SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
No Kode: DAR2/PROFESIONAL/190/3/2019
PENDALAMAN MATERI BIOLOGI
MODUL 3
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP
KEGIATAN BELAJAR 1
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
Penulis
Dr. Martina Restuati, M.Si
Dr. Fauziyah Harahap, M.Si
Dra. Cicik Suriani, M.Si
Drs. Puji Prastowo, M.Si
Ahmad Shafwan S. Pulungan, S.Pd, M.Si
Wasis Wuyung Wisnu Brata, S.Pd, M.Pd
Eko Prasetya, M.Sc
Nanda Pratiwi, S.Pd, M.Pd
KEMENTERIAN PENDIDIDKAN DAN KEBUDAYAAN
2019
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN
DAFTAR ISI
i
1
1.1.Deskripsi Singkat 1
1.2.Relevansi 1
1.3.Petunjuk Belajar 1
2. INTI 3
2.1.Capaian Pembelajaran 3
2.2.Pokok Materi 3
2.3.Uraian Materi 3
i
1
1. PENDAHULUAN
1.1. Deskripsi Singkat
Setiap makhluk hidup termasuk tumbuhan, akan mengalami perubahan
bentuk, ukuran, maupun volumenya. Dalam jangka waktu tertentu, biji yang
kalian tanam di kebun akan memunculkan akar, batang, dan daun. Akhirnya,
bentuk tersebut berubah menjadi tumbuhan dewasa yang lengkap dengan bagian
akar, batang, dan daun. Bahkan, ada yang sampai menghasilkan bunga dan buah.
Hal ini disebabkan karena mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Tumbuh dan berkembang merupakan sifat yang diberikan oleh Tuhan Yang
Maha Esa kepada setiap makhluk hidup. Akan tetapi, apakah Anda menyadari arti
pertumbuhan dan perkembangan tersebut? Pada materi ini, saudara akan
mempelajari pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Bagaimana proses
pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup dengan baik dan benar.
1.2.Relevansi
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta menjelaskan
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, dapat mengidentifikasi tahapan
pertumbuhan pada tumbuhan ( perkecambahan, organ tumbuhan kurva sigmoid
pertumbuhan). Dapat mengidentifikasi proses perkembangan pada tumbuhan.
Dapat membedakan proses perkecambahan epigeal dan hipogeal, serta dapat
menerapkan dan mengaplikasikan langsung bagaimana pemanfaatannya untuk
masyarakat umum. Apabila telah mampu memahami dengan baik dan benar
peserta dapat melanjutkan ke kegiatan belajar selanjutnya dengan bimbingan
instruktur dan fasilitator.
1.3.Petunjuk Belajar
Kegiatan belajar pertama ini menjelaskan tentang pertumbuhan dan
perkembangan memberikan contoh dengan baik dan benar. Setiap mempelajari
satu kegiatan belajar, Anda harus mulai dari memahami capaian dan sup capaian
kegiatan pembelajarannya, menguasai pengetahuan pendukung (Uraian Materi),
melaksanakan tugas-tugas, dan mengerjakan soal latihan. Pada uraian materi
2
dilengkapi dengan contoh dan ilustrasi untuk membantu anda memahami materi
kegiatan belajar ini. Pada akhir kegiatan pembelajaran dilengkapi rangkuman
materi pembelajaran dan untuk meningkatkan pemahaman anda dalam kegiatan
belajar ini maka diakhir materi terdapat tugas formatif. Dalam mengerjakan soal
latihan, Anda jangan melihat Kunci Jawaban soal terlebih dahulu, sebelum Anda
menyelesaikan soal latihan. Apabila Anda mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugas ini, konsultasikan dengan fasilitator. Setelah Anda merasa
benar-benar menguasai seluruh kegiatan belajar dalam modul ini, mintalah
evaluasi dari fasilitator. Anda untuk dapat dinyatakan telah benar-benar
menguasai kompetensi tersebut sehingga Anda mendapatkan sertifikat
kompetensi.
3
2. INTI
2.1. Capaian Pembelajaran (CPBS)
Menguasai materi esensial Mata Pelajaran Biologi SMA termasuk advance
material materi bidang studi biologi yang mencakup:
1) keragaman dan keseragaman dalam makhluk hidup,
2) Struktur dan Fungsi dalam makhluk hidup,
3) Pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi,
4) Interaksi dan interdependensi,
5) Energi, materi dan organisasi kehidupan,
6) Prinsip emeliharaan keseimbangan yang dinamis dan
7) Pewarisan sifat dan Evolusi termasuk advance materials yang dapat
menjelaskan aspek ‘apa’ (konten), ‘mengapa’ (filosofi) dan ‘bagaimana’
(penerapan dalam kehidupan keseharian) dalam kerangka biologi sebagai
inkuiri.
Sub Capaian Pembelajaran (CPMK)
Mampu menganalisis konsep dan prinsip-prinsip esensial pertumbuhan,
perkembangan dan diferensiasi makhluk hidup.
2.2. Pokok-pokok Materi
1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan Tumbuhan
2. Perkecambahan
3. Pertumbuhan primer
4. Pertumbuhan sekunder
2.3. Uraian Materi
2.3.1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan (growth) merupakan proses penambahan ukuran (volume,
massa, tinggi, atau panjang) yang bersifat tidak balik (irreversible). Biasanya
dalam pertumbuhan juga terjadi penambahan komponen-komponen yang bersifat
padat, meningkatnya berat kering, dan jumlah sitoplasma. Pertumbuhan bersifat
kuantitatif, artinya dapat dinyatakan dengan satuan bilangan. Sebagai contoh:
4
pertambahan tinggi tanaman, pertambahan berat sapi, tubuh anak-anak bertambah
besar ketika menginjak remaja dan lain sebagainya.
Kemudian, apa yang dimaksud dengan perkembangan? perkembangan
(development) merupakan proses menuju kedewasaan makhluk hidup.
Perkembangan merupakan perubahan bentuk dan kompleksitas yang terjadi
menyertai pertumbuhan. Proses perkembangan bersifat kualitatif, artinya tidak
dapat di ukur. Suatu makhluk hidup dikatakan sudah dewasa penuh apabila alat
reproduksi seksualnya telah berfungsi, misalnya tumbuhan telah mampu
berbunga, sedangkan pada hewan dan manusia apabila kelenjar kelaminnya telah
mampu menghasilkan sel kelamin. Pertumbuhan dan perkembangan sering juga
disebut morfogenesis. Maka pengertian istilah perkembangan itu ditandai
(disebabkan) oleh peristiwa perubahan (pembedaan, diferensiasi) struktur dan
fungsi sel-sel makhluk hidup, dari struktur-fungsi semula ke fungsi yang baru.
Adapun ciri-ciri perkembangan adalah sebagai berikut:
a. Terjadi peningkatan kualitatif individu.
b. Adanya proses pematangan organ-organ reproduksi.
c. Tidak dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah, panjang, maupun berat
/tidak dapat diukur.
d. Bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Artinya proses
perkembangan terus terjadi sampai makhluk hidup tersebut mati.
e. Terdapat pada alat perkembang biakan / reproduksi
f. Reproduksi secara miosis
Contoh dari perkembangan antara lain: terbentuknya bunga. Perkembangan
