SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
Ns. Isrofah,S.Kep., M.Kep
Program Studi Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pekalongan
 Kulit adalah salah satu jendela
mendeteksi kondisi pasien 
peribahan pada oksigenasi, sirkulasi,
krusakan jaringan dan hidrasi.
 Px rawat inap lansia  Implikasi
peningkatan trauma pada kulit saat
perawatan.
TUJUAN INSTRUKSIONAL
 Menjelaskan ciri-ciri normal kulit, rambut,
dan kuku.
 Mengidentifikasi aspek yg dikaji dalam
pengkajian kulit, rambut, dan kuku.
 Mengidentifikasi persiapan pengkajian.
 Mendemonstrasikan persiapan pengkajian
kulit, rambut, dan kuku.
 Menganalisis hasil pengkajian
REVIEW ANFIS
INTEGUMEN
 Kulit merupakan sistem tubuh yang
paling besar.
 Kulit terdiri dari 3 bagian:
1. Bagian luar (epidermis)
2. Bagian dalam (dermis)
3. Bagian dalam (subkutan)
REVIEW ANFIS INTEGUMEN CONT’
Organ tambahan yg terdapat pd kulit yaitu :
1. Rambut
2. Kuku
3. Kelanjar sebasea
4. Dua macam kelenjar keringat (ekrin dan
apokrin)
5. Kelenjar seruminosa
6. Kelenjar mammae
FUNGSI KULIT
 Melindungi jaringan di bawahnya
 Sebagai persepsi sensori
 Pengatur suhu tubuh dan tekanan darah
 Sintesis vitamin
 Sebagai tempat pengeluaran atau
sekresi keringat
PENGKAJIAN SISTEM INTEGUMEN
PENGKAJIAN KULIT DIMULAI DENGAN :
1. Mengumpulkan data riwayat kesehatan
yg meliputi informasi kulit, rambut, dan
kuku.
2. Inspeksi
3. Palpasi
9
Pemeriksaan
 Anamnesa
Riwayat Kesehatan
 Pemeriksaan fisik
peralatan:
1. Penggaris/meteran untuk mengukur luas
luka
2. flashlight/ lampu senter untuk menerangi
luka
3. kaca pembesar untuk membantu dalam
pemeriksaan luka
4. sarung tangan disposibel untuk melindungi
pemeriksa ketika malakukan pemeriksaan
luka
RIWAYAT KESEHATAN
 Pertanyaan dimulai dengan masalah
atau keluhan yg dirasakan.
Misal :
gatal-gatal ?
benjolan di kulit ?
 Pengkajian pola sehat sakit
 Pola pemeliharaan kesehatan
 Pola peran kekerabatan
PENGKAJIAN POLA SEHAT-SAKIT
Untuk Mengkaji POLA SEHAT-SAKIT
Pertanyaan Yang Diajukan Meliputi:
 Riwayat kesehatan sekarang
 Riwayat kesehatan dahulu
 Riwayat kesehatan keluarga
 Status perkembangan
RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
 Untuk menanyakan riwayat
kesehatan sekarang dan keluhan
pasien ?
Tanyakan akan adanya , demam, lesi,
kemerahan, memar dll.
Riwayat Penyakit Dahulu
Untuk informasi masalah kesehatan dahulu, dapat
diajukan pertanyaan-pertanyaan tentang :
 Masalah kesehatan yang pernah dialami,
Riwayat penyakit spt DM, MH, Hepatitis dll,,
pernapasan ?
 Riwayat alergi pasien? Alergi terhadap
Makanan, Obat, Kosmetik, dll?
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Status Kesehatan Keluarga Ditanyakan Tentang :
 Apakah ada anggota keluarga yang
menderita penyakit kulit ? Kapan mulainya ?
 Apakah ada anggota keluarga yg menderita
alergi ?
Kebiasaan pasien dan aktivitas sehari-hari
pasien, Misalnya :
 Kebersihan diri ?
 Gaya hidup klien ?
 Pekerjaan ?
 Apakah gangguan kulit dapat
mempengaruhi aktivitas sehari-hari?
 Apakah gangguan kulit mempengaruhi
peran dalam kehidupannya ?
Karakteristik Kulit Normal
 Warna : Warna Kulit bervariasi antara orang
yang satu dengan yang lain tergantung ras
(Merah muda - Hitam)
 Tekstur Kulit  Lembut Kering, normal juga
Elastis.
 Suhu : Suhu Normal Hangat  pada konsisi
tertentu bisa berubah
 Kelembaban  Akan teraba kering  dpt
meningkat jika aktivitas meningkat
 Bau : Normal Tidak Berbau
17
KULIT
Inspeksi
1. Warna Kulit
2. Vaskularisasi
3. Keringat
4. Edema
5. Injuri
