2. Mampu menjelaskan pengetian statistik, arti dan jenis data, dapat membedakan
skala pengukuran, dapat menjelaskan arti dan jenis variable.
3. Dalam kehidupan sehari-hari statistika telah banyak digunakan, secara histories
perkembangan statistika di awali pada jaman Mesir dan Cina untuk menentukan
besar pajak; dijaman gereja untuk mencatat kelahiran, kematian, dan
pernikahan.
Selanjutnya ditahun 1937 Tinbergen mengembangkan ekonomi statistic dan
Hicks mengembangkan matematika ekonomi untuk analisis IS-LM. Tahun 1950,
Bayes mengembangkan Teori Pengambilan Keputusan. Pokok bahasan ini
menjelaskan tentang arti statistika, data, variabel dan skala pengukuran data.
4. “Statistik digunakan untuk menyatakankumpulan data, bilangan maupun non-
bilangan (fakta) yang disusun dalam tabel atau diagram yang melukiskan atau
menggambarkan suatu persoalan (Supangat, 2007)”.
”Statistika adalah ilmu atau seni yang berkaitan dengan tata cara (metode)
pengumpulan data, Analisis Data dan interprestasi hasil analisis untuk
mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan
(Tuban, 1972)”.
5.
6. Data adalah bentuk jamak dari datum artinya kumpulanangka, fakta, fenomena
atau keadaan lainnya, merupakan hasil pengamatan, pengukuran atau
pencacahan dan sebagainya terhadap obyek, yang berfungsi dapat membedakan
obyekyang satu dengan lainnya pada variabel yang sama. Statistika berhubungan
dengan pengolahan data atau yang menjadi imput dalam proses statistika adalah
data.
Dari sudut pandang statistika data dikelompokan menjadi dua jenis yaitu:
1. Data kualitatifadalah data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka (sifat).
2. Data kuantitatifadalah data yang dinyatakan dalam bantuk angka yang
diasumsikan sebagai informasi dalam bentuk pernyataan “bilangan” yang
didasarkan pada hasil perhitungan.
7. Pengelompokan data menurut cara perolehan menurut statistika terdiri atas:
1. Data primeradalah data yang diperoleh secara langsung dari obyak yang
diteliti baik secara individu maupun kelompok/organisasi.
2. Data sekunderadalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk
mendapatkan informasi/keterangandari obyek yang diteliti.
3. Data tersieryaitu data yang diperoleh secaratidak langsung dari obyek yang
diteliti biasanya data tersebut diperoleh dari pihak ketiga baik dari individu
maupun kelompok yang sengaja mengungkapkan fakta dari pihak kedua.
8. Skala Pengukuran Data Pengukuran merupakan suatu proses dimana suatu angka atau symbol
diletakan pada suatu karakteristik atau stimulti sesuai dengan aturan atau prosedur yang telah
ditetapkan. Stevens (1946) skala pengukuran data dapat dikelompokan menjadi empat jenis yaitu:
1. Skala nominaladalah angka yang diberikan kepada obyek mempunyai arti sebagai label saja, dan
tidak menunjukkan tingkatan apa-apa atau merupakan skala pengukuran yang menyatakan
kategorik dari kelompok suatu obyek. Contoh: jenis kelamin yaitu laki-laki diberitanda 1 dan
perempuan diberi tanda 2.
2. Skala ordinaladalah data yang diperoleh dengan cara kategorik atau klasifikasi namun diantara
data tersebut memiliki hubungan atau angka yang diberikan di mana angka-angka tersebut
mengandung pengertian tingkatan. Contoh: Kualitas produksi yaitu sangat tinggi dikategorikan 5;
tinggi dikategorikan 4; sedang dikategorikan 3; rendah dikategorikan 2;dan tidak berkualitas
dikategorikan 1.
3. Skala intervaladalah suatu skala pemberian angka pada obyekyang mempunyai sifat ukuran
ordinal dan mempunyai jarak atau interval yang sama. Contoh : temperatur suhu ruanganyang
dengan celcius pada 00C sampai 100C.
4. Skala rasioadalah skala interval yang memiliki nilai dasar (based value) yang tidak dapat dirubah
atau skala yang memiliki nilai nol dan rasio dua nilai yang memiliki arti. Skala rasio merupakan
skala dengan hirarki paling tinggi dibanding skala-skala lainnya yang merupakan angka atau
bilangan dari hasil perbandingan. Contoh: tingkat produktivitas merupakan perbandingan antara
input dan ouput.
9. 1. Variabel Intraneousyaitu variabel yang dimasukan dalam hipotesis penelitian
yang meliputi:
Variabel tergantungadalah variabel yang tercakupdalam hipotesis penelitian,
keragamannya dipengaruhi oleh variabel lain
Variabel bebas adalah variabel yang yang tercakup dalam hipotesis penelitian
dan berpengaruh atau mempengaruhi variabel tergantung
Variabel antara (intervene variables)adalah variabel yang bersifat menjadi
perantara dari hubungan variabel bebas ke variabel tergantung.
Variabel Moderatoradalah variabel yang bersifat memperkuat atau
memperlemah pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung
10. Variabel Extraneousyaitu variabel yang tidak dimasukan dalam hipotesis
penelitian yang meliputi:
Variabel pembaur (confounding variables)adalah suatu variabel yang tercakup
dalam hipotesis penelitian, akan tetapi muncul dalam penelitian dan
berpengaruh terhadap variabel tergantung dan pengaruh tersebut
mencampuri/berbaur dengan variabel bebas
Variabel kendali (control variables) adalah variabel pembaur yang dapat
dikendalikan pada saat riset design. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara
eksklusi (mengeluarkan obyek yang tidak memenuhikriteria) dan inklusi
(menjadikan obyek yang memenuhi kriteria untuk diikutkan dalam sampel
penelitian) atau dengan blocking, yaitu membagi obyek penlitian menjadi
kelompok-kelompok yang relatif homogen.
Variabel penyerta (concomitant variables)adalah suatu variabel pembaur
(cofounding) yang tidak dapat dikendalikan saat riset design. Variabel ini tidak
dapat dikendalikan, sehingga tetap menyertai (terikut) dalam proses penelitian,
dengan konsekuensi harus diamati dan pengaruh baurnya harus dieliminir atau
dihilangkan pada saat analisis data.