Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SP3KTRA) di Pemerintah Kota Tangerang dalam menjalankan proses penyusunan anggaran hingga laporan keuangan.
2. SP3KTRA digunakan untuk membantu pengelolaan keuangan yang berkualitas dan akuntabel di Pemerintah Kota Tangerang.
3. Namun demikian, sistem ini belum sepenuhnya terintegrasi
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
SISTEM INFORMASI KEUANGAN PEMPERINTAH
1. PENERAPAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN
(SP3KTRA)
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
Disusun Oleh:
Mutiah Sari Indah
55517110023
Dosen Pengampu:
Prof. Dr.Hapzi Ali, CMA
MEGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2017
2. PENERAPAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN (SP3KTRA)
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
Mutiah Sari Indah
Magister Akuntansi – Universitas Mercu Buana Jakarta
ABSTRACT
Tujuan penulisan untuk mengetahui penerapan Sistem informasi akuntansi Sp3ktra yang
diterapkan Pemerintah kota Tangerang dalam menjalankan siklus kegiatannnya yang
berkaitan dengan proses penyusunan anggaran sampai dengan penyusunan laporan
keuangannya dan mengevaluasi sistem dan prosedur penerapannya. Untuk mengevaluasi
pelaksanaan sistem dan prosedur pelaksanaannya maka penulis melihat kelebihan dan
kekurangan Sistem Informasi Akuntansi (Sp3ktra) untuk para penggunanya.Dalam analisis
kesimpulan mengenai sistem Informasi Akuntansi (Sp3ktra) dan prosedur pelaksanaannya
Pemerintah Kota Tangerang menggunakan sistem yang tidak terintegrasi antara sistem
informasi akuntansi (Sp3ktra) dengan sistem informasi pengelolaan Asset sehingga selalu
terjadi selisih disetiap akhir Tahun Anggaran yang memerlukan penelusuran yang memakan
waktu cukup lama. Dan dengan kurangnya Sumber Daya manusia yang berkompeten di
bidang Akuntansi di setiap Instansi menyebabkan penerapan sistem informasi ini menjadi
lambat.
Kata kunci : Penerapan Sistem Informasi Akuntasi (Sp3ktra) dalam membantu pengelolaan
keuangan yang berkualitas dan akuntable.
PENDAHULUAN
Perkembangan Sistem Informasi sampai pada tahun 1960-an, mempunyai peran yang
masih sederhana yakni, memproses transaksi, menyimpan data,accounting dan aplikasi proses
data elektronik (electronic data processing) lainnya. Kemudian pada tahun 1970-an, informasi
spesifikasi awal produk yang dibuat oleh information reporting systems tidak dapat
memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan manajemen. Kemudian konsep executive
information systems (ESS) dibangun, dimana sistem informasi ini memberikan jalan yang
mudah bagi manajemen atas untuk mendapatkan informasi kritikal yang diinginkan ketika
sedang dibutuhkan. Pengembangan dan aplikasi dari teknik kecerdasan buatan atau artificial
intelligence (AI) memberi gebrakan baru dalam sistem informasi bisnis. Sistem pakar atau
expert systems (ES) dan sistem berbasis pengetahuan membuat peran baru bagi sistem
informasi.
Sebuah peran baru yang penting lagi bagi sistem informasi muncul di tahun 1980-an
dan diharapkan terus berlanjut sampai ke tahun 1990-an, sistem informasi diharapkan dapat
memainkan peranan langsung dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis dari perusahaan.
3. Hal ini memberikan tanggung jawab baru bagi sistem informasi di dalam bisnis, apalagi di
era globalisasi seperti sekarang ini.
Banyaknya informasi yang diperlukan bagi kegiatan manajemen, mengakibatkan
kegiatan pengolahan informasi dilakukan oleh manusia dan mesin (komputer). Komputer
hanyalah sebagai alat bantu manusia dalam pengolahan data. Oleh karena itu untuk
melaksanakan Sistem Informasi sebaiknya seseorang memiliki pengetahuan yang cukup
mengenai komputer dan penggunaannya dalam pengolahan informasi. Pengolahan informasi
oleh manusia, biasanya digunakan sistem file. Dahulu umumnya sistem file dilakukan oleh
masing-masing bagian organisasi, sehingga sering terdapat duplikasi informasi yang
menimbulkan inefisiensi dalam pengolahan maupun pengendaliannya. Oleh karena timbul
sistem informasi yang terpadu, dimana data diintegrasikan melalui sistem database (data
yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer).
