SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
MAKALAH KIMIA UNSUR GOLONGAN UTAMA
NAMA : AYU ANGGRAINI
NIM : 06101181722041
MATERI : KLOR (Cl)
==============================================================
UNSUR KLOR ( Cl )
1. Pengertian Unsur Klor
Menurut adwisastra (1989) klorin, klor (cl) adalah unsur halogen yang berat
atomnya 35,46. Warnanya hijau kekuning-kuningan, titik didihnya -34,7˚c, titk bekunya
0,102˚c, kepadatan 2,488 atau 2 kali berat udara. Klor pada tekanan dan suhu biasa
bersifat gas dan dalam tekanan rendah mudah mencair. Klor tidak terdapat bebas di
alam tetapi terdapat dalam senyawa
terutama terdapat dalam logam natrium,
magnesium,yang terdapat banyak ialah
pada natrium chloride (NaCl). Klorin
merupakan hasil tambahan yang dibuat
dari sodium hydroxide dengan jalan
mengelektrolisasikan sodium hydroxide .
Klor (berasal dari bahasa yunani
chloros, yang berarti “hijau pucat”) adalah unsur kima dengan unsur nomor atom 17 dan
simbol Cl. Termasuk dalam golongan halogen. Sebagai ion klorida, yang merupakan
garam dan senyawa lain, secara normal ia banyak dan sangat diperlukan dalam banyak
bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam wujud gas klor berwarna kuning
kehijauan, baunya sangat menyesakkan dan sangat beracun. Dalam bentuk cair dan
padat, merupakan agen pengoksidasi, peluncuran yang sangat efektif. Ciri-ciri utama
unsur klor merupakan unsur murni , mempunyai keadaan fisik berbentuk gas berwarna
kuning kehijauan, cl2 . Klor adalah gas kuning kehijauan yang dapat bergabung dengan
hamper seluruh unsure lain karena merupakan unsure bukan logam yang sangat
elektronegaif (annurunnisa, 2002).
Seperti halnya pemutih H2O2 (hidrogen peroksida), pemutih jenis dasar klorin
(sodium hipoklorit dan kalsiumhipoklorit) juga mempunyai sifat multi fungsi yaitu
selain sebagai pemutih , kedua senyawa tersebut juga biasa sebagai penghilang noda
maupun desinfektan. Pemutih jenis dasar klorin terdiri dari dua jenis yaitu padat dan
cair. Pemutih padat adalah kalsium hipoklorit (caocl2) berupa bubuk putih. Pada
umumnya masyarakat mengenal senyawa ini sebagai kaporit. Kaporit lazim untuk
menyuci hamakan air lodeng dan kolam renang. Kelemahan kaporit adalah kelarutannya
tidak sempurna, dimana selalu tersisa padatan dan tidak bisa dibuang sembarangan.
Sodium hipoklorit (NaOCl) sudah lama dikenal sebagai produk pemutih yang
handal. Hal mendasar yang perlu diketahui mengenai pembuatan pemutih dari naocl
adalah pengenalan terhadap senyawa atau bahan naocl itu sendiri. Sodium hipoklorit
(naocl) merupakan cairan berwarna sedikit kekuningan, beraroma khas dan menyengat.
Bahan naocl mudah larut dalam air dengan dejajat kelarutan mencapai 100 % dan
sedikit lebih berat dibandingkan dengan air (berat jenis air lebih dari satu) serta bersifat
sedikit basa (parmono, 2003).
Pada suhu ruangan, klorin adalah gas berwarna kuning kehijau-hijauan dengan
bau yang sangat menyengat. Pada tekanan yang meningkat atau pada saat temperature
dibawah -30 ˚ f, cairannya berwarna kuning sawo dan encer. Klorin hanya dapat larut
dengan mudah di dalam air, tetapi apabila kontak dengan uap adalah dalam asam
hipoklorat (hclo) dan asam hidroklorik (hcl). Ketidakstabilan asam hipoklorus ( HClO)
membuatnya dapat dengan mudah menghilang, membentuk oksigen bebas. Karena
reaksi, pada dasarnya air mempertinggi oksidasi klorin dan efek korosif. Klorin
memiliki titik didih dan titik leleh/beku yang lebih rendah dari suhu kamar (25˚c).
Sehingga ketika klorin berada dalam suhu kamar, maka klorin tersebut akan berwujud
gas (fitrah, 2008)
2. Sifat Fisika dan Kimia Klor ( Cl )
Klorin (Cl2) merupakan salah satu unsur yang ada di bumi dan jarang dijumpai
dalam bentuk bebas. Pada umumnya klorin dijumpai dalam bentuk terikat dengan unsur
atau senyawa lain membentuk garam natrium klorida (NaCl) atau dalam bentuk ion
klorida di air laut (Hasan, 2006).
Klor atau turunannya di perairan berasal dari limbah industri yang
menggunakan klor misalnya sebagai desinfektan atau pelarut yang di buang ke perairan
(Enjarlis et al., 2006).
Klorin pertama kali diidentifikasi oleh seorang ahli farmasi dari Swedia, Carl
Wilhem Scheele, pada tahun 1774 dengan meneteskan sedikit larutan asam klorida
(HCl) pada lempeng mangan oksida (MnO2) yang menghasilkan gas berwarna kuning
kehijauan. Reaksi dari percobaan tersebut adalah sebagai berikut (Keenan et al., 1993):
4HCl(ag)+MnO2(s) ————-> Cl2(g)+MnCl2(ag)+2H2O(l)
Pada saat itu, Scheele belum dapat memastikan kandungan gas tersebut. Pada
tahun 1810 Sir Humprey Davy, seorang ahli kimia Inggris menyatakan bahwa gas
kuning kehijauan pada percobaan Scheele adalah sebuah unsur dan menamakannya
chlorine, yang berarti khloros dalam bahasa Yunani atau hijau. Menurut Scott (1994)
dan Hasan (2006) menyatakan bahwa klorin dalam suhu kamar berbentuk gas halogen
(Golongan VII), bersifat sangat reaktif dan merupakan jenis oksidator kuat yang mudah
bereaksi dengan berbagai unsur lain. Pada suhu -340C, klorin berbentuk cair dan pada
suhu -1030C berbentuk padatan kristal kekuningan.
Secara alami, klorin terdapat dalam bentuk ion klorida dengan jumlah relatif
jauh lebih besar dibandingkan ion-ion halogen lainnya. Klorin dalam bentuk garam
(misal NaCl) merupakan bentuk paling aman, sedangkan dalam bentuk gas, klorin dapat
diperoleh dengan mengekstraksi larutan garam NaCl dengan cara elektrolisis. Klorin
disamping mempunyai fungsi yang berarti dalam kehidupan manusia, juga berdampak
negatif bagi lingkungan. Untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan akibat
pembuangan limbah, termasuk limbah klorin maka suatu industry diwajibkan mengelola
limbahnya terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan, dimana hal ini sesuai
dengan pasal 16 ayat (1) Undang-Undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Selain itu untuk mencegah terjadinya pencemaran pada badan air,
Pemerintah melalui Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-
51/MenLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri
menetapkan parameter dan batasan konsentrasi yang diizinkan untuk dibuang, salah
satunya yakni klorin dengan batasan 1 mg/L dalam bentuk klorin bebas (Cl2).
Klor tergolong dalam grup unsur halogen (pembentuk garam)dan diperoleh dari
garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan proses
elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat bersenyawa dengan
hampir semua unsur. Pada suhu 10oC, satu volume air dapat melarutkan 3.10 volume
klor, sedangkan pada suhu 30oC hanya 1.77 volume.
Tabel Sifat Fisika Unsur Klor
Sifat Cl
Nomor Atom 17
Kofigurasi Elektron 3S2
3P5
Massa Atom Relatif (Ar) 35,453
Kerapatan 1,5
Titik Leleh (K) 171
Entalpi Peleburan 3,2
Titik didih (K) 238
Entalpi penguapan 10
Afinitas elektron 355
Energi ionisasi 1266
Keelektronegatifan 3,0
Jari-jari kovalen (pm) 99
Jari-jari ion 181
Entalpi Hidrasi 279
Daya hantar molar 76,4
Potensial elektroda standar +1,36
Kalor disosiasi 242
Unsur-unsur golongan VIIA mempunyai konfigurasi elektron ns2np5 dan
merupakan unsur-unsur yang paling elektronegatif. Unsur halogen selalu mempunyai
bilangan oksidasi -1, kecuali fluor yang selalu univalent. Unsur ini dapat mempunyai
bilangan oksidasi (+1), (+III) dan (+VII). Bilangan oksidasi (+IV) dan (+VI) merupakan
anomali, terdapat dalam oksida ClO2, Cl2O6, dan BrO3.
Klor tergolong dalam grup unsur halogen (pembentuk garam)dan diperoleh dari
garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan proses
elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat bersenyawa dengan
hampir semua unsur. Pada suhu 10oC, satu volume air dapat melarutkan 3.10 volume
