SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri
Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang
bekerja pada Instansi Pemerintahan. Pegawai ASN melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK)
sesuai dengan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan
publik yang professional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI.
Dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Pasal 63 Ayat (3) dan
Ayat (4) tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) mengamanatkan instansi
Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan Dasar
terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun
masa percobaan. Merujuk Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen PNS, PNS wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan untuk membangun moral, kejujuran, semangat nasionalisme
dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Karakter PNS professional dibentuk dari sikap dan perilaku PNS,
nilai-nilai dasar profesi PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI serta menguasai tugasnya sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan
publik.
Peran ASN dibidang kesehatan melalui kegiatan mewujudkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas prima di Puskesmas meliputi
pelayanan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Salah satu upaya
kesehatan masyarakat di Puskesmas yaitu melalui program gizi
masyarakat.
2
ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011)
adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan
minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali
obat dan vitamin. Namun bukan berarti setelah pemberian ASI eksklusif
pemberian ASI eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan tetapi tetap
diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 2 tahun.
ASI-Ekslusif sangatlah penting bagi bayi. Apabila bayi tidak
diberikan ASI-Ekslusif akan memiliki dampak yang tidak baik bagi bayi.
Adapun dampak memiliki risiko kematian karena diare 3,94 kali lebih
besar dibandingkan bayi yang mendapat ASI Eksklusif (Kemenkes, 2010).
Berdasarkan data Riskesdas (2018) proporsi pemberian ASI pada
bayi dan anak usia 0 sampai 5 bulan di Indonesia sebesar 37,3% dan
sebesar 20.2% di Provinsi NTB. Sedangkan berdasarkan hasil laporan gizi
Puskesmas Sambelia tahun 2021 capaian ASI-Ekslusif di Desa Bagek
Manis sebesar 86.4%.
Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI, kesibukan
ibu dalam bekerja, banyaknya iklan susu formula menjadi faktor penyebab
mengapa ibu tidak memberikan ASI.
Salah satu usaha untuk meningkatkan ASI Eksklusif yaitu dengan
membentuk kelompok pendukung ASI (KP-ASI). Kelompok Peduli ASI
(KP-ASI) adalah beberapa orang yang mengalami situasi yang sama atau
memiliki tujuan yang sama, yang bertemu secara rutin untuk saling
menceritakan kesulitan, keberhasilan, informasi dan ide berkaitan dengan
situasi yang dihadapi atau upaya mencapai tujuan yang diinginkan. KP-
ASI memiliki peran yang penting untuk membantu ibu berhasil dalam
proses menyusui, diantaranya memberikan nasihat praktis kepada ibu-ibu
hamil dan menyusui tentang perawatan payudara, cara menyusui yang baik
dan benar, manfaat ASI dan menyusui secara eksklusif dan nasehat
tentang cara mengatasi permasalahan yang ditemui pada waktu menyusui.
Selain itu KP-ASI juga berperan dalam memberikan dukungan psikologis
kepada ibu menyusui sehingga menimbulkan rasa percaya diri pada ibu.
3
Adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk
meningkatkan ASI Eksklusif antara lain:
a) Pelatihan PP-ASI bagi tokoh agama, pengajar di institusi
pendidikan keperawatan, kebidanan, gizi dan tenaga kesehatan.
b) Penyusunan materi KIE ASI Eksklusif.
c) Pengadaan materi KIE ASI Eksklusif.
d) Pendataan sasaran ASI Eksklusif
e) Penyuluhan ASI Eksklusif.
f) Sosialisasi KIE ASI Eksklusif
g) Pembinaan teknis (kunjungan lapangan)
h) Pelaporan dan evaluasi.
Kecamatan Sambelia memiliki 4 desa yang sudah membentuk KP-
ASI. Namun, saat ini kegiatan tersebut sedang terhenti. Berdasarkan
permasalahan tersebut, perlu adanya upaya revitalisasi KP-ASI.
2. Tujuan
a) Bagi Peserta
1) Sebagai prasyarat kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil.
2) Dapat mengimplementasikan nilai-nilai ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA).
b) Bagi Organisasi atau Instansi
1) Dapat memberikan pelayanan publik yang optimal.
2) Untuk memudahkan mengambil keputusan dan kebijakan.
3) Untuk menjadikan organisasi sebagai pemberi pelayanan yang
berkualitas.
c) Bagi Masyarakat atau Pasien
1) Dapat mengerti pentingnya ASI-Ekslusif.
4
2) Dapat mengetahui cara menyusui yang baik dan benar.
3) Dapat mengetahui cara merawat payudara.
4) Meningkatnya motivasi bagi pelaksana kegiatan KP-ASI.
3. Ruang Lingkup Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan selama 30 hari dimulai dari
tanggal 12 April 2021 sampai dengan 23 Mei 2021. Kegiatan akan
dilaksanakan di Puskesmas Sambelia.
5
BAB II
PENETAPAN ISU
1. Identifikasi Isu
Selama kurang lebih dua bulan bekerja di Puskesmas Sambelia,
penulis menemukan beberapa isu dan permasalahan yaitu:
a) Tingginya kasus balita stunting.
b) Kurang berjalannya konseling gizi di rawat jalan.
c) Tingginya kasus bumil KEK dan Anemia.
d) Kurang berjalannya program KP-ASI untuk mendukung ASI Ekslusif.
e) Tingginya angka balita gizi kurang.
2. Analisis Dan Pemilihan Isu
Analisis pemilihan isu yang digunakan dalam kegiatan ini adalah
menggunakan alat bantu penerapan kualitas isu yakni dengan metode
APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak).
Tabel 2.1 Analisis Isu dengan Alat Bantu APKL
No ISU
Kriteria Isu
Total Ranking
A P K L
1
Tingginya kasus balita
stunting 4 4 5 3 16 II
2
Kurang berjalannya
konseling gizi di rawat jalan 3 3 4 4 14 IV
3
Tingginya kasus bumil
KEK dan Anemia 3 3 3 3 12 V
4
Kurang berjalannya
program KP-ASI untuk
mendukung ASI Ekslusif 5 5 5 5 20 I
5
Tingginya angka balita gizi
kurang 4 3 4 4 15 III
6
Keterangan:
A : Aktual K: Kekhalayakan
P : Problematik L: Layak
Berdasarkan hasil dari analisa isu yang menggunakan metode
APKL, diperoleh 3 isu, yaitu:
1. Kurang berjalannya program KP-ASI.
2. Masih tingginya angka balita stunting.
3. Tingginya angka balita gizi kurang.
Dari ketiga isu tersebut, akan dilakukan analisa penetapan
prioritas isu menggunakan metode USG. Metode USG merupakan salah
satu cara untuk menentukan urutan prioritas isu dengan metode skoring.
Metode ini memperhatikan urgensi dari isu tersebut harus segera
ditindaklanjuti. Kriteria USG dikategorikan ke dalam rentang penilaian
skala Likert 1-5 dengan ketentuan semakin besar nilainya, maka semakin
strategis isu tersebut harus diselesaikan. Keterangan dari metode USG
dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Urgency, seberapa besar suatu isu harus dianalisis, dibahas, dan
ditindaklanjuti.
2. Seriousness, seberapa besar tingkat keseriusan suatu isu jika dikaitkan
dengan akibat yang akan ditimbulkan.
3. Growth, seberapa besar kemungkinan terburuk jika isu tersebut tidak
segera ditangani.
Dengan menggunakan metode USG, kita dapat menentukan
prioritas isu.
7
Tabel 2.2 Analisis USG
No Isu U S G Total Ranking
1
Kurang berjalannya program KP-
ASI untuk mendukung ASI
Ekslusif 5 5 5 15 I
2 Tingginya kasus balita stunting 4 4 4 12 II
3 Tingginya kasus anak gizi kurang 3 4 3 10 III
Keterangan:
Score Urgency Seriousness Growth
5 Sangat mendesak Sangat berpengaruh Sangat berdampak
4 Mendesak Berpengaruh Berdampak
3 Cukup mendesak Cukup berpengaruh Cukup berdampak
2 Tidak mendesak Tidak berpengaruh Tidak berdampak
1
Sangat tidak
mendesak
Sangat tidak
berpengaruh
Sangat tidak
berdampak
Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode APKL dan
USG maka isu yang dapat diangkat adalah “Kurang berjalannya
program kelompok pendukung ASI (KP-ASI) untuk mendukung ASI
Ekslusif”
3. Dampak Jika Isu Tidak Dipecahkan
1. Tidak tercapainya target program gizi puskesmas.
2. Bayi diberikan makanan selain ASI sebelum waktunya.
3. Banyak bayi yang tidak mencapai Kenaikan Berat Minimal (KBM).
4. Posisi dan pelekatan yang dilakukan ibu saat menyusui belum
sempurna.
4. Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan isu atau permasalahan diatas, penulis memberikan pemecahan
masalah
sebagai berikut :
8
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan.
2. Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) kepada kelompok
pendukung serta pemangku kebijakan terkait pengaktifan kembali KP-
ASI.
3. Melakukan koordinasi dengan bidan desa.
4. Pembuatan materi pre-test dan post-test.
5. Pembuatan SAP KP-ASI, SAP ASI Ekslusif dan Manajemen Laktasi.
6. Pembuatan leaflet.
7. Memberikan penyuluhan.
8. Melakukan kunjungan rumah.
9. Melakukan evaluasi pelaksanaan.
9
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
1. Deskripsi Organisasi
1. Nama Organisasi
Nama organisasi : Puskesmas Sambelia
Alamat Organisasi : Jl. SPN Belanting-Sambelia
Kepala Puskesmas : L. Muhammad Cholid, S.Kep.Ns
Visi dan Misi Puskesmas Sambelia:
Visi:
- Menjadi Puskesmas dengan pelayanan prima menuju masyarakat
Sambelia sehat dan mandiri.
Misi:
a) Memberikan pelayanan kesehatan secara prima meliputi kegiatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
b) Mengembangkan upaya kemandirian masyarakat di bidang
kesehatan
c) Mengembangkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan.
d) Meningkatkan sumber daya manusia yang professional dan
berkualitas.
e) Mengembangkan sistem manajemen puskesmas yang transparan
dan akuntabel.
Tata Nilai : Professional, Aman, Sopan, Santun, Terampil, dan
Inovatif.
b. Kedudukan Penulis dalam Struktur Organisasi
Penulis dalam organisasi masuk dalam kelompok jabatan
fungsional kesehatan yang memiliki tugas, tanggung jawab, dan
10
wewenang untuk melakukan pelayanan kesehatan publik. Penulis
sebagai Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas.
c. Tugas Pokok dan Fungsi Penulis
a. Membuat perencanaan kegiatan gizi tahunan.
b. Melaksanakan kegiatan gizi baik di dalam gedung maupun luar
gedung.
c. Melakukan konseling gizi.
d. Melatih kader gizi.
e. Melakukan komunikasi, edukasi, dan informasi gizi.
f. Menyusun standart dietetetic dan kecukupan gizi.
g. Melakukan distribusi PMT, Tablet Fe, dan Vitamin A.
h. Melakukan penyuluhan kesehatan.
i. Membuat pencatatan dan pelaporan gizi.
j. Membuat laporan posyandu.
k. Melakukan monitoring dan evaluasi hasil kegiatan.
2. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN
a) Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya. Dengan demikian kepercayaan
masyarakat (public trust) kepada birokrasi akan semakin menguat
karena aparaturnya mampu berperan sebagai kontrol demokrasi,
mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus
diperhatikan:
a. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke
bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang
penting dalam menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
11
c. Integritas : Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
d. Tanggung
Jawab
: Kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan : Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut orang atau benda.
f. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan
akuntabilitas.
g. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan
kerja, maka diperlukan keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.
h. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus
memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi : Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai tercapai tujuan akhir.
Jenis-jenis Akuntabilitas:
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:
a. Akuntablitas vertikal (vertical accountability), akuntabilitas yang
pertanggungjawaban atas pengelolaan dananya kepada otoritas
yang lebih tinggi.
b. Akuntabilitas horizontal (horizontal accountability), akuntabilitas
yang pertanggungjawabannya kepada masyarakat luas.
b. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri dan pandangan tentang rasa cinta terhadap bangsa dan negara.
12
Dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap PNS memiliki orientasi
berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara.
Nasionalisme merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila. PNS dapat mempelajari bagaimana aktualisasi
sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat
dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Indikator-indikator nasionalisme:
1) Religius (Patuh Ajaran Agama)
2) Hormat Menghormati
3) Kerjasama
4) Tidak Memaksakan Kehendak
5) Jujur
6) Amanah
7) Adil
8) Persamaan Derajat
9) Tidak Diskriminatif
10) Mencintai Sesama Manusia
11) Tenggang Rasa
12) Membela Kebenaran
13) Persatuan
14) Rela Berkorban
15) Cinta Tanah Air
16) Memelihara Ketertiban
17) Disiplin
18) Musyawarah
19) Kekeluargaan
20) Tanggung Jawab
21) Kepentingn Bersama
22) Gotong Royong
23) Sosial
24) Tidak Menggunakan Hak Yang Bukan Miliknya
13
25) Hidup Sederhana
26) Kerja Keras
27) Menghargai Karya Orang Lain
c. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas, guna menjamin
adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal yang baik
dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai
nilai-nilai yang dianut.
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni:
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
b. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
c. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik yaitu:
a. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
b. Dimensi Modalitas
c. Dimensi Tindakan Integritas Publik
Indikator nilai-nilai dasar etika publik, yaitu :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
14
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindalan kita untuk menjaga mutu
kineja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan
publik dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh
individu terhadap produk/jasa berupa ukuran baik/buruk. Bidang
apapun yang menjadi tanggungjawab PNS semua mesti dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder
Nilai-nilai Komitmen Mutu:
a. Efektivitas: dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat
mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas
menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari
performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas,
ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga
diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat
efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan
pikiran dalam melaksanakan kegiatan. Efisiensi organisasi
ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan
manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah
keluaran tertentu.
15
c. Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam
(internal) untuk melakukan perubahan, atau bisa juga karena
ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal misalnya
permintaan pasar. Inovasi dalam layanan publik harus
mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga
akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
dan mindset baru sebagai aparatur penyelenggara
pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme
layanan publik yang berbeda dengan sebelumnya, bukan
sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
d. Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu
menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan
keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan
sehingga pelanggan menjadi puas dalam pelayanan.
e. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan
norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi,
merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun
tidak langsung. Tindak pidana korupsi terdiri dari kerugian negara,
suap menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan,
benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi. Indikator
nilai dasar anti korupsi adalah jujur, disiplin, tanggungjawab, kerja
keras, sederhana, mandiri, adil dan berani serta peduli (Tim Penulis
Pemberantasan Korupsi, 2015).
Korupsi sering disebut dengan kejahatan luar biasa karena
dampaknya dapat menyebabkan kerusakan yang luar biasa baik
dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan
yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam
16
kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara
jangka panjang. Korupsi menurut UU No. 20 Tahun 2001
didefinisikan sebagai tindakan melawan hukum dengan maksud
memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi yang berakibat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. menurut
UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak
pidana korupsi yang terdiri dari:
1) Kerugian keuangan negara,
2) Suap-menyuap,
3) Pemerasan,
4) Perbuatan curang,
5) Penggelapan dalam jabatan,
6) Benturan kepentingan dalam pengadaan, dan
7) Gratifikasi.
Adapun Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah meliputi:
1) Kejujuran
Jujur dapat diddefinisikan sebagai lurus hari, tidak berbohonh, dan
tidak curang. Jujur adalah salah satu sifat yang sangat penting
dalam kehidupan pegawai, tanpa sifat jujur pegawai tidak akan
dipercaya dalam kehidupan sosialnya.
2) Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Nilai kepedulian sangat penting bagi seorang
pegawai dalam kehidupan di tempat kerja dan di masyarakat.
3) Kemandirian
Kondisi mandiri dapat diartikan sebagai proses
mendewasakan diri yaitu dengan tidak bergantung pada orang
lain untuk mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya.
4) Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan.
5) Tanggung Jawab
17
Tanggung jawab adalah menerima segala sesuatu perbuatan
yang salah baik itu disengaja maupun tidak disengaja.
Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan dan kesadaran
akan kewajiban menerima dan menyelesaikan semua
masalah yang telah dilakukan.
6) Kerja Keras
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan, dimana
kemauan menimbulkan asosiasi dengan ketekadan,
ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya kerja, pendirian,
pengendalian diri, keberanian, ketabahan, keteguhan, tenaga,
kekuatan dan pantang mundur.
7) Sederhana
Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup boros,
hidup sesuai dengan kemampuannya dan dapat memenuhi
semua kebutuhannya. Prinsip hidup sederhara merupakan
parameter penting dalam menjalin hubungan antara sesama
karena prinsip ini akan mengatasi permasalahan kesenjangan
sosial, iri, dengki, tamak, egosi dan juga menghindari dari
keinginan yang berlebihan.
8) Keberanian
Nilai keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan dalam
bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran, berani
mengakui kesalahan, berani bertanggungjawab dan lain
sebagainya.
9) Keadilan
Adil berarti adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak
memihak.
3. Rancangan Kegiatan
Kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan setelah kembali ke unit
kerja penulis, dijabarkan dengan sistematis untuk kegiatan yang akan
dilaksanakan dan di dalamnya juga dijelaskan mengenai tahapan kegiatan
18
dan hasil yang diharapkan dari kegiatan yang disusun. Adapun detail
rancangan aktualisasi tersebut sebagai berikut:
19
NO KEGIATAN
TAHAPAN
KEGIATAN
OUTPUT/HASIL
KEGIATAN
NILAI-NILAI DASAR
TEKNIK
AKTUALISASI
KONTRIBUSI
TERHADAP
VISI MISI
ORGANISASI
PENILAIAN
NILAI-NILAI
ORGANISASI
1 Melakukan
konsultasi
dengan atasan
a. Memaparkan
isu yang
diangkat dan
inovasi yang
akan dilakukan
dalam
memecahkan isu
tersebut.
b. Meminta
Koordinator
Gizi selaku
Konselor ASI
untuk
memberikan
penyuluhan.
c. Meminta saran
dan pendapat
atasan.
a. Mendapatkan
persetujuan dan
masukan dari atasan.
a. Akuntabilitas:
memiliki tanggung
jawab dan konsistensi
terhadap rancangan
kegiatan yang
dilakukan.
b. Nasionalisme:
mengarahkan
keputusan berdasarkan
hasil diskusi atau
musyawarah serta
menggunakan kalimat
dan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
c. Etika Publik:
mengemukakan isu dan
inovasi yang akan
dilakukan dengan
sopan santun
d. Komitmen Mutu:
mempertimbangkan
kegiatan yang efektif,
efisien dan inovasi
sehingga kegiatan
dapat berjalan dengan
baik.
a.Mengucapkan
salam dengan
sopan dan santun.
b.Menjelaskan
tentang kegiatan
dan tujuan
kegiatan yang
akan dilakukan.
c.Mengucapkan
terima kasih.
d.Mengucapkan
salam dan kembali
ke ruangan.
Kegiatan ini
merupakan
kontribusi
terhadap misi
Puskesmas yaitu
mengembangkan
sistem manajemen
puskesmas yang
transparan dan
akuntabel.
Meningkatkan
tanggung jawab,
sopan santun, dan
persatuan dalam
organisasi.
2 Berkoordinasi a. Menjelaskan a. Tercapainya a. Nasionalisme: tidak a.Mengucapkan Kegiatan ini Meningkatkan
20
dengan lintas
sektoral dan
anggota
kelompok
pendukung ASI
(KP-ASI)
dengan
melaksanakan
Musyawarah
Masyarakat
Desa (MMD).
isu yang
diangkat.
b. Melakukan
musyawarah
dengan
perangkat desa
dan anggota
kelompok
pendukung ASI
(KP-ASI) terkait
dengan
revitalisasi KP-
ASI.
kesepakatan tentang
pengaktifan kembali
kelompok
pendukung ASI
(KP-ASI).
membeda-bedakan satu
dengan yang lainnya.
b. Akuntabilitas:
edukasi berkelanjutan
agar terciptanya
konsistensi dalam
meningkatkan derajat
kesehatan.
c. Etika Publik:
menggunakan bahasa
yang baik dan sopan
dalam berdiskusi dengan
masyarakat.
d. Komitmen Mutu:
meningkatkan mutu
pelayanan dengan
adanya revitalisasi KP-
ASI.
salam.
b.Menjelaskan
kepada peserta
musyawarah
tentang masalah
yang ada.
c.Menjelaskan
rencana kegiatan
yang akan
dilakukan untuk
mengatasi
masalah tersebut.
d.Berdiskusi
dengan para
peserta
musyawarah.
e.Menutup acara
dan mengucapkan
salam.
merupakan
kontribusi
terhadap misi
puskesmas yaitu
meningkatkan
sumber daya
manusia yang
profesional dan
berkualitas.
kerja sama
dengan lintas
sektoral dan
melakukan
musyawarah
untuk mencapai
mufakat.
3 Berkoordinasi
dengan bidan
desa untuk
memperoleh
data sasaran.
a. Berkoordinasi
dengan lintas
program (bidan
desa)
a. Bidan desa
bersedia
memberikan data-
data yang
dibutuhkan.
a. Akuntabilitas: data
yang diberikan adalah
data real dan dapat
dipertanggungjawabkan.
b. Nasionalisme:
terjalinnya kerja sama
antar lintas program.
c. Etika Publik:
menggunakan bahasa
yang baik dan santun
dalam berkoordinasi
dengan lintas program.
d. Komitmen Mutu:
a. Mengucapkan
salam.
b. Menjelaskan
maksud dan tujuan
kepada bidan desa.
c. Mengucapkan
terima kasih,
memberi salam lalu
kembali ke
puskesmas.
Kegiatan ini
merupakan
kontribusi
terhadap misi
puskesmas yaitu
mengembangkan
sumber daya
manusia yang
profesional dan
berkualitas.
Meningkatkan
kerja sama antar
lintas program.
21
meningkatkan mutu
pelayanan.
4 Penyusunan
soal pre-test dan
post-test.
a. Mencari materi
tentang ASI
Eksklusif
kemudian
membuat soal
untuk pre-test
dan post-test.
b. Melakukan
konsultasi
dengan PJ
UKM,
Koordinator
Gizi, dan
Kepala
Puskesmas
Sambelia.
a. Mendapatkan
saran dan arahan
mengenai
pembuatan soal pre-
test dan post-test.
b. Mendapatkan
persetujuan dari
atasan.
c. Tersusunnya soal
pre-test dan post-
test.
a. Akuntabilitas:
memiliki rasa tanggung
jawab dan konsistensi
terhadap rencana
kegiatan yang akan
dilakukan.
b. Nasionalisme:
melaksanakan
keputusan berdasarkan
saran atau masukan dan
sesuai hasil
musyawarah.
c. Etika Publik: dalam
mengemukakan atau
menyampaikan
pendapat hendaknya
menggunakan bahasa
yang tepat, jelas, sopan
dan santun.
d. Komitmen Mutu:
meningkatkan
efektivitas, efisiensi, dan
orientasi mutu sehingga
kegiatan dapat berjalan
baik.
a. Mengucapkan
salam.
b. Menjelaskan
kegiatan dan tujuan
dari kegiatan yang
akan dilakukan.
c. Mengucapkan
terima kasih dan
mengucapkan
salam.
d. Kembali ke
ruangan.
Kegiatan ini
merupakan
kontribusi
terhadap visi
Puskesmas yaitu
meningkatkan
sumber daya
manusia yang
profesional dan
berkualitas.
Meningkatkan
kerja sama antar
lintas program
dan
meningkatkan
pengetahuan
masyarakat.
5 Penyusunan
SAP tentang
KP-ASI, ASI
Eksklusif, dan
Manajemen
a. Mencari
referensi tentang
peyuluhan yang
akan dilakukan.
b. Konsultasi
a. Mendapatkan
materi tentang
penyuluhan.
b. Mendapatkan
masukan tentang isi
a. Nasionalisme:
menjalankan keputusan
sesuai saran atau
masukan.
b. Etika Publik:
a. Menjelaskan
maksud dan tujuan
kegiatan.
b. Menunujukkan
rancangan SAP
Kegiatan ini
merupakan
kontribusi
terhadap visi
Puskesmas yaitu
Meningkatkan
kerja sama, sopan
santun dan
persatuan dalam
22
Laktasi kepada
koordinator gizi
Puskesmas
Sambelia.
penyuluhan.
c. Menyelesaikan
pembuatan SAP
tepat waktu.
menerima dan
melaksanakan apa yang
disarankan dalam
penyusunan SAP.
c. Akuntabilitas:
memastikan referensi
yang digunakan sesuai
dengan ilmu dan bisa
dipertanggungjawabkan.
d. Komitmen Mutu:
meningkatkan orientasi
mutu agar kegiatan
berjalan baik.
e. Anti Korupsi:
meningkatkan
kedisiplinan agar
kegiatan selesai tepat
waktu.
yang telah dibuat. memberikan
pelayanan
kesehatan secara
prima meliputi
kegiatan promotif,
preventif, kuratif,
dan rehabilitatif
dan meningkatkan
sumber daya
manusia yang
profesional dan
berkualitas.
organisasi.
6 Pembuatan
leaflet.
a. Merancang
desain leaflet.
b. Mencetak
leaflet sebanyak
sasaran.
a. Tercetaknya
leaflet sebagai
media penyuluhan.
a. Akuntabilitas:
memiliki tanggung
jawab atas kegiatan
yang akan dilakukan.
b. Etika Publik:
mendesain leaflet
dengan bahasa yang
mudah dipahami
masyarakat.
c. Komitmen Mutu:
meningkatkan efisiensi
dan inovasi.
a. Membuat leaflet
sesuai materi yang
sudah ada.
Kegiatan ini
merupakan
kontribusi
terhadap misi
Puskesmas yaitu
memberikan
pelayanan
kesehatan secara
prima meliputi
kegiatan promotif,
preventif, kuratif,
dan rehabilitatif
dan meningkatkan
sumber daya
Meningkatkan
inovasi dan
keterampilan.
23
manusia yang
profesional dan
berkualitas, serta
mengembangkan
sarana dan
prasarana
pelayanan
kesehatan.
7 Memberikan
penyuluhan.
a. Berkoordinasi
dengan kader
posyandu
tentang jadwal
penyuluhan
b. Datang ke
tempat
penyuluhan tepat
waktu dan
membuka
penyuluhan
dengan
mengucapkan
salam serta
memperkenalkan
diri kepada
sasaran.
a. Terlaksananya
penyuluhan.
b. Meningkatnya
pengetahuan sasaran
tentang KP-ASI,
pentingnya ASI
Eksklusif dan
Manajemen Laktasi.
a. Nasionalisme: tidak
membeda-bedakan satu
dengan yang lainnya.
b. Akuntabilitas:
bertanggungjawab atas
kegiatan yang dilakukan
c. Etika Publik:
menyampaikan materi
penyuluhan dengan
bahasa yang baik, jelas,
sopan dan santun serta
mudah dipahami
masyarakat.
d. Komitmen Mutu:
meningkatkan
efektivitas dan efisiensi
agar kegiatan berjalan
baik.
a. Mengucapkan
salam.
b. Memperkenalka
n diri
c. Menjelaskan
maksud dan tujuan
penyuluhan.
d. Menyampaikan
penyuluhan.
e. Melakukan sesi
tanya jawab dengan
sasaran.
f. Menutup
penyuluhan dan
mengucapkan
salam.
Kegiatan ini
memiliki
kontribusi
terhadap misi
puskesmas yaitu
“Memberikan
pelayanan
kesehatan secara
prima meliputi
kegiatan promotif,
preventif, kuratif,
dan rehabilitatif”
serta
Meningkatkan
sumber daya
Meningkatkan
Profesionalisme
dan Keterampilan
24
manusia yang
professional dan
berkualitas.
8 Melakukan
kunjungan
rumah.
a. Berkoordinasi
dengan kader.
b. Mengunjungi
rumah sasaran
yaitu ibu bayi 0-6
bulan untuk
dilihat bagaimana
cara
menyusuinya.
c. Mengunjungi
rumah sasaran
yaitu ibu bayi
usia 0-6 bulan
yang memiliki
masalah dalam
menyusui untuk
melihat
bagaimana cara
menyusuinya.
a. Ibu menyusui
bisa mempraktekkan
cara menyusui yang
baik dan benar.
b. Masalah ibu
dalam menyusui
teratasi.
a. Akuntabilitas:
memiliki tanggung
jawab atas kegiatan
yang dilaksanakan.
b. Nasionalisme: rela
berkorban waktu dan
tenaga demi
kepentingan masyarakat.
c. Etika Publik:
menggunakan bahasa
yang sopan, jelas, dan
tertata rapi ketika
menjelaskan sasaran.
d. Komitmen Mutu:
meningkatkan
efektivitas agar kegiatan
berjalan dengan baik.
a. Mengucapkan
salam.
b. Menjelaskan
maksud dan tujuan
kegiatan.
c. Melihat dan
menilai cara ibu
menyusui.
d. Berdiskusi
dengan ibu bayi.
Kegiatan ini
merupakan
kontribusi
terhadap misi
puskesmas yaitu
memberikan
pelayanan secara
prima meliputi
kegiatan promotif,
preventif, dan
kuratif.
Meningkatkan
sopan santun,
profesionalisme
dan
keterampilan.
9 Melakukan
Musyawarah
Masyarakat
Desa (MMD)
ke-2.
a. Berkoordinasi
dengan desa.
b. Membuat surat
pertemuan.
c. Melakukan
evaluasi kegiatan.
a. Ditemukan
kendala atau
masalah selama
pelaksanaan
kegiatan.
b. Berdiskusi
bagaimana
menangani masalah
tersebut.
a) Akuntabilitas:
Penulis bersikap
terbuka dan jujur
dalam
menyampaikan hasil
kegiatan.
b) Nasionalisme: Penulis
memberikan
a. Memberi salam.
b. Memberikan
surat yang dibuat.
c. Perangkat desa
mendengarkan
keluhann dari pada
kader.
d. Ditemukan
solusi dalam
Kegiatan ini
merupakan
kontribusi
terhadap misi
Puskemas yaitu
meningkatkan
sumber daya
manusia yang
Meningkatkan
ptofesionalisme,
sopan santun, dan
keterampilan.
25
pemahaman kepada
semua peserta
pertemuan.
c) Etika Publik:
menggunakan bahasa
yang baik dan santuj
saat berbicara di depan
publlik.
permasalahan yang
ada.
profesional dan
berkualitas.
10 Melakukan
monitoring dan
evaluasi
a. Mengunpulkan
hasil pre-test dan
post-test
a. Didapatkan hasil
test ibu sebelum dan
setelah diberikan
penyuluhan
a. Akuntabilitas:Penulis
bertanggungjawab
untuk merekap hasil test
peserta
b. Nasionalisme: Penulis
memberikan hasil
secara jujur
c. Komitmen Mutu:
kegiatan yang dilakukan
untuk meningkatkan
pengetahuan
a. Memeriksa hasil
jawaban peserta
dan mencocokkan
dengan kunci
jawaban yang
sudah ada
Kegiatan ini
merupakan
kontribusi
terhadap misi
Puskesmas yaitu
Mengembangkan
Sistem
Manajemen yang
Transparan dan
Akuntabel
Meningkatkan
profesionalisme.
26
4. Rencana Pelaksanaan Aktualisasi
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1
Melakukan
konsultasi
dengan pimpinan
X X
2
Membuat materi
dan soal pre-test
dan post test X X X
3
Membuat SAP
ASI Ekslusif X X X X
4
Memberikan
penyuluhan X
5
Melakukan
Musyawarah
Masyarakat
Desa (MMD)
kepada
kelompok
pendukung serta
pemangku
kebijakan terkait
pengaktifan
kembali KP-ASI X
6
Melakukan
monitoring dan
evaluasi
pelaksanaan X
7
Membuat laporan
hasil habituasi
X X X X X X X X X X X X X X X X X X
NO KEGIATAN
Hasil
dokumentasi
berupa foto
Soal pre-test
dan post test
BULAN
PORTOFOLIO
Undangan,surat
tugas, laporan
hasil, notulen,
foto
Laporan
APRIL MEI
Materi
Penyuluhan
Satuan Acara
Penyuluhan,
Surat
undangan,
daftar hadir
1
27
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
1. Hasil Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan mulai tanggal 12 Maret
samapi dengan tanggal 23 Mei 2021. Kegiatan aktualisasi ini tidak sesuai
dengan rancangan kegiatan karena penulis menyesuaikan dengan keadaan
Puskesmas saat itu. Selain itu ada perbedaan antara rancangan kegiatan