6. Perlukaan/Lesi Pada Kulit
18
PALPASI
Catat :
1. Perubahan dalam Suhu / Temperatur
2. Kelembaban. Kering pada dehidrasi
3. Periksa Adanya Nyeri Tekan
4. Tekstur. Mengacu pada Halus atau kasar.
Kasar dan kering pada hipotyroid. Lembut
dan halus pada hiperthyroid
5. Turgor  Mengacu pada elastisitas kulit.
6. Adanya Lesi  Distribusi, tipe, warna
 Elastisitas kulit atau turgor menggambarkan
keadaan keseimbangan cairan tubuh . secara
sederhana dengan melakukan pemeriksaan
turgor kulit . dapat diketahui derajat
kekurangan cairan tubuh ( dehidrasi ).
cara pemeriksaan
1. Pastikan bagian ( lengan / perut ) yang akan
diperiksa terbuka
2. Pemeriksa menjepitkan ibu jari dan telunjuk
pada kulit,
3. Lepaskan jepitan dan perhatikan waktu yang
diperlukan kulit untuk kembali seperti semula
( dalam detik )
20
Cyanosis, Warna kebiruan-biruan, mungkin
terlihat di bawah kuku, bibir, dan mukosa
mulut. Terjadi karena penurunanan ikatan
oksihemoglobin, atau penurunan oksigenasi
darah. Dapat disebabkan oleh penyakit paru,
penyakit jantung, abnormalitas hemoglobin,
atau karena udara dingin.
Jaundice / Ikterik, Warna kuning atau
kehijauan. Terjadi ketika biliribin jaringan
meningkat dan dapat pertama kali terlihat di
sklera kemudian membran mukosa, dan kulit
PERUBAHAN WARNA
Pallor (Pucat), Penurunan warna kulit. Terjadi
karena penurunan aliran darah ke pembuluh
darah superfisial atau penurunan jumlah
hemoglobin dalam darah. Pucat mungkin terjadi
di muka, palpebra konjunctiva, mulut dan di
bawah kuku
Erytema, Warna kemerahan di kulit. Mungkin
terjadi secara general maupun lokal. Eritema
general disebabkan karena demam, sedangkan
eritema lokal disebabkan karena infeksi lokal
atau terbakar matahari
 Warna ungu pada kulit : mungkin adanya
beberapa pembuluh darah yang pecah
dan dapat terjadi karena masalah
sirkulasi atau kekurangan vitamin C
 Bintik merah menyerupai kupu-kupu pada
wajah  timbul di tulang (jembatan) hidung
dan pipi, sering kali menjadi tanda pertama
dari penyakit autoimun Lupus, yang
merupakan suatu gangguan yang
mengancam jiwa dan membutuhkan
pengobatan yang tepat
 Garis-garis gelap di Telapak Tangan :
Garis hitam pada telapak tangan atau
pendalaman pigmen dalam lipatan
telapak tangan dapat mengindikasikan
adanya insufisiensi adrenal, sebuah
gangguan endokrin, yang dikenal juga
sebagai penyakit Addison
VARIASI PERUBAHAN WARNA KULIT
PALPASI
KULIT RAMBUT KUKU
 Adanya benjolan
 Tekstur kulit
 Adanya nyeri
tekan
 Palpasi secara
akurat dengan
menggunakan
metode EPUAP
 Mobilitas atau
turgor
 Tekstur
 Kerontokan
Nyeri tekan
Aku anak siapa ya??????
Panu, Oleskan saja………..
 Lesi adalah istilah medis untuk merujuk
pada keadaan jaringan yang abnormal
pada tubuh. Hal ini dapat terjadi karena
proses beberapa penyakit seperti trauma
fisik, kimiawi, dan elektris; infeksi dll.
TIPE-TIPE LESI
LESI KETERANGAN
Makula Perubahan warna kulit, tidak teraba dengan batas jelas, kurangh
dari 1 cm
Papula Menonjol, batas jelas. Elevasi kulit yang padat. Kurang dari 0,5 cm.
Nodula Tonjolan padat berbatas tegas, lebih besar daripada papula 0,5-2
cm.
Tumor Tonjolan padat seperti nodula, lebih besar ukurannya.
Vesikula Papula dengan cairan serosa di dalamnya.
Pustula Papula dengan cairan pus di dalamnya
1. LESI PRIMER
30
(Bintik-bintik)
(kutil)
(Lepuh)
rasa gatal dgn bintik-bintik merah dan bengkak
/ bisul
MAKULA………..
BIKIN GAK PEDE NICH
VESIKULA PUSTULA
CONDILOMA (JENGGER AYAM)
JENIS LESI: VESIKULA
JARANG CUCI MUKA
SICH……
JERAWATANKAN….
PAPULA……
SIAPA YANG BISA