klor, sedangkan pada suhu 30oC hanya 1.77 volume.
Gas klorin berwarna kuning-kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi
dengan unsur lain.
Klorin dapat mengganggu pernapasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud
cairnya dapat membakar kulit. Klorin tergolong dalam grup unsur halogen (pembentuk
garam) dan diperoleh dari garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih
sering dengan proses elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat
bersenyawa dengan hampir semua unsur. Pada suhu 10oC, satu volume air dapat
melarutkan
Titik leleh dan titik didih bertambah jika nomor atom bertambah. Hal ini karena
molekul yang lebih besar mempunyai gaya tarik menarik Van der Waals yang lebih
besar. Energi ikatan X2 (kalor disosiasi) berkurang jika atom bertambah besar.
Kecenderungan ini hanya dapat diamati untuk Cl2, Br, dan I2.
Gambar energi ikatan kovalen
Energi ikatan F2 sangat rendah (158 kJmol-1), karena terjadi tolak menolak
antara elektron tak-terikat. Hal inilah yang menyebabkan F2 sangat reaktif.
Energi ionisasi unsur halogen sangat tinggi dan yang paling tinggi adalah fluor.
Molekul halogen berwarna karena menyerap sinar tampak sebagai hasil eksitasi. Unsur-
unsur ini adalah oksidator kuat dan mempunyai potensial electrode negatif.
Semua unsur halogen terdapat sebagai molekul diatom, yaitu F2, Cl2, Br2, dan
I2. Fluorin dan klorin berwujud gas, klorin berwarna kuning kehijauan. Unsur-unsur
halogen mudah dikenali dari bau dan warnanya. Halogen umumnya berbau menyengat,
terutama klorin dan bromin (bromos, artinya pesing).
Kedua gas ini bersifat racun sehingga harus ditangani secara hati-hati. Jika
wadah bromin bocor maka dalam beberapa saat, ruangan akan tampak cokelat-
kemerahan. Kenaikan titik leleh dan titik didih dari dalam tabel periodik disebabkan
gaya London di antara molekul halogen yang makin meningkat dengan bertambahnya
panjang ikatan. Gaya berbanding lurus dengan jarak atau panjang ikatan.
Sifat Kimia Unsur Klor
Sifat kimia klorin yaitu gas berwarna kehijauan pada suhu kamar, mempunyai
titik lebur -101oC dan titik didih -34oC.Seperti halnya unsur kimia lain, sifat kimia
klorin ini sangat ditentukan oleh konfigurasi electron pada kulit terluarnya. Terdapat
tujuh elekton pada kulit terluar pada klorin, sehingga sifat klorin tidak stabil dan sangat
reaktif agar klorin bisa mendapatkan stuktur seperti gas mulia. Selain itu, klorin juga
bersifat oksidator.
Hal ini terlihat dari kemampuannya untuk mengoksidasi atom-atom besi dan
mangan. Seperti oksigen, klorin juga membantu reaksi pembakaran dengan
menghasilkan panas dan cahaya. Dalam air laut maupun sungai, klorin akan terhidrolisis
membentuk asam hipoklorit. (Edward 1990).
1. Reaksi klor dengan air
Fluor dan klor membantu reaksi pembakaran dengan cara seperti
oksigen. Fluor dan klor biasanya berupa gas. Reaksi-reaksi halogen antara lain
seperti berikut.
Cl2, Br2 dan I2 tidak melarut dengan baik dalam air, reaksinya lambat.
Reaksi yang terjadi adalah reaksi redoks.
Jika klorin dan bromin dilarutkan dalam air yang mengandung OH¯
(basa) maka kelarutannya makin bertambah. Reaksi yang terjadi seperti berikut.
Cl2(aq) + 2OH–(aq)→ Cl¯(aq) + ClO¯(aq) + H2O(l)
Ion ClO¯ merupakan bahan aktif zat pemutih. Senyawa NaClO
digunakan sebagai zat pemutih kertas, pulp, tekstil, dan bahan pakaian.
2. Reaksi Klor dengan Hidrogen
Halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida. Secara umum
reaksi yang terjadi dapat dituliskan seperti berikut.
X2(g) + H2(g) → 2HX(g)
Reaksi F2 dan Cl2 dengan hidrogen disertai ledakan tetapi bromin dan iodin
bereaksi dengan lambat.
3. Reaksi klor dengan Halogen
Reaksi halogen dengan halogen menghasilkan senyawa yang dinamakan
senyawa antarhalogen. Unsur yang lebih elektronegatif sebagai zat oksidator dan
diberi bilangan oksidasi negatif dalam senyawaannya.
Perhatikan contoh reaksi berikut ini dengan suhu 200 C.
Cl2(g) + F2(g) → 2 ClF(g)
Cl2(g) + 3F2(g) → 2 ClF3(g)
4. Reaksi Halogen dengan Logam
Halogen bereaksi dengan kebanyakan logam. Bromin dan iodin tidak
bereaksi dengan emas, platinum atau beberapa logam mulia lainnya. Perhatikan
contoh reaksi fluorin dengan tembaga berikut.
F2(g) + Cu(s) → CuF2(s)
5. Reaksi Halogen dengan Hidrokarbon
Halogen umumnya bereaksi dengan hidrokarbon dengan cara
menggantikan atom-atom hidrogen. Perhatikan contoh reaksi metana dengan
klorin berikut ini.
Cl2(g)+ CH4(g) → CH3Cl(g) + HCl(aq)
6. Reaksi Halogen dengan Nonlogam dan Metaloid Tertentu
Halogen bereaksi secara langsung dengan sejumlah non logam dan
metaloid. Unsur nonlogam fosfor dan metaloid boron, arsen, dan stirium (misal
Y) bereaksi dengan unsur halogen (X), reaksi yang terjadi seperti berikut.
3X2 + 2Y → 2YX3 (jika halogennya terbatas)
5X2 + 2Y → 2YX5 (jika halogennya berlebihan)
 Kereaktifan
Kereaktifan golongan halogen menurun secara teratur mulai fluor hingga
iod. Kereaktifan ini dikaitkan dengan kemampuannya menerima elektron
membentuk ion negatif. Perhatikan harga afinitas elektron. Harga afinitas
elektron dari atas ke bawah berkurang. Hal ini karena makin bertambah jari-jari
atomnya sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar makin berkurang.
 Daya Oksidasi
Daya oksidasi halogen dari atas ke bawah makin berkurang. Jadi iod
merupakan reduktor terkuat. Daya oksidasi ini dapat dilihat dari harga potensial
elektrodenya. Oleh karena unsur halogen mudah menerima elektron maka semua
unsur halogen merupakan oksidator kuat. Kekuatan oksidator halogen menurun
dari atas ke bawah dalam tabel periodik. Hal ini dapat dilihat dari potensial
reduksi standar :
F2 + 2e- → 2F- E° = +2,87 V
Cl2 + 2e– → 2Cl– E° = +1,36 V
Br2 + 2e– → 2Br– E° = +1,07 V
I2 + 2e– → 2I– E° = +0,54 V
Berdasarkan data potensial reduksi standar dapat disimpulkan bahwa F2
merupakan oksidator paling kuat. Oleh karena itu, unsur halogen dapat
mengoksidasi halogen lain yang terletak di bawahnya dalam tabel periodik,
tetapi reaksi kembalinya tidak terjadi. Kekuatan oksidator F2, Cl2, Br2, dan I2
dapat dilihat dari reaksi antar halogen. Gas fluorin dapat mengoksidasi unsur-
unsur halogen yang berada di bawahnya :
F2(g) + 2Cl–(aq) → 2F–(aq) + Cl2(g)
F2(g) + 2Br–(aq) → 2F–(aq) + Br2(g)
F2(g)+2l–(aq)→2F–(aq)+l2(s)
Demikian pula jika gas klorin ditambahkan ke dalam larutan yang mengandung
ion Br– atau ion I–, akan terbentuk bromin dan iodin.
Cl2(aq) + 2Br–(aq) → 2Cl–(aq) + Br2(aq)
Cl2(aq) + 2I–(aq) → 2Cl–(aq) + I2(aq)
Reaksi Cl2 dengan Br– atau I– dapat digunakan untuk identifikasi bromin dan
klorin dalam suatu senyawa ion.
3. Keberadaan Klor di alam
Halogen sedikit ditemukan dialam dalam keadaan bebas yaitu hanya sekitar
0,2% dalam kerak bumi, karena sangat reaktif. Karena reaktivitasnya, semua klorin
dikerak bumi dalam bentuk senyawa ion klorida termasuk garam dapur. Unsur klor ini
adalah halogen paling melimpah kedua dibumi setelah fluor dan unsur kimia ke-21
paling melimpah dikerak bumi. Deposit yang besar ini terlihat kecil karena sebagian
besar klorida terdapat dalam air laut. Di alam, klor ditemukan hanya dalam keadaan
bersenyawa, terutama dengan natrium sebagai garam (NaCl), karnalit dan silfit.
Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2 atau membentuk mineral padat,
mineral yang terdapat dialam ada yang merupakan unsur bebas ada pula yang
merupakan gabungan dari beberapa unsur..
Senyawa klorida ditemukan di air laut dan garam batu/endapan garam yang
terbentuk akibat penguapan air laut di masa lalu.
Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30 gram NaCl. Garam (NaCl) terjadi
dari air laut yang memiliki salin yang cukup tinggi yang kemudian terevaporasi
