SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Infeksi Jamur
dr Hendrik
PPDS KKLP FK UPH
DERMATOMIKOSIS
• Mikosis superfisial : infeksi jamur yang mengenai jaringan mati pada kulit, kuku, dan rambut
• Pada mikosis superfisial (non dermatofitosis) tidak terjadi reaksi inflamasi atau terjadi inflamasi
ringan, yakni pada :
 pitiriasis versikolor (panu)
 folikulitis Malassezia ( papul dan pustul folikular, yang biasanya gatal dan terutama berlokasi di
batang tubuh, leher, dan lengan bagian atas. Kelainan ini sering salah didiagnosis sebagai akne
vulgaris)
 piedra (infeksi jamur pada helai rambut, ditandai dengan benjolan (nodul) sepanjang rambut.)
dan tinea nigra ( infeksi jamur supefisial yang asimptomatik pada stratum korneum, biasanya
pada telapak tangan, walaupun telapak kaki dan permukaan kulit lain dapat terkena. Kelainan
kulit berupa makula coklat sampai hitam)
DERMATOFITOSIS
Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan yang
mengandung zat tanduk, misalnya stratum korneum
pada epidermis, rambut, dan kuku, yang disebabkan
golongan jamur dermatofita.
Jamur ini dapat menginvasi seluruh lapisan stratum
korneum dan menghasilkan gejala melalui aktivasi
respons imun pejamu.
Penyebab:
• Jamur penyebabnya ada 3 genus yaitu Trichophyton,
Microsporum dan Epidermophyton
• Spesies dari genus Trichophyton yg mrpk penyebb
dermatofitosis yaitu T. rubrum, T. mentagrophytes,
T.concentricum, T.tonsurans, T.violaceum, T.schoen-
leini, T. ferrugineum dan T. verrucosum sedangkan
spesies dari genus Microsporum antara lain adalah M.
canis, M. gypseum, dan M. audouini. Spesies dari
genus Epidermophyton yang merupakan penyebab
penyakit hanya 1 (satu) yaitu E. floccosum.
• 6 (enam) spesies yang merupakan penyebab utama
penyakit jamur di Indonesia adalah T. rubrum, T.
mentagrophytes, T. concentricum, M. canis, M. gyp-
seum dan E. floccosum
Morfologi :
• Jamur golongan dermatofita membentuk koloni filamen
pada biakan agar Sabouraud, tetapi masing-masing
mempunyai sifat koloni, hifa dan spora yang berbeda-
beda.
• Hifa T. rubrum halus, membentuk banyak mikro-
konidia yang kecil, berdinding tipis, berbentuk lonjong,
terletak pada konidiofora yang pendek, tersusun satu
per satu pada sisi hifa (“en thyrse”) atau berkelompok
(“en grape”). Makrokonidia ber-bentuk pensil dan
terdiri atas beberapa sel.
• Mikrokonidia T. mentagrophytes berbtk bulat dan
membtk banyak hifa spiral, makrokonidia juga berbtk
pensil
• M. canis membtk makrokonidia berbtk kumparan yg
berujung runcing, tda 6 sel atau lbh, berdinding
tebal, sedangkan mikrokonidianya tidak khas
• Makrokonidia M. gypseum berbtk kumparan tda 4 – 6
sel, dindingnya lebih tipis, mikrokonidia juga tidak
khas
• E. floccosum btk hifa lebar, makrokonidia berbtk gada,
berddg tebal, tda 2-4 sel; bbrp makrokonidia tersusun
pada satu konidiofora, biasanya tidak ditemukan
mikrokonidia
Patologi dan Klinik
• Genus Trichophyton dan Microporum menyebbkan
kelainan pd kulit, rambut dan kuku
• Genus Epidermophyton menyebabkan kelainan pada
kulit dan kuku
• Masing-2 spesies jamur tsb memp afinitas thd hospes
tertentu, shg dibedakan atas jamur zoofilik yg
terutama menghinggapi bin. ttp kadang dapat
menginfeksi manusia (misalnya M. canis pada kucing
