SlideShare a Scribd company logo
Bahasa indonesia 2013 
1 
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. PENGERTIAN KALIMAT 
1. Pengertian kalimat menurut Wikipedia : 
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri 
dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang 
mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud 
lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri 
dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan 
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Sekurang-kurangnya 
kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah 
subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu 
bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan 
kalimat. 
2. Menurut Alwi dkk., (2000:311) : 
“Dalam wujud tulisan, kalimat diucapkan dalam suara naik-turun dan keras-lembut 
disela jeda, diakhiri intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya 
perpaduan, baik asimilasi bunyi maupun proses fonologis lainnya”. 
3. Menurut Dardjowidojo : 
Dardjowidojo (1988: 254) menyatakan bahwa kalimat ialah bagian terkecil dari suatu 
ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.
Bahasa indonesia 2013 
4. Menurut Slametmuljana : 
Slametmuljana (1969) menjelaskan kalimat sebagai keseluruhan pemakaian kata yang 
berlagu, disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya 
satu kata, mungkin lebih. 
5. Menurut Kridalaksana : 
Kridalaksana (2001:92) mengungkapkan: “kalimat sebagai satuan bahasa yang secara 
relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial 
terdiri dari klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi 
yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan 
bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya”. 
B. BAGIAN-BAGIAN KALIMAT 
Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat 
akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK: 
1. Subjek / Subyek (S) 
2. Predikat (P) 
3. Objek / Obyek (O) 
4. Pelengkap 
5. Keterangan (K) 
Berikut ini adalah ciri serta contoh dari masing-masing unsur kalimat : 
1. Subjek / Subyek (S) 
Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat, di samping unsur 
predikat. Dalam pola kalimat bahasa Indonesia, subjek biasanya terletak sebelum predikat, 
kecuali jenis kalimat inversi. Subjek umumnya berwujud nomina. Perhatikan contoh kalimat 
di bawah ini : 
2
Bahasa indonesia 2013 
a) Peserta audisi itu puluhan ribu orang. 
b) Agnes Monica adalah seorang penyanyi terkenal. 
Dari contoh kalimat di atas, peserta audisi itu, dan ,Agnes Monica adalah contoh dari subjek. 
Selain itu ada pula subjek yang tidak berupa nomina. Perhatikan contoh di bawah ini : 
a) Berwudlu harus dilakukan sebelum sholat. 
b) Lima adalah sebuah angka. 
Ciri-ciri subjek : 
 Jawaban atas pertanyaan ‘apa’ atau ‘siapa’. 
 Disertai kata ‘itu’. 
 Didahului kata ‘bahwa’. 
 Mempunyai keterangan pewatas ‘yang’ (penghubung dengan menggunakan kata 
‘yang’). 
 Tidak didahului preposisi seperti ‘dari’, ‘dalam’, ‘di’, ‘ke’, ‘kepada’, ‘pada’. 
 Berupa Nomina atau Frasa Nominal 
2. Predikat (P) 
Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek yang 
merupakan inti dari kalimat. Unsur pengisi predikat suatu kalimat dapat berupaKata, 
misalnya verba, adjektiva, atau nominal, numeral dan preposisional. Selain itu dapat pula 
berupa Frasa, misalnya frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia 
(bilangan). Perhatikan beberapa contoh kalimat di bawah ini: 
a) Qiqi belajar di kamar. 
b) Ibu memasak tumis kangkung. 
c) Aldy sedang membaca Koran. 
Dari contoh di atas, kata belajar, memasak dan membaca merupakan contoh dari predikat. 
Ciri-ciri predikat : 
 Jawaban atas pertanyaan ‘Mengapa’ atau ‘Bagaimana’. 
 Dapat berupa kata ‘Adalah’ atau ‘Ialah’. 
 Dapat diingkarkan yang diwujudkan oleh kata ‘Tidak’. 
3
Bahasa indonesia 2013 
 Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas 
seperti ‘telah’, ‘sudah’, ‘sedang’, ‘belum’, ‘akan’, ‘ingin’, ‘hendak’, ‘mau’, dll. 
3. Objek (O) 
Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya terletak setelah 
predikat yang berkatagori verbal transitif (kalimat aktif transitif) yang sedikitnya mempunyai 
tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Objek pada kalimat aktif akan berubah menjadi 
subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan menjadi 
subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat aktif. Objek umumnya berkatagori nomina. 
Berikut contoh objek dalam kalimat: 
a) Adik bermain layangan . 
b) Aldy membeli sebuah buku. 
c) kelinci itu memakan wortel. 
layangan, sebuah buku, dan wortel pada tiga kalimat di atas adalah contoh objek. 
Ciri-ciri objek ini sebagai berikut: 
 Langsung di belakang predikat. 
 Dapat menjadi subjek kalimat pasif. 
 Tidak didahului preposisi. 
 Didahului kata ‘bahwa’. 
4. Pelengkap 
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan pada ke dua unsur kalimat ini 
adalah : bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat, menempati 
posisi di belakang predikat dan tidak didahului preposisi. Perbedaannya terletak pada kalimat 
pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap 
dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. 
Contoh kalimat pelengkap : 
a) Indonesia berdasarkan Pancasila. 
b) Aldy ingin selalu berbuat kebaikan. 
4
Bahasa indonesia 2013 
Berikut ciri-ciri pelengkap: 
 Di Belakang Predikat 
 Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, 
sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. 
Contohnya terdapat pada kalimat berikut. 
a) Anggi mengirimi saya buku baru. 
b) Mereka membelikan ayahnya kacamata baru. 
Unsur kalimat buku baru dan kacamata baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak 
mendahului predikat. Tidak Didahului Preposisi. 
5. Keterangan 
Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang 
suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, 
cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. 
Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari, dalam, pada, 
kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai 
dengan kata penghubung, seperti ketika, karena, meskipun,supaya, jika, dan sehingga. 
Berikut ini beberapa ciri unsur keterangan: 
 Bukan Unsur Utama (tidak bersifat wajib seperti subjek, predikat, objek dan 
5 
pelengkap ). 
 Tidak Terikat Posisi (memiliki kebebasan tempat di awal/ di akhir , atau di antara 
subjek dan predikat). 
Jenis Keterangan. 
Keterangan dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat. 
1. Keterangan Waktu 
Keterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang 
berupa kata adalah kata-kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin, besok, 
sekarang, kini, lusa, siang, dan malam. Keterangan waktu yang 
berupa frasa merupakan untaian kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin 
pagi, hari Senin, 7 Mei, dan minggu depan. Keterangan waktu yang berupa anak
Bahasa indonesia 2013 
kalimat ditandai oleh konjungtor yang menyatakan waktu, seperti setelah, sesudah, 
sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan ketika. 
contoh : Minggu depan akan dilaksanakan ujian tengah semester. 
2. Keterangan Tempat 
Keterangan tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh preposisi, 
seperti di, pada, dan dalam. 
contoh : Super Junior akan konser di Indonesia. 
3. Keterangan Cara 
Keterangan cara dapat berupa kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menyatakan 
cara. Keterangan cara yang berupa kata ulang merupakan perulangan adjektiva. 
Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau secara. Terakhir, 
keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam. 
Contoh : Ibu memotong bawang dengan menggunakan pisau. 
4. Keterangan Sebab 
Keterangan Sebab Berupa Frasa Atau Anak Kalimat. Keterangan Sebab Yang Berupa 
Frasa Ditandai Oleh Kata Karena Atau Lantaran Yang Diikuti Oleh Nomina Atau Frasa 
Nomina. Keterangan Sebab Yang Berupa Anak Kalimat Ditandai Oleh 
Konjungtor Karena Atau Lantaran. 
Contoh : Ibu Menyuruhku Cepat Pulang Karena Cuaca Sudah Mendung. 
5. Keterangan Tujuan 
Keterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa frasa 
ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan tujuan yang berupa anak 
kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar, atau untuk. 
Contoh : Sebelum berangkat ke sekolah, Ricky menyisir rambutnya agar terlihat rapi. 
6. Keterangan Aposisi 
Keterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika 
ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (–), atau tanda kurang. 
Contoh : Dosen saya, Bu Margareta, terpilih sebagai dosen teladan. 
6
Bahasa indonesia 2013 
7. Keterangan Tambahan 
Keterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi 
berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang 
diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang 
diterangkan. 
Contoh : Rizaldi, mahasiswa tingkat tiga, mendapat beasiswa. 
8. Keterangan Pewatas 
Keterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek, 
keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan 
pewatas tidak dapat ditiadakan. 
Contoh : Mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih mendapat beasiswa. 
C. POLA DASAR KALIMAT 
Berdasarkan pola dasarnya, Badudu (1990: 32) mengungkapkan pola : 
1. S-P 
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe 
ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. 
Contoh : Qiqi sedang memasak. 
2. S-P-O 
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan objek. Subjek berupa 
nomina atau frasa nominal, Predikat berupa verba transitif, dan Objek berupa nomina 
atau frasa nominal. 
Contoh : Qiqi sedang memasak nasi goreng. 
3. S-P-O-K 
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. 
Subjek berupa nomina atau frasa nomina, Predikat berupa verba dwitransitif, Objek 
berupa nomina atau frasa nominal, dan Keterangan berupa frasa berpreposisi. 
Contoh : Qiqi memasak nasi goring di dapur. 
7
Bahasa indonesia 2013 
4. S-P-Pel 
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek 
berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, kata sifat dan 
pelengkap berupa nomina atau adjektiva. 
Contoh : Pak Haji beternak sapi. 
5. S-P-K 
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur 
keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, 
predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. 
Contoh : Kakak wisuda di JCC. 
6. S-P-O-Pel 
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. 
Subjek berupa nomina atau frasa nominal, Predikat berupa verba dwitransitif, Objek 
berupa nomina atau frasa nominal, dan Pelengkap berupa nomina atau frasa nominal. 
Contoh : Dia mengirimi saya surat. 
7. S-P-O-Pel-K 
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, 
keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, Predikat berupa verba 
dwitransitif, Objek berupa nomina atau frasa nominal, Pelengkap berupa nomina atau 
frasa nominal dan keterangan berupa frasa berpreposisi. 
Contoh : Ayah membelikan Aldy sepatu baru di margo city 
8. S-P-Pel-K. 
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, pelengkap dan keterangan. 
Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, kata sifat dan 
pelengkap berupa nomina atau adjektiva dan keterangan berupa frasa berpreposisi. 
Contoh : Aku sedih ketika mama masuk rumah sakit. 
8
Bahasa indonesia 2013 
D. JENIS-JENIS KALIMAT 
1. Kalimat tunggal 
2. Kalimat majemuk 
1. Kalimat Tunggal 
Kalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Pada hakikatnya, kalau dilihat 
dari unsur-unsurnya, kalimat-kalimat yang panjang-panjang dalam bahasa Indonesia dapat 
