Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan anak balita yang menjangkau seluruh sasaran
Modul ini membahas upaya peningkatan pelayanan kesehatan ibu hamil, persalinan, dan balita yang menjangkau seluruh sasaran meliputi peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, serta pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi, dan balita.
Similar to Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan anak balita yang menjangkau seluruh sasaran
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatalpjj_kemenkes
Similar to Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan anak balita yang menjangkau seluruh sasaran (20)
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan anak balita yang menjangkau seluruh sasaran
1. ASKEB KOMUNITAS
MODUL
PRINSIP PENGELOLAAN KIA – KB
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Rahayu Budi Utami
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 5
KEGIATAN BELAJAR I
PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA
PENINGKATAN PELAYANAN ANTENATAL
KESEHATAN, PELAYAN KESEHATAN BAYI
BARU LAHIR, BAYI DAN BALITA YANG
MENJANGKAU SELURUH SASARAN
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Kata
Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, berkat rahmat dan bimbinganNya kami
dapat menyelesaikan Modul Asuhan Kebidanan
Komunitas ini. Modul ini disusun dengan harapan
dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk Mata
Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas bagi
mahasiswa yang mengikuti Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan Tinggi Kesehatan
Pada kesempatan ini tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan modul ini.
Kami menyadari keterbatasan kami selaku penulis,
oleh karena itu demi pengembangan kreatifitas dan
penyempurnaan modul ini, kami mengharapkan
saran dan masukan dari pembaca maupun para
ahli, baik dari segi isi, istilah serta pemaparannya.
Semoga Allah SWT membalas budi baik
semua pihak yang telah memberi kesempatan,
dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan
usulan penelitian ini. Akhir kata, semoga modul ini
dapat member manfaat bagi para pembaca. Aamiin.
Pontianak, Maret 2014
PENULIS
Gambar : Pengecekan cabang bayi
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
1
Pendahuluan
Salam sejahtera, kiranya Tuhan YME senantiasa memberikan kekuatan, perlind-
ungan, dan keselamatan kepada kita amin.
Bidan merupakan tenaga kesehatan yang sangat berpengaruh dalam meningkatkan
kesehatan ibu dan anak melalui program KIA yang meliputi pelayanan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru
lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi dan balita. Dengan manajemen PWS KIA
diharapkan cakupan pelayanan dapat menjangkau seluruh sasaran di suatu wilayah
kerja sehingga kasus dengan risiko/komplikasi kebidanan dapat ditemukan sedini mun-
gkin untuk dapat memperoleh penanganan yang memadai. Sebelumnya pada Modul 1,
Anda sudah mempelajari Konsep Asuhan Kebidanan Komunitas, Tugas dan Tanggung
Jawab Bidan di Komunitas dan Asuhan Kebidanan di Komunitas. Selanjutnya pada Mod-
ul 2 ini, Anda akan mempelajari Prinsip Pengelolaan KIA – KB.
Modul 2 ini membahas tentang peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan anak
balita yang menjangkau seluruh sasaran, peningkatan deteksi dini risiko/komplikasi ke-
bidanan, tanda bahaya dan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat,
peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya, bayi baru lahir
oleh tenaga kesehatan, Peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal-
ita dan peningkatan pelayanan KB menjangkau seluruh sasaran.
Untuk memudahkan Anda mempelajarinya, seperti telah Anda ketahui bahwa
modul ini merupakan modul ke 2 dari 4 modul yang ada dan masing-masing modul
dikemas dalam tiga atau empat kegiatan belajar. Alokasi waktu untuk tiap kegiatan bela-
jar adalah 60 menit, sehingga untuk menyelesaikan modul 2 ini diperlukan waktu 4 jam.
Empat kegiatan belajar tersebut, disusun dengan urutan sebagai berikut :
Kegiatan Belajar 1 : Peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan, pelayanan kesehatan bayi baru lahir,
bayi dan anak balita yang menjangkau seluruh sasaran
Kegiatan Belajar 2 : Peningkatan deteksi dini risiko/komplikasi kebidanan, tanda
bahaya dan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan maupun
masyarakat
Kegiatan Belajar 3 : Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan
tanda bahaya, bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan
Kegiatan Belajar 4 : Peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak
balita dan peningkatan pelayanan KB menjangkau seluruh
sasaran.