pada tumbuhan berbiji diawali dengan pertemuan antara sel kelamin jantan dan
sel kelamin betina, menjadi biji, berkecambah, tumbuh menjadi tanaman kecil
yang sempurna, dan berlanjut tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan
dewasa. Tumbuhan dewasa akan berbunga dan berbuah. Perkembangan yang
terjadi pada bentuk saja tidak memungkinkan suatu organ tumbuhan
melaksanakan fungsinya. Masing- masing organ, misalnya daun, memiliki sel
dengan fungsi tertentu dan ditempatkan di lokasi tertentu. Sebagai contoh, sel
5
penyangga yang membatasi stomata sangat berbeda struktur dan fungsinya
dengan sel- sel yang ada di sekitarnya pada epidermis. Contoh lain adalah
perkembangan xilem dan floem dari kambium pembuluh selama pertumbuhan
sekunder. Struktur dan fungsi sel yang spesifik ini merupakan suatu proses yang
disebut diferensiasi sel.
2.3.2. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan tingkat tinggi diawali
dari biji. Biji merupakan hasil pembuahan (fertilisasi) antara spermatozoid dengan
ovum yang tumbuh menjadi zigot. Zigot kemudia tumbuh menjadi embrio.
Embrio didalam biji dilengkapi dengan cadangan makanan (endosperma).
Selanjutnya embrio akan berkecambah menghasilkan individu muda. Dalam
perkecambahan tersebut, sel-sel embrio membelah Proses ini mneghasilkan
banyak sel dalam bentuk, letak, fungsi, struktur, dan susunan biokimia yang
berbeda-beda.
a) Struktur Biji
Biji adalah alat reproduksi, penyebaran, dan kelangsungan hidup suatu
tumbuhan. Selain itu, bagi tumbuhan berbiji, biji merupakan awal dari kehidupan
tumbuhan baru di luar induknya. Jika biji tanaman dikotil seperti kacang-
kacangan, saudara belah menjadi dua, saudara akan mendapatkan struktur biji
yang terdiri atas plumula, hipokotil, radikula, kotiledon dan embrio. Sedangkan,
struktur biji tanaman monokotil, misalnya jagung terdiri atas koleoptil, plumula,
radikula, koleoriza, skutelum dan endosperma. Bagian-bagian biji tersebut
mempunyai fungsi masing-masing untuk pertumbuhan tanaman. Pada biji
tanaman dikotil maupun monokotil, plumula merupakan poros embrio
yangtumbuh ke atas yang selanjutnya akan tumbuh menjadi daun pertama,
sedangkan radikula adalah poros embrio yang tumbuh kebawah dan akan menjadi
akar primer. Pada tanaman monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami
modifikasi menjadi skutelum dan koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat
penyerap makanan yang terdapat di dalam endosperma, sedangkan koleoptil
6
berfungsi melindungi plumula. Selain itu, pada jagung juga terdapat koleoriza
yang berfungsi melindungi radikula.
Gambar 1. Struktur Biji Dikotil dan Monokotil
b) Perkecambahan
Pertumbuhan dan perkembangan telah dimulai sejak biji terkena air.
Setelah terjadi proses imbibisi (masuknya air ke dalam biji), embrio di dalam biji
melakukan perbanyakan sel. Pada tahapan tertentu, sel mengalami proses
diferensiasi. Pada tahapan ini, sel-sel mengalami proses penambahan jenis dan
fungsi sel menjadi jelas. Tahap berikutnya adalah proses pembentukan organ-
organ yang disebut organogenesis. Dengan organogenesis ini, struktur dan fungsi
menjadi semakin lengkap. Proses ini disebut perkembangan atau morfogenesis.
Proses perkecambahan diawali dengan berubahnya struktur embrio biji
menjadi tumbuhan kecil di dalam biji yaitu terlihat daun kecil, calon batang, dan
calon akar. Dua faktor yang memengaruhi perkecambahan yaitu faktor internal
(dari dalam) dan faktor eksternal (dari luar atau lingkungan). Faktor internal
7
meliputi tingkat kemasakan biji, ukuran biji, absorbansi (daya serap biji terhadap
air), dan ada tidaknya zat penghambat. Faktor eksternal meliputi suhu, O2, dan
air.
Mengapa setelah biji terinduksi oleh air, embrio biji memiliki kemampuan
untuk tumbuh? Setelah biji menyerap air (imbibisi), biji membesar sehingga kulit
biji pecah. Secara umum, proses perkecambahan terjadi secara kimiawi. Dengan
masuknya air ke dalam biji, enzim akan bekerja dengan aktif. Jika embrio terkena
air, embrio menjadi aktif dan melepaskan hormon giberelin (GA). Hormon ini
memacu aleuron untuk membuat (mensintesis) dan mengeluarkan enzim. Enzim
yang dikeluarkan antara lain enzim α−amilase, maltase, dan enzim pemecah
protein.
Gambar 2. Proses perkecambahan biji. Gambar jagung yang dibuka hingga
terlihat bagian aleuron, embrio, dan endosperma. Gambar tersebut
menggambarkan urutan proses: (a) embrio menyerap air, (b) embrio
mengeluarkan GA ke aleuron, (c) aleuron mengeluarkan enzim dan enzim
menuju ke endosperma, (d) enzim bekerja menguraikan zat makanan
hingga diperoleh energi untuk perkecambahan. (sumber: Reece et.el.,
2011)
Amilase merubah amilum (pati) menjadi maltosa. Maltosa dihidrolisis
oleh maltase menjadi glukosa. Metabolisme glukosa menghasilkan energi dan
atau senyawa-senyawa untuk menyusun struktur tubuh tumbuhan. Pembentukan
energi ini membutuhkan oksigen (O2). Oleh sebab itu, proses perkecambahan
membutuhkan oksigen. Protein yang ada dipecah menjadi asam amino yang
8
Tipe Perkecambahan
berfungsi menyusun struktur sel dan enzim-enzim baru. Enzim-enzim di dalam
biji dapat bekerja dengan baik pada suhu tertentu, sedangkan suhu yang tinggi
dapat merusak enzim. Cahaya pada proses perkecambahan dapat memengaruhi
hormone auksin. Hormon ini rusak atau terurai jika terkena intensitas cahaya yang
tinggi. Dengan demikian, pertumbuhan kecambah akan ke arah datangnya cahaya.
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio didalam biji menjadi
tanaman baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai.
Proses perkecambahan ini memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang
memadai,persediaan oksigen yang cukup, kelembapan, dan cahaya.Struktur biji
yang berbeda antara tumbuhan monokotil dandikotil akan menghasilkan struktur
kecambah yang berbedapula. Pada tumbuhan monokotil, struktur kecambah
meliputiradikula, akar primer, plumula, koleoptil, dan daun
pertama.Sedangkan, pada kecambah tumbuhan dikotil terdiri atas akar primer,
hipokotil, kotiledon, epikotil, dan daun pertama.
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu epigeal dan hipogeal.
1. Pada perkecambahan Epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena
terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas. Contoh:
perkecambahan pada kacang hijau (Phaseolus sp.), kacang tanah (Arachis
hypogaea) dan kapas (Gossypium sp).