MENGHITUNG?????
?
TIPE-TIPE LESI CONT’
2. LESI SEKUNDER
LESI KETERANGAN
EROSI Kehilangan epidermis superfisial, menyisakan area
yang lembab yang tidak mengeluarkan darah. Misalnya:
permukaan kulit setelah pecahnya vesikel
ULKUS Kehilangan permukaan yang lebih dalam yang dapat
berdarah atau meninggalkan jaringan parut. Misalnya
kankre sifilitis, ulkus karena insufisiensi venosa
FISURA Pecahnya kulit membentuk garis lurus.
EROSI FISURA
ULKUS
BENDA-BENDA PADA PERMUKAAN KULIT
JENIS KETERANGAN
Keropeng Residu serum, nanah, atau darah yang
mengering. Misalnya scabies
Skale Kulit tipis dari epidermis yang mengalami
eksfoliasi. Misalnya kulit kering, ketombe.
SCABIES
Bula yang pecah, mengering akan
menimbulkan keropeng
Klasifikasi luka akibat tirah baring
(Pressure Ulcers) menurut EPUAP
Tingkat Gambaran
Tingkat 1 Eritema yang warnanya tidak berubah menjadi pucat
bila ditekan dengan jari pada kulit yang masih utuh
Tingkat 2 Lapisan kulit sebagian hilang yang meliputi epidermis,
dermis, atau keduanya
Tingkat 3 Seluruh lapisan kulit hilang yang melibatkan rusaknya
atau nekrosis jaringan subkutan yang mungkin meluas
ke jaringan di bawahnya, tetapi tidak merusak seluruh
fasia
Tingkat 4 Seluruh kulit hilang dengan kerusakan yang berat,
nekrosis jaringan atau rusaknya otot, tulang, atau
struktur penyokong.
40
RAMBUT
 Inspeksi dan palpasi : catat distribusi,
kualitas, kuantitas
 Distribusi: normal : kulit kepala, muka bagian
bawah, hidung, leher, aksila, dada anterior,
punggung, bahu, lengan, kaki, gluteal, area
pubis.
 Kuantitas:
Hirsutisme: perningkatan pertumbuhan rambut.
Alopesia : rambut rontok, botak
41
 Kuantitas
 texture: kasar, halus, lurus, keriting, sangat
kusut, kuat, berkilauan, mudah rontok.
 Warna. Bervariasi mulai dari putih
bercahaya sampai hitam. Perubahan warna
dipengaruhi oleh usia, nutrisi, penyakit, dll
42
KUKU
INSPEKSI dan PALPASI
 Bentuk. Anonyhia : tidak mempunyai kuku
sama sekali
 Kelengkungan. Normal : datar atau sedikit
lengkung. Clubbing ?
 Adhesi. Normal : kuat tidak mudah dicabut.
 Permukaan kuku. Normal : lembut dan datar
 Warna. Normal : pink
 Pemeriksaan CRT (Capilarry Refill Time)
 Ketebalan
BERBAGAI KONDISI KUKU
KONDISI
KUKU
KETERANGAN
Kuku normal Sudut normal 1600
Clubbing finger Falang dorsal membulat & menggembung, kecembungan dari lempeng
kuku meningkat. Sudut kuku meningkat 1800. misal pda penyakit
jantung, paru
Paronikia Inflamasi dari lipatan kuku proksimal dan lateral, dapat akut atau
kronis. Lipatan berwarna merah, bengkak, mungkin nyeri tekan
Onikolisis Pelepasan lempeng kuku yang tidak terasa sakit dari bantalan kuku,
dimulai dari distal. Banyak penyebabnya.
Kuku terry’s Keputihan dengan pita distal kemerahan atau coklat. Terlihat pada
penuaan dan beberapa penyakit kronis
Pitting Cekungan kecil pada lempeng-lempeng kuku
leukonisia Bercak putih yang disebabkan oleh trauma. Tumbuh ke luar
bersamaan dengan pertumbuhan kuku
paronkia
Inflamasi dari lipatan kuku proksimal dan
lateral, dapat akut atau kronis. Lipatan
berwarna merah, bengkak, mungkin nyeri
tekan
Onikolisis
Terry’s nail
Keputihan dengan pita distal
kemerahan atau coklat. Terlihat
pada penuaan dan beberapa
penyakit kronis
Clubbing fingers
Falang dorsal membulat & menggembung, kecembungan dari
lempeng kuku meningkat. Sudut kuku meningkat 180. misal pd
penyakit jantung, paru
Pitting
Biasa terjadi pada kondisi psoriasis
alopesia
Jangan malas cuci rambut!!!!!!!!!!!
pengkajian-fisik-sistem-integumen pada manusiappt