Seseorang yang memiliki tugas mengambil keputusan tidak cukup hanya menerima
data saja. Mereka juga memerlukan cara pengolahan data menjadi informasi yang berguna
untuk pengambilan keputusan. Semua ini akan terpadu dalam penggunaan Sistem Informasi.
Hampir di seluruh sektor bisnis dan pemerintahan menggunakan sistem informasi dalam
mendukung kegiatan mereka. Bukan hanya itu, mereka pun selalu berusaha melakukan
berbagai macam cara untuk menggembangkan sistem informasi yang digunakan di
perusahaan ataupun di pemerintahan. Hal tersebut disebabkan karena sistem informasi
memegang peranan yang cukup penting dalam kegiatan mereka.
Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan,
diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna. Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang
berkenaan dengan akuntansi. Selama lima puluh tahun terakhir, sistem informasi akuntansi
telah diwakili oleh sejumlah pendekatan atau model yang berbeda. Tiap model baru berubah
karena adanya kelemahan dan keterbatasan dari model sebelumnya. Fitur yang menarik
dalam evolusi ini adalah model-model yang lebih lama tidak dengan segera digantikan oleh
teknik yang lebih baru. Jadi, pada suatu waktu, terdapat berbagai generasi sistem di berbagai
perusahaan yang berbeda, bahkan bisa sama-sama ada dalam sebuah perusahaan atau
pemerintahan. Akuntan yang modern perlu membiasakan diri dengan berbagai fitur
operasional semua pendekatan SIA yang mungkin akan dihadapinya.
Bentuk pertanggungjawaban keuangan Negara baik oleh pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah adalah dengan menyajikan Laporan Keuangan. Laporan keuangan yang
diamanatkan dalam ketiga UU pengelolaan keuangan Negara adalah laporan keuangan yang
mengandung prinsip GGG terutama transparansi dan akuntabel. Salah satu faktor pendukung
dalam menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas adalah sistem informasi akuntansi,
dimana laporan keuangan dihasilkan dari suatu proses yang didasarkan pada input yang baik,
proses yang baik dan output yang baik. Ketiga aspek tersebut haruslah terpadu dan
berkesinambungan sebagai pondasi sistem pelaporan keuangan yang baik. (Selamet, 2011).
Sistem informasi akuntansi merupakan suatu komponen atau sub sistem dari suatu
organisasi yang mempunyai tanggung jawab atas penyiapan informasi keuangan guna
membantu manajemen dalam pembuatan keputusan.
LANDASAN TEORI ( LITERATURE REVIEW )
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Misalnya, sistem
komputer terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-
masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari
4. komponen-komponen. Subsistem perangkat keras (hardware) dapat terdiri dari alat masukan,
alat pemroses, alat keluaran dan simpanan luar . Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan
saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut
dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu
kesatuan yang terpadu atau terintegrasi (integrated ). Anda dapat membayangkan, bagaimana
seandainya sistem komputer yang Anda miliki, masing-masing komponennya saling bekerja
sendiri-sendiri tidak terintegrasi, maka tujuan dari sistem komputer tersebut tidak akan
tercapai (Pangestu, 2013).
Sistem adalah adalah kumpulan dari sub-sub sistem atau elemen-elemen yang saling
berkerjasama dan berinterksi untuk mencapai tujuan organisasi (informasi/target/goal) (Hapzi
Ali,2011), atau bisa diartikan juga sistem adalah gabungan dari bagian-bagian yang dibuat
untuk mempermudah dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Sistem adalah sekumpulan komponen – komponen yang saling berkaitan satu sama
lain, yang memiliki batasan – batasan tertentu yang jelas. Lebih lanjut dikatakan pula, bahwa
sistem dapat saling bekerjsa bersamaan dalam mencapai tujuan, dengan cara menerima input
dan menghasilkan output dalam suatu proses yang terorganisir (O’Brien dan Marakas : 2008)
Informasi adalah Informasi adalah hasil dari pemrosesan data (data processing)
menjadi suatu bentuk yang penting bagi pemakai (user/end user) dan mempunyai nilai
(Value) serta bermanfaat dalam pengambilan keputusan (Decision making) (Hapzi Ali,2011),
Sistem Informasi adalah adalah suatu sistem yang berhubungan dengan proses
penciptaan dan pengaliran informasi dalam upaya pengambilan keputusan.
