SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Managemen Hiperkalemia
                                         Maimun Syukri

Abstract

Hyperkalemia is a common clinical condition that can induce deadly cardiac arrhythmias.
Hyperkalemia is a potentially life-threatening metabolic problem caused by inability of the
kidneys to excrete potassium,impairment of the mechanisms that move potassium from the
circulation into the cells, or a combination of these factors .Electrocardiographic manifestations
of hyperkalemia vary from the classic sine-wave rhythm, which occurs in severe hyperkalemia,
to nonspecific repolarization abnormalities seen with mild elevations of serum potassium.

Acute episodes of hyperkalemia commonly are triggered by the introduction of a medication
affecting potassium homeostasis; illness or dehydration also can be triggers. In patients with
diabetic nephropathy, hyperkalemia may be caused by the syndrome of hyporeninemic
hypoaldosteronism. The presence of typical electrocardiographic changes or a rapid rise in
serum potassium indicates that hyperkalemia is potentially life threatening. Urine potassium,
creatinine, and osmolarity should be obtained as a first step in determining the cause of
hyperkalemia, which directs long-term treatment. Intravenous calcium is effective in reversing
electrocardiographic changes and reducing the risk of arrhythmias but does not lower serum
potassium. Serum potassium levels can be lowered acutely by using intravenous insulin and
glucose, nebulized beta2 agonists, or both. Sodium polystyrene therapy, sometimes with
intravenous furosemide and saline, is then initiated to lower total body potassium levels.

Ke3y word : Hyperkalemia; osmolarity; creatinine;nebulized;sodium polysterene therapy


Pendahuluan

Sejak diperkenalkan unsur Kalium oleh Humprey Davy dan James Woodhouse pada tahun
1807, pengetahuan tentang distribusi dalam badan, mekanisme homeostasis dan gangguan dari
kalium terus bertambah.Total kalium dalam badan sekitar 50 mmol/kg, 98% diantaranya berada
didalam sel (intracellular). Konsentrasi kalium intraseluler 150mmol/L dan ektraseluler 4
mmol/L. Oleh karrna resting potential membrane sangat tergantung pada rasio konsentrasi
kalium intraseluler/ekstraseluler , maka meskipun terjadi sedikit perubahan konsentrasi di
ekstraseluler dalam beberapa menit saja akan menyebabkan perubahan elektrisiti yang cukup
besar .

Angka kejadian penderita hiperkalemia di rumahsakit antara 1-10%. Walaupun angka kejadian
pasti dari hiperkalemia dalam masyarakat tidak diketahui namun keadaan hiperkalemia dapat
menjadi masalah dalam mempertahankan kehidupan sel. Hiperkalemia sering terjadi pada
penderita dengan gagal ginjal kronik atau pada keadaan penyakit yang menyebakan menurunnya
ekskresi kalium melalui ginjal Hiperkalemia akut dicetus oleh stress seperti sakit , dehidrasi,
atau oleh karena obat-obatan yang menggangu keseimbangan kalium
Keseimbangan Kalium

Perkiraan pemasukan kalium setiap hari dalam diet Western 50 – 100 mmol, 90% akan
diekskresi melalui urin dan sisanya melaui tinja. Ekskresi kalium melalui ginjal berjalan lambat.
hanya 50% dari Kalium yang masuk yang dapat dieliminasi dalam masa waktu 4 – 6 jam. Faktor
renal yang berpengaruh terhadap ekrkresi kalium meliputi pengeluaran natrium melalui tubulus
distalis, sistim renin-angiotensin-aldosteron, status asam-basa, pengeluaran air kemih, dan
konsentrasi kalium dalam serum. Faktor ekstra renal dari pemeliharaan kalium dipengaruhi oleh
kadar insulin basal, catecholamine, hormone tiroid,hormone paratiroid, dan staus asam-basa.