aktualisasi dengan realisasinya, yaitu pada kegiatan rancangan terdapat 6
jenis kegiatan sedangkan realisasinya bertambah menjadi 9 kegiatan.
Berikut adalah uraian kesesuaian target rancangan dan realisasi
pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
Tabel 4.1 Kegiatan 1. Melakukan konsultasi dengan atasan.
Waktu 12 Maret 2021
Output Mendapatkan persetujuan atasan dan membahas dana yang
akan digunakan dalam kegiatan.
Penjelasan Penulis melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas
dengan tujuan menjelaskan rencana kegiatan aktualisasi yang
akan dilakukan. Kegiatan ini dilakukan agar pimpinan
mengetahui semua kegiatan yang dilakukan dan agar
mendapatkan saran dan persetujuan.
Tabel 4.2 Kegiatan 2. Berkoordinasi dengan lintas sektoral dan
anggota kelompok pendukung ASI (KP-ASI) dengan
melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Waktu 16 April 2021
Output 1) Tercapainya kesepakatan tentang pengaktifan kembali
Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI)
Penjelasan Penulis menjelaskan masalah capaian ASI Eksklusif kepada
perangkat desa dan anggota KP-ASI. Selain itu, Penulis juga
memaparkan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk
meningkatkan capaian ASI Eksklusif. Diharapkan dari kegiatan
tersebut terdapat kesepakatan untuk mengaktifkan kembali
kelompok pendukung ASI (KP-ASI) untuk meningkatkan
capaian ASI Eksklusif di Desa Bagek Manis.
28
Tabel 4.3 Kegiatan 3. Berkoordinasi dengan bidan desa untuk
memperoleh data sasaran.
Waktu 12 April 2021
Output Bidan desa memberikan data ibu hamil.
Penjelasan Setelah kegiatan musyawarah dilakukan, penulis kemudian
berkoordinasi dengan bidan desa untuk mencari tahu berapa
banyak ibu hamil yang akan menjadi sasaran
Tabel 4.4 Kegiatan 4. Pembuatan soal pre-test dan post-test.
Waktu 13, 14, 15 April 2021
Output 1) Mendapatkan saran mengenai soal pre-test dan post-test
2) Mendapat persetujuan
3) Tersusunnya soal pre-test dan post-test
Penjelasan Kegiatan pre-test dan post-test dilakukan pada saat Posyandu
Keluarga. Sasaran yang melakukan kegiatan ini adalah ibu yang
memiliki bayi usia 0-6 bulan yang masih ASI Eksklusif dan ibu
hamil. Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah agar mengetahui
tingkat pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif.
Tabel 4.5 Kegiatan 5. Pembuatan Satuan Acara Penyuluhan
(SAP) tentang KP-ASI, ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi.
Waktu 17, 19, dan 20 April 2021
Output 1) Mendapat materi penyuluhan
2) Mendapat masukan tentang isi materi penyuluhan
3) Menyelesaikan SAP tepat waktu
Penjelasan Kegiatan ini dilakukan sebelum melaksanakan penyuluhan agar
materi yang akan disampaikan lebih urut dan terarah.
Tabel 4.6 Kegiatan 6. Pembuatan leaflet.
Waktu 21, 22 April 2021
Output 1) Tercetaknya leaflet sebagai media penyuluhan
Penjelasan Setelah penyusunan SAP, kegiatan selanjutnya adalah membuat
leaflet sebagi media penyuluhan. Leaflet berisi tentang informasi
penting yang memudahkan sasaran untuk mengerti materi
penyulihan yang disampaikan.
Tabel 4.7 Kegiatan 7. Memberikan penyuluhan.
Waktu 27, 28, dan 29 April 2021
Output 1)Terlaksananya penyuluhan
2)Meningkatnya pengetahuan sasaran tentang KP-ASI,
pentingnya ASI Eksklusif, dan Manajemen Laktasi
29
Penjelasan Setelah menyusun materi penyuluhan dan membuat media
penyuluhan, penulis kemudian memberikan penyuluhan kepada
sasaran tentang KP-ASI, ASI Eksklusif, dan Manajemen
Laktasi.
Penyuluhan dilakukan sebanyak 1 kali setelah pelayanan di
masing-masing posyandu dengan jumlah 56 sasaran yang terdiri
dari kader, ibu menyusui yang usia bayinya 0-6 bulan, dan ibu
hamil.
Penyuluhan dibagi menjadi 2 sesi, yaitu sesi pertama
adalah penyuluhan KP-ASI untuk kader posyandu dan sesi
kedua adalah penyuluhan ASI Eksklusif dan Manejemen Laktasi
untuk ibu hamil dan ibu menyusui.
Tabel 4.8 Kegiatan 8. Melakukan kunjungan rumah.
Waktu 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 Mei 2021
Output 1) Ibu bisa mempraktekkan cara menyusui yang baik dan benar
2) Masalah ibu dalam menyusui teratasi
Penjelasan Kegiatan selanjutnya adalah mengunjungi sasaran yang tidak
datang pada saat kegiatan penyuluhan dan memantau ibu
menyusui yang memiliki masalah saat menyusui bayi.
Tabel 4.9 Kegiatan 9. Melakukan Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD) ke-2.
Waktu 11 Mei 2021
Output 1) Membahas atau berdiskusi tentang masalah dan kendala
yang ditemukan selama melaksanakan kegiatan
2) Ditemukan cara untuk mengatasi masalah tersebut
Penjelasan Setelah melakukan seluruh rencana kegiatan yang telah
dirancang, penulis bersama dengan perangkat desa dan anggota
kelompok pendukung ASI (KP-ASI) membahas hasil kegiatan
dan melakukan evaluasi apa saja yang masih menjadi
kekurangan selama kegiatan berlangsung.
Tabel 4.10 Kegiatan 10. Monitoring dan evaluasi kegiatan
Waktu 17 Mei 2021
Output 1) Adanya peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan
Penjelasan Penulis melakukan evaluasi dengan merekap hasil pre-test
dan post-test peserta. Peserta yang hadir dalam penyuluhan ini
sebanyak 31 orang. Terdapat perbedaan nilai peserta sebelum
dan setelah diberikan penyuluhan. Rata-rata nilai peserta
sebelum diberikan penyuluhan yaitu 72,3. Sedangkan setelah
diberikan penyuluhan rata-rata nilai peserta meningkat menjadi
92,6.
Setelah dilakukan kunjungan rumah juga posisi dan
30
pelekatan ibu ketika menyusui menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Hal tersebut dibuktikan dengan ibu tidak mengeluh
putingnya sakit atau lecet lagi.
Terdapat perbedaan kegiatan kelompok pendukung ASI
(KP-ASI) setelah direvitalisasi, yaitu masing-masing kader
mempunyai tugas untuk mendampingi ibu hamil dan menyusui.
2. Kendala dan Antisipasi
Tabel 4.11 Uraian kendala dan antisipasi kegiatan aktualisasi.
No Kegiatan Kendala Antisipasi
1 Melakukan koordinasi
dengan pimpinan.
Tidak ditemukan kendala
dalam kegiatan ini.
-
2 Berkoordinasi dengan
lintas sektoral dan
anggota kelompok
pendukung ASI (KP-
ASI) dengan
melaksanakan
Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD).
Beberapa tokoh
masyarakat tidak hadir
dalam pertemuan.
Mengundang kembali
pada kegiatan pertemuan
berikutnya.
3 Berkoordinasi dengan
bidan desa untuk
memperoleh data
sasaran.
Tidak ditemukan kendala
dalam kegiatan ini.
-
4 Pembuatan soal pre-test
dan post-test.
Tidak ditemukan kendala
dalam kegiatan ini.
-
5 Pembuatan Satuan Acara
Penyuluhan (SAP).
Tidak ditemukan kendala
dalam kegiatan ini.
-
6 Pembuatan leaflet. Tidak ditemukan kendala
dalam kegiatan ini.
-
7 Memberikan penyuluhan. 1) Ibu tidak fokus
mendengarkan materi
karena anaknya rewel.
2) Beberapa sasaran
tidak datang saat
penyuluhan.
1) Meminta ibu untuk
menyusui anak atau
menitipkan anak pada
keluarga.
2) Diumumkan sehari
sebelum kegiatan
dilakukan.
31
8 Melakukan kunjungan
rumah.
Beberapa sasaran tidak
ada di rumah.
Berkoordinasi dengan
kader untuk
menginformasikan
terlebih dahulu kepada
sasaran.
9 Melakukan Musyawarah
Masyarakat Desa
(MMD) Ke-2.
Tidak ditemukan kendala
dalam kegiatan ini.
-
10 Monitoring dan evaluasi
hasil kegiatan
Tidak ditemukan kendala
dalam kegiatan ini.
-
3. Pembahasan Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan 1: Melakukan koordinasi dengan pimpinan.
a. Tahapan Kegiatan:
Penulis memaparkan kepada pimpinan kegiatan apa saja yang akan
dilakukan selama kegiatan aktualisasi ini. Dalam tahapan ini juga
penulis meminta saran dan masukan agar rancangan kegiatan yang
telah disusun menjadi lebih baik. Adapun tahapan kegiatannya
yaitu:
1) Memaparkan isu yang diangkat dan inovasi yang akan
dilakukan dalam memcahkan isu tersebut.
Penulis menjelaskan alasan mengapa mengangkat isu tersebut
kepada mentor dan koordinator gizi selaku atasan dan juga
menjelaskan inovasi yang akan dilakukan untuk memcahkan
isu tersebut.
2) Meminta koordinator gizi selaku konselor ASI untuk
memberikan penyuluhan.
Pada tahap ini penulis meminta konselor ASI untuk
memberikan penyuluhan tentang posisi dan pelekatan dalam
menyusui yang baik dan benar.
3) Meminta saran dan pendapat atasan.
Setelah menjelaskan semua rencana kegiatan yang akan
dilakukan, penulis meminta saran dan pendapat agar rencana
kegiatan menjadi lebih baik.
b. Output
32
Output yang dihasilkan adalah mendapatkan persetujuan dari
atasan dan adanya masukan dari atasan.
c. Nilai-nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Penulis memiliki tanggung jawab dan konsistensi terhadap
rancangan kegiatan yang dilakukan.
2) Nasionalisme
Penulis mengarahkan keputusan berdasarkan hasil diskusi dan
musyawarah.
3) Etika Publik
Penulis bersikap sopan dan santun dalam memaparkan isu yang
diangkat dan inovasi yang akan dilakukan.
4) Komitmen Mutu
Penulis mempertimbangkan kegiatan yang efektif, efisien dan
inovatif sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik.
5) Anti Korupsi
Penulis harus jujur dalam menyampaikan kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan.
d. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Penulis bertanggung jawab melaksakan kegiatan aktualisasi
dengan memusyawarahkan kegiatan tersebut bersama atasan dan
lintas sektoral. Koordinasi yang dilakukan untuk membahas
kegiatan yang efektif dan efisien. Penulis dalam berkoordinasi
dengan atasan maupun lintas sektoral bersikap sopan dan santun
serta menjelaskan seluruhnkegiatannyang akan dilakukan secara
jujur.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini merupakan kontribusi terhadap salah satu misi
puskesmas yaitu “Mengembangkan Sistem Manajemen Puskesmas
yang Transparan dan Akuntabel.”
33
f. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Aktualisasi nilai dasar ASN ANEKA pada kegiatan ini sesuai
dengan nilai organisasi yang salah satunya adalah “Profesional dan
Sopan” sehingga dalam setiap kegiatan penulis selalu bersikap
profesional dan santun dalam berkoordinasi dengan siapa pun
Kegiatan 2: Berkoordinasi dengan lintas sektoral dan anggota
kelompok pendukung ASI dengan melaksanakan Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD)
a. Tahapan Kegiatan:
Penulis berkoordinasi dengan perangkat desa da memberikan
penjelasan mengenai isu yang diangkat dan inovasi yang dilakukan
untuk mengatasi isu tersebut. Adapun tahapan kegiatannya yaitu:
1) Menjelaskan isu yang diangkat.
Penulis menjelaskan masalah atau isu yang ditemukan kepada
peserta musyawarah dan apa dampaknya jika isu tersebut
diabaikan.
2) Melakukan musyawarah dengan perangkat desa dan anggota
kelompok pendukung ASI
Setelah memaparkan tentang isu yang ditemukan, penulis
kemudian bermusyawarah dengan peserta terkait inovasi yang
akan dilakukan, yakni mengaktifkan kembali kelompok
pendukung ASI (KP-ASI).
b. Output
Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah tercapainya
kesepakatan tentang pengaktifan kembali kelompok pendukung
ASI (KP-ASI).
c. Nilai-nilai Dasar
1) Akuntabilitas
34
Penulis bertanggung jawab untuk terus melakukan edukasi
yang berkelanjutan agar terciptanya konsistensi dalam
meningkatkan derajat kesehatan.
2) Nasionalisme
Penulis tidak membeda-bedakan antara peserta satu dengan
yang lainnya.
3) Etika Publik
Penulis menggunakan bahasa yang sopan dan mudah
dimengerti saat berdiskusi dengan peserta musyawarah.
4) Komitmen Mutu
Mengaktifkan kembali kelompok pendukung ASI (KP-ASI)
merupakan kegiatan yang efektif untuk meningkatkan mutu
pelayanan.
5) Anti Korupsi
Dengan melaksanakan kegiatan ini masyarakat akan lebih
merasa diperhatikan.
d. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Penulis tetap bertanggungjawab dalam memberikan edukasi ke
masyarakat menggunakan bahasa yang sopan dan mudah
dimengerti tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lainnya.
Dengan adanya inovasi untuk mengaktifkan kembali kegiatan yang
sempat terhenti merupakan salah satu cara yang efektif untuk tetap
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan dengan cara itu
masyarakat merasa diperhatikan.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini merupakan kontribusi terhadap salah satu misi
puskesmas yaitu “Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang
Profesional dan Berkualitas.”
f. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
35
Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini sesuai dengan
nilai organisasi yaitu “Sopan, Santun, Profesional, dan Inovatif”
sehingga dalam setiap kegiatan penulis selalu bersikap profesional,
sopan dan santun dalam berkoordinasi dengan siapa pun serta
selalu memiliki ide-ide yang inovatif.
Kegiatan 3: Berkoordinasi dengan bidan desa untuk memperoleh
data sasaran.
a. Tahapan Kegiatan:
Penulis melakukan koordinasi dengan bidan desa untuk
memperoleh data sasaran yang akan diberikan penyuluhan. Adapun
tahapan kegiatannya yaitu:
1) Berkoordinasi dengan lintas program
Penulis mencari data ibu hamil agar memudahkan dalam
menyiapkan media untuk penyuluhan.
b. Output
Output dari kegiatan ini adalah bidan desa bersedia memberikan
data yang penulis butuhkan.
c. Nilai-nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Penulis mendapatkan data real yang dapat
dipertanggungjawabkan.
2) Nasionalisme
Terjalinnya kerja sama antar lintas program.
3) Etika Publik
Penulis menggunakan bahasa yang baik dan santun dalam
berkoordinasi.
4) Komitmen Mutu
Melakukan koordinasi dengan lintas program agar
meningkatkan mutu pelayanan.
5) Anti Korupsi
36
Bidan desa memberikan data secara jujur kepada penulis.
d. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dengan adanya kegiatan ini maka terjadi kerja sama antar lintas
program yang dapat meningkatkan mutu pelayanan. Selama
berkoordinasi, penulis menggunakan bahasa yang baik dan
santun. Data yang diperoleh adalah data real yang dapat
dipertanggungjawabkan dan diberikan secara jujur.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini merupakan kontribusi terhadap salah satu misi
puskesmas yaitu “Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang
Profesional dan Berkualitas” yang artinya melalui kegiatan ini
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
f. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini sesuai dengan
nilai-nilai organisasi yaitu “Profesional dan Sopan.”
Kegiatan 4: Penyusunan soal pre-test dan post-test.
a. Tahapan Kegiatan:
1) Mencari materi tentang ASI Eksklusif kemudian menyusun soal
Pada kegiatan ini penulis mencari materi terlebih dahulu untuk
memudahkan dalam menyusun soal pre-test dan post-test.
2) Melakukan konsultasi dengan PJ UKM, Koordinator Gizi, dan
Kepala Puskesmas
Setelah menyusun soal, penulis melakukan konsultasi guna
mendapat saran dan persetujuan.
b. Output
Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya soal pre-test dan post-
test setelah mendapat saran dan persetujuan.
c. Nilai-nilai Dasar
37
1) Akuntabilitas
Penulis bertanggungjawab atas rencana kegiatan yang akan
dilakukan.
2) Nasionalisme
Penulis melaksanakan kegiatan sesuai dengan keputusan atau
arahan yang diberikan.
3) Etika Publik
Dalam menyampaikan tujuan, penulis menggunakan bahasa
yang tepat, jelas, dan sopan.
4) Komitmen Mutu
Kegiatan yang dilakukan adalah sifatnya efektif untuk
mengetahui tingkat pengetahuan sasaran.
5) Anti Korupsi
Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian untuk
mengidentifikasi tingkat pengetahuan.
d. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Penulis bertanggungjawab atas terlaksananya kegiatan yang telah
