SlideShare a Scribd company logo
DEKLINASI
(I’RAB/‘PENTASHRIFAN’)
KATA BENDA
Lesson 3
• Deklinasi (‘pentashrifan’) adalah perubahan akhir kata yang
menunjukkan perbedaan kasus (fungsi kata tersebut).
• Dalam bahasa Arab ada tiga jenis kasus yang berbeda, yaitu:
 nominative
 akusatif
 genitif
Penjelasan sederhananya :
1. Nominatif (Rafa) digunakan sebagai subjek (di banyak
tempat) dan untuk beberapa predikat dalam kalimat non-
verbal. ---sederhananya huruf terakhir berharakat dhammah.
2. Genitif (Jar) digunakan setelah preposisi dan untuk
menunjukkan kepemilikan. ---sederhananya huruf terakhir
berharakat kasrah.
3. Akusatif (Nashab) digunakan jika kita tidak dapat
menggunakan nominatif atau genitif. ---sederhananya huruf
terakhir berharakat fathah.
# Dalam Lesson 1 dan 2 nominatif telah kita digunakan. Dalam Lesson 4 nanti
penggunaan genitif akan diperkenalkan; dan dalam Lesson 8 penggunaan akusatif
akan diperkenalkan.
BENTUK-BENTUK DEKLINASI
Ada lima tipe dasar deklinasi, tiga yang pertama memiliki sub-
divisi. Ada juga bentuk deklinasi yang khusus untuk kata benda
jamak feminin beraturan dan jamak maskulin beraturan.
Tipe 1
Tipe pertama ini terdiri dari kata-kata yang memiliki akhiran
feminin ‫ة‬. Ini adalah bentuk deklinasi paling sederhana. Ada dua
sub tipe :
a) kata-kata yang sepenuhnya berubah (memiliki ketiga jenis
deklinasi tersebut)
b) kata-kata yang hanya memiliki dua jenis deklinasi (sub tipe ini
terbatas pada nama-nama benda tertentu saja).
Contoh :
• Perbedaan krusial antara bentuk infleksi penuh dan sebagian di
sini ada pada genitive (jar). Ini bisa jelas terlihat ketika kata
sifat kita tambahkan, misalnya al-mukarramatu (kata sifat yang
umum digunakan untuk menggambarkan Mekah di kemudian
hari). Adjektiva ini harus memiliki artikel definite the karena
makkatu (kata benda tertentu) adalah bentuk definite.
Tipe 2
• Tipe ke-dua mencakup sebagian besar kata benda dan kata
sifat. Ada dua poin catatan khusus pada tipe ini:
1.Alif ditambahkan pada bentuk akusatif indefinite dari kata
yang terinfleksi sepenuhnya.
2. Kata-kata yang terifleksi sebagian memiliki bentuk akusatif
dan genitif yang sama jika indefinite; tapi ketika definite,
bertindak seperti kata yang terinfleksi penuh dan memiliki
ketiga jenis deklinasi.
Contoh :
Tipe 3
Tipe ke-tiga terdiri dari kata-kata yang bentuk nominative
indefinite-nya berakhiran “in” ٍ. Sebagian besar (meski tidak
semua) berasal dari kata dengan unsur huruf terakhirnya waw
atau ya'.
Bagi pemula, biasanya tipe ini terasa paling sulit untuk dipelajari.
Coba kita berikan perhatian khusus pada bagian akhir kata dan
khususnya pada satu-satunya perbedaan antara bentuk tunggal
dan jamak, yaitu dalam pola akusatif indefinite.
Contoh :
Tipe 4
Tipe ini terdiri dari kata-kata yang diakhiri dengan ً ‫ا‬ atau ً ‫ى‬.
Kata-kata seperti ini tidak ada perubahan untuk semua jenis
kasus, tetapi hanya kehilangan tanwin ketika dalam bentuk
definite.
Contoh :
Tipe 5
Tipe ini terdiri dari kata-kata yang diakhiri dengan َ ‫ا‬ atau َ ‫ى‬ .
Kata-kata ini tidak ada perubahan sama sekali, baik definite –
indefinite, baik nominatif, genitif maupun akusatif.
Contoh :
Deklinasi pada JAMAK FEMININ BERATURAN
Deklinasi pada JAMAK MASKULIN BERATURAN
PRONOUN (KATA GANTI) BENTUK NOMINATIF
Catatan tentang kata ganti
• Dalam semua keadaan normal, bentuk jamak hanya dapat merujuk
pada orang.
• Secara umum ‘ana’ bisa maskulin atau feminin dan ‘nahnu’ juga bisa
maskulin atau feminin. ‘Ana’ dan ‘nahnu’ lebih banyak digunakan
untuk laki-laki daripada perempuan. ‘Ana’ mengacu pada seorang
wanita pada ayat 11:72 dan 12:51.
• Bentuk tunggal feminin ketiga ‘hiya’ biasanya berarti 'mereka',
karena itu adalah kata ganti yang merujuk pada bentuk jamak ‘tak
beraturan’ dari kata benda yang tidak menunjukkan khusus orang
laki-laki.
• Terlepas dari ejaannya, vokal kedua ‘ana’ diucapkan pendek. Alif
adalah konvensi ejaan saja.
VOCABULARY
EXERCISE
Arabic Lesson 3.pptx