dan anjing, T. verrucosum pd ternak); jamur antro-
pofilik tu menghinggapi man. (misalnya M. audouini
dan T. rubrum) serta jamur geofilik yg hidup di tanah
• Bl peny. jamur pd man. disbbkan oleh jamur zoofilik
dan geofilik mk biasanya akan menimbulkan gej. yg
akut, dgn perdgan, ttp mdh disembuhkan namun bl
disbbk oleh jamur antropofilik mk kel.nya tenang tanpa
perdgan, kronik, ttp lbh sulit disembuhkan
• Dermatofita sbk peny. Tinea capitis, Tinea corporis,
Tinea cruris, Tinea pedis, Tinea barbae, Tinea
unguium, Tinea favosa dan Tinea imbricata.
• Kelainan pd kulit berbtk lingkaran berbts tegas oleh
vesikel-2 kecil dgn dasar berwarna kemerahan dan
tertutup oleh sisik-2. Jamur terdpt pd sisik-2 tsb dan
pd ddg vesikel. Keluhan penderita adalah gatal
terutama apabila berkeringat
• Dermatofitid (id reaction) adl reaksi hipersensitif
seseorang thd infeksi dermatofita, biasanya terjadi pd
jari dan telapak tangan dan kaki, berupa vesikel-2 yg
tdk mengandung jamur, dan terasa gatal
Diagnosis
• Diag. lab. dibuat berdsrkan pem. lgs kerokan kulit,
rambut dan kuku dengan KOH 10-20%
• Pd kulit dan kuku, jamur tmpk sbg hifa bersekat dan
bercabang, kadang-2 terbtk artrospora
• Pada rambut, jamur tampak sebagai spora
• Pembiakan dilakukan pd media agar Sabouraud yg
ditambahkan antibiotika utk mencegah kontaminasi
dgn bakteri; pengeraman pd suhu kamar. Spesies
jamur dittk oleh sifat koloni, hifa dan spora yg dibtk
Pengobatan
• Pengobatan dilakukan berdsr kel. yg terjadi, apbll kel.
bersft lokal (setempat) mk dpt diberikan salep atau
larutan spiritus yg mengandung antijamur (fungis-tatik)
dan keratinolitik, mis. salep 2-4, salep Whitfield (AAV-I
dan AAV-II). Apbl kel. lbh luas mk diberikan juga
terapi sistemik dgn obat griseofulvin atau ketokonazol
Prognosis : baik
Epidemiologi
• Dermatofitosis cukup banyak ditemukan di Indonesia,
baik pd anak/dewasa, pd laki-2 maupun perempuan
• Sumber infeksi adl orang-2 di sktr pdrt dan binatang
peliharaan
• Kebersihan diri dan lingkungan memp. peranan ptg
dalam terjadinya infeksi jamur
Tinea capitis
Penyebab
• Berbg spesies dr genus Microsporum dan Tricho-
phyton
Penyebaran geografik
• Tdp di daerah tropik dan subtropik, tmsk di indonesia
Patologi dan Klinik
• Kel. kenai kulit dan rambut kepala, lbh banyak terjadi
pada anak-anak
• Bl penyebbnya adl jamur geofilik atau zoofilik mk dpt
sbk “kerion” yaitu kel. yg bersifat akut disertai
peradangan dan pembentukan pus
• Rambut menjadi tdk mengkilat, mdh rontok dan tidak
nyeri bl dicabut, shg menyebabkan botak (alopesia)
• Pada infeksi endotriks jamur tampak sebagai spora-
spora di dlm rambut, disbbkan oleh jamur T. ton-surans,
T. violaceum dan T. schoenleini. Rambut yg terinfeksi
dpt putus pd permukaan kulit kepala shg tampak sbg
bintik-bintik hitam (“black dots”)
• Pada infeksi ektotriks jamur tampak sebagai spora
atau hifa di dalam dan di luar rambut, disebabkan oleh
jamur-jamur lain dari genus Trichophyton dan
Microsporum. Rambut dapat putus di atas permukaan
kulit kepala
• Bila Tinea capitis disebabkan oleh M. canis dan M.
gypseum maka bila disinari dengan sinar ultra violet
akan tampak fluoresensi hijau kekuningan (reaksi
Wood’s light positif yang khas)
Tinea corporis
Penyebab