dirancang. Kegiatan yang dilaksanakan tentunya sudah sesuai
saran atau keputusan bersama yang didapatkan pada saat
konsultasi. Konsultasi dilakukan dengan bahasa yang tepat, jelas
serta sopan.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini merupakan kontribusi terhadap misi puskesmas yaitu
“Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Profesional dan
Berkualitas” yang dimana artinya ialah kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan sumber daya manusia.
f. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini sesuai dengan
nilai-nilai organisasi yaitu “Profesional, Sopan, dan Inovatif”
Kegiatan 5: Penyusunan SAP KP-ASI, ASI Eksklusif, dan
Manajemen Laktasi
38
a. Tahapan Kegiatan:
1) Mencari referensi tentang penyuluhan yang akan dilakukan
Pada kegiatan ini penulis mengumpulkan materi tentang
penyuluhan yang akan diberikan.
2) Melakukan koordinasi dengan atasan
Setelah materi penyuluhan selesai disusun, penulis kemudian
berkonsultasi dengan atasan mengenai isi materi apakah sudah
sesuai atau belum.
b. Output
Output dari kegiatan ini adalah adanya masukan dari atasan terkait
dengan isi materi penyuluhan dan tersusunnya materi penyuluhan
tepat waktu.
c. Nilai-nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Penulis tetap konsisten bertanggungjawab memastikan referensi
yang digunakan sudah sesuai dan berasal dari sumber
terpercaya.
2) Nasionalisme
Penulis menjalankan kegiatan sesuai dengan keputusan atau
masukan yang diterima.
3) Etika Publik
Penulis menerima masukan yang baik dan melaksanakannya.
4) Komitmen Mutu
Dengan menyusun materi terlebih dahulu dapat membuat
efektif penyuluhan yang dilakukan.
5) Anti Korupsi
Dengan melaksanakan ini melatih kedisiplinan agar kegiatan
selesai tepat waktu.
d. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
39
Dalam menyusun materi penyuluhan, penulis tetap konsisten dan
bertanggungjawab memastikan referensi yang digunakan berasal
dari sumber terpercaya. Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
saran atau masukan yang diberikan.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini merupakan kontribusi terhadap salah satu misi
puskesmas yaitu “Memberikan Pelayanan Kesehatan Secara Prima
Meliputi Kegiatan Promotif, Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif
dan Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Profesional dan
Berkualitas.”
f. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini sesuai dengan
nilai-nilai organisasi yaitu “Sopan dan Santun.”
Kegiatan 6: Pembuatan leaflet.
a. Tahapan Kegiatan:
1) Merancang desain leaflet.
Kegiatan pertama yaitu mendesain leaflet. Leaflet memuat
informasi yang jelas dan mudah dimengerti.
2) Mencetak leaflet sebanyak sasaran.
Setelah selesai mendesain leaflet, penulis mencetak leaflet
sebanyak sasaran penyuluhan.
b. Output
Output dari kegiatan ini adalah leaflet selesai dibuat dan dicetak
sebanyak sasaran.
c. Nilai-nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Penulis bertanggungjawab dalam membuat desain dan
memberikan informasi yang benar.
2) Nasionalisme
40
Penulis membagikan leaflet kepada sasaran pada saat
penyuluhan.
3) Etika Publik
Penulis menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti
dalam membuat leaflet.
4) Komitmen Mutu
Dari kegiatan ini memunculkan ide/inovasi baru dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan melalui leaflet.
5) Anti Korupsi
Penulis berusaha dengan keras dalam memberikan pemahaman
kepada masyarakat tentang pentingnya ASI Eksklusif melalui
leaflet.
d. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Penulis bertanggungjawab dan bekerja keras dalam pembuatan
leaflet juga dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat.
Leaflet harus berisi bahasa yang jelas dan mudah dimengerti.
Dengan membuat leaflet ini memunculkan ide/inovasi baru untuk
memberikan pelayanan kesehatan.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini memiliki kontribusi terhadap misi Puskesmas yaitu
“Memberikan Pelayanan Kesehatan Secara Prima Meliputi
Kegiatan Promotif, Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif dan
Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Profesional dan
Berkualitas.”
f. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Penguatan nilai-nilai organisasi dalam hal ini adalah Profesional,
Sopan, dan Inovatif dimana petugas memiliki ide/inovasi dalam
membuat leaflet, dan menyampaikan isinya dengan bahasa yang
jelas dan mudah dimengerti.
Kegiatan 7: Memberikan penyuluhan.
41
a. Tahapan Kegiatan:
1) Berkoordinasi dengan kader posyandu untuk menginformasikan
kepada sasaran bahwa ada penyuluhan
Sehari sebelum dan pada saat hari penyuluhan petugas
berkoordinasi dengan kader untuk menginformasikan sasaran
bahwa ada penyuluhan dan meminta sasaran untuk tidak pulang
terlebih dahulu.
2) Datang ke tempat penyuluhan tepat waktu
Untuk mencegah sasaran pulang maka petugas harus hadir di
tempat penyuluhan sesuai waktu yang disepakati.
b. Output
Output dari kegiatan ini adalah pengetahuan sasaran tentang ASI
Eksklusif dan Manajemen Laktasi bertambah dan diharapkan bisa
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Nilai-nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Penulis tetap bertanggungjawab atas kegiatan yang dilakukan.
2) Nasionalisme
Penulis tidak membeda-bedakan satu orang dengan yang
lainnya.
3) Etika Publik
Dalam menyampaikan penyuluhan, penulis menggunakan
bahasa yang jelas dan mudah dipahami.
4) Komitmen Mutu
Kegiatan penyuluhan ini adalah kegiatan yang efektif untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat.
5) Anti Korupsi
Penulis bekerja keras menyampaikan penyuluhan dengan jujur
sesuai ilmunya.
d. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
42
Penulis tetap bertanggungjawab dan tidak membeda-bedakan
satu orang dengan yang lainnya dalam kegiatan penyuluhan ini.
Kegiatan penyuluhan ini merupakan kegiatan yang efektif untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait suatu ilmu dan
penyampaiannya pun menggunakan bahasa yang sopan, jelas, dan
mudah dipahami. Ateri yang disampaikan harus jujur apa
adanya sesuai keilmuannya.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini memiliki kontribusi terhadap misi puskesmas yaitu
“Memberikan pelayanan kesehatan secara prima meliputi kegiatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif” serta “Meningkatkan
sumber daya manusia yang professional dan berkualitas.” Dengan
memberikan penyuluhan pengetahuan masyarakat meningkat.
f. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini sesuai dengan
nilai-nilai organisasi yaitu “Profesional, Sopan, Santun, Terampil.”
Kegiatan 8: Melakukan kunjungan rumah.
a. Tahapan Kegiatan:
1) Berkoordinasi dengan kader posyandu
Sebelum mengunjungi rumah sasaran, penulis berkoordinasi
dengan kader agar sasaran tetap berada di rumah.
2) Mengunjungi rumah sasaran
Kegiatan selanjutnya adalah melakukan kunjungan rumah bagi
sasaran yang tidak datang saat penyuluhan dan bagi sasaran
yang memiliki masalah dalam menyusui. Penulis dan petugas
melihat bagaimana cara ibu menyusui bayinya.
b. Output
Output dari kegiatan ini adalah sasaran dapat mempraktekkan cara
menyusui yang baik dan benar. Selain itu, masalah yang dimiliki
ibu dalam menyusui diharapkan bisa teratasi.
c. Nilai-nilai Dasar
43
1) Akuntabilitas
Penulis bertanggungjawab atas keberhasilan cara ibu menyusui.
2) Nasionalisme
Rela berkorban waktu dan tenaga demi kepentingan
masyarakat.
3) Etika Publik
Menggunakan bahasa yang sopan dan mudah dipahami ketika
berkomunikasi dengan sasaran.
4) Komitmen Mutu
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang efektif untuk
meningkatkan keberhasilan ASI Eksklusif.
5) Anti Korupsi
Petugas mengunjungi rumah sasaran adalah bentuk kerja keras
untuk membantu keberhasilan menyusui.
d. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Kegiatan ini adalah salah satu cara kerja keras yang efektif untuk
meningkatkan keberhasilan ASI Eksklusif. Pada saat kegiatan,
petugas menggunakan bahasa yang sopan dan mudah dimengerti.
Kegiatan ini dilakukan karena penulis bertanggungjawab atas
keberhasilan cara ibu menyusui. Penulis beserta petugas juga rela
berkorban waktu dan tenaga.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini memiliki kontribusi terhadap misi Puskesmas yaitu
“Memberikan pelayanan kesehatan secara prima meliputi kegiatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.” dimana kegiatan
kunjungan rumah ini termasuk pelayanan secara kuratif.
f. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini sesuai dengan
nilai-nilai organisasi yang salah satunya adalah “Profesional,
Sopan, Santun, dan Terampil” sehingga penulis semaksimal
mungkin dalam melaksanakan kegiatan meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap organisasi.
44
Kegiatan 9: Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) Ke-2
a. Tahapan Kegiatan
1) Berkoordinasi dengan desa
Sebelum melaksanakan kegiatan, penulis berkoordinasi dengan
desa terkait waktu pertemuan.
2) Membuat surat undangan pertemuan
Setelah melakukan koordinasi kemudian penulis membuat surat
undangan utnuk evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
3) Melakukan evaluasi kegiatan
Penulis menyampaikan kendala selama melaksanakan kegiatan.
b. Output
Output dari kegiatan ini adalah pihak desa mengetahui apa yang
menjadi kendala selama pelaksanaan kegiatan dan didapatkan
solusi untuk masalah tersebut.
c. Nilai-nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Penulis bersikap terbuka dan jujur dalam menyampaikan hasil
kegiatan.
2) Nasionalisme
Penulis memberikan pemahaman kepada semua peserta
pertemuan.
3) Etika Publik
Penulis menggunakan bahasa yang sopan, jelas dan mudah
dipahami.
4) Komitmen Mutu
Kegiatan ini dilakukan agar meningkatkan pelayanan publik.
5) Anti Korupsi
Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap
masyarakat.
d. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
45
Dalam pelaksanaan kegiatan ini penulis memberikan pemahaman
dengan bersikap terbuka dan jujur. Bahasa yang digunakan dalam
penyampaian adalah yang sopan dan mudah dipahami. Kegiatan
ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat dan
dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan publik.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini memiliki kontribusi terhadap misi Puskesmas yaitu
“Mengembangkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan.”
f. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini sesuai dengan
nilai-nilai organisasi yang salah satunya adalah “Profesional,
Sopan, Santun, dan Terampil” sehingga penulis semaksimal
mungkin dalam menyampaikan evaluasi.
Kegiatan 10. Melakukan monitoring dan evaluasi
a. Tahapan Kegiatan:
1) Penulis mengumpulkan hasil pre-test dan post-test
b. Output
Output dari kegiatan ini adalah didapatkan hasil pre-test dan post-
test peserta sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan.
c. Nilai-nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Penulis bertanggungjawab dalam merekap dan menyampaikan
hasil test.
2) Nasionalisme
Penulis memeriksa dan memberikan hasil test peserta secara jujur.
3) Etika Publik
Penulis profesional dan tidak memihak dalam menentukan nilai.
4) Komitmen Mutu
Kegiatan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan
pengetahuan.
46
5) Anti Korupsi
Kegiatan ini adalah bentuk kepedulian penulis terhadap
masyarakat.
d. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dalam pelaksanaan kegiatan ini penulis bertanggungjawab pada
hasilnya sehingga penulis memeriksa jawaban secara jujur,
profesional, dan tidak memihak. Kegiatan ini juga merupakan
bentuk kepedulian penulis terhadap masyarakat.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini memiliki kontribusi terhadap misi Puskesmas yaitu
“Mengembangkan Sistem Manajemen yang Transparan dan
Akuntabel.:
f. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini sesuai dengan
nilai-nilai organisasi yaitu “Profesional”.
47
4. Jadwal Pelaksanaan
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1
Melakukan konsultasi
dengan pimpinan.
√
2
Berkoordinasi dengan
lintas sektoral dan
anggota kelompok
pendukung ASI (KP-
ASI) dengan
melaksanakan
Musyawarah
Masyarakat Desa
(MMD).
√
3
Berkoordinasi dengan
Bidan Desa untuk
memperoleh data
sasaran.
√
4
Pembuatan soal pre-
test dan post-test.
√ √ √
5
Pembuatan Satuan
Acara Penyuluhan
(SAP) tentang KP-
ASI, ASI Eksklusif,
dan Manajemen
Laktasi.
√ √ √
6 Pembuatan leaflet. √ √
7
Memberikan
penyuluhan.
√ √ √
8
Melakukan kunjungan
rumah.
√ √ √ √ √ √
9
Melakukan
Musyawarah
Masyarakat Desa
(MMD) Ke-2
√
10
Melakukan monitoring
dan evaluasi
√
Leaflet.
NO KEGIATAN APRIL MEI PORTOFOLIO
Hasil pre-test dan
post-test peserta
Satuan Acara
Penyuluhan, leaflet.
BULAN
Data ibu hamil di
Desa Bagek
Manis.
Soal pre-test dan
post-test.
Materi penyuluhan.
1
Alat peraga, lembar
balik.
Surat undangan,
hasil kegiatan,
daftar hadir,
notulen, foto.
Hasil dokumentasi
berupa foto
Surat undangan,
rencana kegiatan,
daftar hadir,
notulen, foto.
48
BAB V
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi ”Revitalisasi Kelompok
Pendukung ASI (KP-ASI) di Desa Bagek Manis Kecamatan Sambelia”
dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Terlaksananya kegiatan aktualisasi berdasarkan nilai-nilai dasar ASN
berupa ANEKA dan kedudukan serta peran ASN dalam pelaksanaan
tugas pokok penulis sebagai Ahli Gizi di Puskesmas Sambelia.
b. Meningkatnya pengetahuan ibu menyusui dan ibu hamil tentang ASI
Eksklusif dan Manajemen Laktasi.
c. Terbentuknya komitmen untuk mengaktifkan kembali kelompok
pendukung ASI yang sebelumnya sempat terhenti.
d. Setelah direvitalisasi, terjadi kedekatan antar anggota Kelompok
Pendukung ASI (KP-ASI). Para anggota tidak malu untuk saling bertukar
pengalaman dan ini memudahkan petugas juga dalam menanggapi
masalah yang ada.
2. SARAN dan REKOMENDASI
a. Perangkat desa lebih mendukung Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI)
dengan mengadakan pelatihan.
b. Membuat anggaran bagi kader yang melakukan kunjungan rumah.
c. Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) lebih aktif dalam upaya edukasi,
motivasi, dan pendampingan ibu menyusui.
d. Diharapkan masyarakat lebih perduli dan ingin mencari tahu tentang
kesehatan ibu dan anak.
e. Diperlukan pembiasaan anggota Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI)
secara berkelanjutan untuk melaksanakan kegiatan tersebut untuk
keberhasilan tujuan yang ingin dicapai.
49
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti. 2018. Revitalisasi Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) di Desa
Jeruk Wangi Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri. Kediri
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Petunjuk Teknik Standar
Pelayanan Minimal (SPM). Jakarta : Direktorat Gizi Masyarakat.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Akuntabilitas :
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Nasionalisme :
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Etika Publik : Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Komitmen Mutu:
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Anti Korupsi : Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

