SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
 penelitian adalah merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data yang valid. Untuk
bisa mendapatkan data yang valid tersebut,
maka peneliti harus terlebih mengetahui
macam-macam data.
 Macam data ada dua yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif.
 Data kualitatif adalah data yang dinyatakan
dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar.
 Data kuantitatif adalah data yang berbentuk
angka, atau data kualitatif yang diangkakan
(skoring: baik sekali = 4, baik = 3, kurang
baik = 2 dan tidak baik = 1).
 Data kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu
data diskrit/nominal dan data kontinum.
 Data nominal adalah data yang hanya dapat
digolong-golongkan secara terpisah, secara
diskrit atau kategori. Data ini diperoleh dari
hasil menghitung, misalnya dalam suatu klas
setelah dihitung terdapat 50 mahasiswa,
terdiri atas 30 pria dan 20 wanita. Dalam
suatu kelompok terdapat 1000 orang suku
Jawa dan 500 suku sunda dll. Jadi data
nominal adalah data diskrit.
 Data kontinum, adalah data yang bervariasi
menurut tingkatan dan ini diperoleh dari
hasil pengukuran. Data ini dibagi menjadi
data ordinal, data interval dan data ratio.
 Data ordinal adalah data yang berbentuk
rangking atau peringkat. Misalnya juara I, II,
III dan seterusnya. Data ini, bila dinyatakan
dalam skala, maka jarak satu data dengan
data yang lain tidak sama.
 Data interval, adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak
mempunyai nilai nol (0) absulut / mutlak). Contoh skala
thermometer, walaupun ada nilai 00 C, tetapi tetap ada
nilainya. Data-data yang diperoleh dari pengukuran dengan
instrument sikap dengan skala Likert misalnya adalah
berbentuk data interval.
 Data ratio adalah data yang jaraknya sama, dan
mempunyai nilai nol mutlak. Misalnya data tentang berat,
panjang, dan volume. Berat 0 kg berarti tidak ada
bobotnya, panjang 0 m berarti tidak ada panjangnya. Data
ini dapat dirubah ke dalam interval dan ordinal. Data ini
juga dapat dijumlahkan atau dibuat perkalian secara
aljabar. Misalnya 2 m + 3 m = 7 m. Kalau dalam data
interval penjumlahannya tidak seperti dalam data ratio.
Misalnya air 1 gelas dengan suhu 200 C + air 1 gelas dengan
suhu 150C maka suhunya tidak menjadi 350 C, tetapi
sekitar 17, 50 C. Data rasio adalah data yang paling teliti.
 Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari
objek / obyek penelitian oleh peneliti
perorangan maupun organisasi. Contoh :
Mewawancarai langsung penonton bioskop 21
untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak
secara langsung dari objek penelitian. Peneliti
mendapatkan data yang sudah jadi yang
dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai
cara atau metode baik secara komersial maupun
non komersial. Contohnya adalah pada peneliti
yang menggunakan data statistik hasil riset dari
surat kabar atau majalah.
 Data Internal
Data internal adalah data yang
menggambarkan situasi dan kondisi pada
suatu organisasi secara internal. Misal : data
keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
 Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang
menggambarkan situasi serta kondisi yang
ada di luar organisasi. Contohnya adalah data
jumlah penggunaan suatu produk pada
konsumen, tingkat preferensi pelanggan,
persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
 Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan
dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah
jumlah pembeli saat hari raya idul adha,
tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-
lain.
 Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan
dalam bentuk kata-kata yang mengandung
makna. Contohnya seperti persepsi konsumen
terhadap botol air minum dalam kemasan,
anggapan para ahli terhadap psikopat dan
lain-lain.
 Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah
bilangan asli. Contohnya adalah berat badan
ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari
waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.
 Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada
pada suatu interval tertentu atau berada
pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya.
Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang
lebih, kira-kira, dan sebagainya. Dinas
pertanian daerah mengimpor bahan baku
pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.
 Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang
menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya
laporan keuangan per 31 desember 2006, data
pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan
lain sebagainya.
 Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya
menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu
atau periode secara historis. Contoh data time
series adalah data perkembangan nilai tukar
dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun
2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah
nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke
bulan, dll.
a. Kualitatif
 Berupa label/nama-nama yang digunakan
untuk mengidentifikasikan atribut suatu
elemen
 Skala pengukuran: Nominal atau Ordinal
