SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
MAKALAH
UNSUR – UNSUR PERIODE KETIGA
DISUSUN OLEH :
EKO SAPUTRA
KELAS : XII IPS 3
DIBIIMBING OLEH:
Bpk SAHBUDIN, S.Pd
SMA NEGERI 1 WOHA
TAHU AJARAN 2020 / 2021
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
kesempatan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas ini. Untuk memenuhi
nilai, kami membuat tugas ini dengan judul “Makalah Kimia Unsur Periode Tiga”.
Kami mendapatkan banyak pengarahan dan bantuan dalam penyusunan tugas
makalah ini. Untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
kepada seluruh rekan dan guru.
Kami berusaha untuk dapat menyelesaikan tugas ini dengan sebaik-baiknya
dan semaksimal mungkin. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dalam proses pembuatan dan penulisan makalah ini. Sehingga kami mengharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak yang bertujuan untuk
kesempurnaan dari tugas ini. Kami selaku penulis makalah ini, meminta maaf
apabila ada kesalahan. Kami berharap semoga pembaca mendapatkan pelajaran,
materi dan hikmah dari tugas ini.
Bima, Januari 2021
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II ISI..........................................................................................................................3
1. Kelimpahan Unsur Periode 3...............................................................................3
2. Sifat-sifat Unsur Periode 3 ...................................................................................7
3. Pembentukan Unsur Periode 3............................................................................9
4. Reaksi pada Unsur Periode 3.............................................................................12
5. Kegunaan dan Bahaya Unsur Periode 3...........................................................15
BAB III PENUTUP.........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................20
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada beberapa hal yang mendasari pengelompokan unsur-unsur
kimia yaitu sifat logam, elektron valensi, dan jumlah kulit elektron.
Berdasarkan sifat logamnya, unsur kimia dikelompokan menjadi logam,
semilogam, nonlogam, dan gas mulia. Berdasarkan elektron valensinya
unsur kimia dikelompokan menjadi golongan utama dan transisi. Dimana
golongan utama terdiri dari golongan, IA, IIA. IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA,
dan VIIIA. Adapun golongan tarnsisi dapat dibagi menjadi golongan
transisi dalam, lantanida dan aktinida. Berdasarkan jumlah kulit elektron
yang dimilikinya, unsur kimia dapat dikelompokan menjadi 7 periode yaitu
periode 1 sampai 7.
Dalam hal ini, unsur-unsur periode ketiga memiliki sifat kimia dan
sifat fisika yang bervariasi. Unsur-unsur yang terdapat pada periode ketiga
adalah Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si),
Fosfor (P), Belerang (S), Klor (Cl), dan Argon (Ar). Dari kiri (Natrium)
sampai kanan (Argon), jari-jari unsur menyusut, sedangkan energi ionisasi,
afinitas elektron, dan keelektronegatifan meningkat. Selain itu, terjadi
perubahan sifat unsur dari logam (Na, Mg, Al) menjadi semilogam/metaloid
(Si), nonlogam (P, S, Cl), dan gas mulia (Ar). Unsur logam umumnya
membentuk struktur kristalin, sedangkan unsur semilogam/metaloid
membentuk struktur molekul raksasa (makromolekul). Sementara, unsur
nonlogam cenderung membentuk struktur molekul sederhana. Sebaliknya,
unsur gas mulia cenderung dalam keadaan gas monoatomik. Variasi inilah
yang menyebabkan unsur periode ketiga dapat membentuk berbagai
senyawa dengan sifat yang berbeda. Unsur-unsur logam umumnya
diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam Indonesia sangat kaya
akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu penguasaan teknologi
untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
2
B. Rumusan Masalah
1. Berapakah kelimpahan unsur periode 3?
2. Bagaimana sifat-sifat unsur periode 3?
3. Bagaimana pembentukan unsur periode 3?
4. Bagaimana reaksi pada unsur periode 3?
5. Bagaimana kegunaan dan bahaya dari unsur periode 3?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kelimpahan unsur periode 3 .
2. Untuk mengetahui sifat-sifat unsur periode 3.
3. Untuk mengetahui pembentukan unsur periode 3.
4. Untuk mengetahui reaksi pada unsur periode 3.
5. Untuk mengetahui kegunaan dan bahaya dari unsur periode 3.
3
BAB II
ISI
1. Kelimpahan Unsur Periode 3
 Natrium
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki simbol Na dan nomor atom 11. Natrium
adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin yang
termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam
(terutama halite). Natrium sangat reaktif, apinya berwarna kuning,
beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga
harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium
hampir tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni. Natrium
banyak ditemukan di berbagai mineral logam misalnya sebagai
NaCl, amphibole, kriolit, soda niter, dan zeolit. Natrium juga
merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung
sebanyak 2.6% di kerak bumi. Natrium banyak terdapat di bintang
yang ada di luar angkasa berdasarkan spektra garis D-nya.
 Magnesium
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki simbol Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31.
Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang membentuk
2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak
4
pada air laut. Magnesium (Mg) banyak dijumpai di alam pada
lapisan-lapisan batuan dalam bentuk mineral seperti dolomit
(CaCO3.MgCO3), magnesit (MgCO3), & epsomit (MgSO4.7H2O).
 Aluminium
Aluminum ialah unsur kimia dengan lambang Al dan nomor
atom 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah. Unsur logam ini
biasa dijumpai dalam kerak bumi yang terdapat dalam batuan seperti
felspar dan mika. Umumnya juga aluminium dalam bentuk
aluminium silikat dan campurannya dalam logam lain seperti
natrium, kalium, furum, kalsium & magnesium. Aluminium
merupakan konduktor yang baik. Dapat ditempa menjadi lembaran,
ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan
bermacam-macam penampang. Aluminium juga tahan korosi karena
adanya lapisan oksida pada permukaan aluminium yang cepat
terbentuk ketika permukaan logam Al terpapar dengan oksigen di
udara.
 Silikon
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Si dan nomor atom 14. Senyawa yang dibentuk
bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini ditemukan oleh Jöns Jakob
Berzelius. Silikon merupakan unsur kedua paling berlimpah di bumi
5
setelah oksigen yaitu mencakup 25,7 % dari kandungan kerak bumi.
Silikon di kulit bumi terdapat dalam bentuk silikat dan silikon
dioksida (silika). Silikon sering digunakan untuk membuat serat
optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian
tubuh pasien dalam bentuk silicone.
 Fosfor
Fosfor berupa berbagai jenis senyawa logam transisi atau
senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah
tembaga atau perak, dan zink silikat (Zn2SiO4) yang dicampur
dengan mangan. Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu
senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa
fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan
tumbuhan yang mati diuraikan oleh decomposer (pengurai)menjadi
fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air
laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu,
fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil.
 Belerang
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik
yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah
non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang
dalam bentuk aslinya adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di
6
alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai
mineral- mineral sulfide dan sulfate. Belerang adalah unsur penting
untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino.
 Klorin
Klor (bahasa Yunani: Chloros, "hijau pucat") adalah unsur
kimia dengan simbol Cl dan nomor atom 17. Dalam tabel periodik,
unsur ini termasuk kelompok halogen atau grup 17 (sistem lama: VII
or VIIA). Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk
garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang
sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua
bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas, klorin
berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair
atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau
desinfektan.
 Argon
Argon adalah suatu unsur kimia dalam sistem periodik yang
memiliki lambang Ar dan nomoratom 18. Argon adalah unsur
terbanyak pertama di udara bebas (udara kering) dan ketiga paling
melimpah di alam semesta. Sekitar 1% dari atmosfer bumi adalah
Argon. Argon adalah unsur yang tak berwarna dan tak berbau.
7
Jumlah unsur ini terus bertambah sejak bumi terbentuk karena
kalium yang radioaktif berubah menjadi Argon.