membentuk endapan garam. Proses untuk mendapatkan unsure klorin adalah melalui
elektrolisis larutan NaCl pekat (brine) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan gas H2,
dan NaOH pada katode.
Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa
lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk
pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas,
klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat,
klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan, dan penjernih air,
bahan peledak, serta pupuk KCl.
Kelimpahan unsur-unsur halogen ini sangat banyak terdapat dilautan.
Diperbatasan antara yordania dan barat palestina terdapat sebuah laut yang disebut laut
mati, laut mati memiliki kadar garam yang cukup tinggi sehingga tidak ada kehidupan
didalamnya. Karena akibat kadar garam yang tinggi.
4. Cara Mendapatkan Unsur Klor
Dapat diperoleh dengan cara elektrolisis dan oksidasi senyawa. Penggunaan klor
dan senyawanya yaitu sering digunakan sebagai bahan pemutih, desinfektan, bahan
baku kimia, obat antiseptik, pestisida, herbisida, obat-obatan, makanan pelarut, bahan
peledak, korek api, cat, plastik, dan tekstil. Lebih kurang 0,15% tubuh manusia tersusun
oleh senyawa ini.
a) Elektrolisis larutan garam dapur
Klor dapat dibuat dengan elektrolisis leburan NaCl atau elektrolisis
larutan NaCl dengan menggunakan diafragma. Gas chlorine merupakan bahan
yang sering dimanfaatkan sebagai bahan desinfektan untuk memperbaikai
kualitas dari air. Beberapa bahan kimia yang dapat digunakan adalah Ozon (O3),
Chlorine (Cl2), dan air chlor oksida (ClO2), atau secara fisika dengan
penyinaran menggunkan sinar ultra violet atau dengan cara pemanasan.
Gas chlorine merupakan alternative bahan yang dapat digunakann
sebagai desinfektan karena selain harga dari gas chlorine yang murah, juga
mempunyai daya aktivitas yang baik selama beberapa waktu. Proses pembuatan
gas chlorine dapat dilakukan dengan cara elektrolisis menggunakan NaCl,
karena dalam garam (NaCl) mengandung ion-ion klorida didalam komposisinya.
Murni Selain digunakan sebagai desinfektan gas chlorine dapat digunakan untuk
mengoksidasi logam besi (Fe) dan Mangan (Mn).
Elektrolisis menggunakan air saja tidak dapat dilakukan, karena air
murni tidak dapat menghantarkan listrik, akan tetapi dengan penambahan asam,
basa, atau garam yang dilarutkan didalamnya, maka larutan tersebut dapat
menghantarkan listrik, dan akan mengalami perubahan kimia.
Larutan asam atau basa tersebut merupakan elektrolit yang dapat
meneruskan arus listrik dan merupakan konduktor yang baik. Salah satu bahan
kimia yang sering digunakan dalam sebagai elektrolit adalah NaCl.
Berikut ini adalah reaksi yang terjadi pada saat elektrolisis larutan
elektrolit NaCl.
Katoda : 2H2O + 2e- H2 + 2OH-
Anoda : 2Cl- Cl2 + 2e-
Total Reaksi : 2H2O + 2Cl- Cl2 + 2OH- + 2H2
Selain terjadi pembentukan gas chlorine dalam proses elektrolisis ini
juga terjadi pembentukan gas O2 pada katoda, sehingga persamaan reaksinya
adalah sebagai berikut :
Katoda : 4H2O + 4e- H2 + 2OH-
Anoda : 2Cl- Cl2 + 2e-
Total Reaksi : 2H2O + 2Cl- Cl2 + 2OH- + 2H2 + O2
Produksi gas chlorine akan ditangkap oleh larutan kalium Iodida dengan
melihat perubahan yang terjadi, tergantung volume gas chlorine yang terbentuk,
sedangkan gas oksigen akan naik ke atas dan mendorong kalium iodide ke
bawah. Gas yang terbentuk di dalam reaktor elektrolisis pada anoda
diidentifikasi untuk menentukan pembentukan gas chlorine.
b) Mereaksikan klorida dengan MnO2 dalam H2SO4 pekat
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
MnO2 + 2Cl- + 4 H+ → Cl2 + Mn2+ + 2H2O
Pada reaksi diatas Mno2 bertindak sebagai oksidator.
5. Kegunaan Unsur Klor
Klor adalah senyawa penting pada bidang industri, pertanian, obat-obatan dan
rumah tangga. Berikut beberapa kegunaan dari senyawa klor adalah sebagai berikut:
a. Natrium hipoklorit (NaClO) digunakan sebagai pemutih.
b. Sebagai bahan baku pembuatan kaporit (Ca(OCl)2. Bahan ini merupakan
bahan pemutih yang digunakan untuk produk pakaian.
c. Cl2 dipakai sebagai desinfektan.
d. KCl digunakan sebagai pupuk.
e. ZnCl2 digunakan sebagai solder.
f. NH4Cl digunakan sebagai pengisi baterai.
g. Kalium klorat digunakan sebagai zat pengoksidasi, bahan baku
pembuatan petasan dan korek api.
h. Desinfektan. Klorin digunakan untuk desinfeksi air termasuk air untuk
mandi, kolam renang dan juga air minum. Klorin digunakan sebagai
desinfektan air minum karena mempunyai efek dapat membunuh bakteri
E. Coli serta Giardia dan harganya murah. Penambahan klorin pada air
minum dimulai sejak tahun 1800. Sejak tahun 1904, penambahan klorin
pada air minum menjadi standar yang harus dipenuhi penyedia layanan
air minum hingga sekarang. Termasuk pada air PDAM . Cairan klorin
juga dapat digunakan sebagai cairan pembersih alat-alat rumah tangga.
Di bidang kesehatan, larutan klorin 0,5% telah sejak lama digunakan
untuk dekontaminasi alat-alat bedah seperti jahit set dan partus set.
i. Pemutih. Pada proses produksi kertas dan pakaian, klorin digunakan
sebagai cairan pemutih (bleaching).2Di pasaran, klorin dikemas sebagai
agent pemutih pakaian dengan berbagai merk. Bahan dasarnya dibuat
dari natrium hidroksida dan gas klor (gas klorin dialirkan ke dalam
larutan natrium hidroksida sehingga membentuk natrium hipoklorit
(NaOCL) yang disebut zat pemutih).
j. Senjata kimia. Karena efeknya yang sangat iritatif, gas klorin telah
digunakan sebagai senjata kimia pada perang dunia ke II.
- Kegunaan Klor sebagai Pelarut, Antiseptik, dan Plastik:
a. Sebagai Pelarut
Senyawa klor yang digunakan sebagai pelarut adalah CCl4 yang
merupakan senyawa nonpolar yang dapat melarutkan nonpolar lain yang
tidak larut dalam air.
Selain CCl4, CCl3 juga digunakan sebagai cairan untuk melarutkan tippex
dan juga pembuat tinner.
b. Sebagai Antiseptik
Senyawa klor yang digunakan sebagai desinfektan adalah trikloro fenol.
Senyawa ini digunakan sebagai pembersih kamar mandi dan WC. Selain
itu juga desinfektan senyawa klor yang terkenal dan dapat diproduksi
secara besar-besaran yaitu diklori difenil dikloroetana.
Senyawa ini bahkan dapat membunuh nyamuk, kecoa, dan binatang-
binatang kecil yang mengganggu. Tetapi ternyata hal tersebut tidak
berbahaya terhadap binatang pengganggu, tetapi juga binatang ternak
dan peliharaan bahkan manusia. Sehingga produksi dan penggunaan
senyawa ini sudah dilarang.
c. Plastik
Salah satu jenis plastik yang menggunakan senyawa klor adalah PVC
(Polivinil klorida). PVC banyak digunakan untuk membuat jas hujan, pita
kaset, isolator listrik, dan pipa pralon.
Namun perlu diketahui bahwa plastik sangat sulit diuraikan oleh mikro
organisme sehingga kita tidak boleh membuang sampah sembarangan.
DAFTAR PUSTAKA
Azha,Y.2011.SifatKimiaSenyawaKlor.(Online).https://id.scribd.com/doc/52577838/Sifa
t-kimia-senyawa-klor. (Diakses pada tanggal 18 April 2019).
Cotton dan wilkinson.1989.Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press).
Fatma.2017.CaraPembuatanLarutanKlorin.(Online).https://id.scribd.com/document/35
9949536/cara-pembuatan-klorin. (Diakses pada tanggal 18 April 2019).
Khopkar,S.M.2008.Kimia Analisis Kualitatif.Yogyakarta:UIP Press.
Sridianti.2018. Sifat-Sifat dan Kegunaan Unsur Halogen. (Online).
https://www.sridianti.com/sifat-dan-penggunaan-unsur-halogen.html. (Diakses
pada tanggal 18 April 2019).
Suyanta.2013.Buku Ajar Kimia Unsur.Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.
Svehla,G.1995.Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro.
Jakarta:Kalman Media Pustaka.
Willey , John.1965. Concept and models of inorganic chemistry. Singapura: Kin keong
Printing.