 Data bisa berupa numeric atau nonnumeric
 Misalnya prestasi siswa sangat meningkat,
biaya sekolah sangat mahal, penyaluran BOS
sangat lancar, dsb.
b. Kuantitatif
 Mengindikasikan seberapa banyak (how
many/diskret atau how much/kontinu)
 Data selalu numeric
 Skala pengukuran: Interval dan Rasio
 Misalnya rata-rata nilai matematika siswa 80,
biaya SPP perbulan Rp 100.000,-, 99% siswa
dinyatakan tamat dan lulus, dan sebagainya
Data
Menurut
sumber
Menurut
sifat
Menurut Cara
memperoleh
Kualitatif Kuantitatif
Internal Eksternal
Primer Sekunder
Menurut waktu
pengumpulannya
Time series Cross
section
DATA
R A S I O
D A T A
DATA
KUALITATIF
DATA
KUANTITATIF
DATA
NOMINAL
DATA
ORDINAL
DATA
INTERVAL
DATA
NOMINAL
DATA
ORDINAL
DATA
INTERVAL
DATA
R A S I O
PEMBAGIAN DATA HIRARKI DATA
DATA
STATISTIK DISKRIPTIF
•Diorganisasikan dalam kriteria tertentu
•Diringkas angka-angkanya
•Ditampilkan dalam gambar dan tabel
STATISTIK INDUKTIF
•Uji hipotesa
•Uji hubungan antar variable, dll
INFORMASI / KESIMPULAN
PENYAJIAN DATA
Tabel, grafik
RINGKASAN DATA
Central tedency, Variasi data,
Bentuk data
ANGKA INDEKS
Indeks Laspeyers,
Indeks Fisher, dll
TIME SERIES
Trend,
Dekomposisi data time series
DATA
STATISTIK
Ada dimensi waktu
Mulai
Identifikasi masalah
atau peluang
Kumpulan fakta intern dan
ekstern yang relevan
dengan permasalahannya
Klasifikasi dan ikhtisarkan
data dengan menggunakan
tabel, grafik, dan ukuran
deskriptif numerik
Sajikan dan komunikasikan informasi
yang telah diikhtisarkan dalam bentuk
tabel, grafik, dan ukuran-ukuran
deskriptif
Gunakan informasi sensus untuk
mengevaluasi alternatif rangkaian
tindakan dan mengambil keputusan
Selesai
Apakah fakta
yang tersedia
cukup ?
Apakah
informasinya
dari sampel
Ya
Kumpulkan data orisinil yang
baru dengan menggunakan
wawancara, kuesioner melalui
pos, dan lain-lain
Gunakan informasi sampel untuk:
1) Mengevaluasi nilai parameter
2) Menguji asumsi-asumsi tentang
parameter
Interpretasikan hasilnya, tarik
kesimpulan, dan ambil keputusan
Tidak
Ya
Tidak
Data, Obyek, Variabel, dan Skala
Data : Hasil observasi terhadap lingkungan melalui pengukuran secara
obyektif dengan menggunakan alat pengukuran atau prosedur tertentu.
Observasi bertujuan untuk menjawab pertanyaan, seperti berapa banyak,
berapa besar, berapa panjang, berapa sering, berapa cepat, dimana, dan
macam apa.
Observasi memiliki karakteristik, yaitu direpresentasikan oleh angka,
dimana angka mempunyai kelebihan yang nyata berbeda dibandingkan
dengan kata-kata.
Obyek : Sumber observasi yang menghubungkan pengertian dengan
angka. Sumber observasi, misalnya: individu, tanaman, hewan, keluarga,
tanah, periode dll.
Analisis Data
Variabel : Pengukuran terhadap obyek, dengan memperhatikan beberapa karakteristik
yang menyatakan secara tidak langsung bahwa obyek-obyek berbeda dalam
karakteristiknya, dimana karakteristik dapat mengandung sejumlah nilai yang
berbeda.
Skala : Sebagaimana telah disebutkan bahwa variabel adalah karakteristik obyek
yang dapat mengandung dua atau lebih nilai yang mempunyai skala tertentu.
Skala adalah suatu skema representasi numerik dari nilai-nilai suatu variabel.
Analisis Data
Skala nominal dan Skala ordinal dikategorikan sebagai
skala non-metrik, dengan tipe variabel kualitatif. Skala
interval dan skala rasio diklasifikasikan ke dalam skala
metrik, dengan tipe variabel kuantitatif.
 Penelitian Eksplanatif  menjelaskan hubungan antar
variabel  menguji hipotesis  hampir selalu
kuantitatif.
 Hubungan antar variable yang paling dasar adalah:
 Hubungan antar dua variable: variable bebas
(Variabel pengaruh/independent variable) dengan
simbol X dan variable terikat (variabel terpengaruh/
dependent variable) dengan simbol Y
 Hubungan antar variable independen/bebas dan
variabel dependen/terikat  tidak selalu menunjukkan
hubungan SEBAB AKIBAT.
Ada 3 elemen dalam hubungan sebab akibat  Neuman (2000):
 KONDISI TATA TEMPORAL ( temporal order)
 SEBAB harus ada sebelum AKIBAT,  asumsi ini
menghasilkan arah sebab akibat yaitu dari sebab ke akibat
 merupakan salah satu kondisi yang dibutuhkan untuk
kausalitas
 Peneliti juga perlu “ ASOSIASI”
 Dua gejala berasosiasi ketika keduanya terjadi bersama-
sama dalam cara terpola atau muncul secara bersama
 Mengeliminasi ”ALTERNATIF”
 AKIBAT disebabkan oleh variable SEBAB dan bukan
karena hal lain.
 Dilakukan dengan mengendalikan variable lain (peneliti
biasanya menggunakan teknik statistik)
 Penjelasan sebab akibat  dalam bentuk linier
(garis lurus) A  B, B  C, C  D
 Sebab akibat yang baik menentukan mekanisme
sebab akibat. X menyebabkan Y, Y terjadi karena X,
dimana X dan Y adalah konsep.
 Banyak peneliti, menyatakan hubungan sebab
akibat dalam bentuk prediksi:
 X terjadi, maka Y mengikuti,
 X menghasilkan Y
 X mempengaruhi Y,
 X berubungan denganY,
 semakin besar X maka semakin besar Y dsb
 Hubungan positif : nilai tertinggi pada variable sebab sama
dengan nilai tertinggi pada variable akibat
 Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka semakin tinggi
angka daya beli masyarakat.
 Semakin rendah semangat belajar, semakin rendah IPK
mahasiswa
 Hubungan negatif: nilai tertinggi pada variable sebab
seiring dengan nilai terendah pada variable akibat.