2. Sifat-sifat Unsur Periode 3
- Sifat Kimia
Unsur – unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan
dari kiri ke kanan sebagai berikut :
a. Sifat pereduksi dan sifat pengoksidasi.
Sifat pereduksi semakin bertambah, sedangkan sifat pengoksidasi
unsur - unsur periode ketiga ini dapat dilihat dari harga potensial
reduksinya. Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga memiliki harga
potensial reduksi 5 standart yang semakin positif sehingga sifat
pereduksinya semakin berkurang dan sifat pengoksidasinya semakin
bertambah.
Na Mg Al Si P S Cl Ar
-2,711 -2,375 -1,706 -0,13 -0,276 -0,508 +1,358 -
b. Sifat logam dan nonlogam.
Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na, Mg, dan Al merupakan
unsur logam, sedangkan unsur-unsur P, S, dan Cl merupakan unsur
nonlogam. Adapun Si merupakan unsur yang memiliki sifat
peralihan antara unsur logam dan nonlogam sehingga disebut unsur
metalloid (semi logam). Argon (Ar) termasuk golongan gas mulia
yang bersifat insert (sulit bereaksi).
c. Sifat asam dan basa.
Sifat asam berkaitan dengan sifat non logam, sedangkan sifat basa
berkaitan dengan logam. Sifat basa atau sifat asam dari suatu unsure
bergantung pada konfigurasi electron dan harga ionisasi unsure-
unsur tersebut.
a) Sifat Basa
Dari kiri ke kanan, unsur-unsur periode ketiga memiliki
harga ionisasi yang semakin besar sehingga semakin sukar
melepas electron. Penyebabnya electron dari unsur tersebut
8
akan kurang tertarik ke arah atau oksigen sehingga
kecenderungan untuk membentuk ion OH menjadi
berkurang. Jadi, dari kiri ke kanan sifat basa usnur periode
ketiga semakin lemah.
b) Sifat Asam
Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan
semakin besar sehingga semakin mudah menarik electron
dari atom oksigen. Jadi dari kiri ke kanan sifat asam unsur
periode ketiga semakin kuat. Senyawa asam unsur periode
ketiga, yaitu : asam siukat (H2SiO3) asam fosfat (H3DO4)
asam sinfat (H2SO4) dan asam paklorat (HCO4). Senyawa
H2SiO3 merupakan asam sangat lemah sehingga mudah
terurai menjadi senyawa SiO2 dan H2O1.
- Sifat-sifat lainnya
Sifat
Senyawa
Na Mg Al Si P S Cl Ar
Titik
leleh (0
C)
97,81 648,8 660,37 1,410 44,1 119,0 -100,98 -189,2
Titik
didih
903,8 1,105 2467 2,355 280 44,67 -34,6 -185,7
Berdasarkan tabel di atas telah diketahui bahwa unsur Na, Mg,
Al, Si, P, S berwujud padat pada suhu kamar karena unsur-unsur
tersebut memiliki harga (t.l) dan (t.d) di atas suhu ruangan (di atas
250C). Sedangkan unsur Cl berwujud gas karena memiliki (t.l) dan (t.d)
di bawah suhu ruangan. Dalam periode ketiga, letak logam disebelah
kiri, makin ke kiri sifat logam semakin reaktif, Na >Mg> Al. Jadi Na
paling reaktif. Bukan logam terletak sebelah kanan makin ke kanan sifat
bukan logamnya makin kuat, a> 5> P> Si. Klor paling reaktif dan Si
paling tidak reaktif. Jadi , unsur periode ketiga dari Na ke Cl sifat
logamnya makin bertambah.
9
3. Pembentukan Unsur Periode 3
a. Unsur natrium diperoleh dengan cara elektrolisis NaCl yang dicairkan
dengan katode besi dan anode karbon. Sel yang digunakan adalah sel
Downs. Natrium cair terbentuk pada katode, selanjutnya dialirkan dan
ditampung dalam wadah berisi minyak tanah. Dalam proses ini bejana
elektrolisis dipanaskan dari luar dan dijaga agar natrium yangterbentuk
tidak bersinggungan dengan udara, karena akan terbakar. Hasil samping
elektrolisis ini adalah klorin.
b. Unsur magnesium diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan
magnesium klorida. Sekarang ini, Mg juga dapat diperoleh dari air.
Selain itu Mg diperoleh juga dari reduksi MgO dengan karbon. Mg
diolah dari air laut melaluiproses Downs:
 Air laui dicampur CaO sehingga Mg diendapkan sebagai
Mg(OH)2
 Endapan direaksikan dengan HCl pekat, mengahasilkan larutan
MgCl2.
 Larutan MgCl2 diuapkan sehingga diperolehkristalnya.
 Kristal MgCl2 dielektrolisis
10
c. Unsur aluminium diperoleh dari elektrolisis bauksit yang dilarutkan
dalam krolit cair. Proses ini dikenal dengan proses Hall. Pada prosesini
bauksit ditempatkan dalam tangki baja yang dilapisi karbon dan
berfungsi sebagai katode. Adapun anode berupa batang-batang karbon
yang dicelupkan dalam campuran. Pembuatan aluminium diperoleh
dengan cara elektrolisis aluminim oksidacair yang diperoleh dari
bauksit, yaitu aluminium oksida hidrat yang mengandung kotoran,
misalnya Fe2O3 dan SiO2, melalui langkah-langkah sebagaiberikut:
a) Bauksit yang masih kotor direaksikan dengan NaOH pekat. Al2O3
dan SiO2 larut, tetapi Fe2O3 dan kotoran lain disaring dengan alat
filtrasi.
Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O → 2NaAl(OH)4(aq)
b) Filtratnya diencerkan dengan air, dan direaksikan dengan CO2 untuk
mengendapkan aluminium hidroksida.
2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) → 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l)
c) Produk disaring unutk memeperoleh Al(OH)3, kemudian
dipanaskan untuk meperoleh Al2O3.
2Al(OH)3(s) → Al2O3(s) + 3H2O(g)
d) Al2O3 dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6). Campuran
kemudian dimasukkan kedalam sel elektrolisis yang terdiri dari
anoda dan katoda C. Reaksi elektrolisis yang terjadi:
Katode : 4Al3+
(l) + 12e → 4Al(l)
Anode : 6O2-
(l) → 3O2 +12e
Sel : 4Al3+
(l) + 6O2-
(l) → 4Al(l) + 3O2
2Al2O3(l) → 4Al(l) + 3O2
Lelehan aluminium yang terbentuk pada katode membentuk lapisan
di dasar sel dan secara berkala dikeluarkan.
d. Unsur silikon dapat dibuat dari reduksi SiO2 murni dengan serbuk
aluminium pada suhu tinggi. Pembuatan sebagai berikut.
 Pasir kuarsa (SiO2) dipanaskan dengan kokas (C) pada suhu
sekitar 30000 C dalam tanur listrik (reaktan ditambahkan dari
atas tanur).
11
SiO2(s) + 2C(s) → Si(l) + 2CO(g)
 Lelehan Si yang dihasilkan akan membentuk padatan
dengantitimk leleh 14100C. Si ini dapat digunakan dalam
pembuatan aliase dengan logam lain.
 Untuk penggunaan seperti transitor, chips kompoter, dan
selsurya siperlukan Si ulta murni, sehingga Si perlu
dipanaskandengan Cl2, kemudian hasilnya direduksi dengan
mengalirkan campuran uap SiCl4 dengan gas H2 melalu tabung
yang dipanaskan.
Si(s) + 2Cl2(g) → SiCl4(l)
SiCl4(l) + 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(g)
e. Unsur fosfor diperoleh dengan reduksi fosforit, dalam batuan fosfat
yang dipanaskan dengan kokas dan pasir silika pada suhu 1400-15000C.
2Ca(PO4)2(s) + 6SiO2(s) + 10C(s) → 6CaSiO3(s) +10CO(g) + P4(g)
f. Unsur belerang, cara untuk mengekstrak belerang yang dikenal dengan
cara Frasch. Pada proses ini pipa logam berdiameter 15 cm yang
memiliki dua pipa konsentrik yang lebih kecil ditanam sampai
menyentuh lapisan belerang. Uap air yang sangat panas dipompa dan
dimasukkan melalui pipa luar, sehingga belerang meleleh, selanjutnya
dimasukkan udara bertekanan tinggi melalui pipa terkecil, sehingga
terbentuk busa belerang yang keluar mencapai 99,5%. Sulfur banyak
terdapat dalam kulit bumi. Sebagai unsur yang ditemukan di daerah
vulkanik, sulfur kemungkinan merupakan hasil reaksi gas SO2 dan H2S
yang terdapat dalam gas vulkanik.
8SO2(g) + 16H2S(g) → 16H2O(l) + 3S8(s)
Deposit belerang yang terdapat di bawah permukaan, ditambang dengan
proses Frasch. Penggunaan utama belerang adalah untuk pembuatan
asam sulfat yang dibuat melalui dua proses yaitu proses kontak dan bilik
timbel.
g. Unsur Klor diperoleh dari garam klorida dengan mereaksikan zat
oksidator atau lebih sering dengan proses elektrolisis. Dibuat melalui
proses Downs, yang dilakukan dengan cara mengelektrolisis leburan
12
NaCl, yang dicampur dengan sedikit NaF sebelum dicairkan, dengan
tujuan untuk menurunkan titik lebur NaCl dari 800 menjadi 10000C.
Pada elektrolisis ini digunakan diafragma lapisan besi tipis untuk
mencegah reaksi antara logam Na dan gas Cl2 yang terbentuk.
h. Unsur Argon dihasilkan dari penyulingan bertingkat udara cair karena
atmosfer mengandung 0.94% Argon.
4. Reaksi pada Unsur Periode 3
- Reaksi dengan Air
1) Natrium
Natrium mengalami reaksi yang sangat eksoterm dengan air dingin
menghasilkan hidrogen dan larutan NaOH yang tak berwarna.
2) Magnesium
Magnesium mengalami reaksi yang sangat lambat dengan air dingin,
tetapi terbakar dalam uap air. Lempeng magnesium yang sangat
bersih dimasukkan ke dalam air dingin akhirnya akan tertutup oleh
gelembung gas hidrogen yang akan mengapungkan lempeng
magnesium ke permukaan. Magnesium hidroksida akan terbentuk
sebagai lapisan pada lempengan magnesium dan ini cenderung akan
menghentikan reaksi. Magnesium terbakar dalam uap air dengan
nyala putih yang khas membentuk magnesium oksida danhidrogen.
3) Aluminium
Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan
hidrogen dan alumunium oksida. Reaksinya berlangsung relatif
lambat karena adanya lapisan alumunium oksida pada logamnya,
membentuk oksida yang lebih banyak selama reaksi.
4) Silikon
Umumnya silikon abu-abu yang berkilat dengan keadaan agak
seperti logam hampir tidak reaktif. Banyak sumber menyatakan