More Related Content

What's hot

Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionFinal acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionAlfian Nopara Saifudin
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiKustian Permana
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianLaporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianRuci Rushiana
 
AROMATISITAS BENZENA & BENZENA TERSUBSTITUSI
AROMATISITAS  BENZENA  &  BENZENA  TERSUBSTITUSIAROMATISITAS  BENZENA  &  BENZENA  TERSUBSTITUSI
AROMATISITAS BENZENA & BENZENA TERSUBSTITUSIKlik Bayoe
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonqlp
 
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter) Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter) nailaamaliaa
 
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM risyanti ALENTA
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaasterias
 
anorganik Belerang
anorganik Belerang anorganik Belerang
anorganik Belerang Fera Fajrin
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprakpraditya_21
 
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifanLinda Rosita
 
Bab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimerBab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimerImo Priyanto
 

What's hot (20)

Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionFinal acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anion
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iii
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianLaporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
 
AROMATISITAS BENZENA & BENZENA TERSUBSTITUSI
AROMATISITAS  BENZENA  &  BENZENA  TERSUBSTITUSIAROMATISITAS  BENZENA  &  BENZENA  TERSUBSTITUSI
AROMATISITAS BENZENA & BENZENA TERSUBSTITUSI
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter) Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
 
Ekstraksi pelarut cair cair
Ekstraksi pelarut cair cairEkstraksi pelarut cair cair
Ekstraksi pelarut cair cair
 
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
Kestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleksKestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleks
 