More Related Content

Similar to REVITALISASI KP-ASI

Modul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 kModul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 kpjj_kemenkes
 
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasionalSKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasionalprjzjpy4x7
 
Kb 2 dokumentasi asuhan kebidanan neonatus
Kb 2 dokumentasi asuhan kebidanan neonatusKb 2 dokumentasi asuhan kebidanan neonatus
Kb 2 dokumentasi asuhan kebidanan neonatuspjj_kemenkes
 
FORMAT PPT LOKBUL UKM AGUSTUS 2.pptx
FORMAT PPT LOKBUL UKM AGUSTUS 2.pptxFORMAT PPT LOKBUL UKM AGUSTUS 2.pptx
FORMAT PPT LOKBUL UKM AGUSTUS 2.pptxzulfahNadiasogar
 
Rancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten Toraja
Rancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten TorajaRancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten Toraja
Rancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten Torajatemanna #LABEDDU
 
Rancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten Toraja
Rancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten TorajaRancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten Toraja
Rancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten Torajatemanna #LABEDDU
 
KAJIAN ILMIAH UPAYA PENURUN AKI DAN AKB.pptx
KAJIAN ILMIAH UPAYA  PENURUN AKI DAN AKB.pptxKAJIAN ILMIAH UPAYA  PENURUN AKI DAN AKB.pptx
KAJIAN ILMIAH UPAYA PENURUN AKI DAN AKB.pptxtrilonggariapriatin
 
MATERI KELAS IBU HAMIL.pdf
MATERI KELAS IBU HAMIL.pdfMATERI KELAS IBU HAMIL.pdf
MATERI KELAS IBU HAMIL.pdfniken80
 
pedoman kia.docx
pedoman kia.docxpedoman kia.docx
pedoman kia.docxdina383567
 
44_Salsabila Namira_P07124218053_Resume Jurnal Tugas dan Tanggung Jawab Bidan...
44_Salsabila Namira_P07124218053_Resume Jurnal Tugas dan Tanggung Jawab Bidan...44_Salsabila Namira_P07124218053_Resume Jurnal Tugas dan Tanggung Jawab Bidan...
44_Salsabila Namira_P07124218053_Resume Jurnal Tugas dan Tanggung Jawab Bidan...NamiraD
 
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...pjj_kemenkes
 
KB 2 Posyandu Balita & Posyandu Lansia
KB 2 Posyandu Balita & Posyandu LansiaKB 2 Posyandu Balita & Posyandu Lansia
KB 2 Posyandu Balita & Posyandu LansiaUwes Chaeruman
 
Materi Presentasi Panduan Orientasi.pptx
Materi Presentasi Panduan Orientasi.pptxMateri Presentasi Panduan Orientasi.pptx
Materi Presentasi Panduan Orientasi.pptxikatjandrakusuma
 
Modul 3 kb 3 pelaksanaana
Modul 3 kb 3 pelaksanaanaModul 3 kb 3 pelaksanaana
Modul 3 kb 3 pelaksanaanapjj_kemenkes
 
PPT AKTUALISASI contoh latsar tentang penyusunan
PPT AKTUALISASI contoh latsar tentang penyusunanPPT AKTUALISASI contoh latsar tentang penyusunan
PPT AKTUALISASI contoh latsar tentang penyusunanRameSihombing
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
lokmin mei 22.pptx
lokmin mei 22.pptxlokmin mei 22.pptx
lokmin mei 22.pptxMeutia11
 

Similar to REVITALISASI KP-ASI (20)

Modul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 kModul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 k
 
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasionalSKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
 
Kb 2 dokumentasi asuhan kebidanan neonatus
Kb 2 dokumentasi asuhan kebidanan neonatusKb 2 dokumentasi asuhan kebidanan neonatus
Kb 2 dokumentasi asuhan kebidanan neonatus
 
FORMAT PPT LOKBUL UKM AGUSTUS 2.pptx
FORMAT PPT LOKBUL UKM AGUSTUS 2.pptxFORMAT PPT LOKBUL UKM AGUSTUS 2.pptx
FORMAT PPT LOKBUL UKM AGUSTUS 2.pptx
 
Rancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten Toraja
Rancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten TorajaRancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten Toraja
Rancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten Toraja
 
Rancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten Toraja
Rancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten TorajaRancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten Toraja
Rancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten Toraja
 
KAJIAN ILMIAH UPAYA PENURUN AKI DAN AKB.pptx
KAJIAN ILMIAH UPAYA  PENURUN AKI DAN AKB.pptxKAJIAN ILMIAH UPAYA  PENURUN AKI DAN AKB.pptx
KAJIAN ILMIAH UPAYA PENURUN AKI DAN AKB.pptx
 
MATERI KELAS IBU HAMIL.pdf
MATERI KELAS IBU HAMIL.pdfMATERI KELAS IBU HAMIL.pdf
MATERI KELAS IBU HAMIL.pdf
 
pedoman kia.docx
pedoman kia.docxpedoman kia.docx
pedoman kia.docx
 
44_Salsabila Namira_P07124218053_Resume Jurnal Tugas dan Tanggung Jawab Bidan...
44_Salsabila Namira_P07124218053_Resume Jurnal Tugas dan Tanggung Jawab Bidan...44_Salsabila Namira_P07124218053_Resume Jurnal Tugas dan Tanggung Jawab Bidan...
44_Salsabila Namira_P07124218053_Resume Jurnal Tugas dan Tanggung Jawab Bidan...
 
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
 
KB 2 Posyandu Balita & Posyandu Lansia
KB 2 Posyandu Balita & Posyandu LansiaKB 2 Posyandu Balita & Posyandu Lansia
KB 2 Posyandu Balita & Posyandu Lansia
 
Makalah posyandu dan kms
Makalah posyandu dan kmsMakalah posyandu dan kms
Makalah posyandu dan kms
 
Materi Presentasi Panduan Orientasi.pptx
Materi Presentasi Panduan Orientasi.pptxMateri Presentasi Panduan Orientasi.pptx
Materi Presentasi Panduan Orientasi.pptx
 
Modul 3 kb 3 pelaksanaana
Modul 3 kb 3 pelaksanaanaModul 3 kb 3 pelaksanaana
Modul 3 kb 3 pelaksanaana
 
PPT AKTUALISASI contoh latsar tentang penyusunan
PPT AKTUALISASI contoh latsar tentang penyusunanPPT AKTUALISASI contoh latsar tentang penyusunan
PPT AKTUALISASI contoh latsar tentang penyusunan
 
MAKALAH paper 1.docx
MAKALAH paper 1.docxMAKALAH paper 1.docx
MAKALAH paper 1.docx
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Kti kusnaenih terbaru
Kti kusnaenih terbaruKti kusnaenih terbaru
Kti kusnaenih terbaru
 