Sistem informasi adalah suatu komponen yang saling bekerja satu sama lain untuk
mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan juga menyebarkan informasi untuk mendukung
kegiatan suatu organisasi, seperti pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, analisis
masalah, dan juga visualisasi dari organisasi ( Laudon dan Laudon : 2010)
Implementasi sistem Informasi adalah adalah suatu proses untuk menempatkan sistem
informasi baru ke dalam sistem yang sudah ada (sistem lama).
Implemantasi itu bisa diartikan sebagai proses untuk memastikan terlaksananya suatu
kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Bisa diartikan juga sebagai Pelaksanaan atau
penerapannya. Implemantasi Sistem adalah suatu proses untuk menempatkan informasi baru
ke dalam Operasi. Dalam hal ini, menurut Whitten,Bantley & Barlow, 1993 “ Implemantasi
Sistem mempunyai 4 tahap, yaitu :
1. Membuat dan menguji basis data dan jaringan.
Penerapan sistem yang baru atau perbaikan sistem dibuat pada basis data dan jaringan
yang telah ada. Jika penerapan sistem yang baru memerlukan basis data dan jaringan yang
baru atau dimodifikasi, sistem yang baru ini biasanya harus diimplementasikan sebelum
pemasangan program komputer.
2. Membuat dan menguji program.
Merupakan tahap pertama untuk siklus pengembangan sistem yang spesifik bagi
programer. Bertujuan untuk mengembangkan rencana yang lebih terperinci dalam
pengembangan dan pengujian program komputer yang baru.
3. Memasang dan menguji sistem baru.
Tahap ini dilakukan untuk menyakinkan bahwa kebutuhan sistem lama terpenuhi pada
sistem baru.
4. Mengirim sistem baru ke dalam sistem lama.
Tujuan tahap ini adalah untuk mengubah secara perlahan-lahan sistem lama menjadi
sistem baru.
5. Sistem akuntansi pemerintah daerah dalam hal pengelolaan keuangan daerah secara
baik, harus dilakukan dengan mewujudkan tujuan pemerintahan yang bersih (clean
goverment), dimana pengelolaan keuangan daerah yang baik adalah kemampuan
mengontrol kebijakan keuangan daerah secara ekonomis, efisien, efektif, transparan dan
akuntabel. Mardiasmo (2002:35 ) menyatakan bahwa sistem pertanggungjawaban
keuangan suatu institusi dapat berjalan dengan baik, apabila terdapat mekanisme
pengelolaan keuangan yang baik pula.
Klasifikasi Sistem :
1. Sistem Terbuka ( Open Loop System )
sistem yang berhubungan dan mendapatkan pengaruh dari lingkungan luar untuk
mendapatkan inputan dan melakukan proses sehingga menghasilkan keluaran.
2. Sistem Tertutup ( Closed-Loop System )
sistem yang tidak berhubungan dan tidak mendapatkan pengaruh dari lingkungan luar
sehingga sistem ini tidak melakukan pertukaran informasi dan secara otomatis akan
bekerja tanpa adanya campur tangan dari lingkungan luar, Contohnya : Reaksi kimia
dalam sebuah tabung.
Karakteristik System ( Systems Characteristik )
Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:6) sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat
tertentu, diantaranya:
1. Komponen Sistem (Component) : Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang
saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem atau
bagian-bagian dari sistem.
2. Batas Sistem (Boundary) : Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan
sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya.
3. Subsistem : Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama
lain untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing-masing.
4. Lingkungan Luar Sistem (Environment) : Suatu sistem yang ada diluar dari atas
sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.