bahwa bentuk silikon ini bereaksi dengan uap air pada suhu tinggi
menghasilkan silikon dioksida dan hidrogen. Tapi juga mungkin
13
untuk membuatnya menjadi bentuk silikon yang lebih reaktif yang
akan bereaksi dengan air dingin menghasilkan produk yang sama.
5) Fosfor dan sulfur
Fosfor dan sulfur tidak bereaksi dengan air.
6) Klor
Klor dapat larut dalam air untuk beberapa tingkat membentuk
larutan berwarna hijau. Terjadi reaksi reversibel (dapat balik)
menghasilkan asam klorida dan asam hipoklorit.
7) Argon
Argon tidak bereaksi dengan air
- Reaksi dengan Klor
1) Natrium
Natrium terbakar dalam klor dengan nyala jingga menyala. Padatan
NaCl akan terbentuk.
2) Magnesium
Magnesium terbakar dengan nyala putih yang kuat menghasilkan
magnesium klorida.
3) Aluminium
Alumunium seringkali bereaksi dengan klor dengan melewatkan
klor kering di atas alumunium foil yang dipanaskan sepanjang
tabung. Alumunium terbakar dalam aliran klor menghasilkan
alumunium klorida yang kuning sangat pucat. Alumunium klorida
ini dapat menyublim (berubah dari padatan ke gas dan kembali lagi)
dan terkumpul di bagian bawah tabung saat didinginkan.
4) Silikon
Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam
tabung, akan bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon
tetraklorida adalah cairan yang tak berwarna yang berasap dan dapat
terkondensasi.
5) Fosfor
14
Fosfor putih terbakar di dalam klor menghasilkan campuran dua
klorida. Fosfor (III) klorida dan fosfor (V) klorida (fosfor triklorida
dan fosfor pentaklorida). Fosfor (III) klorida adalah cairan tak
berwarna yang berasap. Fosfor (V) klorida adalah padatan putih
(hampir kuning).
6) Sulfur
Jika aliran klor dilewatkan di atas sulfur yang dipanaskan, akan
bereaksi menghasilkan cairan berwarna jingga dengan bau tak
sedap, disulfur diklorida, S2Cl2.
7) Argon
Argon tidak bereaksi dengan klor.
- Reaksi dengan Oksida
Unsur-unsur periode ketiga dapat membentuk oksida melalui reaksi
pembakaran dengan gas oksigen. Reaksi yang terjadi pada masing-
masing unsur adalah sebagai berikut :
1) Natrium Oksida
Natrium mengalami reaksi hebat dengan oksigen. Logam Natrium
yang terpapar di udara dapat bereaksi spontan dengan gas oksigen
membentuk oksida berwarna putih yang disertai nyala berwarna
kuning.
4 Na(s) + O2(g) ——> 2 Na2O(s)
2) Magnesium Oksida
Magnesium juga bereaksi hebat dengan udara (terutama gas
oksigen) menghasilkan nyala berwarna putih terang yang disertai
dengan pembentukan oksida berwarna putih.
2 Mg(s) + O2(g) ——> 2 MgO(s)
3) Aluminium Oksida
Alumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk,
sebaliknya lapisan oksidanya yang kuat pada alumuniumcenderung
menghambat reaksi. Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam
15
nyala bunsen, maka akan kita dapatkan percikan. Alumunium oksida
yang berwana putih akan terbentuk. Oksida ini berwarna putih.
Al(s) + 3 O2(g) ——> 2 Al2O3(s)
4) Silikon Oksida (Silika)
Si(s) + O2(g) ——> SiO2(s)
5) Fosfor (V) Oksida
Fosfor putih secara spontan menangkap api di udara, terbakar
dengan nyala putih dan menghasilkan asap putih campuran fosfor
(III) oksida dan fosfor (V) oksida. Reaksi dalam Fosfor (V) Oksida
sebagai berikut.
P4O10(s) + 6 H2O(l) ——> 4 H3PO4(aq)
6) Sulfur / Belerang Dioksida dan Belerang Trioksida
Padatan Belerang mudah terbakar di udara saat dipanaskan dan akan
menghasilkan gas Belerang Dioksida (SO2). Oksida ini dapat
direaksikan lebih lanjut dengan gas oksigen berlebih yang dikatalisis
oleh Vanadium Pentaoksida (V2O5) untuk menghasilkan gas
Belerang Trioksida (SO3). Sulfur terbakar di udara atau oksigen
dengan pemanasan perlahan dengan nyala biru pucat. Ini
menghasilkan gas sulfur dioksida yang tak berwarna.
S(s) + O2(g) ——>SO2(g)
2SO2(g) + O2(g) ——> 2SO3(g)
7) Klor (VII) Oksida dan Argon
Walaupun memiliki beberapa oksida, klor tidak langsung bereaksi
dengan oksigen.
Cl2(g) + 7 O2(g) ——> 2 Cl2O7(g)
8) Argon
Argon tidak bereaksi dengan oksigen
5. Kegunaan dan Bahaya Unsur Periode 3
- Natrium
Kegunaan :
 NaCl digunakan oleh hampir semua makhluk.
16
 Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan. Na-glutamat
dipakai untuk penyedap makanan.
 Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor.
 NaOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas. NaHCO3
dipakai sebagai pengembang kue. NaCO3 Pembuatan kaca dan
pemurnian air sadah.
 Memurnikan logam K, Rb, Cs.
Bahaya : Jika natrium bercampur dengan air, akan bereaksi sangat
cepat dan meledak! Jika terjadi kontak dengan natrium
hidroksida dalam keadaan kulit telanjang, akan membentuk
dan mulai larut melalui kulit.
- Magnesium
Kegunaan :
 Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen serta
konstruksi pesawat.
 Pemisah sulfur dari besi dan baja.
 Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan.
 Untuk membuat lampu kilat.
 Sebagai katalis reaksi organik.
Bahaya : Magnesium sangat mudah terbakar. Pada waktu terbakar, ia
melepaskan kalor yang sangat besar mencapai ribuan derajat.
Cahaya yang dipancarkan sangat menyilaukan dan dapat
membutakan mata.
- Alumunium
Kegunaan :
 Banyak dipakai dalam industri pesawat dan konstruksi bangunan.
 Dipakai pada berbagai macam aloi.
 Untuk membuat magnet yang kuat.
 Tawas sebagai penjernih air.
 Membuat berbagai alat masak.
 Menghasilkan permata bewarna-warni : Sapphire, Topaz, dll.
17
Bahaya : Aluminium dapat merusak kulit, dalam bentuk bubuk dapat
meledak di udara jika dipanaskan , dan dalam bentuk Al2O3
jika direaksikan dengan karbon akan menyebabkan
pemanasan global.
- Silikon
Kegunaan :
 Dipakai dalam pembuatan kaca.
 Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor.
 Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium,
dan tembaga.
 Untuk membuat enamel dan IC.
Bahaya : Silikon yang digunakan untuk kecantikan wajah dapat
menyebabkan kerusakan bentuk wajah dan melumpuhkan
beberapa otot wajah.
- Fosfor
Kegunaan :
 Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen.
 Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum.
 Pemisah sulfur dari besi dan baja.
 Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan.
 Untuk membuat lampu kilat.
 Sebagai katalis reaksi organic.
Bahaya : Jika biji fosfor diolah menjadi fosfat dan larutan dalam air
akan menyebabkan terjadinya limbah radioaktif.
- Belerang
Kegunaan :
 Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat.
 Digunakan dalam baterai serta pada korek dan kembang api.
 Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk.
 Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses.
18
Bahaya : Belerang dalam bentuk H2S sangat beracun dan dapat
menyebabkan kematian, sedangkan dalam bentuk H2SO4
dapat merusak kulit dan menyebabkan korosi.
- Klor
Kegunaan :
 Dipakai pada proses pemurnian air.
 Cl2 dipakai pada disinfectan. KCl digunakan sebagai pupuk. ZnCl2
digunakan sebagai solder. NH4Cl digunakan sebagai pengisi
baterai.
 Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang
kertas.
 Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum.
 Dipakai pada berbagai macam industry.
Bahaya : Klor mengiritasi sistem pernafasan. Bentuk gasnya
mengiritasi lapisan lendir dan bentuk cairnya bisa membakar
kulit. Baunya dapat dideteksi pada konsentrasi sekecil 3.5
ppm dan pada konsentrasi 1000 ppm berakibat fatal setelah
terhisap dalam-dalam.
- Argon
Kegunaan :
 Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan
kawat lampu.
 Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan
proses lainnya.
 Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses.
 Untuk mendeteksi sumber air tanah.
 Dipakai dalam roda mobil mewah.
Bahaya : Bila argon menggantikan oksigen di udara dapat
menyebabkan sesak napas karena udara yang mengandung
oksigen kurang dari 16% sangat berbahaya.
19
BAB III
PENUTUP
Dari uraian di atas kami dapat menyimpulakan bahwa unsur-unsur periode
ketiga dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam satu
golongan, yaitu golongan A (golongan utama). Selain itu, unsur-unsur periode
ketiga dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas
mulia. Dalam kehidupan sehari-hari, unsur-unsur periode ketiga banyakmembantu
kita dalam melaksanakan kegiatan. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya
unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia,
baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya.
Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, unsur-unsur periode ketiga
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan
dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak
terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_periode_3
http://nettihariani.blogspot.com/2008/07/unsur-unsur-periode-ketiga-unsur-unsur.html
http://damaryana21.blogspot.com/2018/11/contoh-makalah-tentang-unsur-
periode- 3.html
https://mikyalaky.blogspot.com/2014/11/makalah-kimia-unsur-peride-3.html
https://www.academia.edu/8629448/Makalah_Unsur_Periode
https://www.slideshare.net/ApreelHPriejanto/periode-ketiga-ppt-17794119
21
u.