Setelah mempelajari modul ini Anda akan dapat 1) Menjelaskan peningkatan pe-
layanan antenatal, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan kesehatan
bayi baru lahir, bayi dan anak balita yang menjangkau seluruh sasaran, 2) menjelaskan
peningkatan deteksi dini risiko/komplikasi kebidanan, tanda bahaya dan bayi baru lahir
oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat, 3) menjelaskan peningkatan penanganan
komplikasi kebidanan dan tanda bahaya bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan, 4) men-
jelaskan peningkatan pelayanan ibu nifas dan peningkatan pelayanan KB menjangkau
seluruh sasaran.
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
Proses pembelajaran untuk materi Modul 2 dapat berjalan dengan lebih lancar
apabila Anda mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut :
1. Pahami dulu modul 1
2. Pelajari kegiatan belajar ini secara berurutan, mulai dari kegiatan belajar satu
sampai kegiatan belajar empat.
3. Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam materi ini , sangat tergantung ke
pada kesungguhan Anda dalam mengerjakan latihan. Berlatihlah secara mandiri
atau berkrlompok dengan teman yang lain.
4. Bila Anda mengalami kesulitan, Anda bisa menghubungi fasilitator yang ditunjuk
untuk mengampu materi ini.
Semua materi yang dibahas di dalam modul ini sangat Anda perlukan, dalam
rangka mengelola KIA-KB di komunitas. Akhirnya saya ucapkan selamat belajar, semo-
ga sukses dalam mempelajarinya materi dalam modul ini dan selamat untuk mengikuti
modul berikutnya.
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
3
Kegiatan
Belajar 1
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
PENINGKATAN PELAYANAN ANTENATAL, PERTOLONGAN
PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN, PELAYANAN
KESEHATAN BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA
YANG MENJANGKAU SELURUH SASARAN
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini Anda akan mampu menjelaskan peningkatan
pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan keseha-
tan bayi baru lahir, bayi dan anak balita yang menjangkau seluruh sasaran.
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, Anda dapat :
a. Menjelaskan upaya peningkatan pelayanan antenatal yang menjangkau sasaran
b. Menjelaskan upaya peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang menjangkau sasaran.
c. Menjelaskan upaya peningkatan pelayanan kesehatan bayi baru lahir yang men
jangkau sasaran
d. Menjelaskan upaya peningkatan pelayanan kesehatan bayi yang menjangkau
sasaran
e. Menjelaskan upaya peningkatan pelayanan kesehatan balita yang menjangkau
sasaran
Untuk memahami upaya peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan, pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan anak balita yang
menjangkau seluruh sasaran yang pertama kali Anda harus pahami adalah :
a. Upaya peningkatan pelayanan antenatal yang menjangkau sasaran
b. Upaya peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang men
jangkau sasaran.
c. Upaya peningkatan pelayanan kesehatan bayi baru lahir yang menjangkau
sasaran
d. Upaya peningkatan pelayanan kesehatan bayi yang menjangkau sasaran
e. Upaya peningkatan pelayanan kesehatan balita yang menjangkau sasaran
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
Uraian
Materi
A. Upaya peningkatan pelayanan antenatal yang menjangkau sasaran
Apa yang dimaksud dengan pelayanan Antenatal?
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk
ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan ante-
natal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal
sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemer-
iksaan laboratorium rutin dan khusus, serta intervensi umum dan khusus (sesuai risiko
yang ditemukan dalam pemeriksaan).
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
2. Ukur tekanan darah.
3. Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas).
4. Ukur tinggi fundus uteri.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
(DJJ).
6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan
imunisasi
7. Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan.
8. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama
kehamilan.
9. Test laboratorium (rutin dan khusus)
10. Tatalaksana kasus
11. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta
KB pasca persalinan.
