Keluarga Tn. A memiliki masalah gizi kurang pada anaknya, An. S, yang ditandai dengan berat badan dan tinggi badan di bawah standar. Keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan gizi An. S yang berisiko mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya."
1. Tugas Asuhan Keperawatan Keluarga | 1
Kasus :
Keluarga Tn. A (28th
) mempunyai istri Ny. M (25th
). An. S (4th
). Alamat Kotaraja. Hasil
wawancara dengan keluarga selama ini anaknya hanya sakit batuk pilek biasa, tetapi akhir-akhir ini
Ny. M mengatakan kecemasan karena tumbuh kembang An. S tidak sesuai dengan kenyataan.
Ditambah lagi kebiasaan Tn. A yang merupakan perokok aktif membuat Ny. M bertambah pusing.
A. Pengkajian
1. Data KK
a. Nama KK : Tn. A
b. Umur : 28 tahun
c. Alamat : Kotaraja
d. Pekerjaan : Swasta
2. Komposisi Keluarga
No Nama L/P Umur Hubungan
keluarga
Pekerjaan Keterangan
1 Tn. A L 28 tahun Suami Swasta Sehat
2 Ny. M P 25 tahun Istri IRT Sehat
3 An. S L 4 tahun Anak - Sehat
3. Genogram
Keterangan :
: Bapak
: Ibu
: Anak
2. Tugas Asuhan Keperawatan Keluarga | 2
4. Tipe Keluarga
Keluarga Inti
5. Suku Bangsa
Keluarga ini adalah keluarga dengan latar belakang budaya Sumatera baik dari Tn. A
maupun Ny. M.
6. Agama
Keluarga memeluk agama Islam
7. Status social ekonomi keluarga
Tn. A merupakan pencari nafkah di keluarga, Tn. A bekerja sebagai tukang ojek.
Status ekonomi mereka tergolong sederhana dengan penghasilan yang tidak tetap.
Menurut Ny. M, mereka mampu memenuhi kebutuhan sehari – hari. Mereka tidak
mempunyai tabungan yang dikhususkan untuk kesehatan karena keterbatasan dana.
8. Aktifitas rekreasi keluarga
Pada waktu libur, biasanya mereka berkumpul di rumah sambil menonton televisi.
Waktu luang biasanya digunakan Ny. M untuk mengobrol dengan tetangga.
B. Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga dalam tahap keluarga yang sedang mengasuh anak.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas keluarga yang belum terpenuhi adalah memiliki rumah sendiri yang aman dan
nyaman.
3. Riwayat keluarga inti
Kedua orang tua saat ini hidup di lingkungan yang sama. Mereka berpacaran terlebih
dahulu sebelum menikah. Keluarga langsung dikaruniai anak setelah menikah yaitu
An. S.
Saat ini kondisi kedua orang tua baik Tn. A maupun Ny. M tidak mempunyai
keluhan kesehatan. Tn. A memiliki riwayat merokok sejak usia muda sampai
sekarang. Menurut Ny. M, biasanya suaminya merokok minimal 2 bungkus sehari.
Ny. M mengatakan ia ingin agar suaminya berhenti merokok.
3. Tugas Asuhan Keperawatan Keluarga | 3
Menurut Ny. M, suaminya tidak pernah menderita sakit parah karena rokok, paling
hanya batuk ringan.
Saat ini kondisi An. S kurang sehat, ia masih menderita batuk pilek dan hampir
sembuh. Menurut Ny. M, An. S sering sekali makan. An. S saat ini menderita gizi
kurang dimana berat badan saat ini di bawah garis kuning. Ny. M tidak memberikan
ASI ekslusif kepada An. S, saat lahir An. S sudah diberikan susu formula, setelah
beberapa hari baru diberi ASI. Menurut Ny. M, An. S sejak diberi ASI, ia tidak mau
lagi minum susu formula.