Gambar 3. Perkembangan Epigeal
9
2. Pada perkecambahan Hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah,
sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan
epikotil yang memanjang ke arah atas.Contoh: perkecambahan kacang kapri
(Pisum sativum), dan jagung (Zea mays).
Gambar 4. Perkembangan Hipogeal
Makanan untuk pertumbuhan embrio diperoleh dari cadangan makanan
karena belum terbentuknya klorofil yang diperlukan dalam fotosintesis. Pada
tumbuhan dikotil makanan diperoleh dari kotiledon, sedangkan pada tumbuhan
monokotil diperoleh dari endosperma.
c) Pertumbuhan Primer
Jaringan khusus yang mengalami pertumbuhan dengan cara pembelahan
dan pembesaran sel, disebut meristem. Sel-sel pada jaringan meristem primer
membelah terus-menerus, 1 sel menjadi 2 sel, 2 sel menjadi 4 sel, 4 sel menjadi 8
sel, 8 sel menjadi 16 sel dan seterusnya. Hal inilah yang disebut pertumbuhan
primer. Selain membelah, sel juga mengalami penambahan ukuran (membesar
dan memanjang). Pertumbuhan primer terjadi pada ujung akar dan ujung batang.
Pada jaringan meristem ini terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh
batang.
1. Titik Tumbuh Akar
Pada tahun 1758, Henri Louis, dkk dilaporkan sebagai orang yang pertama
kali mengamati pertumbuhan sel di daerah akar, dengan menyisipkanperak tipis
pada akar. Pada tahun 1980, Erickson dan Silkmelaporkan hasil percobaannya
10
bahwa pada daerah pemanjangan jaraktinta semakin berjauhan.Pada bagian
meristem apikal (meristem ujung), akar tumbuhan dilindungi oleh tudung akar
(kaliptra). Tudung akar juga berfungsi untuk menembus tanah karena sel-sel di
bagian ini mengeluarkan cairan polisakarida. Akibat cairan inilah tanah menjadi
lunak. Titik tumbuh akar adalah pada bagian jaringan meristem yang memiliki
tudung akar. Berdasarkan strukturnya, titik tumbuh akar dibedakan menjadi
daerah pembelahan sel, daerah pemanjangan sel dan daerah diferensiasi.
Daerah pembelahan sel terdapat pada bagian ujung, di belakang tudung akar.
Pada daerah ini terdapat meristem primer dan meristem apical dengan sel-sel yang
aktif membelah (meristematik). Meristem primer terdiri atas tiga sistem jaringan
yaitu protoderm (lapisan terluar yang akan menjadi jaringan epidermis),
meristem dasar (lapisan kedua yang berada di sebelah dalam protoderm dan akan
menjadi jaringan dasar), dan prokambium (merupakan lapisan dalam yang akan
menjadi stele atau silinder pusat). Meristem apikal merupakan pusat pembelahan
sel. Daerah pemanjangan sel terdapat di belakang daerah pembelahan. Sel-sel
pada daerah ini memiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
Gambar 5. Daerah Titik Tumbuuh Akar (sumber: Reece et.el., 2011)
Pada daerah diferensiasi, sel-sel pada tiga sistem jaringan meristem
mengalami proses diferensiasi, sehingga memiliki struktur dan fungsi khusus.
Epidermis pada daerah diferensiasi sudah terdiferensiasi dan tumbuh bulu-bulu
akar yang berfungsi untuk menyerap unsur-unsur hara dari dalam tanah. Oleh
11
sebab itu, daerah diferensiasi dikatakan mengalami organogenesis secara
sempurna.
2. Titik Tumbuh pada batang
Titik tumbuh batang terdapat pada ujung batang. Ujung batang merupakan
jaringan meristem yang sel-selnya aktif membelah. Pada ujung batang terdapat
meristem apikal sebagai daerah pertumbuhan. Jaringan meristem membelah
membentuk bangunan
seperti kubah.
Jaringan meristem
pada batang dibagi
menjadi 2 yaitu
meristem embrional
dan meristem
kambium. Meristem
Gambar 6. Penampang Tengah Membujur Ujung
embrional ditemukan
pada saat perkecambahan, sedangkan meristem kambium ditemukan setelah
tanaman tumbuh dan berkembang secara lengkap. Primordia daun tumbuh di
kanan kiri meristem apikal. Tunas samping yang akan membentuk cabang disebut
tunas aksiler. Batang memiliki daerah pemanjangan dan daerah diferensiasi.
Daerah pembelahan pada batang yang sedang tumbuh lebih jauh letaknya dari
ujung, dibandingkan dengan daerah pembelahan pada akar. Pada beberapa jenis
Gymnospermae (tumbuh an berbiji terbuka) dan dikotil terletak beberapa
sentimeter di bawah ujung. Pertumbuhan primer batang dapat diukur
menggunakan alat yang disebut auksanometer.
d. Pertumbuhan Sekunder
Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang sel-selnya aktif
membelah. Pada tumbuhan dikotil, jaringan xylem dan floem primer terdapat pada
batang dan akar yang hidup selama periode yang relatif pendek. Kemudian,
12
fungsinya diambil alih oleh jaringan pembuluh sekunder yang dihasilkan oleh
kambium yang aktif membelah.
Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk floem sekunder, dan ke
arah dalam membentuk xilem sekunder sehingga batang tumbuhan bertambah
besar. Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem sekunder ini disebut
pertumbuhan sekunder. Semua jaringan yang ada di sebelah dalam kambium
disebut kayu, sedangkan di sebelah luar kambium disebut kulit atau papagan.
Pembentukan xilem dan floem sekunder pada batang terjadi karena
aktivitas kambium yang dipengaruhi oleh musim. Jika kondisi lingkungan kurang
menguntungkan, maka aktivitas kambium menjadi rendah sehingga xilem dan
floem sekunder yang dihasilkan sedikit. Namun sebaliknya, pada musim hujan,
aktivitas kambium ini akan meningkat. Perbedaan aktivitas kambium akan
menghasilkan jejak pada batang yang disebut lingkaran tahun.
Gambar 7. Skema Anatomi Batang Sebuah Pohon
Sama halnya dengan semua organisme, pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan diatur oleh kombinasi faktor genetik dan pengaruh lingkungan. Hal ini
berkenaan dengan karakteristik tumbuhan yaitu: 1) memiliki kemampuan
merespon sejumlah sinyal dari lingkungan seperti fotoperiode, perubahan suhu,
dan kelembaban; 2) memproduksi zat kimia pengatur tumbuh tumbuhan (hormon)
13
sebagai mediator sinyal dari lingkungan; 3) memiliki kode gen enzim yang
mengkatalis reaksi kimia untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan adalah faktor genetik (gen) dan hormon. Hormon yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman disebut fitohormon, antara lain auksin, giberelin,
sitokinin, asam absisat, dan etilen. Faktor eksternal yang memengaruhi
pertumbuhan pada tumbuhan, antara lain nutrisi, cahaya, suhu, kelembapan, dan
aerasi. Penjelasan lebih lanjut tentang faktor-faktor pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup ada pada kegiatan belajar 3.

