Dokumen tersebut membahas tentang proses blanking, yaitu operasi pemotongan logam lembaran sepanjang garis tertutup untuk memisahkan bagian yang akan diproses lebih lanjut. Dibahas pula perbedaan blanking dengan punching, parameter yang perlu diperhatikan dalam blanking seperti jarak ruang antara punch dan die, serta jenis blanking seperti fine blanking dan normal blanking.
4. PENGERTIAN
BLANKING
operasi pemotongan logam lembaran sepanjan
g suatu garis tertutup (misalnya bulat, segiemp
at, dan sebagainya), dimana potongan yang
dipisahkan dari bendakerja merupakan
bendakerja untuk operasi berikutnya. Potongan
yang dipisahkan tersebut disebut blank.
5. PERBEDAAN BLANKING DAN PUNCHING
Sebuah plat yang akan dilakukan proses pelubangan (blanking)
dengan memanfaatkan gaya tekan dari punch dan cetakan dari
Die sehingga material tersebut terpotong dan berlubang
menghasilkan material yang tersisa atau material yang terpotong
menyerupai geometri dari punch yang disebut dengan blank dan
produk dari blanking,sedangkan plat yang tersisa dari proses
tersebut dan mengalami pereduksian luas permukaan ataupun
volume dari plat tersebut dalam bentuk berlubang
disebut dengan produk dari punching
9. Metode Blanking
Proses ini dimulai dengan meletakkan plat yang akan di
potong diantara punch dan dies.
Posisi dies di bawah dan tetap sementara punch terletak
pada bagian atas dan bergerak ke bawah pemotong
bagian pelat sesuai dengan bentuk punch yang ada.
Untuk menjepit plat digunakan stopper.
Stopper ini berfungsi menekan pelat agar pada saat
penekanan dengan punch ini tidak terjadi pergeseran
yang menyebabkan bahan pelat menjadi keriput.
10. Dies dan punch merupakan komponen utama
pada proses blanking ini. Bentuk dan dies
disesuaikan dengan bentuk-bentuk komponen
dari bahan pelat yang diinginkan.
Antara dies dan punch
mempunyai kelonggaran (clearence).
Kelonggoran ini disesuaikan dengan tebal
bahan dan jenis dari bahan pelat yang akan di
blanking.
11. Apa saja yang perlu diperhatikan
dalam proses blanking ini?
12. Analisa Pemotongan Logam Lembaran
Parameter penting dalam pemotongan logam
lembaran adalah :
- jarak ruang (clearance) antara puch dan die.
- ketebalan lembaran,
- jenis logam dan kekuatannya, dan
- panjang potong.
13. Jarak ruang (clearance) :
Clearance dalam operasi pemotongan adalah
jarak antaran punch dan die (lihat gambar kiri).
Clearance pada umumnya berkisar antara 4%
dan 8% dari tebal lembaran t. Akibat dari
clearance yang tidak sesuai ditunjukkan dalam g
ambar kanan berikut ini.
14. Menurut Budiarto ada beberapa fungsi jarak
ruang (clearance) di antaranya:
1. mencegah terjadinya gesekan antara pons dan cetakan
saat operasi pemotongan, gesekan semakin besar bila
kelonggaran antara pons dengan cetakan terlalu kecil
dan sebaliknya.Gesekan kecil bila kelonggaran besar;
2. menentukan kualitas sisi potong yang diharapkan,
kelonggaran yang lebih kecil menghasilkan hasil yan
g lebih halus dan lebih baik
3. menentukan ketepatan toleransi produk hasil yang di
peroleh, kelonggaran yang lebih kecil dan
membentuk beberapa toleransi produk yang
lebih baik;
4. berpengaruh terhadap burr yang terjadi beralur lebih
kecil bila kelonggaran lebih kecil;
15. (a) Bila clearance terlalu kecil, maka garis
keretakan cendrung untuk tidak saling ketemu,
sehingga gaya yang dibutuhkan menjadi lebih besar
(b) Bila clearance terlalu besar,logam akan terjepit
antara tepi potong punch dan die,sehingga terbentuk
burr yaitu sudut tajam pada tepi potong lembaran.
16. Clearance yang benar tergantung pada
jenis dan ketebalan logam lembaran,
yang dapat dinyatakan dengan rumus :
c = at
dimana :
c=jarak ruang (clearance),in (mm),
a=kelonggaran (allowance)
t=ketebalan lembaran, in (mm).
