ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ppt Kanker Serviks - edited ellay.pptx
1. Sumber: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
www.depkes.go.id
KANKER LEHER RAHIM
DAN
KANKER PAYUDARA
P E N C E G A
H A N
Oleh : Elly Rosmita,AM.Keb
UPT Puskesmas Air Saga
Selasa, 25 Januari 2022
2. Apakah leher rahim?
• Leher rahim : bagian rahim yang terdapat pada puncak vagina (liang
sanggama) yang hanya dapat dilihat dengan alat (spekulum)
7. Apa penyebab kanker leher rahim?
• Virus: HPV (Human Papiloma Virus)
Bagaimana terjadinya kanker leher rahim?
• ditularkan melalui hubungan seksual
• Penderita yang terinfeksi virus HPV tidak merasakan
gejala
• Dalam beberapa tahun akan terjadi kelainan pada leher
rahim yang disebut LESI PRA KANKER.
• Lesi pra kanker bila tidak ditemukan dan diobati dapat
berubah menjadi kanker leher rahim
21. TINDAK LANJUT
• Bila IVA negatip pemeriksaan IVA
ulang 5 tahun kemudian.
• Bila IVA positip dan telah mendapatkan
pengobatan krioterapi
– Kontrol pasca tindakan 2 minggu
– Pemeriksa ulang IVA 3 bulan
– VAKSINASI : perlindungan terhadap
infeksi HPV
30. DETEKSI DINI KANKER
PAYUDARA
• SADARI (pemerikSAan payuDAra sendiRI)
• Pemeriksaan klinis Payudara yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan yang terlatih
(Bidan/perawat/dokter)
• Pemeriksaan dengan alat ultrasonografi atau
mamografi
37. 1. Pemeriksaan klinis oleh tenaga kesehatan
dimulai dengan inspeksi atau pengamatan.
• Pengamatan dilakukan untuk melihat apakah
ada ada perbedaan antara payudara kiri dan
kanan, adanya benjolan, perubahan kulit dan
lain-lain.
2. Dilanjutkan Palpasi atau perabaan payudara
dilakukan untuk mencari kemungkinan
adanya benjolan yang belum tampak.
• Apabila ditemukan benjolan, harus diperiksa
apakah ada kemungkinan keganasan dll
PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA OLEH
PETUGAS KESEHATAN TERLATIH
39. • Setelah pemeriksaan payudara juga
akan dilakukan pemeriksaan kelenjar
getah bening di daerah sekitar tulang
belikat dan sekitar ketiak.
3. PEMERIKSAAN KELENJAR GETAH BENING
41. PEMERIKSAAN LANJUTAN
• Deteksi dini lebih lanjut dapat dilakukan
dengan pemeriksaan:
– Ultrasonografi (USG)
• Dianjurkan terutama bagi perempuan usia
kurang dari 35 tahun
– Mamografi
• Dianjurkan terutama bagi perempuan usia lebih
dari 35 tahun
42. HASIL PEMERIKSAAN
• Normal
• Benigna (jinak)
• Dicurigai benigna
periksa ulang 6 bln
kemudian
• Dicurigai kanker
biopsi di RS
50. GAMBARAN HASIL DETEKSI DINI
KANKER PAYUDARA & KANKER SERVIKS
KABUPATEN BELITUNG TAHUN 2021
51. Target Capaian 2019 50%
Target Capaian 2020 & 2021 80%
BELUM
TERCAPAI
TARGET DAN CAPAIAN IVA DAN SADANIS
KABUPATEN BELITUNG TAHUN 2021
52. Tantangan Deteksi Dini Kanker Payudara
dan Kanker Leher Rahim
Masyarakat merasa
belum perlu untuk
Deteksi Dini karena tidak
ada keluhan
Kesadaran Masyarakat
Masih menjadi hal
tabu untuk
memperlihatkan
organ intim kepada
orang lain
Budaya
Tidak siap
menerima hasil
pemeriksaan
kalau hasilnya
positif
Pola Pikir
Keluarga tidak
mengijinkan untuk
diperiksa organ intim
jika tidak dalam kondisi
sakit
Dukungan keluarga
53. PERAN DAN FUNGSI LINTAS
PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR
Permenkes 34 Tahun 2015 Tentang
Penanggulangan Kanker Payudara
Dan Kanker Leher Rahim
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
29 Tahun 2017
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 34 Tahun 2015 Tentang Penanggulangan Kanker
Payudara Dan Kanker Leher Rahim
54. Untuk membuat kolaborasi yg baik dgn semua
stakeholder yg terkait, setiap bagian harus
mengambil bagian sesuai perannya.
TUJUAN
Penanggulangan Kanker
Payudara Dan Kanker
Leher Rahim
Semakin banyak WUS yg di deteksi dini IVA SADANIS
penemuan KASUS KANKER secara dini akan cepat di tindak lanjuti
menurunkan angka morbiditas kanker serviks & payudara
60. Harapan Kerjasama Lintas Sektor
• Dengan kolaborasi linsek semakin banyak WUS
yg di skrining, akan memberikan gambaran thp
besaran masalah angka kejadian kanker leher Rahim/
kanker payudara
• Semua linsek berperan aktif baik dlm implementasi
pelaksanaan deteksi dini kanker leher Rahim/ kanker
payudara secara intensif dan berkelanjutan
• Diharapkan munculnya inovasi sesuai dengan
karakteristik di daerah untuk meningkatkan cakupan
deteksi dini kanker serviks/ kanker payudara.