Karya ini bertujuan dalam menyelesaikan tugas Ujian tengah semester yang wajib dikerjakan oleh setiap mahasiswa juga sebagai tahap awal dalam membuat proposal penelitian
1. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI
PERMAINAN ULAR TANGGA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK. AL-
MUNAWWARAH LANIPA-NIPA
PROPOSAL
Disusun untuk memenuhi
Tugas Ujian Tengah Semester
Oleh:
Ida Syahraeni
22014166
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU-PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2022
2. i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI ..............................................................................................................i
BAB I : PENDAHULUAN .........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG .....................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................1
C. TUJUAN PENELITIAN ................................................................................1
D. MANFAAT PENELITIAN ............................................................................1
E. BATASAN ISTILAH ......................................................................................2
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................3
A. KEMAMPUAN BERHITUNG ......................................................................3
B. BERMAIN ULAR TANGGA .........................................................................4
C. KAITAN KEMAMPUAN BERHITUNG DENGAN PERMAINAN ULAR
TANGGA ........................................................................................................6
D. PENELITIAN RELEVAN .............................................................................6
BAB III : METODE PENELITIAN ..........................................................................8
A. JENIS PENELITIAN .....................................................................................8
B. LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN ........................................................8
C. PROSEDUR PENELITIAN ...........................................................................8
D. INSTRUMEN PEROLEHAN DATA ............................................................9
E. TEKNIK ANALISIS DATA ...........................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia 3 -5 tahun sering mengalami kurang minat dalam belajar berhitung, meraka
cenderung lebih suka pada permainan – permainan yang menarik. Dalam hal berhitung anak
kurang begitu mengusai dengan baik, dalam hal ini disebabkan karena guru masih
menggunakan metode ceramah dan hanya menggunakan penugasan dalam kegiatan belajar
mengajar. Sehingga anak merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
terutama dalam hal berhitung, karena bersifat monoton dan tidak adanya suatu permainan,
sehingga nilai kemampuan berhitung anak masih rendah yaitu 45%.
Maka untuk mengatasi permasalahan perlu adanya guru yang kreatif inovatif dan
memberikan suasana yang ceria.dan anak juga perlu diikut sertakan dalam suasana yang
aktif dan tidak membosankan. Maka dengan ini saya memberikan solusi untuk mengatasi
belajar berhitung anak dengan cara bermain ular tangga.
Atas dasar latar belakang diatas maka saya melakukan tindakan inovasi melalui
penelitian dengan judul “upaya peningkatan kemampuan berhitung anak melalui permainan
ular tangga pada anak usia 5-6 tahun di tk. al-munawwarah lanipa-nipa Tahun Ajaran 2022/
2023”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimanakah upaya peningkatan kemampuan berhitung anak melalui permainan
ular tangga pada anak usia 5-6 tahun di TK Al-Munawwarah Lanipa-nipa, Katoi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
kemampuan berhitung anak melalui permainan ular tangga pada anak usia 5-6 tahun di TK
Al-Munawwarah Lanipa-nipa, Katoi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk menambah pengetahuan tentang kemampuan berhitung anak rentan usia 5-6
tahun
4. 2
b. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi peneliti lain yang membahas tentang
kemampuan berhitung anak melalui permainan ular tangga.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Penelitian ini di harapkan dapat menjadi salah satu acuan penilaian atau assesment
peserta didik dalam berbagai asek perkembangan terkait serta menjadikan pendidik
lebih kreatif dan inovatif.
b. Bagi Peserta didik
Penelitian ini di harapkan mampu memberikan suasana bermain anak menjadi lebih
ceria, sehingga anak dapat lebih mudah dalam menyerap pembelajaran secara tidak
langsung, selain itu anak juga akan lebih aktif sehingga bukan hanya kemampuan
motorik halus anak dapat berkembang tetapi juga kemampuan motorik kasarnya
menjadi lebih baik.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini di harapkan dapat memberikan tambahan wawasan mengenai
kemampuan berhitung anak di rentan usia 5-6 tahun melalui permainan ular tangga.