lokmin mei 22.pptx
lokmin mei 22.pptxlokmin mei 22.pptx
lokmin mei 22.pptx
 

REVITALISASI KP-ASI

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada Instansi Pemerintahan. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) sesuai dengan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. Dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Pasal 63 Ayat (3) dan Ayat (4) tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) mengamanatkan instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan Dasar terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun masa percobaan. Merujuk Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, PNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan untuk membangun moral, kejujuran, semangat nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Karakter PNS professional dibentuk dari sikap dan perilaku PNS, nilai-nilai dasar profesi PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI serta menguasai tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan publik. Peran ASN dibidang kesehatan melalui kegiatan mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas prima di Puskesmas meliputi pelayanan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Salah satu upaya kesehatan masyarakat di Puskesmas yaitu melalui program gizi masyarakat.
  • 2. 2 ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Namun bukan berarti setelah pemberian ASI eksklusif pemberian ASI eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan tetapi tetap diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 2 tahun. ASI-Ekslusif sangatlah penting bagi bayi. Apabila bayi tidak diberikan ASI-Ekslusif akan memiliki dampak yang tidak baik bagi bayi. Adapun dampak memiliki risiko kematian karena diare 3,94 kali lebih besar dibandingkan bayi yang mendapat ASI Eksklusif (Kemenkes, 2010). Berdasarkan data Riskesdas (2018) proporsi pemberian ASI pada bayi dan anak usia 0 sampai 5 bulan di Indonesia sebesar 37,3% dan sebesar 20.2% di Provinsi NTB. Sedangkan berdasarkan hasil laporan gizi Puskesmas Sambelia tahun 2021 capaian ASI-Ekslusif di Desa Bagek Manis sebesar 86.4%. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI, kesibukan ibu dalam bekerja, banyaknya iklan susu formula menjadi faktor penyebab mengapa ibu tidak memberikan ASI. Salah satu usaha untuk meningkatkan ASI Eksklusif yaitu dengan membentuk kelompok pendukung ASI (KP-ASI). Kelompok Peduli ASI (KP-ASI) adalah beberapa orang yang mengalami situasi yang sama atau memiliki tujuan yang sama, yang bertemu secara rutin untuk saling menceritakan kesulitan, keberhasilan, informasi dan ide berkaitan dengan situasi yang dihadapi atau upaya mencapai tujuan yang diinginkan. KP- ASI memiliki peran yang penting untuk membantu ibu berhasil dalam proses menyusui, diantaranya memberikan nasihat praktis kepada ibu-ibu hamil dan menyusui tentang perawatan payudara, cara menyusui yang baik dan benar, manfaat ASI dan menyusui secara eksklusif dan nasehat tentang cara mengatasi permasalahan yang ditemui pada waktu menyusui. Selain itu KP-ASI juga berperan dalam memberikan dukungan psikologis kepada ibu menyusui sehingga menimbulkan rasa percaya diri pada ibu.
  • 3. 3 Adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk meningkatkan ASI Eksklusif antara lain: a) Pelatihan PP-ASI bagi tokoh agama, pengajar di institusi pendidikan keperawatan, kebidanan, gizi dan tenaga kesehatan. b) Penyusunan materi KIE ASI Eksklusif. c) Pengadaan materi KIE ASI Eksklusif. d) Pendataan sasaran ASI Eksklusif e) Penyuluhan ASI Eksklusif. f) Sosialisasi KIE ASI Eksklusif g) Pembinaan teknis (kunjungan lapangan) h) Pelaporan dan evaluasi. Kecamatan Sambelia memiliki 4 desa yang sudah membentuk KP- ASI. Namun, saat ini kegiatan tersebut sedang terhenti. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu adanya upaya revitalisasi KP-ASI. 2. Tujuan a) Bagi Peserta 1) Sebagai prasyarat kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. 2) Dapat mengimplementasikan nilai-nilai ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). b) Bagi Organisasi atau Instansi 1) Dapat memberikan pelayanan publik yang optimal. 2) Untuk memudahkan mengambil keputusan dan kebijakan. 3) Untuk menjadikan organisasi sebagai pemberi pelayanan yang berkualitas. c) Bagi Masyarakat atau Pasien 1) Dapat mengerti pentingnya ASI-Ekslusif.
  • 4. 4 2) Dapat mengetahui cara menyusui yang baik dan benar. 3) Dapat mengetahui cara merawat payudara. 4) Meningkatnya motivasi bagi pelaksana kegiatan KP-ASI. 3. Ruang Lingkup Aktualisasi Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan selama 30 hari dimulai dari tanggal 12 April 2021 sampai dengan 23 Mei 2021. Kegiatan akan dilaksanakan di Puskesmas Sambelia.
  • 5. 5 BAB II PENETAPAN ISU 1. Identifikasi Isu Selama kurang lebih dua bulan bekerja di Puskesmas Sambelia, penulis menemukan beberapa isu dan permasalahan yaitu: a) Tingginya kasus balita stunting. b) Kurang berjalannya konseling gizi di rawat jalan. c) Tingginya kasus bumil KEK dan Anemia. d) Kurang berjalannya program KP-ASI untuk mendukung ASI Ekslusif. e) Tingginya angka balita gizi kurang. 2. Analisis Dan Pemilihan Isu Analisis pemilihan isu yang digunakan dalam kegiatan ini adalah menggunakan alat bantu penerapan kualitas isu yakni dengan metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak). Tabel 2.1 Analisis Isu dengan Alat Bantu APKL No ISU Kriteria Isu Total Ranking A P K L 1 Tingginya kasus balita stunting 4 4 5 3 16 II 2 Kurang berjalannya konseling gizi di rawat jalan 3 3 4 4 14 IV 3 Tingginya kasus bumil KEK dan Anemia 3 3 3 3 12 V 4 Kurang berjalannya program KP-ASI untuk mendukung ASI Ekslusif 5 5 5 5 20 I 5 Tingginya angka balita gizi kurang 4 3 4 4 15 III
  • 6. 6 Keterangan: A : Aktual K: Kekhalayakan P : Problematik L: Layak Berdasarkan hasil dari analisa isu yang menggunakan metode APKL, diperoleh 3 isu, yaitu: 1. Kurang berjalannya program KP-ASI. 2. Masih tingginya angka balita stunting. 3. Tingginya angka balita gizi kurang. Dari ketiga isu tersebut, akan dilakukan analisa penetapan prioritas isu menggunakan metode USG. Metode USG merupakan salah satu cara untuk menentukan urutan prioritas isu dengan metode skoring. Metode ini memperhatikan urgensi dari isu tersebut harus segera ditindaklanjuti. Kriteria USG dikategorikan ke dalam rentang penilaian skala Likert 1-5 dengan ketentuan semakin besar nilainya, maka semakin strategis isu tersebut harus diselesaikan. Keterangan dari metode USG dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Urgency, seberapa besar suatu isu harus dianalisis, dibahas, dan ditindaklanjuti. 2. Seriousness, seberapa besar tingkat keseriusan suatu isu jika dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. 3. Growth, seberapa besar kemungkinan terburuk jika isu tersebut tidak segera ditangani. Dengan menggunakan metode USG, kita dapat menentukan prioritas isu.
  • 7. 7 Tabel 2.2 Analisis USG No Isu U S G Total Ranking 1 Kurang berjalannya program KP- ASI untuk mendukung ASI Ekslusif 5 5 5 15 I 2 Tingginya kasus balita stunting 4 4 4 12 II 3 Tingginya kasus anak gizi kurang 3 4 3 10 III Keterangan: Score Urgency Seriousness Growth 5 Sangat mendesak Sangat berpengaruh Sangat berdampak 4 Mendesak Berpengaruh Berdampak 3 Cukup mendesak Cukup berpengaruh Cukup berdampak 2 Tidak mendesak Tidak berpengaruh Tidak berdampak 1 Sangat tidak mendesak Sangat tidak berpengaruh Sangat tidak berdampak Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode APKL dan USG maka isu yang dapat diangkat adalah “Kurang berjalannya program kelompok pendukung ASI (KP-ASI) untuk mendukung ASI Ekslusif” 3. Dampak Jika Isu Tidak Dipecahkan 1. Tidak tercapainya target program gizi puskesmas. 2. Bayi diberikan makanan selain ASI sebelum waktunya. 3. Banyak bayi yang tidak mencapai Kenaikan Berat Minimal (KBM). 4. Posisi dan pelekatan yang dilakukan ibu saat menyusui belum sempurna. 4. Gagasan Pemecahan Isu Berdasarkan isu atau permasalahan diatas, penulis memberikan pemecahan masalah sebagai berikut :
  • 8. 8 1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan. 2. Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) kepada kelompok pendukung serta pemangku kebijakan terkait pengaktifan kembali KP- ASI. 3. Melakukan koordinasi dengan bidan desa. 4. Pembuatan materi pre-test dan post-test. 5. Pembuatan SAP KP-ASI, SAP ASI Ekslusif dan Manajemen Laktasi. 6. Pembuatan leaflet. 7. Memberikan penyuluhan. 8. Melakukan kunjungan rumah. 9. Melakukan evaluasi pelaksanaan.
  • 9. 9 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 1. Deskripsi Organisasi 1. Nama Organisasi Nama organisasi : Puskesmas Sambelia Alamat Organisasi : Jl. SPN Belanting-Sambelia Kepala Puskesmas : L. Muhammad Cholid, S.Kep.Ns Visi dan Misi Puskesmas Sambelia: Visi: - Menjadi Puskesmas dengan pelayanan prima menuju masyarakat Sambelia sehat dan mandiri. Misi: a) Memberikan pelayanan kesehatan secara prima meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. b) Mengembangkan upaya kemandirian masyarakat di bidang kesehatan c) Mengembangkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan. d) Meningkatkan sumber daya manusia yang professional dan berkualitas. e) Mengembangkan sistem manajemen puskesmas yang transparan dan akuntabel. Tata Nilai : Professional, Aman, Sopan, Santun, Terampil, dan Inovatif. b. Kedudukan Penulis dalam Struktur Organisasi Penulis dalam organisasi masuk dalam kelompok jabatan fungsional kesehatan yang memiliki tugas, tanggung jawab, dan
  • 10. 10 wewenang untuk melakukan pelayanan kesehatan publik. Penulis sebagai Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas. c. Tugas Pokok dan Fungsi Penulis a. Membuat perencanaan kegiatan gizi tahunan. b. Melaksanakan kegiatan gizi baik di dalam gedung maupun luar gedung. c. Melakukan konseling gizi. d. Melatih kader gizi. e. Melakukan komunikasi, edukasi, dan informasi gizi. f. Menyusun standart dietetetic dan kecukupan gizi. g. Melakukan distribusi PMT, Tablet Fe, dan Vitamin A. h. Melakukan penyuluhan kesehatan. i. Membuat pencatatan dan pelaporan gizi. j. Membuat laporan posyandu. k. Melakukan monitoring dan evaluasi hasil kegiatan. 2. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN a) Akuntabilitas Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Dengan demikian kepercayaan masyarakat (public trust) kepada birokrasi akan semakin menguat karena aparaturnya mampu berperan sebagai kontrol demokrasi, mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan: a. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya. b. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
  • 11. 11 c. Integritas : Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. d. Tanggung Jawab : Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. e. Keadilan : Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut orang atau benda. f. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas. g. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. h. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. i. Konsistensi : Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai tercapai tujuan akhir. Jenis-jenis Akuntabilitas: Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: a. Akuntablitas vertikal (vertical accountability), akuntabilitas yang pertanggungjawaban atas pengelolaan dananya kepada otoritas yang lebih tinggi. b. Akuntabilitas horizontal (horizontal accountability), akuntabilitas yang pertanggungjawabannya kepada masyarakat luas. b. Nasionalisme Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan bangsanya sendiri dan pandangan tentang rasa cinta terhadap bangsa dan negara.
  • 12. 12 Dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap PNS memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nasionalisme merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. PNS dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya. Indikator-indikator nasionalisme: 1) Religius (Patuh Ajaran Agama) 2) Hormat Menghormati 3) Kerjasama 4) Tidak Memaksakan Kehendak 5) Jujur 6) Amanah 7) Adil 8) Persamaan Derajat 9) Tidak Diskriminatif 10) Mencintai Sesama Manusia 11) Tenggang Rasa 12) Membela Kebenaran 13) Persatuan 14) Rela Berkorban 15) Cinta Tanah Air 16) Memelihara Ketertiban 17) Disiplin 18) Musyawarah 19) Kekeluargaan 20) Tanggung Jawab 21) Kepentingn Bersama 22) Gotong Royong 23) Sosial 24) Tidak Menggunakan Hak Yang Bukan Miliknya
  • 13. 13 25) Hidup Sederhana 26) Kerja Keras 27) Menghargai Karya Orang Lain c. Etika Publik Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas, guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni: a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan. b. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi. c. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual. Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik yaitu: a. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik b. Dimensi Modalitas c. Dimensi Tindakan Integritas Publik Indikator nilai-nilai dasar etika publik, yaitu : a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila. b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945. c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak. d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian. e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif. f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur. g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik. h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
  • 14. 14 i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun. j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi. k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama. l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai. m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan. n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir. d. Komitmen Mutu Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindalan kita untuk menjaga mutu kineja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa berupa ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab PNS semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder Nilai-nilai Komitmen Mutu: a. Efektivitas: dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan. b. Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam melaksanakan kegiatan. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu.
  • 15. 15 c. Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam (internal) untuk melakukan perubahan, atau bisa juga karena ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal misalnya permintaan pasar. Inovasi dalam layanan publik harus mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter dan mindset baru sebagai aparatur penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dengan sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin. d. Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi. Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga pelanggan menjadi puas dalam pelayanan. e. Anti Korupsi Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi terdiri dari kerugian negara, suap menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi. Indikator nilai dasar anti korupsi adalah jujur, disiplin, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil dan berani serta peduli (Tim Penulis Pemberantasan Korupsi, 2015). Korupsi sering disebut dengan kejahatan luar biasa karena dampaknya dapat menyebabkan kerusakan yang luar biasa baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam
  • 16. 16 kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang. Korupsi menurut UU No. 20 Tahun 2001 didefinisikan sebagai tindakan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi yang berakibat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: 1) Kerugian keuangan negara, 2) Suap-menyuap, 3) Pemerasan, 4) Perbuatan curang, 5) Penggelapan dalam jabatan, 6) Benturan kepentingan dalam pengadaan, dan 7) Gratifikasi. Adapun Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah meliputi: 1) Kejujuran Jujur dapat diddefinisikan sebagai lurus hari, tidak berbohonh, dan tidak curang. Jujur adalah salah satu sifat yang sangat penting dalam kehidupan pegawai, tanpa sifat jujur pegawai tidak akan dipercaya dalam kehidupan sosialnya. 2) Kepedulian Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Nilai kepedulian sangat penting bagi seorang pegawai dalam kehidupan di tempat kerja dan di masyarakat. 3) Kemandirian Kondisi mandiri dapat diartikan sebagai proses mendewasakan diri yaitu dengan tidak bergantung pada orang lain untuk mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya. 4) Kedisiplinan Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan. 5) Tanggung Jawab
  • 17. 17 Tanggung jawab adalah menerima segala sesuatu perbuatan yang salah baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan dan kesadaran akan kewajiban menerima dan menyelesaikan semua masalah yang telah dilakukan. 6) Kerja Keras Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan, dimana kemauan menimbulkan asosiasi dengan ketekadan, ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya kerja, pendirian, pengendalian diri, keberanian, ketabahan, keteguhan, tenaga, kekuatan dan pantang mundur. 7) Sederhana Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup boros, hidup sesuai dengan kemampuannya dan dapat memenuhi semua kebutuhannya. Prinsip hidup sederhara merupakan parameter penting dalam menjalin hubungan antara sesama karena prinsip ini akan mengatasi permasalahan kesenjangan sosial, iri, dengki, tamak, egosi dan juga menghindari dari keinginan yang berlebihan. 8) Keberanian Nilai keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani bertanggungjawab dan lain sebagainya. 9) Keadilan Adil berarti adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak. 3. Rancangan Kegiatan Kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan setelah kembali ke unit kerja penulis, dijabarkan dengan sistematis untuk kegiatan yang akan dilaksanakan dan di dalamnya juga dijelaskan mengenai tahapan kegiatan
  • 18. 18 dan hasil yang diharapkan dari kegiatan yang disusun. Adapun detail rancangan aktualisasi tersebut sebagai berikut:
  • 19. 19 NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL KEGIATAN NILAI-NILAI DASAR TEKNIK AKTUALISASI KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENILAIAN NILAI-NILAI ORGANISASI 1 Melakukan konsultasi dengan atasan a. Memaparkan isu yang diangkat dan inovasi yang akan dilakukan dalam memecahkan isu tersebut. b. Meminta Koordinator Gizi selaku Konselor ASI untuk memberikan penyuluhan. c. Meminta saran dan pendapat atasan. a. Mendapatkan persetujuan dan masukan dari atasan. a. Akuntabilitas: memiliki tanggung jawab dan konsistensi terhadap rancangan kegiatan yang dilakukan. b. Nasionalisme: mengarahkan keputusan berdasarkan hasil diskusi atau musyawarah serta menggunakan kalimat dan bahasa Indonesia yang baik dan benar. c. Etika Publik: mengemukakan isu dan inovasi yang akan dilakukan dengan sopan santun d. Komitmen Mutu: mempertimbangkan kegiatan yang efektif, efisien dan inovasi sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik. a.Mengucapkan salam dengan sopan dan santun. b.Menjelaskan tentang kegiatan dan tujuan kegiatan yang akan dilakukan. c.Mengucapkan terima kasih. d.Mengucapkan salam dan kembali ke ruangan. Kegiatan ini merupakan kontribusi terhadap misi Puskesmas yaitu mengembangkan sistem manajemen puskesmas yang transparan dan akuntabel. Meningkatkan tanggung jawab, sopan santun, dan persatuan dalam organisasi. 2 Berkoordinasi a. Menjelaskan a. Tercapainya a. Nasionalisme: tidak a.Mengucapkan Kegiatan ini Meningkatkan