                                  Adapted dari Weiner (1998)

Ada 2 mekanisme untuk menjaga kadar kalium selalu normal terhadap intake kalium. Pertama,
kalium yang masuk secara cepat akan ikut sirkulasi portal, sehingga merangsang pancreas untuk
release insulin. Peningkatan kadar insulin mempercepat masuknya kalium dari space
ekstraseluller ke dalam sel melalui cellular sodium potassium adenosine triphosphate. Kedua,
peningkatan kadar kalium didalam sirkulasi menyebabkan sel juxtaglomeruler untuk release
rennin. Rangsangan ini mengaktifkan angiotensin I di hati yang kemudian menjadi angiotensin II
di paru. Angiotensin IImerangsang zona glomerulosa adrenal untuk mengsekresi aldosteron.
Meningkatnya aldosteron serum megakibatkan pengeluaran kalium dan retensi natrium oleh
renal cortical collecting ducts yang pada akhirnya kadar kalium menjadi rendah.
Adapted dari Weiner (1998)

Penyebab Hiperkalemia

Langkah pertama untuk mengevaluasi peningkatan kalium serum adalah dengan memastikan
bahwa peningkatan kalium bukan pseudohiperkalemia. Apabila peningkatannya memang faktual
maka langkah berikutnya adalah mempertimbangkan akan (!) efek dari obata-obatan, intake
yang berlebihan,(2) gangguan distribusi dari kalium antara intraseluler dengan ruang
ekstraseluler atau (3) gangguan ekskresi kalium oleh ginjal.

Pseudohiperkalemia adalah peningkatan kalium in vitro. Oleh karena kadar kalium plasma
normal maka tidak ada gannguan dalam menjaga keseimbangan kalium.
Tabel. 1. Penyebab Hiperkalemia (adapted, Evans (2005)
Diagnosis

Inisial diagnosis dimulai dari clinical history , review obat-obatan yang diminum penderita dan
pemeriksaan fisik.Pemeriksaan labboratorium mutlak harus dilakukan yang meliputi
pemeriksaan elektrolit, serumkreatinin,blood urea nitrogen (BUN).

Manifestasi dini perubahan elektrokardiografi (EKG) pada hiperkalemia adalah narrow-based
dan peaked T waves. Peaked T waves, biasanya munculbila kalium lebih dari 5,5mEq/L dan
paling jelas terlihat di lead II,III, dan V2 hingga V4. Pada kadar kalium lebih dari 6,5 mEq/L
akan terjadi QRS complex yang melebar dan PR interval yang melebar. Aritmia terjadi pada
kadar kalium dalam darah 8 -9 mEq/L, aktifitas ventrikel yang dirangsang oleh SA node tidak
diikuti oleh atrium. Maka terjadilah ventrikel takhikardia dimana tidak ditemukan gelombang P
dan QRS yang melebar.




            Perubahan EKG pada penderita hiperkalemia (adapted,Rodrguez,2006)

Pengobatan Hiperkalemia

Pengobatan hiperkalemia bertujuan untuk mengurangi efek terhadap jantung, merangsang sel
untuk meng up-take kalium sehingga mengurangi kadar kalium dalam plasma dan mengeluarkan
kalium dari dalam tubuh.

Menghambat efek terhadap jantung

Pemberian kalsium intravena, dapat menghambat efek hiperkalemiaterhadap sistim konduksi dan
repolarisasi otot jantung. Kalsium yang diberikan dapat berupa kalsium glukonat atau kalsium
khlorida dan harus diberikan melalui intravena. Efek pemberian kalsiumakan dapat dilihat pada
EKG dalam waktu 1 – 3 menit setelah pemberian, paling lambat dalam waktu 30 – 60 menit.

Cellular Potassium Uptake

Cara lain untuk mengatasi hiperkalemia oleh karena distribusi yang terganggu adalah dengan
meningkatkan uptake kalium oleh sel. Insulin atau β2-adrenergik agonist keduanya mempunyai
efek tersebut. Pemberian insulin secara cepat dapat merangsang sel untuk meng uptake kalium
oleh sel-sel ektrarenal seperti hepatosit dan miosit. Sepuluh unit insulin diberikan intravena,
kadar kalium akan turun dalam waktu 10 – 20 menit dengan efek paling lama dalam waktu 4 – 6
jam. Glukosa biasanya diberikan

bersamaan untuk mencegah hipokalemia.

Pengobatan dengan β2-adrenergik agonist dilaporkan juga efektif. Pemberian albuterol
intravena, 0,5 mg mempunyai efek yang cepat bagi sel untuk meng uptake kalium dan dapat
menurunkan kalium serum 1 mEq/L, di Amerika Serikat tidak dianjurkan cara intarvena. Cara
nebule dengan dosis 10 atau 20 mg dapat menurunkan kadar kalium 0,62 atau 0,98 m Eq/L

Potassium Removal

Pengobatan definitive terhadap hiperkalemia adalah memindahkan (removal) dari efek yang
tubuh penderita. Pada keadaan kronik hiperkalemia sedang, ekskresi kalium oleh ginjal cukup
dengan pemberian loop diuretik atau tiazid diuretik. Hiperkalemia akut pada umumnyya tidak
dapat diobati dengan diuretic, karena kecepatan ekskresi kalium tidak adekuat.

