SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
MATERI KULIAH PERTEMUAN KE-10
PROSES PERLAKUAN PANAS
PERLAKUAN PANAS
(Heat Treatment) :
Adalah suatu istilah yang menjelaskan
suatu operasi atau kombinasi/gabungan
operasi yang melibatkan pemanasan dan
pendingnginan yang terkontrol terhadap
suatu logam atau paduan logam dalam
keadaan padatan untuk tujuan memodifikasi
struktur mikro sehingga diperoleh
perubahan sifat-sifatnya (terutama sifat
mekanis) sesuai yang diinginkan.
Menurut The International Federation For the
Heat Treatment of Materials (IFHT) :
Dalam perlakuan panas tidak semata hanya
melibatkan pemanasan dan pengontrolan
kecepatan pendinginan pada paduan logam,
Tetapi termasuk pula di dalamnya adalah
pemberian atau penambahan atom lain melalui
permukaan logam,
Sebagaimana yang terjadi pada carburizing atau
nitriding dan pemberian yang terjadi pada
controlled rolling dalam thermo mechanical
treatment.
Tujuan Utama Perlakuan Panas
1. Memperlunak (to soften) yaitu :
Memperbaiki sifat plastisitas dengan cara
mengatur ukuran, bentuk dan distribusi
mikrokonstituennya (fasa atau butiran),
serta keberadaan dislokasi di dalam
butiran.
2. Menghilangkan tegangan sisa (to stress
relieve) yaitu :
Memungkinkan berlangsungnya relaksasi
tegangan-tegangan sisa dengan cara
meningkatkan temperatur (memanaskan)
sehingga diperoleh penurunan kekuatan luluh
(yield strength) dan meningkatkan recovery.
3. Melakukan homogenisasi (to homogenize)
yaitu :
Mendapatkan komposisi kimia yang homogen
di dausilam butiran (grain) melalui difusi
unsur-unsur yang ada dalam paduan logam
pada temparatur tinggi, seperti : austenizing
4. Meningkatkan ketangguhaan
5. Memperkeras
6. Menambah unsur kimia
7. Meningkatkan sifat fisik.
Teknik Pelakuan Panas :
1. Annealing
2. Normalizing
3. Hardening
4. Tempering
Proses Perlakuan Panas secara umum :
a. Pemanasan material sampai suhu tertentu dengan
kecepatan tertentu pula.
b. Mempertahankan suhu untuk wakt u tertentu
sehingga temperaturnya merata
c. Pendinginan dengan media pendingin (air, oli atau
udara)
1. Annealing
Annealing Adalah proses Perlakuan Panas (heat
treatment) dimana pemanasannya dilakukan sampai
mencapai temperature tertentu, dan ditahan pada
temperature tertentu yang diinginkan, kemudian
didinginkan perlahan.
a. Full annealing
b. Spheroidizing
c. Isothermal anealing
1. Untuk melunakkan material Logam
2. Menghilangkan tegangan dalam atau sisa
3. Memperbaiki butir-butir logam
Tujuan Proses Annealing :
FULL ANEALING
Full anaeling bertujuan untuk melunakkan,
mengurangi tegngan sisa, merubah sifat mekanis
dan mendapatkan struktur mikro yang homogen.
Pemanasan dilakukan kira-kira 40 C diatas Ac3.
Pemanasan baja pada temperatur di daerah
kestabilan fasa austenit ini akan menyebabkan
transformasi fasa dari keadaan awal : ferit + Perlit
untuk baja hipoeutektoid
Perlit : untuk baja eutektoid
Ferit + Cementite : untuk baja Hiper eutektoid
Transformasi fasa dari menjadi Austenite
berlangsung melalui proses pengintian dan
pertumbuhaan butir austenite.
Semakin lama pemanasan sedikit di atas Ac3 akan
menghasilkan butiran austenit yang lebih besar.
HOMOGENISASI (homogenize annealing)
Tujuan dari perlakuan panas ini adalah : untuk
mendapatkan homogenisasi komposisi kimia dari suatu
paduan logam (terutama baja dalam bentuk ingot) hasil
dari proses pengecoran.
Temperatur perlakuan panas yang digunakan adalah