Saat ditanya mengenai gizi kurang, Ny. M dapat menjelaskan dengan sederhana
bahwa gizi kurang adalah apabila anak tidak mau makan sehingga badannya menjadi
kurus. Menurut Ny. M, An. S memang agak terlambat pertumbuhannya, ia baru
berjalan saat usia 15 bulan. Apabila An. S tidak mau makan, Ny. M hanya
membiarkan karena menurut Ny M, An. S masih mendapatkan ASI. Ny. M sering
membawa An. S ke posyandu, namun pernah ia tidak membawa An. S karena sibuk
atau ada acara keluarga. Bila sakit biasanya ia membawa An. S ke praktek bidan
dekat rumah.
C. Data Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga merupakan rumah sewa/ kontrak. Kondisi rumah
terlihat agak berantakan. Kondisi ventilasi di rumah kurang karena ada beberapa
jendela yang masih tertutup dengan triplek, sehingga cahaya yang masuk sedikit dan
pertukaran udara sangat kurang.
2. Karakteristik tetangga dan lingungan RW
Lingkungan dimana keluarga tinggal merupakan tempat hunian yang padat. Jarak
antara satu rumah dengan rumah yang lainnya kurang dari 1 meter. Kegiatan
posyandu biasanya diadakan di rumah RW, yang berjarak sekitar 100 meter dari
rumah Ny. M.
4. Tugas Asuhan Keperawatan Keluarga | 4
D. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Tn. A dan Ny. M selalu berusaha saling memperlihatkan kasih sayang baik antara
mereka berdua maupun untuk anak mereka. Mereka selalu berusaha menerapkan
komunikasi yang terbuka dalam segala hal sehingga jarang terjadi masalah karena
salah komunikasi antara Tn. A dan Ny. M.
2. Fungsi sosialisasi
Dalam hal pengasuhan anak, Tn. A menyerahkan sepenuhnya pada Ny. M namun
apabila ada masalah yang sulit dan mendesak biasanya mereka membicarakan
bersama. Sosialisasi keluarga dengan lingkungan sekitar berjalan dengan baik.
3. Fungsi perawatan keluarga
Dalam keluarga, Ny. M yang berperan melakukan perawatan pada anak mereka.
E. Koping Keluarga
1. Stressor – stressor jangka pendek dan panjang serta kesehatan keluarga.
Keluarga tidak merasakan adanya stressor saat ini. Menurut Ny. M, bila An. S tidak
mau makan itu sudah hal biasa.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi stressor.
Keluarga memiliki sumber daya untuk berespon terhadap stressor yaitu :
- System dukungan keluarga kuat. Keluarga besar ada bantuan selalu tersedia dan
dimanfaatkan oleh keluarga.
- Tempat tinggal yang memadai, dengan saran kesehatan yang sudah dijangkau
oleh keluarga.
- Pola komunikasi yang baik dalam keluarga.
3. Strategi Koping yang dugunakan
Strategi koping yang digunakan adalah berdasarkan pengalaman masa lalu dan
berpusat pada Ny. M untuk menangani masalah kesehatan pada keluarga. Keluarga
juga menggunakan dukungan dari keluarga besarnya untuk meminta bantuan atau
pertolongan.
5. Tugas Asuhan Keperawatan Keluarga | 5
F. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada setiap anggota keluarga. Tn. A dan Ny. M tidak
ditemukan masalah kesehatan. Tetapi An. S tidak memiliki TB dan BB yang normal
sesuai umurnya.
G. Harapan keluarga
Keluarga sangat mengharapkan bantuan dari perawat untuk membantu mengatasi
masalah An. S. Ny. M mengatakan ia ingin skali An. S makannya banyak dan sehat.
6. Tugas Asuhan Keperawatan Keluarga | 6
ANALISA DATA
N
o
Data Etiologi Masalah
1 Data Subjektif :
- Menurut Ny. M, An. S sulit makan
- Ny. M tidak memberikan ASI eksklusif kepada An.
S, saat lahir An. S sudah diberikan susu formula,
setelah beberapa hari baru diberi ASI.