E. Batasan Istilah
1. Kemampuan berhitung merupakan kemampuan anak untuk mengetahui konsep bilangan
dengan benda-benda, yang didalamnya terdapat penjumlahan, pengurangan.
c. Permainan Ular Tangga merupakan permainan papan untuk anak-anak yang
dimainkan oleh dua orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak 3
Page 10 kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah tangga atau ular yang
menghubungkannya dengan kotak lain.
5. 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kemampuan Berhitung
1. Pengertian Kemampuan Berhitung
Menurut yusuf (2003: 127) suatu cabang matematika, ilmu berhitung adalah suatu
bahasa yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara berbagai proyek kejadian
dan waktu. Menurut Poerwodarmanto (1996: 7) berhitung adalah membimbing yang
mencakup penjumlahan dan pengurangan, membagi dan mengalikan angka-angka.
Kemampuan berhitung adalah kemampuan anak tentang sesuatu yang berkaitan
dengan penguasaan konsep bilangan yang penguasaannya memerlukan proses (anonym
2009: 2).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa berhitung merupakan
bagian dari matematika yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari- hari, yaitu
berupa konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi pengembangan kemampuan
matematika juga kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar.
2. Tahap-tahap Kemampuan Berhitung
Adapula tiga tahapan penguasaan berhitung dijalur matematika bagi anak usia
dini terutama bagi anak didik Taman Kanak – Kanak (Depdiknas, 2007: 6) Tiga tahapan
yang dimaksud adalah :
1) Penguasaan konsep. Merupakan pemahaman dan pengertian tentang sesuatu dengan
menggunakan benda dan peristiwa konkret, seperti pengenalan warna, bentuk, dan
menghitung bilangan.
2) Penguasaan masa transisi. Merupakan proses peralihan berpikir dari pemahaman
konkret menuju pengenalan lambing yang abstrak
3) Penguasaan lambang. Visualisasi dari berbagai konsep baik konsep bilangan,
warna, ruang, dan bentuk
3. Indikator Kemampuan Berhitung
Berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009
tentang Standart Pendidikan Anak Usia Dini, tingkat pencapaian perkembangan anak
usia 5-6 tahun untuk ruang lingkup kognitif (Konsep bilangan, lambang bilangan, dan
huruf ) adalah sebagai berikut :
6. 4
- Menyebutkan lambang bilangan dari 1-20,
- Mencocokan bilangan dengan lambang bilangan,
- Mengenal berbagai macam lambang huruf vocal dan konsonan
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Berhitung
Kemampuan berhitung seseorang individu merupakan hubungan antara berbagai
faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal.Untuk pencapaian kemampuan
berhitung ditentukan beberapa faktor anatara lain:
1) Faktor Internal, meliputi : Faktor Fisiologis, keadaan fungsi fisiologis, Faktor
psikologis (Intelegensi, sikap, bakat, minat, motivasi)yang relative terhadap obyek
orang.
2) Faktor Eksternal, meliputi : Faktor keluaga, lingkungan, lingkungan sekolah
B. Permianan Ular Tangga
1. Pengertian Permianan Ular Tangga
Menurut situs http://id.wikipedia.org/wiki/Ular_tangga, ular tangga merupakan
permainan anak-anak berbentuk papan yang dimainkan oleh dua orang atau lebih. Papan
permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil, sejumlah "tangga" atau "ular" digambar di
beberapa kotak yang menghubungkannya dengan kotak lain.
