SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Program Linier
Para ahli mendefinisikan program linier sebagai
sebuah teknik analisa yang digunakan untuk memecahkan
segala persoalan atau masalah-masalah keputusan yang ada
sehingga didapatkan hasil yang optimal dengan
memperhatikan batasan-batasan yang ada (M. Iqbal Hasan,
2002). Dalam pelaksanaannya program linier menggunakan
model matematis untuk menjalankan persoalan yang
dihadapinya. Menurut penggalan katanya sendiri adalah
linier berarti model matematisnya merupakan fungsi yang
linier ( lurus ) sedangkan program disini bukanlah sebuah
program komputer melainkan lebih mengarah kepada sebuah
perencanaan. Oleh karena itu maka program linier banyak
digunakan untuk masalah meminimasikan atau
memaksimalkan sebuah perencanaan. Nantinya hal-hal yang
dihasilkan dari program linier berbentuk beberapa
pertimbangan atau alternative penyelesaian masalah yang
optimal yang dapat ditangani oleh teknik ini. Optimal disini
berarti mencapai tujuan yang terbaik diantara seluruh
alternative yang ada. Dari uraian diatas dapat disimpulkan
program linier adalah merencanakan beberapa aktifitas
secara tepat untuk memperoleh hasil yang optimum.
Menurut J. Supranto (1983) suatu persoalan disebut
persoalan Linier Programming apabila memenuhi hal-hal
atau syarat sebagai berikut :
1. Tujuan yang akan dicapai harus dapat dinyatakan dalam
bentuk fungsi linier. Fungsi ini disebut fungsi tujuan
(fungsi obyektif). Misalnya jumlah hasil penjualan
harus maksimal, jumlah biaya transportasi harus
minimal.
2. Harus ada alternative pemecahan untuk dipilih salah
satu yang terbaik. Pemecahan yang membuat nilai
fungsi tujuan optimum (laba yang maksimum, biaya
yang minimum, dan lain sebagainya).
3. Sumber-sumber tersedia dalam jumlah yang terbatas
(bahan mentah terbatas, modal terbatas, ruang untuk
menyimpan barang terbatas, dan lain sebagainya).
4. Pembatas-pembatas harus dinyatakan didalam bentuk
pertidaksamaan yang linier.
Dari syarat-syarat sebuah persoalan Linier Programming
diatas maka dalam membuat permodelan linier programming
harus melalui beberapa langkah yaitu :
1. menentukan variabel keputusan (masalah yang akan
diselesaikan).
2. membuat rumusan tujuan.
3. merumuskan pembatas-pembatas yang menjadi kendala.
Pada dasarnya bentuk umum persoalan linier
programming dapat dirumuskan sebagai berikut :
Fungsi tujuan : Z = C1x1+C2x2+...+Cnxn (minimum
atau maksimum).
Dimana : x1, x2, . . . , xn adalah nilai yang dicari
(variabel keputusan)
Pembatas-pembatas : a11x1+a12x2+...+a1nxn <=> b1
a21x1+a22x2+...+ a2nxn <=> b2
.
.
.
am1x1+am2x2+...+amnxn <=> bm
xj <=> 0
Ada beberapa metode atau cara yang dapat dipergunakan
dalam memecahkan persoalan program linier. Beberapa cara
tersebut antara lain :
1. Metode Aljabar
2. Metode Grafik
3. Metode Simplex
4. Alogaritma Simplex
5. Metode M Besar
6. Dan beberapa metode lain seperti Dual Programming,
Integer Programming.
2.2. Beberapa cara penyelesaian program linier.
Program linier dapat diselesaikan dengan beberapa
cara antara lain adalah
2.2.1. Penyelesaian Program Linier Metode Aljabar
Metode Aljabar berarti dalam
menyelesaikan permasalahan digunakan
perhitungan matematika untuk mendapatkan nilai
yang diinginkan (nilai yang memaksimumkan atau
nilai yang meminimumkan). Biasanya model
matematika yang dipecahkan adalah model
pertidaksamaan.
Sebagai contoh pemecahan persoalan linier
programming dengan cara aljabar perhatikan
persoalan yang telah dirumuskan sebagai berikut.
Cari : x1, x2
Fungsi : Z = 5x1 + 3x2 , minimumkan
Pembatas : 2x1 + x2 ≥ 2
x1 + x2 ≥ 0
x1 ≥ 0, x2 ≥ 0
persamaan tersebut harus dirubah dulu menjadi
persamaan standar dengan memasukkan variabel
yang harus dikurangkan di dalam suatu
ketidaksamaan agar supaya menjadi persamaan.
Persamaan kemudian menjadi sebagai berikut
Cari : x1, x2, x3, x4
Fungsi : Z = 5x1 + 3x2 + 0x3 + 0x4,
minimumkan
Pembatas : 2x1 + x2 - x3 = 3
x1 + x2 - x4 = 2
x1 ≥ 0, x2 ≥ 0, x3 ≥ 0, x4 ≥ 0
Jawaban :
1. x1 = x2 = 0
3x1 + 5x2 – x3 = 3 -x3 = 3 x3 = -3
5x1 + 2x2 – x4 = 2 -x4 = 2 x4 = -2
Z1 tidak perlu dihitung karena pemecahan ini
tidak fisibel, x3 dan x4 tidak memenuhi syarat
(negatif).
2. x1 = x3 = 0
2x1 + x2 – x3 x2 = 3
x1 + x2 – x4 x2 – x4 = 2
3(1) – x4 = 2 -x4 = 2 – 3 = -1
x4 = 1
Z2 = 5x1 + 3x2 + 0x3 + 0x4 = 9
3. x1 = x4 = 0
2x1 + x2 – x3 = 3 x2 – x3 = 5
x1 + x2 – x4 = 2 x2 = 2
x2 – x3 = 5
2 – x3 = 5 -x3 = 5 – 2 = 3
x3 = -3(tidak fisibel)
4. x2 = x3 = 0
2x1 + x2 – x3 = 3 2x1 = 3 x1 = 3/2
x1 + x2 – x4 = 2 x1 – x4 = 2
3/2 – x4 = 2 x4 = -1/2
5. x2 = x4 = 0
2x1 + x2 – x3 = 3 2x1-x3 = 3
x1 + x2 – x4 = 2 x1 = 2
2x1 – x3 = 3 x3 = 1
Z5 = 5x1 + 3x2 + 0x3 + 0x4 = 10
6. x3 = x4 = 0
2x1 + x2 – x3 = 3 2x1+x2 = 3
x1 + x2 – x4 = 2 x1+x2 = 2 -
x1 = 1
x2 = 1
Z6 = 5x1 + 3x2 + 0x3 + 0x4 = 8
Z6 = Zmin karena merupakan nilai tujuan
yang terkecil apabila dibandingkan dengan
nilai tujuan lainnya. Pemecahan optimal
memberikan nilai Z = 8 dengan x1 = x2 = 1.
2.2.2. `Penyelesaian Program Linier dengan Metode
grafik
Metode Grafik dipergunakan dalam
penyelesaian apabila program linier tersebut
