2. Definisi
Mikosis ialah penyakit yang disebabkan oleh
jamur
Klasifikasi
1. Mikosis Superfisial
* Dermatofitosis
* Non Dermatofitosis
2. Mikosis Profunda
3. Mikosis Superfisial
• Dermatofitosis
Definisi :
penyakit pada jaringan yang mengandung zat
tanduk misalnya stratum korneum pada
epidermis, rambut dan kuku yang disebabkan
golongan jamur Dermatofita
7. Tinea kapitis
• Definisi
Tinea kapitis adalah infeksi jamur pada kulit
kepala , rambut , alis mata dan bulu mata
yang disebabkan oleh Dermatofita spesies
Microsporum dan Tricophyton.
8. Sinonim
• Ring worm of the scalp
• Trichophytosis capitis
• Microsporum capitis
• Tinea tonsurans
• Herpes tonsurans
9. Epidemiologi
• Tersebar di seluruh dunia
• Terutama pada anak – anak pada usia 1 –
14 tahun ( pria sebanding dengan wanita )
• Jarang pada dewasa ( pria lebih banyak
daripada wanita )
12. Gambaran Klinis
• Ada 3 bentuk
– Grey patch ring worm
• Lesi papula eritema di sekitar batang rambut ->
melebar -> bercak – bercak yang mencuat dan
bersisik
• Rambut menjadi abu – abu dan tidak berkilat ->
mudah patah -> alopecia setempat
• Gatal
• Lampu wood -> warna hijau
13. Gambaran Klinis
• Black dot ring worm
– Peradangan dimulai dari folikel rambut dan
rambut
– Lesi multiple dan tersebar di kulit kepala
– Alopecia difus
14. Gambaran Klinis
• Kerion
– Peradangan akut -> kulit kepala dan jaringan
lebih dalam
– Pembesaran kelenjar getah bening regional
– Perabaan -> pembengkakan dan sakit, pus
keluar dari folikel
– Rambut rontok -> alopecia permanen
29. Tinea kruris
• Adalah Dermatofitosis pada lipat paha,
daerah perineum dan sekitar anus
30. Gambaran Klinis
• Lesi : letak bilateral
• Ruam :
– Makula / plak eritema batas tegas, pinggir
aktif
– Tepi lesi: papul – papul merah atau vesikel
– Bentuk kronis : lesi makula, hiperpigmentasi
dan skuama
– Rasa panas dan gatal
36. Tinea unguium
• Tinea unguium adalah infeksi lempeng
kuku oleh jamur Dermatofita
• Gambaran klinis :
– T. U Subungual Distalis
– T. U Proximalis
– T. U Leukonikia Trikofita
37. Kuku :
• menjadi rusak dan rapuh
• warna suram
• permukaan menebal
43. Penatalaksanaan
3.Itrakonazole
Dosis denyut (pulse dose therapy) :
400 mg / hari selama 1 minggu kemudian 3
minggu bebas obat -> selanjutnya pada
minggu ke 5 diobati lagi
Jari tangan : 2 siklus
Jari kaki : 3 siklus
44. Penatalaksanaan
• Topikal
– Solutio Tiokonazole 2 %
– Pasta Urea Bifonazole
– Siklopiroksolamine 5 % -> nail paint
– Amorolfine nail laquer 5%
45. Tinea Manum
• Biasanya Unilateral
• Ruam : - Eritematosa
- Skuama
- Pinggir batas tegas
• Lokasi : Punggung tangan
46.
47. Tinea Pedis
• Sinonim : Athlete’s foot , kutu air
• Bisa mengenai : - Sela jari kaki
- Telapak kaki
- Punggung kaki
• Biasanya unilateral
48. Secara klinis terdiri dari :
• Bentuk interdigitalis
Ruam : Maserasi kulit putih & rapuh
Lokasi : - Sela jari 3 & 4
- Sela jari 4 & 5
• Moccasin foot
Ruam : - Kulit menebal
- Skuama
- Eritema
- Papul & Vesikel
Lokasi : Telapak kaki, tepi & punggung kaki
49. • Bentuk Subakut
Ruam : Vesikel, pustula bula
Lokasi : - Sela jari
- Telapak kaki
- Punggung kaki
51. Non Dermatofitosis
• Infeksi kulit oleh ragi / yeast like
• Penyakit – penyakit yang termasuk
golongan ini antara lain :
– Pitiriasis versicolor
– Piedra
– Tinea nigra palmaris
– Otomikosis
– Keratomikosis
– Kandidiasis
52. Pitiriasis versicolor
• Merupakan penyakit infeksi jamur
superficial kronis pada kulit yang
disebabkan oleh Mallasezia furfur atau
Pityrosporum orbiculare / P. Ovale
• Sinonim: Tinea versicolor, liver spot,
Tinea flava
54. Gambaran Klinis
• Predileksi : wajah, badan, leher, anggota
gerak
• Lesi :
•Warna bervariasi putih , coklat ,
kekuningan , abu – abu dan merah
tembaga
60. Penatalaksanaan
• Sistemik
1. Itrakonazole dengan dosis
• 100 mg / hari : 2 minggu
• 200 mg / hari : 5 hari
2. Ketokonazole dengan dosis
• 200 mg / hari : 10 hari
• 400 mg dosis tunggal
61. Kandidosis
• Definisi : Kandidosis adalah penyakit
jamur yang bersifat akut atau subakut
disebabkan oleh spesies Candida biasanya