2. Jenis-jenis Ular Tangga
Pada umumnya permainan ular tangga bervariasi tergantung seseorang yang
mencipkan bentuk dan gambar tetapi cara dan kriteria ular tangga selalu sama. Dibawah
ini saya contohkan macam - macam gambar ular tangga sebagai berikut :
7. 5
Gambar 2.1 Permainan Ular Tangga
3. Manfaat Permainan Ular Tangga
Dalam www.ayahbunda.co.id media permainan ular tangga memiliki beberapa
manfaat di antaranya adalah:Mengenal kalah dan menang, belajar bekerja sama dan
menunggu giliran,mengembangkan imajinasi dan mengingat peraturan
permainan,merangsang anak belajar pramatematika yaitu saat menghitung langkah
pada permainan ular tangga dan menghitung titik-titik yang terdapat pada dadu.
4. Keunggulan Permianan Ular Tangga
Mulyati (2008), menurutnya keunggulan media permain ular tangga antara lain:
Menciptakan suasana pembelajaran yang fun, lebih merangsang anak dalam melakukan
aktifitas belajar individual atau kelmpok, dapat mengembangkan kreatifitas
kemandirian anak menciptakan komunikasi timbal balik serta dapat membawa
tanggung jawab.
8. 6
5. Proses Bermain Ular Tangga
Untuk permainan ini dilakukan minimal 2 orang anak maksimal 3 anak, guru
menyediakan gambar ular tangga yang telah berisi angka sampai 100 yang bercorak
sesuai dengan anak dan menyediakan dadu angka yang ditulis disisi samping angka 6,
dan sebuah bidak untuk alat berjalan nya mainan. Langkah – langkahnya antara lain:
Guru menyuruh anak menata bidak mereka di samping lembar ular tangga, anak yang
mendapat giliran pertama disuruh melempar dadu itu, setelah dadu tersebut jatuh liat
angka yang menghadap atas kemudian bidak anak tersebut dibolehkan berjalan sesuai
angka yang keluar tadi, misal: dadu muncul angka 3 maka bidak anak itu berjalan 3
langkah, setelah selesai giliran anak yang lain begitu seterusnya sampai bidak anak
tersebut mencapai finish, anak yang lebih cepat mencapai finish dialah pemenangnya.
C. Kaitan Kemampuan Berhitung dengan Permainan Ular Tangga
Permainan ular tangga ini merupakan permainan yang mengarah pada penguasaan
kemampuan berhitung anak. Hal ini dikarenakan dalam permainan ular tangga terdapat
konsep-konsep urutan angka/bilangan yang harus dikuasai oleh anak.
Kegiatan permainan ular tangga dapat meningkatkan kemampuan berhitung dimana
anak dapat mengenal lambang bilangan sesuai dengan urutan jumlahnya atau dengan kata
lain anak dapat memahami konsep bilangan. Melalui permainan ular tangga yang telah
dilakukan dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak
dalam mengenal bilangan dan konsep bilangan karena media pembelajaran yang digunakan
sangat disukai dan menarik bagi anak.
D. Penelitian Relevan
Rindha Kurniawati (2013) pada skripsi yang berjudul “Menigkatkan Kemampuan
Berhitung Dengan Permainan Ular Tangga Pada Anak Kelompok B TK Yunior Surabaya”,
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dengan
melalukan pertemuan sebanyak dua kali di dapatkan hasil bahwa tingkat capaian
perkembangan kemampuan dasar kognitif terkhusus pada pengembangan kemampuan
berhitung anak meningkat sebanyak 22.5%. keberhasilan ini terkait dengan mulai
terbiasanya pendidik dan peserta didik dalam penerapan permainan ular tangga dalam
proses pembelajaran, khususnya pada bidang pengembangan kemempuan berhitung anak.
9. 7
Kemudian dari hasil penelitian tindakan kelas yang telah di lakukan dengan
menggunakan dua (2) siklus, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa penerapan
permainan ular tangga sangat tepat untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak pada
kelompok B di TK Yunior Surabaya.