Dalam
penerapan-
nya terdiri atas
:
Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan golongan darah, hemo-
globin,protein urine dan gula darah puasa. Pemeriksaan khusus dilakukan di daerah
prevalensi tinggi dan atau kelompok ber-risiko, pemeriksaan yang dilakukan adalah
hepatitis B, HIV, Sifilis,malaria, tuberkulosis, kecacingan dan thalasemia.
Dengan demikian maka secara operasional, pelayanan antenatal disebut lengkap
apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetap-
kan pula bahwa frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan,
dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan sebagai berikut :
1. Minimal 1 kali pada triwulan pertama.
2. Minimal 1 kali pada triwulan kedua.
3. Minimal 2 kali pada triwulan ketiga.
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
5
Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan
kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan kom-
plikasi. Tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada
ibu hamil adalah : dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat.
B. Upaya peningkatan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang menjangkau sasaran
Anda telah mengetahui tentang Upaya peningkatan pelayanan antenatal yang menjang-
kau sasaran pada subpokok materi sebelumnya, lalu bagaimana upaya peningkatan
pertolongan persalinan yang menjangkau sasaran? Untuk lebih meyakinkan jawaban
Anda, silahkan pelajari materi berikut. Sebelum membahas lebih lanjut, terlebih dahulu
kita harus mengetahui pengertian dari pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten
Pada kenyataan di lapangan, masih terdapat penolong
persalinan yang bukan tenaga kesehatan dan dilakukan
di luar fasilitas pelayanan kesehatan. Oleh karena itu
secara bertahap seluruh persalinan akan ditolong oleh
tenaga kesehatan kompeten dan diarahkan ke fasilitas
pelayanan kesehatan. Pada prinsipnya, penolong persa-
linan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Pencegahan infeksi
2. Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar.
3. Manajemen aktif kala III
4. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat
pelayanan yang lebih tinggi.
5. Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
6. Memberikan Injeksi Vit K 1 dan salep mata pada bayi
baru lahir.
Tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan pertolongan persalinan
adalah : dokter spesialis kebidanan, dokter dan bidan.
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
C. Upaya peningkatan pelayanan kesehatan bayi baru
lahir yang menjangkau sasaran
Tentu Anda masih mengingat tentang materi upaya peningkatan pelayanan kesehatan
bayi baru lahir yang menjangkau sasaran kan? untuk lebih jelasnya silahkan pelajari
materi ini.
Apa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan Neonatus
Gambar 2. Neonatus
Pelayanan kesehatan neonatus adalah
pelayanan kesehatan sesuai standar
yang diberikan oleh tenaga kesehatan
yang kompeten kepada neonatus se-
dikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai
dengan 28 hari setelah lahir, baik di fasil-
itas kesehatan maupun melalui kunjun-
gan rumah.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus :
1. Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6 – 48 Jam setelah
lahir.
2. Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3 sampai
dengan hari ke 7 setelah lahir.
3. Kunjungan Neonatal ke-3 (KN 3) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8 sampai
dengan hari ke 28 setelah lahir.
Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap pe-
layanan Kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan/masalah
kesehatan pada neonatus. Risiko terbesar kematian neonatus terjadi pada 24 jam per-
tama kehidupan, minggu pertama dan bulan pertama kehidupannya. Sehingga jika bayi
lahir di fasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan
selama 24 jam pertama.
Pelayanan Kesehatan Neonatal dasar dilakukan secara komprehensif dengan
melakukan pemeriksaan dan perawatan Bayi baru Lahir dan pemeriksaan menggu-
nakan pendekatan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) untuk memastikan bayi da-
lam keadaan sehat, yang meliputi :
1. Pemeriksaan dan Perawatan Bayi Baru Lahir
a. Perawatan tali pusat
b. Melaksanakan ASI Ekslusif
c. Memastikan bayi telah diberi injeksi Vitamin K1
d. Memastikan bayi telah diberi salep mata antibiotic
e. Pemberian Imunisasi Hepatitis B-0
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
7
2. Pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM
a. Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare,
berat badan rendah, dan masalah pemberian ASI.
b. Pemberian imunisasi Hepatitis B-0 bila belum diberikan pada waktu perawatan
bayi baru lahir.
c. Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI Ekslusif,
pencegahan hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir di rumah
dengan menggunakan buku KIA.
d. Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan.
Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan neonatus
adalah : dokter spesialis anak, dokter, bidan dan perawat.
D. Upaya peningkatan pelayanan kesehatan bayi yang
menjangkau sasaran
Setelah Anda mempelajari materi sebelumnya. Silahkan melanjutkan materi berikut ini
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan
oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai
dengan 11 bulan setelah lahir.
Bagaimana pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi?
Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi :
1. Kunjungan bayi satu kali pada umur 29 hari - 2 bulan.
2. Kunjungan bayi satu kali pada umur 3 – 5 bulan.
3. Kunjungan bayi satu kali pada umur 6 – 8 bulan.
4. Kunjungan bayi satu kali pada umur 9 – 11 bulan.
Apa yang dimaksud dengan pelayanan
kesehatan Bayi?
Gambar 2. Bayi
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
Apa Tujuannya?
Kunjungan bayi bertujuan untuk meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan
kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan pada bayi sehing-
ga cepat mendapat pertolongan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
melalui pemantauan pertumbuhan, imunisasi, serta peningkatan kualitas hidup bayi
dengan stimulasi tumbuh kembang. Dengan demikian hak anak mendapatkan pe-
layanan kesehatan terpenuhi.
Pelayanan kesehatan tersebut meliputi :
1. Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio 1,2,3,4, DPT/HB 1,2,3, Campak)
sebelum bayi berusia 1 tahun.
2. Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK).
3. Pemberian vitamin A 100.000 IU (6 - 11 bulan).
4. Konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda tanda sakit
dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan Buku KIA.
5. Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan.
Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan bayi
adalah : dokter spesialis anak, dokter, bidan dan perawat.
E. Upaya peningkatan pelayanan kesehatan balita yang
menjangkau sasaran
Setelah mempelajari uraian sebelumnya. Silahkan Anda lanjutkan ke uraian beri-
kutnya yaitu upaya peningkatan pelayanan kesehatan balita yang menjangkau sasaran.
Lima tahun pertama kehidupan, pertumbuhan mental dan intelektual berkembang pe-
sat. Masa ini merupakan masa keemasan atau golden periode dimana terbentuk dasar-
dasar kemampuan keindraan, berfikir, berbicara serta pertumbuhan mental intelektual
yang intensif dan awal pertumbuhan moral. Pada masa ini stimulasi sangat penting un-
tuk mengoptimalkan fungsi-fungsi organ tubuh dan rangsangan pengembangan otak.
Upaya deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia dini
menjadi sangat penting agar dapat dikoreksi sedini mungkin dan atau mencegah gang-
guan ke arah yang lebih berat .
Bentuk pelaksanaan tumbuh kembang anak di lapangan dilakukan dengan men-
gacu pada pedoman Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK)
yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan di puskesmas dan jajarannya seperti dokter,
bidan perawat, ahli gizi, penyuluh kesehatan masyarakat dan tenaga kesehatan lainnya
yang peduli dengan anak.
Kematian bayi dan balita merupakan salah satu parameter derajat kesejahteraan
suatu negara. Sebagian besar penyebab kematian bayi dan balita dapat dicegah dengan
teknologi sederhana di tingkat pelayanan kesehatan dasar, salah satunya adalah den-
gan menerapkan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), di tingkat pelayanan keseha-
tan dasar.
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
9
Bank Dunia, 1993 melaporkan bahwa MTBS merupakan intervensi yang cost ef-
fective untuk mengatasi masalah kematian balita yang disebabkan oleh Infeksi Perna-
pasan Akut (ISPA), diare, campak, malaria, kurang gizi dan yang sering merupakan kom-
binasi dari keadaan tersebut.
Sebagai upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian balita, Depar-
temen Kesehatan RI bekerja sama dengan WHO telah mengembangkan paket pelatihan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang mulai dikembangkan di Indonesia sejak
tahun 1996 dan implementasinya dimulai 1997 dan saat ini telah mencakup 33 provinsi.