- Menurut Ny. M, An. S sejak diberi ASI, ia tidak
mau lagi minum susu formula
- Menurut Ny. M, An. S sering kali menderita batuk
pilek namun tidak pernah menderita sakit parah.
- Saat ditanyai tentang gizi kurang, Ny. M dapat
menjelaskan dengan sederhana bahwa gizi kurang
adalah apabila anak tidak mau makan sehingga
badannya menjadi kurus.
- Menurut Ny. M, ia tidak terlalu mengkhawatirkan
An. S karena tidak terlihat sakit dan ia tetap
bermain aktif dengan teman – temannya.
- Apabila An. S tidak mau makan, Ny. M hanya
membiarkan karena menurut Ny. M, An. S masih
mendapatkan ASI.
- Ny. M selalu membawa An. S ke posyandu, bila
sakit biasanya ia membawa An. S ke praktek bidan
dekat rumah.
Data Objektif :
- Saat ini kondisi An. S kurang sehat, ia masih
menderita batuk pilek dan hampir sembuh.
- TB An. S : 75,5cm dan BB : 10kg, terlihat kurus
dan lemah
- Turgor kulit kurang elastis , permukaan kulit
terlihat kering.
- Konjungtiva terlihat anemis
- Mukosa bibir pucat, kering (terlihat pecah – pecah)
- Turgor pada abdomen terlihat kendur dan kurang
baik
Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang menderita gizi
kurang
Gangguan pemenuhan nutrisi
: kurang dari kebutuhan
tubuh
7. Tugas Asuhan Keperawatan Keluarga | 7
2
3
Data subjektif :
- Menurut Ny. M, ia membawa An. S ke posyandu,
namun pernah ia tidak membawa An. S karena sibuk
atau ada acara keluarga.
- Menurut Ny. M, An. S memang agak terlambat
pertumbuhannya, ia baru berjalan saat usia 15 bulan.
Data objektif :
- An. S sering menderita sakit sehingga tubuhnya
terlihat kurus dan ia sulit sekali makan dan pola
makannya tidak teratur.
- Usia An. S saat ini 4 tahun, TB : 75,5cm BB : 10kg.
Data Subjektif :
- Menurut Ny. M, Tn. A memiliki riwayat merokok
sejak usia muda sampai sekarang.
- Menurut Ny. M, biasa suaminya merokok minimal 2
bungkus sehari.
Data objektif :
- Tn. A terlihat kurus, dan saat dilakukan pengkajian
pada keluarga, terlihat Tn. A tidak berhenti merokok.
Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang menderita gizi
kurang.
Ketidakmampuan
keluarga merawat
Tn. A yang
memiliki kebiasaan
merokok.
Resiko gangguan terjadi
tumbuh kembang.
Resiko tinggi terjadinya
penyakit akibat merokok.
Diagnosa Keperawatan :
a. Gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn. A
khususnya pada An. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang menderita gizi kurang.
b. Resiko tinggi gangguan tumbuh kembang pada keluarga Tn. A khususnya An. S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
menderita gizi kurang.
c. Resiko tinggi terjadinya penyakit akibat merokok pada keluarga Tn. A khususnya
Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat Tn. A yang memiliki
kebiasaan merokok.
8. Tugas Asuhan Keperawatan Keluarga | 8
Prioritas Masalah
Diagnosa 1 : Gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga
Tn. A khususnya pada An. S berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang menderita gizi kurang.
no Kriteria Perhitungan Bobot Pembenaran
1. Sifat Masalah :
Tidak / kurang sehat
3/3 x 1 = 1 1 Masalah gizi kurang telah terjadi pada
An. S dikarenakan asupan makanan
yang kurang dan sering menderita
sakit, sehingga daya tahan tubuhnya
akan melemah dan akan mudah
terserang penyakit serta terjadi
penurunan berat badan.