More Related Content

What's hot

Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganNurhidayah Yusuf
 
Biologi kelas XII IPA
Biologi kelas XII IPABiologi kelas XII IPA
Biologi kelas XII IPAIkha Mardiyah
 
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Arif nor fauzi
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihUnhy Doel
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganSoga Biliyan Jaya
 
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanM23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanFeisal Rachman Soedibja
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanPertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanUci Wulansari
 
Perkecambahan
PerkecambahanPerkecambahan
Perkecambahanf' yagami
 
2. pertumbuhan dan perkembangan
2. pertumbuhan dan perkembangan2. pertumbuhan dan perkembangan
2. pertumbuhan dan perkembanganAndi Hafiidh
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPATezzara Clara Sutjipto
 
Tugas biologi pertumbuhan dan perkembangan
Tugas biologi pertumbuhan dan perkembanganTugas biologi pertumbuhan dan perkembangan
Tugas biologi pertumbuhan dan perkembanganmarwahhh
 
ppt biologi bab 1 kelas 12
ppt biologi bab 1 kelas 12ppt biologi bab 1 kelas 12
ppt biologi bab 1 kelas 12umi_fadhilah
 
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)Muhamad Toha
 
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidup
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidupKelompok 12 perkembangan makhluk hidup
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidupNanda Reda
 
RPP SMA Biologi Kelas XII
RPP SMA Biologi Kelas XIIRPP SMA Biologi Kelas XII
RPP SMA Biologi Kelas XIIDiva Pendidikan
 
Rpp ipa kals vii smtr 2 SMP N 3 Pasarwajo
Rpp ipa kals vii smtr 2 SMP N 3 PasarwajoRpp ipa kals vii smtr 2 SMP N 3 Pasarwajo
Rpp ipa kals vii smtr 2 SMP N 3 PasarwajoManampa Rizair
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihNur Haida
 

What's hot (20)

Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Biologi kelas XII IPA
Biologi kelas XII IPABiologi kelas XII IPA
Biologi kelas XII IPA
 
PPT M2 KB3
PPT M2 KB3PPT M2 KB3
PPT M2 KB3
 
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benih
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanM23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanPertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
 
Perkecambahan
PerkecambahanPerkecambahan
Perkecambahan
 
2. pertumbuhan dan perkembangan
2. pertumbuhan dan perkembangan2. pertumbuhan dan perkembangan
2. pertumbuhan dan perkembangan
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
 
Tugas biologi pertumbuhan dan perkembangan
Tugas biologi pertumbuhan dan perkembanganTugas biologi pertumbuhan dan perkembangan
Tugas biologi pertumbuhan dan perkembangan
 
ppt biologi bab 1 kelas 12
ppt biologi bab 1 kelas 12ppt biologi bab 1 kelas 12
ppt biologi bab 1 kelas 12
 
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
 
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidup
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidupKelompok 12 perkembangan makhluk hidup
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidup
 
RPP SMA Biologi Kelas XII
RPP SMA Biologi Kelas XIIRPP SMA Biologi Kelas XII
RPP SMA Biologi Kelas XII
 
Rpp ipa kals vii smtr 2 SMP N 3 Pasarwajo
Rpp ipa kals vii smtr 2 SMP N 3 PasarwajoRpp ipa kals vii smtr 2 SMP N 3 Pasarwajo
Rpp ipa kals vii smtr 2 SMP N 3 Pasarwajo
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Similar to Biologi M3KB1

BIOLOGI_M3KB3
BIOLOGI_M3KB3 BIOLOGI_M3KB3
BIOLOGI_M3KB3 ppghybrid4
 
Laporan praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Laporan  praktikum biologi Pertumbuhan dan PerkembanganLaporan  praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Laporan praktikum biologi Pertumbuhan dan PerkembanganWafiqhah Abbas
 
IPA Modul 2 KB 3 Rev
IPA Modul 2 KB 3 RevIPA Modul 2 KB 3 Rev
IPA Modul 2 KB 3 RevPPGhybrid3
 
Bahan ajar kleas 2
Bahan ajar kleas 2Bahan ajar kleas 2
Bahan ajar kleas 2Evietan Fina
 
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)massonie44
 
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan PerkembanganPertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan PerkembanganRia Astariyan
 
Rpp biologi kurikulum 2013 kelas xii semester 1
Rpp biologi kurikulum 2013 kelas xii semester 1Rpp biologi kurikulum 2013 kelas xii semester 1
Rpp biologi kurikulum 2013 kelas xii semester 1Soedarmono Soedarmono
 
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUNPRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUNMira Sandrana
 
RPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdf
RPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdfRPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdf
RPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdfLIDYANATALIAPASORONG
 
Ruang_Lingkup_Kegunaan_dan_Cara-cara_Mempelajari_Embriologi.pdf
Ruang_Lingkup_Kegunaan_dan_Cara-cara_Mempelajari_Embriologi.pdfRuang_Lingkup_Kegunaan_dan_Cara-cara_Mempelajari_Embriologi.pdf
Ruang_Lingkup_Kegunaan_dan_Cara-cara_Mempelajari_Embriologi.pdfAgathaHaselvin
 

Similar to Biologi M3KB1 (20)

BIOLOGI_M3KB2
BIOLOGI_M3KB2BIOLOGI_M3KB2
BIOLOGI_M3KB2
 
BIOLOGI_M3KB3
BIOLOGI_M3KB3 BIOLOGI_M3KB3
BIOLOGI_M3KB3
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Laporan praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Laporan  praktikum biologi Pertumbuhan dan PerkembanganLaporan  praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Laporan praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
 
IPA Modul 2 KB 3 Rev
IPA Modul 2 KB 3 RevIPA Modul 2 KB 3 Rev
IPA Modul 2 KB 3 Rev
 
Bahan ajar kleas 2
Bahan ajar kleas 2Bahan ajar kleas 2
Bahan ajar kleas 2
 
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)
 