mempunyai dua variable saja. Bila program linier
terdiri dari tiga variabel maka akan sangat susah
dan rumit untuk digambarkan Prosedur pemecahan
dengan metode grafik adalah sebagai berikut :
a. Setiap pertidaksamaan harus digambarkan
grafiknya sehingga secara keseluruhan bisa
diperoleh daerah dimana variabel yang dicari
boleh mengambil nilai ( harus lebih bersar dari
nol).
b. Fungsi obyektif juga harus digambarkan
grafiknya dengan jalan menentukan nilai z
semaunya saja, kemudian dibuat garis yang
menunjukkan garis fungsi z tersebut. Kemudian
tarik garis yang sejajar atau parallel dengan
garis ini. Garis itu ditarik kearah yang
memberikan nilai semakin besar atau semakin
kecil sampai dicapai titik yang memberikan
nilai fungsi obyektif z maksimum atau
minimum (tergantung pada persoalan yang
akan dipecahkan).
2.2.3. Penyelesaian program linier dengan metode
simplex.
Penyelesaian program linier dengan metode
simplex adalah metode yang paling efisien dalam
memecahkan persoalan program linier. Walaupun
cara aljabar dapat dipergunakan untuk jumlah
variabel lebih dari dua akan tetapi cara ini tidak
efisien untuk variable yang terlalu banyak. Misalkan
kalau ada 10 variabel dengan 5 persamaan, maka
akan diperoleh lebih dari 200 persamaan dasar.
Sedangkan cara grafik hanya cocok untuk dua
variable saja. Untuk variabel lebih dari tiga akan
susah dalam penggambarannya. Oleh karena itu cara
simplex adalah metode yang paling efisien untuk
dipakai.
Metode simplex adalah suatu metode yang
memerlukan perhitungan yang berulang-ulang atau
bersifat iterative yang bergerak selangkah demi
selangkah menuju titik ekstrim yang optimum.
Pemecahanya adalah dengan mengadakan
pengubahan pertidaksamaan menjadi persamaan
dengan cara menambahkan slack variabel untuk
pertidaksamaan yang mengandung tanda ≤ dan
mengurangkan variabel surplus untuk
pertidaksamaan yang mengandung tanda ≥.
Beberapa langkah pemecahan dengan metode
simplex seperti berikut ini.
Langkah 1.
Mengubah fungsi tujuan menjadi fungsi implicit,
artinya cijxij dipindahkan ke sebelah kiri sehingga
sama dengan nol. Kemudian mengubah fungsi
pembatas dari pertidaksamaan menjadi persamaan
dengan menambahkan slack variabel.
Langkah 2.
Data disusun kedalam bentuk tabel, dimana :
- Kolom variabel dasar (basis) memuat variabel
Z dan variabel slack.
- Kolom Z memuat data koefisien Z dan
koefisien variabel tambahan.
- Kolom x1, x2, … memuat data koefisien yang
bersesuaian dengan variabel.
- Kolom solusi memuat data sebelah kanan
persamaan dari fungsi pembatas.
Langkah 3.
Menentukan kolom kunci. Kolom kunci adalah
kolom yang memiliki nilai pada baris funsi tujuan
yang bertanda negative dan harga mutlak terbesar.
Jika seandainya pada suatu table tidak terdapat lagi
nilai yang bertanda negative pada baris fungsi
tujuannya, maka jawaban sudah optimal.
Langkah 4.
Menentukan baris kunci. Baris kunci didapat dengan
melihat kolom rasio. Kolom rasio adalah kolom
hasil bagi antara nilai pada kolom solusi dengan
nilai pada kolom kunci. Baris kunci merupakan baris
yang pada kolom rasio nilainya positif terkecil.
Langkah 5.
Menentukan kolom pengali. Kolom pengali adalah
kolom hasil bagi antara nilai pada kolom kunci
dengan nilai perpotongan baris kunci dengan kolom
kunci. Tiap nilai hasil kemudian dikalikan -1 kecuali
nilai pada baris kunci.
Langkah 6.
Mengubah elemen pada baris kunci dangan cara
semua elemen pada baris kunci dibagi dengan
elemen perpotongan baris dan kolom kunci.
Langkah 7.
Mengubah elemen pada baris yang lain dengan
rumus :
EBB = EBL + (EKP x EBK)
Keterangan : EBB = elemen baris baru
EBL = elemen baris lama
EKP = elemen kolom pengali
BK = elemen baris kunci
Langkah 8
Apabila pada koefisien z masih terdapat nilai
negative maka ulangi langkah 3 sampai langkah 7
hingga didapatkan hasil yang optimum.
Langkah-langkah diatas adalah penyelesaian
untuk persoalan maksimasi, sedangkan bila yang
timbul adalah persoalan minimasi maka caranya
adalah pada langkah 1 ubah persamaan fungsi tujuan
dengan cara mengalikan dengan -1, kolom kunci
merupakan kolom paling positif, kemudian
selesaikan sebagai persoalan maksimasi. Persamaan
yang minimum bila dikalikan -1 akan menjadi
maksimum. Oleh sebab itu bila hasil perhitungannya
sudah didapat, maka harus dikalikan -1 kembali
untuk mendapatkan nilai minimum.
Contoh, fungsi Z = 5x1 + 3x2 (minimumkan)
Pembatas 2x1 + x2 ≥ 3
x1 + x2 ≥ 2
x1, x2 ≥ 0
Langkah 1
Ubah fungsi, -Z = -5x1 - 3x2 → -Z = Z*
Z* = -5x1 - 3x2 (maks)
2x1 + x2 - s1 = 3
x1 + x2 - s2 = 2
Langkah 2
Tabel 2.1 Tabel Simpleks
Bentuk table data
Iterasi Basis Z X1 X2 S1 S2 Solusi Rasio Pengali
Z 1 5 3 0 0 0 -
S1 0 2 1 -1 0 30
S2 0 1 1 0 -1 2
Langkah 3
Menentukan kolom kunci
Iterasi Basis Z
X
1
X2 S1
S
2
Solusi Rasio Pengali
Z 1 5 3 0 0 0 -
S1 0 2 1 -1 0 30
S2 0 1 1 0 -1 2
Kolom kunci
Langkah 4
k ba k ciMenentu an ris un
Iterasi Z
X
1
X2
S
1
S
2
Basis RasioSolusi Pen alig
Z 1 5 3 0 0 0 -
S1 0 2 1 -1 0 3
2
3
0
S 0 1 1 0 -1 2 22
Kolom kunci Baris kunci
k pengali
Langkah 5
Menentu an kolom
Iterasi Basis Z
X
1
X
2
SS
RasioSolusi Pengali
1 2
Z 1 5 3 0 0 0 -
2
5