dikembalikan kepada kalimat-kalimat dasar yang sederhana. Kalimat-kalimat tunggal yang 
sederhana itu terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Sehubungan dengan it, kalimat-kalimat 
9 
yang panjang itu dapat pula ditelusuri pola-pola pembentukannya. Pola-pola itulah 
yang dimaksud dengan pola kalimat dasar. Mari kita lihat sekali lagi pola-pola kalimat dasar 
tersebut. 
1) Mahasiswa berdiskusi 
S: KB + P: KK 
2) Dosen t ramah 
S: KB + P: KS 
3) Harga buku itu sepuluh ribu rupiah. 
S: KB + P: Kbil 
Pola-pola kalimat dasar ini masing-masing hendaklah dibaca sebagai berikut. 
Pola 1 adalah pola yang mengandung subjek (S) kata benda (mahasiswa) dan predikat (P) 
kata kerja (berdiskusi). 
Kalimat itu menjadi Mahasiswa berdiskusi 
S P 
Contoh lain: 
1) Pertemuan APEC sudah berlangsung.
Bahasa indonesia 2013 
10 
S P 
2) Teori itu dikembangkan. 
S P 
Pola 2 adalah pola kalimat yang bersubjek kata benda (dosen itu) dan berpredikat kata sifat 
(ramah). Kalimat itu menjadi 
Dosen itu ramah. 
S P 
Contoh lain: 
1) Komputernya rusak. 
S P 
2) Suku bunga bank swasta tinggi. 
S P 
Pola 3 adalah pola kalimat yang bersubjek kata benda (harga buku itu) dan berpredikat kata 
bilangan (sepuluh ribu rupiah). Kalimat selengkapnya ialah 
Harga buku itu sepuluh ribu rupiah. 
S P 
Contoh lain: 
1) Panjang jalan tol Cawang-Tanjung Priok tujuh belas kilometer. 
S P 
2) Masalahnya seribu satu. 
S P 
Ketiga pola kalimat di atas masing-masing terdiri atas satu kalimat tunggal. Setiap kalimat 
tunggal di atas dapat diperluas dengan menambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya. Dengan 
menambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya itu, kalimat akan menjadi panjang (lebih 
panjang daripada kalimat asalnya), tetapi masih dapat dikenali unsur utamanya.
Bahasa indonesia 2013 
Kalimat Mahasiswa berdiskusi dapat diperluas menjadi kalimat 
Mahasiswa semester III sedang berdiskusi di aula. 
S P K 
Perluasan kalimat itu adalah hasil perluasan subjek mahasiswa dengan semester III. 
Perluasan predikat berdiskusi dengan sedang, dengan menambahkan keterangan tempat di 
akhir. 
Memperluas kalimat tunggal tidak hanya terbatas seperti pada contoh-contoh di atas. Tidak 
tertutup kemungkinan kalimat tunggal seperti itu diperluas menjadi dua puluh kata atau lebih. 
Perluasan kalimat itu, antara lain, terdiri atas: 
1. Keterangan tempat, seperti di sini, dalam ruangan tertutup, lewat Yogyakarta, dalam 
11 
republik it, dan sekeliling kota; 
2. Keterangan waktu, seperti setiap hari, pada pukul 19.00, tahun depan, kemarin sore, 
dan minggu kedua bulan ini; 
3. 3.keterangan alat seperti dengan linggis, dengan undang-undang itu, dengan sendok 
dan garpu, dengan wesel pos,dan dengan cek; 
4. Keterangan modalitas, seperti harus, barangkali, seyogyanya, sesungguhnya, dan 
sepatutnya; 
5. Keterangan cara, seperti dengan hatihati, seenaknya saja, selakas mungkin, dan 
dengan tergesa-gesa; 
6. Keterangan aspek, seperti akan, sedang, sudah, dan telah. 
7. Keterangan tujuan, seperti agar bahagia, supaya tertib, untuk anaknya, dan bagi 
kita; 
8. Keterangan sebab, seperti karena tekun, sebab berkuasa, dan lantaran panik; 
9. Frasa yang, seperti mahasiswa yang Ipnya 3 ke atas, para atlet yang sudah 
menyelesaikan latihan, dan pemimpin yang memperhatikan takyatnya; 
10. Keterangan aposisi, yaitu keterangan yang sifatnya saling menggantikan, seperti 
penerima Kalpataru, Abdul Rozak, atau Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso. 
Perhatikan perbedaan keterangan alat dan keterangan cara berikut ini. 
Dengan + kata benda = keterangan alat 
Dengan + kata kerja/kata sifat = keterangan cara. 
Contoh kemungkinan perluasan kalimat tercantum di bawah ini.
Bahasa indonesia 2013 
1) Gubernur/memberikan/kelonggaran/kepada pedagang/. 
2) Gubernur DKI Jakarta/memberikan/kelonggaran/kepada pedagang/. 
E. PERBEDAAN KALIMAT TUNGGAL DAN KALIMAT MAJEMUK 
Berikut ini merupakan perbedaan kalimat tunggal dan kalimat majemuk: 
1. Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat tunggal hanya memiliki satu klausa, 
sedangkan kalimat majemuk memiliki dua atau lebih klausa dalam suatu kalimat. 
2. Berdasarkan penggunaan konjungsi (kata penghubung), pada kalimat tunggal tidak 
digunakan konjungsi karena hanya memiliki satu klausa, sedangkan kalimat majemuk 
menggunakan konjungsi untuk menghubungkan dua klausa. 
3. Berdasarkan pembentukan pola baru dalam kalimat, kalimat tunggal tidak dapat 
membentuk pola baru dalam kalimat karena hanya terdiri dari dua unsur inti yaitu 
subjek dan predikat dan unsur-unsur tambahan seperti keterangan waktu dan tempat, 
tetapi unsur-unsur tersebut tidak dapat membentuk pola baru , sedangkan kalimat 
majemuk dapat membentuk pola baru dalam kalimat karena adanya perluasan kalimat 
dari kalimat tunggal. 
12
Bahasa indonesia 2013 
13 
BAB III 
PENUTUP 
KESIMPULAN: 
Dengan adanya makalah yang kami buat tentang kalimat, bagian" klimat, dan kalimat 
tunggal. Kami bisa tahu bagaimna stuktur kalimat yang benar dan cara untuk 
mengeluarkannya dalam kehidupan sehari" dengan kalimat engan benar sesuai dengan kajian, 
& unsur" kalimat agar lebihh baik an mudah d pahami oleh orang lain yang mendengarnya
Bahasa indonesia 2013 
14 
DAFAR PUSTAKA 
http://elgrid.wordpress.com/2011/12/26/pengertian-kalimat-2/ 
http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertian-kalimat.html 
http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-kalimat-definisi-kalimat/ 
http://eziekim.wordpress.com/2010/10/12/unsur-dan-pola-kalimat-dasar-bahasa-indonesia/ 
http://she2008.wordpress.com/2010/10/30/unsur-dan-pola-kalimat-dasar-2/ 
http://lytasapi.wordpress.com/2010/04/25/unsur-unsur-kalimat/ 
http://yantysa.wordpress.com/2008/05/09/macam-macam-kalimat/ 
http://kholiscollection.blogspot.com/2012/04/macam-macam-kalimat.html