 Semakin sering pasangan menghadiri layanan keagamaan,
maka semakin rendah peluang terjadinya perceraian.
 Semakin tinggi pendidikan, maka semakin rendah derajad
fatalismenya
1. Hubungan Simetris  apabila variable yang satu
tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variable
yang lainnya.
 Ada empat (4) jenis hubungan simetris, yaitu:
 Kedua variable merupakan indicator untuk
konsep yang sama
 Kedua variable merupakan akibat dari factor
yang sama
 Kedua variable berkaitan secara fungsional
 Hubungan yang kebetulan semata-mata
 hubungan di mana suatu variable dapat menjadi
sebab dan juga akibat dari variable lainnya
 Dalam penelitian sosial tidak pernah ditemui
hubungan timbal balik yang murni.
 Bagaimana hubungan timbal balik dalam penelitian
ilmu sosial?
 apabila variable yang satu mempengaruhi variable
yang lainnya.
 Ada enam (6) jenis hubungan asimetris, yaitu:
 Hubungan antara stimulus dan respons
 Hubungan antara disposisi dan respon
 Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku
 Hubungan antara prekondisi dan akibat tertentu
 Hubungan yang imanen
 Hubungan antara tujuan dan cara
 Penelitian survei pada umumnya diarahkan
pada hubungan asimetris.
 Dalam penelitian survai dan penelitian sosial,
pada dasarnya hubungan antar variable yang
dimaksud adalah hubungan asimetris yang lebih
diarahkan pada hubungan antara dua (2) variable
pokok yaitu variable pengaruh (X) dan variable
terpengaruh (Y).
 Variabel X dan Y sering disebut sebagai variable
pokok.
 Hubungan antar variable pokok tersebut
merupakan titik awal analisis dalam penelitian
sosial
 Bivariat (hubungan antara dua variable saja)
X Y
 Multivariat (Hubungan antara beberapa variable
pengaruh dan satu variable terpengaruh)
 Satu syarat yang harus dipenuhi pada pola ini adalah
bahwa antar variable pengaruh harus independen satu
terhadap lainnya.
X1
X2
Y
X3
Xn
 Dalam penelitian lingkungan hubungan
tunggal antara satu variable dengan variable
lainnya hampir tidak pernah ada dalam
realita.
 Karena itu, kesimpulan yang di dapat dari
hubungan antara dua variable harus dianggap
sebagai kesimpulan sementara, spurious dan
harus diinterpretasikan secara hati-hati.
Dalam penelitian lingkungan hubungan antar dua
variable pokok hampir tidak pernah ditemui 
mengingat hasilnya merupakan kesimpulan
sementara, spurious--,  MAKA peneliti kemudian
menggunakan:
pola multivariate, atau
 dengan memasukkan variable tambahan yang
mempengaruhi hubungan variable pengaruh-
terpengaruh ke dalam analisis.
 Variable tambahan ini yang disebut sebagai variable
kontrol.
 Pengaruh variable tambahan dapat ‘dikontrol’
melalui sistem analisis, atau dengan cara penentuan
 variable penekan (suppressor variable)
yang dapat mengaburkan hubungan antara
variable pengaruh - terpengaruh.
 Contoh .....
 variable pengganggu (distorter variable)
yang dapat membelokkan arah hubungan
antara variable pengaruh – terpengaruh.
 Contoh .....
 Variabel antara (intervening variable). Variabel
ini dapat menguatkan hubungan antara variable
pengaruh – terpengaruh
 Contoh .....
 Variabel pendahulu (antecedent variable)
Variabel ini mendahului variable pengaruh. (ingat
bahwa teori terdiri dari unsur eksplanan dan
eksplanandum)
 Contoh .....
 STATISTIK INFERENSIAL
 STATISTIK MULTIDIMENSI
Diutamakan untuk mempelajari karakter-karakter dalam jumlah
yang terbatas pada sejumlah kecil individu
Statistik deskriptif yang memungkinkan suatu studi global dari
sejumlah besar individu dan variabel, yang secara umum
dipresentasikan dalam bentuk grafik
Analisis Data
Analisis Data
 STATISTIK PARAMETRIK
 PEROLEHAN DATA NUMERIK
Didasarkan pada pengukuran dari suatu distribusi normal (nilai tengah,
simpangan baku)
• Logik (mis. Tidak mengukur juvenil dengan dewasa untuk data dewasa)
• Dapat dibandingkan (mis. Jangan mencampurkan panjang baku dengan
panjang total)
• Standar (diukur dengan metode yang sama, mis. Jangan
mengkombinasikan ukuran mm dengan menggunakan penggaris dan
kaliper)
• Memadai (ukuran contoh atau frekuensi kejadian harus mewakili populasi,
mis. Lebih besar dari 20 dan dalam banyak kasus lebih besar dari 50)
• Bersifat acak
 STATISTIK NONPARAMETRIK
Tidak didasarkan pada asumsi bentuk distribusi populasi. Umumnya
digunakan pada studi populasi yang berdistribusi tidak normal
Anggaplah satu kelompok data individu-karakter yang berisi n observasi dan p
variabel, dimana diasumsikan bahwa p variabel dapat dibagi ke dalam 2 kelompok: satu
kelompok sebagai variabel independen, dan satu kelompok lainnya sebagai variabel
dependen. Untuk menganalisis tipe data seperti ini dapat digunakan metode statistik
yang mengarah pada Metode Dependen.
Metode dependen menelaah ada atau tidak adanya hubungan antara 2 kelompok
Analisis Data
Di sisi lain, apabila pada kelompok data yang ada tidak mungkin dilakukan pemisahan
variabel-variabel atas kelompok variabel independen dan kelompok variabel
dependen, maka analisis statistik yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi
bagaimana dan mengapa variabel-variabel berhubungan antara mereka. Metode
statistik untuk menganalisis data seperti ini disebut Metode Interdependen.
Analisis Data
03 jenis jenis+data

