1. Kelainan Adneksa Kulit
(Kuku dan Rambut)
Prof. Dr. Theresia L. Toruan, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV
Blok 18, FK UNSRI. 2022
2. Daftar Masalah Kesehatan Sistem Kulit dan
Integumen Berdasarkan SNPPDI 2019
Kulit Gatal
Perubahan Warna Kulit (Bercak Putih,
Merah, Hitam, Kuning)
Kulit Bersisik (Termasuk Kulit Kepala)
Kutil
Benjolan Pada Kulit
Kulit Merah dan Nyeri
Kulit Kering
Kulit Berminyak
Ruam Kulit (Termasuk Bintil dan Bentol)
Luka Bakar
Luka (Lecet, Tusuk, Sayat)
Luka yang Tidak Sembuh-Sembuh
Jerawat
Lepuh Selain Karena Luka Bakar
Mati Rasa
Bintil Berair di Kulit
Rambut Rontok
Gangguan Berkeringat
Kulit Berkerut, Menipis
Kantung Mata
Tahi Lalat Berubah Sifat
Luka Pada Kelamin
3.
4. Adneksa Kulit
1. Kelenjar kulit di lapisan dermis
• Kelenjar keringat/glandula sudorifera
• Kelenjar palit/glandula sebasea
2. Kuku
3. Rambut
5. Anatomi kuku
5
James D William, Berger G Timothy, Elston M Drik. 2006, 10th Edition. Andrews Disease of The Skin Clinical Dermatology. Canada. Saunders Elsevier . (pages 8-9)
6. Anatomi Rambut
6
James D William, Berger G Timothy, Elston M Drik. 2006, 10th Edition. Andrews Disease of The Skin Clinical Dermatology. Canada. Saunders Elsevier . (pages 9)
7. Siklus Pertumbuhan Rambut
7
James D William, Berger G Timothy, Elston M Drik. 2006, 10th Edition. Andrews Disease of The Skin Clinical Dermatology. Canada. Saunders Elsevier . (pages 9)
8. Daftar Penyakit
No. Daftar Penyakit Tingkat Kemampuan
1. Paronikhia Piogenik 4
2. Tinea unguium 2
3. In Growing Toenail 4
4. Paronikia 4
5. Alopesia Areata 3A
6. Alopesia Androgenik 3A
7. Telogen Eflluvium 2
9. Tingkat Kemampuan yang Harus Dicapai
No. Tingkat Keterampilan Keterangan
1. Tingkat 1 (mengenali dan
menjelaskan )
mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, mengetahui cara
yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit
tersebut, dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien
2. Tingkat 2
(mendiagnosis dan merujuk)
mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut, menentukan rujukan
yang paling tepat bagi pasien dan mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari
rujukan
3. Tingkat 3A
(Bukan gawat darurat)
mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada
keadaan yang bukan gawat darurat
4. Tingkat 3B
(Gawat darurat)
mampu membuat diagnosis klinik, memberikan terapi pendahuluan pada keadaan
gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau
kecacatan pada pasien
5. Tingkat 4A • Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas.
• Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
6. Tingkat 4B • Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas.
• Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau
pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
10.
11. Tinea Unguium (Onikomikosis)
Definisi:
Infeksi lempeng kuku yang disebabkan oleh jamur, dan banyak di sebabkan oleh
infeksi jamur superficial
Etiologi:
Tricophyton rubrum (71%)
T. Mentagrophytes (20%)
T. Tonsurans
Epidermophyton floccosum
Manifesatasi Klinis:
Umumnya Hiperkeratosis , onikolisis, diskolorisasi.
11
James D William, Berger G Timothy, Elston M Drik. 2006, 10th Edition. Andrews Disease of The Skin Clinical Dermatology. Canada. Saunders Elsevier . (pages 305)
12. Tinea Unguium…
Tipe klasik Tinea Ungium
(Onikomikosis)
Onikomikosis
Subungual Distal
Onikomikosis
Kandida
White Superficial
Onychomycosis
Onikomikosis
Subungual
Proksimal
• Melibatkan
lempeng kuku
distal dan
hiponikium
• Terbanyak
disebabkan oleh
T.Rubrum
• Melibatkan lempeng kuku
infeksi diawali dari proxymal
nailfold
• Terbanyak oleh T. Rubrum dan T.
Megninii
• Dapat mengindikasikan infeksi
HIV
• Bercak putih-kuning
kusam batas tegas
pada nail plate
• Terbanyak karena T.
Menthagropytez, pada
penderita HIV oleh T.