Cara lain untuk mengeliminasi kalium adalah dengan resin, sodium polystyrene sulfonate. Resin
mempunyai efek untuk exchange natrium dengan kalium di sistim saluran makan. Satu gram
sodium polystyrene sulfonat dapt memindahkan (remove) 0,5 – 1 g mEq dari kalium exchange
dengan 2 – 3 mEq natrium. Pemberian dapat dengan oral atau lewat rectum. Kecepatan removal
relative lambat, efek sempurnanya terlihat dalam 4 jam.

Dialisis merupakan tindakan utama untuk mengeliminasi kalium pada penderita gangguan
fungsi ginjal, persisten hiperkalemia dan hiperkalemia berat. Peritoneal dialisis, chronic
arteriovenous haemodialysis (CAVH), dan chronic venovenous haemodialyis (CVVH) efektif
pada kronik hiperkalemia
Algorithm management hiperkalemia (Adapted Rodrguez,2006)
Obat-obatan yang dipakai untuk pengobatan hiperkalemia ( Adapted Weiner,1998)




Ringkasan

Hiperkalemia patut diduga pada penderita-penderita yang mempunyai risiko tinggi. Umumnya
penderita hiperkalemia mempunyai latar belakang gangguan fungsi ginjal atau minum obat yang
mempunyai efek samping menaikkan kadar kalium dalam darah. Pengobatan hiperkalemia harus
cepat untuk mencegah arritmia yang fatal. Gambaran hiperkalemia pada EKG baru terlihat bila
kaliumnya lebih dari 6,5 mEq/L,obat pertama yang harus diberikan adalah kalsiumdengan onset
yang cepat untuk menstabilkan aktifitas elektrik dari miosit.Insulin dengan atau tanpa
glukosa,dan β2 agonist harus segera diberikan untuk mengurangi kadar kalium ekstra seluler.
Exchange dan hemodiaiisis bertujuan untuk mengurangi kadar kalium sistemik.
Kepustakaan

Evan JK and Greenberg A (2005). Hyperkalemia : A review. J Intensive Care Med, 20:272-290

Kim HJ and Han SW (2002). Therapeutic Approach to Hyperkalemia (Abstract). Nephron, 92
(Suppl.1)33-40.

Kim DK,Chang SH,Yun IJ,Kwon WK and Woo NS (2009). Salbutamol to facilitate management
of acute hyperkalemia in liver transplantation : a case report. J Can Anesth 56: 142-146

Malnic G, Muto S and Giebisch G (2008). Regulation of Potassium Excretion. In : The Kidney.
Editors : Alpern RJ and Hebert SC. Elsivier, London, pp 1301-47.

Massachusetts Medical Society (2004). Rates of Hyperkalemia        after Publication of the
Randomized Aldactone Evaluation Study. N Eng J Med 351:543-51.

Massachusetts Medical Society (2004). Manging Hyperkalemia Caused by Inhibitors of the
Renin-Angiotensin_Aldosteron System. N Eng J Med 351:385-392.

Parham WA, Mehdirat AA, Biermann KM and Fredman CS (2006). Hyperkalemia Revisited.
Tex Heart Inst J 33:40-7

Weiner ID and Wingo CS (1998). Hyperkalemia : A Potential Silent Killer. J Am Soc Nephrol 9:
1533-1543.

Rodriguez JCH and Calvert JF (2005). Hyperkalemia. Am Fam Physician 73:283-98.

More Related Content

What's hot

Kejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKindal
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabilfikri asyura
 
Acute Coronary Syndome
Acute Coronary SyndomeAcute Coronary Syndome
Acute Coronary SyndomeIra Rahmawati
 
Membaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan Sistematis
Membaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan SistematisMembaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan Sistematis
Membaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan SistematisRobertus Arian Datusanantyo
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisyudhasetya01
 
Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2cokordawahyu
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakSyscha Lumempouw
 
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia 1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia Kohita Perdana
 
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Surya Amal
 
Buku dosis obat anak
Buku dosis obat anakBuku dosis obat anak
Buku dosis obat anakdr.Ade Adra
 
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVdiagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVcendyandestria
 
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAKSulistia Rini
 
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiManajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiDokter Tekno
 
Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisHerlan Boga
 

What's hot (20)

Kejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKejang demam pada Anak
Kejang demam pada Anak
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Acute Coronary Syndome
Acute Coronary SyndomeAcute Coronary Syndome
Acute Coronary Syndome
 
Membaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan Sistematis
Membaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan SistematisMembaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan Sistematis
Membaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan Sistematis
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
 
Penyakit jantung pada hipertensi
Penyakit jantung pada hipertensiPenyakit jantung pada hipertensi
Penyakit jantung pada hipertensi
 
Kardiotokografi
KardiotokografiKardiotokografi
Kardiotokografi
 
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia 1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
 
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
 
Buku dosis obat anak
Buku dosis obat anakBuku dosis obat anak
Buku dosis obat anak
 
Ulkus peptikum
Ulkus peptikum Ulkus peptikum
Ulkus peptikum
 
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVdiagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiManajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
 
Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasis
 

Similar to Management hiperkalemia

elektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdf
elektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdfelektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdf
elektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdfMREmerald1
 
Referat Manajemen hiponatremia & hipokalemia - iqbal.pptx
Referat Manajemen hiponatremia & hipokalemia - iqbal.pptxReferat Manajemen hiponatremia & hipokalemia - iqbal.pptx
Referat Manajemen hiponatremia & hipokalemia - iqbal.pptxssuser54c5d3
 
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologiTerapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologiTito Ahmad
 
Nutrisi pada chronic renal
Nutrisi pada chronic renalNutrisi pada chronic renal
Nutrisi pada chronic renalRizky maulana
 
Chronic kidney disease
Chronic kidney diseaseChronic kidney disease
Chronic kidney diseaseAni Nuraeni
 
Makalah arf atau gga
Makalah arf atau ggaMakalah arf atau gga
Makalah arf atau ggaUmy Meimei
 
Askep ketoasidosis-diabetikum-ppt
Askep ketoasidosis-diabetikum-pptAskep ketoasidosis-diabetikum-ppt
Askep ketoasidosis-diabetikum-pptrikiab
 
HYPERKALAEMIA.ppt
HYPERKALAEMIA.pptHYPERKALAEMIA.ppt
HYPERKALAEMIA.pptWaniNoshi
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalWarnet Raha
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalWarnet Raha
 
Hiperparatiroid, cushing’s disease dan krisis adrenal
Hiperparatiroid, cushing’s disease dan krisis adrenalHiperparatiroid, cushing’s disease dan krisis adrenal
Hiperparatiroid, cushing’s disease dan krisis adrenalfikri asyura
 

Similar to Management hiperkalemia (20)

Dr richer
Dr richerDr richer
Dr richer
 
elektrolit bedah anak.ppt
elektrolit bedah anak.pptelektrolit bedah anak.ppt
elektrolit bedah anak.ppt
 
elektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdf
elektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdfelektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdf
elektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdf
 
Referat Manajemen hiponatremia & hipokalemia - iqbal.pptx
Referat Manajemen hiponatremia & hipokalemia - iqbal.pptxReferat Manajemen hiponatremia & hipokalemia - iqbal.pptx
Referat Manajemen hiponatremia & hipokalemia - iqbal.pptx
 
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologiTerapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
 
Lp kad
Lp kadLp kad
Lp kad
 
Hrs 88 arim
Hrs 88 arimHrs 88 arim
Hrs 88 arim
 
Nutrisi pada chronic renal
Nutrisi pada chronic renalNutrisi pada chronic renal
Nutrisi pada chronic renal
 
Chronic kidney disease
Chronic kidney diseaseChronic kidney disease
Chronic kidney disease
 
Dr anik
Dr anikDr anik
Dr anik
 
Referat-ginjal
 Referat-ginjal Referat-ginjal
Referat-ginjal
 
Makalah arf atau gga
Makalah arf atau ggaMakalah arf atau gga
Makalah arf atau gga
 
Askep ketoasidosis-diabetikum-ppt
Askep ketoasidosis-diabetikum-pptAskep ketoasidosis-diabetikum-ppt
Askep ketoasidosis-diabetikum-ppt
 
HYPERKALAEMIA.ppt
HYPERKALAEMIA.pptHYPERKALAEMIA.ppt
HYPERKALAEMIA.ppt
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjal
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjal
 
Makalah gagal ginjal (2)
Makalah gagal ginjal (2)Makalah gagal ginjal (2)
Makalah gagal ginjal (2)
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjal
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjal
 
