4. ETIOLOGI
Dermatifitosis yang terbagi dalam 3 genus, yaitu:
☻ Microsporum : rambut & kulit
☻ Trichophyton : rambut, kulit dan kuku bersifat keratofilik
☻ Epidermophyton : kulit & kuku
5. FAKTOR PREDISPOSISI
Hygiene sanitasi yang buruk
Sosial dan ekonomi
Daerah tropis
Faktor-faktor yg menyebabkan maserasi pada daerah pelipatan :
Kegemukan
Pakaian ketat.
Penderita sakit parah dan mempunyai penyakit tertentu :
Diabetes melitus
6. KLASIFIKASI
Tinea Kapitis Kulit, rambut kepala
Tinea Barbae Dagu, jenggot
Tinea Kruris Daerah genitokrural,sekitar anus,
bokong, kadang sampai perut bawah
Tinea Pedis et manum Kaki, tangan
Tinea Unguium Kuku kaki, kuku tangan
7. Jamur menempel pada
kulit
Jamur mengeluarkan
enzym Jamur
mengeluarkan enzym
Jamur bertambah
penyakit makin lebar
PATOFISIOLOGI
8. PENULARAN
Anthropofilik : manusia ke manusia
Zoofilik : binatang ke manusia
Geofilik : tanah ke manusia
10. TINEA KAPITIS
Infeksi dermatofit pada kepala, alis dan bulu
mata
1. Infeksi Ektotrik :
a.“Gray Patch”
b. Kerion
2. Infeksi Endotrik:
- “ Black Dot “
11. .“Gray Patch”
o Gatal.
o Papul merah kecil dan melebar →
bercak pucat, bersisik.
o Rambut : abu-abu, mudah patah dan
rontok → alopecia → gray patch.
o Lampu wood (+) hijau terang.
12. Kerion
Karena M.cannis
o Reaksi peradangan berat : pembengkakkan
seperti sarang lebah → serbukan sel radang
o lampu wood (+) hijau terang
Karena T. Mentagrophytes & T. verrucosum
o Kerion celsi (+) : nyeri, rambut mudah putus,
lampu wood (-)
13. Black Dot
infeksi → rambut mudah
patah → muara folikel →
ujung rambut penuh spora.
Ujung rambut yang hitam di
folikel rambut → black dot.
Kronis → dapat sampai
dewasa. lampu wood (-)
14. TINEA KORPORIS
o kulit tidak berambut (kulit halus/glabrous skin).
o Penyebab: T. rubrum, M. canis, T. tonsurans.
o kelainan :
o lesi bulat atau lonjong,
o batas tegas terdiri atas eritema,
o Skuama dan
o vesikel dan papul di tepi.
o ditengah tampak tenang dan gatal ringan.
o 2 bentuk tersering: annular dan iris
15.
16. TINEA IMBRIKATA
o asia tenggara, pulau pasifik, amerika tengah dan
selatan
o Disebabkan oleh T. concentricum.
o Khas:
opolisiklik,
o makula papulo skuamous,
o tersusun cicin yang konsentris,
omeluas ke seluruh badan,
ostratum korneum terlepas
17.
18. TINEA KRURIS
o Gatal
o Sela paha, perinium, dan daerah perianal , gluteus dan
pubis
o Penyebabnya T. rubrum, T. mentagrophytes
o Bersifat akut atau menahun
o Efloresensi = tinea korporis,
o bilateral tapi tidak simetris & lesi berbatas tegas
19.
20. TINEA UNGUIUM
Invasi dermatofit ke lempeng kuku.
Gejala khususnya:
1. Bentuk subungual distalis – Tersering.
a. Tampak diskromia unguium→
perubahan warna kuku),
b. Onikolisis→ lepasnya lempeng kuku
dari dasar kuku
c. Hipertropia unguium → penebalan
lempeng kuku, dan subungual
hiperkeratosis/debris.
21. 2. Leuconychia mycitica/ white superficial
o kuku kaki.
o AIDS (+) → di kuku tangan
o Permukaan lempeng kuku ada bercak putih
o lunak mudah dikerok → dibuktikan adanya elemen jamur.
.
.
22. 3. Bentuk subungual proksimalis
o Pangkal kuku proksimal
o Khas : Kuku dibagian distal masih utuh sedangkan proksimal
rusak
25. Moccasin foot :terjadi pada seluruh kaki. Dari
telapak kaki, tepi sampai punggung kaki terlihat bercak
dengan skuama putih.
26. Bentuk vesikuler.
Khas: lesi vesikula, vesikulo pustula, dan
bula, jarang pada tumit dan daerah
depan.
Lesi →perluasan didaerah interdigital.
Mulai sekitar jari → meluas
ke punggung kaki/ telapak kaki.
28. TINEA BARBAE
Infeksi dermatofit di janggut wajah dan leher pada laki-laki
dewasa
3 bentuk
a. Bentuk superfisial
b. Bentuk sirsinata
b. Bentuk deep
29. Bentuk superfisial
o lesi berbentuk lingkaran dengan tepi
vesikopustul.
o Rambut kusam & rapuh → eritem, papul →
meluas ke arah luar → gambaran polisiklik
bagian tepi yang aktif.
o Biasanya gambaran ini menyerupai Tinea
korporis.
31. Bentuk deep
o Bentuk lesi eritematous → ditutupi krusta atau abses
kecil, permukaan basah oleh karena erosi
32. TINEA FAVOSA
Kelainan di kepala → bintik-bintik kecil di bawah kulit → merah
kekuningan → krusta yang berbentuk cawan (skutula) → bau busuk
seperti bau tikus “moussy odor”.
Khas:
Rambut putus-putus mudah lepas
Tidak mengkilat lagi.
Sembuh akan meninggalkan jaringan parut dan alopesia yang permanen
33.
34. TINEA INKOGNITO
o karena kortikosteroid sistemik atau topikal
o karena kelainan yang telah ada atau salah diagnosis tinea
36. DIAGNOSIS
o Anamnesis dan gejala klinis khas
o Laboratorium : kerokan kulit dengan KOH → hasil
mikroskopis atau pemeriksaan lampu wood didapatkan
fluoresensi
40. EDUKASI
1. Sesudah mandi dikeringkan dan ditaburi bedak biasa/bedak anti jamur (terutama
di daerah lipatan dan kaki)
2. Pemakaian sepatu yang nyaman, tidak tertutup (kulit, sepatu sandal)
3. Pakaian longgar dan berbahan katun
4. Kaos kaki bahan katun
5. Sering merendam pakaian dan handuk di air mendidih kurang lebih 15 menit / dry
cleaning
6. Desinfeksi sepatu
7. Hewan peliharaan yang terinfeksi jamur harus diobati juga.