More Related Content

Similar to pengkajian-fisik-sistem-integumen pada manusiappt

Similar to pengkajian-fisik-sistem-integumen pada manusiappt (20)

Tugas pp tik
Tugas pp tikTugas pp tik
Tugas pp tik
 
Tugas pp tik
Tugas pp tikTugas pp tik
Tugas pp tik
 
Tugas pp tik
Tugas pp tikTugas pp tik
Tugas pp tik
 
alat indera manusia
alat indera manusiaalat indera manusia
alat indera manusia
 
Pp.....anfis dan pengkajian umum
Pp.....anfis dan pengkajian umumPp.....anfis dan pengkajian umum
Pp.....anfis dan pengkajian umum
 
Dermatitis
Dermatitis Dermatitis
Dermatitis
 
Referat skleroderma
Referat sklerodermaReferat skleroderma
Referat skleroderma
 
I. bab v kulit
I. bab v kulitI. bab v kulit
I. bab v kulit
 
ppt-dev-ptiriasis-rosea (1).ppt
ppt-dev-ptiriasis-rosea (1).pptppt-dev-ptiriasis-rosea (1).ppt
ppt-dev-ptiriasis-rosea (1).ppt
 
Modul 1 kelompok 1 2014
Modul 1 kelompok 1 2014Modul 1 kelompok 1 2014
Modul 1 kelompok 1 2014
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
KMB AKPER PEMKAB MUNA
KMB AKPER PEMKAB MUNA KMB AKPER PEMKAB MUNA
KMB AKPER PEMKAB MUNA
 
Bio
BioBio
Bio
 
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau.pptx
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau.pptxPresentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau.pptx
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau.pptx
 
laporan-kasus-alopesia-areataa-pptx.pptx
laporan-kasus-alopesia-areataa-pptx.pptxlaporan-kasus-alopesia-areataa-pptx.pptx
laporan-kasus-alopesia-areataa-pptx.pptx
 
Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroikDermatitis seboroik
Dermatitis seboroik
 
kulit ss
kulit sskulit ss
kulit ss
 
anatomi_dan_fisiologi_kulit_ppt.ppt
anatomi_dan_fisiologi_kulit_ppt.pptanatomi_dan_fisiologi_kulit_ppt.ppt
anatomi_dan_fisiologi_kulit_ppt.ppt
 
Dk pemicu 4
Dk  pemicu 4Dk  pemicu 4
Dk pemicu 4
 
Askep pada klien dengan gangguan sistem integumen penyakit allopesia adrogene...
Askep pada klien dengan gangguan sistem integumen penyakit allopesia adrogene...Askep pada klien dengan gangguan sistem integumen penyakit allopesia adrogene...
Askep pada klien dengan gangguan sistem integumen penyakit allopesia adrogene...
 