Hiperparatiroid, cushing’s disease dan krisis adrenal
Hiperparatiroid, cushing’s disease dan krisis adrenalHiperparatiroid, cushing’s disease dan krisis adrenal
Hiperparatiroid, cushing’s disease dan krisis adrenal
 

More from Mulkan Fadhli

Tajul Muluk pada sistem pertanian
Tajul Muluk pada sistem pertanianTajul Muluk pada sistem pertanian
Tajul Muluk pada sistem pertanianMulkan Fadhli
 
Pengumuman Pemenang RG FK Unsyiah 2012
Pengumuman Pemenang RG FK Unsyiah 2012Pengumuman Pemenang RG FK Unsyiah 2012
Pengumuman Pemenang RG FK Unsyiah 2012Mulkan Fadhli
 
Pengumuman Pemenangan RG
Pengumuman Pemenangan RGPengumuman Pemenangan RG
Pengumuman Pemenangan RGMulkan Fadhli
 
Pengumumanan Pemenangan TG
Pengumumanan Pemenangan TGPengumumanan Pemenangan TG
Pengumumanan Pemenangan TGMulkan Fadhli
 
Radioterapi of lung cancer
Radioterapi of lung cancerRadioterapi of lung cancer
Radioterapi of lung cancerMulkan Fadhli
 
Proses menua dan implikasinya
Proses menua dan implikasinyaProses menua dan implikasinya
Proses menua dan implikasinyaMulkan Fadhli
 
Pre ecclampsia in nefrology
Pre ecclampsia in nefrologyPre ecclampsia in nefrology
Pre ecclampsia in nefrologyMulkan Fadhli
 
Contrast nephropathy
Contrast nephropathyContrast nephropathy
Contrast nephropathyMulkan Fadhli
 
Acei sebagai reno protektor
Acei sebagai reno protektorAcei sebagai reno protektor
Acei sebagai reno protektorMulkan Fadhli
 
DEMAM BERDARAH DENGUE Diagnosa dan Penatalaksanaan
DEMAM BERDARAH DENGUE Diagnosa dan PenatalaksanaanDEMAM BERDARAH DENGUE Diagnosa dan Penatalaksanaan
DEMAM BERDARAH DENGUE Diagnosa dan PenatalaksanaanMulkan Fadhli
 
Pelatihan pcr 1 eijkman
Pelatihan pcr 1 eijkmanPelatihan pcr 1 eijkman
Pelatihan pcr 1 eijkmanMulkan Fadhli
 
Enterobius vermicularis
Enterobius vermicularisEnterobius vermicularis
Enterobius vermicularisMulkan Fadhli
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesMulkan Fadhli
 

More from Mulkan Fadhli (20)

Tajul Muluk pada sistem pertanian
Tajul Muluk pada sistem pertanianTajul Muluk pada sistem pertanian
Tajul Muluk pada sistem pertanian
 
Pengumuman Pemenang RG FK Unsyiah 2012
Pengumuman Pemenang RG FK Unsyiah 2012Pengumuman Pemenang RG FK Unsyiah 2012
Pengumuman Pemenang RG FK Unsyiah 2012
 
Pengumuman TG
Pengumuman TGPengumuman TG
Pengumuman TG
 
Pengumuman Pemenangan RG
Pengumuman Pemenangan RGPengumuman Pemenangan RG
Pengumuman Pemenangan RG
 
Pengumumanan Pemenangan TG
Pengumumanan Pemenangan TGPengumumanan Pemenangan TG
Pengumumanan Pemenangan TG
 
Pad slide
Pad slidePad slide
Pad slide
 
Radioterapi of lung cancer
Radioterapi of lung cancerRadioterapi of lung cancer
Radioterapi of lung cancer
 
Lung cancer, 3rd ed
Lung cancer, 3rd edLung cancer, 3rd ed
Lung cancer, 3rd ed
 
Proses menua dan implikasinya
Proses menua dan implikasinyaProses menua dan implikasinya
Proses menua dan implikasinya
 
Pre ecclampsia in nefrology
Pre ecclampsia in nefrologyPre ecclampsia in nefrology
Pre ecclampsia in nefrology
 
Isk komplikasi
Isk komplikasiIsk komplikasi
Isk komplikasi
 
Contrast nephropathy
Contrast nephropathyContrast nephropathy
Contrast nephropathy
 
