Unsur-unsur periode 3 antara lain natrium, magnesium, aluminium, silikon, fosfor, belerang, klor dan argon. Sifat fisik dan kimia unsur-unsur ini berubah secara bertahap dari kiri ke kanan dalam periode, seperti energi ionisasi yang bertambah dan jari-jari atom yang berkurang. Unsur-unsur ini memiliki berbagai manfaat serta dampak negatif dan cara penanggulangannya.
5. NATRIUM
Na adalah unsur kimia yang bernomor
11. Natrium adalah logam reaktif yang
lunak, keperakan, dan seperti lilin,
yang termasuk ke logam alkali yang
banyak terdapat dalam senyawa alam
(terutama halite).
6. MAGNESIUM
Mg adalah unsur kimia bernomor
atom 12. Magnesium adalah elemen
terbanyak kedelapan yang
membentuk 2% berat kulit bumi dan
serta merupakan unsur terlarut ketiga
terbanyak pada air laut.
7. ALMUNIUM
Al adalah unsur kimia bernomor atom
13. aluminium adalah logam yang
paling berlimpah di bumi. Aluminium
merupakan konduktor listrik yang
paling baik, terang dan kuat.
8. SILIKON
Si adalah unsur kimia yang bernomor
atom 14. Unsur ini terbanyak di
peringkat kedua didunia. Senyawa ini
bersifat paramagnetik.
9. SULFUR
S adalah unsur kimia yang bernomor
atom 16. bentuknya adalah non-
metal yang tak dirasakan , tak
dihirup/dibau dan multivalent.
sebenarnya dalam bentuk aslinya,
adalah sebuah zat padat kristalin
kuning.
10. FOSFOR
P adalah unsur kimia yang bernomor
atom 15. fosfor merupakan zat yang
dapat berpendar karena mengalami
fosforesens.
11. KHLOR
Cl adalah unsur kimia yang bernomor
atom 17. unsur ini adalah pembentuk
garam dan senyawa lain yg tersedia
di alam dalam jumlah yang sangat
berlimpah dan diperlukan utk
pembentukan hampir semua bentuk
kehidupan, termasuk manusia.
13. Na>Mg>Al>Si>P>S>Cl>Ar
Unsur-unsur dengan keelektronegatifan
kecil cenderung bersifat logam
atau elektropositif). Pada unsur periode
ketiga, dari kiri ke kanan
keelektronegatifannya semakin besar,
hal ini sesuai dengan semakin
berkurangnya sifat logam dari natrium ke
argon.
KELEKTRONEGATIFAN
14. ENERGI IONISASI
Dari gambar di samping terlihat bahwa energi
ionisasi unsur-unsur pada periode ketiga
bertambah dari kiri ke kanan. Peningkatan
energi ionisasi ini berkaitan dengan
bertambahnya muatan inti, sehingga daya tarik
inti terhadap elektron terluar makin besar.
Data dari gambar juga menunjukkan adanya
penyimpangan, yaitu energi ionisasi
magnesium ternyata lebih besar dari energi
ionisasi aluminium, sedangkan energi ionisasi
fosfor lebih besar daripada belerang.
15. ENERGI IONISASI
Penyimpangan ini terjadi karena unsur
golongan IIA (Mg) dan golongan VA
(P) mempunyai konfigurasi elektron yang
relatif stabil, yaitu konfigurasi penuh dan
setengah penuh sehingga membutuhkan
energi yang lebih besar untuk melepaskan
elektronnya. Aluminium dan belerang
mempunyai satu elektron yang terikat agak
lemah sehingga lebih mudah dilepaskan.
16. ENERGI IONISASI
Penyimpangan ini terjadi karena unsur
golongan IIA (Mg) dan golongan VA
(P) mempunyai konfigurasi elektron yang
relatif stabil, yaitu konfigurasi penuh dan
setengah penuh sehingga membutuhkan
energi yang lebih besar untuk melepaskan
elektronnya. Aluminium dan belerang
mempunyai satu elektron yang terikat agak
lemah sehingga lebih mudah dilepaskan.