• Spesies dari genus Microsporum, Trichophyton dan
Epidermophyton floccosum
Penyebaran geografik
• Tdp tu di daerah tropik, banyak tdp di Indonesia
Patologi dan Klinik
• Kel. kenai kulit badan, lengan dan tungkai
• Kel. pd bag. bdn biasanya pd daerah yg srg tertekan
oleh sesuatu, misalnya ikat pinggang, dsb
• Btk kel. sbgmn yg tlh dijelaskan di atas
• Biasanya disebabkan oleh T. rubrum
Tinea cruris
Penyebab
• Adalah spesies dari Microsporum, Trichophyton dan
E. floccosum
Penyebaran geografik
• Terdapat di daerah tropik dan daerah dingin
• Banyak ditemukan di Indonesia
Patologi dan Klinik
• Kelainan mengenai kulit di daerah inguinal, paha
bagian dalam dan perineum
• Bentuk kelainan seperti yang dijelaskan di atas
Tinea pedis
Penyebab
• Terutama disebabkan oleh spesies Trichophyton dan
E. floccosum
Penyebaran geografik
• Tdpt baik di daerah tropik maupun daerah lainnya
• Banyak terdapat di Indonesia
Patologi dan Klinik
• Kel. kenai kulit di ant. jari-2 kaki tu ant. jari kaki ke 3-4
dan ke 4-5, telapak kaki dan bag. lateral kaki
• Kelainan pada telapak kaki brp lubang-2 pd kulit
• Kelainan pada bagian lateral kaki berupa celah-celah
bersisik dan apabila terjadi infeksi sekunder oleh bakteri
maka akan menimbulkan rasa nyeri
• Faktor predisposisi berupa kaki yang selalu basah
misalnya karena air (merupakan penyakit jabatan bagi
tukang cuci) ataupun basah karena keringat (karena
sepatu tertutup dan memakai kaos kaki) sehingga
terjadi macerasi (pelunakan) kulit di daerah tersebut
Tinea barbae
Penyebab
• Tu disbk oleh berbg spesies jamur zoofilik misalnya T.
verrucosum
Penyebaran geografik
• Belum pernah ditemukan di Indonesia
Patologi dan Klinik
• Kel. pd kulit di daerah dagu dan bag. lain di muka dan
leher brp radang pada folikel rambut (folikulitis)
• Bila disbbkan oleh jamur zoofilik mk semua rambut yg
terkena infeksi akan rontok
• Sembuh sendiri tanpa pengobatan
Tinea unguium
Penyebab
• Biasanya disebabkan jamur genus Trichophyton dan
E. floccosum
• Pernah ada yang disebabkan oleh Microsporum
Penyebaran geografik
• Kosmopolit, termasuk di Indonesia
Patologi dan Klinik
• Kelainan hanya mengenai satu kuku atau lebih
• Permukaan kuku menjadi tidak rata, kuku rapuh atau
malahan menjadi keras
• Kelainan kuku biasanya dimulai dari bagian distal
• Penyembuhan memerlukan waktu beberapa bulan
sampai satu tahun
Tinea imbricata
Penyebab
• T. concentricum
Penyebaran geografik
• Tu di daerah tropik dan di bbrp daerah di Indonesia secara
endemik
• Di Indonesia banyak di Kalimantan, dis. Dayakse schurft
atau Tokelau
Patologi dan Klinik
• Kel. pd kulit dpt meliputi slrh tbh
• Kel. tmpk sbg lingkaran-2 konsentris, bersisik kasar dan
tersusun seperti genting
• Bl tlh lanjut, lingkaran-2 bersatu shg batasnya menjadi
tidak jelas lagi
Tinea favosa
Penyebab
• Tu adalah T. schoenleini, kadang-2 T. violaceum dan M.
gypseum
Penyebaran geografik
• Tdp tu di Polandia, Rusia, Mesir, Balkan dan negara sktr
Laut Tengah
• Jarang ditemukan di Indonesia
Patologi dan Klinik
• Kel. kenai kulit kepala dan menyebar ke tbh dan juga ke
kuku
• Memp. bau yg khas spt bau tikus (“mousy odor”)
• Kel. brp scutula yg dibtk oleh sisik-2 yg tersusun spt
kerucut
• Di bag. kepala dpt sbk botak yg menetap (alopecia
permanent)