1100 C untuk menghindari retakan terutama untuk
benda yang berdimensi tipis.
SPERERODISASI
Struktur spherodized adalah struktur mikro baja
dengan sementit memiliki morfologi membulat
(sphere) bukan dalam bentuk plat seperti perlit.
Sehingga ductility lebih besar sehingga machinibility
meningkat
Umumnya dilakukan pada baja karbon rendah sampai
sedang.
Anealing umumnya diterapkan kepada paduan logam
yang telah mengalami pengerjaan dingin (cold
working) dengan tujuan :
Untuk melunakkan kembali paduan logam dari
keadaan pengerasan regangan (strain hardening)
Batas antara pengerjaan dingin dengan pengerjaan
panas adalah : Temperatur REKRISTALISI
Temperatur rekritalisasi (T rek) adalah :
Temperatur minimum yang memungkinkan terjadinya
pengintian kristal-kristal baru dari kristal-kristal yang
telah mengalami deformasi plastis.
Proses rekristalisasi berlangsung pada tempereatur
yang relatif tinggi.
Harga T rek tergantung pada :
- komposisi kimia paduan
- kecepatan dan besarnya deformasi plastis.
Proses Normalizing atau menormalkan adalah jenis perlakuan panas yang
ditujukan untuk memperhalus butir, memperbaiki mampu mesin,
menghilangkan tegangan sisa dan juga memperbaiki sifat mekanik baja
karbon struktural dan baja-baja paduan rendah.
2. Normalizing
• Melunakkan regangan sisa
• Menghaluskan ukuran butir
• Memperbaiki sifat kelistrikan
• Melunakkan dan memperbaiki keuletan
Tujuan Proses Normalizing :
Hardening adalah proses perlakuan panas yang diterapkan
untuk menghasilkan benda kerja yang keras.
Perlakuan ini terdiri dari :
• memanaskan baja sampai temperatur pengerasannya
(Temperatur austenisasi) dan
• menahannya pada temperatur tersebut untuk jangka waktu
tertentu dan
• kemudian didinginkan dengan laju pendinginan yang sangat
Tinggi.
3. Hardening
3. Hardening process :
a. Water, oil atau dara dan tempering
b. Time quenching dan tempering
c. Isothermal guenching dan tempering
d. Austempering
e. Martempering
4. Other Hardening process:
a. Precipitation hardening (age hardening)
b. Dispersion hardening
c. Thermommechaanical treatment
5. Thermal surface hardening
a. flame hardening
b. Inducction hardening
c. Electron beam hardening
6. Diffusion treatment
lainnya :
a. Siliconizing
b. Chromizing
c. Boronizing
d. Carburizing
e. Aluminizing
Dalam precipitation hardening :
Transformasi fasa yang terlibat dalam
keadaan padatan, umumnya berlangsung
melalui pergerakan atom, yaitu saat
berlangsungnya proses pengintian dan
pertumbuhan partikel endapan.
Quench hardening yang memunculkan fasa
martensit, transformasi fasa yang berlangsung
tanpa pergerakan atom, yaitu melalui proses
pergeseran bidang kristal yang menyebabkan
distorsi kisi. (proses transformasi berlangsung
sangat cepat 10 -2 detik)
Tujuan utama proses pengerasan adalah
Untuk meningkatkan kekerasan benda kerja dan
meningkatkan ketahanan aus. Makin tinggi
kekerasan akan semakin tinggi pula ketahanan
ausnya.
Proses Tempering adalah Proses memanaskan kembali
baja yang telah dikeraskan.
4. Tempering
Tempering ini bertujuan untuk :
• Mengurangi kekerasan
• Mengurangi tegangan dalam
• Memperbaiki susunan struktur Baja
Setelah proses hardening biasanya baja akan sangat keras dan
bersifat rapuh, untuk itu perlu proses lanjutan yaitu proses
tempering. proses temper setelah proses pengerasan akan
menjadikan baja lebih bermanfaat karena adanya struktur yang
lebih stabil.