  • 20. 20 dengan lintas sektoral dan anggota kelompok pendukung ASI (KP-ASI) dengan melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). isu yang diangkat. b. Melakukan musyawarah dengan perangkat desa dan anggota kelompok pendukung ASI (KP-ASI) terkait dengan revitalisasi KP- ASI. kesepakatan tentang pengaktifan kembali kelompok pendukung ASI (KP-ASI). membeda-bedakan satu dengan yang lainnya. b. Akuntabilitas: edukasi berkelanjutan agar terciptanya konsistensi dalam meningkatkan derajat kesehatan. c. Etika Publik: menggunakan bahasa yang baik dan sopan dalam berdiskusi dengan masyarakat. d. Komitmen Mutu: meningkatkan mutu pelayanan dengan adanya revitalisasi KP- ASI. salam. b.Menjelaskan kepada peserta musyawarah tentang masalah yang ada. c.Menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. d.Berdiskusi dengan para peserta musyawarah. e.Menutup acara dan mengucapkan salam. merupakan kontribusi terhadap misi puskesmas yaitu meningkatkan sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas. kerja sama dengan lintas sektoral dan melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat. 3 Berkoordinasi dengan bidan desa untuk memperoleh data sasaran. a. Berkoordinasi dengan lintas program (bidan desa) a. Bidan desa bersedia memberikan data- data yang dibutuhkan. a. Akuntabilitas: data yang diberikan adalah data real dan dapat dipertanggungjawabkan. b. Nasionalisme: terjalinnya kerja sama antar lintas program. c. Etika Publik: menggunakan bahasa yang baik dan santun dalam berkoordinasi dengan lintas program. d. Komitmen Mutu: a. Mengucapkan salam. b. Menjelaskan maksud dan tujuan kepada bidan desa. c. Mengucapkan terima kasih, memberi salam lalu kembali ke puskesmas. Kegiatan ini merupakan kontribusi terhadap misi puskesmas yaitu mengembangkan sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas. Meningkatkan kerja sama antar lintas program.
  • 21. 21 meningkatkan mutu pelayanan. 4 Penyusunan soal pre-test dan post-test. a. Mencari materi tentang ASI Eksklusif kemudian membuat soal untuk pre-test dan post-test. b. Melakukan konsultasi dengan PJ UKM, Koordinator Gizi, dan Kepala Puskesmas Sambelia. a. Mendapatkan saran dan arahan mengenai pembuatan soal pre- test dan post-test. b. Mendapatkan persetujuan dari atasan. c. Tersusunnya soal pre-test dan post- test. a. Akuntabilitas: memiliki rasa tanggung jawab dan konsistensi terhadap rencana kegiatan yang akan dilakukan. b. Nasionalisme: melaksanakan keputusan berdasarkan saran atau masukan dan sesuai hasil musyawarah. c. Etika Publik: dalam mengemukakan atau menyampaikan pendapat hendaknya menggunakan bahasa yang tepat, jelas, sopan dan santun. d. Komitmen Mutu: meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan orientasi mutu sehingga kegiatan dapat berjalan baik. a. Mengucapkan salam. b. Menjelaskan kegiatan dan tujuan dari kegiatan yang akan dilakukan. c. Mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam. d. Kembali ke ruangan. Kegiatan ini merupakan kontribusi terhadap visi Puskesmas yaitu meningkatkan sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas. Meningkatkan kerja sama antar lintas program dan meningkatkan pengetahuan masyarakat. 5 Penyusunan SAP tentang KP-ASI, ASI Eksklusif, dan Manajemen a. Mencari referensi tentang peyuluhan yang akan dilakukan. b. Konsultasi a. Mendapatkan materi tentang penyuluhan. b. Mendapatkan masukan tentang isi a. Nasionalisme: menjalankan keputusan sesuai saran atau masukan. b. Etika Publik: a. Menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan. b. Menunujukkan rancangan SAP Kegiatan ini merupakan kontribusi terhadap visi Puskesmas yaitu Meningkatkan kerja sama, sopan santun dan persatuan dalam
  • 22. 22 Laktasi kepada koordinator gizi Puskesmas Sambelia. penyuluhan. c. Menyelesaikan pembuatan SAP tepat waktu. menerima dan melaksanakan apa yang disarankan dalam penyusunan SAP. c. Akuntabilitas: memastikan referensi yang digunakan sesuai dengan ilmu dan bisa dipertanggungjawabkan. d. Komitmen Mutu: meningkatkan orientasi mutu agar kegiatan berjalan baik. e. Anti Korupsi: meningkatkan kedisiplinan agar kegiatan selesai tepat waktu. yang telah dibuat. memberikan pelayanan kesehatan secara prima meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dan meningkatkan sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas. organisasi. 6 Pembuatan leaflet. a. Merancang desain leaflet. b. Mencetak leaflet sebanyak sasaran. a. Tercetaknya leaflet sebagai media penyuluhan. a. Akuntabilitas: memiliki tanggung jawab atas kegiatan yang akan dilakukan. b. Etika Publik: mendesain leaflet dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat. c. Komitmen Mutu: meningkatkan efisiensi dan inovasi. a. Membuat leaflet sesuai materi yang sudah ada. Kegiatan ini merupakan kontribusi terhadap misi Puskesmas yaitu memberikan pelayanan kesehatan secara prima meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dan meningkatkan sumber daya Meningkatkan inovasi dan keterampilan.
  • 23. 23 manusia yang profesional dan berkualitas, serta mengembangkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan. 7 Memberikan penyuluhan. a. Berkoordinasi dengan kader posyandu tentang jadwal penyuluhan b. Datang ke tempat penyuluhan tepat waktu dan membuka penyuluhan dengan mengucapkan salam serta memperkenalkan diri kepada sasaran. a. Terlaksananya penyuluhan. b. Meningkatnya pengetahuan sasaran tentang KP-ASI, pentingnya ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi. a. Nasionalisme: tidak membeda-bedakan satu dengan yang lainnya. b. Akuntabilitas: bertanggungjawab atas kegiatan yang dilakukan c. Etika Publik: menyampaikan materi penyuluhan dengan bahasa yang baik, jelas, sopan dan santun serta mudah dipahami masyarakat. d. Komitmen Mutu: meningkatkan efektivitas dan efisiensi agar kegiatan berjalan baik. a. Mengucapkan salam. b. Memperkenalka n diri c. Menjelaskan maksud dan tujuan penyuluhan. d. Menyampaikan penyuluhan. e. Melakukan sesi tanya jawab dengan sasaran. f. Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam. Kegiatan ini memiliki kontribusi terhadap misi puskesmas yaitu “Memberikan pelayanan kesehatan secara prima meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif” serta Meningkatkan sumber daya Meningkatkan Profesionalisme dan Keterampilan
  • 24. 24 manusia yang professional dan berkualitas. 8 Melakukan kunjungan rumah. a. Berkoordinasi dengan kader. b. Mengunjungi rumah sasaran yaitu ibu bayi 0-6 bulan untuk dilihat bagaimana cara menyusuinya. c. Mengunjungi rumah sasaran yaitu ibu bayi usia 0-6 bulan yang memiliki masalah dalam menyusui untuk melihat bagaimana cara menyusuinya. a. Ibu menyusui bisa mempraktekkan cara menyusui yang baik dan benar. b. Masalah ibu dalam menyusui teratasi. a. Akuntabilitas: memiliki tanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan. b. Nasionalisme: rela berkorban waktu dan tenaga demi kepentingan masyarakat. c. Etika Publik: menggunakan bahasa yang sopan, jelas, dan tertata rapi ketika menjelaskan sasaran. d. Komitmen Mutu: meningkatkan efektivitas agar kegiatan berjalan dengan baik. a. Mengucapkan salam. b. Menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan. c. Melihat dan menilai cara ibu menyusui. d. Berdiskusi dengan ibu bayi. Kegiatan ini merupakan kontribusi terhadap misi puskesmas yaitu memberikan pelayanan secara prima meliputi kegiatan promotif, preventif, dan kuratif. Meningkatkan sopan santun, profesionalisme dan keterampilan. 9 Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) ke-2. a. Berkoordinasi dengan desa. b. Membuat surat pertemuan. c. Melakukan evaluasi kegiatan. a. Ditemukan kendala atau masalah selama pelaksanaan kegiatan. b. Berdiskusi bagaimana menangani masalah tersebut. a) Akuntabilitas: Penulis bersikap terbuka dan jujur dalam menyampaikan hasil kegiatan. b) Nasionalisme: Penulis memberikan a. Memberi salam. b. Memberikan surat yang dibuat. c. Perangkat desa mendengarkan keluhann dari pada kader. d. Ditemukan solusi dalam Kegiatan ini merupakan kontribusi terhadap misi Puskemas yaitu meningkatkan sumber daya manusia yang Meningkatkan ptofesionalisme, sopan santun, dan keterampilan.
  • 25. 25 pemahaman kepada semua peserta pertemuan. c) Etika Publik: menggunakan bahasa yang baik dan santuj saat berbicara di depan publlik. permasalahan yang ada. profesional dan berkualitas. 10 Melakukan monitoring dan evaluasi a. Mengunpulkan hasil pre-test dan post-test a. Didapatkan hasil test ibu sebelum dan setelah diberikan penyuluhan a. Akuntabilitas:Penulis bertanggungjawab untuk merekap hasil test peserta b. Nasionalisme: Penulis memberikan hasil secara jujur c. Komitmen Mutu: kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan a. Memeriksa hasil jawaban peserta dan mencocokkan dengan kunci jawaban yang sudah ada Kegiatan ini merupakan kontribusi terhadap misi Puskesmas yaitu Mengembangkan Sistem Manajemen yang Transparan dan Akuntabel Meningkatkan profesionalisme.
  • 26. 26 4. Rencana Pelaksanaan Aktualisasi 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 Melakukan konsultasi dengan pimpinan X X 2 Membuat materi dan soal pre-test dan post test X X X 3 Membuat SAP ASI Ekslusif X X X X 4 Memberikan penyuluhan X 5 Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) kepada kelompok pendukung serta pemangku kebijakan terkait pengaktifan kembali KP-ASI X 6 Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan X 7 Membuat laporan hasil habituasi X X X X X X X X X X X X X X X X X X NO KEGIATAN Hasil dokumentasi berupa foto Soal pre-test dan post test BULAN PORTOFOLIO Undangan,surat tugas, laporan hasil, notulen, foto Laporan APRIL MEI Materi Penyuluhan Satuan Acara Penyuluhan, Surat undangan, daftar hadir 1
  • 27. 27 BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI 1. Hasil Aktualisasi Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan mulai tanggal 12 Maret samapi dengan tanggal 23 Mei 2021. Kegiatan aktualisasi ini tidak sesuai dengan rancangan kegiatan karena penulis menyesuaikan dengan keadaan Puskesmas saat itu. Selain itu ada perbedaan antara rancangan kegiatan aktualisasi dengan realisasinya, yaitu pada kegiatan rancangan terdapat 6 jenis kegiatan sedangkan realisasinya bertambah menjadi 9 kegiatan. Berikut adalah uraian kesesuaian target rancangan dan realisasi pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Tabel 4.1 Kegiatan 1. Melakukan konsultasi dengan atasan. Waktu 12 Maret 2021 Output Mendapatkan persetujuan atasan dan membahas dana yang akan digunakan dalam kegiatan. Penjelasan Penulis melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas dengan tujuan menjelaskan rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan. Kegiatan ini dilakukan agar pimpinan mengetahui semua kegiatan yang dilakukan dan agar mendapatkan saran dan persetujuan. Tabel 4.2 Kegiatan 2. Berkoordinasi dengan lintas sektoral dan anggota kelompok pendukung ASI (KP-ASI) dengan melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Waktu 16 April 2021 Output 1) Tercapainya kesepakatan tentang pengaktifan kembali Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) Penjelasan Penulis menjelaskan masalah capaian ASI Eksklusif kepada perangkat desa dan anggota KP-ASI. Selain itu, Penulis juga memaparkan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk meningkatkan capaian ASI Eksklusif. Diharapkan dari kegiatan tersebut terdapat kesepakatan untuk mengaktifkan kembali kelompok pendukung ASI (KP-ASI) untuk meningkatkan capaian ASI Eksklusif di Desa Bagek Manis.
  • 28. 28 Tabel 4.3 Kegiatan 3. Berkoordinasi dengan bidan desa untuk memperoleh data sasaran. Waktu 12 April 2021 Output Bidan desa memberikan data ibu hamil. Penjelasan Setelah kegiatan musyawarah dilakukan, penulis kemudian berkoordinasi dengan bidan desa untuk mencari tahu berapa banyak ibu hamil yang akan menjadi sasaran Tabel 4.4 Kegiatan 4. Pembuatan soal pre-test dan post-test. Waktu 13, 14, 15 April 2021 Output 1) Mendapatkan saran mengenai soal pre-test dan post-test 2) Mendapat persetujuan 3) Tersusunnya soal pre-test dan post-test Penjelasan Kegiatan pre-test dan post-test dilakukan pada saat Posyandu Keluarga. Sasaran yang melakukan kegiatan ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan yang masih ASI Eksklusif dan ibu hamil. Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah agar mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif. Tabel 4.5 Kegiatan 5. Pembuatan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) tentang KP-ASI, ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi. Waktu 17, 19, dan 20 April 2021 Output 1) Mendapat materi penyuluhan 2) Mendapat masukan tentang isi materi penyuluhan 3) Menyelesaikan SAP tepat waktu Penjelasan Kegiatan ini dilakukan sebelum melaksanakan penyuluhan agar materi yang akan disampaikan lebih urut dan terarah. Tabel 4.6 Kegiatan 6. Pembuatan leaflet. Waktu 21, 22 April 2021 Output 1) Tercetaknya leaflet sebagai media penyuluhan Penjelasan Setelah penyusunan SAP, kegiatan selanjutnya adalah membuat leaflet sebagi media penyuluhan. Leaflet berisi tentang informasi penting yang memudahkan sasaran untuk mengerti materi penyulihan yang disampaikan. Tabel 4.7 Kegiatan 7. Memberikan penyuluhan. Waktu 27, 28, dan 29 April 2021 Output 1)Terlaksananya penyuluhan 2)Meningkatnya pengetahuan sasaran tentang KP-ASI, pentingnya ASI Eksklusif, dan Manajemen Laktasi
  • 29. 29 Penjelasan Setelah menyusun materi penyuluhan dan membuat media penyuluhan, penulis kemudian memberikan penyuluhan kepada sasaran tentang KP-ASI, ASI Eksklusif, dan Manajemen Laktasi. Penyuluhan dilakukan sebanyak 1 kali setelah pelayanan di masing-masing posyandu dengan jumlah 56 sasaran yang terdiri dari kader, ibu menyusui yang usia bayinya 0-6 bulan, dan ibu hamil. Penyuluhan dibagi menjadi 2 sesi, yaitu sesi pertama adalah penyuluhan KP-ASI untuk kader posyandu dan sesi kedua adalah penyuluhan ASI Eksklusif dan Manejemen Laktasi untuk ibu hamil dan ibu menyusui. Tabel 4.8 Kegiatan 8. Melakukan kunjungan rumah. Waktu 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 Mei 2021 Output 1) Ibu bisa mempraktekkan cara menyusui yang baik dan benar 2) Masalah ibu dalam menyusui teratasi Penjelasan Kegiatan selanjutnya adalah mengunjungi sasaran yang tidak datang pada saat kegiatan penyuluhan dan memantau ibu menyusui yang memiliki masalah saat menyusui bayi. Tabel 4.9 Kegiatan 9. Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) ke-2. Waktu 11 Mei 2021 Output 1) Membahas atau berdiskusi tentang masalah dan kendala yang ditemukan selama melaksanakan kegiatan 2) Ditemukan cara untuk mengatasi masalah tersebut Penjelasan Setelah melakukan seluruh rencana kegiatan yang telah dirancang, penulis bersama dengan perangkat desa dan anggota kelompok pendukung ASI (KP-ASI) membahas hasil kegiatan dan melakukan evaluasi apa saja yang masih menjadi kekurangan selama kegiatan berlangsung. Tabel 4.10 Kegiatan 10. Monitoring dan evaluasi kegiatan Waktu 17 Mei 2021 Output 1) Adanya peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan Penjelasan Penulis melakukan evaluasi dengan merekap hasil pre-test dan post-test peserta. Peserta yang hadir dalam penyuluhan ini sebanyak 31 orang. Terdapat perbedaan nilai peserta sebelum dan setelah diberikan penyuluhan. Rata-rata nilai peserta sebelum diberikan penyuluhan yaitu 72,3. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan rata-rata nilai peserta meningkat menjadi 92,6. Setelah dilakukan kunjungan rumah juga posisi dan
  • 30. 30 pelekatan ibu ketika menyusui menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hal tersebut dibuktikan dengan ibu tidak mengeluh putingnya sakit atau lecet lagi. Terdapat perbedaan kegiatan kelompok pendukung ASI (KP-ASI) setelah direvitalisasi, yaitu masing-masing kader mempunyai tugas untuk mendampingi ibu hamil dan menyusui. 2. Kendala dan Antisipasi Tabel 4.11 Uraian kendala dan antisipasi kegiatan aktualisasi. No Kegiatan Kendala Antisipasi 1 Melakukan koordinasi dengan pimpinan. Tidak ditemukan kendala dalam kegiatan ini. - 2 Berkoordinasi dengan lintas sektoral dan anggota kelompok pendukung ASI (KP- ASI) dengan melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). Beberapa tokoh masyarakat tidak hadir dalam pertemuan. Mengundang kembali pada kegiatan pertemuan berikutnya. 3 Berkoordinasi dengan bidan desa untuk memperoleh data sasaran. Tidak ditemukan kendala dalam kegiatan ini. - 4 Pembuatan soal pre-test dan post-test. Tidak ditemukan kendala dalam kegiatan ini. - 5 Pembuatan Satuan Acara Penyuluhan (SAP). Tidak ditemukan kendala dalam kegiatan ini. - 6 Pembuatan leaflet. Tidak ditemukan kendala dalam kegiatan ini. - 7 Memberikan penyuluhan. 1) Ibu tidak fokus mendengarkan materi karena anaknya rewel. 2) Beberapa sasaran tidak datang saat penyuluhan. 1) Meminta ibu untuk menyusui anak atau menitipkan anak pada keluarga. 2) Diumumkan sehari sebelum kegiatan dilakukan.
  • 31. 31 8 Melakukan kunjungan rumah. Beberapa sasaran tidak ada di rumah. Berkoordinasi dengan kader untuk menginformasikan terlebih dahulu kepada sasaran. 9 Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Ke-2. Tidak ditemukan kendala dalam kegiatan ini. - 10 Monitoring dan evaluasi hasil kegiatan Tidak ditemukan kendala dalam kegiatan ini. - 3. Pembahasan Kegiatan Aktualisasi Kegiatan 1: Melakukan koordinasi dengan pimpinan. a. Tahapan Kegiatan: Penulis memaparkan kepada pimpinan kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama kegiatan aktualisasi ini. Dalam tahapan ini juga penulis meminta saran dan masukan agar rancangan kegiatan yang telah disusun menjadi lebih baik. Adapun tahapan kegiatannya yaitu: 1) Memaparkan isu yang diangkat dan inovasi yang akan dilakukan dalam memcahkan isu tersebut. Penulis menjelaskan alasan mengapa mengangkat isu tersebut kepada mentor dan koordinator gizi selaku atasan dan juga menjelaskan inovasi yang akan dilakukan untuk memcahkan isu tersebut. 2) Meminta koordinator gizi selaku konselor ASI untuk memberikan penyuluhan. Pada tahap ini penulis meminta konselor ASI untuk memberikan penyuluhan tentang posisi dan pelekatan dalam menyusui yang baik dan benar. 3) Meminta saran dan pendapat atasan. Setelah menjelaskan semua rencana kegiatan yang akan dilakukan, penulis meminta saran dan pendapat agar rencana kegiatan menjadi lebih baik. b. Output
  • 32. 32 Output yang dihasilkan adalah mendapatkan persetujuan dari atasan dan adanya masukan dari atasan. c. Nilai-nilai Dasar 1) Akuntabilitas Penulis memiliki tanggung jawab dan konsistensi terhadap rancangan kegiatan yang dilakukan. 2) Nasionalisme Penulis mengarahkan keputusan berdasarkan hasil diskusi dan musyawarah. 3) Etika Publik Penulis bersikap sopan dan santun dalam memaparkan isu yang diangkat dan inovasi yang akan dilakukan. 4) Komitmen Mutu Penulis mempertimbangkan kegiatan yang efektif, efisien dan inovatif sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik. 5) Anti Korupsi Penulis harus jujur dalam menyampaikan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. d. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar Penulis bertanggung jawab melaksakan kegiatan aktualisasi dengan memusyawarahkan kegiatan tersebut bersama atasan dan lintas sektoral. Koordinasi yang dilakukan untuk membahas kegiatan yang efektif dan efisien. Penulis dalam berkoordinasi dengan atasan maupun lintas sektoral bersikap sopan dan santun serta menjelaskan seluruhnkegiatannyang akan dilakukan secara jujur. e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini merupakan kontribusi terhadap salah satu misi puskesmas yaitu “Mengembangkan Sistem Manajemen Puskesmas yang Transparan dan Akuntabel.”
  • 33. 33 f. Penguatan Nilai-nilai Organisasi Aktualisasi nilai dasar ASN ANEKA pada kegiatan ini sesuai dengan nilai organisasi yang salah satunya adalah “Profesional dan Sopan” sehingga dalam setiap kegiatan penulis selalu bersikap profesional dan santun dalam berkoordinasi dengan siapa pun Kegiatan 2: Berkoordinasi dengan lintas sektoral dan anggota kelompok pendukung ASI dengan melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) a. Tahapan Kegiatan: Penulis berkoordinasi dengan perangkat desa da memberikan penjelasan mengenai isu yang diangkat dan inovasi yang dilakukan untuk mengatasi isu tersebut. Adapun tahapan kegiatannya yaitu: 1) Menjelaskan isu yang diangkat. Penulis menjelaskan masalah atau isu yang ditemukan kepada peserta musyawarah dan apa dampaknya jika isu tersebut diabaikan. 2) Melakukan musyawarah dengan perangkat desa dan anggota kelompok pendukung ASI Setelah memaparkan tentang isu yang ditemukan, penulis kemudian bermusyawarah dengan peserta terkait inovasi yang akan dilakukan, yakni mengaktifkan kembali kelompok pendukung ASI (KP-ASI). b. Output Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah tercapainya kesepakatan tentang pengaktifan kembali kelompok pendukung ASI (KP-ASI). c. Nilai-nilai Dasar 1) Akuntabilitas