S1 0 2 1 -1 0 3 3/2 1/20
-1 2 2
2
1
S2 0 1 1 0
k 6
ng h ci
Lang ah
Me uba elemen baris kun
Iterasi Basis Z
X
S1
2
S
1
S
2
RasioSolusi Pengali
Z 1 -400 -300 -0 0 0
X1 0 1 1/2 1/2 0 3/2
-
0
S2 0 2 2 0 1 300
Langk 7
ng h emen baris ang lainnya
ah
Me uba el y
Iterasi Basis Z S1 X2 S1 S2 Solusi Rasio Pengali
Z 1 0
2
1
2
5
0
2
1

5
-
X1 0 1
2
1
2
1
 0
2
3
0
S2 0 0
1
2 2
1
-1
2
1
n pa k isie m t n n
ing d p abe
Langkah 8
Kare a da oef n z asih erdapat ilai ya g
positif maka langkah 3 sam
seh
pai langkah 7 diulang
ga i da at t l
Iterasi 1 X2 1 S2Basis Z X S Solusi rasio Pengali
Z 1 0 0 2 1 -8 -
X1 0 1 0 -1 1 10
X2 0 0 1 1 -2 1
Dengan demikian didapatkan :
X1 = 1 Z* = -Z = -8 berarti Zmin = 8
X2 = 1
2.3. S
ktu pelaksanaan
erection
r didefinisikan sebagai Truss
tiap-tiap komponen hanya menerima
Struktur tower terdiri
:
ketiga
kumpulan dari beberapa sub-struktur membentuk
r itu s
Berikut fu
struktur:
- leg tower :
- bracing tower :
kebawah.
truktur tower
Tower telekomunikasi biasanya menggunakan besi
profil siku sebagai struktur utamanya. Beberapa alasan
mengapa profil ini digunakan sebagai struktur adalah karena
profil tidak terlalu besar, dan tidak terlalu berat serta yang
paling penting adalah kemudahannya sewa
. Dengan menggunakan profil siku pemasangan
tower (pembautan) akan lebih mudah apabila dibandingkan
dengan menggunakan profil yang lainnya.
Struktur utama towe
yang mana pada
tegangan tarik dan tegangan tekan saja.
dari tiga buah bagian yaitu
- leg tower
- bracing tower
- redundant tower
bagian tersebut membentuk sebuah sub-struktur,
sedangkan
struktur towe endiri.
ngsi utama komponen-komponen
leg tower berfungsi sebagai penyokong
utama berdirinya struktur utama. Salah
satu tujuannya adalah untuk menahan
beban gravitasi yang terjadi dan
sebagian beban horizontal yang terjadi.
bracing tower mempunyai fungsi
sebagai pemikul utama beban
horizontal yang terjadi pada tower dan
kemudian menyalurkannya
- redundant tower : redundant tower berfungsi untuk
2.3.1. F
ng untuk tempat baut. Setelah
semuany
Untuk erection harus mengacu pada kode-
telah dibuat. Apabila tidak mengacu sesuai
k
2.4. P
Excel untuk ng meliputi
analisis sensit eberapa rumus implementasi yang
(a1:b2,c1:d2) artinya
perkalian dari (a1 x c1)+(b2 x d2).
menjaga stabilitas leg tower ketika
memikul beban gravitasi.
abrikasi dan Erection Tower
Sebelum erection tower tentunya diawali
dengan fabrikasi. Fabrikasi material tower diawali
dengan memotong lonjoran-lonjoran besi profil
sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Potongan
tersebut kemudian ditandai dan diberi kode
berdasarkan urutan dan pasangan pada saat erection.
Pemberian tanda dilakukan agar tidak terjadi
kesalahan dan kesulitan pada erection, dengan kata
lain mempermudah pelaksanaan erection. Selanjutnya
besi profil diberi luba
a selesai besi profil diberi lapisan anti karat.
Biasanya lapisan anti karat untuk tower adalah
galvanis maka dari itu semua besi profil yang sudah
dipotong, ditandai dan dilubangi dikirim ke
perusahaan galvanis.
kode yang
ode dapat dipastikan pelaksanaan erection akan
kacau karena ukuran besi profil yang ada hamper
sama antara satu dengan yang lain.
rogram Solver
Solver adalah suatu program penyelesaian pada
menyelesaikan masalah-masalah ya
jawaban fungsi tujuan dan jawaban kendala serta jawaban
ivitas. Ada b
perlu dimengerti dalam Excel :
a. SUMPRODUCT
b. SUM (c1:c3) artinya penjumlahan dari
(c1+...+c3).
c. SUM (a1,b2,d10,f9) artinya penjumlahan dari
(a1+b2+d10+f9)
Ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum memasuki
ya.
Banyak masalah-masalah yang bisa diselesaikan
oleh program ini diantaranya adalah masalah pembelian,
masalah produksi, masalah sisa potongan, masalah distribusi,
masalah keuangan, serta masalah penjadwalan.
solver diantaranya adalah mendefinisikan dan memilih
variabel keputusan, kendala dan fungsi tujuan dari suatu
masalah. Setelah itu masukkan data fungsi tujuan, kendala
dan variabel keputusan dalam solver parametern