More Related Content

What's hot

Tin107 2-sifat-material
Tin107 2-sifat-materialTin107 2-sifat-material
Tin107 2-sifat-materialYuneo Nurcahya
 
01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakasMahros Darsin
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARMOSES HADUN
 
proses pengecoran logam
proses pengecoran logamproses pengecoran logam
proses pengecoran logamYudi Hartono
 
metalurgi serbuk
metalurgi serbukmetalurgi serbuk
metalurgi serbukMega Audina
 
Dasar gambar-teknik 4
Dasar gambar-teknik 4Dasar gambar-teknik 4
Dasar gambar-teknik 4MOSES HADUN
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesRumah Belajar
 
Struktur kurikulum-s1-teknik-metalurgi-dan-material
Struktur kurikulum-s1-teknik-metalurgi-dan-materialStruktur kurikulum-s1-teknik-metalurgi-dan-material
Struktur kurikulum-s1-teknik-metalurgi-dan-materialBenediktusMadika1
 
Material Teknik Polimer
Material Teknik PolimerMaterial Teknik Polimer
Material Teknik PolimerZhafran Anas
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
 
Pengendalian korosi dengan coating
Pengendalian korosi dengan coating Pengendalian korosi dengan coating
Pengendalian korosi dengan coating Yoga Firmansyah
 
Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamPpt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamLailatul Arofah
 
Material Teknik - Tembaga
Material Teknik - TembagaMaterial Teknik - Tembaga
Material Teknik - TembagaZhafran Anas
 
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambarPresentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambarAhmad Lubis
 

What's hot (20)

Tin107 2-sifat-material
Tin107 2-sifat-materialTin107 2-sifat-material
Tin107 2-sifat-material
 
01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas
 
Heat treatment
Heat treatment Heat treatment
Heat treatment
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
 
proses pengecoran logam
proses pengecoran logamproses pengecoran logam
proses pengecoran logam
 
metalurgi serbuk
metalurgi serbukmetalurgi serbuk
metalurgi serbuk
 
Dasar gambar-teknik 4
Dasar gambar-teknik 4Dasar gambar-teknik 4
Dasar gambar-teknik 4
 
Komposit matrik logam
Komposit  matrik logamKomposit  matrik logam
Komposit matrik logam
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
Material teknik (2)
Material teknik (2)Material teknik (2)
Material teknik (2)
 
Struktur kurikulum-s1-teknik-metalurgi-dan-material
Struktur kurikulum-s1-teknik-metalurgi-dan-materialStruktur kurikulum-s1-teknik-metalurgi-dan-material
Struktur kurikulum-s1-teknik-metalurgi-dan-material
 
Material Teknik Polimer
Material Teknik PolimerMaterial Teknik Polimer
Material Teknik Polimer
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
 
Pengendalian korosi dengan coating
Pengendalian korosi dengan coating Pengendalian korosi dengan coating
Pengendalian korosi dengan coating
 
Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamPpt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logam
 
jurnal aluminium
jurnal aluminiumjurnal aluminium
jurnal aluminium
 
Material Teknik - Tembaga
Material Teknik - TembagaMaterial Teknik - Tembaga
Material Teknik - Tembaga
 
T t t diagram
T t t diagramT t t diagram
T t t diagram
 
Elektroplating
ElektroplatingElektroplating
Elektroplating
 
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambarPresentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
 

Similar to Perlakuan panas

Transformasi fasa
Transformasi fasaTransformasi fasa
Transformasi fasarombang
 
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8Asraf Malik
 
3. heat treatment
3. heat treatment3. heat treatment
3. heat treatmentNiko Sh
 
Entry HT Muh. Miftah Fharid 222058 1B.pptx
Entry HT Muh. Miftah Fharid 222058 1B.pptxEntry HT Muh. Miftah Fharid 222058 1B.pptx
Entry HT Muh. Miftah Fharid 222058 1B.pptxMuhMiftahFharid
 
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinyaM Arif
 
File4433938146f4f
File4433938146f4fFile4433938146f4f
File4433938146f4fHandry J
 
Perlakuan_Panas_pptx.pptx
Perlakuan_Panas_pptx.pptxPerlakuan_Panas_pptx.pptx
Perlakuan_Panas_pptx.pptxanisa321586
 
pengaruh preheat
pengaruh preheatpengaruh preheat
pengaruh preheatSubi Yanto
 
Isi laporan kalsinasi
Isi laporan kalsinasiIsi laporan kalsinasi
Isi laporan kalsinasiIrwin Maulana
 
Aging hardening sipppp oke
Aging hardening sipppp okeAging hardening sipppp oke
Aging hardening sipppp okeviolabonver
 
Komposisi Material S35C
Komposisi Material S35CKomposisi Material S35C
Komposisi Material S35Cade jalaludin
 

Similar to Perlakuan panas (20)

Proses perlakuanpanas
Proses perlakuanpanasProses perlakuanpanas
Proses perlakuanpanas
 
ppt KLPOK 8.pptx
ppt KLPOK 8.pptxppt KLPOK 8.pptx
ppt KLPOK 8.pptx
 
Makalah perlakuan panas
Makalah perlakuan panas Makalah perlakuan panas
Makalah perlakuan panas
 
Heat treatment
Heat treatmentHeat treatment
Heat treatment
 
Material teknik
Material teknikMaterial teknik
Material teknik
 
Transformasi fasa
Transformasi fasaTransformasi fasa
Transformasi fasa
 
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8
 
3. heat treatment
3. heat treatment3. heat treatment
3. heat treatment
 
3. heat treatment
3. heat treatment3. heat treatment
3. heat treatment
 
Per
PerPer
Per
 
02. apa itu annealing
02. apa itu annealing02. apa itu annealing
02. apa itu annealing
 