oleh Candida albicans dan dapat mengenai
kulit , kuku, vagina, kadang – kadang
dapat menimbulkan septikemia,
endokarditis atau meningitis
63. Patogenesis
• Faktor Eksogen
– Iklim, kebersihan, kontak penderita
• Faktor Endogen
– Kehamilan, DM, umur , daya tahan turun
64. Kandidosis Selaput Lendir
A. Thrush / stomatitis
– Pada bayi (terutama
– Gambaran klinis
• Sakit dan panas di mulut
• Mulut bau asam
• Lesi berupa selaput ( pseudomembran ) putih
coklat kelabu, bila selaput diangkat -> ulkus
dangkal ->mudah berdarah
65. B. Perleche
– Lesi bentuk fisura pada sudut mulut - >
maserasi, erosi, basah, dari dasar eritematosa
– Faktor predisposisi : defisiensi riboflavin
66. C. Vulvo vaginitis
– Flour albus ->mukopurulen->bau asam
– Perasaan gatal vagina
– Biasa pada :
•DM
•Wanita hamil
69. Kandidosis kutis
A.Kandidosis intertriginosa
– Lesi berupa bercak berbatas tegas , bersisik,
basah, eritematosus dan dikelilingi satelit
lesion berupa vesikel , pustul kecil atau
bula pecah erosif
70. Lokasi Lesi :
•Lipatan kulit ketiak
•Lipatan paha
•Intergluteal
•Lipatan payudara
•Antara jari tangan atau kaki
•Glans penis
•umbilikus
77. Mikosis Profunda
• Pengertian Mikosis Profunda (dalam)
adalah : Mikosis sub kutan yang disertai
komplikasi ataupun perjalanannya ke
sistemik ( TD, TR, TU, susunan
kardiovaskular, SSP, otot dan tulang )
78. Penyakit yang termasuk dalam
golongan ini a.l :
• Aktinomikosis
• Fikomikosis
• Sporotrikosis
• Kromoblastomikosis
• Kandidosis
• Histoplasmosis, dll
79. Sporotrichosis
• Sporotrichosis adalah infeksi jamur kronis
disebabkan oleh Sporothrix schenkii
dengan karakteristik lesi berupa nodul
pada kutan atau sub kutan dan pembuluh
limfe , bisa mengalami supurasi, ulserasi
dan eksudasi
82. Gambaran klinis
• Lesi
• Dimulai dari nodul atau papel subkutan ->nekrosis
sentral -> ulkus granulamatous
• Pembuluh limf teraba keras seperti tali dan terlihat
ulkus – ulkus yang granulomatos mengikuti
jalannya pembuluh limfe
• Lokalisasi
– Pada bagian tubuh yang terbuka terutama
ekstremitas
86. Penatalaksanaan
1. Kalium jodida jenuh
– Dosis awal : 3x5 tetes / hari -> dinaikkan 5
tetes/hari sampai tercapai dosis toleransi
– Dosis toleransi : 3x30 – 40 tetes / hari
– Lama pemberian 4 – 6 minggu
– Dosis anak : 3x3 tetes / hari -> dinaikan 2
tetes -> 2 minggu
87. Penatalaksanaan
2. Golongan Azol dan Non-Azol
– Terbinafin (Non-Azol)
• Dosis : 2 x 250 mg/ hari -> 6 minggu
– Itrakonazole
• Dosis : 100 – 200 mg / hari 6 bulan
– Ketokonazole
• Dosis : 100 mg / hari -> 2 – 3 bulan
88.
89. Khromomycosis
• Kromomycosis adalah infeksi jamur kronis
pada kulit dan sub kutan, yang berbentuk
nodul verukosa disebabkan oleh jamur
golongan dematiaceae
90. Sinonim = kromoblastomikosis,
Dermatitis verukosa
• Insiden
– Dewasa usia 30 – 50 tahun
– Pria > wanita
– Berhubungan dengan pekerjaan -> misalnya
petani dan pencari kayu di hutan
91. Patogenesis
1. Spora masuk ke kulit melalui trauma ->
tertusuk duri atau tergores
2. Inhalasi ( teori baru )
92. Gambaran klinis
• Ada 2 bentuk
– Kromomikosis kutan
– Sistemik
Lesi awal bentuk papul kecil yang gatal -> plakat
dengan tepi tinggi , batas irregular atau sebagai
nodul dengan permukaan kasar dan verukosa setelah
beberapa tahun atau bulan timbul lesi baru -> fusi ->
nodul kasar ; verukosa seperti kembang kol ->
fibrosis ekstensif -> penghambatan aliran limfe ->
elefantiasis
94. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan mikologik
– Sediaan langsung -> KOH 10% -> spora dan
kadang hypa
– Kultur -> agar saboraud -> koloni mould,
berambut seperti beludru , warna coklat gelap
sampai hitam
95. Pemeriksaan Penunjang
2. Pemeriksaan histopatologik
– Dijumpai hiperplasia epidermis
– Pada dermis terdapat infiltrat ekstensif
dengan jaringan granulomatosa polimorfik
berisi banyak sel raksasa berinti banyak dan
abses kecil - kecil
99. Fikomikosis subkutis
• Fikomikosis subkutis adalah infeksi jamur
yang memberi gejala radang kronis
dengan granuloma di bawah kulit yang
teraba keras, kenyal dengan batas tegas