5. Penghubung Sistem (Interface) : Media penghubung antara suatu subsistem dengan
subsistem lain. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya
mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.
6. Masukan Sistem (Input): Energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan
sinyal. Masukkan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut
dapat berinteraksi.
7. Keluaran Sistem (Output) : Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
8. Pengolahan Sistem (Proces) : Suatu sistem yang mempunyai suatu bagian pengolah
yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
9. Sasaran Sistem (Objective) : Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan
berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.
Sistem informasi memberikan solusi atas permasalahan atau tantangan yang dihadapi oleh
perusahaan dengan tujuan dapat meningkatkan proses pengambilan keputusan, meningkatkan
kinerja perusahaan, dan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
A. Manfaat dan Fungsi Sistem Informasi bagi Kegiatan Bisnis
1. Meningkatkan Efektifitas dan Efesiensi sistem kerja secara keseluruhan
2. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.
6. 3. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.
4. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif
5. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
informasi
6. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi
7. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru.
8. Memperbaiki Produktifitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
Berikut ini beberapa keuntungan digunakannya sistem informasi manajemen dalam
organisasi:
1. Keuntungan bagi proses planning, adalah setiap anggota organisasi bisa mendapatkan
informasi secara cepat, sehingga memungkinkan keterlibatan banyak orang dalam
proses perencanaan.
2. Keuntungan bagi proses organizing adalah penggunaan SIM dapat meningkatkan
koordinasi antar anggota organisasi.
3. Keutungan bagi proses leading adalah penggunaan SIM dapat meningkatkan
komunikasi antara stakeholder.
4. Keuntungan bagi proses controlling adalah penggunaan SIM memungkinkan untuk
melakukan pengukuran unjuk kerja secara lebih intensif.
METODE
Lokasi di lakukan di Pemerintah Kota Tangerang dengan pertimbangan bahwa pemerintah
kota Tangerang telah menjadi salah satu Pemerintahan Daerah yang menjadi percontohan
dalam pengelolaan keuangannya. Namun dalam proses penyusunan Laporan keuangannya
sistem informasi akuntansi yang di gunakan belum terintegrasi antara sistem informasi
penyusunan anggaran, pengelolaan Asset dan penyusunan laporan keuangannya. Jenis
penulisan adalah studi kasus, yaitu berisikan paparan atau data yang relevan dari hasil
penelitain pada objek. Dalam hal ini, penelitian berupaya menelaah dan memberi solusi atas
permasalahan yang dihadapi pemerintah daerah obyek, yaitu terkait dengan sistem Informasi
Akuntasi (Sp3ktra). Data yang digunakan adalah kualitatif, yaitu berupa kalimat-kalimat yang
menggambarkan keadaan umum pemerintah daerah. Data yang dibutuhkan dalam penelitian
ini adalah yang terkait dengan sistem informasi akuntansi (Sp3ktra). Sumber data adalah
sekunder, dimana meliputi data terkait dengan sistem Infomasi akuntansi dan Sumber daya
manusia. Metode pengumpulan data secara dokumentasi, yaitu dengan merangkum data yang
ada dalam dokumen-dokumen yang relevan dengan data yang disajikan. Dua variable utama
yang digunakan dalam penulisan ini adalah sistem informasi akuntansi (Sp3kta) serta
keterkaitannya dengan sistem Informasi yang lain seperti penganggaran dan Asset. Sistem
informasi akuntansi (Sp3ktra) adalah sistem atau aturan yang bertanggungjawab atas
informasi mengenai proses pencairan dana sampai dengan penyusunan Laporan
keuangannya. Langkah pertama adalah melakukan evaluasi terhadap sistem Akuntansi
(Sp3ktra) Pemerintah Kota Tangerang. Langkah kedua adalah melakukan evaluasi atas
penerapan sistem Inforamasi Akuntasi di Perintah Kota Tangerang. Langkah ketiga adalah
7. menyusun suatu kesimpulan terkait hasil-hasil evaluasi atas sistem informasi akuntasi
(Sp3ktra) pada Pemerintah Kota Tangerang.