Entry HT Muh. Miftah Fharid 222058 1B.pptx
Entry HT Muh. Miftah Fharid 222058 1B.pptxEntry HT Muh. Miftah Fharid 222058 1B.pptx
Entry HT Muh. Miftah Fharid 222058 1B.pptx
 
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
 
Klpk 7
Klpk 7Klpk 7
Klpk 7
 
File4433938146f4f
File4433938146f4fFile4433938146f4f
File4433938146f4f
 
Perlakuan_Panas_pptx.pptx
Perlakuan_Panas_pptx.pptxPerlakuan_Panas_pptx.pptx
Perlakuan_Panas_pptx.pptx
 
pengaruh preheat
pengaruh preheatpengaruh preheat
pengaruh preheat
 
Isi laporan kalsinasi
Isi laporan kalsinasiIsi laporan kalsinasi
Isi laporan kalsinasi
 
Aging hardening sipppp oke
Aging hardening sipppp okeAging hardening sipppp oke
Aging hardening sipppp oke
 
Komposisi Material S35C
Komposisi Material S35CKomposisi Material S35C
Komposisi Material S35C
 

Recently uploaded

2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 

Recently uploaded (9)

2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 

Perlakuan panas

  • 3. PERLAKUAN PANAS (Heat Treatment) : Adalah suatu istilah yang menjelaskan suatu operasi atau kombinasi/gabungan operasi yang melibatkan pemanasan dan pendingnginan yang terkontrol terhadap suatu logam atau paduan logam dalam keadaan padatan untuk tujuan memodifikasi struktur mikro sehingga diperoleh perubahan sifat-sifatnya (terutama sifat mekanis) sesuai yang diinginkan.
  • 4. Menurut The International Federation For the Heat Treatment of Materials (IFHT) : Dalam perlakuan panas tidak semata hanya melibatkan pemanasan dan pengontrolan kecepatan pendinginan pada paduan logam, Tetapi termasuk pula di dalamnya adalah pemberian atau penambahan atom lain melalui permukaan logam, Sebagaimana yang terjadi pada carburizing atau nitriding dan pemberian yang terjadi pada controlled rolling dalam thermo mechanical treatment.
  • 5. Tujuan Utama Perlakuan Panas 1. Memperlunak (to soften) yaitu : Memperbaiki sifat plastisitas dengan cara mengatur ukuran, bentuk dan distribusi mikrokonstituennya (fasa atau butiran), serta keberadaan dislokasi di dalam butiran.
  • 6. 2. Menghilangkan tegangan sisa (to stress relieve) yaitu : Memungkinkan berlangsungnya relaksasi tegangan-tegangan sisa dengan cara meningkatkan temperatur (memanaskan) sehingga diperoleh penurunan kekuatan luluh (yield strength) dan meningkatkan recovery.
  • 7. 3. Melakukan homogenisasi (to homogenize) yaitu : Mendapatkan komposisi kimia yang homogen di dausilam butiran (grain) melalui difusi unsur-unsur yang ada dalam paduan logam pada temparatur tinggi, seperti : austenizing
  • 8. 4. Meningkatkan ketangguhaan 5. Memperkeras 6. Menambah unsur kimia 7. Meningkatkan sifat fisik.
  • 9. Teknik Pelakuan Panas : 1. Annealing 2. Normalizing 3. Hardening 4. Tempering Proses Perlakuan Panas secara umum : a. Pemanasan material sampai suhu tertentu dengan kecepatan tertentu pula. b. Mempertahankan suhu untuk wakt u tertentu sehingga temperaturnya merata c. Pendinginan dengan media pendingin (air, oli atau udara)
  • 10. 1. Annealing Annealing Adalah proses Perlakuan Panas (heat treatment) dimana pemanasannya dilakukan sampai mencapai temperature tertentu, dan ditahan pada temperature tertentu yang diinginkan, kemudian didinginkan perlahan. a. Full annealing b. Spheroidizing c. Isothermal anealing
  • 11. 1. Untuk melunakkan material Logam 2. Menghilangkan tegangan dalam atau sisa 3. Memperbaiki butir-butir logam Tujuan Proses Annealing :
  • 12. FULL ANEALING Full anaeling bertujuan untuk melunakkan, mengurangi tegngan sisa, merubah sifat mekanis dan mendapatkan struktur mikro yang homogen. Pemanasan dilakukan kira-kira 40 C diatas Ac3. Pemanasan baja pada temperatur di daerah kestabilan fasa austenit ini akan menyebabkan transformasi fasa dari keadaan awal : ferit + Perlit untuk baja hipoeutektoid