Makalah tari
Makalah tariMakalah tari
Makalah tari
 
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan PerkembanganPertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan Perkembangan
 
Rpp biologi kurikulum 2013 kelas xii semester 1
Rpp biologi kurikulum 2013 kelas xii semester 1Rpp biologi kurikulum 2013 kelas xii semester 1
Rpp biologi kurikulum 2013 kelas xii semester 1
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pertumbuhan perkembangan
Pertumbuhan perkembanganPertumbuhan perkembangan
Pertumbuhan perkembangan
 
BIOLOGI_M3KB4
BIOLOGI_M3KB4BIOLOGI_M3KB4
BIOLOGI_M3KB4
 
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUNPRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN
 
Ppt 1
Ppt 1Ppt 1
Ppt 1
 
RPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdf
RPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdfRPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdf
RPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdf
 
Makalah Biologi
Makalah BiologiMakalah Biologi
Makalah Biologi
 
Gbpp fak farmasi
Gbpp fak farmasiGbpp fak farmasi
Gbpp fak farmasi
 
Ruang_Lingkup_Kegunaan_dan_Cara-cara_Mempelajari_Embriologi.pdf
Ruang_Lingkup_Kegunaan_dan_Cara-cara_Mempelajari_Embriologi.pdfRuang_Lingkup_Kegunaan_dan_Cara-cara_Mempelajari_Embriologi.pdf
Ruang_Lingkup_Kegunaan_dan_Cara-cara_Mempelajari_Embriologi.pdf
 

More from ppghybrid4

BIOLOGI_M6KB4 PPT
BIOLOGI_M6KB4 PPTBIOLOGI_M6KB4 PPT
BIOLOGI_M6KB4 PPTppghybrid4
 
BIOLOGI_M6KB4 PDF
BIOLOGI_M6KB4 PDFBIOLOGI_M6KB4 PDF
BIOLOGI_M6KB4 PDFppghybrid4
 
BIOLOGI_M6KB3 PPT
BIOLOGI_M6KB3 PPTBIOLOGI_M6KB3 PPT
BIOLOGI_M6KB3 PPTppghybrid4
 
BIOLOGI_M6KB2 PPT
BIOLOGI_M6KB2 PPTBIOLOGI_M6KB2 PPT
BIOLOGI_M6KB2 PPTppghybrid4
 
BIOLOGI_M6KB2 PDF
BIOLOGI_M6KB2 PDFBIOLOGI_M6KB2 PDF
BIOLOGI_M6KB2 PDFppghybrid4
 
BIOLOGI_M6KB1 PPT
BIOLOGI_M6KB1 PPTBIOLOGI_M6KB1 PPT
BIOLOGI_M6KB1 PPTppghybrid4
 
BIOLOGI_M6KB1 PDF
BIOLOGI_M6KB1 PDFBIOLOGI_M6KB1 PDF
BIOLOGI_M6KB1 PDFppghybrid4
 
BIOLOGI_M5KB4 PPT
BIOLOGI_M5KB4 PPTBIOLOGI_M5KB4 PPT
BIOLOGI_M5KB4 PPTppghybrid4
 
BIOLOGI_M5KB4 PDF
BIOLOGI_M5KB4 PDFBIOLOGI_M5KB4 PDF
BIOLOGI_M5KB4 PDFppghybrid4
 
BIOLOGI_M5KB3 PPT
BIOLOGI_M5KB3 PPTBIOLOGI_M5KB3 PPT
BIOLOGI_M5KB3 PPTppghybrid4
 
BIOLOGI_M5KB3 PDF
BIOLOGI_M5KB3 PDFBIOLOGI_M5KB3 PDF
BIOLOGI_M5KB3 PDFppghybrid4
 
BIOLOGI_M5KB2 PPT
BIOLOGI_M5KB2 PPTBIOLOGI_M5KB2 PPT
BIOLOGI_M5KB2 PPTppghybrid4
 

More from ppghybrid4 (20)