17. TITIK DIDIH & TITIK LELEH
titik didih dan titik leleh unsur-unsur periode ketiga bertambah secara
bertahap dari kiri ke kanan dan mencapai puncaknya pada golongan IVA
(Si), kemudian turun secara drastis pada golongan VA (P).
Jadi, silikon mempunyai titik didih dan titik leleh tertinggi diantara unsur-
uns ur seperiode. Sedangkan titik didih dan titik leleh terendah dimiliki
oleh argon.
TITIK DIDIH TITIK LELEH
18. Natrium, magnesium, dan
aluminium mempunyai ikatan
logam. Kekuatan ikatan logam
meningkat dari natrium hingga
aluminium sebagai akibat
bertambahnya jumlah elektron
valensi. Meningkatnya
kekuatan ikatan logam ini
menyebabkan meningkatnya
titik didih dan titik leleh.
Silikon mempunyai struktur
kovalen raksasa (seperti
intan), setiap atom silikon
terikat secara kovalen pada
empat atom silikon. Zat
dengan struktur kovalen
raksasa mempunyai titik didih
dan titik leleh yang sangat
tinggi.
Fosfor, belerang, klor, dan
argon terdiri atas molekul
nonpolar, sehingga hanya
diikat oleh gaya van der Waals
yang relatif lemah. Hal ini
menyebabkan titik didih dan
titik lelehnya menjadi
rendah.
T
I
T
I
K
D
I
D
I
H
T
I
T
I
K
L
E
L
E
H
TITIK DIDIH & TITIK LELEH
19. JARI-JARI ATOM
Hal itu disebabkan oleh muatan inti
(proton) atom yang sebelah kanan makin
besar sehingga gaya tarik menarik antara
inti atom dengan elektron-elektron makin
kuat yang membuat jarak inti ke elektron
terluar (jari- jari atom) makin kecil.
Dikarenakan energi ionisasi semakin besar
kiri ke kanan menjadikan Na ke Ar sukar
untuk melepas elektron.
.
"Jari-jari atom unsur periode ketiga
dari kiri ke kanan semakin kecil,
energi ionisasi dan
keelektronegatifan makin ke kanan
makin besar"
20. SIFAT LOGAM
Berdasarkan tabel titik leleh
unsur Na sampai S berwujud padat,
sedangkan Cl dan Ar berwujud gas. Na,
Mg, Al dan Si dapat menghantarkan arus
listrik bersifat logam. Sifat logam dari Na ke
Al berkurang, Si bersifat semi logam
sedangkan P sampai Ar bersifat nonlogam.
.
"
Sifat logam pada suatu unsur
makin mudah untuk melepaskan
elektron (energi ionisasi rendah),
sedangkan sifat non-logam
semakin mudah untuk berionisasi
21. WARNA
Na, Mg, Al, dan Si berwarna silver
Fosfor berwarna merah dan putih
Sulfur berwarna kuning
Klor berwarna Hijau muda
Argon tidak berwarna
.
"
28. NATRIUM
Elektrolisis NaCl yang dicairkan
dengan katode besi dan anode
karbon (sel Downs). Natrium cair
terbentuk pada katode, selanjutnya
dialirkan dan ditampung dalam
wadah berisi minyak tanah. Hasil
samping elektrolisis ini adalah klorin
30. ALMUNIUM
Eletrolisis bauksit yang dilarutkan
dalam kriolit cair (proses Hall) Pada
proses ini bauksit ditempatkan
dalam tangki baja yang dilapisi
karbon dan berfungsi sebagai
katode. Adapun anode berupa
batang-batang karbon yang
dicelupkan dalam campuran.
32. SULFUR
Cara Frasch, dalam proses ini pipa
logam berdiameter 15 cm yang
memiliki dua pipa konsentrik
ditanam sampai menyentuh lapisan
belerang. Uap air yang sangat
panas dipompa dan dimasukkan
melalui pipa luar, sehingga
belerang meleleh, selanjutnya
dimasukkan udara bertekanan
tinggi melalui pipa terkecil.