More Related Content

What's hot

Penghargaan bagi Karyawan yang Berprestasi _Pelatihan "Peran Efektif HRD dala...
Penghargaan bagi Karyawan yang Berprestasi _Pelatihan "Peran Efektif HRD dala...Penghargaan bagi Karyawan yang Berprestasi _Pelatihan "Peran Efektif HRD dala...
Penghargaan bagi Karyawan yang Berprestasi _Pelatihan "Peran Efektif HRD dala...
Kanaidi ken
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Rima Trianingsih
 
ppt MSDM
ppt MSDMppt MSDM
ppt MSDM
haikalidham
 
Pembelajaran berbasis multiple intelligence
Pembelajaran berbasis multiple intelligencePembelajaran berbasis multiple intelligence
Pembelajaran berbasis multiple intelligenceUmi Salamah Anwari
 
MENYUNTING KATA
MENYUNTING KATAMENYUNTING KATA
MENYUNTING KATA
Phaphy Wahyudhi
 
Cover Makalah Ilmu Lingkungan
Cover Makalah Ilmu LingkunganCover Makalah Ilmu Lingkungan
Cover Makalah Ilmu Lingkungan
Nursidiq 92
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakArby Nurul Trisnawati
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Yesica Adicondro
 
Bahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensiBahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensi
ejak19
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockKaRen GiNting
 
Pelajaran Bahasa Arab Nahwu Shorof Buku 1
Pelajaran Bahasa Arab Nahwu Shorof Buku 1Pelajaran Bahasa Arab Nahwu Shorof Buku 1
Pelajaran Bahasa Arab Nahwu Shorof Buku 1
Tpa Nurulalim
 
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awal
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awalPerkembangan fisik&kognitif dewasa awal
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awalyohana purwa c
 
Laporan Tim Pencari Fakta Kasus Meninggalnya Munir
Laporan Tim Pencari Fakta Kasus Meninggalnya MunirLaporan Tim Pencari Fakta Kasus Meninggalnya Munir
Laporan Tim Pencari Fakta Kasus Meninggalnya MunirIndoleaks
 
Motif dan motivasi
Motif dan motivasiMotif dan motivasi
Motif dan motivasielmakrufi
 
Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow
Habib Grindcore
 
Konsep Dasar Perilaku Organisasi
Konsep Dasar Perilaku OrganisasiKonsep Dasar Perilaku Organisasi
Konsep Dasar Perilaku Organisasi
YUSRA FERNANDO
 
Instrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerjaInstrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerjaArief Anzarullah
 
Emosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana HatiEmosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana Hati
YUSRA FERNANDO
 

What's hot (20)

Penghargaan bagi Karyawan yang Berprestasi _Pelatihan "Peran Efektif HRD dala...
Penghargaan bagi Karyawan yang Berprestasi _Pelatihan "Peran Efektif HRD dala...Penghargaan bagi Karyawan yang Berprestasi _Pelatihan "Peran Efektif HRD dala...
Penghargaan bagi Karyawan yang Berprestasi _Pelatihan "Peran Efektif HRD dala...
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
 
ppt MSDM
ppt MSDMppt MSDM
ppt MSDM
 
Pembelajaran berbasis multiple intelligence
Pembelajaran berbasis multiple intelligencePembelajaran berbasis multiple intelligence
Pembelajaran berbasis multiple intelligence
 
MENYUNTING KATA
MENYUNTING KATAMENYUNTING KATA
MENYUNTING KATA
 
01 pengantar-psikodiagnostik
01 pengantar-psikodiagnostik01 pengantar-psikodiagnostik
01 pengantar-psikodiagnostik
 
Cover Makalah Ilmu Lingkungan
Cover Makalah Ilmu LingkunganCover Makalah Ilmu Lingkungan
Cover Makalah Ilmu Lingkungan
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
 
Iqra 5
Iqra 5Iqra 5
Iqra 5
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
 
Bahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensiBahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensi
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
 
Pelajaran Bahasa Arab Nahwu Shorof Buku 1
Pelajaran Bahasa Arab Nahwu Shorof Buku 1Pelajaran Bahasa Arab Nahwu Shorof Buku 1
Pelajaran Bahasa Arab Nahwu Shorof Buku 1
 