Pelayanan kesehatan anak balita meliputi pelayanan pada anak balita sakit dan sehat.
Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai standar yang meliputi:
1. Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang tercatat
dalam Buku KIA/KMS. Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat
badan anak balita setiap bulan yang tercatat pada Buku KIA/KMS. Bila berat
badan tidak naik dalam 2 bulan berturut-turut atau berat badan anak balita di
bawah garis merah harus dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan.
2. Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) minimal 2 kali
dalam setahun. Pelayanan SDIDTK meliputi pemantauan perkembangan
motorik kasar, motorik halus, bahasa, sosialisasi dan kemandirian minimal 2 kali
pertahun (setiap 6 bulan). Pelayanan SDIDTK diberikan di dalam gedung (sarana
pelayanan kesehatan) maupun di luar gedung.
3. Pemberian Vitamin A dosis tinggi (200.000 IU), 2 kali dalam setahun.
4. Kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA oleh setiap anak balita
5. Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan menggunakan pendekatan
MTBS.
Anda telah selesai mempelajari kegiatan belajar 1, apakah Anda sudah paham? Apa
yang dapat Anda petik dari materi tersebut ? Coba Anda tuliskan pada kolom berikut.
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
Jika sudah paham kerjakan tes formatif, Anda bisa lanjut mempelajari Kegiatan Belajar
2 jika nilai Anda mencapai 80. Jika belum, pelajari kembali bagian – bagian yang belum
Anda pahami.
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
Rangkuman
Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis,
pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium rutin
dan khusus, serta intervensi umum dan khusus (sesuai risiko yang ditemukan
dalam pemeriksaan). Ditetapkan bahwa frekuensi pelayanan antenatal adalah
minimal 4 kali selama kehamilan. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut
dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi
dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Pada kenyataan di
lapangan, masih terdapat penolong persalinan yang bukan tenaga kesehatan
dan dilakukan di luar fasilitas pelayanan kesehatan. Oleh karena itu secara
bertahap seluruh persalinan akan ditolong oleh tenaga kesehatan kompeten
dan diarahkan ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar
yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedik-
itnya 3 kali, selama periode 0 sampai dengan 28 hari setelah lahir, baik di fasil-
itas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah. Risiko terbesar kematian
neonatus terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, minggu pertama dan bulan
pertama kehidupannya. Sehingga jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat
dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama 24 jam pertama.
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang
diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode
29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir. Kunjungan bayi bertujuan untuk
meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui
sedini mungkin bila terdapat kelainan pada bayi sehingga cepat mendapat per-
tolongan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui peman-
tauan pertumbuhan, imunisasi, serta peningkatan kualitas hidup bayi dengan
stimulasi tumbuh kembang.
Pelayanan kesehatan anak balita meliputi pelayanan pada anak balita sakit
dan sehat. Pada masa ini stimulasi sangat penting untuk mengoptimalkan
fungsi-fungsi organ tubuh dan rangsangan pengembangan otak. Upaya detek-
si dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia dini men-
jadi sangat penting agar dapat dikoreksi sedini mungkin dan atau mencegah
gangguan ke arah yang lebih berat .
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
11
Evaluasi
Formatif
1. Pelayanan antenatal sesuai standar diantaranya adalah meliputi tanya jawab kepa-
da pasien tentang keluhan dan kondisi yang sedang dialaminya saat ini yang disebut
dengan…
a. Anamnesis
b. Diagnosis
c. Pemeriksaan fisik
d. Pemeriksaan laboratorium
e. Intervensi
2. Berikut yang termasuk dalam penerapan dari standar pelayanan kebidanan tentang
pelayanan antenatal yaitu…
a. Ukur lingkar perut
b. Ukur fungsi jantung
c. Imunisasti Difteri
d. Tes laboratorium
e. Tentukan jenis kelamin janin
3. Ny. Tia baru menyadari dirinya sedang hamil setelah terlambat menstruasi 2 ming-
gu. Saat melakukan pemeriksaan tes kencing, didapat hasil HCG postif. Agar ses-
uai menurut standar pelayanan antenatal, Ny.Tia akan melakukan pemeriksaan ke-
hamilannya yang pertamakali saat usia kehamilan..