More Related Content

Similar to MAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docx

11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru indriandyputra3
 
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4ShafiraAryani
 
Karya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsurKarya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsurnaatazsaa
 
Karya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsurKarya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsurnaatazsaa
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam14081994
 
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 414081994
 
ppt kimia kel 5.pptx
ppt kimia kel 5.pptxppt kimia kel 5.pptx
ppt kimia kel 5.pptxQueenR214
 
Unsur Transisi Periode Keempat.pptx
Unsur Transisi Periode Keempat.pptxUnsur Transisi Periode Keempat.pptx
Unsur Transisi Periode Keempat.pptxBahrumEfendiSiregar
 
kelimpahan_unsur_di_alam.pptx
kelimpahan_unsur_di_alam.pptxkelimpahan_unsur_di_alam.pptx
kelimpahan_unsur_di_alam.pptxAyuLestari576038
 
GOLONGAN_II_ALKALI_TANAH.pptx
GOLONGAN_II_ALKALI_TANAH.pptxGOLONGAN_II_ALKALI_TANAH.pptx
GOLONGAN_II_ALKALI_TANAH.pptxwafdaisviafiat
 
tugas kimia periode 3 2013
tugas kimia periode 3 2013tugas kimia periode 3 2013
tugas kimia periode 3 2013reyrhjg
 
kimia unsur
 kimia unsur kimia unsur
kimia unsurmfebri26
 
Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01
Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01
Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01Yuni Maryani
 
makalah lengkap tentang golongan IVA
makalah lengkap tentang golongan IVAmakalah lengkap tentang golongan IVA
makalah lengkap tentang golongan IVArahmadawal
 
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6zidanezahrontiktok
 

Similar to MAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docx (20)

11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
 
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
 
Karya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsurKarya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsur
 
Karya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsurKarya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsur
 
Konsep Alkali
Konsep AlkaliKonsep Alkali
Konsep Alkali
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam
 
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
 
kimia.docx
kimia.docxkimia.docx
kimia.docx
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam
 
ppt kimia kel 5.pptx
ppt kimia kel 5.pptxppt kimia kel 5.pptx
ppt kimia kel 5.pptx
 
Unsur Transisi Periode Keempat.pptx
Unsur Transisi Periode Keempat.pptxUnsur Transisi Periode Keempat.pptx
Unsur Transisi Periode Keempat.pptx
 
Kimia unsur
Kimia unsur  Kimia unsur
Kimia unsur
 
kelimpahan_unsur_di_alam.pptx
kelimpahan_unsur_di_alam.pptxkelimpahan_unsur_di_alam.pptx
kelimpahan_unsur_di_alam.pptx
 
GOLONGAN_II_ALKALI_TANAH.pptx
GOLONGAN_II_ALKALI_TANAH.pptxGOLONGAN_II_ALKALI_TANAH.pptx
GOLONGAN_II_ALKALI_TANAH.pptx
 
tugas kimia periode 3 2013
tugas kimia periode 3 2013tugas kimia periode 3 2013
tugas kimia periode 3 2013
 
kimia unsur
 kimia unsur kimia unsur
kimia unsur
 
Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01
Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01
Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01
 
Bab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsurBab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsur
 
makalah lengkap tentang golongan IVA
makalah lengkap tentang golongan IVAmakalah lengkap tentang golongan IVA
makalah lengkap tentang golongan IVA
 
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
Unsur transisi periode ke 4 (xii mipa 3) kel. 6
 

More from Rahmat Hidayat

MAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docxMAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docxRahmat Hidayat
 
MAKALAH UNI AMIRED.docx
MAKALAH UNI AMIRED.docxMAKALAH UNI AMIRED.docx
MAKALAH UNI AMIRED.docxRahmat Hidayat
 
MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docx
MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docxMAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docx
MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docxRahmat Hidayat
 
MAKALAH UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI.docx
MAKALAH UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI.docxMAKALAH UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI.docx
MAKALAH UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI.docxRahmat Hidayat
 
