Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
2. Rolling / pengerolan adalah proses untuk mengurangi ketebalan
atau luas penampang logam dengan cara melewatkan benda
kerja pada sepasang roll yang berputar dengan arah berlawanan
dan menekan benda kerja supaya terjadi perubahan bentuk.
Rolling dilakukan
dalam dua tahap.
Hot rolling dilakukan untuk mengurangi dimensi
bahan baku (ingot) secara besar-besaran.
Cold rolling pengurangan dimensi tidak besar,
hanya sebagai finishing untuk mencapai dimensi
yang sesuai, memperhalus permukaan dan
meningkatkan sifat mekanis benda kerja.
3. Hot Rolling
Pengerolan pada temperature lebih tinggi dari temperature
rekristalisasi.
Proses merubah bentuk logam tanpa terjadi pencairan (T proses: T
cair > 0,5), volume benda kerja tetap dan tak adanya geram (besi
halus sisa proses).
Pada proses hot rolling, deformasi tidak menyebabkan terjadinya
penguatan logam. Energi deformasi yang dibutuhkan menjadi lebih
kecil pada temperature yang lebih tinggi. Dengan demikian, maka
deformasi dapat dilakukan pada benda kerja yang berukuran
relative besar dengan total deformasi besar.
Pengerolan panas atau hot rolling awal menghasilkan beberapa
produk yang disebut sebagai bloom, slab, dan billet.
4. Bebas dari tegangan sisa
Sifat-sifatnya lebih homogen
Porositas dalam logam dapat dikurangi
Sifat fisis logam akan meningkat, akibat penghalusan butir logam
Butir yang kasar dan butir berbentuk kolum di perhalus
Dimensi kurang akurat
Terjadi oksidasi pada permukaan logam (menjadi karat/kerak)
Terjadi dekarburisasi pada permukaan·
Dimesi produk kurang akurasi karena sulit memperhitungkan
faktor ekspansi dan konstraksi yang terjadi
Ada kemungkinan terjadi hor shortness atau rapuh panas
Terjadi ketidakhomogenan struktur pada permukaan dengan
bagian dalam akibat perbedaan temperatur dan deformasi
Keuntungan hot-rolling
Kekurangan hot-rolling
5. Cold Rolling
Pengerolan pada temperature dibawah temperature rekristalisasi
Cold rolling Biasa dilakukan setelah proses pengerolan panas.
Proses canai dingin dilakukan untuk mendapatkan lembaran strip
dan lembaran tipis dengan penyelesaian permukaan yang baik dan
bertambahnya kekuatan mekanis.
Secara umum, proses pengerjaan dingin berakibat :
Suhu
rekristalisasi
baja
meningkat
Kekerasan dan
kekuatan
meningkat,
namun
keuletan akan
menurun
Struktur
butir
mengalami
distorsi atau
perpecahan.
Penyelesaian
permukaan
lebih baik
Dapat
diperoleh
toleransi
dimensi
yang lebih
ketat
6. Produknya lebih tipis daripada produk pengerolan panas
Benda kerjanya menjadi lebih kuat dan lebih keras
Permukaan relative lebih halus di banding pengerollan panas
Kekuatan tarik akan lebih baik dari benda asalnya
Ketelitian atau dimensi yang lebih baik
Hasil permukaan benda kerja lebih baik
Membutuhkan proses pengerjaan panas setelah pengerolan,
untuk menyeimbangkan lagi sifat mekanik produk.
Daya pembentukan yang diperlukan lebih besar
Peralatan yang diperlukan umumnya besar dan kuat
Struktur kristal besar dan kasar sehingga lebih keras tapi rapuh
Waktu proses yang lebih lama
Gaya deformasi yang diperlukan untuk proses pengerolan
relative lebih besar
Keuntungan cold-rolling
Kekurangan cold-rolling
7. Proses Hot-rolling
Celah atau gap
diantara dua roll
yang berputar
lebih kecil dari
ketebalan logam
yang akan masuk.
Benda akan kerja terjepit
diantara dua roll,
sehingga muncul gaya
gesek yang diperlukan
untuk menggigit dan
menarik benda kerja agar
dapat melewati roll.
Benda kerja yang
melewati roll berputar
akan mengalami
tegangan tekan dan
tegangan geser
permukaan.
Tegangan geser
menimbulkan
tegangan gesek
antara permukaan
roll dengan benda
kerja. (menarik
benda kerja masuk
kedalam celah roll)
Deformasi : benda
kerja bertambah
panjang dengan luas
penampang atau
tebal yang menurun
8. Jumlah deformasi/reduksi yang dicapai dalam operasi
pencanaian flat datar biasanya dihitung dari
pengurangan ketebalan, rumusnya :
R = 100% (𝐻 𝑜− 𝐻1) / 𝐻 𝑜
R = Besar reduksi dinyatakan dalam persen
𝐻1 = tebal benda kerja setelah rolling, tebal akhir
𝐻 𝑜 = tebal benda kerja sebelum rolling, tebal awal
9. Proses Cold-rolling
Sebagian besar dari produk hasil canai dingin melibatkan proses
lanjutan canai panas agar dapat diaplikasikan sesuai ke spesifikasinya.
Material yang digunakan
untuk proses pengerollan
akan mengalami deformasi
dan bentuk yang pada
awalnya bentuk butir sama
atau seragam (equaxial)
menjadi bentuk butir yang
memanjang (elongation).h
Proses canai dingin dilakukan untuk mendapatkan lembaran strip dan
lembaran tipis dengan penyelesaian permukaan yang baik dan
bertambahnya kekuatan mekanis.
10. Aplikasi manfaat dari hot-rolling dan cold-rolling dalam
pekerjaan struktural
Hot Rolling : Canai panas sebagian merupakan produk akhir yang
secara langsung digunakan untuk :
Konstruksi jalan
Bangunan
Jembatan
Profil H-Beam, canal-C, U-Beam,
Baja tulangan
Baja beton
Rel kereta
Sebagian produk hot rolling yang secara tidak langsung dapat
digunakan dalam bentuk baja batangan atau wire rod, baja canai panas,
HRC, diantaranya pipa saluran untuk berbagai keperluan seperti :
• Pipa gas
• Pipa air atau minyak