a. < 4 minggu
b. < 8 minggu
c. < 12 minggu
d. < 16 minggu
e. < 24 minggu
4. Ny. Tia baru menyadari dirinya sedang hamil setelah terlambat menstruasi 2 ming-
gu. Saat melakukan pemeriksaan tes kencing, didapat hasil HCG postif. Kunjungan
kehamilan yang sesuai dengan waktu pelayanan antenatal yang telah ditetapkan
akan bermanfaat untuk…
a. Menghindari komplikasi nifas
b. Menekan biaya yang terlalu tinggi
c. Meminimalisir kontak dengan tenaga kesehatan
d. Menjamin keselamatan ibu dan bayi
e. Deteksi dini faktor risiko
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
5. Pada saat menolong persalinan, Bd. Dina menggunakan jarum suntik yang berbeda
pada setiap pasien, satu jarum hanya digunakan untuk satu pasien. Tindakan Bd.
Dina mencerminkan prinsip dalam pertolongan persalinan, yaitu
a. Pencegahan infeksi
b. Metode pertolongan persalinan sesuai standar
c. Manajemen aktif Kala III
d. Merujuk kasus ke pelayanan lebih tinggi
e. Penatalaksanaan barang habis pakai
6. By. Rumi usia 1 hari, sudah melakukan kunjungan neonatal ke -1 di sebuah Klinik
bersalin. Agar memenuhi standar pelayanan kesehatan neonatal, kunjungan selan-
jutnya akan dilakukan saat usia By. Rumi…
a. 48 jam atau 2 hari
b. 3 hari
c. 8 hari
d. 15 hari
e. 28 hari
7. By. Galih berjenis kelamin laki-laki usia 3 bulan datang ke sebuah Klinik ditemani
ibunya untuk memeriksakan kesehatan sekaligus mendeteksi tumbuh kembang
sang bayi. Agar memenuhi standar kunjungan bayi, By.Galih akan dibawa oleh ibun-
ya pada kunjungan berikutnya saat berusia…
a. 5 bulan
b. 6 bulan
c. 9 bulan
d. 11 bulan
e. 12 bulan (1 tahun)
8. By. Galih berjenis kelamin laki-laki usia 3 bulan datang ke sebuah Klinik ditemani
ibunya untuk memeriksakan kesehatan sekaligus mendeteksi tumbuh kembang
sang bayi. By. Galih sedang melakukan kunjungan bayi yang ke…
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
9. Zidan usia 9 bulan. Mempunyai riwayat imunisasi : pernah mendapat BCG, Polio-1
dan DPT-HB 1. Ketika berusia 7 bulan, ia mendapat Polio-2, DPT-HB 2, tapi belum
sama sekali mendapat vitamin A. Jika Zidan memerlukan vitamin A maka dosis yang
harus diberikan sebesar
a. 20.000 IU
b. 200.000 IU
c. 100.000 IU
d. 10.000 IU
e. 100.000 – 200.000 IU
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
13
10. Kematian bayi dan balita merupakan salah satu parameter derajat kesejahteraan
suatu negara. Sebagian besar penyebab kematian bayi dan balita dapat dicegah
dengan teknologi sederhana di tingkat pelayanan kesehatan dasar, salah satunya
adalah dengan menerapkan…
a. MTBS
b. SDIDTK
c. Imunisasi
d. Posyandu
e. Puskesmas
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eny Retna. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
HAndajani, Sutjiati Dwi. 2012. Kebidanan Komunitas. Konsep dan Manajemen Asuhan.
Jakarta: EGC
Karwati. 2011. Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas). Jakarta: Trans Info Media.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Pedoman Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS) Ibu dan Anak.
Meilani, Niken. 2013. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya.
Pudiastuti, Ratna Dewi. 2011. Buku Ajar: Kebidanan Komunitas. Teori dan Aplikasi
dilengkapi Contoh Askeb. Yogyakarta: Nuha Medika.
