2. PENDAHULUAN
Tinea, ringworm
Dermatofitosis
penyakit pada jaringan yang mengandung zat
keratin, misalnya stratum korneum pada
epidermis, rambut, dan kuku, yang disebabkan
golongan dermatofita
Dermatofitosis : tinea kapitis, tinea
facialis, tinea barbae, tinea korporis, tinea
kruris, tinea manus, tinea pedis, tinea inguium
3. insidensi dermatofitosis di Indonesia berkisar
antara 4,8% - 82,6%
golongan dermatofita dapat menyebabkan
bentuk klinis yang khas
satu jenis dermatofita dapat membentuk klinis
yang beda tergantung letak anatominya
4. Dermatofita
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Kelas : Eurotiomycetes
Ordo : Onygenales
Family : Arthrodermataceae
Genus : Trychophyton (21 spesies)
Mycrosporum (17 spesies)
Epidermophyton (2 Spesies)
6. Tabel 1. Jenis Dermatofita pada Manusia
Species Habitat alami Kejadian
Epidermophyton floccosum Humans Common
Trichophyton rubrum Humans Very Common (58%)
Trichophyton interdigitale Humans Very Common
Trichophyton tonsurans Humans Common (3%)
Trichophyton violaceum Humans Less Common
Trichophyton concentricum Humans Rare*
Trichophyton schoenleinii Humans Rare*
Trichophyton soudanense Humans Rare*
Microsporum audouinii Humans Less Common*
Microsporum ferrugineum Humans Less Common*
7. Trichophyton mentagrophytes Mice, rodents Common (27%)
Trichophyton equinum Horses Rare
Trichophyton erinacei Hedgehogs Rare*
Trichophyton verrucosum Cattle Rare (7%)
Microsporum canis Cats Common
Microsporum gypseum Soil Common
Microsporum nanum Soil/Pigs Rare
Microsporum cookei Soil Rare
Tabel 2. Jenis Dermatofita pada Hewan
Species Habitat alami Kejadian
8. Transmisi
kontak langsung dengan infected host (manusia atau
hewan)
kontak langsung atau tidak langsung dengan kulit
yang terinfeksi, rambut, sisir, atau sikat rambut, kursi
di bioskop, dan tempat tidur di hotel
agen penyebab dapat bertahan di lingkungan selama
15 bulan
peningkatan infeksi dapat disebabkan kulit yang luka,
kulit terbakar, temperatur dan kelembaban yang
berlebihan
9. Tinea Kapitis
Pada kulit kepala dan rambut
Menyerang prapubertas
Bentuk klinis tinea kapitis
a. Ectothrix invasi (grey patch ringworm):
- M. audouinii
- pada anak-anak, dimulai dengan papula merah
disekitar folikel rambut, kemudian menjadi bercak putih
dan warna rambut menjadi abu-abu, tidak mengkilat,
patah-patah dan mudah terlepas dari akarnya
- pada daerah tersebut terbentuk alopesia (kebotakan)
10. Tinea Kapitis
b. Endothrix invasi rambut (Black dot ringworm) :
- T. tonsurans, T. violaceum
- titik-titik hitam pada kulit kepala (muara folikel
rambut)
c. Favus (kerion) :
- Microsporum canis
- peradangan yang hebat disertai lesi menyerupai sarang
lebah dan akan terbentuk jaringan parut yang menetap
11. Tinea Barbae
Di sekitar muka (jenggot)
T.mentagrophytes dan T.verrucosum
Tinea Facialis
Infeksi cendawan pada daerah wajah.
Kelihatan sebagai suatu ruam berwarna merah
di sekitar muka
12. Tinea Korporis
Pada kepala, badan, dan lengan.
T. rubrum, T. mentagrophytes M. gypseum dan
M. canis.
kelainan pada kulit (efloresensi kulit) dengan
peradangan pada bagian tengah, bentuk bulat
/ polisiklis
pada penderita imunodefisiensi : tidak khas
13. Tinea Kruris
Di daerah lipat paha, genitalia dan sekitar anus
yang dapat meluas ke bokong dan perut bagian
bawah
T. rubrum, dan E. floccosum
Lesi simetris dilipat paha (dimulai dengan bercak
eritematosa dan gatal), kemudian meluas ke
skrotum, pubis, dan glutea
lesi : tepi aktif, polisiklis, ditutupi skuama dan
disertai vesikel kecil-kecil
14. Tinea Manus dan Pedis
Kulit telapak tangan dan kaki, punggung
tangan dan kaki, jari-jari tangan dan kaki,
serta daerah interdigital.
Trichophyton rubrum, T. interdigitale, T.
menthagrophytes dan Epidermophyton
floccosum.
Sering pada orang dewasa (mencuci pakaian,
bekerja di sawah, kolam dan tambak)
Diawali rasa gatal, nyeri, dan timbul
peradangan
15. Bentuk klinis tinea manus dan pedis
Bentuk intertriginosa : maserasi, deskuamasi
dan erosi, warna keputihan basah dan terjadi
fisura yang terasa nyeri. Pada kaki mulai dari
jari ke 3,4 dan 5
Bentuk vesikular akut : vesikula-vesikula dan
bula yang agak dalam dan sangat gatal di
telapak kaki bagian tengah
Bentuk mocassin foot : seluruh kaki dari
telapak, tepi sampai punggung kaki, kulit
menebal dan berskuama, serta eritema ringan
pada bagian tepi lesi.
16. Tinea Unguium
Kelainan kuku yang disebabkan oleh infeksi
dermatofita
T. mentagrophytes, T. interdigitale dan T. rubrum.
Bentuk klinis tinea unguium:
Bentuk subungual distalis : distal proksimal
bawah kuku rapuh bantal kuku
hiperkeratosis.
Leukonikia trikofita atau leukonikia mikofita:
bercak keputihan di permukaan kuku
Bentuk subungual proksimal: distal masih utuh,
sedangkan bagian proksimal rusak. Kuku kaki
lebih sering diserang dibandingkan kuku tangan
17. Identifikasi Laboratorium
Pemeriksaan Langsung (gejala klinis, lampu
Wood dan kerokan kulit + KOH 10-20%)
Pembiakan pada media agar
Pengobatan
1. Obat Topikal (harus memenuhi kriteria) :
Bersifat antifungal aktif
Dapat berpenetrasi ke dalam kulit
Bekerja aktif di dalam dan di luar sel
Mempunyai daya tahan terhadap hasil-hasil
metabolisma
Tidak menimbulkan sensibilisasi
18. 2. Obat Topikal (oles)
Prinsip : basah dengan basah, kering
dengan kering, makin akut makin lemah
bahan aktif yang digunakan
Cairan, bedak, salep, bedak kocok, krim dan
linimen (pasta)
Solusio carbol fuschin, asam benzoat, asam
salisilat, gol. allilamin, gol.benzilamin, gol.
imidazol, gol. siklopiroks, gol. tolnaftat, gol.
haloprogin.
20. KESIMPULAN
Manifestasi klinis dermatofitosis bervariasi,
sehingga sulit dibedakan dengan penyakit kulit
lain, hal ini menyebabkan diagnosis keliru dan
pengobatan selalu gagal.
Diagnosis dermatofitosis dapat ditegakkan
melalui manifestasi klinis, lampu Wood dan
identifikasi laboratorium.
Pengobatan dapat ditempuh dengan cara
topikal (oles) dan sistemik (oral)