More Related Content

What's hot

Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTrisnadi Wijaya
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratIr. Zakaria, M.M
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikUwes Chaeruman
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusTrisnadi Wijaya
 
Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif EnvaPya
 
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfContoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfIdaSyahraeni
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksReza Mahendra
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisRhandy Prasetyo
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
Format penulisan laporan
Format penulisan laporanFormat penulisan laporan
Format penulisan laporanYuliana
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
 

What's hot (20)

Penyajian Data ppt
Penyajian Data pptPenyajian Data ppt
Penyajian Data ppt
 
Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
 
Konsep dan variabel
Konsep dan variabelKonsep dan variabel
Konsep dan variabel
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks Akademik
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
 
Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif
 
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfContoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji Hipotesis
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Format penulisan laporan
Format penulisan laporanFormat penulisan laporan
Format penulisan laporan
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
Tabel r
Tabel rTabel r
Tabel r
 

Similar to 03 jenis jenis+data

JENIS-JENIS DATA.pdf
JENIS-JENIS DATA.pdfJENIS-JENIS DATA.pdf
JENIS-JENIS DATA.pdfSriAzzahra1
 
Metodologi-Penelitian-Pertemuan-11.ppt
Metodologi-Penelitian-Pertemuan-11.pptMetodologi-Penelitian-Pertemuan-11.ppt
Metodologi-Penelitian-Pertemuan-11.pptirpan54
 
Analisis data kuantitatif (rendra)
Analisis data kuantitatif (rendra) Analisis data kuantitatif (rendra)
Analisis data kuantitatif (rendra) humanistik
 
Pengertian statistik dan data
Pengertian statistik dan dataPengertian statistik dan data
Pengertian statistik dan dataratuilma
 
Pertemuan 1 data & skala pengukuran variabel
Pertemuan 1   data & skala pengukuran variabelPertemuan 1   data & skala pengukuran variabel
Pertemuan 1 data & skala pengukuran variabelpunggawamovie
 
J1 f111019 abdul hadi asli
J1 f111019 abdul hadi asliJ1 f111019 abdul hadi asli
J1 f111019 abdul hadi aslibankir212
 
Deddy laporan metpen
Deddy laporan metpen Deddy laporan metpen
Deddy laporan metpen Sholi Hin
 
Pengantar definisi statistik-ekonomi bab 1 .ppt
Pengantar definisi statistik-ekonomi bab 1 .pptPengantar definisi statistik-ekonomi bab 1 .ppt
Pengantar definisi statistik-ekonomi bab 1 .pptRizkiKurniaMahaputri1
 
09-analisis-data.ppt
09-analisis-data.ppt09-analisis-data.ppt
09-analisis-data.ppttugaskampus3
 
09-analisis-data-penelitian-kuantitatif.ppt
09-analisis-data-penelitian-kuantitatif.ppt09-analisis-data-penelitian-kuantitatif.ppt
09-analisis-data-penelitian-kuantitatif.pptnasrudinharahap38
 
Analisis Data Secara sederhana, analisis data adalah proses pengumpulan dan p...
Analisis Data Secara sederhana, analisis data adalah proses pengumpulan dan p...Analisis Data Secara sederhana, analisis data adalah proses pengumpulan dan p...
Analisis Data Secara sederhana, analisis data adalah proses pengumpulan dan p...ssuser3d5ddb
 
PERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptxPERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptxSuryaFahrozi2
 
Analisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiAnalisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiKartika Lukitasari
 