More Related Content

Similar to Infeksi Jamur pembagian dan tatalaksana slide

Similar to Infeksi Jamur pembagian dan tatalaksana slide (20)

Definisi etiologi non dermato dan dermato
Definisi etiologi non dermato dan dermatoDefinisi etiologi non dermato dan dermato
Definisi etiologi non dermato dan dermato
 
Modul 7 lbm 4 ukkie...
Modul  7 lbm 4   ukkie...Modul  7 lbm 4   ukkie...
Modul 7 lbm 4 ukkie...
 
Tinea kapitis AKPER PEMKAB MUNA
Tinea kapitis AKPER PEMKAB MUNA Tinea kapitis AKPER PEMKAB MUNA
Tinea kapitis AKPER PEMKAB MUNA
 
Kulit part 1
Kulit part 1Kulit part 1
Kulit part 1
 
Inf.jamur (1) new 2
Inf.jamur (1) new 2Inf.jamur (1) new 2
Inf.jamur (1) new 2
 
Tinea kapitis
Tinea kapitisTinea kapitis
Tinea kapitis
 
Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)
 
cek cek cek.ppt
cek cek cek.pptcek cek cek.ppt
cek cek cek.ppt
 
alat indera manusia
alat indera manusiaalat indera manusia
alat indera manusia
 
Penyakit_KUSTA_baru.ppt
Penyakit_KUSTA_baru.pptPenyakit_KUSTA_baru.ppt
Penyakit_KUSTA_baru.ppt
 
Penyakit_KUSTA_baru.ppt
Penyakit_KUSTA_baru.pptPenyakit_KUSTA_baru.ppt
Penyakit_KUSTA_baru.ppt
 
Makalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamurMakalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamur
 
Makalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamurMakalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamur
 
Praktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
Praktikum Parasitologi Blok 20 IntegumenPraktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
Praktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
 
Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2
 
Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2
 
Infeksi Kulit.pptx
Infeksi Kulit.pptxInfeksi Kulit.pptx
Infeksi Kulit.pptx
 
Penyakit Ringworm atau Kurap pada hewan
Penyakit Ringworm atau Kurap pada hewanPenyakit Ringworm atau Kurap pada hewan
Penyakit Ringworm atau Kurap pada hewan
 
Pedikulosis
PedikulosisPedikulosis
Pedikulosis
 
Pedikulosis AKPER PEMKAB MUNA
Pedikulosis AKPER PEMKAB MUNA Pedikulosis AKPER PEMKAB MUNA
Pedikulosis AKPER PEMKAB MUNA
 

More from Hendrikkho4

pioderma slide ppt kuliah, definisi , pembagian
pioderma slide ppt kuliah, definisi , pembagianpioderma slide ppt kuliah, definisi , pembagian
pioderma slide ppt kuliah, definisi , pembagianHendrikkho4
 
vertigo slide presentasi, family medicine
vertigo slide presentasi, family medicinevertigo slide presentasi, family medicine
vertigo slide presentasi, family medicineHendrikkho4
 
Infeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatan
Infeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatanInfeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatan
Infeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatanHendrikkho4
 
Retinitis Pigmentosa slide presentasi kedokteran
Retinitis Pigmentosa slide presentasi kedokteranRetinitis Pigmentosa slide presentasi kedokteran
Retinitis Pigmentosa slide presentasi kedokteranHendrikkho4
 
Penelitian prognostik slide presentation
Penelitian prognostik slide presentationPenelitian prognostik slide presentation
Penelitian prognostik slide presentationHendrikkho4
 
Kelompok 2 TDP PPT KULIAH DIPLOMA KEGUNAAN DAN FUNGI
Kelompok 2 TDP PPT KULIAH DIPLOMA KEGUNAAN DAN FUNGIKelompok 2 TDP PPT KULIAH DIPLOMA KEGUNAAN DAN FUNGI
Kelompok 2 TDP PPT KULIAH DIPLOMA KEGUNAAN DAN FUNGIHendrikkho4
 

More from Hendrikkho4 (6)

pioderma slide ppt kuliah, definisi , pembagian
pioderma slide ppt kuliah, definisi , pembagianpioderma slide ppt kuliah, definisi , pembagian
pioderma slide ppt kuliah, definisi , pembagian
 
vertigo slide presentasi, family medicine
vertigo slide presentasi, family medicinevertigo slide presentasi, family medicine
vertigo slide presentasi, family medicine
 
Infeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatan
Infeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatanInfeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatan
Infeksi Leprosy definisi , patogenesis, pengobatan
 
Retinitis Pigmentosa slide presentasi kedokteran
Retinitis Pigmentosa slide presentasi kedokteranRetinitis Pigmentosa slide presentasi kedokteran
Retinitis Pigmentosa slide presentasi kedokteran
 