Rubrum
• Destruksi kuku,
Hiperkeratosis nailbed
• Disebbkan oleh candida
albicans
• Terdapat pada pasien
kandidiasis mukokutan
kronis
13. In Growing Toenail (Onychocryptosis)
Definisi:
Merupakan suatu kondisi dimana sudut kuku jari
kaki tumbuh kedalam jaringa lunak di tepi kuku,
biasa terjadi pada kuku ibu jari kaki
Etiologi:
• Memotong kuku terlalu pendek
• Memakai sepatu terlalu sempit
• Cidera pada kuku
• Gangguan sirkulasi darah seperti pada
penderita DM dan penyakit jantung
Manifestasi Klinis:
• Nyeri, eritematosa, pembengkakan sekitar kuku
James D William, Berger G Timothy, Elston M Drik. 2006, 10th Edition. Andrews Disease of The Skin Clinical Dermatology. Canada. Saunders Elsevier . (pages 366)
14. Definisi:
Reaksi inflamasi pada lipat kuku disekitar kulit kuku. Di
tandai dengan reaksi akut atau kronik purulent, nyeri dan
pembengkakan pada jaringan di sekitar kuku, yang
sebabkan oleh abses pada nailfold
Etiologi:
• Bakteri: S. Aureus (menyebabkan abses akut),
Streptokokus pyogens (menyebabkan eritema dan
pembengkakan), pseudomonas spp, proteus spp.
• Jamur: Candida albicans (menyebabkan pembengkakan
kronik)
Manisfestasi Klinis:
Black macules subungual diikuti dengan edema, nyeri dan
pembengkakan
14
Paronikia
James D William, Berger G Timothy, Elston M Drik. 2006, 10th Edition. Andrews Disease of The Skin Clinical Dermatology. Canada. Saunders Elsevier . (pages 305)
15.
16. Effluvium Telogen
Definisi:
Kerontokan rambut kepala difus non-sikatrikpada Fase Telogen yang
terjadi kurang lebih 3 bulan setelah terjadinya pemicu dan biasanya
bersifat self-limiting(suasirna) dalam jangka waktu kurang lebih 6 bulan
Etiologi:
1. Effluvium pasca fibris akut
2. Penyakit sistemik
3. Effluvium telogen pasca partus
4. Effluvium pasca natal
5. Effluvium telogen psikik
6. Effluvium telogen kronik
Manifestasi Klinis:
Sejumlah besar rambut Anagen yang berhenti tumbuh secara prematur
akibat berbagai stimulus memasuki Fase Katagen dan akhirnya Telogen
James D William, Berger G Timothy, Elston M Drik. 2006, 10th Edition. Andrews Disease of The Skin Clinical Dermatology. Canada. Saunders Elsevier . (pages 488)
17. Alopecia Areata
Definisi
Kerontokan rambut berbentuk lingkaran, oval dan patch pada kulit kepala,
janggut, atau di area tubuh berambut seperti alis mata, bulu mata. Rambut
warna abu-abu dan putih selang seling (salt and paper)
Etiologi:
Berhubungan dengan insiden tinggi dermatitis atopik, down syndrome, penyakit
autoimun (SLE, Vitiligo,Thyroiditis)
Manifestasi Klinis:
• Bercak soliter
• Bercak multipel bentuk retikula dan ophiasis
• Alopesia areata totalis atau universalis
18. alopecia areata ...
Alopecia Areata pada kulit kepala Alopecia Areata pada Area Janggut
James D William, Berger G Timothy, Elston M Drik. 2006, 10th Edition. Andrews Disease of The Skin Clinical Dermatology. Canada. Saunders Elsevier . (pages a)
19. Definisi:
Miniaturisasi batang rambut
Etiologi:
• Reseptor Androgen
• Enzim 5-Alpha Reduktasi mengubah metabolisme testosteron
menjadi dehidrotestosteron
Manifestasi Klinis:
• Miniaturisasi papil menyebabkan rambut tipis
• Rambut terminal berubah menjadi rambut velus dan produksi pigmen
berkurang
• Rambut rontok bertahap mulai dari bagian verteks dan frontal, garis
rambut anterior mundur dan dahi menjadi luas.
Alopecia Androgenik
James D William, Berger G Timothy, Elston M Drik. 2006, 10th Edition. Andrews Disease of The Skin Clinical Dermatology. Canada. Saunders Elsevier . (pages a)
22. Pemeriksaan Penunjang Pada Rambut
Tarik rambut (hair pull):
1. Rambut digenggam antara ibu jari dan telunjuk
2. Ditarik halus dari bagian proksimal ke arah distal
3. Ulang pada beberapa bagian kulit kepala
22
23. Cabut rambut (hair pluck):
Mengetahui rasio anagen atau telogen
1. Jepit +50 helai rambut menggunakan penjepit jarum (needle
holder)
2. Cabut cepat pada dasar rambut
3. Rambut tercabut diletakkan di atas gelas objek
4. Hitung jumlah rambut anagen dan telogen menggunakan
mikroskop
23
24. Pemeriksaan mikroskopik
1. Ujung proksimal rambut diletakkan di gelas objek dengan
setetes lem sianoakrilat
2. Dilihat menggunakan lensa objektif dan okular :
Rambut telogen seperti gada tanpa pigmen dan zona
keratogenus
Rambut anagen basah dan berpigmen
Anagen Telogen Catagen
Anagen
Dysplastic
Dystrophic and
Broken Hair