I. data & pengukuran
I. data & pengukuranI. data & pengukuran
I. data & pengukuran90dayat
 

Similar to 03 jenis jenis+data (20)

JENIS-JENIS DATA.pdf
JENIS-JENIS DATA.pdfJENIS-JENIS DATA.pdf
JENIS-JENIS DATA.pdf
 
Metodologi-Penelitian-Pertemuan-11.ppt
Metodologi-Penelitian-Pertemuan-11.pptMetodologi-Penelitian-Pertemuan-11.ppt
Metodologi-Penelitian-Pertemuan-11.ppt
 
Tugas statistika dasar
Tugas statistika dasarTugas statistika dasar
Tugas statistika dasar
 
Analisis data kuantitatif (rendra)
Analisis data kuantitatif (rendra) Analisis data kuantitatif (rendra)
Analisis data kuantitatif (rendra)
 
Pengertian statistik dan data
Pengertian statistik dan dataPengertian statistik dan data
Pengertian statistik dan data
 
Pertemuan 1 data & skala pengukuran variabel
Pertemuan 1   data & skala pengukuran variabelPertemuan 1   data & skala pengukuran variabel
Pertemuan 1 data & skala pengukuran variabel
 
J1 f111019 abdul hadi asli
J1 f111019 abdul hadi asliJ1 f111019 abdul hadi asli
J1 f111019 abdul hadi asli
 
Deddy laporan metpen
Deddy laporan metpen Deddy laporan metpen
Deddy laporan metpen
 
3 biostatistik
3 biostatistik3 biostatistik
3 biostatistik
 
Data dan Penyajian data
Data dan Penyajian dataData dan Penyajian data
Data dan Penyajian data
 
Pengantar definisi statistik-ekonomi bab 1 .ppt
Pengantar definisi statistik-ekonomi bab 1 .pptPengantar definisi statistik-ekonomi bab 1 .ppt
Pengantar definisi statistik-ekonomi bab 1 .ppt
 
Matematika ( statistik)
Matematika ( statistik)Matematika ( statistik)
Matematika ( statistik)
 
09-analisis-data.ppt
09-analisis-data.ppt09-analisis-data.ppt
09-analisis-data.ppt
 
09-analisis-data-penelitian-kuantitatif.ppt
09-analisis-data-penelitian-kuantitatif.ppt09-analisis-data-penelitian-kuantitatif.ppt
09-analisis-data-penelitian-kuantitatif.ppt
 
Analisis Data Secara sederhana, analisis data adalah proses pengumpulan dan p...
Analisis Data Secara sederhana, analisis data adalah proses pengumpulan dan p...Analisis Data Secara sederhana, analisis data adalah proses pengumpulan dan p...
Analisis Data Secara sederhana, analisis data adalah proses pengumpulan dan p...
 
PERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptxPERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptx
 
Konsep dasar statistika dan konsep data.pdf
Konsep dasar statistika  dan konsep data.pdfKonsep dasar statistika  dan konsep data.pdf
Konsep dasar statistika dan konsep data.pdf
 
2 data.pdf
2 data.pdf2 data.pdf
2 data.pdf
 
Analisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiAnalisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasi
 
I. data & pengukuran
I. data & pengukuranI. data & pengukuran
I. data & pengukuran
 

More from Fisheries and Marine Department

More from Fisheries and Marine Department (20)

BDPP_Pertemuan 5 dan 6 ekologi akuakultur
BDPP_Pertemuan 5 dan 6  ekologi akuakulturBDPP_Pertemuan 5 dan 6  ekologi akuakultur
BDPP_Pertemuan 5 dan 6 ekologi akuakultur
 
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidayaBDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
 
BDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan Ikan
BDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan IkanBDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan Ikan
BDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan Ikan
 
04 water quality and management
04 water quality and management04 water quality and management
04 water quality and management
 
BDPP_Pertemuan 1_Ruang Lingkup Budidaya
BDPP_Pertemuan 1_Ruang Lingkup BudidayaBDPP_Pertemuan 1_Ruang Lingkup Budidaya
BDPP_Pertemuan 1_Ruang Lingkup Budidaya
 
BDPP_Pertemuan 2_aquaculture systems
BDPP_Pertemuan 2_aquaculture systemsBDPP_Pertemuan 2_aquaculture systems
BDPP_Pertemuan 2_aquaculture systems
 
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakulturBDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
 
Pertemuan vi
Pertemuan viPertemuan vi
Pertemuan vi
 
Pertemuan v
Pertemuan vPertemuan v
Pertemuan v
 
Pertemuan iv
Pertemuan ivPertemuan iv
Pertemuan iv
 
Pertemuan iii
Pertemuan iiiPertemuan iii
Pertemuan iii
 
Pertemuan ii
Pertemuan iiPertemuan ii
Pertemuan ii
 
Pertemuan i
Pertemuan iPertemuan i
Pertemuan i
 
05 reresi linier berganda
05 reresi linier berganda05 reresi linier berganda
05 reresi linier berganda
 
04 regresi linier-sederhana
04 regresi linier-sederhana04 regresi linier-sederhana
04 regresi linier-sederhana
 