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awal
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awalPerkembangan fisik&kognitif dewasa awal
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awal
 
Laporan Tim Pencari Fakta Kasus Meninggalnya Munir
Laporan Tim Pencari Fakta Kasus Meninggalnya MunirLaporan Tim Pencari Fakta Kasus Meninggalnya Munir
Laporan Tim Pencari Fakta Kasus Meninggalnya Munir
 
Motif dan motivasi
Motif dan motivasiMotif dan motivasi
Motif dan motivasi
 
Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow
 
Konsep Dasar Perilaku Organisasi
Konsep Dasar Perilaku OrganisasiKonsep Dasar Perilaku Organisasi
Konsep Dasar Perilaku Organisasi
 
Instrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerjaInstrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerja
 
Emosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana HatiEmosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana Hati
 

Similar to Bab ii pembahasan bi

Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaRifka Marwani
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiah
taufiq99
 
Pembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimatPembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimat
Muhammad Amal
 
Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"
Suciati Yunus
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaIsmee Sa'adah
 
ppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptxppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptx
yulianwaruwu
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaChoirul Abidin
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaChoirul Abidin
 
Bahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptx
Bahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptxBahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptx
Bahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptx
DiniyatulJannah
 
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIATATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
A-ttiitudEd Kuu
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
zakaria lego lasmono
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesia
sahabatmuslim
 
KELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdfKELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdf
CiciParamida4
 
Kalimat Dalam Bahasa Indonesia
Kalimat Dalam Bahasa IndonesiaKalimat Dalam Bahasa Indonesia
Kalimat Dalam Bahasa IndonesiaAbu Ja'far
 
Kalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesiaKalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesia
STIPER MUHAMMADIYAH TANAH GROGOT
 
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docxPraktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
Ketua LBM MWC NU Lenteng dan Wakil Ketua Ansor lenteng bagian MDS RA
 
KALIMAT
KALIMATKALIMAT
KALIMAT
boogyora
 
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptxKALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
MedhitaBimaArifanda
 
340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx
340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx
340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx
novriwaldi31
 

Similar to Bab ii pembahasan bi (20)

4. kalimat
4. kalimat4. kalimat
4. kalimat
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiah
 
Pembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimatPembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimat
 
Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 
ppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptxppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptx
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Bahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptx
Bahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptxBahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptx
Bahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptx
 
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIATATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesia
 
KELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdfKELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdf
 
Kalimat Dalam Bahasa Indonesia
Kalimat Dalam Bahasa IndonesiaKalimat Dalam Bahasa Indonesia
Kalimat Dalam Bahasa Indonesia
 
Kalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesiaKalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesia
 
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docxPraktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
 
KALIMAT
KALIMATKALIMAT
KALIMAT
 
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptxKALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
 
340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx
340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx
340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx
 

More from Nurul Qamar

PPT UTANG LANCAR
PPT UTANG LANCARPPT UTANG LANCAR
PPT UTANG LANCAR
Nurul Qamar
 
AKUNTANSI MANAJEMENT FLEXIBLE BUDGET
AKUNTANSI MANAJEMENT FLEXIBLE BUDGETAKUNTANSI MANAJEMENT FLEXIBLE BUDGET
AKUNTANSI MANAJEMENT FLEXIBLE BUDGET
Nurul Qamar
 
Presentation1 KEWAJIBAN LANCAR
Presentation1 KEWAJIBAN LANCARPresentation1 KEWAJIBAN LANCAR
Presentation1 KEWAJIBAN LANCAR
Nurul Qamar
 
Kelompok sosial-klp-iv
Kelompok sosial-klp-ivKelompok sosial-klp-iv
Kelompok sosial-klp-iv
Nurul Qamar
 
Kelompok sosial-klp-iv
Kelompok sosial-klp-iv Kelompok sosial-klp-iv
Kelompok sosial-klp-iv
Nurul Qamar
 
Bab i (wastek)
Bab i (wastek)Bab i (wastek)
Bab i (wastek)
Nurul Qamar
 
Bab i (baru)
Bab i (baru)Bab i (baru)
Bab i (baru)
Nurul Qamar
 
Teknologi informasi
Teknologi  informasiTeknologi  informasi
Teknologi informasi
Nurul Qamar
 
MARKETING ADVERTISING AND PUBLIC RELATIONS
MARKETING ADVERTISING AND PUBLIC RELATIONSMARKETING ADVERTISING AND PUBLIC RELATIONS
MARKETING ADVERTISING AND PUBLIC RELATIONSNurul Qamar
 
TUGASKU: KEPAILITAN PERUSAHAAN
TUGASKU: KEPAILITAN PERUSAHAANTUGASKU: KEPAILITAN PERUSAHAAN
TUGASKU: KEPAILITAN PERUSAHAAN
Nurul Qamar
 

More from Nurul Qamar (10)

PPT UTANG LANCAR
PPT UTANG LANCARPPT UTANG LANCAR
PPT UTANG LANCAR
 
AKUNTANSI MANAJEMENT FLEXIBLE BUDGET
AKUNTANSI MANAJEMENT FLEXIBLE BUDGETAKUNTANSI MANAJEMENT FLEXIBLE BUDGET
AKUNTANSI MANAJEMENT FLEXIBLE BUDGET
 
Presentation1 KEWAJIBAN LANCAR
Presentation1 KEWAJIBAN LANCARPresentation1 KEWAJIBAN LANCAR
Presentation1 KEWAJIBAN LANCAR
 
Kelompok sosial-klp-iv
Kelompok sosial-klp-ivKelompok sosial-klp-iv
Kelompok sosial-klp-iv
 