MAKALAH UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI.docx
MAKALAH UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI.docxMAKALAH UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI.docx
MAKALAH UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI.docxRahmat Hidayat
 
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB.docx
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB.docxMAKALAH UNI EMIRAT ARAB.docx
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB.docxRahmat Hidayat
 
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB 2.docx
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB 2.docxMAKALAH UNI EMIRAT ARAB 2.docx
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB 2.docxRahmat Hidayat
 
MAKALAH TRAGEDI MINGGU BERDARAH ATAU REVOLUSI 1905.docx
MAKALAH TRAGEDI MINGGU BERDARAH ATAU REVOLUSI 1905.docxMAKALAH TRAGEDI MINGGU BERDARAH ATAU REVOLUSI 1905.docx
MAKALAH TRAGEDI MINGGU BERDARAH ATAU REVOLUSI 1905.docxRahmat Hidayat
 
Makalah TOLAK PELURU.docx
Makalah TOLAK PELURU.docxMakalah TOLAK PELURU.docx
Makalah TOLAK PELURU.docxRahmat Hidayat
 
MAKALAH TERMODINAMIKA.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA.docxMAKALAH TERMODINAMIKA.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA.docxRahmat Hidayat
 
MAKALAH Tropologi, Media transmisi, dan model koneksi jaringan.docx
MAKALAH Tropologi, Media transmisi, dan model koneksi jaringan.docxMAKALAH Tropologi, Media transmisi, dan model koneksi jaringan.docx
MAKALAH Tropologi, Media transmisi, dan model koneksi jaringan.docxRahmat Hidayat
 
LAPORAN KIMIA ASAM BASA.docx
LAPORAN KIMIA ASAM BASA.docxLAPORAN KIMIA ASAM BASA.docx
LAPORAN KIMIA ASAM BASA.docxRahmat Hidayat
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...Rahmat Hidayat
 
BAHASA INDONESIA MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR TEKS NOVEL SEJARAH DAN NILAI – NIL...
BAHASA INDONESIA MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR TEKS NOVEL SEJARAH DAN NILAI – NIL...BAHASA INDONESIA MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR TEKS NOVEL SEJARAH DAN NILAI – NIL...
BAHASA INDONESIA MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR TEKS NOVEL SEJARAH DAN NILAI – NIL...Rahmat Hidayat
 
Kehidupan Masyarakat di Bidang Sosisal.docx
Kehidupan Masyarakat di Bidang Sosisal.docxKehidupan Masyarakat di Bidang Sosisal.docx
Kehidupan Masyarakat di Bidang Sosisal.docxRahmat Hidayat
 
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docx
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docxINDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docx
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docxRahmat Hidayat
 
JUAL BELI DALAM ISLAM.docx
JUAL BELI DALAM ISLAM.docxJUAL BELI DALAM ISLAM.docx
JUAL BELI DALAM ISLAM.docxRahmat Hidayat
 
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DAN GEOMETRI 2.docx
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DAN GEOMETRI 2.docxBARISAN DAN DERET ARITMATIKA DAN GEOMETRI 2.docx
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DAN GEOMETRI 2.docxRahmat Hidayat
 

More from Rahmat Hidayat (20)

MAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docxMAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docx
 
MAKALAH TSUNAMI.docx
MAKALAH TSUNAMI.docxMAKALAH TSUNAMI.docx
MAKALAH TSUNAMI.docx
 
MAKALAH UNI AMIRED.docx
MAKALAH UNI AMIRED.docxMAKALAH UNI AMIRED.docx
MAKALAH UNI AMIRED.docx
 
MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docx
MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docxMAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docx
MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docx
 
MAKALAH UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI.docx
MAKALAH UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI.docxMAKALAH UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI.docx
MAKALAH UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI.docx
 
MAKALAH UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI.docx
MAKALAH UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI.docxMAKALAH UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI.docx
MAKALAH UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI.docx
 
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB.docx
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB.docxMAKALAH UNI EMIRAT ARAB.docx
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB.docx
 
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB 2.docx
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB 2.docxMAKALAH UNI EMIRAT ARAB 2.docx
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB 2.docx
 
MAKALAH TRAGEDI MINGGU BERDARAH ATAU REVOLUSI 1905.docx
MAKALAH TRAGEDI MINGGU BERDARAH ATAU REVOLUSI 1905.docxMAKALAH TRAGEDI MINGGU BERDARAH ATAU REVOLUSI 1905.docx
MAKALAH TRAGEDI MINGGU BERDARAH ATAU REVOLUSI 1905.docx
 
Makalah TOLAK PELURU.docx
Makalah TOLAK PELURU.docxMakalah TOLAK PELURU.docx
Makalah TOLAK PELURU.docx
 
MAKALAH TERMODINAMIKA.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA.docxMAKALAH TERMODINAMIKA.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA.docx
 
MAKALAH Tropologi, Media transmisi, dan model koneksi jaringan.docx
MAKALAH Tropologi, Media transmisi, dan model koneksi jaringan.docxMAKALAH Tropologi, Media transmisi, dan model koneksi jaringan.docx
MAKALAH Tropologi, Media transmisi, dan model koneksi jaringan.docx
 
MAKALAH TSUNAMI .docx
MAKALAH TSUNAMI .docxMAKALAH TSUNAMI .docx
MAKALAH TSUNAMI .docx
 
LAPORAN KIMIA ASAM BASA.docx
LAPORAN KIMIA ASAM BASA.docxLAPORAN KIMIA ASAM BASA.docx
LAPORAN KIMIA ASAM BASA.docx
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...
 
BAHASA INDONESIA MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR TEKS NOVEL SEJARAH DAN NILAI – NIL...
BAHASA INDONESIA MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR TEKS NOVEL SEJARAH DAN NILAI – NIL...BAHASA INDONESIA MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR TEKS NOVEL SEJARAH DAN NILAI – NIL...
BAHASA INDONESIA MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR TEKS NOVEL SEJARAH DAN NILAI – NIL...
 
Kehidupan Masyarakat di Bidang Sosisal.docx
Kehidupan Masyarakat di Bidang Sosisal.docxKehidupan Masyarakat di Bidang Sosisal.docx
Kehidupan Masyarakat di Bidang Sosisal.docx
 
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docx
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docxINDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docx
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docx
 
JUAL BELI DALAM ISLAM.docx
JUAL BELI DALAM ISLAM.docxJUAL BELI DALAM ISLAM.docx
JUAL BELI DALAM ISLAM.docx
 
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DAN GEOMETRI 2.docx
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DAN GEOMETRI 2.docxBARISAN DAN DERET ARITMATIKA DAN GEOMETRI 2.docx
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DAN GEOMETRI 2.docx
 