02 teori penarikan contoh
02 teori penarikan contoh02 teori penarikan contoh
02 teori penarikan contoh
 
07 analisis komponen utama
07 analisis komponen utama07 analisis komponen utama
07 analisis komponen utama
 
06 analisis faktor
06 analisis faktor06 analisis faktor
06 analisis faktor
 
Minggu 1 dan 2
Minggu 1 dan 2Minggu 1 dan 2
Minggu 1 dan 2
 
Minggu 4
Minggu 4Minggu 4
Minggu 4
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

03 jenis jenis+data

  • 1.
  • 2.  penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid. Untuk bisa mendapatkan data yang valid tersebut, maka peneliti harus terlebih mengetahui macam-macam data.  Macam data ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
  • 3.  Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar.  Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (skoring: baik sekali = 4, baik = 3, kurang baik = 2 dan tidak baik = 1).
  • 4.  Data kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu data diskrit/nominal dan data kontinum.  Data nominal adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara terpisah, secara diskrit atau kategori. Data ini diperoleh dari hasil menghitung, misalnya dalam suatu klas setelah dihitung terdapat 50 mahasiswa, terdiri atas 30 pria dan 20 wanita. Dalam suatu kelompok terdapat 1000 orang suku Jawa dan 500 suku sunda dll. Jadi data nominal adalah data diskrit.
  • 5.  Data kontinum, adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan ini diperoleh dari hasil pengukuran. Data ini dibagi menjadi data ordinal, data interval dan data ratio.  Data ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat. Misalnya juara I, II, III dan seterusnya. Data ini, bila dinyatakan dalam skala, maka jarak satu data dengan data yang lain tidak sama.
  • 6.  Data interval, adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol (0) absulut / mutlak). Contoh skala thermometer, walaupun ada nilai 00 C, tetapi tetap ada nilainya. Data-data yang diperoleh dari pengukuran dengan instrument sikap dengan skala Likert misalnya adalah berbentuk data interval.  Data ratio adalah data yang jaraknya sama, dan mempunyai nilai nol mutlak. Misalnya data tentang berat, panjang, dan volume. Berat 0 kg berarti tidak ada bobotnya, panjang 0 m berarti tidak ada panjangnya. Data ini dapat dirubah ke dalam interval dan ordinal. Data ini juga dapat dijumlahkan atau dibuat perkalian secara aljabar. Misalnya 2 m + 3 m = 7 m. Kalau dalam data interval penjumlahannya tidak seperti dalam data ratio. Misalnya air 1 gelas dengan suhu 200 C + air 1 gelas dengan suhu 150C maka suhunya tidak menjadi 350 C, tetapi sekitar 17, 50 C. Data rasio adalah data yang paling teliti.
  • 7.  Data Primer Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.  Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.
  • 8.  Data Internal Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.  Data Eksternal Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
  • 9.  Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain- lain.  Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.
  • 10.  Data Diskrit Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.  Data Kontinyu Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.
  • 11.  Data Cross Section Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.  Data Time Series / Berkala Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
  • 12. a. Kualitatif  Berupa label/nama-nama yang digunakan untuk mengidentifikasikan atribut suatu elemen  Skala pengukuran: Nominal atau Ordinal  Data bisa berupa numeric atau nonnumeric  Misalnya prestasi siswa sangat meningkat, biaya sekolah sangat mahal, penyaluran BOS sangat lancar, dsb.
  • 13. b. Kuantitatif  Mengindikasikan seberapa banyak (how many/diskret atau how much/kontinu)  Data selalu numeric  Skala pengukuran: Interval dan Rasio  Misalnya rata-rata nilai matematika siswa 80, biaya SPP perbulan Rp 100.000,-, 99% siswa dinyatakan tamat dan lulus, dan sebagainya
  • 14. Data Menurut sumber Menurut sifat Menurut Cara memperoleh Kualitatif Kuantitatif Internal Eksternal Primer Sekunder Menurut waktu pengumpulannya Time series Cross section
  • 15. DATA R A S I O D A T A DATA KUALITATIF DATA KUANTITATIF DATA NOMINAL DATA ORDINAL DATA INTERVAL DATA NOMINAL DATA ORDINAL DATA INTERVAL DATA R A S I O PEMBAGIAN DATA HIRARKI DATA
  • 16. DATA STATISTIK DISKRIPTIF •Diorganisasikan dalam kriteria tertentu •Diringkas angka-angkanya •Ditampilkan dalam gambar dan tabel STATISTIK INDUKTIF •Uji hipotesa •Uji hubungan antar variable, dll INFORMASI / KESIMPULAN
  • 17. PENYAJIAN DATA Tabel, grafik RINGKASAN DATA Central tedency, Variasi data, Bentuk data ANGKA INDEKS Indeks Laspeyers, Indeks Fisher, dll TIME SERIES Trend, Dekomposisi data time series DATA STATISTIK Ada dimensi waktu