33. FOSFOR
Unsur Fosfor diperoleh melalui
reaksi batuan fosfat dengan batu
bara dan pasir dalam pembakaran
listrik. Fosfor didistilasi dan
terkondensasi di bawah air
sebagai P4
34. KHLOR
Unsur Klor diperoleh dari garam
klorida dengan mereaksikan zat
oksidator atau lebih sering
dengan proses elektrolisis
36. Membantu Menjaga Keseimbangan Cairan
Menjaga Tekanan Darah
Pengawet makanan (Natrium Benzoat)
Sabun, Deterjen, Kertas (NaOH)
Mononatrium Glutamat untuk Penyedap
Makanan
NATRIUM
37. Mengontrol Kadar Gula dan Tekanan Darah
Menjaga Fungsi Saraf
Membantu Produksi Protein Serta DNA
MAGNESIUM
38. Bahan Pembuatan Body Pesawat
Rangka-Rangka Etalase Rumah
Rangka Pintu
Rangka Jendela
Peralatan Dapur
ALMUNIUM
39. Membuat Transistor , Chip, dan Sel Surya
Bahan Utama Pembuatan Kaca
Pembuatan Gelas
Pembuatan Keramik
Pembuatan Porselin
SILIKON
40. Perawatan Kulit
Detoksifikasi
Meningkatkan Kepadatan Tulang
Mengatasi Osteoartritis
Meringankan Gejala Alergi
SULFUR
41. Bahan Pembuatan Pupuk
Menguatkan Tulang
Bahan Pembuat Kembang Api
FOSFOR
42. Bahan Produksi Kertas, Plastik, Pewarna
Tekstil, Kain, dan Cat
Bahan Aktif Dalam Produk Pemutih
Campuran Obat-Obatan dan Cairan
Antiseptik
Bahan Campuran Pestisida
Sanitasi Limbah Industri
KHLOR
44. Dampak Negatif :
Kerusakan Ginjal
Resiko darah tinggi
Sulit bernapas
Bronkitis
NATRIUM
Cara mengatasi:
Perbanyak konsumsi kalium
Lebih sering bergerak
Tetap terhidrasi
45. Dampak Negatif :
Memicu kelemahan
otot
Demam, menggigil,
mual, dan muntah.
Cara mengatasi:
Suntikan kalium
Cuci darah
Diuretik
MAGNESIUM
46. Dampak Negatif :
Kerusakan system
saraf pusat
Masalah paru-paru
Gagal ginjal
Cara mengatasi:
Mengurangi asam dalam
tubuh
ALMUNIUM
47. Dampak Negatif :
Pernapasan kronis
Iritasi paru-paru
Mengiritasi mata
Cara mengatasi:
Mengkonsumsi banyak air
putih
Pemerikasaan intensif ke
dokter
SILICON
48. Dampak Negatif :
Fosfor putih bersifat
racun
Kerusakan hati,
jantung, ginjal
Cara mengatasi:
Menjaga pola makan dengan
diet
FOSFOR
49. Dampak Negatif :
Menyebabkan pencemaran
Meningkatkan kadar
senyawa asam air
Hujan asam
Sulit bernapas
Cara mengatasi:
Hemat energy
Membeli produk daur ulang
Memakai masker di daerah
padat
SULFUR
50. Dampak Negatif :
Keracunan
Sesak napas
Kemerahan di kulit
Cara mengatasi:
Pindah ke area yang lebih
bersih
Konsultasi ke dokter
Memasukan tabung udara
ke dalam saluran pernapasan
KHLOR
51. Dampak Negatif :
Keracunan akar pada
tanaman
Biasanya di persawahan
Cacat las
Cara mengatasi:
Mempertahankan jarak busur
yang baik
Membersihkan benda kerja
ARGON