More Related Content

Similar to Arabic Lesson 3.pptx

Similar to Arabic Lesson 3.pptx (20)

Morfologi bahasa
Morfologi bahasaMorfologi bahasa
Morfologi bahasa
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Hakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtwsHakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtws
 
Nota Pecutan (Morfologi).pdf
Nota Pecutan (Morfologi).pdfNota Pecutan (Morfologi).pdf
Nota Pecutan (Morfologi).pdf
 
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaMorfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
 
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxpower_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
 
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docxPraktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
 
Fonem morfem-dkk
Fonem morfem-dkkFonem morfem-dkk
Fonem morfem-dkk
 
Bab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan biBab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan bi
 
Macam macam-majas-gaya-bahasa
Macam macam-majas-gaya-bahasaMacam macam-majas-gaya-bahasa
Macam macam-majas-gaya-bahasa
 
63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
 
Tata bahasa indonesia dasar
Tata bahasa indonesia dasarTata bahasa indonesia dasar
Tata bahasa indonesia dasar
 
Ringkasan teori sastra
Ringkasan teori sastraRingkasan teori sastra
Ringkasan teori sastra
 
Jumlah_Filiyah_Ismiyah.pptx
Jumlah_Filiyah_Ismiyah.pptxJumlah_Filiyah_Ismiyah.pptx
Jumlah_Filiyah_Ismiyah.pptx
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 
63 macam majas
63 macam majas63 macam majas
63 macam majas
 
Mubtada
MubtadaMubtada
Mubtada
 
Modul 6 kb 1
Modul 6 kb 1Modul 6 kb 1
Modul 6 kb 1
 
Kelompok 1 Morfem.pptx
Kelompok 1 Morfem.pptxKelompok 1 Morfem.pptx
Kelompok 1 Morfem.pptx
 
Konsep tatabahasa secara umum
Konsep tatabahasa secara umumKonsep tatabahasa secara umum
Konsep tatabahasa secara umum
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...Kanaidi ken
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxAgungRomadhon3
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxAhmadBarkah2
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxKurnia Fajar
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comFathan Emran
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaimuhammadmasyhuri9
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)saritharamadhani03
 
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaModul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaNovi Cherly
 
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docxMOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docxsukman241
 
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfLaporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfSriHandayaniLubisSpd
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGEviRohimah3
 
statistika matematika kelas 8 semester 2
statistika matematika kelas 8 semester 2statistika matematika kelas 8 semester 2
statistika matematika kelas 8 semester 2FarhanPerdanaRamaden1
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?AdePutraTunggali
 
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docxUmpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docxsapudin2
 
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk KaderMateri BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk KaderRemonHendra3
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARcakrasyid
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaModul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
 
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docxMOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
 
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfLaporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
statistika matematika kelas 8 semester 2
statistika matematika kelas 8 semester 2statistika matematika kelas 8 semester 2
statistika matematika kelas 8 semester 2
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docxUmpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
 
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk KaderMateri BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 