  • 18. Mulai Identifikasi masalah atau peluang Kumpulan fakta intern dan ekstern yang relevan dengan permasalahannya Klasifikasi dan ikhtisarkan data dengan menggunakan tabel, grafik, dan ukuran deskriptif numerik Sajikan dan komunikasikan informasi yang telah diikhtisarkan dalam bentuk tabel, grafik, dan ukuran-ukuran deskriptif Gunakan informasi sensus untuk mengevaluasi alternatif rangkaian tindakan dan mengambil keputusan Selesai Apakah fakta yang tersedia cukup ? Apakah informasinya dari sampel Ya Kumpulkan data orisinil yang baru dengan menggunakan wawancara, kuesioner melalui pos, dan lain-lain Gunakan informasi sampel untuk: 1) Mengevaluasi nilai parameter 2) Menguji asumsi-asumsi tentang parameter Interpretasikan hasilnya, tarik kesimpulan, dan ambil keputusan Tidak Ya Tidak
  • 19. Data, Obyek, Variabel, dan Skala Data : Hasil observasi terhadap lingkungan melalui pengukuran secara obyektif dengan menggunakan alat pengukuran atau prosedur tertentu. Observasi bertujuan untuk menjawab pertanyaan, seperti berapa banyak, berapa besar, berapa panjang, berapa sering, berapa cepat, dimana, dan macam apa. Observasi memiliki karakteristik, yaitu direpresentasikan oleh angka, dimana angka mempunyai kelebihan yang nyata berbeda dibandingkan dengan kata-kata. Obyek : Sumber observasi yang menghubungkan pengertian dengan angka. Sumber observasi, misalnya: individu, tanaman, hewan, keluarga, tanah, periode dll. Analisis Data
  • 20. Variabel : Pengukuran terhadap obyek, dengan memperhatikan beberapa karakteristik yang menyatakan secara tidak langsung bahwa obyek-obyek berbeda dalam karakteristiknya, dimana karakteristik dapat mengandung sejumlah nilai yang berbeda. Skala : Sebagaimana telah disebutkan bahwa variabel adalah karakteristik obyek yang dapat mengandung dua atau lebih nilai yang mempunyai skala tertentu. Skala adalah suatu skema representasi numerik dari nilai-nilai suatu variabel. Analisis Data Skala nominal dan Skala ordinal dikategorikan sebagai skala non-metrik, dengan tipe variabel kualitatif. Skala interval dan skala rasio diklasifikasikan ke dalam skala metrik, dengan tipe variabel kuantitatif.
  • 21.  Penelitian Eksplanatif  menjelaskan hubungan antar variabel  menguji hipotesis  hampir selalu kuantitatif.  Hubungan antar variable yang paling dasar adalah:  Hubungan antar dua variable: variable bebas (Variabel pengaruh/independent variable) dengan simbol X dan variable terikat (variabel terpengaruh/ dependent variable) dengan simbol Y  Hubungan antar variable independen/bebas dan variabel dependen/terikat  tidak selalu menunjukkan hubungan SEBAB AKIBAT.
  • 22. Ada 3 elemen dalam hubungan sebab akibat  Neuman (2000):  KONDISI TATA TEMPORAL ( temporal order)  SEBAB harus ada sebelum AKIBAT,  asumsi ini menghasilkan arah sebab akibat yaitu dari sebab ke akibat  merupakan salah satu kondisi yang dibutuhkan untuk kausalitas  Peneliti juga perlu “ ASOSIASI”  Dua gejala berasosiasi ketika keduanya terjadi bersama- sama dalam cara terpola atau muncul secara bersama  Mengeliminasi ”ALTERNATIF”  AKIBAT disebabkan oleh variable SEBAB dan bukan karena hal lain.  Dilakukan dengan mengendalikan variable lain (peneliti biasanya menggunakan teknik statistik)
  • 23.  Penjelasan sebab akibat  dalam bentuk linier (garis lurus) A  B, B  C, C  D  Sebab akibat yang baik menentukan mekanisme sebab akibat. X menyebabkan Y, Y terjadi karena X, dimana X dan Y adalah konsep.  Banyak peneliti, menyatakan hubungan sebab akibat dalam bentuk prediksi:  X terjadi, maka Y mengikuti,  X menghasilkan Y  X mempengaruhi Y,  X berubungan denganY,  semakin besar X maka semakin besar Y dsb
  • 24.  Hubungan positif : nilai tertinggi pada variable sebab sama dengan nilai tertinggi pada variable akibat  Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka semakin tinggi angka daya beli masyarakat.  Semakin rendah semangat belajar, semakin rendah IPK mahasiswa  Hubungan negatif: nilai tertinggi pada variable sebab seiring dengan nilai terendah pada variable akibat.  Semakin sering pasangan menghadiri layanan keagamaan, maka semakin rendah peluang terjadinya perceraian.  Semakin tinggi pendidikan, maka semakin rendah derajad fatalismenya
  • 25. 1. Hubungan Simetris  apabila variable yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variable yang lainnya.  Ada empat (4) jenis hubungan simetris, yaitu:  Kedua variable merupakan indicator untuk konsep yang sama  Kedua variable merupakan akibat dari factor yang sama  Kedua variable berkaitan secara fungsional  Hubungan yang kebetulan semata-mata