Hajar Umar S (2021) pada skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Berhitung
Anak Melalui Permainan Ular Tangga Pada Kelompok A TK Amrah Galesong Kecamatan
Galesong Kabupaten Takalar”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan
kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode bermain ular tangga sangat bagus untuk di kembangkan, karena selain
dapat melatih konsentrasi anak serta indikator perkembngannya yang lain, anak juga dapat
lebih mudah dalam memahami konsep berhitung sehingga yang tadinya anak cenderung
memiliki kemampuan berhitung pada tingkat capaian perkembangan rata-rata MB (Mulai
Berkembang) meningkat menjadi BSH (Berkembang Sesuai Harapan) bahkan beberapa
anak menunjukkan tingkai capaian perkembangan BSB (Berkembang Sangat Baik).
Berdasarkan dua penelitian di atas, penelitian yang saya lakukan cukup relevan,
tetapi pada penelitian ke dua fokus populasi kelompok usianya berada di rentan usia 4-5
tahun atau kelompok A. Kemudian secara umum lokasi tempat penelitian yang berbeda,
untuk penelitian yang saya lakukan berada di Desa Lanipa-nipa Kecamatan Katoi
Kabupaten Kolaka Utara.
10. 8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini di laksanakan pada bulan november di Taman Kanak-Kanak Al-
Munawwarah Lanipa-nipa, Desa Lanipa-nipa, Kecamatan Katoi, Kabupaten Kolaka Utara,
Sulawesi Tenggara.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas
(PTK). Menurut Arikunto, (2012: 3) bahwa: Penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan
dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau
dengan arahan dari guru yang dilakukan siswa.
Data dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :
1. Data Kuantitatif Yaitu data yang berupa angka atau bilanagan baik yang diperoleh dari
hasil pengukuran atau dengan cara mengubah data kualitatif menjadi kuantitatif,
misalnya tinggi badan atau berat badan anak didik.
2. Data kualitatif Yaitu merupakan data yang dikategorikan berdasarakan kualitas obyek
yang diteliti, misalnya; baik, buruk dan lain – lain. Contoh data kualitatif perhatian anak
didik terhadap berhitung tinggi / rendah
C. Subjek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto sebagai penulis buku “Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktik”, pengertian subjek penelitian adalah garis atau batas penelitian yang
berguna untuk peneliti dalam menentukan benda atau orang sebagai titik lekatnya variabel
penelitian.
Sedangkan menurut Muhammad Idrus (2009), subjek penelitian adalah elemen benda,
individu maupun organisme sebagai sumber informasi yang diperlukan peneliti untuk
mendapatkan data penelitian.
Dalam penelitian ini saya akan menggunakan teknik Probability Sampling yaitu
simple random sampling atau pengambilan sampel anggota populasi secara acak.
Subjek dalam penelitian ini adalah anak didik kelompok B TK Al-Munawwarah yang
berjumlah 10 anak didik, yang terdiri dari 5 anak laki-laki dan 5 anak perempuan.
11. 9
Guru yang terlibat dalam penelitian ini adalah Kepala sekolah sebagai kolabulator dan
penulis sendiri sebagai pelaksana penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pembuatan Instrumen disusun sebelum peneliti terjun kelapangan. Dalam penelitian ini
instrument tehnik trianggulasi yang digunakan yaitu :
1. Lembar observasi peningkatan kemampuan berhitung yang berisi tentang tentang
catatan hasil pelaksanaan kegiatan mengenai berhitung anak yang sesuai dengan
indikator yang akan dicapai.
2. Lembar catatan lapangan yang digunakan untuk mencatat semua kejadian yang terjadi
luar perencanaan atau pencatatan permasalahan-permasalahan yang muncul pada waktu
dilaksanakan kegiatan.