More Related Content

What's hot

Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiSiti Zuariyah
 
Teknik riset operasi pertemuan 6
Teknik riset operasi pertemuan 6Teknik riset operasi pertemuan 6
Teknik riset operasi pertemuan 6Afrina Ramadhani
 
4 jna jgnodh5lp0cdaaykzgqjvmqseyyopejhq62g
4 jna jgnodh5lp0cdaaykzgqjvmqseyyopejhq62g4 jna jgnodh5lp0cdaaykzgqjvmqseyyopejhq62g
4 jna jgnodh5lp0cdaaykzgqjvmqseyyopejhq62gRadenMuhammadArfanFa
 
Simpleks minimasi
Simpleks minimasiSimpleks minimasi
Simpleks minimasiviaigii
 
Teknik riset operasi pertemuan 4
Teknik riset operasi pertemuan 4Teknik riset operasi pertemuan 4
Teknik riset operasi pertemuan 4Afrina Ramadhani
 
Teknik riset operasi pertemuan 9
Teknik riset operasi pertemuan 9Teknik riset operasi pertemuan 9
Teknik riset operasi pertemuan 9Afrina Ramadhani
 
Metode Simpleks
Metode SimpleksMetode Simpleks
Metode Simplekshazhiyah
 
Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2Arin Ayundhita
 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearHelvyEffendi
 
Linier simultan bridon
Linier simultan bridonLinier simultan bridon
Linier simultan bridonMuhammad Ridho
 
Metode interpolasi linier
Metode  interpolasi linierMetode  interpolasi linier
Metode interpolasi linierokti agung
 
Program Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode SimpleksProgram Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode Simpleksraaaka12
 
metode simpleks maksimum (Program linear)
 metode simpleks maksimum (Program linear) metode simpleks maksimum (Program linear)
metode simpleks maksimum (Program linear)Resti Amin
 
linear programming metode simplex
linear programming metode simplexlinear programming metode simplex
linear programming metode simplexBambang Kristiono
 
Metode Simpleks - Riset Operasional
Metode Simpleks - Riset OperasionalMetode Simpleks - Riset Operasional
Metode Simpleks - Riset OperasionalLelys x'Trezz
 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanAururia Begi Wiwiet Rambang
 

What's hot (20)

PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE SIMPLEKS
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE SIMPLEKS PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE SIMPLEKS
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE SIMPLEKS
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
 
Teknik riset operasi pertemuan 6
Teknik riset operasi pertemuan 6Teknik riset operasi pertemuan 6
Teknik riset operasi pertemuan 6
 
4 jna jgnodh5lp0cdaaykzgqjvmqseyyopejhq62g
4 jna jgnodh5lp0cdaaykzgqjvmqseyyopejhq62g4 jna jgnodh5lp0cdaaykzgqjvmqseyyopejhq62g
4 jna jgnodh5lp0cdaaykzgqjvmqseyyopejhq62g
 
Simpleks minimasi
Simpleks minimasiSimpleks minimasi
Simpleks minimasi
 
Teknik riset operasi pertemuan 4
Teknik riset operasi pertemuan 4Teknik riset operasi pertemuan 4
Teknik riset operasi pertemuan 4
 
Teknik riset operasi pertemuan 9
Teknik riset operasi pertemuan 9Teknik riset operasi pertemuan 9
Teknik riset operasi pertemuan 9
 
Metode Simpleks
Metode SimpleksMetode Simpleks
Metode Simpleks
 
Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2
 
3.pl simpleks
3.pl simpleks3.pl simpleks
3.pl simpleks
 
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUALPENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program Linear
 
Linier simultan bridon
Linier simultan bridonLinier simultan bridon
Linier simultan bridon
 
Metode interpolasi linier
Metode  interpolasi linierMetode  interpolasi linier
Metode interpolasi linier
 
Program Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode SimpleksProgram Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode Simpleks
 
metode simpleks maksimum (Program linear)
 metode simpleks maksimum (Program linear) metode simpleks maksimum (Program linear)
metode simpleks maksimum (Program linear)
 
Interpolasi
InterpolasiInterpolasi
Interpolasi
 
linear programming metode simplex
linear programming metode simplexlinear programming metode simplex
linear programming metode simplex
 
Metode Simpleks - Riset Operasional
Metode Simpleks - Riset OperasionalMetode Simpleks - Riset Operasional
Metode Simpleks - Riset Operasional
 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
 

Viewers also liked

Tb nhan chung_chi_gdqp_2016
Tb nhan chung_chi_gdqp_2016Tb nhan chung_chi_gdqp_2016
Tb nhan chung_chi_gdqp_2016Truong Huu
 
проезд перекрестков 2
проезд перекрестков 2проезд перекрестков 2
проезд перекрестков 2shurik0555
 
проезд перекрестков 1
проезд перекрестков 1проезд перекрестков 1
проезд перекрестков 1shurik0555
 
How to celebrate your first wedding anniversary
How to celebrate your first wedding anniversaryHow to celebrate your first wedding anniversary
How to celebrate your first wedding anniversaryMulti Matrimony
 