HASIL (RESULT AND DISCUSSION)
Pada saat ini, perkembangan teknologi di sekitar kita memiliki perkembangan yang
pesat. Khususnya di bidang sistem informasi. Hal ini dibuktikan oleh berbagai bidang yang
menggunakan berbagai macam teknologi yang bisa memudahkan dan membantu
pekerjaannya. Salah satu bidang yang menggunakan sistem informasi sebagai alat untuk
mempermudah pekerjaannya yaitu bidang pemerintahan. Seiring perkembangan teknologi
saat ini, penggunaan komputer dalam sistem informasi akuntansi merupakan keharusan untuk
memperlancar aktivitas-aktivitas dalam pemerintahaan agar pelaksanaan dapat lebih cepat,
akurat dan efisien. Walaupun komputer memerlukan investasi yang lebih besar daripada
manusia, namun kecepatan prosesnya memungkinkan untuk dapat menekan biaya yang
timbul.
Sebagaimana kita ketahui fungsi pengelolalaan data dan informasi ini dalam sebuah
organisasi adalah untuk mendukung kegiatan-kegiatan dalam pencapaian tujuan organisasi,
baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang sebagaimana tertuang dalam
perencanaan. Penerapan suatu sistem dalam pemerintahan dihadapkan kepada dua hal,
apakah pemerintah mendapatkan keberhasilan penerapan sistem atau kegagalan sistem,
(DeLone dan Raymond dalam Montazemi, 1988).
Dalam departemen Sumber Daya penerapan Sistem Informasi adalah untuk
mendukung berjalannya proses pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya yang
didasarkan pada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Sehingga maka wajar kalau
organisasi berupaya untuk menempatkan pengelolaan data dan informasi ini pada tempat
yang setara dan sama pentingnya dengan pengelolaan sumber daya lainnya, seperti halnya
sumber daya manusia, keuangan, waktu dan lainnya. Menyadari akan pentingnya peranan
sistem informasi dalam sistem orgnaisasi, tujuan utama penerapan Sistem Informasi dalam
pengelolaan Sumber Daya adalah untuk menjamin terciptanya optimalisasi penggunaan
Sumber Daya dan pencapaian tujuan organisasi. Tentunya hal ini didasarkan pada efektiftas
dan efesiensi penggunaan sumber daya finansial dalam pengelolaan dan pengembangan
Sumber Daya yang berbanding lurus dengan pencapaian tujuan organisasi. artinya, penerapan
Sistem Informasi merupakan suatu alat ukur dari efektiftas dan efesiensi penggunaan sumber
daya manusia yang digunakan organisasi untuk mencapai tujuannya.
Sistem Teknologi Informasi yang diterapkan di organisasi adalah komponen yang
menjadi bagian dari organisasi dan bersama-sama dengan individu-individu di dalam
organisasi saling berinteraksi dan memanfaatkan Sistem Teknologi Informasi untuk
mendapatkan hasil kerja yang efektif dan efisien.
Salah satu bentuk penerapan dari pemerintah menggunakan sistem informasi yaitu
dengan adanya e-goverment. E-goverment ini mengacu kepada penggunan teknologi
informasi oleh pemerintahan yang menggunakan intranet dan internet mempunyai
kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis dan kegiatan lainnya. Bisa juga
untuk memproses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi
dan jaringan internet. Secara lebih mendalam departemen instansi pemerintah dalam
8. mempersiapkan visi dan misi kebijakan teknologi informasi, lebih melihat kepada faktor
equity (menjadikan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi
penggunaan umum). Untuk mencapai target tersebut perlu diadakan komputerisasi
pemerintahan atau e-government dan sumber daya manusia dan pendidikan. Hal ini
dikarenakan penerapan teknologi informasi akan menjadi lebih optimal apabila pengetahuan
para pemakai atau pengguna jasa teknologi benar-benar memahami teknologi sehingga
sasaran penerapan teknologi informasi tercapai.
