SlideShare a Scribd company logo
PERAN APOTEKER DI INDUSTRI
FARMASI
NUR PAZIRA
1604051
Industri farmasi ada dua bentuk
primary industry dan secondary industry.
✔ Primary industry
terfokus pada penemuan bahan-bahan obat baru (newdrug substances),
✔secondary industry
terfokus pada usaha pengelolaan bahan baku menjadi produk jadi. Saat ini,
sebagian besar industri farmasi diIndonesia adalah secondary industry
Hal ini berkaitan dengan nilai investasi yangsangat tinggi, baik dalam
bentuk biaya, fasilitas maupun waktu yang panjang.Meskipun demikian, kedua
industri tersebut bertanggung jawab atas kualitas,keamanan dan khasiat obat
yang diproduksinya. Hal ini terkait dengan hukum dan peraturan yang
mengatur industri farmasi untuk melindungi konsumen melaluiupaya
pengadaan obat dengan kualitas, keamanan dan khasiat yang sesuai
denganketentuan standar yang berlaku
Industri Farmasi
Industri farmasi adalah industri yang meliputi industri obat jadi
danindustri bahan baku obat. Industri obat jadi adalah industri
yang menghasilkansuatu produk yang telah melalui seluruh tahap
proses pembuatan, sedangkanindustri bahan baku obat adalah
industri yang menghasilkan bahan baku yangdiperlukan pada
proses pembuatan suatu obat jadi. Proses pembuatanmerupakan
seluruh rangkaian kegiatan yang menghasilkan suatu obat
yangmeliputi produksi dan pengawasan mutu mulai dari
pengadaan bahan awal, proses pengolahan, pengemasan, sampai
obat jadi untuk distribusi.
Persyaratan Industri Farmasi
Semua industri farmasi wajib memiliki izin untuk usaha, izin
tersebutdiperoleh dari Menteri Kesehatan melalui Badan
Pengawas Obat dan Makanan(BPOM). Berdasarkan SK Menkes
RI No.1191/Menkes/SK/IX/2002. Persyaratan yang harus
dipenuhi industri farmasi untuk medapatkan izinusaha, yaitu:
1. Dilakukan oleh perusahaan umum, badan hukum berbentuk
Perseroan Terbatas(PT) atau koperasi.
2. Memiliki Rencana Investasi.3.
3. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).4.
4. Industri Farmasi Obat Jadi dan Bahan Baku Obat wajib
memenuhi persyaratanCara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB).
5. Industri Farmasi Obat Jadi dan Bahan Baku Obat wajib mempekerjakan
secaratetap sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Apoteker Warga Negara
Indonesiamasing-masing sebagai penanggung jawab produksi dan penanggung
jawab pengawasan mutu sesuai dengan persyaratan CPOB.6.
6. Obat Jadi yang diproduksi oleh Perusahaan Industri Farmasi hanya dapatdiedarkan
setelah memperoleh persetujuan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku
Setelah memperoleh izin usaha, terdapat beberapa kewajiban lain
yangharus dilakukan oleh perusahaan yang telah memperoleh Izin Usaha
IndustriFarmasi, yaitu:
1. Membuat laporan jumlah dan nilai produksinya sekali dalam 6 (enam)
bulan.Sedangkan untuk laporan lengkap wajib disampaikan sekali dalam
setahun.
2. Menyalurkan produksinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
3. Melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian serta mencegah pencemaran
lingkungan.
4. Melaksanakan keamanan dan keselamatan alat, bahan baku, proses,
hasil produksi, pengangkutan dan keselamatan kerja.
5. Melakukan Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) berupa UpayaPengelolaan Lingkungan
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).
Pencabutan Izin Usaha Industri Farmasi
Hal-hal yang dapat membuat izin usaha industri farmasi dicabut adalah:
1. Melakukan pemindahtanganan hak milik izin usaha industri
farmasi,dan perluasan bangunan (pabrik) tanpa memiliki izin.
2. Tidak menyampaikan informasi industri kepada BPOM secara berturut-
turut tiga kali atau dengan sengaja menyampaikan informasi yang
tidak benar.
3. Melakukan pemindahan lokasi usaha produksi
tanpa persetujuantertulis terlebih dahulu dari Menteri Kesehatan RI.
4. Dengan sengaja memproduksi obat atau bahan baku obat yang
tidakmemenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku (obat palsu).
5. Tidak memenuhi ketentuan dalam izin usaha industri farmasi
Peran, Fungsi dan Tugas Apoteker di Industri Farmasi
Peran apoteker di industri farmasi seperti yang disarankan oleh World Health
Organization (WHO), yaitu Eight Star of Pharmacist yang meliputi :
1. Care Giver,
apoteker sebagai pemberi pelayanan dalam bentuk informasiobat, efek
samping obat dan lain-lain kepada profesi kesehatan. Perlu adainteraksi
dengan individu/kelompok di dalam industri (regulatory, QA/QC , produksi
dll) dan individu/kelompok di luar industri.
2. Decision maker
poteker sebagai pengambil keputusan yang tepat untukmengefisienkan dan
mengefektifkan sumber daya yang ada di industri.
3. Communicator
apoteker harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasidengan baik secara
lisan maupun tulisan.
4. Leader,
apoteker sebagai pemimpin yang berani mengambil
keputusandalam mengatasi berbagai permasalahan di
industri dan memberikan bimbingan ke bawahannya
dalam mencapai sasaran industri.
5. Manager
apoteker sebagai pengelola seluruh sumber daya yang
ada diindustri farmasi dan mampu
mengakumulasikannya untuk meningkatkankinerja
industri dari waktu ke waktu.
6. Long-life learner
apoteker belajar terus menerus untuk meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan.
7. Teacher
bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan dan
pelatihanmengenai hal-hal yang berkaitan dengan dunia industri
kepada sejawatapoteker atau lainnya.
8. Researcher
apoteker sebagai peneliti yang harus selalu melakukan riset
danmengetahui perkembangan obat baru yang lebih baik dan
bermanfaat untukkesehatan masyarakat.
Apoteker sebagai Penanggung Jawab Produksi
Penanggungjawab produksi (kepala bagian produksi/ manajer
produksi)hendaklah seorang apoteker yang terdaftar dan
terkualifikasi, memperoleh pelatihan yang sesuai, memiliki
pengalaman praktis paling sedikit 5 tahun bekerjadi bagian
produksi pabrik farmasi, memiliki pengalaman dan pengetahuan
di bagian pembuatan obat dan perencanaan produksi, pengetahua
n mengenai peralatan yang digunakan dalam pembuatan obat, CP
OB, penguasaan bahasaasing yang baik, serta keterampilan dalam
kepemimpinan yanag dibuktikandengan sertifikasi lembaga yang
ditunjuk.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Hormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasiHormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasi
Fitri Meliani
 