  • 13. Perlit : untuk baja eutektoid Ferit + Cementite : untuk baja Hiper eutektoid Transformasi fasa dari menjadi Austenite berlangsung melalui proses pengintian dan pertumbuhaan butir austenite. Semakin lama pemanasan sedikit di atas Ac3 akan menghasilkan butiran austenit yang lebih besar.
  • 14. HOMOGENISASI (homogenize annealing) Tujuan dari perlakuan panas ini adalah : untuk mendapatkan homogenisasi komposisi kimia dari suatu paduan logam (terutama baja dalam bentuk ingot) hasil dari proses pengecoran. Temperatur perlakuan panas yang digunakan adalah 1100 C untuk menghindari retakan terutama untuk benda yang berdimensi tipis.
  • 15. SPERERODISASI Struktur spherodized adalah struktur mikro baja dengan sementit memiliki morfologi membulat (sphere) bukan dalam bentuk plat seperti perlit. Sehingga ductility lebih besar sehingga machinibility meningkat Umumnya dilakukan pada baja karbon rendah sampai sedang.
  • 16. Anealing umumnya diterapkan kepada paduan logam yang telah mengalami pengerjaan dingin (cold working) dengan tujuan : Untuk melunakkan kembali paduan logam dari keadaan pengerasan regangan (strain hardening) Batas antara pengerjaan dingin dengan pengerjaan panas adalah : Temperatur REKRISTALISI
  • 17. Temperatur rekritalisasi (T rek) adalah : Temperatur minimum yang memungkinkan terjadinya pengintian kristal-kristal baru dari kristal-kristal yang telah mengalami deformasi plastis. Proses rekristalisasi berlangsung pada tempereatur yang relatif tinggi. Harga T rek tergantung pada : - komposisi kimia paduan - kecepatan dan besarnya deformasi plastis.
  • 18. Proses Normalizing atau menormalkan adalah jenis perlakuan panas yang ditujukan untuk memperhalus butir, memperbaiki mampu mesin, menghilangkan tegangan sisa dan juga memperbaiki sifat mekanik baja karbon struktural dan baja-baja paduan rendah. 2. Normalizing • Melunakkan regangan sisa • Menghaluskan ukuran butir • Memperbaiki sifat kelistrikan • Melunakkan dan memperbaiki keuletan Tujuan Proses Normalizing :
  • 19. Hardening adalah proses perlakuan panas yang diterapkan untuk menghasilkan benda kerja yang keras. Perlakuan ini terdiri dari : • memanaskan baja sampai temperatur pengerasannya (Temperatur austenisasi) dan • menahannya pada temperatur tersebut untuk jangka waktu tertentu dan • kemudian didinginkan dengan laju pendinginan yang sangat Tinggi. 3. Hardening
  • 20. 3. Hardening process : a. Water, oil atau dara dan tempering b. Time quenching dan tempering c. Isothermal guenching dan tempering d. Austempering e. Martempering
  • 21. 4. Other Hardening process: a. Precipitation hardening (age hardening) b. Dispersion hardening c. Thermommechaanical treatment 5. Thermal surface hardening a. flame hardening b. Inducction hardening c. Electron beam hardening
  • 22. 6. Diffusion treatment lainnya : a. Siliconizing b. Chromizing c. Boronizing d. Carburizing e. Aluminizing
  • 23. Dalam precipitation hardening : Transformasi fasa yang terlibat dalam keadaan padatan, umumnya berlangsung melalui pergerakan atom, yaitu saat berlangsungnya proses pengintian dan pertumbuhan partikel endapan.
  • 24. Quench hardening yang memunculkan fasa martensit, transformasi fasa yang berlangsung tanpa pergerakan atom, yaitu melalui proses pergeseran bidang kristal yang menyebabkan distorsi kisi. (proses transformasi berlangsung sangat cepat 10 -2 detik)
  • 25. Tujuan utama proses pengerasan adalah Untuk meningkatkan kekerasan benda kerja dan meningkatkan ketahanan aus. Makin tinggi kekerasan akan semakin tinggi pula ketahanan ausnya.
  • 26. Proses Tempering adalah Proses memanaskan kembali baja yang telah dikeraskan. 4. Tempering Tempering ini bertujuan untuk : • Mengurangi kekerasan • Mengurangi tegangan dalam • Memperbaiki susunan struktur Baja Setelah proses hardening biasanya baja akan sangat keras dan bersifat rapuh, untuk itu perlu proses lanjutan yaitu proses tempering. proses temper setelah proses pengerasan akan menjadikan baja lebih bermanfaat karena adanya struktur yang lebih stabil.