Arabic Lesson 3.pptx

  • 2. • Deklinasi (‘pentashrifan’) adalah perubahan akhir kata yang menunjukkan perbedaan kasus (fungsi kata tersebut). • Dalam bahasa Arab ada tiga jenis kasus yang berbeda, yaitu:  nominative  akusatif  genitif
  • 3. Penjelasan sederhananya : 1. Nominatif (Rafa) digunakan sebagai subjek (di banyak tempat) dan untuk beberapa predikat dalam kalimat non- verbal. ---sederhananya huruf terakhir berharakat dhammah. 2. Genitif (Jar) digunakan setelah preposisi dan untuk menunjukkan kepemilikan. ---sederhananya huruf terakhir berharakat kasrah. 3. Akusatif (Nashab) digunakan jika kita tidak dapat menggunakan nominatif atau genitif. ---sederhananya huruf terakhir berharakat fathah. # Dalam Lesson 1 dan 2 nominatif telah kita digunakan. Dalam Lesson 4 nanti penggunaan genitif akan diperkenalkan; dan dalam Lesson 8 penggunaan akusatif akan diperkenalkan.
  • 4. BENTUK-BENTUK DEKLINASI Ada lima tipe dasar deklinasi, tiga yang pertama memiliki sub- divisi. Ada juga bentuk deklinasi yang khusus untuk kata benda jamak feminin beraturan dan jamak maskulin beraturan.
  • 5. Tipe 1 Tipe pertama ini terdiri dari kata-kata yang memiliki akhiran feminin ‫ة‬. Ini adalah bentuk deklinasi paling sederhana. Ada dua sub tipe : a) kata-kata yang sepenuhnya berubah (memiliki ketiga jenis deklinasi tersebut) b) kata-kata yang hanya memiliki dua jenis deklinasi (sub tipe ini terbatas pada nama-nama benda tertentu saja).
  • 7. • Perbedaan krusial antara bentuk infleksi penuh dan sebagian di sini ada pada genitive (jar). Ini bisa jelas terlihat ketika kata sifat kita tambahkan, misalnya al-mukarramatu (kata sifat yang umum digunakan untuk menggambarkan Mekah di kemudian hari). Adjektiva ini harus memiliki artikel definite the karena makkatu (kata benda tertentu) adalah bentuk definite.
  • 8. Tipe 2 • Tipe ke-dua mencakup sebagian besar kata benda dan kata sifat. Ada dua poin catatan khusus pada tipe ini: 1.Alif ditambahkan pada bentuk akusatif indefinite dari kata yang terinfleksi sepenuhnya. 2. Kata-kata yang terifleksi sebagian memiliki bentuk akusatif dan genitif yang sama jika indefinite; tapi ketika definite, bertindak seperti kata yang terinfleksi penuh dan memiliki ketiga jenis deklinasi.
  • 10. Tipe 3 Tipe ke-tiga terdiri dari kata-kata yang bentuk nominative indefinite-nya berakhiran “in” ٍ. Sebagian besar (meski tidak semua) berasal dari kata dengan unsur huruf terakhirnya waw atau ya'. Bagi pemula, biasanya tipe ini terasa paling sulit untuk dipelajari. Coba kita berikan perhatian khusus pada bagian akhir kata dan khususnya pada satu-satunya perbedaan antara bentuk tunggal dan jamak, yaitu dalam pola akusatif indefinite.
  • 12. Tipe 4 Tipe ini terdiri dari kata-kata yang diakhiri dengan ً ‫ا‬ atau ً ‫ى‬. Kata-kata seperti ini tidak ada perubahan untuk semua jenis kasus, tetapi hanya kehilangan tanwin ketika dalam bentuk definite. Contoh :
  • 13. Tipe 5 Tipe ini terdiri dari kata-kata yang diakhiri dengan َ ‫ا‬ atau َ ‫ى‬ . Kata-kata ini tidak ada perubahan sama sekali, baik definite – indefinite, baik nominatif, genitif maupun akusatif. Contoh :
  • 14. Deklinasi pada JAMAK FEMININ BERATURAN
  • 15. Deklinasi pada JAMAK MASKULIN BERATURAN
  • 16. PRONOUN (KATA GANTI) BENTUK NOMINATIF
  • 17. Catatan tentang kata ganti • Dalam semua keadaan normal, bentuk jamak hanya dapat merujuk pada orang. • Secara umum ‘ana’ bisa maskulin atau feminin dan ‘nahnu’ juga bisa maskulin atau feminin. ‘Ana’ dan ‘nahnu’ lebih banyak digunakan untuk laki-laki daripada perempuan. ‘Ana’ mengacu pada seorang wanita pada ayat 11:72 dan 12:51. • Bentuk tunggal feminin ketiga ‘hiya’ biasanya berarti 'mereka', karena itu adalah kata ganti yang merujuk pada bentuk jamak ‘tak beraturan’ dari kata benda yang tidak menunjukkan khusus orang laki-laki. • Terlepas dari ejaannya, vokal kedua ‘ana’ diucapkan pendek. Alif adalah konvensi ejaan saja.