Recently uploaded

Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 

Recently uploaded (20)

Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 

pengkajian-fisik-sistem-integumen pada manusiappt

  • 1. Ns. Isrofah,S.Kep., M.Kep Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan
  • 2.  Kulit adalah salah satu jendela mendeteksi kondisi pasien  peribahan pada oksigenasi, sirkulasi, krusakan jaringan dan hidrasi.  Px rawat inap lansia  Implikasi peningkatan trauma pada kulit saat perawatan.
  • 3. TUJUAN INSTRUKSIONAL  Menjelaskan ciri-ciri normal kulit, rambut, dan kuku.  Mengidentifikasi aspek yg dikaji dalam pengkajian kulit, rambut, dan kuku.  Mengidentifikasi persiapan pengkajian.  Mendemonstrasikan persiapan pengkajian kulit, rambut, dan kuku.  Menganalisis hasil pengkajian
  • 4. REVIEW ANFIS INTEGUMEN  Kulit merupakan sistem tubuh yang paling besar.  Kulit terdiri dari 3 bagian: 1. Bagian luar (epidermis) 2. Bagian dalam (dermis) 3. Bagian dalam (subkutan)
  • 5.
  • 6. REVIEW ANFIS INTEGUMEN CONT’ Organ tambahan yg terdapat pd kulit yaitu : 1. Rambut 2. Kuku 3. Kelanjar sebasea 4. Dua macam kelenjar keringat (ekrin dan apokrin) 5. Kelenjar seruminosa 6. Kelenjar mammae
  • 7. FUNGSI KULIT  Melindungi jaringan di bawahnya  Sebagai persepsi sensori  Pengatur suhu tubuh dan tekanan darah  Sintesis vitamin  Sebagai tempat pengeluaran atau sekresi keringat
  • 8. PENGKAJIAN SISTEM INTEGUMEN PENGKAJIAN KULIT DIMULAI DENGAN : 1. Mengumpulkan data riwayat kesehatan yg meliputi informasi kulit, rambut, dan kuku. 2. Inspeksi 3. Palpasi
  • 9. 9 Pemeriksaan  Anamnesa Riwayat Kesehatan  Pemeriksaan fisik peralatan: 1. Penggaris/meteran untuk mengukur luas luka 2. flashlight/ lampu senter untuk menerangi luka 3. kaca pembesar untuk membantu dalam pemeriksaan luka 4. sarung tangan disposibel untuk melindungi pemeriksa ketika malakukan pemeriksaan luka
  • 10. RIWAYAT KESEHATAN  Pertanyaan dimulai dengan masalah atau keluhan yg dirasakan. Misal : gatal-gatal ? benjolan di kulit ?  Pengkajian pola sehat sakit  Pola pemeliharaan kesehatan  Pola peran kekerabatan
  • 11. PENGKAJIAN POLA SEHAT-SAKIT Untuk Mengkaji POLA SEHAT-SAKIT Pertanyaan Yang Diajukan Meliputi:  Riwayat kesehatan sekarang  Riwayat kesehatan dahulu  Riwayat kesehatan keluarga  Status perkembangan
  • 12. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG  Untuk menanyakan riwayat kesehatan sekarang dan keluhan pasien ? Tanyakan akan adanya , demam, lesi, kemerahan, memar dll.
  • 13. Riwayat Penyakit Dahulu Untuk informasi masalah kesehatan dahulu, dapat diajukan pertanyaan-pertanyaan tentang :  Masalah kesehatan yang pernah dialami, Riwayat penyakit spt DM, MH, Hepatitis dll,, pernapasan ?  Riwayat alergi pasien? Alergi terhadap Makanan, Obat, Kosmetik, dll?
  • 14. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA Status Kesehatan Keluarga Ditanyakan Tentang :  Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit kulit ? Kapan mulainya ?  Apakah ada anggota keluarga yg menderita alergi ?
  • 15. Kebiasaan pasien dan aktivitas sehari-hari pasien, Misalnya :  Kebersihan diri ?  Gaya hidup klien ?  Pekerjaan ?  Apakah gangguan kulit dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari?  Apakah gangguan kulit mempengaruhi peran dalam kehidupannya ?
  • 16. Karakteristik Kulit Normal  Warna : Warna Kulit bervariasi antara orang yang satu dengan yang lain tergantung ras (Merah muda - Hitam)  Tekstur Kulit  Lembut Kering, normal juga Elastis.  Suhu : Suhu Normal Hangat  pada konsisi tertentu bisa berubah  Kelembaban  Akan teraba kering  dpt meningkat jika aktivitas meningkat  Bau : Normal Tidak Berbau