Acei sebagai reno protektor
Acei sebagai reno protektorAcei sebagai reno protektor
Acei sebagai reno protektor
 
DEMAM BERDARAH DENGUE Diagnosa dan Penatalaksanaan
DEMAM BERDARAH DENGUE Diagnosa dan PenatalaksanaanDEMAM BERDARAH DENGUE Diagnosa dan Penatalaksanaan
DEMAM BERDARAH DENGUE Diagnosa dan Penatalaksanaan
 
Pelatihan pcr 1 eijkman
Pelatihan pcr 1 eijkmanPelatihan pcr 1 eijkman
Pelatihan pcr 1 eijkman
 
Modulasi digital
Modulasi digitalModulasi digital
Modulasi digital
 
Imunoparasitologi
ImunoparasitologiImunoparasitologi
Imunoparasitologi
 
Filariasis limfatik
Filariasis limfatikFilariasis limfatik
Filariasis limfatik
 
Enterobius vermicularis
Enterobius vermicularisEnterobius vermicularis
Enterobius vermicularis
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

Management hiperkalemia

  • 1. Managemen Hiperkalemia Maimun Syukri Abstract Hyperkalemia is a common clinical condition that can induce deadly cardiac arrhythmias. Hyperkalemia is a potentially life-threatening metabolic problem caused by inability of the kidneys to excrete potassium,impairment of the mechanisms that move potassium from the circulation into the cells, or a combination of these factors .Electrocardiographic manifestations of hyperkalemia vary from the classic sine-wave rhythm, which occurs in severe hyperkalemia, to nonspecific repolarization abnormalities seen with mild elevations of serum potassium. Acute episodes of hyperkalemia commonly are triggered by the introduction of a medication affecting potassium homeostasis; illness or dehydration also can be triggers. In patients with diabetic nephropathy, hyperkalemia may be caused by the syndrome of hyporeninemic hypoaldosteronism. The presence of typical electrocardiographic changes or a rapid rise in serum potassium indicates that hyperkalemia is potentially life threatening. Urine potassium, creatinine, and osmolarity should be obtained as a first step in determining the cause of hyperkalemia, which directs long-term treatment. Intravenous calcium is effective in reversing electrocardiographic changes and reducing the risk of arrhythmias but does not lower serum potassium. Serum potassium levels can be lowered acutely by using intravenous insulin and glucose, nebulized beta2 agonists, or both. Sodium polystyrene therapy, sometimes with intravenous furosemide and saline, is then initiated to lower total body potassium levels. Ke3y word : Hyperkalemia; osmolarity; creatinine;nebulized;sodium polysterene therapy Pendahuluan Sejak diperkenalkan unsur Kalium oleh Humprey Davy dan James Woodhouse pada tahun 1807, pengetahuan tentang distribusi dalam badan, mekanisme homeostasis dan gangguan dari kalium terus bertambah.Total kalium dalam badan sekitar 50 mmol/kg, 98% diantaranya berada didalam sel (intracellular). Konsentrasi kalium intraseluler 150mmol/L dan ektraseluler 4 mmol/L. Oleh karrna resting potential membrane sangat tergantung pada rasio konsentrasi kalium intraseluler/ekstraseluler , maka meskipun terjadi sedikit perubahan konsentrasi di ekstraseluler dalam beberapa menit saja akan menyebabkan perubahan elektrisiti yang cukup besar . Angka kejadian penderita hiperkalemia di rumahsakit antara 1-10%. Walaupun angka kejadian pasti dari hiperkalemia dalam masyarakat tidak diketahui namun keadaan hiperkalemia dapat menjadi masalah dalam mempertahankan kehidupan sel. Hiperkalemia sering terjadi pada penderita dengan gagal ginjal kronik atau pada keadaan penyakit yang menyebakan menurunnya ekskresi kalium melalui ginjal Hiperkalemia akut dicetus oleh stress seperti sakit , dehidrasi, atau oleh karena obat-obatan yang menggangu keseimbangan kalium