Penelitian prognostik slide presentation
Penelitian prognostik slide presentationPenelitian prognostik slide presentation
Penelitian prognostik slide presentation
 
Kelompok 2 TDP PPT KULIAH DIPLOMA KEGUNAAN DAN FUNGI
Kelompok 2 TDP PPT KULIAH DIPLOMA KEGUNAAN DAN FUNGIKelompok 2 TDP PPT KULIAH DIPLOMA KEGUNAAN DAN FUNGI
Kelompok 2 TDP PPT KULIAH DIPLOMA KEGUNAAN DAN FUNGI
 

Recently uploaded

Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 

Recently uploaded (20)

Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 

Infeksi Jamur pembagian dan tatalaksana slide

  • 2. DERMATOMIKOSIS • Mikosis superfisial : infeksi jamur yang mengenai jaringan mati pada kulit, kuku, dan rambut • Pada mikosis superfisial (non dermatofitosis) tidak terjadi reaksi inflamasi atau terjadi inflamasi ringan, yakni pada :  pitiriasis versikolor (panu)  folikulitis Malassezia ( papul dan pustul folikular, yang biasanya gatal dan terutama berlokasi di batang tubuh, leher, dan lengan bagian atas. Kelainan ini sering salah didiagnosis sebagai akne vulgaris)  piedra (infeksi jamur pada helai rambut, ditandai dengan benjolan (nodul) sepanjang rambut.) dan tinea nigra ( infeksi jamur supefisial yang asimptomatik pada stratum korneum, biasanya pada telapak tangan, walaupun telapak kaki dan permukaan kulit lain dapat terkena. Kelainan kulit berupa makula coklat sampai hitam)
  • 3. DERMATOFITOSIS Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut, dan kuku, yang disebabkan golongan jamur dermatofita. Jamur ini dapat menginvasi seluruh lapisan stratum korneum dan menghasilkan gejala melalui aktivasi respons imun pejamu.
  • 4. Penyebab: • Jamur penyebabnya ada 3 genus yaitu Trichophyton, Microsporum dan Epidermophyton • Spesies dari genus Trichophyton yg mrpk penyebb dermatofitosis yaitu T. rubrum, T. mentagrophytes, T.concentricum, T.tonsurans, T.violaceum, T.schoen- leini, T. ferrugineum dan T. verrucosum sedangkan spesies dari genus Microsporum antara lain adalah M. canis, M. gypseum, dan M. audouini. Spesies dari genus Epidermophyton yang merupakan penyebab penyakit hanya 1 (satu) yaitu E. floccosum.
  • 5. • 6 (enam) spesies yang merupakan penyebab utama penyakit jamur di Indonesia adalah T. rubrum, T. mentagrophytes, T. concentricum, M. canis, M. gyp- seum dan E. floccosum
  • 6. Morfologi : • Jamur golongan dermatofita membentuk koloni filamen pada biakan agar Sabouraud, tetapi masing-masing mempunyai sifat koloni, hifa dan spora yang berbeda- beda. • Hifa T. rubrum halus, membentuk banyak mikro- konidia yang kecil, berdinding tipis, berbentuk lonjong, terletak pada konidiofora yang pendek, tersusun satu per satu pada sisi hifa (“en thyrse”) atau berkelompok (“en grape”). Makrokonidia ber-bentuk pensil dan terdiri atas beberapa sel.
  • 7. • Mikrokonidia T. mentagrophytes berbtk bulat dan membtk banyak hifa spiral, makrokonidia juga berbtk pensil • M. canis membtk makrokonidia berbtk kumparan yg berujung runcing, tda 6 sel atau lbh, berdinding tebal, sedangkan mikrokonidianya tidak khas • Makrokonidia M. gypseum berbtk kumparan tda 4 – 6 sel, dindingnya lebih tipis, mikrokonidia juga tidak khas • E. floccosum btk hifa lebar, makrokonidia berbtk gada, berddg tebal, tda 2-4 sel; bbrp makrokonidia tersusun pada satu konidiofora, biasanya tidak ditemukan mikrokonidia