  • 17. 17 KULIT Inspeksi 1. Warna Kulit 2. Vaskularisasi 3. Keringat 4. Edema 5. Injuri 6. Perlukaan/Lesi Pada Kulit
  • 18. 18 PALPASI Catat : 1. Perubahan dalam Suhu / Temperatur 2. Kelembaban. Kering pada dehidrasi 3. Periksa Adanya Nyeri Tekan 4. Tekstur. Mengacu pada Halus atau kasar. Kasar dan kering pada hipotyroid. Lembut dan halus pada hiperthyroid 5. Turgor  Mengacu pada elastisitas kulit. 6. Adanya Lesi  Distribusi, tipe, warna
  • 19.  Elastisitas kulit atau turgor menggambarkan keadaan keseimbangan cairan tubuh . secara sederhana dengan melakukan pemeriksaan turgor kulit . dapat diketahui derajat kekurangan cairan tubuh ( dehidrasi ). cara pemeriksaan 1. Pastikan bagian ( lengan / perut ) yang akan diperiksa terbuka 2. Pemeriksa menjepitkan ibu jari dan telunjuk pada kulit, 3. Lepaskan jepitan dan perhatikan waktu yang diperlukan kulit untuk kembali seperti semula ( dalam detik )
  • 20. 20 Cyanosis, Warna kebiruan-biruan, mungkin terlihat di bawah kuku, bibir, dan mukosa mulut. Terjadi karena penurunanan ikatan oksihemoglobin, atau penurunan oksigenasi darah. Dapat disebabkan oleh penyakit paru, penyakit jantung, abnormalitas hemoglobin, atau karena udara dingin. Jaundice / Ikterik, Warna kuning atau kehijauan. Terjadi ketika biliribin jaringan meningkat dan dapat pertama kali terlihat di sklera kemudian membran mukosa, dan kulit PERUBAHAN WARNA
  • 21. Pallor (Pucat), Penurunan warna kulit. Terjadi karena penurunan aliran darah ke pembuluh darah superfisial atau penurunan jumlah hemoglobin dalam darah. Pucat mungkin terjadi di muka, palpebra konjunctiva, mulut dan di bawah kuku Erytema, Warna kemerahan di kulit. Mungkin terjadi secara general maupun lokal. Eritema general disebabkan karena demam, sedangkan eritema lokal disebabkan karena infeksi lokal atau terbakar matahari
  • 22.  Warna ungu pada kulit : mungkin adanya beberapa pembuluh darah yang pecah dan dapat terjadi karena masalah sirkulasi atau kekurangan vitamin C  Bintik merah menyerupai kupu-kupu pada wajah  timbul di tulang (jembatan) hidung dan pipi, sering kali menjadi tanda pertama dari penyakit autoimun Lupus, yang merupakan suatu gangguan yang mengancam jiwa dan membutuhkan pengobatan yang tepat
  • 23.  Garis-garis gelap di Telapak Tangan : Garis hitam pada telapak tangan atau pendalaman pigmen dalam lipatan telapak tangan dapat mengindikasikan adanya insufisiensi adrenal, sebuah gangguan endokrin, yang dikenal juga sebagai penyakit Addison
  • 25. PALPASI KULIT RAMBUT KUKU  Adanya benjolan  Tekstur kulit  Adanya nyeri tekan  Palpasi secara akurat dengan menggunakan metode EPUAP  Mobilitas atau turgor  Tekstur  Kerontokan Nyeri tekan
  • 26. Aku anak siapa ya??????
  • 28.  Lesi adalah istilah medis untuk merujuk pada keadaan jaringan yang abnormal pada tubuh. Hal ini dapat terjadi karena proses beberapa penyakit seperti trauma fisik, kimiawi, dan elektris; infeksi dll.
  • 29. TIPE-TIPE LESI LESI KETERANGAN Makula Perubahan warna kulit, tidak teraba dengan batas jelas, kurangh dari 1 cm Papula Menonjol, batas jelas. Elevasi kulit yang padat. Kurang dari 0,5 cm. Nodula Tonjolan padat berbatas tegas, lebih besar daripada papula 0,5-2 cm. Tumor Tonjolan padat seperti nodula, lebih besar ukurannya. Vesikula Papula dengan cairan serosa di dalamnya. Pustula Papula dengan cairan pus di dalamnya 1. LESI PRIMER