Titik lebur
Titik leburTitik lebur
Titik lebur
 
anorganik Belerang
anorganik Belerang anorganik Belerang
anorganik Belerang
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
 
Unsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IAUnsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IA
 
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
 
Bab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimerBab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimer
 
Sintesis Asetanilida
Sintesis AsetanilidaSintesis Asetanilida
Sintesis Asetanilida
 

Similar to UNSUR KLOR

Similar to UNSUR KLOR (20)

Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Halogen edited
Halogen editedHalogen edited
Halogen edited
 
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII AKimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
 
halogen-181003131907.pdf
halogen-181003131907.pdfhalogen-181003131907.pdf
halogen-181003131907.pdf
 
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKTPPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
 
Halogen flourin&klorin-peatty
Halogen  flourin&klorin-peattyHalogen  flourin&klorin-peatty
Halogen flourin&klorin-peatty
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
unsur unsur halogen
unsur unsur halogenunsur unsur halogen
unsur unsur halogen
 
KIMIA ANORGANIK
KIMIA ANORGANIKKIMIA ANORGANIK
KIMIA ANORGANIK
 
Senyawa Organik Halogen
Senyawa Organik HalogenSenyawa Organik Halogen
Senyawa Organik Halogen
 
SlideShare Unsur Kimia Halogen
SlideShare Unsur Kimia HalogenSlideShare Unsur Kimia Halogen
SlideShare Unsur Kimia Halogen
 
Unsur Kimia Halogen
Unsur Kimia HalogenUnsur Kimia Halogen
Unsur Kimia Halogen
 
Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5
Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5
Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5
 
Kimia - Halogen
Kimia - HalogenKimia - Halogen
Kimia - Halogen
 
Makalah halogen
Makalah halogenMakalah halogen
Makalah halogen
 
Halogen,unsur golongan VII A
Halogen,unsur golongan VII AHalogen,unsur golongan VII A
Halogen,unsur golongan VII A
 
Kimia halogen 5
Kimia halogen 5Kimia halogen 5
Kimia halogen 5
 
Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)
 
Unsur Halogen
Unsur HalogenUnsur Halogen
Unsur Halogen
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 

Recently uploaded

pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsedyardy
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 

Recently uploaded (12)

pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 

UNSUR KLOR

  • 1. MAKALAH KIMIA UNSUR GOLONGAN UTAMA NAMA : AYU ANGGRAINI NIM : 06101181722041 MATERI : KLOR (Cl) ============================================================== UNSUR KLOR ( Cl ) 1. Pengertian Unsur Klor Menurut adwisastra (1989) klorin, klor (cl) adalah unsur halogen yang berat atomnya 35,46. Warnanya hijau kekuning-kuningan, titik didihnya -34,7˚c, titk bekunya 0,102˚c, kepadatan 2,488 atau 2 kali berat udara. Klor pada tekanan dan suhu biasa bersifat gas dan dalam tekanan rendah mudah mencair. Klor tidak terdapat bebas di alam tetapi terdapat dalam senyawa terutama terdapat dalam logam natrium, magnesium,yang terdapat banyak ialah pada natrium chloride (NaCl). Klorin merupakan hasil tambahan yang dibuat dari sodium hydroxide dengan jalan mengelektrolisasikan sodium hydroxide . Klor (berasal dari bahasa yunani chloros, yang berarti “hijau pucat”) adalah unsur kima dengan unsur nomor atom 17 dan simbol Cl. Termasuk dalam golongan halogen. Sebagai ion klorida, yang merupakan garam dan senyawa lain, secara normal ia banyak dan sangat diperlukan dalam banyak bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam wujud gas klor berwarna kuning kehijauan, baunya sangat menyesakkan dan sangat beracun. Dalam bentuk cair dan padat, merupakan agen pengoksidasi, peluncuran yang sangat efektif. Ciri-ciri utama unsur klor merupakan unsur murni , mempunyai keadaan fisik berbentuk gas berwarna kuning kehijauan, cl2 . Klor adalah gas kuning kehijauan yang dapat bergabung dengan hamper seluruh unsure lain karena merupakan unsure bukan logam yang sangat elektronegaif (annurunnisa, 2002).
  • 2. Seperti halnya pemutih H2O2 (hidrogen peroksida), pemutih jenis dasar klorin (sodium hipoklorit dan kalsiumhipoklorit) juga mempunyai sifat multi fungsi yaitu selain sebagai pemutih , kedua senyawa tersebut juga biasa sebagai penghilang noda maupun desinfektan. Pemutih jenis dasar klorin terdiri dari dua jenis yaitu padat dan cair. Pemutih padat adalah kalsium hipoklorit (caocl2) berupa bubuk putih. Pada umumnya masyarakat mengenal senyawa ini sebagai kaporit. Kaporit lazim untuk menyuci hamakan air lodeng dan kolam renang. Kelemahan kaporit adalah kelarutannya tidak sempurna, dimana selalu tersisa padatan dan tidak bisa dibuang sembarangan. Sodium hipoklorit (NaOCl) sudah lama dikenal sebagai produk pemutih yang handal. Hal mendasar yang perlu diketahui mengenai pembuatan pemutih dari naocl adalah pengenalan terhadap senyawa atau bahan naocl itu sendiri. Sodium hipoklorit (naocl) merupakan cairan berwarna sedikit kekuningan, beraroma khas dan menyengat. Bahan naocl mudah larut dalam air dengan dejajat kelarutan mencapai 100 % dan sedikit lebih berat dibandingkan dengan air (berat jenis air lebih dari satu) serta bersifat sedikit basa (parmono, 2003). Pada suhu ruangan, klorin adalah gas berwarna kuning kehijau-hijauan dengan bau yang sangat menyengat. Pada tekanan yang meningkat atau pada saat temperature dibawah -30 ˚ f, cairannya berwarna kuning sawo dan encer. Klorin hanya dapat larut dengan mudah di dalam air, tetapi apabila kontak dengan uap adalah dalam asam hipoklorat (hclo) dan asam hidroklorik (hcl). Ketidakstabilan asam hipoklorus ( HClO) membuatnya dapat dengan mudah menghilang, membentuk oksigen bebas. Karena reaksi, pada dasarnya air mempertinggi oksidasi klorin dan efek korosif. Klorin memiliki titik didih dan titik leleh/beku yang lebih rendah dari suhu kamar (25˚c). Sehingga ketika klorin berada dalam suhu kamar, maka klorin tersebut akan berwujud gas (fitrah, 2008) 2. Sifat Fisika dan Kimia Klor ( Cl ) Klorin (Cl2) merupakan salah satu unsur yang ada di bumi dan jarang dijumpai dalam bentuk bebas. Pada umumnya klorin dijumpai dalam bentuk terikat dengan unsur atau senyawa lain membentuk garam natrium klorida (NaCl) atau dalam bentuk ion klorida di air laut (Hasan, 2006).
  • 3. Klor atau turunannya di perairan berasal dari limbah industri yang menggunakan klor misalnya sebagai desinfektan atau pelarut yang di buang ke perairan (Enjarlis et al., 2006). Klorin pertama kali diidentifikasi oleh seorang ahli farmasi dari Swedia, Carl Wilhem Scheele, pada tahun 1774 dengan meneteskan sedikit larutan asam klorida (HCl) pada lempeng mangan oksida (MnO2) yang menghasilkan gas berwarna kuning kehijauan. Reaksi dari percobaan tersebut adalah sebagai berikut (Keenan et al., 1993): 4HCl(ag)+MnO2(s) ————-> Cl2(g)+MnCl2(ag)+2H2O(l) Pada saat itu, Scheele belum dapat memastikan kandungan gas tersebut. Pada tahun 1810 Sir Humprey Davy, seorang ahli kimia Inggris menyatakan bahwa gas kuning kehijauan pada percobaan Scheele adalah sebuah unsur dan menamakannya chlorine, yang berarti khloros dalam bahasa Yunani atau hijau. Menurut Scott (1994) dan Hasan (2006) menyatakan bahwa klorin dalam suhu kamar berbentuk gas halogen (Golongan VII), bersifat sangat reaktif dan merupakan jenis oksidator kuat yang mudah bereaksi dengan berbagai unsur lain. Pada suhu -340C, klorin berbentuk cair dan pada suhu -1030C berbentuk padatan kristal kekuningan. Secara alami, klorin terdapat dalam bentuk ion klorida dengan jumlah relatif jauh lebih besar dibandingkan ion-ion halogen lainnya. Klorin dalam bentuk garam (misal NaCl) merupakan bentuk paling aman, sedangkan dalam bentuk gas, klorin dapat diperoleh dengan mengekstraksi larutan garam NaCl dengan cara elektrolisis. Klorin disamping mempunyai fungsi yang berarti dalam kehidupan manusia, juga berdampak negatif bagi lingkungan. Untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan akibat pembuangan limbah, termasuk limbah klorin maka suatu industry diwajibkan mengelola limbahnya terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan, dimana hal ini sesuai dengan pasal 16 ayat (1) Undang-Undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Selain itu untuk mencegah terjadinya pencemaran pada badan air, Pemerintah melalui Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep- 51/MenLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri menetapkan parameter dan batasan konsentrasi yang diizinkan untuk dibuang, salah satunya yakni klorin dengan batasan 1 mg/L dalam bentuk klorin bebas (Cl2).
  • 4. Klor tergolong dalam grup unsur halogen (pembentuk garam)dan diperoleh dari garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan proses elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat bersenyawa dengan hampir semua unsur. Pada suhu 10oC, satu volume air dapat melarutkan 3.10 volume klor, sedangkan pada suhu 30oC hanya 1.77 volume. Tabel Sifat Fisika Unsur Klor Sifat Cl Nomor Atom 17 Kofigurasi Elektron 3S2 3P5 Massa Atom Relatif (Ar) 35,453 Kerapatan 1,5 Titik Leleh (K) 171 Entalpi Peleburan 3,2 Titik didih (K) 238 Entalpi penguapan 10 Afinitas elektron 355 Energi ionisasi 1266 Keelektronegatifan 3,0 Jari-jari kovalen (pm) 99 Jari-jari ion 181 Entalpi Hidrasi 279 Daya hantar molar 76,4 Potensial elektroda standar +1,36 Kalor disosiasi 242 Unsur-unsur golongan VIIA mempunyai konfigurasi elektron ns2np5 dan merupakan unsur-unsur yang paling elektronegatif. Unsur halogen selalu mempunyai bilangan oksidasi -1, kecuali fluor yang selalu univalent. Unsur ini dapat mempunyai bilangan oksidasi (+1), (+III) dan (+VII). Bilangan oksidasi (+IV) dan (+VI) merupakan anomali, terdapat dalam oksida ClO2, Cl2O6, dan BrO3.