Pemerintah Kota Tangerang sebagai pemerintah daerah dalam yang melayani
masyarakatnya membutuhkan dukungan SistemTeknologi Informasi untuk menyajikan
laporan keuangan yang berkualitas dan akuntable. Kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah mencerminkan tertib pengelolaan keuangan pemerintah daerah, yang mencangkup
tertib administrasi dan taat azas. Dan dengan meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pemerintah yang baik untuk menerapkan akuntabilitas publik yaitu melalui
suatu media pertanggung jawaban berupa laporan keuangan yang di laksanakan secara
periodik. Laporan keuangan Pemerintah harus menyajikan informasi yang bermanfaat bagi
para pengguna dalam menilai akuntabilitas dalam membuat keputusan baik keputusan
ekonomi, sosial maupun politik.
Dalam mendukung kegiatannya untuk menyajikan Laporan keuangan yang
berkualitas dan akuntable, Pemerintah Kota Tangerang menggunakan Sistem Informasi
Akuntansi yang dinamakan SP3KTRA.
Sistem informasi keuangan merupakan suatu aplikasi sistem informasi yang
digunakan untuk mengolah data yang berkaitan dengan transaksi keuangan, asset tetap,
pembelian dan penjualan serta inventory kontrol, menjadi informasi – informasi yang
diperlukan. Aplikasi sistem informasi ini menggunakan program (Software) yaitu sistem
SP3KTRA.
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SP3KTRA)
SP3KTRA merupakan fasilitasi proses kerja tata kelola keuangan daerah Kota
Tangerang yang terwujud dalam sistem aplikasi cloud berteknologi tinggi dan mencerminkan
integrasi proses serta integrasi data dari keseluruhan penyelenggaraan pengelolaan keuangan
daerah. Sistem Pengelolaan, Penatausahaan, Dan Pelaporan Keuangan Kota Tangerang
(SP3KTRA) berbasis Akrual.
SP3KTRA dibangun dengan berdasarkan pada:
1. PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
2. PP Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi
Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik
Pemerintah Daerah
3. Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Sistem Akuntansi Akrual
Pada Pemerintah Daerah
4. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 238 Tahun 2011 Tentang Pedoman Umum
Sistem Akuntansi Pemerintahan
5. Peraturan Walikota Tangerang Nomor 10.A Tahun 2007 tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah
9. 6. Peraturan Walikota Tangerang Nomor 37 Tahun 2012 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Kota Tangerang
7. Peraturan Walikota Tangerang Nomor 36 Tahun 2012 tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah Kota Tangerang
Aplikasi Spektra adalah suatu aplikasi di bidang akuntansi yang digunakan untuk
membuat Laporan keuangan Pemerintah yang terdiri dari Laporan Operasional (LO),
Laporan perubahan Equitas (LPE), dan Neraca yang dimulai dari penginputan Surat
Penyediaan Dana (SPD) oleh bagian Anggaran. Selanjutnya setiap Instansi Pemerintah
membuat Surat Pernyataan Pengajuan (SPP) Kegiatan yang di setujui dengan diterbitkannya
Surat Perintah Membayar (SPM) dan diterbitkanya Surat Perintah Penyediaan Dana (SP2D)
yang dapat di proses pencairannya ke Bank yang ditunjuk.
Berdasarkan SPD atau dokumen lain atau yang dipersamakan dengan SPD, bendahara
pengeluaran mengajukan SPP (Surat Perintah Pembayaran) kepada pengguna anggaran/kuasa
pengguna anggaran melalui Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD).
Bendahara Pengeluaran bertanggungjawab atas serangkaian aktivitas panjang penatausahaan
seperti pembuatan SPP dan SPM, penarikan uang SP2D cair, pengelola kas tunai hingga
penyusun BKU bulanan. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditujuk
menerima, menyimpan, membayarkan, menata-usahakan, dan mempertanggungjawabkan
uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.
Bendahara pengeluaran bertugas untuk menatausahakan dan mempertanggung-jawabkan
seluruh pengeluaran dalam rangka pelaksaan APBD. Bendahara Pengeluaran membuat
register untuk SPP yang diajukan, SPM dan SP2D yang sudah diterima oleh bendahara.
10.
11. CONTOH DATABASE SPEKTRA :
DATA BASE SPEKTRA
Dari semua Proses transaksi yang telah dilaksanakan aplikasi spektra melakukan
proses Akuntansi mulai dari Buku Besar sampai dengan Laporan Kauangan.