17. Allowance adalah rasio antara clearance dengan ketebalan lembaran
yang besarnya ditentukan sesuai dengan jenis logam seperti ditunjukka
n dalam tabel dibawah
Nilai allowance untuk tiga kelompok logam lembaran
18. Perhitungan clearance persamaan di atas dapat digunakan untuk menentukan
ukuran puch dan die yang cocok dalam operasi blanking dan punching konve
nsional. Apakah clearance dikurangi dari ukuran punch atau ditambahkan pad
a ukuran die tergantung pada lubang yang dibuat apakah untuk menghasilka
n blank atau slug seperti ditunjukkan dalam gambar di bawah ini
Ukuran die menentukan ukuran blank (Db);
Ukuran punch menentukan ukuran lubang (Dh)
19. Ukuran punch dan die untuk blank bulat :
Rumus :
Diameter punch = Db – 2c
Diameter die = Db
20. Ukuran punch dan die untuk lubang bulat :
Rumus :
Diameter punch = Dh
Diameter die = Dh + 2c
21. Agar slug atau blank dapat terlepas dari die, mak
a die harus dibuat dengan jarak ruang melebar
keluar (angular clearance) 0,25o hingga 1,5o pad
a setiap sisinya seperti ditunjukkan dalam gamba
r dibawah ini
Jarak ruang melebar keluar (angular clearance)
22. Gaya potong
(cutting force)
Gaya potong dalam pengerjaan logam lembaran dapat
ditentukan dengan :
F = S.t.L
dimana :
F = gaya potong, lb (N),
S = kekuatan geser (shear strength) logam lembaran, lb/in2 (MPa)
t = ketebalan lembaran, in (mm), dan
L = panjang tepi potong, in (mm).
23. Dalam operasi blanking, punching, dan operasi
yang sejenis, L adalah panjang garis keliling
blank atau lubang yang dipotong. Bila kekuatan
geser tidak diketahui, alternatif lain yang dapat
digunakan untuk memperkirakan gaya potong a
dalah dengan menggunakan kekuatan tarik, seb
agai berikut :
F = 0,7 TS.t.L
dimana :
TS = kekuatan tarik maksimum, lb/in2 (MPa).
24. CARA MENGURANGI GAYA POTONG
Gaya yang digunakan untuk melubangi plat
pada proses blanking dapat direduksi
dengan memvariasikan bentuk geometri dari
penekan (punch).
26. Cutoff adalah operasi pengguntingan dimana
blank dipisahkan dari logam lembaran
dengan cara memotong urutan sisi part yang
berlawanan, seperti ditunjukkan dalam
gambar dibawah, sehingga setiap pemotongan
akan dihasilkan suatu part yang baru.
27. Perbedaan cutoff dengan operasi pengguntingan
konvensional :
(a) Tepi potong tidak perlu lurus
(b) Blank dapat dipisahkan dari strip dengan cara
sedemikianrupa sehingga tidak dihasilkan sekrap.
29. Strip layout
Penentuan layout material bertujuan agar penggunaan material bisa
lebih optimal. Caranya adalah dengan mengatur posisi produk
sedemikian rupa untuk mendapatkan rasio penggunaan material
(yield ratio) yang paling tinggi. Dalam proses pembuatan layout
Harus mempertimbangkan batas minimal jarak antara produk satu
dengan produk lain maupun jarak antara produk dengan sisi tepi
daripada material produk itu sendiri. bebrapa alternatif harus
memenuhi kriteria konstruksi maupun yang diinginkan pelanggan.
32. Gambar di atas memperlihatkan lay-out strip material untuk
proses blanking dimana untuk layout alternative 1 mempunyai
yiel ratio lebih besar yang artinya pemakaian material lebih irit
dibandingkan layout alternative 2 tetapi jarak produk ke tepi sisi
material kurang dari batas yang ijinkan,sehingga layout yang
di pakai adalah layout alternatif 2.
34. Fine blanking
operasi pepengguntingan yang digunakan untuk membuat blank dari
bahan lembaran dengan toleransi yang ketat, tepi lurus dan halus den
gan sekali tahapan, seperti ditunjukkan dalam gambar di bawah. Pada
awal siklus, bantalan tekan (pressure pad) yang memiliki
proyeksi-V digunakan untuk memegang bendakerja degang gaya Fh,
kemudian punch diturunkan dengan kecepatan
lebih rendah dari kondisi normal agar tidak terjadi distorsi, dan clrear
ance yang lebih kecil agar diperoleh dimensi dan tepi potong sesuai
dengan yang diharapkan. Proses ini biasa dilakukan pada lembaran
yang tipis.
35. Normal Blanking
Karakteristik dari normal blanking adalah
menggeser benda kerja ketika punch masuk
ke die, kualitasnya dikontrol oleh punch dan
die serta Clearance sampai 14% dari tebal
plat.