  • 2. Keseimbangan Kalium Perkiraan pemasukan kalium setiap hari dalam diet Western 50 – 100 mmol, 90% akan diekskresi melalui urin dan sisanya melaui tinja. Ekskresi kalium melalui ginjal berjalan lambat. hanya 50% dari Kalium yang masuk yang dapat dieliminasi dalam masa waktu 4 – 6 jam. Faktor renal yang berpengaruh terhadap ekrkresi kalium meliputi pengeluaran natrium melalui tubulus distalis, sistim renin-angiotensin-aldosteron, status asam-basa, pengeluaran air kemih, dan konsentrasi kalium dalam serum. Faktor ekstra renal dari pemeliharaan kalium dipengaruhi oleh kadar insulin basal, catecholamine, hormone tiroid,hormone paratiroid, dan staus asam-basa. Adapted dari Weiner (1998) Ada 2 mekanisme untuk menjaga kadar kalium selalu normal terhadap intake kalium. Pertama, kalium yang masuk secara cepat akan ikut sirkulasi portal, sehingga merangsang pancreas untuk release insulin. Peningkatan kadar insulin mempercepat masuknya kalium dari space ekstraseluller ke dalam sel melalui cellular sodium potassium adenosine triphosphate. Kedua, peningkatan kadar kalium didalam sirkulasi menyebabkan sel juxtaglomeruler untuk release rennin. Rangsangan ini mengaktifkan angiotensin I di hati yang kemudian menjadi angiotensin II di paru. Angiotensin IImerangsang zona glomerulosa adrenal untuk mengsekresi aldosteron. Meningkatnya aldosteron serum megakibatkan pengeluaran kalium dan retensi natrium oleh renal cortical collecting ducts yang pada akhirnya kadar kalium menjadi rendah.
  • 3. Adapted dari Weiner (1998) Penyebab Hiperkalemia Langkah pertama untuk mengevaluasi peningkatan kalium serum adalah dengan memastikan bahwa peningkatan kalium bukan pseudohiperkalemia. Apabila peningkatannya memang faktual maka langkah berikutnya adalah mempertimbangkan akan (!) efek dari obata-obatan, intake yang berlebihan,(2) gangguan distribusi dari kalium antara intraseluler dengan ruang ekstraseluler atau (3) gangguan ekskresi kalium oleh ginjal. Pseudohiperkalemia adalah peningkatan kalium in vitro. Oleh karena kadar kalium plasma normal maka tidak ada gannguan dalam menjaga keseimbangan kalium.
  • 4. Tabel. 1. Penyebab Hiperkalemia (adapted, Evans (2005)
  • 5. Diagnosis Inisial diagnosis dimulai dari clinical history , review obat-obatan yang diminum penderita dan pemeriksaan fisik.Pemeriksaan labboratorium mutlak harus dilakukan yang meliputi pemeriksaan elektrolit, serumkreatinin,blood urea nitrogen (BUN). Manifestasi dini perubahan elektrokardiografi (EKG) pada hiperkalemia adalah narrow-based dan peaked T waves. Peaked T waves, biasanya munculbila kalium lebih dari 5,5mEq/L dan paling jelas terlihat di lead II,III, dan V2 hingga V4. Pada kadar kalium lebih dari 6,5 mEq/L akan terjadi QRS complex yang melebar dan PR interval yang melebar. Aritmia terjadi pada kadar kalium dalam darah 8 -9 mEq/L, aktifitas ventrikel yang dirangsang oleh SA node tidak diikuti oleh atrium. Maka terjadilah ventrikel takhikardia dimana tidak ditemukan gelombang P dan QRS yang melebar. Perubahan EKG pada penderita hiperkalemia (adapted,Rodrguez,2006) Pengobatan Hiperkalemia Pengobatan hiperkalemia bertujuan untuk mengurangi efek terhadap jantung, merangsang sel untuk meng up-take kalium sehingga mengurangi kadar kalium dalam plasma dan mengeluarkan kalium dari dalam tubuh. Menghambat efek terhadap jantung Pemberian kalsium intravena, dapat menghambat efek hiperkalemiaterhadap sistim konduksi dan repolarisasi otot jantung. Kalsium yang diberikan dapat berupa kalsium glukonat atau kalsium
