Dokumen tersebut membahas tentang kanker serviks yang merupakan penyebab kematian utama wanita di Indonesia yang disebabkan oleh HPV. Dokumen juga menjelaskan tanda-tanda kanker serviks, faktor risiko, cara pemeriksaan PAP smear dan IVA, serta tempat untuk melakukan pemeriksaan tersebut.
2. Merupakan penyebab pertama kematiaan wanita di Indonesia.
Disebabkan oleh HPV (Human Papilloma Virus)
3.
4. Tanda-tanda:
• Ada perdarahan pervaginam diluar siklus haid
• Perdarahan setelah hubungan
• Keputihan yang lama & berbau
• Ada luka pada leher rahim (dg pemrksn spekulum
oleh tenaga kesehatan)
5. Wanita yang berhubungan seks pertama kali usia
kurang 18 tahun
Wanita yang telah melakukan hubungan seks lebih
dari 1 tahun
Wanita dengan perdarahan abnormal
Perdarahan setelah berhubungan seks
Wanita yang pasangan seksualnya berganti-ganti
Wanita yang pernah terkena Kutil/ Jengger Ayam/ .
6. Telah melahirkan lebih dari 3x dan berusia lebih
dari 30 tahun.
Wanita dengan keputihan lama.
Wanita menopause yang mengalami perdarahan.
Saat wanita berusia di atas 20 tahun yang telah
menikah dan atau sudah melakukan senggama,
dianjurkan sekali setahun secara teratur seumur
hidup.
7. Tidak dilakukan pada wanita yang sedang haid
Tidak mencuci liang vagina menggunakan cairan
pencuci vagina
Tidak melakukan hubungan seks minimal 3 hari
11. Bila pemeriksaan tahunan 3x berturut-
turut hasilnya normal, pemeriksaan
selanjutnya dapat dilakukan setiap 3
tahun.
12.
13.
14. IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)
adalah pemeriksaan dengan cara
Melihat pada servik (mulut rahim)
Setelah diolesi asam asetat.
15. dilakukan dengan cara melihat langsung leher
rahim yang telah dioles dengan larutan asam
asetat 3-5 %.
16. Jika tidak ada perubahan
warna atau tidak muncul
flek putih, maka hasil
pemeriksaan dinyatakan
negatif.
Sebaliknya, jika leher
rahim berubah warna
manjadi merah, dan timbul
flek putih, maka
dinyatakan positif atau ada
kelainan.
17. Sebagai deteksi dini bukan pengobatan.
Makin dini penyakit ini diketahui, makin mudah
menanganinya.
19. Perbedaan
Perbedaan terletak pada metode, hasil pemeriksaan dan biaya.
Persamaannya
o Tidak bisa mendeteksi seluruh kelainan pada organ kewanitaan,
hanya untuk kelainan-kelainan yang terjadi di mulut rahim atau
serviks saja.
o Pemeriksaan dilakukan dengan speculum yang dimasukkan ke
dalam vagina untuk menampakkan mulut rahim atau serviks.