  • 8. Patologi dan Klinik • Genus Trichophyton dan Microporum menyebbkan kelainan pd kulit, rambut dan kuku • Genus Epidermophyton menyebabkan kelainan pada kulit dan kuku • Masing-2 spesies jamur tsb memp afinitas thd hospes tertentu, shg dibedakan atas jamur zoofilik yg terutama menghinggapi bin. ttp kadang dapat menginfeksi manusia (misalnya M. canis pada kucing dan anjing, T. verrucosum pd ternak); jamur antro- pofilik tu menghinggapi man. (misalnya M. audouini dan T. rubrum) serta jamur geofilik yg hidup di tanah
  • 9. • Bl peny. jamur pd man. disbbkan oleh jamur zoofilik dan geofilik mk biasanya akan menimbulkan gej. yg akut, dgn perdgan, ttp mdh disembuhkan namun bl disbbk oleh jamur antropofilik mk kel.nya tenang tanpa perdgan, kronik, ttp lbh sulit disembuhkan • Dermatofita sbk peny. Tinea capitis, Tinea corporis, Tinea cruris, Tinea pedis, Tinea barbae, Tinea unguium, Tinea favosa dan Tinea imbricata. • Kelainan pd kulit berbtk lingkaran berbts tegas oleh vesikel-2 kecil dgn dasar berwarna kemerahan dan tertutup oleh sisik-2. Jamur terdpt pd sisik-2 tsb dan pd ddg vesikel. Keluhan penderita adalah gatal terutama apabila berkeringat
  • 10. • Dermatofitid (id reaction) adl reaksi hipersensitif seseorang thd infeksi dermatofita, biasanya terjadi pd jari dan telapak tangan dan kaki, berupa vesikel-2 yg tdk mengandung jamur, dan terasa gatal Diagnosis • Diag. lab. dibuat berdsrkan pem. lgs kerokan kulit, rambut dan kuku dengan KOH 10-20% • Pd kulit dan kuku, jamur tmpk sbg hifa bersekat dan bercabang, kadang-2 terbtk artrospora • Pada rambut, jamur tampak sebagai spora • Pembiakan dilakukan pd media agar Sabouraud yg ditambahkan antibiotika utk mencegah kontaminasi dgn bakteri; pengeraman pd suhu kamar. Spesies jamur dittk oleh sifat koloni, hifa dan spora yg dibtk
  • 11. Pengobatan • Pengobatan dilakukan berdsr kel. yg terjadi, apbll kel. bersft lokal (setempat) mk dpt diberikan salep atau larutan spiritus yg mengandung antijamur (fungis-tatik) dan keratinolitik, mis. salep 2-4, salep Whitfield (AAV-I dan AAV-II). Apbl kel. lbh luas mk diberikan juga terapi sistemik dgn obat griseofulvin atau ketokonazol Prognosis : baik Epidemiologi • Dermatofitosis cukup banyak ditemukan di Indonesia, baik pd anak/dewasa, pd laki-2 maupun perempuan • Sumber infeksi adl orang-2 di sktr pdrt dan binatang peliharaan • Kebersihan diri dan lingkungan memp. peranan ptg dalam terjadinya infeksi jamur
  • 12. Tinea capitis Penyebab • Berbg spesies dr genus Microsporum dan Tricho- phyton Penyebaran geografik • Tdp di daerah tropik dan subtropik, tmsk di indonesia Patologi dan Klinik • Kel. kenai kulit dan rambut kepala, lbh banyak terjadi pada anak-anak • Bl penyebbnya adl jamur geofilik atau zoofilik mk dpt sbk “kerion” yaitu kel. yg bersifat akut disertai peradangan dan pembentukan pus • Rambut menjadi tdk mengkilat, mdh rontok dan tidak nyeri bl dicabut, shg menyebabkan botak (alopesia)
  • 13. • Pada infeksi endotriks jamur tampak sebagai spora- spora di dlm rambut, disbbkan oleh jamur T. ton-surans, T. violaceum dan T. schoenleini. Rambut yg terinfeksi dpt putus pd permukaan kulit kepala shg tampak sbg bintik-bintik hitam (“black dots”) • Pada infeksi ektotriks jamur tampak sebagai spora atau hifa di dalam dan di luar rambut, disebabkan oleh jamur-jamur lain dari genus Trichophyton dan Microsporum. Rambut dapat putus di atas permukaan kulit kepala • Bila Tinea capitis disebabkan oleh M. canis dan M. gypseum maka bila disinari dengan sinar ultra violet akan tampak fluoresensi hijau kekuningan (reaksi Wood’s light positif yang khas)