Lembar wawancara yang berisi tentang tanggapan pelaksanaan pembelajaran upaya
meningkatkan kemampuan berhitung dengan metode permainan ular tangga.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data terhadap anak dilakukan beberapa tahap sebagai berikut:
1. Menjumlahkan skor yang dicapai anak pada setiap butir amatan.
2. Membuat tabulasi skor observasi peningkatan kemampuan berhitung anak yang terdiri
dari nomor nama, anak, butir amatan, jumlah skor.
Tabulasi skor dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Tabel Tabulasi Skor Observasi Peningkatan Kemampuan Berhitung
12. 10
3. Menghitung persentase peningkatan kemampuan berhitung anak dengan menerapkan
media ular tangga, dengan cara sebagai berikut:
a. Persentase pencapaian kemampuan:
Jumlah skor amatan yang dapat dicapai tiap anak
Jumlah skor maksimum
b. Skor maksimum = skor maksimum butir amatan x jumlah butir amatan.
c. Skor maksimum= 4x 8 = 32
d. Hasil persentase diisikan pada tabel tabulasi pada kolom (%)
e. Membandingkan hasil persentase pencapaian pada setiap anak dengan keberhasilan
pada, setiap siklus yang telah ditentukan peneliti. Penelitian pada setiap siklus akan
berhasil jika anak sudah mencapai persentase yang telah ditentukan peneliti pada
setiap siklusnya. Adapun hasil yang perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Lembar perbandingan hasil persentase pencapaian setiap anak dengan
persentase keberhasilan
Keterangan kode status pencapaian:
S : Sudah Mencapai, jika hasil persentase pencapaian ≥ persentase keberhasilan
B : Belum Mencapai, jika hasil persentase pencapaian ≥ persentase keberhasilan
X 100 %
13. DAFTAR PUSTAKA
Istiqomah, Siti. 2018. Penerapan Metode Bermain Melalui Permainan Ular Tangga dalam
Mengembangkan Kognitif Anak Usia 5-6. PAUD Sriwijaya Lampung Timur. Lampung: Universitas
Islam Negeri Intan Lampung. (http://repository.raditanintan.ac.id/id/eprint/5119, diakses 15
November 2022)
Khairi, Husnuzziadatul. 2018. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini Dari 0-6 Tahun. Jurnal
Warna, (Online), Vol. 2, No. 2, (https://ejournal.iaiig.ac.id/index.php/warna/article/view/87/91,
diakses 15 November 2022)
Lestari, Maisarah. 2019. “Peningkatan Kemampuan Berhitung Menggunakan Media Ular Tangga
pada Anak Usia 4-5 Tahun Di Taman Kanak-Kanak (TK) Zhafira Gedangan Sidoarjo”. Surabaya:
Universitas Islam Sunan Ampel Surabaya. (http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/29498, diakses 15
November 2022).
Maryam, Sitti. 2019. Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Melalui Permainan Kartu Angka
Pada Kelompok B TK NW Lelupi Kecamatan Sikur. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial. Volume 1
Nomor 1: 87-102. (http://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusantara/article/view/283, diakses 16
November 2022)
Raysia, Tiara. 2016. “penggunaan media permainan ular tangga dalam meningkatkan kemampuan
berhitung pada anak usia 5-6 tahun di TK Tunas Melati Bandar Lampung”. Bandar Lampung:
Universitas Lampung. (http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21681, diakses 16 November 2022).
Rindha Kurniawati. 2011. Meningkatkan Kemampuan Berhitung Dengan Permainan Ular Tangga
Pada Anak Kelompok B Tk Yunior Surabaya. Jurnal. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya. (jurnal
mahasiswa.unesa.ac.id, diakses 17 November 2022)
Sukmawati Wati dan Shinta Wahjusaputri. 2017. Penerapan Permainan Ular Tangga dalam
Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal 85
Legoso Ciputat Timur. Jurnal penelitian Ilmiah. Vol 5 No 2.
(https://proceeding.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/44, diakses 17 November 2022)
Umar, Hajar. 2021. Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Melalui Permainan Ular Tangga Pada
kelompok A TK Amrah Galesong Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. PG-PAUD. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Makassar..