  • 5. Klor tergolong dalam grup unsur halogen (pembentuk garam)dan diperoleh dari garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan proses elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat bersenyawa dengan hampir semua unsur. Pada suhu 10oC, satu volume air dapat melarutkan 3.10 volume klor, sedangkan pada suhu 30oC hanya 1.77 volume. Gas klorin berwarna kuning-kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain. Klorin dapat mengganggu pernapasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud cairnya dapat membakar kulit. Klorin tergolong dalam grup unsur halogen (pembentuk garam) dan diperoleh dari garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan proses elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat bersenyawa dengan hampir semua unsur. Pada suhu 10oC, satu volume air dapat melarutkan Titik leleh dan titik didih bertambah jika nomor atom bertambah. Hal ini karena molekul yang lebih besar mempunyai gaya tarik menarik Van der Waals yang lebih besar. Energi ikatan X2 (kalor disosiasi) berkurang jika atom bertambah besar. Kecenderungan ini hanya dapat diamati untuk Cl2, Br, dan I2. Gambar energi ikatan kovalen Energi ikatan F2 sangat rendah (158 kJmol-1), karena terjadi tolak menolak antara elektron tak-terikat. Hal inilah yang menyebabkan F2 sangat reaktif.
  • 6. Energi ionisasi unsur halogen sangat tinggi dan yang paling tinggi adalah fluor. Molekul halogen berwarna karena menyerap sinar tampak sebagai hasil eksitasi. Unsur- unsur ini adalah oksidator kuat dan mempunyai potensial electrode negatif. Semua unsur halogen terdapat sebagai molekul diatom, yaitu F2, Cl2, Br2, dan I2. Fluorin dan klorin berwujud gas, klorin berwarna kuning kehijauan. Unsur-unsur halogen mudah dikenali dari bau dan warnanya. Halogen umumnya berbau menyengat, terutama klorin dan bromin (bromos, artinya pesing). Kedua gas ini bersifat racun sehingga harus ditangani secara hati-hati. Jika wadah bromin bocor maka dalam beberapa saat, ruangan akan tampak cokelat- kemerahan. Kenaikan titik leleh dan titik didih dari dalam tabel periodik disebabkan gaya London di antara molekul halogen yang makin meningkat dengan bertambahnya panjang ikatan. Gaya berbanding lurus dengan jarak atau panjang ikatan. Sifat Kimia Unsur Klor Sifat kimia klorin yaitu gas berwarna kehijauan pada suhu kamar, mempunyai titik lebur -101oC dan titik didih -34oC.Seperti halnya unsur kimia lain, sifat kimia klorin ini sangat ditentukan oleh konfigurasi electron pada kulit terluarnya. Terdapat tujuh elekton pada kulit terluar pada klorin, sehingga sifat klorin tidak stabil dan sangat reaktif agar klorin bisa mendapatkan stuktur seperti gas mulia. Selain itu, klorin juga bersifat oksidator. Hal ini terlihat dari kemampuannya untuk mengoksidasi atom-atom besi dan mangan. Seperti oksigen, klorin juga membantu reaksi pembakaran dengan menghasilkan panas dan cahaya. Dalam air laut maupun sungai, klorin akan terhidrolisis membentuk asam hipoklorit. (Edward 1990). 1. Reaksi klor dengan air Fluor dan klor membantu reaksi pembakaran dengan cara seperti oksigen. Fluor dan klor biasanya berupa gas. Reaksi-reaksi halogen antara lain seperti berikut. Cl2, Br2 dan I2 tidak melarut dengan baik dalam air, reaksinya lambat. Reaksi yang terjadi adalah reaksi redoks.
  • 7. Jika klorin dan bromin dilarutkan dalam air yang mengandung OH¯ (basa) maka kelarutannya makin bertambah. Reaksi yang terjadi seperti berikut. Cl2(aq) + 2OH–(aq)→ Cl¯(aq) + ClO¯(aq) + H2O(l) Ion ClO¯ merupakan bahan aktif zat pemutih. Senyawa NaClO digunakan sebagai zat pemutih kertas, pulp, tekstil, dan bahan pakaian. 2. Reaksi Klor dengan Hidrogen Halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida. Secara umum reaksi yang terjadi dapat dituliskan seperti berikut. X2(g) + H2(g) → 2HX(g) Reaksi F2 dan Cl2 dengan hidrogen disertai ledakan tetapi bromin dan iodin bereaksi dengan lambat. 3. Reaksi klor dengan Halogen Reaksi halogen dengan halogen menghasilkan senyawa yang dinamakan senyawa antarhalogen. Unsur yang lebih elektronegatif sebagai zat oksidator dan diberi bilangan oksidasi negatif dalam senyawaannya. Perhatikan contoh reaksi berikut ini dengan suhu 200 C. Cl2(g) + F2(g) → 2 ClF(g) Cl2(g) + 3F2(g) → 2 ClF3(g) 4. Reaksi Halogen dengan Logam Halogen bereaksi dengan kebanyakan logam. Bromin dan iodin tidak bereaksi dengan emas, platinum atau beberapa logam mulia lainnya. Perhatikan contoh reaksi fluorin dengan tembaga berikut. F2(g) + Cu(s) → CuF2(s)
  • 8. 5. Reaksi Halogen dengan Hidrokarbon Halogen umumnya bereaksi dengan hidrokarbon dengan cara menggantikan atom-atom hidrogen. Perhatikan contoh reaksi metana dengan klorin berikut ini. Cl2(g)+ CH4(g) → CH3Cl(g) + HCl(aq) 6. Reaksi Halogen dengan Nonlogam dan Metaloid Tertentu Halogen bereaksi secara langsung dengan sejumlah non logam dan metaloid. Unsur nonlogam fosfor dan metaloid boron, arsen, dan stirium (misal Y) bereaksi dengan unsur halogen (X), reaksi yang terjadi seperti berikut. 3X2 + 2Y → 2YX3 (jika halogennya terbatas) 5X2 + 2Y → 2YX5 (jika halogennya berlebihan)  Kereaktifan Kereaktifan golongan halogen menurun secara teratur mulai fluor hingga iod. Kereaktifan ini dikaitkan dengan kemampuannya menerima elektron membentuk ion negatif. Perhatikan harga afinitas elektron. Harga afinitas elektron dari atas ke bawah berkurang. Hal ini karena makin bertambah jari-jari atomnya sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar makin berkurang.  Daya Oksidasi Daya oksidasi halogen dari atas ke bawah makin berkurang. Jadi iod merupakan reduktor terkuat. Daya oksidasi ini dapat dilihat dari harga potensial elektrodenya. Oleh karena unsur halogen mudah menerima elektron maka semua unsur halogen merupakan oksidator kuat. Kekuatan oksidator halogen menurun dari atas ke bawah dalam tabel periodik. Hal ini dapat dilihat dari potensial reduksi standar : F2 + 2e- → 2F- E° = +2,87 V Cl2 + 2e– → 2Cl– E° = +1,36 V Br2 + 2e– → 2Br– E° = +1,07 V I2 + 2e– → 2I– E° = +0,54 V
  • 9. Berdasarkan data potensial reduksi standar dapat disimpulkan bahwa F2 merupakan oksidator paling kuat. Oleh karena itu, unsur halogen dapat mengoksidasi halogen lain yang terletak di bawahnya dalam tabel periodik, tetapi reaksi kembalinya tidak terjadi. Kekuatan oksidator F2, Cl2, Br2, dan I2 dapat dilihat dari reaksi antar halogen. Gas fluorin dapat mengoksidasi unsur- unsur halogen yang berada di bawahnya : F2(g) + 2Cl–(aq) → 2F–(aq) + Cl2(g) F2(g) + 2Br–(aq) → 2F–(aq) + Br2(g) F2(g)+2l–(aq)→2F–(aq)+l2(s) Demikian pula jika gas klorin ditambahkan ke dalam larutan yang mengandung ion Br– atau ion I–, akan terbentuk bromin dan iodin. Cl2(aq) + 2Br–(aq) → 2Cl–(aq) + Br2(aq) Cl2(aq) + 2I–(aq) → 2Cl–(aq) + I2(aq) Reaksi Cl2 dengan Br– atau I– dapat digunakan untuk identifikasi bromin dan klorin dalam suatu senyawa ion. 3. Keberadaan Klor di alam Halogen sedikit ditemukan dialam dalam keadaan bebas yaitu hanya sekitar 0,2% dalam kerak bumi, karena sangat reaktif. Karena reaktivitasnya, semua klorin dikerak bumi dalam bentuk senyawa ion klorida termasuk garam dapur. Unsur klor ini adalah halogen paling melimpah kedua dibumi setelah fluor dan unsur kimia ke-21 paling melimpah dikerak bumi. Deposit yang besar ini terlihat kecil karena sebagian besar klorida terdapat dalam air laut. Di alam, klor ditemukan hanya dalam keadaan bersenyawa, terutama dengan natrium sebagai garam (NaCl), karnalit dan silfit. Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2 atau membentuk mineral padat, mineral yang terdapat dialam ada yang merupakan unsur bebas ada pula yang merupakan gabungan dari beberapa unsur.. Senyawa klorida ditemukan di air laut dan garam batu/endapan garam yang terbentuk akibat penguapan air laut di masa lalu.