Syafrudin, Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
15
Penutup
Dengan berakhirnya Kegiatan Belajar 4 ini maka berakhir pula modul 2 tentang prinsip
pengelolaan KIA-KB. Selamat Anda telah menyelesaikan modul 2. Diharapkan dengan
berakhirnya modul ini Anda akan dapat menguasai kompetensi yang diharapkan pada
awal kegiatan belajar.
Setelah menyelesaikan Modul 2 ini, selanjutnya Anda akan melanjutkan ke Modul 3 yang
membahas tentang Monitoring dan Evaluasi. Berikut merupakan cara perhitungan nilai
untuk mengetahui ketuntasan belajar Anda:
1. Setiap akhir pertemuan selesai, kerjakan soal-soal test yang terse-
dia dan yakinkan bahwa Anda mampu menjawabnya tanpa mem-
baca materi lagi
2. Setelah Anda menjawab , maka lakukan koreksi dengan bantuan
kunci jawaban yang tersedia.
3. Lakukan penilaian untuk diri sendiri dengan cara :
Jumlah soal benar
Jumlah soal
4. Ketuntasan pembelajaran tercapai apabila Anda berhasil
mendapatkan nilai 80
5. Apabila Anda belum bisa mencapai nilai minimal 80, maka ulangi
lagi untuk mempelajari materi dan Anda bisa menanyakan pada
Tutor Anda dan kerjakanlah Tes Akhir Modul
6. Bila Anda sudah berhasil, maka lanjutkan untuk ke pertemuan
berikutnya dan bila selesai maka Anda dapat pindah ke modul
berikutnya
UNTUK MENGETAHUI KETUNTASAN BELAJAR,
ANDA DAPAT MENILAI
DIRI SENDIRI DENGAN CARA :
X 100
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
KUNCI JAWABAN KEGIATAN BELAJAR 1 S/D 4
Kunci TES FORMATIF kegiatan belajar I (satu)
1. A 6. B
2. D 7. B
3. C 8. B
4. E 9. C
5. A 10.A
19. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
17
Daftar
Gambar
http://dinkes.tegalkota.go.id/foto_berita/26DSC03827.JPG
https://drprita1.files.wordpress.com/2012/09/r-tali-pusat1.jpg
http://www.yasudahlah.com/wp-content/uploads/2014/04/ASI1.jpg
https://koestoer.files.wordpress.com/2014/10/dscf2018.jpg
http://anitanet.staff.ipb.ac.id/files/2013/10/IMG_1459.jpg
http://rscarolus.atoma.co.id/wp-content/uploads/2011/12/DSC5477.jpg
http://www.katalogibu.com/wp-content/uploads/2014/03/ASI.jpg
https://tiaraamelia1.files.wordpress.com/2012/11/dscn2834.jpg
http://labmed.ascpjournals.org/content/41/5/267/F2.large.jpg
https://www.ibudanbalita.com/uploads/posts/1h5ynebRwu.jpg
https://norma07dp.files.wordpress.com/2014/12/fase-hamil.jpg
https://luvfamily.files.wordpress.com/2009/08/10022009048.jpg
https://kolegiumobgin.files.wordpress.com/2012/09/dscn1014.jpg
http://tokoalkes.com/wp-content/uploads/2014/05/tensimeter.jpg
http://3.bp.blogspot.com/-ErhZCliz-Fw/U4yL4Eyg7vI/AAAAAAAATG4/mQSFCt8HCBE/
s1600/Family-clip-art.jpg
http://2.bp.blogspot.com/-ZMSDM-ph1Q8/UwGPJWI98TI/AAAAAAAABAI/h5XRbBEQ-
s9o/s1600/Efek-Samping-Pil-Suntik-KB_1024_768.webp
http://grhasia.jogjaprov.go.id/images/grhasia/gallery/MFK.jpg
http://4.bp.blogspot.com/-5mHwB8pflBM/Ua3pOcOReqI/AAAAAAAABRg/BHjY-
CWNnScI/s1600/Program-Keluarga-Berencana.webp
20. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS)
2015