penggolongan obat menurut pemerintah
 penggolongan obat menurut pemerintah penggolongan obat menurut pemerintah
penggolongan obat menurut pemerintah
Gdiss Yogaswara
 
Perkembangan industri farmasi
Perkembangan industri farmasiPerkembangan industri farmasi
Perkembangan industri farmasi
Jingga Matahari
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
Dokter Tekno
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
4nakmans4
 

What's hot (20)

Regulasi di farmasi industri (cGMP)
Regulasi di farmasi industri (cGMP)Regulasi di farmasi industri (cGMP)
Regulasi di farmasi industri (cGMP)
 
Hormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasiHormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasi
 
penggolongan obat menurut pemerintah
 penggolongan obat menurut pemerintah penggolongan obat menurut pemerintah
penggolongan obat menurut pemerintah
 
Penanganan Limbah Sitostatika Novia KFT 051215 (sos out)
Penanganan Limbah Sitostatika Novia KFT 051215 (sos out)Penanganan Limbah Sitostatika Novia KFT 051215 (sos out)
Penanganan Limbah Sitostatika Novia KFT 051215 (sos out)
 
Perkembangan industri farmasi
Perkembangan industri farmasiPerkembangan industri farmasi
Perkembangan industri farmasi
 
Studi kelayakan fixx
Studi kelayakan fixxStudi kelayakan fixx
Studi kelayakan fixx
 
Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek
 
Ppt penggolongan obat 1
Ppt penggolongan obat 1Ppt penggolongan obat 1
Ppt penggolongan obat 1
 