Uny. 2011. “Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini”,
https://eprints.uny.ac.id/66856/3/Bab%20II.pdf, diakses pada 15 November 2022
15. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Kemampuan Berhitung Anak Kelompok Usia 5-6 Tahun
TK Al-Munawwarah
Variabel Indikator Instrumen
Kemampuan
Berhitung
Membilang benda 1-100
Anak mampu membilang benda 1-
100
Mengenal konsep bilangan
Anak mampu mengurutkan bilangan
1-100
Mengenal lambang bilangan
Anak mampu menunjukkan lambang
bilangah 1-100
Kisi-kisi Intrumen Penilaian Aktivitas Anak Kelompok Usia 5-6 Tahun TK Al-
Munawwarah
Variabel Indikator Instrumen
Permainan Ular Tangga
Membilang titik-titik yang
ada pada dadu
Anak mampu membilang
titik pada dadu
Menghitung Langkah poin
Sesuai jumlah titik dadu
yang muncul
Anak mampu menghitung
langkah poin sesuai jumlah
titik dadu yang muncul
16. Kriteria Penilaian Kemampuan Berhitung Anak kelompok Usia 5-6 Tahun
1. Anak mampu membilang benda 1 sampai 100
BB : Anak belum mampu membilang benda 1 sampai 100
MB : Anak mulai mampu membilang benda kurang dari 100 dan masih perlu
bantuan
guru
BSH : Anak mampu membilang benda 1 sampai 100 tanpa bantuan guru
BSB : Anak mampu membilang benda lebih dari 100 tanpa bantuan guru
2. Anak mampu mengurutkan bilangan 1 sampai 100
BB : Anak belum mampu mengurutkan bilangan 1 sampai 100
MB : Anak mampu mengurutkan bilangan kurang dari 100 dan masih perlu bantuan
guru
BSH : Anak mampu mengurutkan bilangan 1 sampai 100 tanpa bantuan
BSB : Anak mampu mengurutkan bilangan lebih dari 100 dan dapat membantu
temannya
yang belum mampu
3. Anak mampu menunjukkan lambang bilangan 1 – 100
BB : Anak belum mampu menunjukkan lambang bilangan 1 – 100
MB : Anak mampu menunjukkan lambang bilangan kurang dari 100
BSB : Anak mampu menunjukkan lambang bilangan 1 – 100 tanpa bantuan
BSB : Anak mampu menunjukkan lambang bilangan lebih dari 100 tanpa bantuan
dan
dapat membantu temannya yang belum mampu
4. Anak mampu membilang titik pada dadu
BB : Anak belum mampu membilang titik pada dadu
MB : Anak mulai mampu membilang titik pada dadu namun masih perlu bantuan
guru BSH : Anak mampu membilang titik pada dadu tanpa bantuan guru
BSB : Anak mampu membilang titik pada dadu tanpa bantuan guru sudah dapat
membantu temannya yang belum mampu
5. Anak mampu menghitung langkah pion sesuai jumlah titik dadu yang muncul
MB : Anak belum mampu menghitung langkah pion sesuai jumlah titik dadu yang
muncul
MB : Anak mampu menghitung langkah pion sesuai jumlah titik dadu yang muncul
namun masih perlu bantuan
BSH : Anak mampu menghitung langkah pion sesuai jumlah titik dadu yang muncul
tanpa bantuan