Recently uploaded

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

MAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docx

  • 1. MAKALAH UNSUR – UNSUR PERIODE KETIGA DISUSUN OLEH : EKO SAPUTRA KELAS : XII IPS 3 DIBIIMBING OLEH: Bpk SAHBUDIN, S.Pd SMA NEGERI 1 WOHA TAHU AJARAN 2020 / 2021
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kesempatan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas ini. Untuk memenuhi nilai, kami membuat tugas ini dengan judul “Makalah Kimia Unsur Periode Tiga”. Kami mendapatkan banyak pengarahan dan bantuan dalam penyusunan tugas makalah ini. Untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan dan guru. Kami berusaha untuk dapat menyelesaikan tugas ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam proses pembuatan dan penulisan makalah ini. Sehingga kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak yang bertujuan untuk kesempurnaan dari tugas ini. Kami selaku penulis makalah ini, meminta maaf apabila ada kesalahan. Kami berharap semoga pembaca mendapatkan pelajaran, materi dan hikmah dari tugas ini. Bima, Januari 2021
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1 A. Latar Belakang......................................................................................................1 B. Rumusan Masalah.................................................................................................2 C. Tujuan....................................................................................................................2 BAB II ISI..........................................................................................................................3 1. Kelimpahan Unsur Periode 3...............................................................................3 2. Sifat-sifat Unsur Periode 3 ...................................................................................7 3. Pembentukan Unsur Periode 3............................................................................9 4. Reaksi pada Unsur Periode 3.............................................................................12 5. Kegunaan dan Bahaya Unsur Periode 3...........................................................15 BAB III PENUTUP.........................................................................................................19 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................20
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ada beberapa hal yang mendasari pengelompokan unsur-unsur kimia yaitu sifat logam, elektron valensi, dan jumlah kulit elektron. Berdasarkan sifat logamnya, unsur kimia dikelompokan menjadi logam, semilogam, nonlogam, dan gas mulia. Berdasarkan elektron valensinya unsur kimia dikelompokan menjadi golongan utama dan transisi. Dimana golongan utama terdiri dari golongan, IA, IIA. IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA. Adapun golongan tarnsisi dapat dibagi menjadi golongan transisi dalam, lantanida dan aktinida. Berdasarkan jumlah kulit elektron yang dimilikinya, unsur kimia dapat dikelompokan menjadi 7 periode yaitu periode 1 sampai 7. Dalam hal ini, unsur-unsur periode ketiga memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang bervariasi. Unsur-unsur yang terdapat pada periode ketiga adalah Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor (P), Belerang (S), Klor (Cl), dan Argon (Ar). Dari kiri (Natrium) sampai kanan (Argon), jari-jari unsur menyusut, sedangkan energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan meningkat. Selain itu, terjadi perubahan sifat unsur dari logam (Na, Mg, Al) menjadi semilogam/metaloid (Si), nonlogam (P, S, Cl), dan gas mulia (Ar). Unsur logam umumnya membentuk struktur kristalin, sedangkan unsur semilogam/metaloid membentuk struktur molekul raksasa (makromolekul). Sementara, unsur nonlogam cenderung membentuk struktur molekul sederhana. Sebaliknya, unsur gas mulia cenderung dalam keadaan gas monoatomik. Variasi inilah yang menyebabkan unsur periode ketiga dapat membentuk berbagai senyawa dengan sifat yang berbeda. Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
  • 5. 2 B. Rumusan Masalah 1. Berapakah kelimpahan unsur periode 3? 2. Bagaimana sifat-sifat unsur periode 3? 3. Bagaimana pembentukan unsur periode 3? 4. Bagaimana reaksi pada unsur periode 3? 5. Bagaimana kegunaan dan bahaya dari unsur periode 3? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui kelimpahan unsur periode 3 . 2. Untuk mengetahui sifat-sifat unsur periode 3. 3. Untuk mengetahui pembentukan unsur periode 3. 4. Untuk mengetahui reaksi pada unsur periode 3. 5. Untuk mengetahui kegunaan dan bahaya dari unsur periode 3.
  • 6. 3 BAB II ISI 1. Kelimpahan Unsur Periode 3  Natrium Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Natrium sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni. Natrium banyak ditemukan di berbagai mineral logam misalnya sebagai NaCl, amphibole, kriolit, soda niter, dan zeolit. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Natrium banyak terdapat di bintang yang ada di luar angkasa berdasarkan spektra garis D-nya.  Magnesium Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak
  • 7. 4 pada air laut. Magnesium (Mg) banyak dijumpai di alam pada lapisan-lapisan batuan dalam bentuk mineral seperti dolomit (CaCO3.MgCO3), magnesit (MgCO3), & epsomit (MgSO4.7H2O).  Aluminium Aluminum ialah unsur kimia dengan lambang Al dan nomor atom 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah. Unsur logam ini biasa dijumpai dalam kerak bumi yang terdapat dalam batuan seperti felspar dan mika. Umumnya juga aluminium dalam bentuk aluminium silikat dan campurannya dalam logam lain seperti natrium, kalium, furum, kalsium & magnesium. Aluminium merupakan konduktor yang baik. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang. Aluminium juga tahan korosi karena adanya lapisan oksida pada permukaan aluminium yang cepat terbentuk ketika permukaan logam Al terpapar dengan oksigen di udara.  Silikon Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan nomor atom 14. Senyawa yang dibentuk bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius. Silikon merupakan unsur kedua paling berlimpah di bumi
  • 8. 5 setelah oksigen yaitu mencakup 25,7 % dari kandungan kerak bumi. Silikon di kulit bumi terdapat dalam bentuk silikat dan silikon dioksida (silika). Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silicone.  Fosfor Fosfor berupa berbagai jenis senyawa logam transisi atau senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau perak, dan zink silikat (Zn2SiO4) yang dicampur dengan mangan. Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh decomposer (pengurai)menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil.  Belerang Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang dalam bentuk aslinya adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di
  • 9. 6 alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Belerang adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino.  Klorin Klor (bahasa Yunani: Chloros, "hijau pucat") adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan nomor atom 17. Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok halogen atau grup 17 (sistem lama: VII or VIIA). Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan.  Argon Argon adalah suatu unsur kimia dalam sistem periodik yang memiliki lambang Ar dan nomoratom 18. Argon adalah unsur terbanyak pertama di udara bebas (udara kering) dan ketiga paling melimpah di alam semesta. Sekitar 1% dari atmosfer bumi adalah Argon. Argon adalah unsur yang tak berwarna dan tak berbau.
