
3
•Menkeu
4
•Menriste
k DIKTI
5
•Menperi
n
6
•Mendag
7
•Mentan
8
•Menteri
BUMN
9
•Ka
BKPM
10
•Ka
BPOM
11
•Ka
LKPP
12