BSB : Anak mampu menghitung langkah pion sesuai jumlah titik dadu yang muncul
tanpa bantuan dan dapat membantu temannya yang belum mampu
17. Hasil Penilaian Kemampuan Berhitung Anak Pertemuan Pertama Pada Kelompok Usia 5-6 Tahun TK Al-Munawwarah
No Nama Anak
Indikator Kemampuan Berhitung Yang Diteliti
Skor Persentase Kriteria
Anak mampu
membilang benda 1-
100
Anak mampu
mengurutkan
bilangan 1-100
Anak mampu
menunjukkan
lambang bilangah 1-
100
Anak mampu
membilang titik pada
dadu
Anak mampu
menghitung langkah
poin sesuai jumlah
titik dadu yang
muncul
bb
(1)
mb
(2)
bsh
(3)
bsb
(4)
bb
(1)
mb
(2)
bsh
(3)
bsb
(4)
bb
(1)
mb
(2)
bsh
(3)
bsb
(4)
bb
(1)
mb
(2)
bsh
(3)
bsb
(4)
bb
(1)
mb
(2)
bsh
(3)
bsb
(4)
1 AB √ √ √ √ √ 8 40% BB
2 BC √ √ √ √ √ 7 35% BB
3 CD √ √ √ √ √ 8 40% BB
4 DE √ √ √ √ √ 5 25% BB
5 EF √ √ √ √ √ 5 25% BB
6 FG √ √ √ √ √ 10 50% MB
7 GH √ √ √ √ √ 8 40% BB
8 HI √ √ √ √ √ 6 30% BB
9 IJ √ √ √ √ √ 8 40% BB
10 JK √ √ √ √ √ 5 25% BB
Jumlah
Persentase
7 35% BB
Keterangan :
BB (Belum Berkembang) : apabila persentase nilai yang diperoleh anak antara 20-40
MB (Mulai Berkembang) : apabila persentase nilai yang diperoleh anak antara 41-60
BHS (Berkembang Sesuai Harapan) : apabila persentase nilai yang diperoleh anak antara 61-80
BSB (Berkembang Sangat Baik) : apabila persentase nilai yang diperoleh anak antara 81-100
18. Hasil Penilaian Kemampuan Berhitung Anak Pertemuan Kedua Pada Kelompok Usia 5-6 Tahun TK Al-Munawwarah
No Nama Anak
Indikator Kemampuan Berhitung Yang Diteliti
Skor Persentase Kriteria
Anak mampu
membilang benda 1-
100
Anak mampu
mengurutkan
bilangan 1-100
Anak mampu
menunjukkan
lambang bilangah 1-
100
Anak mampu
membilang titik pada
dadu
Anak mampu
menghitung langkah
poin sesuai jumlah
titik dadu yang
muncul
bb
(1)
mb
(2)
bsh
(3)
bsb
(4)
bb
(1)
mb
(2)
bsh
(3)
bsb
(4)
bb
(1)
mb
(2)
bsh
(3)
bsb
(4)
bb
(1)
mb
(2)
bsh
(3)
bsb
(4)
bb
(1)
mb
(2)
bsh
(3)
bsb
(4)
1 AB √ √ √ √ √ 13 65% BSH
2 BC √ √ √ √ √ 13 65% BSH
3 CD √ √ √ √ √ 13 65% BSH
4 DE √ √ √ √ √ 10 50% MB
5 EF √ √ √ √ √ 10 50% MB
6 FG √ √ √ √ √ 15 75% BSH
7 GH √ √ √ √ √ 13 65% BSH
8 HI √ √ √ √ √ 11 55% MB
9 IJ √ √ √ √ √ 13 65% BSH
10 JK √ √ √ √ √ 10 50% MB
Jumlah
Persentase
12,1 60,5% BSH
Keterangan :
BB (Belum Berkembang) : apabila persentase nilai yang diperoleh anak antara 20-40
MB (Mulai Berkembang) : apabila persentase nilai yang diperoleh anak antara 41-60
BHS (Berkembang Sesuai Harapan) : apabila persentase nilai yang diperoleh anak antara 61-80
BSB (Berkembang Sangat Baik) : apabila persentase nilai yang diperoleh anak antara 81-100
Hasil Pertemuan kedua Menunjukkan Tingkat Pencapaian Anak yang cukup Signifikan