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
 
Obat Kewaspadaan Tinggi
Obat Kewaspadaan TinggiObat Kewaspadaan Tinggi
Obat Kewaspadaan Tinggi
 
antikonvulsi anti-parkinson-psikotropik
antikonvulsi anti-parkinson-psikotropikantikonvulsi anti-parkinson-psikotropik
antikonvulsi anti-parkinson-psikotropik
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinik
 
Tantangan industri farmasi era JKN
Tantangan industri farmasi era JKNTantangan industri farmasi era JKN
Tantangan industri farmasi era JKN
 
CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK (CDOB).pptx
CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK (CDOB).pptxCARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK (CDOB).pptx
CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK (CDOB).pptx
 
Mi 1 1. perencanaan obat di puskesmas
Mi 1   1. perencanaan obat di puskesmasMi 1   1. perencanaan obat di puskesmas
Mi 1 1. perencanaan obat di puskesmas
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
 
Pengatar Farmakognosi
Pengatar FarmakognosiPengatar Farmakognosi
Pengatar Farmakognosi
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
PEDOMAN MESO NAKES
PEDOMAN MESO NAKESPEDOMAN MESO NAKES
PEDOMAN MESO NAKES
 
Farmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik DigoxinFarmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik Digoxin
 

Similar to 1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx

Pertemuan 1-pendahuluan Farmasi Industri.pptx
Pertemuan 1-pendahuluan Farmasi Industri.pptxPertemuan 1-pendahuluan Farmasi Industri.pptx
Pertemuan 1-pendahuluan Farmasi Industri.pptx
ssuser0c1df7
 
Bahan-Presentasi-Kebijakan-dan-Regulasi-BBO-Final-15-Sept-16.ppt
Bahan-Presentasi-Kebijakan-dan-Regulasi-BBO-Final-15-Sept-16.pptBahan-Presentasi-Kebijakan-dan-Regulasi-BBO-Final-15-Sept-16.ppt
Bahan-Presentasi-Kebijakan-dan-Regulasi-BBO-Final-15-Sept-16.ppt
ssusereaeb0d
 
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOED
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOEDLaporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOED
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOED
Mitha Lidya
 
(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt
(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt
(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt
MarethaDwi
 

Similar to 1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx (20)

1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri).pptx1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri).pptx
 
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx
 
Pertemuan 1-pendahuluan Farmasi Industri.pptx
Pertemuan 1-pendahuluan Farmasi Industri.pptxPertemuan 1-pendahuluan Farmasi Industri.pptx
Pertemuan 1-pendahuluan Farmasi Industri.pptx
 
392185039-Farmakovigilance.pptx
392185039-Farmakovigilance.pptx392185039-Farmakovigilance.pptx
392185039-Farmakovigilance.pptx
 
STIFA D_KLP 8_PPT INDUSTRI FARMASI.pptx
STIFA D_KLP 8_PPT INDUSTRI FARMASI.pptxSTIFA D_KLP 8_PPT INDUSTRI FARMASI.pptx
STIFA D_KLP 8_PPT INDUSTRI FARMASI.pptx
 
Makalah tugas dan fungsi apoteker
Makalah tugas dan fungsi apotekerMakalah tugas dan fungsi apoteker
Makalah tugas dan fungsi apoteker
 
Pengantar mfi
Pengantar mfiPengantar mfi
Pengantar mfi
 
Bahan-Presentasi-Kebijakan-dan-Regulasi-BBO-Final-15-Sept-16.ppt
Bahan-Presentasi-Kebijakan-dan-Regulasi-BBO-Final-15-Sept-16.pptBahan-Presentasi-Kebijakan-dan-Regulasi-BBO-Final-15-Sept-16.ppt
Bahan-Presentasi-Kebijakan-dan-Regulasi-BBO-Final-15-Sept-16.ppt
 
PKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptxPKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptx
 
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOED
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOEDLaporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOED
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOED
 
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
 
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdfAnnida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
 
laporan magang
laporan maganglaporan magang
laporan magang
 
(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt
(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt
(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt
 
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptxMateri 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
 
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasicara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
 
247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx
247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx
247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx
 