BIOLOGI_M6KB4 PPT
BIOLOGI_M6KB4 PPTBIOLOGI_M6KB4 PPT
BIOLOGI_M6KB4 PPT
 
BIOLOGI_M6KB4 PDF
BIOLOGI_M6KB4 PDFBIOLOGI_M6KB4 PDF
BIOLOGI_M6KB4 PDF
 
BIOLOGI_M6KB3 PPT
BIOLOGI_M6KB3 PPTBIOLOGI_M6KB3 PPT
BIOLOGI_M6KB3 PPT
 
BIOLOGI_M6KB2 PPT
BIOLOGI_M6KB2 PPTBIOLOGI_M6KB2 PPT
BIOLOGI_M6KB2 PPT
 
BIOLOGI_M6KB2 PDF
BIOLOGI_M6KB2 PDFBIOLOGI_M6KB2 PDF
BIOLOGI_M6KB2 PDF
 
BIOLOGI_M6KB1 PPT
BIOLOGI_M6KB1 PPTBIOLOGI_M6KB1 PPT
BIOLOGI_M6KB1 PPT
 
BIOLOGI_M6KB1 PDF
BIOLOGI_M6KB1 PDFBIOLOGI_M6KB1 PDF
BIOLOGI_M6KB1 PDF
 
BIOLOGI_M5KB4 PPT
BIOLOGI_M5KB4 PPTBIOLOGI_M5KB4 PPT
BIOLOGI_M5KB4 PPT
 
BIOLOGI_M5KB4 PDF
BIOLOGI_M5KB4 PDFBIOLOGI_M5KB4 PDF
BIOLOGI_M5KB4 PDF
 
BIOLOGI_M5KB3 PPT
BIOLOGI_M5KB3 PPTBIOLOGI_M5KB3 PPT
BIOLOGI_M5KB3 PPT
 
BIOLOGI_M5KB3 PDF
BIOLOGI_M5KB3 PDFBIOLOGI_M5KB3 PDF
BIOLOGI_M5KB3 PDF
 
BIOLOGI_M5KB2 PPT
BIOLOGI_M5KB2 PPTBIOLOGI_M5KB2 PPT
BIOLOGI_M5KB2 PPT
 
BIOLOGI_M5KB2
BIOLOGI_M5KB2BIOLOGI_M5KB2
BIOLOGI_M5KB2
 
BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1
 
BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1
 
BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4
 
BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4
 
BIOLOGI_M4KB3
BIOLOGI_M4KB3BIOLOGI_M4KB3
BIOLOGI_M4KB3
 
BIOLOGI_M4KB3
BIOLOGI_M4KB3BIOLOGI_M4KB3
BIOLOGI_M4KB3
 
BIOLOGI_M4KB2
BIOLOGI_M4KB2BIOLOGI_M4KB2
BIOLOGI_M4KB2
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

Biologi M3KB1

  • 1. No Kode: DAR2/PROFESIONAL/190/3/2019 PENDALAMAN MATERI BIOLOGI MODUL 3 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP KEGIATAN BELAJAR 1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN Penulis Dr. Martina Restuati, M.Si Dr. Fauziyah Harahap, M.Si Dra. Cicik Suriani, M.Si Drs. Puji Prastowo, M.Si Ahmad Shafwan S. Pulungan, S.Pd, M.Si Wasis Wuyung Wisnu Brata, S.Pd, M.Pd Eko Prasetya, M.Sc Nanda Pratiwi, S.Pd, M.Pd KEMENTERIAN PENDIDIDKAN DAN KEBUDAYAAN 2019
  • 2.
  • 3. HALAMAN SAMPUL DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN DAFTAR ISI i 1 1.1.Deskripsi Singkat 1 1.2.Relevansi 1 1.3.Petunjuk Belajar 1 2. INTI 3 2.1.Capaian Pembelajaran 3 2.2.Pokok Materi 3 2.3.Uraian Materi 3 i
  • 4.
  • 5. 1 1. PENDAHULUAN 1.1. Deskripsi Singkat Setiap makhluk hidup termasuk tumbuhan, akan mengalami perubahan bentuk, ukuran, maupun volumenya. Dalam jangka waktu tertentu, biji yang kalian tanam di kebun akan memunculkan akar, batang, dan daun. Akhirnya, bentuk tersebut berubah menjadi tumbuhan dewasa yang lengkap dengan bagian akar, batang, dan daun. Bahkan, ada yang sampai menghasilkan bunga dan buah. Hal ini disebabkan karena mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tumbuh dan berkembang merupakan sifat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada setiap makhluk hidup. Akan tetapi, apakah Anda menyadari arti pertumbuhan dan perkembangan tersebut? Pada materi ini, saudara akan mempelajari pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup dengan baik dan benar. 1.2.Relevansi Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, dapat mengidentifikasi tahapan pertumbuhan pada tumbuhan ( perkecambahan, organ tumbuhan kurva sigmoid pertumbuhan). Dapat mengidentifikasi proses perkembangan pada tumbuhan. Dapat membedakan proses perkecambahan epigeal dan hipogeal, serta dapat menerapkan dan mengaplikasikan langsung bagaimana pemanfaatannya untuk masyarakat umum. Apabila telah mampu memahami dengan baik dan benar peserta dapat melanjutkan ke kegiatan belajar selanjutnya dengan bimbingan instruktur dan fasilitator. 1.3.Petunjuk Belajar Kegiatan belajar pertama ini menjelaskan tentang pertumbuhan dan perkembangan memberikan contoh dengan baik dan benar. Setiap mempelajari satu kegiatan belajar, Anda harus mulai dari memahami capaian dan sup capaian kegiatan pembelajarannya, menguasai pengetahuan pendukung (Uraian Materi), melaksanakan tugas-tugas, dan mengerjakan soal latihan. Pada uraian materi
  • 6. 2 dilengkapi dengan contoh dan ilustrasi untuk membantu anda memahami materi kegiatan belajar ini. Pada akhir kegiatan pembelajaran dilengkapi rangkuman materi pembelajaran dan untuk meningkatkan pemahaman anda dalam kegiatan belajar ini maka diakhir materi terdapat tugas formatif. Dalam mengerjakan soal latihan, Anda jangan melihat Kunci Jawaban soal terlebih dahulu, sebelum Anda menyelesaikan soal latihan. Apabila Anda mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas ini, konsultasikan dengan fasilitator. Setelah Anda merasa benar-benar menguasai seluruh kegiatan belajar dalam modul ini, mintalah evaluasi dari fasilitator. Anda untuk dapat dinyatakan telah benar-benar menguasai kompetensi tersebut sehingga Anda mendapatkan sertifikat kompetensi.
  • 7. 3 2. INTI 2.1. Capaian Pembelajaran (CPBS) Menguasai materi esensial Mata Pelajaran Biologi SMA termasuk advance material materi bidang studi biologi yang mencakup: 1) keragaman dan keseragaman dalam makhluk hidup, 2) Struktur dan Fungsi dalam makhluk hidup, 3) Pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi, 4) Interaksi dan interdependensi, 5) Energi, materi dan organisasi kehidupan, 6) Prinsip emeliharaan keseimbangan yang dinamis dan 7) Pewarisan sifat dan Evolusi termasuk advance materials yang dapat menjelaskan aspek ‘apa’ (konten), ‘mengapa’ (filosofi) dan ‘bagaimana’ (penerapan dalam kehidupan keseharian) dalam kerangka biologi sebagai inkuiri. Sub Capaian Pembelajaran (CPMK) Mampu menganalisis konsep dan prinsip-prinsip esensial pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi makhluk hidup. 2.2. Pokok-pokok Materi 1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan Tumbuhan 2. Perkecambahan 3. Pertumbuhan primer 4. Pertumbuhan sekunder 2.3. Uraian Materi 2.3.1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Pertumbuhan (growth) merupakan proses penambahan ukuran (volume, massa, tinggi, atau panjang) yang bersifat tidak balik (irreversible). Biasanya dalam pertumbuhan juga terjadi penambahan komponen-komponen yang bersifat padat, meningkatnya berat kering, dan jumlah sitoplasma. Pertumbuhan bersifat kuantitatif, artinya dapat dinyatakan dengan satuan bilangan. Sebagai contoh:
  • 8. 4 pertambahan tinggi tanaman, pertambahan berat sapi, tubuh anak-anak bertambah besar ketika menginjak remaja dan lain sebagainya. Kemudian, apa yang dimaksud dengan perkembangan? perkembangan (development) merupakan proses menuju kedewasaan makhluk hidup. Perkembangan merupakan perubahan bentuk dan kompleksitas yang terjadi menyertai pertumbuhan. Proses perkembangan bersifat kualitatif, artinya tidak dapat di ukur. Suatu makhluk hidup dikatakan sudah dewasa penuh apabila alat reproduksi seksualnya telah berfungsi, misalnya tumbuhan telah mampu berbunga, sedangkan pada hewan dan manusia apabila kelenjar kelaminnya telah mampu menghasilkan sel kelamin. Pertumbuhan dan perkembangan sering juga disebut morfogenesis. Maka pengertian istilah perkembangan itu ditandai (disebabkan) oleh peristiwa perubahan (pembedaan, diferensiasi) struktur dan fungsi sel-sel makhluk hidup, dari struktur-fungsi semula ke fungsi yang baru. Adapun ciri-ciri perkembangan adalah sebagai berikut: a. Terjadi peningkatan kualitatif individu. b. Adanya proses pematangan organ-organ reproduksi. c. Tidak dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah, panjang, maupun berat /tidak dapat diukur. d. Bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Artinya proses perkembangan terus terjadi sampai makhluk hidup tersebut mati. e. Terdapat pada alat perkembang biakan / reproduksi f. Reproduksi secara miosis Contoh dari perkembangan antara lain: terbentuknya bunga. Perkembangan pada tumbuhan berbiji diawali dengan pertemuan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, menjadi biji, berkecambah, tumbuh menjadi tanaman kecil yang sempurna, dan berlanjut tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan dewasa. Tumbuhan dewasa akan berbunga dan berbuah. Perkembangan yang terjadi pada bentuk saja tidak memungkinkan suatu organ tumbuhan melaksanakan fungsinya. Masing- masing organ, misalnya daun, memiliki sel dengan fungsi tertentu dan ditempatkan di lokasi tertentu. Sebagai contoh, sel
  • 9. 5 penyangga yang membatasi stomata sangat berbeda struktur dan fungsinya dengan sel- sel yang ada di sekitarnya pada epidermis. Contoh lain adalah perkembangan xilem dan floem dari kambium pembuluh selama pertumbuhan sekunder. Struktur dan fungsi sel yang spesifik ini merupakan suatu proses yang disebut diferensiasi sel. 2.3.2. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan tingkat tinggi diawali dari biji. Biji merupakan hasil pembuahan (fertilisasi) antara spermatozoid dengan ovum yang tumbuh menjadi zigot. Zigot kemudia tumbuh menjadi embrio. Embrio didalam biji dilengkapi dengan cadangan makanan (endosperma). Selanjutnya embrio akan berkecambah menghasilkan individu muda. Dalam perkecambahan tersebut, sel-sel embrio membelah Proses ini mneghasilkan banyak sel dalam bentuk, letak, fungsi, struktur, dan susunan biokimia yang berbeda-beda. a) Struktur Biji Biji adalah alat reproduksi, penyebaran, dan kelangsungan hidup suatu tumbuhan. Selain itu, bagi tumbuhan berbiji, biji merupakan awal dari kehidupan tumbuhan baru di luar induknya. Jika biji tanaman dikotil seperti kacang- kacangan, saudara belah menjadi dua, saudara akan mendapatkan struktur biji yang terdiri atas plumula, hipokotil, radikula, kotiledon dan embrio. Sedangkan, struktur biji tanaman monokotil, misalnya jagung terdiri atas koleoptil, plumula, radikula, koleoriza, skutelum dan endosperma. Bagian-bagian biji tersebut mempunyai fungsi masing-masing untuk pertumbuhan tanaman. Pada biji tanaman dikotil maupun monokotil, plumula merupakan poros embrio yangtumbuh ke atas yang selanjutnya akan tumbuh menjadi daun pertama, sedangkan radikula adalah poros embrio yang tumbuh kebawah dan akan menjadi akar primer. Pada tanaman monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami modifikasi menjadi skutelum dan koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerap makanan yang terdapat di dalam endosperma, sedangkan koleoptil
  • 10. 6 berfungsi melindungi plumula. Selain itu, pada jagung juga terdapat koleoriza yang berfungsi melindungi radikula. Gambar 1. Struktur Biji Dikotil dan Monokotil b) Perkecambahan Pertumbuhan dan perkembangan telah dimulai sejak biji terkena air. Setelah terjadi proses imbibisi (masuknya air ke dalam biji), embrio di dalam biji melakukan perbanyakan sel. Pada tahapan tertentu, sel mengalami proses diferensiasi. Pada tahapan ini, sel-sel mengalami proses penambahan jenis dan fungsi sel menjadi jelas. Tahap berikutnya adalah proses pembentukan organ- organ yang disebut organogenesis. Dengan organogenesis ini, struktur dan fungsi menjadi semakin lengkap. Proses ini disebut perkembangan atau morfogenesis. Proses perkecambahan diawali dengan berubahnya struktur embrio biji menjadi tumbuhan kecil di dalam biji yaitu terlihat daun kecil, calon batang, dan calon akar. Dua faktor yang memengaruhi perkecambahan yaitu faktor internal (dari dalam) dan faktor eksternal (dari luar atau lingkungan). Faktor internal
  • 11. 7 meliputi tingkat kemasakan biji, ukuran biji, absorbansi (daya serap biji terhadap air), dan ada tidaknya zat penghambat. Faktor eksternal meliputi suhu, O2, dan air. Mengapa setelah biji terinduksi oleh air, embrio biji memiliki kemampuan untuk tumbuh? Setelah biji menyerap air (imbibisi), biji membesar sehingga kulit biji pecah. Secara umum, proses perkecambahan terjadi secara kimiawi. Dengan masuknya air ke dalam biji, enzim akan bekerja dengan aktif. Jika embrio terkena air, embrio menjadi aktif dan melepaskan hormon giberelin (GA). Hormon ini memacu aleuron untuk membuat (mensintesis) dan mengeluarkan enzim. Enzim yang dikeluarkan antara lain enzim α−amilase, maltase, dan enzim pemecah protein. Gambar 2. Proses perkecambahan biji. Gambar jagung yang dibuka hingga terlihat bagian aleuron, embrio, dan endosperma. Gambar tersebut menggambarkan urutan proses: (a) embrio menyerap air, (b) embrio mengeluarkan GA ke aleuron, (c) aleuron mengeluarkan enzim dan enzim menuju ke endosperma, (d) enzim bekerja menguraikan zat makanan hingga diperoleh energi untuk perkecambahan. (sumber: Reece et.el., 2011) Amilase merubah amilum (pati) menjadi maltosa. Maltosa dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Metabolisme glukosa menghasilkan energi dan atau senyawa-senyawa untuk menyusun struktur tubuh tumbuhan. Pembentukan energi ini membutuhkan oksigen (O2). Oleh sebab itu, proses perkecambahan membutuhkan oksigen. Protein yang ada dipecah menjadi asam amino yang
  • 12. 8 Tipe Perkecambahan berfungsi menyusun struktur sel dan enzim-enzim baru. Enzim-enzim di dalam biji dapat bekerja dengan baik pada suhu tertentu, sedangkan suhu yang tinggi dapat merusak enzim. Cahaya pada proses perkecambahan dapat memengaruhi hormone auksin. Hormon ini rusak atau terurai jika terkena intensitas cahaya yang tinggi. Dengan demikian, pertumbuhan kecambah akan ke arah datangnya cahaya. Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio didalam biji menjadi tanaman baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Proses perkecambahan ini memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai,persediaan oksigen yang cukup, kelembapan, dan cahaya.Struktur biji yang berbeda antara tumbuhan monokotil dandikotil akan menghasilkan struktur kecambah yang berbedapula. Pada tumbuhan monokotil, struktur kecambah meliputiradikula, akar primer, plumula, koleoptil, dan daun pertama.Sedangkan, pada kecambah tumbuhan dikotil terdiri atas akar primer, hipokotil, kotiledon, epikotil, dan daun pertama. Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu epigeal dan hipogeal. 1. Pada perkecambahan Epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas. Contoh: perkecambahan pada kacang hijau (Phaseolus sp.), kacang tanah (Arachis hypogaea) dan kapas (Gossypium sp). Gambar 3. Perkembangan Epigeal