  • 30. 30 (Bintik-bintik) (kutil) (Lepuh) rasa gatal dgn bintik-bintik merah dan bengkak / bisul
  • 35. TIPE-TIPE LESI CONT’ 2. LESI SEKUNDER LESI KETERANGAN EROSI Kehilangan epidermis superfisial, menyisakan area yang lembab yang tidak mengeluarkan darah. Misalnya: permukaan kulit setelah pecahnya vesikel ULKUS Kehilangan permukaan yang lebih dalam yang dapat berdarah atau meninggalkan jaringan parut. Misalnya kankre sifilitis, ulkus karena insufisiensi venosa FISURA Pecahnya kulit membentuk garis lurus.
  • 37. BENDA-BENDA PADA PERMUKAAN KULIT JENIS KETERANGAN Keropeng Residu serum, nanah, atau darah yang mengering. Misalnya scabies Skale Kulit tipis dari epidermis yang mengalami eksfoliasi. Misalnya kulit kering, ketombe.
  • 38. SCABIES Bula yang pecah, mengering akan menimbulkan keropeng
  • 39. Klasifikasi luka akibat tirah baring (Pressure Ulcers) menurut EPUAP Tingkat Gambaran Tingkat 1 Eritema yang warnanya tidak berubah menjadi pucat bila ditekan dengan jari pada kulit yang masih utuh Tingkat 2 Lapisan kulit sebagian hilang yang meliputi epidermis, dermis, atau keduanya Tingkat 3 Seluruh lapisan kulit hilang yang melibatkan rusaknya atau nekrosis jaringan subkutan yang mungkin meluas ke jaringan di bawahnya, tetapi tidak merusak seluruh fasia Tingkat 4 Seluruh kulit hilang dengan kerusakan yang berat, nekrosis jaringan atau rusaknya otot, tulang, atau struktur penyokong.
  • 40. 40 RAMBUT  Inspeksi dan palpasi : catat distribusi, kualitas, kuantitas  Distribusi: normal : kulit kepala, muka bagian bawah, hidung, leher, aksila, dada anterior, punggung, bahu, lengan, kaki, gluteal, area pubis.  Kuantitas: Hirsutisme: perningkatan pertumbuhan rambut. Alopesia : rambut rontok, botak
  • 41. 41  Kuantitas  texture: kasar, halus, lurus, keriting, sangat kusut, kuat, berkilauan, mudah rontok.  Warna. Bervariasi mulai dari putih bercahaya sampai hitam. Perubahan warna dipengaruhi oleh usia, nutrisi, penyakit, dll
  • 42. 42 KUKU INSPEKSI dan PALPASI  Bentuk. Anonyhia : tidak mempunyai kuku sama sekali  Kelengkungan. Normal : datar atau sedikit lengkung. Clubbing ?  Adhesi. Normal : kuat tidak mudah dicabut.  Permukaan kuku. Normal : lembut dan datar  Warna. Normal : pink  Pemeriksaan CRT (Capilarry Refill Time)  Ketebalan
  • 43. BERBAGAI KONDISI KUKU KONDISI KUKU KETERANGAN Kuku normal Sudut normal 1600 Clubbing finger Falang dorsal membulat & menggembung, kecembungan dari lempeng kuku meningkat. Sudut kuku meningkat 1800. misal pda penyakit jantung, paru Paronikia Inflamasi dari lipatan kuku proksimal dan lateral, dapat akut atau kronis. Lipatan berwarna merah, bengkak, mungkin nyeri tekan Onikolisis Pelepasan lempeng kuku yang tidak terasa sakit dari bantalan kuku, dimulai dari distal. Banyak penyebabnya. Kuku terry’s Keputihan dengan pita distal kemerahan atau coklat. Terlihat pada penuaan dan beberapa penyakit kronis Pitting Cekungan kecil pada lempeng-lempeng kuku leukonisia Bercak putih yang disebabkan oleh trauma. Tumbuh ke luar bersamaan dengan pertumbuhan kuku
  • 44. paronkia Inflamasi dari lipatan kuku proksimal dan lateral, dapat akut atau kronis. Lipatan berwarna merah, bengkak, mungkin nyeri tekan
  • 46. Terry’s nail Keputihan dengan pita distal kemerahan atau coklat. Terlihat pada penuaan dan beberapa penyakit kronis
  • 47. Clubbing fingers Falang dorsal membulat & menggembung, kecembungan dari lempeng kuku meningkat. Sudut kuku meningkat 180. misal pd penyakit jantung, paru
  • 48. Pitting Biasa terjadi pada kondisi psoriasis
  • 49. alopesia Jangan malas cuci rambut!!!!!!!!!!!