Cpotb
CpotbCpotb
Cpotb
 
Cpotb
CpotbCpotb
Cpotb
 
Cpotb
CpotbCpotb
Cpotb
 

More from meta emilia surya dharma

Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptxMutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
meta emilia surya dharma
 
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx
meta emilia surya dharma
 

More from meta emilia surya dharma (12)

Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Sejarah Farmakovigilans Sejarah Farmakovigilan
Sejarah Farmakovigilans Sejarah FarmakovigilanSejarah Farmakovigilans Sejarah Farmakovigilan
Sejarah Farmakovigilans Sejarah Farmakovigilan
 
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptxMutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
 
Anisa Ulhusna Putri_2120112274_Pif.pptx
Anisa Ulhusna Putri_2120112274_Pif.pptxAnisa Ulhusna Putri_2120112274_Pif.pptx
Anisa Ulhusna Putri_2120112274_Pif.pptx
 
PENGGOLONGAN OBAT.pptx
PENGGOLONGAN OBAT.pptxPENGGOLONGAN OBAT.pptx
PENGGOLONGAN OBAT.pptx
 
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx
 
1604060 Wahyu Lestari (PIF PBF)(1).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF PBF)(1).pptx1604060 Wahyu Lestari (PIF PBF)(1).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF PBF)(1).pptx
 
1604046-TIKA APRIYANI-PBF(1).pptx
1604046-TIKA APRIYANI-PBF(1).pptx1604046-TIKA APRIYANI-PBF(1).pptx
1604046-TIKA APRIYANI-PBF(1).pptx
 
1604046-TIKA APRIYANI-PBF.pptx
1604046-TIKA APRIYANI-PBF.pptx1604046-TIKA APRIYANI-PBF.pptx
1604046-TIKA APRIYANI-PBF.pptx
 
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF.pptx
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF.pptx1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF.pptx
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF.pptx
 
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx
 
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF(1).pptx
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF(1).pptx1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF(1).pptx
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF(1).pptx
 