Kelompok sosial-klp-iv
Kelompok sosial-klp-iv Kelompok sosial-klp-iv
Kelompok sosial-klp-iv
 
Bab i (wastek)
Bab i (wastek)Bab i (wastek)
Bab i (wastek)
 
Bab i (baru)
Bab i (baru)Bab i (baru)
Bab i (baru)
 
Teknologi informasi
Teknologi  informasiTeknologi  informasi
Teknologi informasi
 
MARKETING ADVERTISING AND PUBLIC RELATIONS
MARKETING ADVERTISING AND PUBLIC RELATIONSMARKETING ADVERTISING AND PUBLIC RELATIONS
MARKETING ADVERTISING AND PUBLIC RELATIONS
 
TUGASKU: KEPAILITAN PERUSAHAAN
TUGASKU: KEPAILITAN PERUSAHAANTUGASKU: KEPAILITAN PERUSAHAAN
TUGASKU: KEPAILITAN PERUSAHAAN
 

Bab ii pembahasan bi

  • 1. Bahasa indonesia 2013 1 BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN KALIMAT 1. Pengertian kalimat menurut Wikipedia : Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat. 2. Menurut Alwi dkk., (2000:311) : “Dalam wujud tulisan, kalimat diucapkan dalam suara naik-turun dan keras-lembut disela jeda, diakhiri intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan, baik asimilasi bunyi maupun proses fonologis lainnya”. 3. Menurut Dardjowidojo : Dardjowidojo (1988: 254) menyatakan bahwa kalimat ialah bagian terkecil dari suatu ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.
  • 2. Bahasa indonesia 2013 4. Menurut Slametmuljana : Slametmuljana (1969) menjelaskan kalimat sebagai keseluruhan pemakaian kata yang berlagu, disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya satu kata, mungkin lebih. 5. Menurut Kridalaksana : Kridalaksana (2001:92) mengungkapkan: “kalimat sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya”. B. BAGIAN-BAGIAN KALIMAT Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK: 1. Subjek / Subyek (S) 2. Predikat (P) 3. Objek / Obyek (O) 4. Pelengkap 5. Keterangan (K) Berikut ini adalah ciri serta contoh dari masing-masing unsur kalimat : 1. Subjek / Subyek (S) Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat, di samping unsur predikat. Dalam pola kalimat bahasa Indonesia, subjek biasanya terletak sebelum predikat, kecuali jenis kalimat inversi. Subjek umumnya berwujud nomina. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini : 2
  • 3. Bahasa indonesia 2013 a) Peserta audisi itu puluhan ribu orang. b) Agnes Monica adalah seorang penyanyi terkenal. Dari contoh kalimat di atas, peserta audisi itu, dan ,Agnes Monica adalah contoh dari subjek. Selain itu ada pula subjek yang tidak berupa nomina. Perhatikan contoh di bawah ini : a) Berwudlu harus dilakukan sebelum sholat. b) Lima adalah sebuah angka. Ciri-ciri subjek :  Jawaban atas pertanyaan ‘apa’ atau ‘siapa’.  Disertai kata ‘itu’.  Didahului kata ‘bahwa’.  Mempunyai keterangan pewatas ‘yang’ (penghubung dengan menggunakan kata ‘yang’).  Tidak didahului preposisi seperti ‘dari’, ‘dalam’, ‘di’, ‘ke’, ‘kepada’, ‘pada’.  Berupa Nomina atau Frasa Nominal 2. Predikat (P) Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek yang merupakan inti dari kalimat. Unsur pengisi predikat suatu kalimat dapat berupaKata, misalnya verba, adjektiva, atau nominal, numeral dan preposisional. Selain itu dapat pula berupa Frasa, misalnya frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia (bilangan). Perhatikan beberapa contoh kalimat di bawah ini: a) Qiqi belajar di kamar. b) Ibu memasak tumis kangkung. c) Aldy sedang membaca Koran. Dari contoh di atas, kata belajar, memasak dan membaca merupakan contoh dari predikat. Ciri-ciri predikat :  Jawaban atas pertanyaan ‘Mengapa’ atau ‘Bagaimana’.  Dapat berupa kata ‘Adalah’ atau ‘Ialah’.  Dapat diingkarkan yang diwujudkan oleh kata ‘Tidak’. 3
  • 4. Bahasa indonesia 2013  Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas seperti ‘telah’, ‘sudah’, ‘sedang’, ‘belum’, ‘akan’, ‘ingin’, ‘hendak’, ‘mau’, dll. 3. Objek (O) Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya terletak setelah predikat yang berkatagori verbal transitif (kalimat aktif transitif) yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Objek pada kalimat aktif akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat aktif. Objek umumnya berkatagori nomina. Berikut contoh objek dalam kalimat: a) Adik bermain layangan . b) Aldy membeli sebuah buku. c) kelinci itu memakan wortel. layangan, sebuah buku, dan wortel pada tiga kalimat di atas adalah contoh objek. Ciri-ciri objek ini sebagai berikut:  Langsung di belakang predikat.  Dapat menjadi subjek kalimat pasif.  Tidak didahului preposisi.  Didahului kata ‘bahwa’. 4. Pelengkap Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan pada ke dua unsur kalimat ini adalah : bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat, menempati posisi di belakang predikat dan tidak didahului preposisi. Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Contoh kalimat pelengkap : a) Indonesia berdasarkan Pancasila. b) Aldy ingin selalu berbuat kebaikan. 4