  • 6. khlorida dan harus diberikan melalui intravena. Efek pemberian kalsiumakan dapat dilihat pada EKG dalam waktu 1 – 3 menit setelah pemberian, paling lambat dalam waktu 30 – 60 menit. Cellular Potassium Uptake Cara lain untuk mengatasi hiperkalemia oleh karena distribusi yang terganggu adalah dengan meningkatkan uptake kalium oleh sel. Insulin atau β2-adrenergik agonist keduanya mempunyai efek tersebut. Pemberian insulin secara cepat dapat merangsang sel untuk meng uptake kalium oleh sel-sel ektrarenal seperti hepatosit dan miosit. Sepuluh unit insulin diberikan intravena, kadar kalium akan turun dalam waktu 10 – 20 menit dengan efek paling lama dalam waktu 4 – 6 jam. Glukosa biasanya diberikan bersamaan untuk mencegah hipokalemia. Pengobatan dengan β2-adrenergik agonist dilaporkan juga efektif. Pemberian albuterol intravena, 0,5 mg mempunyai efek yang cepat bagi sel untuk meng uptake kalium dan dapat menurunkan kalium serum 1 mEq/L, di Amerika Serikat tidak dianjurkan cara intarvena. Cara nebule dengan dosis 10 atau 20 mg dapat menurunkan kadar kalium 0,62 atau 0,98 m Eq/L Potassium Removal Pengobatan definitive terhadap hiperkalemia adalah memindahkan (removal) dari efek yang tubuh penderita. Pada keadaan kronik hiperkalemia sedang, ekskresi kalium oleh ginjal cukup dengan pemberian loop diuretik atau tiazid diuretik. Hiperkalemia akut pada umumnyya tidak dapat diobati dengan diuretic, karena kecepatan ekskresi kalium tidak adekuat. Cara lain untuk mengeliminasi kalium adalah dengan resin, sodium polystyrene sulfonate. Resin mempunyai efek untuk exchange natrium dengan kalium di sistim saluran makan. Satu gram sodium polystyrene sulfonat dapt memindahkan (remove) 0,5 – 1 g mEq dari kalium exchange dengan 2 – 3 mEq natrium. Pemberian dapat dengan oral atau lewat rectum. Kecepatan removal relative lambat, efek sempurnanya terlihat dalam 4 jam. Dialisis merupakan tindakan utama untuk mengeliminasi kalium pada penderita gangguan fungsi ginjal, persisten hiperkalemia dan hiperkalemia berat. Peritoneal dialisis, chronic arteriovenous haemodialysis (CAVH), dan chronic venovenous haemodialyis (CVVH) efektif pada kronik hiperkalemia
  • 7. Algorithm management hiperkalemia (Adapted Rodrguez,2006)
  • 8. Obat-obatan yang dipakai untuk pengobatan hiperkalemia ( Adapted Weiner,1998) Ringkasan Hiperkalemia patut diduga pada penderita-penderita yang mempunyai risiko tinggi. Umumnya penderita hiperkalemia mempunyai latar belakang gangguan fungsi ginjal atau minum obat yang mempunyai efek samping menaikkan kadar kalium dalam darah. Pengobatan hiperkalemia harus cepat untuk mencegah arritmia yang fatal. Gambaran hiperkalemia pada EKG baru terlihat bila kaliumnya lebih dari 6,5 mEq/L,obat pertama yang harus diberikan adalah kalsiumdengan onset yang cepat untuk menstabilkan aktifitas elektrik dari miosit.Insulin dengan atau tanpa glukosa,dan β2 agonist harus segera diberikan untuk mengurangi kadar kalium ekstra seluler. Exchange dan hemodiaiisis bertujuan untuk mengurangi kadar kalium sistemik.
  • 9. Kepustakaan Evan JK and Greenberg A (2005). Hyperkalemia : A review. J Intensive Care Med, 20:272-290 Kim HJ and Han SW (2002). Therapeutic Approach to Hyperkalemia (Abstract). Nephron, 92 (Suppl.1)33-40. Kim DK,Chang SH,Yun IJ,Kwon WK and Woo NS (2009). Salbutamol to facilitate management of acute hyperkalemia in liver transplantation : a case report. J Can Anesth 56: 142-146 Malnic G, Muto S and Giebisch G (2008). Regulation of Potassium Excretion. In : The Kidney. Editors : Alpern RJ and Hebert SC. Elsivier, London, pp 1301-47. Massachusetts Medical Society (2004). Rates of Hyperkalemia after Publication of the Randomized Aldactone Evaluation Study. N Eng J Med 351:543-51. Massachusetts Medical Society (2004). Manging Hyperkalemia Caused by Inhibitors of the Renin-Angiotensin_Aldosteron System. N Eng J Med 351:385-392. Parham WA, Mehdirat AA, Biermann KM and Fredman CS (2006). Hyperkalemia Revisited. Tex Heart Inst J 33:40-7 Weiner ID and Wingo CS (1998). Hyperkalemia : A Potential Silent Killer. J Am Soc Nephrol 9: 1533-1543. Rodriguez JCH and Calvert JF (2005). Hyperkalemia. Am Fam Physician 73:283-98.