Hiperparatiroid, penyakit Chusing, dan krisis adrenal merupakan kondisi medis yang berkaitan dengan gangguan hormon paratiroid, hipofisis, dan korteks adrenal. Hiperparatiroid dapat terjadi secara primer akibat tumor atau hiperplasia paratiroid yang meningkatkan hormon paratiroid (PTH), sehingga menyebabkan hiperkalsemia. Penyakit Chusing disebabkan oleh hipersekresi ACTH dari hipofisis atau tumor hipofisis, sehingga meningkat
4. Fungsi kelenjer paratiroid
Menghasilkan hormon paratiroid
(PTH)
Hormon PTH merupakan pengatur
utama metabolisme kalsium
Hormon PTH mempertahankan kadar kalsium
plasma dalam tetap dalam batas normal
4
6. Kalsium Tubuh
Kalsium tubuh ±
1-2 kg
99% kalsium
berada pada
tulang
1 % pada cairan
ekstraseluler
50% terikat
albumin
45% terikat
albumin
5% terikat fosfat,
sitrat, Bikarbonat
& laktat
6
14. Hiperparatiroid primer
Terjadi peningkatan hormon
paratiroid
Hiperparatiroid primer penyebab
tersering hiperkalsemia
Kejadiannya mencapai 4/100.000
populasi/tahun
Usia > 50 tahun.
dan wanita 3X lebih sering
14
16. PATOFISIOLOGI
PTH berlebihan:
↑ resorpsi tulang oleh
osteoklas, ↑ absorpsi kalsium
intestinal,
↑reabsorpsi kalsium ginjal
↓ kadar fosfat
serum karena PTH
menghambat reabsorpsi
fosfat pada tubulus proksimal
16
17. Hiperparatiroid sekunder
Hiperparatiroid sekunder merupakan proses
maladaptasi tubuh akibat terjadinya:
Perburukan fungsi ginjal (Stadium akhir gagal
ginjal)
Perburukan eksresi fosfat
Defisiensi vitamin D
Resistensi vitamin D
17
18. Patofisiologi hiperparatiroid
sekunder
Penyakit ginjal kronik eksresi fosfat
terganggu hiperfosfatemia deposisi
kalsium pada jaringan lunak hipokalsemia
aktivasi PTH hiperparatiroid hormon
sekunder
Pada ginjal hiperPTH me↑ reabsorbsi di
ginjal hiperkalsemia ↑↑
Defisiensi dan resistensi vitamin D
hipokalsemia aktivasi PTH hiperparatiroid
sekunder
18
19. Gejala klinis hiperparatiroid
Hiperparatiroid primer umumnya
asimptomatik.
menimbulkan kelainan tulang osteitis fibrosa
cystica, ditandai: resorpsisubperiosteal falang
distal, kista tulang, dan tumor coklat di tulang-
tulang panjang
Batu ginjal batu ginjal 15-20% penderita
Gejala hiperkalsemia atau bisa terjadi gejala
krisis hiperkalsemia (Ca> 15mg%) dehidrasi
19
20. Gejala klinis hiperkalsemia
Gejala bervariasi tergantung berat
ringannya hiperkalsemia
Pada peningkatan akut akan lebih
jelas dibandingkan kronik
Jika kadar kalsium 10,5-12 mg/dl
asimptomatik
Jika > 12 mg/dl manifestasi multipel
organ bisa mengam jiwa
20
21. Gejala hiperkalsemia pada multipel
organ
Gangguan neurologi
Gangguan kardiovaskuler
Gangguan pada ginjal
Gangguan pada tulang
Gangguan pada saluran cerna
21
22. Gangguan neurologi
Lemas dan
menurunnya refleks
tendon
Regangan otot,
gangguan
kemampuan ↓otot
pernapasan
Gangguan sistem saraf
pusat: delirium,
disfungsi kognitif,
disorientasi,
inkoherensia, dan
gejala psikotik
22
24. Gangguan gastrointestinal
Gejala-gejala gastrointestinal dihubungkan
dengan aksi depresi sistem saraf otonom dan
akibat hipotoni otot.
Peningkatan sekresi asam lambung sering terjadi
pada hiperkalsemia
Anoreksia, nausea, dan muntah meningkat
dengan peningkatan volume residual lambung.
Konstipasi dipicu oleh dehidrasi yang sering
bersama-
sama hiperkalsemia.
Obstipasi akibat nyeri perut
24
25. Gangguan ginjal
Defek tubular ginjal reversibel ↓pemekatan urin dan
poliuria
Penurunan asupan cairan dan poliuria berperan pada
gejala yang dihubungkan dengan dehidrasi.
Penurunan reabsorpsi pada tubulus proksimal
terhadap Na, Mg, dan K akibat deplesi garam dan air
yang disebabkan oleh dehidrasi seluler dan hipotensi.
Insufisiensi renal akibat ↓ LGF
Nefrolitiasis dan nefrokalsinosis biasanya
Menipisnya tubulus ginjal bentuk batu ginjal akibat
hiperkalsiuria berkepanjangan
25
26. Gangguan tulang
Fraktur patologis
Deformitas tulang dan nyeri
Osteoporosis tulang kortikal, seperti
pergelangan tanganterutama dihubungkan
dengan hiperparatiroidisme Primer
Resorpsi subperiosteal
Osteitis fibrosa cystica dengan kista tulang
brown tumors pada tulang-tulang panjang
26
27. DIAGNOSIS
Hiperkalsemia ringan jika kadar kalsium
serum total 10,5 - 12 mg/dL (2,63 - 3 mmol/L)
atau kadar ion kalsium 5,7–8 mg/dL(1,43–2
mmol/L) umumnya asimptomatik. Pada
hiperkalsemia
Kadar kalsium >14 mg/dL (3,5 mmol/L)
manifestasi multiorgan dapat
mengancam jiwa
27
28. PENATALAKSANAAN
Jika kadar kalsium<12 mg/Dltidak perlu tindakan
terapeutik.
Jika kadar kalsium12-14 mg/dL disertai gejala
hiperkalsemiadiperlukan terapi agresif
Jika tidak disertai gejala cukup diterapi dengan hidrasi
adekuat 3000 – 6000 mL cairan NaCl 0,9% pada 24 jam
pertama perbaikan volume cairan ekstraseluler ke normal
akan meningkatkan ekskresi kalsium urin sebesar 100-
300mg/hari.
Perbaikan gejala klinis, seperti status mental dan mual
muntah tampak < 24 jam pertama.
Obat hipokalsemia: kortikosteroid, fosfat dan dialisis
Regimen penghambat resobsi tulang: bifosfonat, kalsitonin,
plikamisin
Atasi penyakit dasar
28