  • 13. 9 2. Pada perkecambahan Hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang memanjang ke arah atas.Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), dan jagung (Zea mays). Gambar 4. Perkembangan Hipogeal Makanan untuk pertumbuhan embrio diperoleh dari cadangan makanan karena belum terbentuknya klorofil yang diperlukan dalam fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil makanan diperoleh dari kotiledon, sedangkan pada tumbuhan monokotil diperoleh dari endosperma. c) Pertumbuhan Primer Jaringan khusus yang mengalami pertumbuhan dengan cara pembelahan dan pembesaran sel, disebut meristem. Sel-sel pada jaringan meristem primer membelah terus-menerus, 1 sel menjadi 2 sel, 2 sel menjadi 4 sel, 4 sel menjadi 8 sel, 8 sel menjadi 16 sel dan seterusnya. Hal inilah yang disebut pertumbuhan primer. Selain membelah, sel juga mengalami penambahan ukuran (membesar dan memanjang). Pertumbuhan primer terjadi pada ujung akar dan ujung batang. Pada jaringan meristem ini terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang. 1. Titik Tumbuh Akar Pada tahun 1758, Henri Louis, dkk dilaporkan sebagai orang yang pertama kali mengamati pertumbuhan sel di daerah akar, dengan menyisipkanperak tipis pada akar. Pada tahun 1980, Erickson dan Silkmelaporkan hasil percobaannya
  • 14. 10 bahwa pada daerah pemanjangan jaraktinta semakin berjauhan.Pada bagian meristem apikal (meristem ujung), akar tumbuhan dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Tudung akar juga berfungsi untuk menembus tanah karena sel-sel di bagian ini mengeluarkan cairan polisakarida. Akibat cairan inilah tanah menjadi lunak. Titik tumbuh akar adalah pada bagian jaringan meristem yang memiliki tudung akar. Berdasarkan strukturnya, titik tumbuh akar dibedakan menjadi daerah pembelahan sel, daerah pemanjangan sel dan daerah diferensiasi. Daerah pembelahan sel terdapat pada bagian ujung, di belakang tudung akar. Pada daerah ini terdapat meristem primer dan meristem apical dengan sel-sel yang aktif membelah (meristematik). Meristem primer terdiri atas tiga sistem jaringan yaitu protoderm (lapisan terluar yang akan menjadi jaringan epidermis), meristem dasar (lapisan kedua yang berada di sebelah dalam protoderm dan akan menjadi jaringan dasar), dan prokambium (merupakan lapisan dalam yang akan menjadi stele atau silinder pusat). Meristem apikal merupakan pusat pembelahan sel. Daerah pemanjangan sel terdapat di belakang daerah pembelahan. Sel-sel pada daerah ini memiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang. Gambar 5. Daerah Titik Tumbuuh Akar (sumber: Reece et.el., 2011) Pada daerah diferensiasi, sel-sel pada tiga sistem jaringan meristem mengalami proses diferensiasi, sehingga memiliki struktur dan fungsi khusus. Epidermis pada daerah diferensiasi sudah terdiferensiasi dan tumbuh bulu-bulu akar yang berfungsi untuk menyerap unsur-unsur hara dari dalam tanah. Oleh
  • 15. 11 sebab itu, daerah diferensiasi dikatakan mengalami organogenesis secara sempurna. 2. Titik Tumbuh pada batang Titik tumbuh batang terdapat pada ujung batang. Ujung batang merupakan jaringan meristem yang sel-selnya aktif membelah. Pada ujung batang terdapat meristem apikal sebagai daerah pertumbuhan. Jaringan meristem membelah membentuk bangunan seperti kubah. Jaringan meristem pada batang dibagi menjadi 2 yaitu meristem embrional dan meristem kambium. Meristem Gambar 6. Penampang Tengah Membujur Ujung embrional ditemukan pada saat perkecambahan, sedangkan meristem kambium ditemukan setelah tanaman tumbuh dan berkembang secara lengkap. Primordia daun tumbuh di kanan kiri meristem apikal. Tunas samping yang akan membentuk cabang disebut tunas aksiler. Batang memiliki daerah pemanjangan dan daerah diferensiasi. Daerah pembelahan pada batang yang sedang tumbuh lebih jauh letaknya dari ujung, dibandingkan dengan daerah pembelahan pada akar. Pada beberapa jenis Gymnospermae (tumbuh an berbiji terbuka) dan dikotil terletak beberapa sentimeter di bawah ujung. Pertumbuhan primer batang dapat diukur menggunakan alat yang disebut auksanometer. d. Pertumbuhan Sekunder Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang sel-selnya aktif membelah. Pada tumbuhan dikotil, jaringan xylem dan floem primer terdapat pada batang dan akar yang hidup selama periode yang relatif pendek. Kemudian,
  • 16. 12 fungsinya diambil alih oleh jaringan pembuluh sekunder yang dihasilkan oleh kambium yang aktif membelah. Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk floem sekunder, dan ke arah dalam membentuk xilem sekunder sehingga batang tumbuhan bertambah besar. Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem sekunder ini disebut pertumbuhan sekunder. Semua jaringan yang ada di sebelah dalam kambium disebut kayu, sedangkan di sebelah luar kambium disebut kulit atau papagan. Pembentukan xilem dan floem sekunder pada batang terjadi karena aktivitas kambium yang dipengaruhi oleh musim. Jika kondisi lingkungan kurang menguntungkan, maka aktivitas kambium menjadi rendah sehingga xilem dan floem sekunder yang dihasilkan sedikit. Namun sebaliknya, pada musim hujan, aktivitas kambium ini akan meningkat. Perbedaan aktivitas kambium akan menghasilkan jejak pada batang yang disebut lingkaran tahun. Gambar 7. Skema Anatomi Batang Sebuah Pohon Sama halnya dengan semua organisme, pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan diatur oleh kombinasi faktor genetik dan pengaruh lingkungan. Hal ini berkenaan dengan karakteristik tumbuhan yaitu: 1) memiliki kemampuan merespon sejumlah sinyal dari lingkungan seperti fotoperiode, perubahan suhu, dan kelembaban; 2) memproduksi zat kimia pengatur tumbuh tumbuhan (hormon)
  • 17. 13 sebagai mediator sinyal dari lingkungan; 3) memiliki kode gen enzim yang mengkatalis reaksi kimia untuk pertumbuhan dan perkembangan. Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah faktor genetik (gen) dan hormon. Hormon yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman disebut fitohormon, antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, dan etilen. Faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan, antara lain nutrisi, cahaya, suhu, kelembapan, dan aerasi. Penjelasan lebih lanjut tentang faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup ada pada kegiatan belajar 3.