2. Kemungkinan untuk diubah :
Dengan mudah
2/2 x 1 = 1 1 Keluarga memiliki sumber daya yang
cukup kuat untuk mengatasi masalah
yaitu :
- Penghasilan keluarga yang cukup
- System dukungan social yang kuat
- Ny. M memiliki waktu yang cukup
karena tidak bekerja
3. Potensial dicegah :
Cukup
3/3 x 1 = 1 1 Masalah sudah berlangsung cukup
lama. Jarak rumah ke pelayanan
kesehatan dekat dan keluarga sering
membawa An. S ke posyandu dan
pelayann kesehatan apabila ia
menderita sakit.
4. Menonjolnya masalah :
Masalah berat harus ditangani
2/2 x 1 = 1 1 Masalah merasakan adanya masalah
oleh keluarga namun mereka
mengatakan hal itu biasa pada anak
kecil.
Total 4
9. Tugas Asuhan Keperawatan Keluarga | 9
Diagnosa 2 : Resiko tinggi gangguan tumbuh kembang pada keluarga Tn. A khususnya
An. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang menderita gizi kurang.
no Kriteria Perhitungan Bobot Pembenaran
1. Sifat Masalah :
Tidak / kurang sehat
3/3 x 1 = 1 1 Defidiensi gizi dapat menurunkan
kualitas fisik dan mental serta
memperbesar resiko kematian dan
kesakitan pada anak. Sehingga akan
berdampak terjadi gangguan pada
pertumbuhan dan perkembangannya.
2. Kemungkinan untuk diubah :
Dengan mudah
2/2 x 2 = 2 2 Keluarga memiliki sumber daya yang
cukup kuat untuk mengatasi masalah
yaitu :
- Penghasilan keluarga yang cukup
- System dukungan social yang kuat
- Ny. M memiliki waktu yang cukup
karena tidak bekerja
3. Potensial dicegah :
Tinggi
3/3 x 1 = 1 1 Jarak tempat tinggal keluarga dengan
fasilitas pelayanan kesehatan dekat.
Keluarga belum memanfaatkan
fasilitas kesehatan dengan baik.
Misalnya keluarga tidak rutin
membawa An.S ke posyandu.
4. Menonjolnya masalah :
Masalah tidak dirasakan
0/2 x 1 = 0 0 Kalau merasakan adanya masalah
dengan tumbuh kembang An. S namun
keluarga lebih focus pada pemenuhan
nutrisi pada An. S.
Total 4
10. Tugas Asuhan Keperawatan Keluarga | 10
Diagnosa 3 : Resiko tinggi terjadinya penyakit akibat merokok pada keluarga Tn. A
khususnya Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat Tn. A yang memiliki kebiasaan merokok.
no Kriteria Perhitungan Bobot Pembenaran
1. Sifat Masalah :
Ancaman kesehatan
2/3 x 1 = 2/3 2/3 Merokok dapat mengakibatkan
berbagai masalah kesehatan baik untuk
yang merokok maupun yang perokok
pasif. Resiko penyakit yang dapat
timbul karena merokok sangat banyak
diantaranya bronchitis sampai dengan
kanker paru.
2. Kemungkinan untuk diubah :
Hanya sebagian
½ x 2 = 1 1 Keluarga memiliki sumber daya
diantaranya :
- Hubungan keluarga yang harmonis
- Keluarga terutama Ny. M memiliki
keinginan agar Tn. A berhenti
merokok.
Namun ada factor penghambat, yaitu
kebiasaan merokok Tn. A sudah sangat
lama sehingga agak sulit diubah.
3. Potensial dicegah :
Rendah
1/3 x 1 = 1/3 1/3 Perilaku merokok ini sudah lama
dikeluarga. Keluarga tidak pernah
memanfaatkan fasilitas kesehatan
untuk mengurangi perilaku merokok
karena belum ada motivasi yang kuat
untuk berhenti merokok.
4. Menonjolnya masalah :
Masalah tidak dirasakan
0/2 x 1 = 0 0 Keluarga tidak merasakan adanya
masalah karena selama ini Tn. A tidak
pernah menderita sakit yang
diakibatkan oleh rokok.
Total 2