مدونة سلوك وأخلاقيات العون العمومي
مدونة سلوك وأخلاقيات العون العموميمدونة سلوك وأخلاقيات العون العمومي
مدونة سلوك وأخلاقيات العون العموميequipement
 
Братья наши меньшие на фронтах Второй мировой войны
Братья наши меньшие на фронтах Второй мировой войныБратья наши меньшие на фронтах Второй мировой войны
Братья наши меньшие на фронтах Второй мировой войныБібліотека-філія № 5 БМЦБС
 
Найкращі твори української літератури
Найкращі твори української літературиНайкращі твори української літератури
Найкращі твори української літературиLibrary46
 
Pakistan Pharma Exports Data and Analysis
Pakistan Pharma Exports Data and Analysis Pakistan Pharma Exports Data and Analysis
Pakistan Pharma Exports Data and Analysis Mrs Aissa Rim
 

Viewers also liked (8)

Tb nhan chung_chi_gdqp_2016
Tb nhan chung_chi_gdqp_2016Tb nhan chung_chi_gdqp_2016
Tb nhan chung_chi_gdqp_2016
 
проезд перекрестков 2
проезд перекрестков 2проезд перекрестков 2
проезд перекрестков 2
 
проезд перекрестков 1
проезд перекрестков 1проезд перекрестков 1
проезд перекрестков 1
 
How to celebrate your first wedding anniversary
How to celebrate your first wedding anniversaryHow to celebrate your first wedding anniversary
How to celebrate your first wedding anniversary
 
مدونة سلوك وأخلاقيات العون العمومي
مدونة سلوك وأخلاقيات العون العموميمدونة سلوك وأخلاقيات العون العمومي
مدونة سلوك وأخلاقيات العون العمومي
 
Братья наши меньшие на фронтах Второй мировой войны
Братья наши меньшие на фронтах Второй мировой войныБратья наши меньшие на фронтах Второй мировой войны
Братья наши меньшие на фронтах Второй мировой войны
 
Найкращі твори української літератури
Найкращі твори української літературиНайкращі твори української літератури
Найкращі твори української літератури
 
Pakistan Pharma Exports Data and Analysis
Pakistan Pharma Exports Data and Analysis Pakistan Pharma Exports Data and Analysis
Pakistan Pharma Exports Data and Analysis
 

Similar to Program Linier

Metode Simpleks.ppt
Metode Simpleks.pptMetode Simpleks.ppt
Metode Simpleks.pptslotbandar21
 
DIPELAJARI YA (1).pptx
DIPELAJARI YA (1).pptxDIPELAJARI YA (1).pptx
DIPELAJARI YA (1).pptxZoroRoronoa64
 
PROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.pptPROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.pptBayu Yoga
 
02. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx
02. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx02. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx
02. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptxAisMahulauw
 
Bab 2 Program Linear.pptx
Bab 2 Program Linear.pptxBab 2 Program Linear.pptx
Bab 2 Program Linear.pptxbudi125986
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2cipta31
 
Soal mtk kel. teknologi industri sk 5 kd 3 4
Soal mtk kel. teknologi industri sk 5 kd 3 4Soal mtk kel. teknologi industri sk 5 kd 3 4
Soal mtk kel. teknologi industri sk 5 kd 3 4Eko Supriyadi
 
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.Ochaa BeQii
 
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMPKisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMPNisriinaaf
 
T Optimization Mg 3.pdf
T Optimization Mg 3.pdfT Optimization Mg 3.pdf
T Optimization Mg 3.pdfTOINEPAN
 
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdfModul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdfwiwinastuti1
 

Similar to Program Linier (20)

Metode Simpleks.ppt
Metode Simpleks.pptMetode Simpleks.ppt
Metode Simpleks.ppt
 
Mathasm,sdcsl.pptx
Mathasm,sdcsl.pptxMathasm,sdcsl.pptx
Mathasm,sdcsl.pptx
 
DIPELAJARI YA (1).pptx
DIPELAJARI YA (1).pptxDIPELAJARI YA (1).pptx
DIPELAJARI YA (1).pptx
 
PROGRAM_LINEAR.ppt
PROGRAM_LINEAR.pptPROGRAM_LINEAR.ppt
PROGRAM_LINEAR.ppt
 
PROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.pptPROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.ppt
 
02. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx
02. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx02. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx
02. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx
 
Bab 2 Program Linear.pptx
Bab 2 Program Linear.pptxBab 2 Program Linear.pptx
Bab 2 Program Linear.pptx
 
program linier.pptx
program linier.pptxprogram linier.pptx
program linier.pptx
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
Soal mtk kel. teknologi industri sk 5 kd 3 4
Soal mtk kel. teknologi industri sk 5 kd 3 4Soal mtk kel. teknologi industri sk 5 kd 3 4
Soal mtk kel. teknologi industri sk 5 kd 3 4
 
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
 
Fungsi
FungsiFungsi
Fungsi
 
Kelas x bab 6
Kelas x bab 6Kelas x bab 6
Kelas x bab 6
 
Kelas x bab 6
Kelas x bab 6Kelas x bab 6
Kelas x bab 6
 
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMPKisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
 
T Optimization Mg 3.pdf
T Optimization Mg 3.pdfT Optimization Mg 3.pdf
T Optimization Mg 3.pdf
 
LP SIMPLEKS KASUS MINIMISASI.pptx
LP SIMPLEKS KASUS MINIMISASI.pptxLP SIMPLEKS KASUS MINIMISASI.pptx
LP SIMPLEKS KASUS MINIMISASI.pptx
 
Indra mds
Indra mdsIndra mds
Indra mds
 
Kelas x bab 6
Kelas x bab 6Kelas x bab 6
Kelas x bab 6
 
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdfModul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 