  • 5. Bahasa indonesia 2013 Berikut ciri-ciri pelengkap:  Di Belakang Predikat  Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut. a) Anggi mengirimi saya buku baru. b) Mereka membelikan ayahnya kacamata baru. Unsur kalimat buku baru dan kacamata baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat. Tidak Didahului Preposisi. 5. Keterangan Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung, seperti ketika, karena, meskipun,supaya, jika, dan sehingga. Berikut ini beberapa ciri unsur keterangan:  Bukan Unsur Utama (tidak bersifat wajib seperti subjek, predikat, objek dan 5 pelengkap ).  Tidak Terikat Posisi (memiliki kebebasan tempat di awal/ di akhir , atau di antara subjek dan predikat). Jenis Keterangan. Keterangan dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat. 1. Keterangan Waktu Keterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa kata adalah kata-kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, dan malam. Keterangan waktu yang berupa frasa merupakan untaian kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin pagi, hari Senin, 7 Mei, dan minggu depan. Keterangan waktu yang berupa anak
  • 6. Bahasa indonesia 2013 kalimat ditandai oleh konjungtor yang menyatakan waktu, seperti setelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan ketika. contoh : Minggu depan akan dilaksanakan ujian tengah semester. 2. Keterangan Tempat Keterangan tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh preposisi, seperti di, pada, dan dalam. contoh : Super Junior akan konser di Indonesia. 3. Keterangan Cara Keterangan cara dapat berupa kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa kata ulang merupakan perulangan adjektiva. Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau secara. Terakhir, keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam. Contoh : Ibu memotong bawang dengan menggunakan pisau. 4. Keterangan Sebab Keterangan Sebab Berupa Frasa Atau Anak Kalimat. Keterangan Sebab Yang Berupa Frasa Ditandai Oleh Kata Karena Atau Lantaran Yang Diikuti Oleh Nomina Atau Frasa Nomina. Keterangan Sebab Yang Berupa Anak Kalimat Ditandai Oleh Konjungtor Karena Atau Lantaran. Contoh : Ibu Menyuruhku Cepat Pulang Karena Cuaca Sudah Mendung. 5. Keterangan Tujuan Keterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa frasa ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar, atau untuk. Contoh : Sebelum berangkat ke sekolah, Ricky menyisir rambutnya agar terlihat rapi. 6. Keterangan Aposisi Keterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (–), atau tanda kurang. Contoh : Dosen saya, Bu Margareta, terpilih sebagai dosen teladan. 6
  • 7. Bahasa indonesia 2013 7. Keterangan Tambahan Keterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan. Contoh : Rizaldi, mahasiswa tingkat tiga, mendapat beasiswa. 8. Keterangan Pewatas Keterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan. Contoh : Mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih mendapat beasiswa. C. POLA DASAR KALIMAT Berdasarkan pola dasarnya, Badudu (1990: 32) mengungkapkan pola : 1. S-P Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Contoh : Qiqi sedang memasak. 2. S-P-O Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan objek. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, Predikat berupa verba transitif, dan Objek berupa nomina atau frasa nominal. Contoh : Qiqi sedang memasak nasi goreng. 3. S-P-O-K Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nomina, Predikat berupa verba dwitransitif, Objek berupa nomina atau frasa nominal, dan Keterangan berupa frasa berpreposisi. Contoh : Qiqi memasak nasi goring di dapur. 7
  • 8. Bahasa indonesia 2013 4. S-P-Pel Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, kata sifat dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva. Contoh : Pak Haji beternak sapi. 5. S-P-K Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Contoh : Kakak wisuda di JCC. 6. S-P-O-Pel Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, Predikat berupa verba dwitransitif, Objek berupa nomina atau frasa nominal, dan Pelengkap berupa nomina atau frasa nominal. Contoh : Dia mengirimi saya surat. 7. S-P-O-Pel-K Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, Predikat berupa verba dwitransitif, Objek berupa nomina atau frasa nominal, Pelengkap berupa nomina atau frasa nominal dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Contoh : Ayah membelikan Aldy sepatu baru di margo city 8. S-P-Pel-K. Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, pelengkap dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, kata sifat dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Contoh : Aku sedih ketika mama masuk rumah sakit. 8
  • 9. Bahasa indonesia 2013 D. JENIS-JENIS KALIMAT 1. Kalimat tunggal 2. Kalimat majemuk 1. Kalimat Tunggal Kalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Pada hakikatnya, kalau dilihat dari unsur-unsurnya, kalimat-kalimat yang panjang-panjang dalam bahasa Indonesia dapat dikembalikan kepada kalimat-kalimat dasar yang sederhana. Kalimat-kalimat tunggal yang sederhana itu terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Sehubungan dengan it, kalimat-kalimat 9 yang panjang itu dapat pula ditelusuri pola-pola pembentukannya. Pola-pola itulah yang dimaksud dengan pola kalimat dasar. Mari kita lihat sekali lagi pola-pola kalimat dasar tersebut. 1) Mahasiswa berdiskusi S: KB + P: KK 2) Dosen t ramah S: KB + P: KS 3) Harga buku itu sepuluh ribu rupiah. S: KB + P: Kbil Pola-pola kalimat dasar ini masing-masing hendaklah dibaca sebagai berikut. Pola 1 adalah pola yang mengandung subjek (S) kata benda (mahasiswa) dan predikat (P) kata kerja (berdiskusi). Kalimat itu menjadi Mahasiswa berdiskusi S P Contoh lain: 1) Pertemuan APEC sudah berlangsung.