  • 10. Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30 gram NaCl. Garam (NaCl) terjadi dari air laut yang memiliki salin yang cukup tinggi yang kemudian terevaporasi membentuk endapan garam. Proses untuk mendapatkan unsure klorin adalah melalui elektrolisis larutan NaCl pekat (brine) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan gas H2, dan NaOH pada katode. Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan, dan penjernih air, bahan peledak, serta pupuk KCl. Kelimpahan unsur-unsur halogen ini sangat banyak terdapat dilautan. Diperbatasan antara yordania dan barat palestina terdapat sebuah laut yang disebut laut mati, laut mati memiliki kadar garam yang cukup tinggi sehingga tidak ada kehidupan didalamnya. Karena akibat kadar garam yang tinggi. 4. Cara Mendapatkan Unsur Klor Dapat diperoleh dengan cara elektrolisis dan oksidasi senyawa. Penggunaan klor dan senyawanya yaitu sering digunakan sebagai bahan pemutih, desinfektan, bahan baku kimia, obat antiseptik, pestisida, herbisida, obat-obatan, makanan pelarut, bahan peledak, korek api, cat, plastik, dan tekstil. Lebih kurang 0,15% tubuh manusia tersusun oleh senyawa ini. a) Elektrolisis larutan garam dapur Klor dapat dibuat dengan elektrolisis leburan NaCl atau elektrolisis larutan NaCl dengan menggunakan diafragma. Gas chlorine merupakan bahan yang sering dimanfaatkan sebagai bahan desinfektan untuk memperbaikai kualitas dari air. Beberapa bahan kimia yang dapat digunakan adalah Ozon (O3), Chlorine (Cl2), dan air chlor oksida (ClO2), atau secara fisika dengan penyinaran menggunkan sinar ultra violet atau dengan cara pemanasan.
  • 11. Gas chlorine merupakan alternative bahan yang dapat digunakann sebagai desinfektan karena selain harga dari gas chlorine yang murah, juga mempunyai daya aktivitas yang baik selama beberapa waktu. Proses pembuatan gas chlorine dapat dilakukan dengan cara elektrolisis menggunakan NaCl, karena dalam garam (NaCl) mengandung ion-ion klorida didalam komposisinya. Murni Selain digunakan sebagai desinfektan gas chlorine dapat digunakan untuk mengoksidasi logam besi (Fe) dan Mangan (Mn). Elektrolisis menggunakan air saja tidak dapat dilakukan, karena air murni tidak dapat menghantarkan listrik, akan tetapi dengan penambahan asam, basa, atau garam yang dilarutkan didalamnya, maka larutan tersebut dapat menghantarkan listrik, dan akan mengalami perubahan kimia. Larutan asam atau basa tersebut merupakan elektrolit yang dapat meneruskan arus listrik dan merupakan konduktor yang baik. Salah satu bahan kimia yang sering digunakan dalam sebagai elektrolit adalah NaCl. Berikut ini adalah reaksi yang terjadi pada saat elektrolisis larutan elektrolit NaCl. Katoda : 2H2O + 2e- H2 + 2OH- Anoda : 2Cl- Cl2 + 2e- Total Reaksi : 2H2O + 2Cl- Cl2 + 2OH- + 2H2 Selain terjadi pembentukan gas chlorine dalam proses elektrolisis ini juga terjadi pembentukan gas O2 pada katoda, sehingga persamaan reaksinya adalah sebagai berikut : Katoda : 4H2O + 4e- H2 + 2OH- Anoda : 2Cl- Cl2 + 2e- Total Reaksi : 2H2O + 2Cl- Cl2 + 2OH- + 2H2 + O2 Produksi gas chlorine akan ditangkap oleh larutan kalium Iodida dengan melihat perubahan yang terjadi, tergantung volume gas chlorine yang terbentuk, sedangkan gas oksigen akan naik ke atas dan mendorong kalium iodide ke bawah. Gas yang terbentuk di dalam reaktor elektrolisis pada anoda diidentifikasi untuk menentukan pembentukan gas chlorine.
  • 12. b) Mereaksikan klorida dengan MnO2 dalam H2SO4 pekat Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : MnO2 + 2Cl- + 4 H+ → Cl2 + Mn2+ + 2H2O Pada reaksi diatas Mno2 bertindak sebagai oksidator. 5. Kegunaan Unsur Klor Klor adalah senyawa penting pada bidang industri, pertanian, obat-obatan dan rumah tangga. Berikut beberapa kegunaan dari senyawa klor adalah sebagai berikut: a. Natrium hipoklorit (NaClO) digunakan sebagai pemutih. b. Sebagai bahan baku pembuatan kaporit (Ca(OCl)2. Bahan ini merupakan bahan pemutih yang digunakan untuk produk pakaian. c. Cl2 dipakai sebagai desinfektan. d. KCl digunakan sebagai pupuk. e. ZnCl2 digunakan sebagai solder. f. NH4Cl digunakan sebagai pengisi baterai. g. Kalium klorat digunakan sebagai zat pengoksidasi, bahan baku pembuatan petasan dan korek api. h. Desinfektan. Klorin digunakan untuk desinfeksi air termasuk air untuk mandi, kolam renang dan juga air minum. Klorin digunakan sebagai desinfektan air minum karena mempunyai efek dapat membunuh bakteri E. Coli serta Giardia dan harganya murah. Penambahan klorin pada air minum dimulai sejak tahun 1800. Sejak tahun 1904, penambahan klorin pada air minum menjadi standar yang harus dipenuhi penyedia layanan air minum hingga sekarang. Termasuk pada air PDAM . Cairan klorin juga dapat digunakan sebagai cairan pembersih alat-alat rumah tangga. Di bidang kesehatan, larutan klorin 0,5% telah sejak lama digunakan untuk dekontaminasi alat-alat bedah seperti jahit set dan partus set.
  • 13. i. Pemutih. Pada proses produksi kertas dan pakaian, klorin digunakan sebagai cairan pemutih (bleaching).2Di pasaran, klorin dikemas sebagai agent pemutih pakaian dengan berbagai merk. Bahan dasarnya dibuat dari natrium hidroksida dan gas klor (gas klorin dialirkan ke dalam larutan natrium hidroksida sehingga membentuk natrium hipoklorit (NaOCL) yang disebut zat pemutih). j. Senjata kimia. Karena efeknya yang sangat iritatif, gas klorin telah digunakan sebagai senjata kimia pada perang dunia ke II. - Kegunaan Klor sebagai Pelarut, Antiseptik, dan Plastik: a. Sebagai Pelarut Senyawa klor yang digunakan sebagai pelarut adalah CCl4 yang merupakan senyawa nonpolar yang dapat melarutkan nonpolar lain yang tidak larut dalam air. Selain CCl4, CCl3 juga digunakan sebagai cairan untuk melarutkan tippex dan juga pembuat tinner. b. Sebagai Antiseptik Senyawa klor yang digunakan sebagai desinfektan adalah trikloro fenol. Senyawa ini digunakan sebagai pembersih kamar mandi dan WC. Selain itu juga desinfektan senyawa klor yang terkenal dan dapat diproduksi secara besar-besaran yaitu diklori difenil dikloroetana. Senyawa ini bahkan dapat membunuh nyamuk, kecoa, dan binatang- binatang kecil yang mengganggu. Tetapi ternyata hal tersebut tidak berbahaya terhadap binatang pengganggu, tetapi juga binatang ternak dan peliharaan bahkan manusia. Sehingga produksi dan penggunaan senyawa ini sudah dilarang.
  • 14. c. Plastik Salah satu jenis plastik yang menggunakan senyawa klor adalah PVC (Polivinil klorida). PVC banyak digunakan untuk membuat jas hujan, pita kaset, isolator listrik, dan pipa pralon. Namun perlu diketahui bahwa plastik sangat sulit diuraikan oleh mikro organisme sehingga kita tidak boleh membuang sampah sembarangan.
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Azha,Y.2011.SifatKimiaSenyawaKlor.(Online).https://id.scribd.com/doc/52577838/Sifa t-kimia-senyawa-klor. (Diakses pada tanggal 18 April 2019). Cotton dan wilkinson.1989.Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Fatma.2017.CaraPembuatanLarutanKlorin.(Online).https://id.scribd.com/document/35 9949536/cara-pembuatan-klorin. (Diakses pada tanggal 18 April 2019). Khopkar,S.M.2008.Kimia Analisis Kualitatif.Yogyakarta:UIP Press. Sridianti.2018. Sifat-Sifat dan Kegunaan Unsur Halogen. (Online). https://www.sridianti.com/sifat-dan-penggunaan-unsur-halogen.html. (Diakses pada tanggal 18 April 2019). Suyanta.2013.Buku Ajar Kimia Unsur.Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press. Svehla,G.1995.Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro. Jakarta:Kalman Media Pustaka. Willey , John.1965. Concept and models of inorganic chemistry. Singapura: Kin keong Printing.