Instansi Pemerintah yang ada di daerah, umumnya sudah memiliki sistem informasi
manajemen yang digunakan untuk menunjang kinerjanya. Dibuktikan dengan banyaknya
usulan rencana kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan sistem informasi dengan
anggaran yang tidak sedikit. Namun kalau diperhatikan secara lebih seksama, mengapa di
lingkungan instansi pemerintah daerah masih belum memanfaatkan secara baik ?
Dikatakan tidak maksimal, karena banyak kegiatan sistem informasi komputer yang
ada di instansi daerah yang hanya bersifat sementara, kebanyakan sistem informasi tersebut
akan terhenti setelah berjalan beberapa tahun. Dalam penerapan sebuah sistem informasi
diperlukan 3 hal yang menjamin keberlangsungan sistem informasi tersebut, yaitu :
Nomor NPD
-Tgl NPD
-Kode Rekening
-Unit/Nominal
NPD
SPD Manager
-Tahun/Bulan/Tgl
-Nama Kegiatan
-Kode Rekening
-Nominal
Register SPD
SPD
Nomor SPD
Nomor SPP
-Tgl SPP
-Kode Rekening
-Unit/Nominal
Nomor NPD
SPP
Nomor SPP
Nomor SPM
-Tgl SPM
Potongan
-Pajak
-Asuransi
-IWP
-Taperum
SPM
Nomor SPM
Nomor SPP
-Tgl SP2D
Nomor NPD
SP2D
-BKU Bendahara
-Penerimaan Pajak
-Penyetoran Pajak
-SPJ (Surat
pertanggung
Jawaban)
- Posting SP2D
BKU
-LPJ Bendahara
-WorkSheet
-Neraca
-LPE
-LRA
-LO
Laporan
12. 1. Komitmen dari Pimpinan
2. Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam sistem informasi
3. Dana / Anggaran yang tersedia
Keunggulan Aplikasi Sp3ktra :
Begitu cepatnya perkembangan Teknologi Informasi yang telah banyak menciptakan
berbagai keunggulan-keunggulan yang lebih kompetitif terutama dalam dunia usaha dan
bisnis.
1. Tidak adanya batasan ruang dan waktu karena menggunakan teknologi berbasis
teknologi berbasis internet.
2. Ada Internal kontrol dimana dalam proses pencairan dana kegiatan harus berdasarkan
perencanaan anggaran dan pertanggungjawaban bulan sebelumnya.
3. Dapat melihat jenis – jenis belanja dan beban yang dikeluarkan dari masing – masing
Kegiatan.
4. Dapat dengan mudah melihat pelaksanaan kegiatan dan seberapa besar
penyerapannya.
5. Menyediakan sarana berbagai informasi yang lebih akurat, terpercaya dan lebih tepat
waktu sehingga dapat melakukan berbagai aktivitas secara lebih efektif dan efisien,
terbuka, transparan dan akuntabel.
6. Kemampuan eksplorasi semua laporan ke program Excel tanpa melalui proses
ekspor/impor file yang merepotkan
Kelemahan Aplikasi Sp3ktra :
Berbicara tentang kelebihan dari system informasi tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan
yang ditimbulkan dari suatu system informasi.sekarang saya akan sedikit menguraikan
ataupun menjelaskan tentang apa saja kelemahan-kelemahan dari system informasi.
1. Tidak adanya Integrasi antara Sistem Informasi Spektra dengan Sistem Informasi
Pengelolaan asset dan penyusunan anggaran
2. Tidak ada module fixed assets, sehingga apabila perusahaan memerlukan modul
untuk mengelola assets yang dimiliki maka harus membeli add on lagi
3. Siklus Implementasi Panjang, Sistem Informasi Spektra dalam Penyusunan Laporan
Akhir tidak secara langsung diperoleh tapi harus melalui proses kembali yang
terkadang terjadi selisih.
4. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
5. Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai terutama yang
menguasi di bidang Keuangan.