1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx

  • 1. PERAN APOTEKER DI INDUSTRI FARMASI NUR PAZIRA 1604051
  • 2. Industri farmasi ada dua bentuk primary industry dan secondary industry. ✔ Primary industry terfokus pada penemuan bahan-bahan obat baru (newdrug substances), ✔secondary industry terfokus pada usaha pengelolaan bahan baku menjadi produk jadi. Saat ini, sebagian besar industri farmasi diIndonesia adalah secondary industry Hal ini berkaitan dengan nilai investasi yangsangat tinggi, baik dalam bentuk biaya, fasilitas maupun waktu yang panjang.Meskipun demikian, kedua industri tersebut bertanggung jawab atas kualitas,keamanan dan khasiat obat yang diproduksinya. Hal ini terkait dengan hukum dan peraturan yang mengatur industri farmasi untuk melindungi konsumen melaluiupaya pengadaan obat dengan kualitas, keamanan dan khasiat yang sesuai denganketentuan standar yang berlaku
  • 3. Industri Farmasi Industri farmasi adalah industri yang meliputi industri obat jadi danindustri bahan baku obat. Industri obat jadi adalah industri yang menghasilkansuatu produk yang telah melalui seluruh tahap proses pembuatan, sedangkanindustri bahan baku obat adalah industri yang menghasilkan bahan baku yangdiperlukan pada proses pembuatan suatu obat jadi. Proses pembuatanmerupakan seluruh rangkaian kegiatan yang menghasilkan suatu obat yangmeliputi produksi dan pengawasan mutu mulai dari pengadaan bahan awal, proses pengolahan, pengemasan, sampai obat jadi untuk distribusi.
  • 4. Persyaratan Industri Farmasi Semua industri farmasi wajib memiliki izin untuk usaha, izin tersebutdiperoleh dari Menteri Kesehatan melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan(BPOM). Berdasarkan SK Menkes RI No.1191/Menkes/SK/IX/2002. Persyaratan yang harus dipenuhi industri farmasi untuk medapatkan izinusaha, yaitu: 1. Dilakukan oleh perusahaan umum, badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas(PT) atau koperasi. 2. Memiliki Rencana Investasi.3. 3. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).4. 4. Industri Farmasi Obat Jadi dan Bahan Baku Obat wajib memenuhi persyaratanCara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
  • 5. 5. Industri Farmasi Obat Jadi dan Bahan Baku Obat wajib mempekerjakan secaratetap sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Apoteker Warga Negara Indonesiamasing-masing sebagai penanggung jawab produksi dan penanggung jawab pengawasan mutu sesuai dengan persyaratan CPOB.6. 6. Obat Jadi yang diproduksi oleh Perusahaan Industri Farmasi hanya dapatdiedarkan setelah memperoleh persetujuan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku Setelah memperoleh izin usaha, terdapat beberapa kewajiban lain yangharus dilakukan oleh perusahaan yang telah memperoleh Izin Usaha IndustriFarmasi, yaitu: 1. Membuat laporan jumlah dan nilai produksinya sekali dalam 6 (enam) bulan.Sedangkan untuk laporan lengkap wajib disampaikan sekali dalam setahun. 2. Menyalurkan produksinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 3. Melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian serta mencegah pencemaran lingkungan. 4. Melaksanakan keamanan dan keselamatan alat, bahan baku, proses, hasil produksi, pengangkutan dan keselamatan kerja. 5. Melakukan Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) berupa UpayaPengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).
  • 6. Pencabutan Izin Usaha Industri Farmasi Hal-hal yang dapat membuat izin usaha industri farmasi dicabut adalah: 1. Melakukan pemindahtanganan hak milik izin usaha industri farmasi,dan perluasan bangunan (pabrik) tanpa memiliki izin. 2. Tidak menyampaikan informasi industri kepada BPOM secara berturut- turut tiga kali atau dengan sengaja menyampaikan informasi yang tidak benar. 3. Melakukan pemindahan lokasi usaha produksi tanpa persetujuantertulis terlebih dahulu dari Menteri Kesehatan RI. 4. Dengan sengaja memproduksi obat atau bahan baku obat yang tidakmemenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku (obat palsu). 5. Tidak memenuhi ketentuan dalam izin usaha industri farmasi
  • 7. Peran, Fungsi dan Tugas Apoteker di Industri Farmasi Peran apoteker di industri farmasi seperti yang disarankan oleh World Health Organization (WHO), yaitu Eight Star of Pharmacist yang meliputi : 1. Care Giver, apoteker sebagai pemberi pelayanan dalam bentuk informasiobat, efek samping obat dan lain-lain kepada profesi kesehatan. Perlu adainteraksi dengan individu/kelompok di dalam industri (regulatory, QA/QC , produksi dll) dan individu/kelompok di luar industri. 2. Decision maker poteker sebagai pengambil keputusan yang tepat untukmengefisienkan dan mengefektifkan sumber daya yang ada di industri. 3. Communicator apoteker harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasidengan baik secara lisan maupun tulisan.
  • 8. 4. Leader, apoteker sebagai pemimpin yang berani mengambil keputusandalam mengatasi berbagai permasalahan di industri dan memberikan bimbingan ke bawahannya dalam mencapai sasaran industri. 5. Manager apoteker sebagai pengelola seluruh sumber daya yang ada diindustri farmasi dan mampu mengakumulasikannya untuk meningkatkankinerja industri dari waktu ke waktu.
  • 9. 6. Long-life learner apoteker belajar terus menerus untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan. 7. Teacher bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan dan pelatihanmengenai hal-hal yang berkaitan dengan dunia industri kepada sejawatapoteker atau lainnya. 8. Researcher apoteker sebagai peneliti yang harus selalu melakukan riset danmengetahui perkembangan obat baru yang lebih baik dan bermanfaat untukkesehatan masyarakat.
  • 10. Apoteker sebagai Penanggung Jawab Produksi Penanggungjawab produksi (kepala bagian produksi/ manajer produksi)hendaklah seorang apoteker yang terdaftar dan terkualifikasi, memperoleh pelatihan yang sesuai, memiliki pengalaman praktis paling sedikit 5 tahun bekerjadi bagian produksi pabrik farmasi, memiliki pengalaman dan pengetahuan di bagian pembuatan obat dan perencanaan produksi, pengetahua n mengenai peralatan yang digunakan dalam pembuatan obat, CP OB, penguasaan bahasaasing yang baik, serta keterampilan dalam kepemimpinan yanag dibuktikandengan sertifikasi lembaga yang ditunjuk.