  • 34. 34 Penulis bertanggung jawab untuk terus melakukan edukasi yang berkelanjutan agar terciptanya konsistensi dalam meningkatkan derajat kesehatan. 2) Nasionalisme Penulis tidak membeda-bedakan antara peserta satu dengan yang lainnya. 3) Etika Publik Penulis menggunakan bahasa yang sopan dan mudah dimengerti saat berdiskusi dengan peserta musyawarah. 4) Komitmen Mutu Mengaktifkan kembali kelompok pendukung ASI (KP-ASI) merupakan kegiatan yang efektif untuk meningkatkan mutu pelayanan. 5) Anti Korupsi Dengan melaksanakan kegiatan ini masyarakat akan lebih merasa diperhatikan. d. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar Penulis tetap bertanggungjawab dalam memberikan edukasi ke masyarakat menggunakan bahasa yang sopan dan mudah dimengerti tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lainnya. Dengan adanya inovasi untuk mengaktifkan kembali kegiatan yang sempat terhenti merupakan salah satu cara yang efektif untuk tetap meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan dengan cara itu masyarakat merasa diperhatikan. e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini merupakan kontribusi terhadap salah satu misi puskesmas yaitu “Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Berkualitas.” f. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
  • 35. 35 Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini sesuai dengan nilai organisasi yaitu “Sopan, Santun, Profesional, dan Inovatif” sehingga dalam setiap kegiatan penulis selalu bersikap profesional, sopan dan santun dalam berkoordinasi dengan siapa pun serta selalu memiliki ide-ide yang inovatif. Kegiatan 3: Berkoordinasi dengan bidan desa untuk memperoleh data sasaran. a. Tahapan Kegiatan: Penulis melakukan koordinasi dengan bidan desa untuk memperoleh data sasaran yang akan diberikan penyuluhan. Adapun tahapan kegiatannya yaitu: 1) Berkoordinasi dengan lintas program Penulis mencari data ibu hamil agar memudahkan dalam menyiapkan media untuk penyuluhan. b. Output Output dari kegiatan ini adalah bidan desa bersedia memberikan data yang penulis butuhkan. c. Nilai-nilai Dasar 1) Akuntabilitas Penulis mendapatkan data real yang dapat dipertanggungjawabkan. 2) Nasionalisme Terjalinnya kerja sama antar lintas program. 3) Etika Publik Penulis menggunakan bahasa yang baik dan santun dalam berkoordinasi. 4) Komitmen Mutu Melakukan koordinasi dengan lintas program agar meningkatkan mutu pelayanan. 5) Anti Korupsi
  • 36. 36 Bidan desa memberikan data secara jujur kepada penulis. d. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar Dengan adanya kegiatan ini maka terjadi kerja sama antar lintas program yang dapat meningkatkan mutu pelayanan. Selama berkoordinasi, penulis menggunakan bahasa yang baik dan santun. Data yang diperoleh adalah data real yang dapat dipertanggungjawabkan dan diberikan secara jujur. e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini merupakan kontribusi terhadap salah satu misi puskesmas yaitu “Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Berkualitas” yang artinya melalui kegiatan ini menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. f. Penguatan Nilai-nilai Organisasi Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini sesuai dengan nilai-nilai organisasi yaitu “Profesional dan Sopan.” Kegiatan 4: Penyusunan soal pre-test dan post-test. a. Tahapan Kegiatan: 1) Mencari materi tentang ASI Eksklusif kemudian menyusun soal Pada kegiatan ini penulis mencari materi terlebih dahulu untuk memudahkan dalam menyusun soal pre-test dan post-test. 2) Melakukan konsultasi dengan PJ UKM, Koordinator Gizi, dan Kepala Puskesmas Setelah menyusun soal, penulis melakukan konsultasi guna mendapat saran dan persetujuan. b. Output Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya soal pre-test dan post- test setelah mendapat saran dan persetujuan. c. Nilai-nilai Dasar
  • 37. 37 1) Akuntabilitas Penulis bertanggungjawab atas rencana kegiatan yang akan dilakukan. 2) Nasionalisme Penulis melaksanakan kegiatan sesuai dengan keputusan atau arahan yang diberikan. 3) Etika Publik Dalam menyampaikan tujuan, penulis menggunakan bahasa yang tepat, jelas, dan sopan. 4) Komitmen Mutu Kegiatan yang dilakukan adalah sifatnya efektif untuk mengetahui tingkat pengetahuan sasaran. 5) Anti Korupsi Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan. d. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar Penulis bertanggungjawab atas terlaksananya kegiatan yang telah dirancang. Kegiatan yang dilaksanakan tentunya sudah sesuai saran atau keputusan bersama yang didapatkan pada saat konsultasi. Konsultasi dilakukan dengan bahasa yang tepat, jelas serta sopan. e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini merupakan kontribusi terhadap misi puskesmas yaitu “Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Berkualitas” yang dimana artinya ialah kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia. f. Penguatan Nilai-nilai Organisasi Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini sesuai dengan nilai-nilai organisasi yaitu “Profesional, Sopan, dan Inovatif” Kegiatan 5: Penyusunan SAP KP-ASI, ASI Eksklusif, dan Manajemen Laktasi
  • 38. 38 a. Tahapan Kegiatan: 1) Mencari referensi tentang penyuluhan yang akan dilakukan Pada kegiatan ini penulis mengumpulkan materi tentang penyuluhan yang akan diberikan. 2) Melakukan koordinasi dengan atasan Setelah materi penyuluhan selesai disusun, penulis kemudian berkonsultasi dengan atasan mengenai isi materi apakah sudah sesuai atau belum. b. Output Output dari kegiatan ini adalah adanya masukan dari atasan terkait dengan isi materi penyuluhan dan tersusunnya materi penyuluhan tepat waktu. c. Nilai-nilai Dasar 1) Akuntabilitas Penulis tetap konsisten bertanggungjawab memastikan referensi yang digunakan sudah sesuai dan berasal dari sumber terpercaya. 2) Nasionalisme Penulis menjalankan kegiatan sesuai dengan keputusan atau masukan yang diterima. 3) Etika Publik Penulis menerima masukan yang baik dan melaksanakannya. 4) Komitmen Mutu Dengan menyusun materi terlebih dahulu dapat membuat efektif penyuluhan yang dilakukan. 5) Anti Korupsi Dengan melaksanakan ini melatih kedisiplinan agar kegiatan selesai tepat waktu. d. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
  • 39. 39 Dalam menyusun materi penyuluhan, penulis tetap konsisten dan bertanggungjawab memastikan referensi yang digunakan berasal dari sumber terpercaya. Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan saran atau masukan yang diberikan. e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini merupakan kontribusi terhadap salah satu misi puskesmas yaitu “Memberikan Pelayanan Kesehatan Secara Prima Meliputi Kegiatan Promotif, Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif dan Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Berkualitas.” f. Penguatan Nilai-nilai Organisasi Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini sesuai dengan nilai-nilai organisasi yaitu “Sopan dan Santun.” Kegiatan 6: Pembuatan leaflet. a. Tahapan Kegiatan: 1) Merancang desain leaflet. Kegiatan pertama yaitu mendesain leaflet. Leaflet memuat informasi yang jelas dan mudah dimengerti. 2) Mencetak leaflet sebanyak sasaran. Setelah selesai mendesain leaflet, penulis mencetak leaflet sebanyak sasaran penyuluhan. b. Output Output dari kegiatan ini adalah leaflet selesai dibuat dan dicetak sebanyak sasaran. c. Nilai-nilai Dasar 1) Akuntabilitas Penulis bertanggungjawab dalam membuat desain dan memberikan informasi yang benar. 2) Nasionalisme
  • 40. 40 Penulis membagikan leaflet kepada sasaran pada saat penyuluhan. 3) Etika Publik Penulis menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti dalam membuat leaflet. 4) Komitmen Mutu Dari kegiatan ini memunculkan ide/inovasi baru dalam meningkatkan pelayanan kesehatan melalui leaflet. 5) Anti Korupsi Penulis berusaha dengan keras dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya ASI Eksklusif melalui leaflet. d. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar Penulis bertanggungjawab dan bekerja keras dalam pembuatan leaflet juga dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat. Leaflet harus berisi bahasa yang jelas dan mudah dimengerti. Dengan membuat leaflet ini memunculkan ide/inovasi baru untuk memberikan pelayanan kesehatan. e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini memiliki kontribusi terhadap misi Puskesmas yaitu “Memberikan Pelayanan Kesehatan Secara Prima Meliputi Kegiatan Promotif, Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif dan Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Berkualitas.” f. Penguatan Nilai-nilai Organisasi Penguatan nilai-nilai organisasi dalam hal ini adalah Profesional, Sopan, dan Inovatif dimana petugas memiliki ide/inovasi dalam membuat leaflet, dan menyampaikan isinya dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti. Kegiatan 7: Memberikan penyuluhan.
  • 41. 41 a. Tahapan Kegiatan: 1) Berkoordinasi dengan kader posyandu untuk menginformasikan kepada sasaran bahwa ada penyuluhan Sehari sebelum dan pada saat hari penyuluhan petugas berkoordinasi dengan kader untuk menginformasikan sasaran bahwa ada penyuluhan dan meminta sasaran untuk tidak pulang terlebih dahulu. 2) Datang ke tempat penyuluhan tepat waktu Untuk mencegah sasaran pulang maka petugas harus hadir di tempat penyuluhan sesuai waktu yang disepakati. b. Output Output dari kegiatan ini adalah pengetahuan sasaran tentang ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi bertambah dan diharapkan bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. c. Nilai-nilai Dasar 1) Akuntabilitas Penulis tetap bertanggungjawab atas kegiatan yang dilakukan. 2) Nasionalisme Penulis tidak membeda-bedakan satu orang dengan yang lainnya. 3) Etika Publik Dalam menyampaikan penyuluhan, penulis menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. 4) Komitmen Mutu Kegiatan penyuluhan ini adalah kegiatan yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat. 5) Anti Korupsi Penulis bekerja keras menyampaikan penyuluhan dengan jujur sesuai ilmunya. d. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
  • 42. 42 Penulis tetap bertanggungjawab dan tidak membeda-bedakan satu orang dengan yang lainnya dalam kegiatan penyuluhan ini. Kegiatan penyuluhan ini merupakan kegiatan yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait suatu ilmu dan penyampaiannya pun menggunakan bahasa yang sopan, jelas, dan mudah dipahami. Ateri yang disampaikan harus jujur apa adanya sesuai keilmuannya. e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini memiliki kontribusi terhadap misi puskesmas yaitu “Memberikan pelayanan kesehatan secara prima meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif” serta “Meningkatkan sumber daya manusia yang professional dan berkualitas.” Dengan memberikan penyuluhan pengetahuan masyarakat meningkat. f. Penguatan Nilai-nilai Organisasi Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini sesuai dengan nilai-nilai organisasi yaitu “Profesional, Sopan, Santun, Terampil.” Kegiatan 8: Melakukan kunjungan rumah. a. Tahapan Kegiatan: 1) Berkoordinasi dengan kader posyandu Sebelum mengunjungi rumah sasaran, penulis berkoordinasi dengan kader agar sasaran tetap berada di rumah. 2) Mengunjungi rumah sasaran Kegiatan selanjutnya adalah melakukan kunjungan rumah bagi sasaran yang tidak datang saat penyuluhan dan bagi sasaran yang memiliki masalah dalam menyusui. Penulis dan petugas melihat bagaimana cara ibu menyusui bayinya. b. Output Output dari kegiatan ini adalah sasaran dapat mempraktekkan cara menyusui yang baik dan benar. Selain itu, masalah yang dimiliki ibu dalam menyusui diharapkan bisa teratasi. c. Nilai-nilai Dasar
  • 43. 43 1) Akuntabilitas Penulis bertanggungjawab atas keberhasilan cara ibu menyusui. 2) Nasionalisme Rela berkorban waktu dan tenaga demi kepentingan masyarakat. 3) Etika Publik Menggunakan bahasa yang sopan dan mudah dipahami ketika berkomunikasi dengan sasaran. 4) Komitmen Mutu Kegiatan ini merupakan kegiatan yang efektif untuk meningkatkan keberhasilan ASI Eksklusif. 5) Anti Korupsi Petugas mengunjungi rumah sasaran adalah bentuk kerja keras untuk membantu keberhasilan menyusui. d. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar Kegiatan ini adalah salah satu cara kerja keras yang efektif untuk meningkatkan keberhasilan ASI Eksklusif. Pada saat kegiatan, petugas menggunakan bahasa yang sopan dan mudah dimengerti. Kegiatan ini dilakukan karena penulis bertanggungjawab atas keberhasilan cara ibu menyusui. Penulis beserta petugas juga rela berkorban waktu dan tenaga. e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini memiliki kontribusi terhadap misi Puskesmas yaitu “Memberikan pelayanan kesehatan secara prima meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.” dimana kegiatan kunjungan rumah ini termasuk pelayanan secara kuratif. f. Penguatan Nilai-nilai Organisasi Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini sesuai dengan nilai-nilai organisasi yang salah satunya adalah “Profesional, Sopan, Santun, dan Terampil” sehingga penulis semaksimal mungkin dalam melaksanakan kegiatan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap organisasi.
  • 44. 44 Kegiatan 9: Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Ke-2 a. Tahapan Kegiatan 1) Berkoordinasi dengan desa Sebelum melaksanakan kegiatan, penulis berkoordinasi dengan desa terkait waktu pertemuan. 2) Membuat surat undangan pertemuan Setelah melakukan koordinasi kemudian penulis membuat surat undangan utnuk evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. 3) Melakukan evaluasi kegiatan Penulis menyampaikan kendala selama melaksanakan kegiatan. b. Output Output dari kegiatan ini adalah pihak desa mengetahui apa yang menjadi kendala selama pelaksanaan kegiatan dan didapatkan solusi untuk masalah tersebut. c. Nilai-nilai Dasar 1) Akuntabilitas Penulis bersikap terbuka dan jujur dalam menyampaikan hasil kegiatan. 2) Nasionalisme Penulis memberikan pemahaman kepada semua peserta pertemuan. 3) Etika Publik Penulis menggunakan bahasa yang sopan, jelas dan mudah dipahami. 4) Komitmen Mutu Kegiatan ini dilakukan agar meningkatkan pelayanan publik. 5) Anti Korupsi Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat. d. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
  • 45. 45 Dalam pelaksanaan kegiatan ini penulis memberikan pemahaman dengan bersikap terbuka dan jujur. Bahasa yang digunakan dalam penyampaian adalah yang sopan dan mudah dipahami. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat dan dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan publik. e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini memiliki kontribusi terhadap misi Puskesmas yaitu “Mengembangkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan.” f. Penguatan Nilai-nilai Organisasi Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini sesuai dengan nilai-nilai organisasi yang salah satunya adalah “Profesional, Sopan, Santun, dan Terampil” sehingga penulis semaksimal mungkin dalam menyampaikan evaluasi. Kegiatan 10. Melakukan monitoring dan evaluasi a. Tahapan Kegiatan: 1) Penulis mengumpulkan hasil pre-test dan post-test b. Output Output dari kegiatan ini adalah didapatkan hasil pre-test dan post- test peserta sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. c. Nilai-nilai Dasar 1) Akuntabilitas Penulis bertanggungjawab dalam merekap dan menyampaikan hasil test. 2) Nasionalisme Penulis memeriksa dan memberikan hasil test peserta secara jujur. 3) Etika Publik Penulis profesional dan tidak memihak dalam menentukan nilai. 4) Komitmen Mutu Kegiatan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan pengetahuan.
  • 46. 46 5) Anti Korupsi Kegiatan ini adalah bentuk kepedulian penulis terhadap masyarakat. d. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar Dalam pelaksanaan kegiatan ini penulis bertanggungjawab pada hasilnya sehingga penulis memeriksa jawaban secara jujur, profesional, dan tidak memihak. Kegiatan ini juga merupakan bentuk kepedulian penulis terhadap masyarakat. e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi Kegiatan ini memiliki kontribusi terhadap misi Puskesmas yaitu “Mengembangkan Sistem Manajemen yang Transparan dan Akuntabel.: f. Penguatan Nilai-nilai Organisasi Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini sesuai dengan nilai-nilai organisasi yaitu “Profesional”.
  • 47. 47 4. Jadwal Pelaksanaan 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 Melakukan konsultasi dengan pimpinan. √ 2 Berkoordinasi dengan lintas sektoral dan anggota kelompok pendukung ASI (KP- ASI) dengan melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). √ 3 Berkoordinasi dengan Bidan Desa untuk memperoleh data sasaran. √ 4 Pembuatan soal pre- test dan post-test. √ √ √ 5 Pembuatan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) tentang KP- ASI, ASI Eksklusif, dan Manajemen Laktasi. √ √ √ 6 Pembuatan leaflet. √ √ 7 Memberikan penyuluhan. √ √ √ 8 Melakukan kunjungan rumah. √ √ √ √ √ √ 9 Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Ke-2 √ 10 Melakukan monitoring dan evaluasi √ Leaflet. NO KEGIATAN APRIL MEI PORTOFOLIO Hasil pre-test dan post-test peserta Satuan Acara Penyuluhan, leaflet. BULAN Data ibu hamil di Desa Bagek Manis. Soal pre-test dan post-test. Materi penyuluhan. 1 Alat peraga, lembar balik. Surat undangan, hasil kegiatan, daftar hadir, notulen, foto. Hasil dokumentasi berupa foto Surat undangan, rencana kegiatan, daftar hadir, notulen, foto.
  • 48. 48 BAB V PENUTUP 1. KESIMPULAN Dari hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi ”Revitalisasi Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) di Desa Bagek Manis Kecamatan Sambelia” dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Terlaksananya kegiatan aktualisasi berdasarkan nilai-nilai dasar ASN berupa ANEKA dan kedudukan serta peran ASN dalam pelaksanaan tugas pokok penulis sebagai Ahli Gizi di Puskesmas Sambelia. b. Meningkatnya pengetahuan ibu menyusui dan ibu hamil tentang ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi. c. Terbentuknya komitmen untuk mengaktifkan kembali kelompok pendukung ASI yang sebelumnya sempat terhenti. d. Setelah direvitalisasi, terjadi kedekatan antar anggota Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI). Para anggota tidak malu untuk saling bertukar pengalaman dan ini memudahkan petugas juga dalam menanggapi masalah yang ada. 2. SARAN dan REKOMENDASI a. Perangkat desa lebih mendukung Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) dengan mengadakan pelatihan. b. Membuat anggaran bagi kader yang melakukan kunjungan rumah. c. Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) lebih aktif dalam upaya edukasi, motivasi, dan pendampingan ibu menyusui. d. Diharapkan masyarakat lebih perduli dan ingin mencari tahu tentang kesehatan ibu dan anak. e. Diperlukan pembiasaan anggota Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) secara berkelanjutan untuk melaksanakan kegiatan tersebut untuk keberhasilan tujuan yang ingin dicapai.
  • 49. 49 DAFTAR PUSTAKA Aisyah, Siti. 2018. Revitalisasi Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) di Desa Jeruk Wangi Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri. Kediri Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Petunjuk Teknik Standar Pelayanan Minimal (SPM). Jakarta : Direktorat Gizi Masyarakat. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Akuntabilitas : Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Nasionalisme : Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Etika Publik : Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Anti Korupsi : Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.