  • 14. Tinea corporis Penyebab • Spesies dari genus Microsporum, Trichophyton dan Epidermophyton floccosum Penyebaran geografik • Tdp tu di daerah tropik, banyak tdp di Indonesia Patologi dan Klinik • Kel. kenai kulit badan, lengan dan tungkai • Kel. pd bag. bdn biasanya pd daerah yg srg tertekan oleh sesuatu, misalnya ikat pinggang, dsb • Btk kel. sbgmn yg tlh dijelaskan di atas • Biasanya disebabkan oleh T. rubrum
  • 15. Tinea cruris Penyebab • Adalah spesies dari Microsporum, Trichophyton dan E. floccosum Penyebaran geografik • Terdapat di daerah tropik dan daerah dingin • Banyak ditemukan di Indonesia Patologi dan Klinik • Kelainan mengenai kulit di daerah inguinal, paha bagian dalam dan perineum • Bentuk kelainan seperti yang dijelaskan di atas
  • 16. Tinea pedis Penyebab • Terutama disebabkan oleh spesies Trichophyton dan E. floccosum Penyebaran geografik • Tdpt baik di daerah tropik maupun daerah lainnya • Banyak terdapat di Indonesia Patologi dan Klinik • Kel. kenai kulit di ant. jari-2 kaki tu ant. jari kaki ke 3-4 dan ke 4-5, telapak kaki dan bag. lateral kaki • Kelainan pada telapak kaki brp lubang-2 pd kulit
  • 17. • Kelainan pada bagian lateral kaki berupa celah-celah bersisik dan apabila terjadi infeksi sekunder oleh bakteri maka akan menimbulkan rasa nyeri • Faktor predisposisi berupa kaki yang selalu basah misalnya karena air (merupakan penyakit jabatan bagi tukang cuci) ataupun basah karena keringat (karena sepatu tertutup dan memakai kaos kaki) sehingga terjadi macerasi (pelunakan) kulit di daerah tersebut
  • 18. Tinea barbae Penyebab • Tu disbk oleh berbg spesies jamur zoofilik misalnya T. verrucosum Penyebaran geografik • Belum pernah ditemukan di Indonesia Patologi dan Klinik • Kel. pd kulit di daerah dagu dan bag. lain di muka dan leher brp radang pada folikel rambut (folikulitis) • Bila disbbkan oleh jamur zoofilik mk semua rambut yg terkena infeksi akan rontok • Sembuh sendiri tanpa pengobatan
  • 19. Tinea unguium Penyebab • Biasanya disebabkan jamur genus Trichophyton dan E. floccosum • Pernah ada yang disebabkan oleh Microsporum Penyebaran geografik • Kosmopolit, termasuk di Indonesia Patologi dan Klinik • Kelainan hanya mengenai satu kuku atau lebih • Permukaan kuku menjadi tidak rata, kuku rapuh atau malahan menjadi keras • Kelainan kuku biasanya dimulai dari bagian distal • Penyembuhan memerlukan waktu beberapa bulan sampai satu tahun
  • 20. Tinea imbricata Penyebab • T. concentricum Penyebaran geografik • Tu di daerah tropik dan di bbrp daerah di Indonesia secara endemik • Di Indonesia banyak di Kalimantan, dis. Dayakse schurft atau Tokelau Patologi dan Klinik • Kel. pd kulit dpt meliputi slrh tbh • Kel. tmpk sbg lingkaran-2 konsentris, bersisik kasar dan tersusun seperti genting • Bl tlh lanjut, lingkaran-2 bersatu shg batasnya menjadi tidak jelas lagi
  • 21. Tinea favosa Penyebab • Tu adalah T. schoenleini, kadang-2 T. violaceum dan M. gypseum Penyebaran geografik • Tdp tu di Polandia, Rusia, Mesir, Balkan dan negara sktr Laut Tengah • Jarang ditemukan di Indonesia Patologi dan Klinik • Kel. kenai kulit kepala dan menyebar ke tbh dan juga ke kuku • Memp. bau yg khas spt bau tikus (“mousy odor”) • Kel. brp scutula yg dibtk oleh sisik-2 yg tersusun spt kerucut • Di bag. kepala dpt sbk botak yg menetap (alopecia permanent)