  • 10. 7 Jumlah unsur ini terus bertambah sejak bumi terbentuk karena kalium yang radioaktif berubah menjadi Argon. 2. Sifat-sifat Unsur Periode 3 - Sifat Kimia Unsur – unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan dari kiri ke kanan sebagai berikut : a. Sifat pereduksi dan sifat pengoksidasi. Sifat pereduksi semakin bertambah, sedangkan sifat pengoksidasi unsur - unsur periode ketiga ini dapat dilihat dari harga potensial reduksinya. Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga memiliki harga potensial reduksi 5 standart yang semakin positif sehingga sifat pereduksinya semakin berkurang dan sifat pengoksidasinya semakin bertambah. Na Mg Al Si P S Cl Ar -2,711 -2,375 -1,706 -0,13 -0,276 -0,508 +1,358 - b. Sifat logam dan nonlogam. Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam, sedangkan unsur-unsur P, S, dan Cl merupakan unsur nonlogam. Adapun Si merupakan unsur yang memiliki sifat peralihan antara unsur logam dan nonlogam sehingga disebut unsur metalloid (semi logam). Argon (Ar) termasuk golongan gas mulia yang bersifat insert (sulit bereaksi). c. Sifat asam dan basa. Sifat asam berkaitan dengan sifat non logam, sedangkan sifat basa berkaitan dengan logam. Sifat basa atau sifat asam dari suatu unsure bergantung pada konfigurasi electron dan harga ionisasi unsure- unsur tersebut. a) Sifat Basa Dari kiri ke kanan, unsur-unsur periode ketiga memiliki harga ionisasi yang semakin besar sehingga semakin sukar melepas electron. Penyebabnya electron dari unsur tersebut
  • 11. 8 akan kurang tertarik ke arah atau oksigen sehingga kecenderungan untuk membentuk ion OH menjadi berkurang. Jadi, dari kiri ke kanan sifat basa usnur periode ketiga semakin lemah. b) Sifat Asam Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar sehingga semakin mudah menarik electron dari atom oksigen. Jadi dari kiri ke kanan sifat asam unsur periode ketiga semakin kuat. Senyawa asam unsur periode ketiga, yaitu : asam siukat (H2SiO3) asam fosfat (H3DO4) asam sinfat (H2SO4) dan asam paklorat (HCO4). Senyawa H2SiO3 merupakan asam sangat lemah sehingga mudah terurai menjadi senyawa SiO2 dan H2O1. - Sifat-sifat lainnya Sifat Senyawa Na Mg Al Si P S Cl Ar Titik leleh (0 C) 97,81 648,8 660,37 1,410 44,1 119,0 -100,98 -189,2 Titik didih 903,8 1,105 2467 2,355 280 44,67 -34,6 -185,7 Berdasarkan tabel di atas telah diketahui bahwa unsur Na, Mg, Al, Si, P, S berwujud padat pada suhu kamar karena unsur-unsur tersebut memiliki harga (t.l) dan (t.d) di atas suhu ruangan (di atas 250C). Sedangkan unsur Cl berwujud gas karena memiliki (t.l) dan (t.d) di bawah suhu ruangan. Dalam periode ketiga, letak logam disebelah kiri, makin ke kiri sifat logam semakin reaktif, Na >Mg> Al. Jadi Na paling reaktif. Bukan logam terletak sebelah kanan makin ke kanan sifat bukan logamnya makin kuat, a> 5> P> Si. Klor paling reaktif dan Si paling tidak reaktif. Jadi , unsur periode ketiga dari Na ke Cl sifat logamnya makin bertambah.
  • 12. 9 3. Pembentukan Unsur Periode 3 a. Unsur natrium diperoleh dengan cara elektrolisis NaCl yang dicairkan dengan katode besi dan anode karbon. Sel yang digunakan adalah sel Downs. Natrium cair terbentuk pada katode, selanjutnya dialirkan dan ditampung dalam wadah berisi minyak tanah. Dalam proses ini bejana elektrolisis dipanaskan dari luar dan dijaga agar natrium yangterbentuk tidak bersinggungan dengan udara, karena akan terbakar. Hasil samping elektrolisis ini adalah klorin. b. Unsur magnesium diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan magnesium klorida. Sekarang ini, Mg juga dapat diperoleh dari air. Selain itu Mg diperoleh juga dari reduksi MgO dengan karbon. Mg diolah dari air laut melaluiproses Downs:  Air laui dicampur CaO sehingga Mg diendapkan sebagai Mg(OH)2  Endapan direaksikan dengan HCl pekat, mengahasilkan larutan MgCl2.  Larutan MgCl2 diuapkan sehingga diperolehkristalnya.  Kristal MgCl2 dielektrolisis
  • 13. 10 c. Unsur aluminium diperoleh dari elektrolisis bauksit yang dilarutkan dalam krolit cair. Proses ini dikenal dengan proses Hall. Pada prosesini bauksit ditempatkan dalam tangki baja yang dilapisi karbon dan berfungsi sebagai katode. Adapun anode berupa batang-batang karbon yang dicelupkan dalam campuran. Pembuatan aluminium diperoleh dengan cara elektrolisis aluminim oksidacair yang diperoleh dari bauksit, yaitu aluminium oksida hidrat yang mengandung kotoran, misalnya Fe2O3 dan SiO2, melalui langkah-langkah sebagaiberikut: a) Bauksit yang masih kotor direaksikan dengan NaOH pekat. Al2O3 dan SiO2 larut, tetapi Fe2O3 dan kotoran lain disaring dengan alat filtrasi. Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O → 2NaAl(OH)4(aq) b) Filtratnya diencerkan dengan air, dan direaksikan dengan CO2 untuk mengendapkan aluminium hidroksida. 2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) → 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l) c) Produk disaring unutk memeperoleh Al(OH)3, kemudian dipanaskan untuk meperoleh Al2O3. 2Al(OH)3(s) → Al2O3(s) + 3H2O(g) d) Al2O3 dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6). Campuran kemudian dimasukkan kedalam sel elektrolisis yang terdiri dari anoda dan katoda C. Reaksi elektrolisis yang terjadi: Katode : 4Al3+ (l) + 12e → 4Al(l) Anode : 6O2- (l) → 3O2 +12e Sel : 4Al3+ (l) + 6O2- (l) → 4Al(l) + 3O2 2Al2O3(l) → 4Al(l) + 3O2 Lelehan aluminium yang terbentuk pada katode membentuk lapisan di dasar sel dan secara berkala dikeluarkan. d. Unsur silikon dapat dibuat dari reduksi SiO2 murni dengan serbuk aluminium pada suhu tinggi. Pembuatan sebagai berikut.  Pasir kuarsa (SiO2) dipanaskan dengan kokas (C) pada suhu sekitar 30000 C dalam tanur listrik (reaktan ditambahkan dari atas tanur).
  • 14. 11 SiO2(s) + 2C(s) → Si(l) + 2CO(g)  Lelehan Si yang dihasilkan akan membentuk padatan dengantitimk leleh 14100C. Si ini dapat digunakan dalam pembuatan aliase dengan logam lain.  Untuk penggunaan seperti transitor, chips kompoter, dan selsurya siperlukan Si ulta murni, sehingga Si perlu dipanaskandengan Cl2, kemudian hasilnya direduksi dengan mengalirkan campuran uap SiCl4 dengan gas H2 melalu tabung yang dipanaskan. Si(s) + 2Cl2(g) → SiCl4(l) SiCl4(l) + 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(g) e. Unsur fosfor diperoleh dengan reduksi fosforit, dalam batuan fosfat yang dipanaskan dengan kokas dan pasir silika pada suhu 1400-15000C. 2Ca(PO4)2(s) + 6SiO2(s) + 10C(s) → 6CaSiO3(s) +10CO(g) + P4(g) f. Unsur belerang, cara untuk mengekstrak belerang yang dikenal dengan cara Frasch. Pada proses ini pipa logam berdiameter 15 cm yang memiliki dua pipa konsentrik yang lebih kecil ditanam sampai menyentuh lapisan belerang. Uap air yang sangat panas dipompa dan dimasukkan melalui pipa luar, sehingga belerang meleleh, selanjutnya dimasukkan udara bertekanan tinggi melalui pipa terkecil, sehingga terbentuk busa belerang yang keluar mencapai 99,5%. Sulfur banyak terdapat dalam kulit bumi. Sebagai unsur yang ditemukan di daerah vulkanik, sulfur kemungkinan merupakan hasil reaksi gas SO2 dan H2S yang terdapat dalam gas vulkanik. 8SO2(g) + 16H2S(g) → 16H2O(l) + 3S8(s) Deposit belerang yang terdapat di bawah permukaan, ditambang dengan proses Frasch. Penggunaan utama belerang adalah untuk pembuatan asam sulfat yang dibuat melalui dua proses yaitu proses kontak dan bilik timbel. g. Unsur Klor diperoleh dari garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan proses elektrolisis. Dibuat melalui proses Downs, yang dilakukan dengan cara mengelektrolisis leburan
  • 15. 12 NaCl, yang dicampur dengan sedikit NaF sebelum dicairkan, dengan tujuan untuk menurunkan titik lebur NaCl dari 800 menjadi 10000C. Pada elektrolisis ini digunakan diafragma lapisan besi tipis untuk mencegah reaksi antara logam Na dan gas Cl2 yang terbentuk. h. Unsur Argon dihasilkan dari penyulingan bertingkat udara cair karena atmosfer mengandung 0.94% Argon. 4. Reaksi pada Unsur Periode 3 - Reaksi dengan Air 1) Natrium Natrium mengalami reaksi yang sangat eksoterm dengan air dingin menghasilkan hidrogen dan larutan NaOH yang tak berwarna. 2) Magnesium Magnesium mengalami reaksi yang sangat lambat dengan air dingin, tetapi terbakar dalam uap air. Lempeng magnesium yang sangat bersih dimasukkan ke dalam air dingin akhirnya akan tertutup oleh gelembung gas hidrogen yang akan mengapungkan lempeng magnesium ke permukaan. Magnesium hidroksida akan terbentuk sebagai lapisan pada lempengan magnesium dan ini cenderung akan menghentikan reaksi. Magnesium terbakar dalam uap air dengan nyala putih yang khas membentuk magnesium oksida danhidrogen. 3) Aluminium Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan alumunium oksida. Reaksinya berlangsung relatif lambat karena adanya lapisan alumunium oksida pada logamnya, membentuk oksida yang lebih banyak selama reaksi. 4) Silikon Umumnya silikon abu-abu yang berkilat dengan keadaan agak seperti logam hampir tidak reaktif. Banyak sumber menyatakan bahwa bentuk silikon ini bereaksi dengan uap air pada suhu tinggi menghasilkan silikon dioksida dan hidrogen. Tapi juga mungkin