  • 10. Bahasa indonesia 2013 10 S P 2) Teori itu dikembangkan. S P Pola 2 adalah pola kalimat yang bersubjek kata benda (dosen itu) dan berpredikat kata sifat (ramah). Kalimat itu menjadi Dosen itu ramah. S P Contoh lain: 1) Komputernya rusak. S P 2) Suku bunga bank swasta tinggi. S P Pola 3 adalah pola kalimat yang bersubjek kata benda (harga buku itu) dan berpredikat kata bilangan (sepuluh ribu rupiah). Kalimat selengkapnya ialah Harga buku itu sepuluh ribu rupiah. S P Contoh lain: 1) Panjang jalan tol Cawang-Tanjung Priok tujuh belas kilometer. S P 2) Masalahnya seribu satu. S P Ketiga pola kalimat di atas masing-masing terdiri atas satu kalimat tunggal. Setiap kalimat tunggal di atas dapat diperluas dengan menambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya. Dengan menambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya itu, kalimat akan menjadi panjang (lebih panjang daripada kalimat asalnya), tetapi masih dapat dikenali unsur utamanya.
  • 11. Bahasa indonesia 2013 Kalimat Mahasiswa berdiskusi dapat diperluas menjadi kalimat Mahasiswa semester III sedang berdiskusi di aula. S P K Perluasan kalimat itu adalah hasil perluasan subjek mahasiswa dengan semester III. Perluasan predikat berdiskusi dengan sedang, dengan menambahkan keterangan tempat di akhir. Memperluas kalimat tunggal tidak hanya terbatas seperti pada contoh-contoh di atas. Tidak tertutup kemungkinan kalimat tunggal seperti itu diperluas menjadi dua puluh kata atau lebih. Perluasan kalimat itu, antara lain, terdiri atas: 1. Keterangan tempat, seperti di sini, dalam ruangan tertutup, lewat Yogyakarta, dalam 11 republik it, dan sekeliling kota; 2. Keterangan waktu, seperti setiap hari, pada pukul 19.00, tahun depan, kemarin sore, dan minggu kedua bulan ini; 3. 3.keterangan alat seperti dengan linggis, dengan undang-undang itu, dengan sendok dan garpu, dengan wesel pos,dan dengan cek; 4. Keterangan modalitas, seperti harus, barangkali, seyogyanya, sesungguhnya, dan sepatutnya; 5. Keterangan cara, seperti dengan hatihati, seenaknya saja, selakas mungkin, dan dengan tergesa-gesa; 6. Keterangan aspek, seperti akan, sedang, sudah, dan telah. 7. Keterangan tujuan, seperti agar bahagia, supaya tertib, untuk anaknya, dan bagi kita; 8. Keterangan sebab, seperti karena tekun, sebab berkuasa, dan lantaran panik; 9. Frasa yang, seperti mahasiswa yang Ipnya 3 ke atas, para atlet yang sudah menyelesaikan latihan, dan pemimpin yang memperhatikan takyatnya; 10. Keterangan aposisi, yaitu keterangan yang sifatnya saling menggantikan, seperti penerima Kalpataru, Abdul Rozak, atau Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso. Perhatikan perbedaan keterangan alat dan keterangan cara berikut ini. Dengan + kata benda = keterangan alat Dengan + kata kerja/kata sifat = keterangan cara. Contoh kemungkinan perluasan kalimat tercantum di bawah ini.
  • 12. Bahasa indonesia 2013 1) Gubernur/memberikan/kelonggaran/kepada pedagang/. 2) Gubernur DKI Jakarta/memberikan/kelonggaran/kepada pedagang/. E. PERBEDAAN KALIMAT TUNGGAL DAN KALIMAT MAJEMUK Berikut ini merupakan perbedaan kalimat tunggal dan kalimat majemuk: 1. Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat tunggal hanya memiliki satu klausa, sedangkan kalimat majemuk memiliki dua atau lebih klausa dalam suatu kalimat. 2. Berdasarkan penggunaan konjungsi (kata penghubung), pada kalimat tunggal tidak digunakan konjungsi karena hanya memiliki satu klausa, sedangkan kalimat majemuk menggunakan konjungsi untuk menghubungkan dua klausa. 3. Berdasarkan pembentukan pola baru dalam kalimat, kalimat tunggal tidak dapat membentuk pola baru dalam kalimat karena hanya terdiri dari dua unsur inti yaitu subjek dan predikat dan unsur-unsur tambahan seperti keterangan waktu dan tempat, tetapi unsur-unsur tersebut tidak dapat membentuk pola baru , sedangkan kalimat majemuk dapat membentuk pola baru dalam kalimat karena adanya perluasan kalimat dari kalimat tunggal. 12
  • 13. Bahasa indonesia 2013 13 BAB III PENUTUP KESIMPULAN: Dengan adanya makalah yang kami buat tentang kalimat, bagian" klimat, dan kalimat tunggal. Kami bisa tahu bagaimna stuktur kalimat yang benar dan cara untuk mengeluarkannya dalam kehidupan sehari" dengan kalimat engan benar sesuai dengan kajian, & unsur" kalimat agar lebihh baik an mudah d pahami oleh orang lain yang mendengarnya
  • 14. Bahasa indonesia 2013 14 DAFAR PUSTAKA http://elgrid.wordpress.com/2011/12/26/pengertian-kalimat-2/ http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertian-kalimat.html http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-kalimat-definisi-kalimat/ http://eziekim.wordpress.com/2010/10/12/unsur-dan-pola-kalimat-dasar-bahasa-indonesia/ http://she2008.wordpress.com/2010/10/30/unsur-dan-pola-kalimat-dasar-2/ http://lytasapi.wordpress.com/2010/04/25/unsur-unsur-kalimat/ http://yantysa.wordpress.com/2008/05/09/macam-macam-kalimat/ http://kholiscollection.blogspot.com/2012/04/macam-macam-kalimat.html