Program Linier

  • 1. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Program Linier Para ahli mendefinisikan program linier sebagai sebuah teknik analisa yang digunakan untuk memecahkan segala persoalan atau masalah-masalah keputusan yang ada sehingga didapatkan hasil yang optimal dengan memperhatikan batasan-batasan yang ada (M. Iqbal Hasan, 2002). Dalam pelaksanaannya program linier menggunakan model matematis untuk menjalankan persoalan yang dihadapinya. Menurut penggalan katanya sendiri adalah linier berarti model matematisnya merupakan fungsi yang linier ( lurus ) sedangkan program disini bukanlah sebuah program komputer melainkan lebih mengarah kepada sebuah perencanaan. Oleh karena itu maka program linier banyak digunakan untuk masalah meminimasikan atau memaksimalkan sebuah perencanaan. Nantinya hal-hal yang dihasilkan dari program linier berbentuk beberapa pertimbangan atau alternative penyelesaian masalah yang optimal yang dapat ditangani oleh teknik ini. Optimal disini berarti mencapai tujuan yang terbaik diantara seluruh alternative yang ada. Dari uraian diatas dapat disimpulkan program linier adalah merencanakan beberapa aktifitas secara tepat untuk memperoleh hasil yang optimum. Menurut J. Supranto (1983) suatu persoalan disebut persoalan Linier Programming apabila memenuhi hal-hal atau syarat sebagai berikut : 1. Tujuan yang akan dicapai harus dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi linier. Fungsi ini disebut fungsi tujuan (fungsi obyektif). Misalnya jumlah hasil penjualan harus maksimal, jumlah biaya transportasi harus minimal. 2. Harus ada alternative pemecahan untuk dipilih salah satu yang terbaik. Pemecahan yang membuat nilai
  • 2. fungsi tujuan optimum (laba yang maksimum, biaya yang minimum, dan lain sebagainya). 3. Sumber-sumber tersedia dalam jumlah yang terbatas (bahan mentah terbatas, modal terbatas, ruang untuk menyimpan barang terbatas, dan lain sebagainya). 4. Pembatas-pembatas harus dinyatakan didalam bentuk pertidaksamaan yang linier. Dari syarat-syarat sebuah persoalan Linier Programming diatas maka dalam membuat permodelan linier programming harus melalui beberapa langkah yaitu : 1. menentukan variabel keputusan (masalah yang akan diselesaikan). 2. membuat rumusan tujuan. 3. merumuskan pembatas-pembatas yang menjadi kendala. Pada dasarnya bentuk umum persoalan linier programming dapat dirumuskan sebagai berikut : Fungsi tujuan : Z = C1x1+C2x2+...+Cnxn (minimum atau maksimum). Dimana : x1, x2, . . . , xn adalah nilai yang dicari (variabel keputusan) Pembatas-pembatas : a11x1+a12x2+...+a1nxn <=> b1 a21x1+a22x2+...+ a2nxn <=> b2 . . . am1x1+am2x2+...+amnxn <=> bm xj <=> 0 Ada beberapa metode atau cara yang dapat dipergunakan dalam memecahkan persoalan program linier. Beberapa cara tersebut antara lain : 1. Metode Aljabar 2. Metode Grafik 3. Metode Simplex 4. Alogaritma Simplex 5. Metode M Besar
  • 3. 6. Dan beberapa metode lain seperti Dual Programming, Integer Programming. 2.2. Beberapa cara penyelesaian program linier. Program linier dapat diselesaikan dengan beberapa cara antara lain adalah 2.2.1. Penyelesaian Program Linier Metode Aljabar Metode Aljabar berarti dalam menyelesaikan permasalahan digunakan perhitungan matematika untuk mendapatkan nilai yang diinginkan (nilai yang memaksimumkan atau nilai yang meminimumkan). Biasanya model matematika yang dipecahkan adalah model pertidaksamaan. Sebagai contoh pemecahan persoalan linier programming dengan cara aljabar perhatikan persoalan yang telah dirumuskan sebagai berikut. Cari : x1, x2 Fungsi : Z = 5x1 + 3x2 , minimumkan Pembatas : 2x1 + x2 ≥ 2 x1 + x2 ≥ 0 x1 ≥ 0, x2 ≥ 0 persamaan tersebut harus dirubah dulu menjadi persamaan standar dengan memasukkan variabel yang harus dikurangkan di dalam suatu ketidaksamaan agar supaya menjadi persamaan. Persamaan kemudian menjadi sebagai berikut Cari : x1, x2, x3, x4 Fungsi : Z = 5x1 + 3x2 + 0x3 + 0x4, minimumkan Pembatas : 2x1 + x2 - x3 = 3 x1 + x2 - x4 = 2 x1 ≥ 0, x2 ≥ 0, x3 ≥ 0, x4 ≥ 0 Jawaban :
  • 4. 1. x1 = x2 = 0 3x1 + 5x2 – x3 = 3 -x3 = 3 x3 = -3 5x1 + 2x2 – x4 = 2 -x4 = 2 x4 = -2 Z1 tidak perlu dihitung karena pemecahan ini tidak fisibel, x3 dan x4 tidak memenuhi syarat (negatif). 2. x1 = x3 = 0 2x1 + x2 – x3 x2 = 3 x1 + x2 – x4 x2 – x4 = 2 3(1) – x4 = 2 -x4 = 2 – 3 = -1 x4 = 1 Z2 = 5x1 + 3x2 + 0x3 + 0x4 = 9 3. x1 = x4 = 0 2x1 + x2 – x3 = 3 x2 – x3 = 5 x1 + x2 – x4 = 2 x2 = 2 x2 – x3 = 5 2 – x3 = 5 -x3 = 5 – 2 = 3 x3 = -3(tidak fisibel) 4. x2 = x3 = 0 2x1 + x2 – x3 = 3 2x1 = 3 x1 = 3/2 x1 + x2 – x4 = 2 x1 – x4 = 2 3/2 – x4 = 2 x4 = -1/2 5. x2 = x4 = 0 2x1 + x2 – x3 = 3 2x1-x3 = 3 x1 + x2 – x4 = 2 x1 = 2 2x1 – x3 = 3 x3 = 1 Z5 = 5x1 + 3x2 + 0x3 + 0x4 = 10 6. x3 = x4 = 0 2x1 + x2 – x3 = 3 2x1+x2 = 3 x1 + x2 – x4 = 2 x1+x2 = 2 - x1 = 1 x2 = 1 Z6 = 5x1 + 3x2 + 0x3 + 0x4 = 8