  • 26.  hubungan di mana suatu variable dapat menjadi sebab dan juga akibat dari variable lainnya  Dalam penelitian sosial tidak pernah ditemui hubungan timbal balik yang murni.  Bagaimana hubungan timbal balik dalam penelitian ilmu sosial?
  • 27.  apabila variable yang satu mempengaruhi variable yang lainnya.  Ada enam (6) jenis hubungan asimetris, yaitu:  Hubungan antara stimulus dan respons  Hubungan antara disposisi dan respon  Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku  Hubungan antara prekondisi dan akibat tertentu  Hubungan yang imanen  Hubungan antara tujuan dan cara
  • 28.  Penelitian survei pada umumnya diarahkan pada hubungan asimetris.
  • 29.  Dalam penelitian survai dan penelitian sosial, pada dasarnya hubungan antar variable yang dimaksud adalah hubungan asimetris yang lebih diarahkan pada hubungan antara dua (2) variable pokok yaitu variable pengaruh (X) dan variable terpengaruh (Y).  Variabel X dan Y sering disebut sebagai variable pokok.  Hubungan antar variable pokok tersebut merupakan titik awal analisis dalam penelitian sosial
  • 30.  Bivariat (hubungan antara dua variable saja) X Y
  • 31.  Multivariat (Hubungan antara beberapa variable pengaruh dan satu variable terpengaruh)  Satu syarat yang harus dipenuhi pada pola ini adalah bahwa antar variable pengaruh harus independen satu terhadap lainnya. X1 X2 Y X3 Xn
  • 32.  Dalam penelitian lingkungan hubungan tunggal antara satu variable dengan variable lainnya hampir tidak pernah ada dalam realita.  Karena itu, kesimpulan yang di dapat dari hubungan antara dua variable harus dianggap sebagai kesimpulan sementara, spurious dan harus diinterpretasikan secara hati-hati.
  • 33. Dalam penelitian lingkungan hubungan antar dua variable pokok hampir tidak pernah ditemui  mengingat hasilnya merupakan kesimpulan sementara, spurious--,  MAKA peneliti kemudian menggunakan: pola multivariate, atau  dengan memasukkan variable tambahan yang mempengaruhi hubungan variable pengaruh- terpengaruh ke dalam analisis.  Variable tambahan ini yang disebut sebagai variable kontrol.  Pengaruh variable tambahan dapat ‘dikontrol’ melalui sistem analisis, atau dengan cara penentuan
  • 34.  variable penekan (suppressor variable) yang dapat mengaburkan hubungan antara variable pengaruh - terpengaruh.  Contoh .....  variable pengganggu (distorter variable) yang dapat membelokkan arah hubungan antara variable pengaruh – terpengaruh.  Contoh .....
  • 35.  Variabel antara (intervening variable). Variabel ini dapat menguatkan hubungan antara variable pengaruh – terpengaruh  Contoh .....  Variabel pendahulu (antecedent variable) Variabel ini mendahului variable pengaruh. (ingat bahwa teori terdiri dari unsur eksplanan dan eksplanandum)  Contoh .....
  • 36.  STATISTIK INFERENSIAL  STATISTIK MULTIDIMENSI Diutamakan untuk mempelajari karakter-karakter dalam jumlah yang terbatas pada sejumlah kecil individu Statistik deskriptif yang memungkinkan suatu studi global dari sejumlah besar individu dan variabel, yang secara umum dipresentasikan dalam bentuk grafik Analisis Data
  • 37. Analisis Data  STATISTIK PARAMETRIK  PEROLEHAN DATA NUMERIK Didasarkan pada pengukuran dari suatu distribusi normal (nilai tengah, simpangan baku) • Logik (mis. Tidak mengukur juvenil dengan dewasa untuk data dewasa) • Dapat dibandingkan (mis. Jangan mencampurkan panjang baku dengan panjang total) • Standar (diukur dengan metode yang sama, mis. Jangan mengkombinasikan ukuran mm dengan menggunakan penggaris dan kaliper) • Memadai (ukuran contoh atau frekuensi kejadian harus mewakili populasi, mis. Lebih besar dari 20 dan dalam banyak kasus lebih besar dari 50) • Bersifat acak  STATISTIK NONPARAMETRIK Tidak didasarkan pada asumsi bentuk distribusi populasi. Umumnya digunakan pada studi populasi yang berdistribusi tidak normal
  • 38. Anggaplah satu kelompok data individu-karakter yang berisi n observasi dan p variabel, dimana diasumsikan bahwa p variabel dapat dibagi ke dalam 2 kelompok: satu kelompok sebagai variabel independen, dan satu kelompok lainnya sebagai variabel dependen. Untuk menganalisis tipe data seperti ini dapat digunakan metode statistik yang mengarah pada Metode Dependen. Metode dependen menelaah ada atau tidak adanya hubungan antara 2 kelompok Analisis Data
  • 39. Di sisi lain, apabila pada kelompok data yang ada tidak mungkin dilakukan pemisahan variabel-variabel atas kelompok variabel independen dan kelompok variabel dependen, maka analisis statistik yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana dan mengapa variabel-variabel berhubungan antara mereka. Metode statistik untuk menganalisis data seperti ini disebut Metode Interdependen. Analisis Data