  • 16. 13 untuk membuatnya menjadi bentuk silikon yang lebih reaktif yang akan bereaksi dengan air dingin menghasilkan produk yang sama. 5) Fosfor dan sulfur Fosfor dan sulfur tidak bereaksi dengan air. 6) Klor Klor dapat larut dalam air untuk beberapa tingkat membentuk larutan berwarna hijau. Terjadi reaksi reversibel (dapat balik) menghasilkan asam klorida dan asam hipoklorit. 7) Argon Argon tidak bereaksi dengan air - Reaksi dengan Klor 1) Natrium Natrium terbakar dalam klor dengan nyala jingga menyala. Padatan NaCl akan terbentuk. 2) Magnesium Magnesium terbakar dengan nyala putih yang kuat menghasilkan magnesium klorida. 3) Aluminium Alumunium seringkali bereaksi dengan klor dengan melewatkan klor kering di atas alumunium foil yang dipanaskan sepanjang tabung. Alumunium terbakar dalam aliran klor menghasilkan alumunium klorida yang kuning sangat pucat. Alumunium klorida ini dapat menyublim (berubah dari padatan ke gas dan kembali lagi) dan terkumpul di bagian bawah tabung saat didinginkan. 4) Silikon Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang tak berwarna yang berasap dan dapat terkondensasi. 5) Fosfor
  • 17. 14 Fosfor putih terbakar di dalam klor menghasilkan campuran dua klorida. Fosfor (III) klorida dan fosfor (V) klorida (fosfor triklorida dan fosfor pentaklorida). Fosfor (III) klorida adalah cairan tak berwarna yang berasap. Fosfor (V) klorida adalah padatan putih (hampir kuning). 6) Sulfur Jika aliran klor dilewatkan di atas sulfur yang dipanaskan, akan bereaksi menghasilkan cairan berwarna jingga dengan bau tak sedap, disulfur diklorida, S2Cl2. 7) Argon Argon tidak bereaksi dengan klor. - Reaksi dengan Oksida Unsur-unsur periode ketiga dapat membentuk oksida melalui reaksi pembakaran dengan gas oksigen. Reaksi yang terjadi pada masing- masing unsur adalah sebagai berikut : 1) Natrium Oksida Natrium mengalami reaksi hebat dengan oksigen. Logam Natrium yang terpapar di udara dapat bereaksi spontan dengan gas oksigen membentuk oksida berwarna putih yang disertai nyala berwarna kuning. 4 Na(s) + O2(g) ——> 2 Na2O(s) 2) Magnesium Oksida Magnesium juga bereaksi hebat dengan udara (terutama gas oksigen) menghasilkan nyala berwarna putih terang yang disertai dengan pembentukan oksida berwarna putih. 2 Mg(s) + O2(g) ——> 2 MgO(s) 3) Aluminium Oksida Alumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya lapisan oksidanya yang kuat pada alumuniumcenderung menghambat reaksi. Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam
  • 18. 15 nyala bunsen, maka akan kita dapatkan percikan. Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk. Oksida ini berwarna putih. Al(s) + 3 O2(g) ——> 2 Al2O3(s) 4) Silikon Oksida (Silika) Si(s) + O2(g) ——> SiO2(s) 5) Fosfor (V) Oksida Fosfor putih secara spontan menangkap api di udara, terbakar dengan nyala putih dan menghasilkan asap putih campuran fosfor (III) oksida dan fosfor (V) oksida. Reaksi dalam Fosfor (V) Oksida sebagai berikut. P4O10(s) + 6 H2O(l) ——> 4 H3PO4(aq) 6) Sulfur / Belerang Dioksida dan Belerang Trioksida Padatan Belerang mudah terbakar di udara saat dipanaskan dan akan menghasilkan gas Belerang Dioksida (SO2). Oksida ini dapat direaksikan lebih lanjut dengan gas oksigen berlebih yang dikatalisis oleh Vanadium Pentaoksida (V2O5) untuk menghasilkan gas Belerang Trioksida (SO3). Sulfur terbakar di udara atau oksigen dengan pemanasan perlahan dengan nyala biru pucat. Ini menghasilkan gas sulfur dioksida yang tak berwarna. S(s) + O2(g) ——>SO2(g) 2SO2(g) + O2(g) ——> 2SO3(g) 7) Klor (VII) Oksida dan Argon Walaupun memiliki beberapa oksida, klor tidak langsung bereaksi dengan oksigen. Cl2(g) + 7 O2(g) ——> 2 Cl2O7(g) 8) Argon Argon tidak bereaksi dengan oksigen 5. Kegunaan dan Bahaya Unsur Periode 3 - Natrium Kegunaan :  NaCl digunakan oleh hampir semua makhluk.
  • 19. 16  Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan. Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan.  Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor.  NaOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas. NaHCO3 dipakai sebagai pengembang kue. NaCO3 Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah.  Memurnikan logam K, Rb, Cs. Bahaya : Jika natrium bercampur dengan air, akan bereaksi sangat cepat dan meledak! Jika terjadi kontak dengan natrium hidroksida dalam keadaan kulit telanjang, akan membentuk dan mulai larut melalui kulit. - Magnesium Kegunaan :  Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen serta konstruksi pesawat.  Pemisah sulfur dari besi dan baja.  Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan.  Untuk membuat lampu kilat.  Sebagai katalis reaksi organik. Bahaya : Magnesium sangat mudah terbakar. Pada waktu terbakar, ia melepaskan kalor yang sangat besar mencapai ribuan derajat. Cahaya yang dipancarkan sangat menyilaukan dan dapat membutakan mata. - Alumunium Kegunaan :  Banyak dipakai dalam industri pesawat dan konstruksi bangunan.  Dipakai pada berbagai macam aloi.  Untuk membuat magnet yang kuat.  Tawas sebagai penjernih air.  Membuat berbagai alat masak.  Menghasilkan permata bewarna-warni : Sapphire, Topaz, dll.
  • 20. 17 Bahaya : Aluminium dapat merusak kulit, dalam bentuk bubuk dapat meledak di udara jika dipanaskan , dan dalam bentuk Al2O3 jika direaksikan dengan karbon akan menyebabkan pemanasan global. - Silikon Kegunaan :  Dipakai dalam pembuatan kaca.  Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor.  Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan tembaga.  Untuk membuat enamel dan IC. Bahaya : Silikon yang digunakan untuk kecantikan wajah dapat menyebabkan kerusakan bentuk wajah dan melumpuhkan beberapa otot wajah. - Fosfor Kegunaan :  Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen.  Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum.  Pemisah sulfur dari besi dan baja.  Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan.  Untuk membuat lampu kilat.  Sebagai katalis reaksi organic. Bahaya : Jika biji fosfor diolah menjadi fosfat dan larutan dalam air akan menyebabkan terjadinya limbah radioaktif. - Belerang Kegunaan :  Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat.  Digunakan dalam baterai serta pada korek dan kembang api.  Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk.  Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses.
  • 21. 18 Bahaya : Belerang dalam bentuk H2S sangat beracun dan dapat menyebabkan kematian, sedangkan dalam bentuk H2SO4 dapat merusak kulit dan menyebabkan korosi. - Klor Kegunaan :  Dipakai pada proses pemurnian air.  Cl2 dipakai pada disinfectan. KCl digunakan sebagai pupuk. ZnCl2 digunakan sebagai solder. NH4Cl digunakan sebagai pengisi baterai.  Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas.  Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum.  Dipakai pada berbagai macam industry. Bahaya : Klor mengiritasi sistem pernafasan. Bentuk gasnya mengiritasi lapisan lendir dan bentuk cairnya bisa membakar kulit. Baunya dapat dideteksi pada konsentrasi sekecil 3.5 ppm dan pada konsentrasi 1000 ppm berakibat fatal setelah terhisap dalam-dalam. - Argon Kegunaan :  Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu.  Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses lainnya.  Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses.  Untuk mendeteksi sumber air tanah.  Dipakai dalam roda mobil mewah. Bahaya : Bila argon menggantikan oksigen di udara dapat menyebabkan sesak napas karena udara yang mengandung oksigen kurang dari 16% sangat berbahaya.
  • 22. 19 BAB III PENUTUP Dari uraian di atas kami dapat menyimpulakan bahwa unsur-unsur periode ketiga dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam satu golongan, yaitu golongan A (golongan utama). Selain itu, unsur-unsur periode ketiga dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia. Dalam kehidupan sehari-hari, unsur-unsur periode ketiga banyakmembantu kita dalam melaksanakan kegiatan. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, unsur-unsur periode ketiga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.
  • 24. 21 u.