  • 5. Z6 = Zmin karena merupakan nilai tujuan yang terkecil apabila dibandingkan dengan nilai tujuan lainnya. Pemecahan optimal memberikan nilai Z = 8 dengan x1 = x2 = 1. 2.2.2. `Penyelesaian Program Linier dengan Metode grafik Metode Grafik dipergunakan dalam penyelesaian apabila program linier tersebut mempunyai dua variable saja. Bila program linier terdiri dari tiga variabel maka akan sangat susah dan rumit untuk digambarkan Prosedur pemecahan dengan metode grafik adalah sebagai berikut : a. Setiap pertidaksamaan harus digambarkan grafiknya sehingga secara keseluruhan bisa diperoleh daerah dimana variabel yang dicari boleh mengambil nilai ( harus lebih bersar dari nol). b. Fungsi obyektif juga harus digambarkan grafiknya dengan jalan menentukan nilai z semaunya saja, kemudian dibuat garis yang menunjukkan garis fungsi z tersebut. Kemudian tarik garis yang sejajar atau parallel dengan garis ini. Garis itu ditarik kearah yang memberikan nilai semakin besar atau semakin kecil sampai dicapai titik yang memberikan nilai fungsi obyektif z maksimum atau minimum (tergantung pada persoalan yang akan dipecahkan). 2.2.3. Penyelesaian program linier dengan metode simplex. Penyelesaian program linier dengan metode simplex adalah metode yang paling efisien dalam memecahkan persoalan program linier. Walaupun
  • 6. cara aljabar dapat dipergunakan untuk jumlah variabel lebih dari dua akan tetapi cara ini tidak efisien untuk variable yang terlalu banyak. Misalkan kalau ada 10 variabel dengan 5 persamaan, maka akan diperoleh lebih dari 200 persamaan dasar. Sedangkan cara grafik hanya cocok untuk dua variable saja. Untuk variabel lebih dari tiga akan susah dalam penggambarannya. Oleh karena itu cara simplex adalah metode yang paling efisien untuk dipakai. Metode simplex adalah suatu metode yang memerlukan perhitungan yang berulang-ulang atau bersifat iterative yang bergerak selangkah demi selangkah menuju titik ekstrim yang optimum. Pemecahanya adalah dengan mengadakan pengubahan pertidaksamaan menjadi persamaan dengan cara menambahkan slack variabel untuk pertidaksamaan yang mengandung tanda ≤ dan mengurangkan variabel surplus untuk pertidaksamaan yang mengandung tanda ≥. Beberapa langkah pemecahan dengan metode simplex seperti berikut ini. Langkah 1. Mengubah fungsi tujuan menjadi fungsi implicit, artinya cijxij dipindahkan ke sebelah kiri sehingga sama dengan nol. Kemudian mengubah fungsi pembatas dari pertidaksamaan menjadi persamaan dengan menambahkan slack variabel. Langkah 2. Data disusun kedalam bentuk tabel, dimana : - Kolom variabel dasar (basis) memuat variabel Z dan variabel slack. - Kolom Z memuat data koefisien Z dan koefisien variabel tambahan.
  • 7. - Kolom x1, x2, … memuat data koefisien yang bersesuaian dengan variabel. - Kolom solusi memuat data sebelah kanan persamaan dari fungsi pembatas. Langkah 3. Menentukan kolom kunci. Kolom kunci adalah kolom yang memiliki nilai pada baris funsi tujuan yang bertanda negative dan harga mutlak terbesar. Jika seandainya pada suatu table tidak terdapat lagi nilai yang bertanda negative pada baris fungsi tujuannya, maka jawaban sudah optimal. Langkah 4. Menentukan baris kunci. Baris kunci didapat dengan melihat kolom rasio. Kolom rasio adalah kolom hasil bagi antara nilai pada kolom solusi dengan nilai pada kolom kunci. Baris kunci merupakan baris yang pada kolom rasio nilainya positif terkecil. Langkah 5. Menentukan kolom pengali. Kolom pengali adalah kolom hasil bagi antara nilai pada kolom kunci dengan nilai perpotongan baris kunci dengan kolom kunci. Tiap nilai hasil kemudian dikalikan -1 kecuali nilai pada baris kunci. Langkah 6. Mengubah elemen pada baris kunci dangan cara semua elemen pada baris kunci dibagi dengan elemen perpotongan baris dan kolom kunci. Langkah 7. Mengubah elemen pada baris yang lain dengan rumus : EBB = EBL + (EKP x EBK) Keterangan : EBB = elemen baris baru
  • 8. EBL = elemen baris lama EKP = elemen kolom pengali BK = elemen baris kunci Langkah 8 Apabila pada koefisien z masih terdapat nilai negative maka ulangi langkah 3 sampai langkah 7 hingga didapatkan hasil yang optimum. Langkah-langkah diatas adalah penyelesaian untuk persoalan maksimasi, sedangkan bila yang timbul adalah persoalan minimasi maka caranya adalah pada langkah 1 ubah persamaan fungsi tujuan dengan cara mengalikan dengan -1, kolom kunci merupakan kolom paling positif, kemudian selesaikan sebagai persoalan maksimasi. Persamaan yang minimum bila dikalikan -1 akan menjadi maksimum. Oleh sebab itu bila hasil perhitungannya sudah didapat, maka harus dikalikan -1 kembali untuk mendapatkan nilai minimum. Contoh, fungsi Z = 5x1 + 3x2 (minimumkan) Pembatas 2x1 + x2 ≥ 3 x1 + x2 ≥ 2 x1, x2 ≥ 0 Langkah 1 Ubah fungsi, -Z = -5x1 - 3x2 → -Z = Z* Z* = -5x1 - 3x2 (maks) 2x1 + x2 - s1 = 3 x1 + x2 - s2 = 2 Langkah 2 Tabel 2.1 Tabel Simpleks Bentuk table data
  • 9. Iterasi Basis Z X1 X2 S1 S2 Solusi Rasio Pengali Z 1 5 3 0 0 0 - S1 0 2 1 -1 0 30 S2 0 1 1 0 -1 2 Langkah 3 Menentukan kolom kunci Iterasi Basis Z X 1 X2 S1 S 2 Solusi Rasio Pengali Z 1 5 3 0 0 0 - S1 0 2 1 -1 0 30 S2 0 1 1 0 -1 2 Kolom kunci Langkah 4 k ba k ciMenentu an ris un Iterasi Z X 1 X2 S 1 S 2 Basis RasioSolusi Pen alig Z 1 5 3 0 0 0 - S1 0 2 1 -1 0 3 2 3 0 S 0 1 1 0 -1 2 22 Kolom kunci Baris kunci k pengali Langkah 5 Menentu an kolom Iterasi Basis Z X 1 X 2 SS RasioSolusi Pengali 1 2 Z 1 5 3 0 0 0 - 2 5  S1 0 2 1 -1 0 3 3/2 1/20 -1 2 2 2 1 S2 0 1 1 0
  • 10. k 6 ng h ci Lang ah Me uba elemen baris kun Iterasi Basis Z X S1 2 S 1 S 2 RasioSolusi Pengali Z 1 -400 -300 -0 0 0 X1 0 1 1/2 1/2 0 3/2 - 0 S2 0 2 2 0 1 300 Langk 7 ng h emen baris ang lainnya ah Me uba el y Iterasi Basis Z S1 X2 S1 S2 Solusi Rasio Pengali Z 1 0 2 1 2 5 0 2 1  5 - X1 0 1 2 1 2 1  0 2 3 0 S2 0 0 1 2 2 1 -1 2 1 n pa k isie m t n n ing d p abe Langkah 8 Kare a da oef n z asih erdapat ilai ya g positif maka langkah 3 sam seh pai langkah 7 diulang ga i da at t l Iterasi 1 X2 1 S2Basis Z X S Solusi rasio Pengali Z 1 0 0 2 1 -8 - X1 0 1 0 -1 1 10 X2 0 0 1 1 -2 1 Dengan demikian didapatkan : X1 = 1 Z* = -Z = -8 berarti Zmin = 8
  • 11. X2 = 1 2.3. S ktu pelaksanaan erection r didefinisikan sebagai Truss tiap-tiap komponen hanya menerima Struktur tower terdiri : ketiga kumpulan dari beberapa sub-struktur membentuk r itu s Berikut fu struktur: - leg tower : - bracing tower : kebawah. truktur tower Tower telekomunikasi biasanya menggunakan besi profil siku sebagai struktur utamanya. Beberapa alasan mengapa profil ini digunakan sebagai struktur adalah karena profil tidak terlalu besar, dan tidak terlalu berat serta yang paling penting adalah kemudahannya sewa . Dengan menggunakan profil siku pemasangan tower (pembautan) akan lebih mudah apabila dibandingkan dengan menggunakan profil yang lainnya. Struktur utama towe yang mana pada tegangan tarik dan tegangan tekan saja. dari tiga buah bagian yaitu - leg tower - bracing tower - redundant tower bagian tersebut membentuk sebuah sub-struktur, sedangkan struktur towe endiri. ngsi utama komponen-komponen leg tower berfungsi sebagai penyokong utama berdirinya struktur utama. Salah satu tujuannya adalah untuk menahan beban gravitasi yang terjadi dan sebagian beban horizontal yang terjadi. bracing tower mempunyai fungsi sebagai pemikul utama beban horizontal yang terjadi pada tower dan kemudian menyalurkannya
  • 12. - redundant tower : redundant tower berfungsi untuk 2.3.1. F ng untuk tempat baut. Setelah semuany Untuk erection harus mengacu pada kode- telah dibuat. Apabila tidak mengacu sesuai k 2.4. P Excel untuk ng meliputi analisis sensit eberapa rumus implementasi yang (a1:b2,c1:d2) artinya perkalian dari (a1 x c1)+(b2 x d2). menjaga stabilitas leg tower ketika memikul beban gravitasi. abrikasi dan Erection Tower Sebelum erection tower tentunya diawali dengan fabrikasi. Fabrikasi material tower diawali dengan memotong lonjoran-lonjoran besi profil sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Potongan tersebut kemudian ditandai dan diberi kode berdasarkan urutan dan pasangan pada saat erection. Pemberian tanda dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dan kesulitan pada erection, dengan kata lain mempermudah pelaksanaan erection. Selanjutnya besi profil diberi luba a selesai besi profil diberi lapisan anti karat. Biasanya lapisan anti karat untuk tower adalah galvanis maka dari itu semua besi profil yang sudah dipotong, ditandai dan dilubangi dikirim ke perusahaan galvanis. kode yang ode dapat dipastikan pelaksanaan erection akan kacau karena ukuran besi profil yang ada hamper sama antara satu dengan yang lain. rogram Solver Solver adalah suatu program penyelesaian pada menyelesaikan masalah-masalah ya jawaban fungsi tujuan dan jawaban kendala serta jawaban ivitas. Ada b perlu dimengerti dalam Excel : a. SUMPRODUCT
  • 13. b. SUM (c1:c3) artinya penjumlahan dari (c1+...+c3). c. SUM (a1,b2,d10,f9) artinya penjumlahan dari (a1+b2+d10+f9) Ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum memasuki ya. Banyak masalah-masalah yang bisa diselesaikan oleh program ini diantaranya adalah masalah pembelian, masalah produksi, masalah sisa potongan, masalah distribusi, masalah keuangan, serta masalah penjadwalan. solver diantaranya adalah mendefinisikan dan memilih variabel keputusan, kendala dan fungsi tujuan dari suatu masalah. Setelah itu masukkan data fungsi tujuan, kendala dan variabel keputusan dalam solver parametern