Jika kita menelaah kembali pelaksanaan pengelolaan dan pemanfaatan sistem
informasi pada pemerintah daerah, ketiga hal tersebut umumnya tidak dipenuhi oleh instansi
yang menerapkan. Idealnya dalam menerapkan sistem informasi, pimpinan instansi harus
sadar betul bahwa pemanfaatan IT dalam menunjang pelaksanaan tugas sehari-hari sangat
membantu agar kegiatan tersebut dapat terlaksana secara efektif dan efisien. dan pimpinan
instansi harus memperhatikan faktor SDM yang ada di miliki instansi yang mana harus
mampu mengembangkan dan mengelola dengan baik infrastruktur fisik seperti jaringan
komputer, maintenance server, maintenance komputer client, infrastruktur non fisik seperti
13. software, database, security dan yang tidak kalah penting yaitu mengembangkan dan
mengelola sistem informasi sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada di lingkungan
instansi tersebut. Karena sering pengembang dan Pengelola sistem informasi menjadi
terhambat kinerjanya disebabkan karena tidak memahami regulasi yang ada, baik peraturan
perundang-undangan, maupun peraturan yang berlaku di daerah. faktor ketiga yaitu
anggaran/dana, berbeda dengan instansi swasta, sistem pendanaan pada instansi pemerintah
daerah harus mengikuti prosedur-prosedur perencanaan anggaran sampai akhirnya disetujui
dan anggaran tersebut dapat dicairkan, umumnya kekurangtahuan pimpinan dalam kegiatan
penerapan sistem informasi menyebabkan pengusulan anggaran untuk penerapan sistem
informasi menjadi tidak tepat sasaran, terkadang terlalu sedikit sehingga menyebabkan
kesulitan saat pengembangan ataupun anggaran yang diusulkan terlalu besar, sehingga
cenderung menyebabkan pemborosan anggaran.
Pimpinan yang berkomitmen untuk menerapkan IT pada setiap kegiatan di instansinya
namun terkendala dengan SDM yang tidak mumpuni dari segi pengembangan maupun
pengelolaan, umumnya akan menggunakan jasa pihak ke 3 sebagai pengembang dan
terkadang juga merangkap sebagai pengelola. Namun kebanyakan pihak ke 3 pengembang
Software di daerah, umumnya hanya mengejar profit dan deadline yang diberikan oleh
pimpinan instansi, sehingga aplikasi yang dibuat cenderung tidak sesuai dengan kebutuhan
organisasi, user behaviour yang menggunakan aplikasi tersebut, dan kendala-kendala lain
yang mungkin terjadi pada saat pelaksanaan sistem yang dikembangkan.
Yang harus dilakukan sebelum menerapkan sebuah sistem informasi pada instansi di
daerah agar bisa berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
1. Pimpinan harus membuka wawasan tentang dunia IT, walaupun tidak menguasai, paling
tidak harus mengenal secara garis besar tentang apa itu sistem informasi manajemen,
proses yang harus dilakukan dalam menerapkan sebuah sistem informasi, peluang dan
tantangan dalam penerapan sistem informasi. Sehingga saat mengambil kebijakan, paling
tidak pihak pengambil keputusan dapat memberikan kebijakan yang mendukung
pengembangan dan keberlangsungan sebuah Sistem Informasi di instansinya. Yang kita
temukan sekarang, banyak pemimpin instansi daerah hanya ingin tahu beres bahwa
instansinya sudah menggunakan sebuah sistem informasi untuk melakukan aktifitasnya,
tanpa melihat keadaan dan faktor yang dapat mempengaruhi keberlangsungan sistem
informasi tersebut.
2. Sumberdaya Manusia dalam pengembangan dan pengelolaan Sistem Informasi memang
harus melibatkan orang-orang yang mempunya kompetensi di bidang IT. hal ini memang
agak sulit dilakukan, mengingat tenaga PNS yang tupoksinya sebagai pengelola Sistem
Informasi juga tidak semuanya yang sesuai harapan. Pemanfaatan pihak ke 3 bisa
dilakukan dengan catatan, harus ada transfer knowledge kepada yang nantinya akan
mengelola Sistem Informasi tersebut agar instansi daerah tidak ketergantungan dengan
pihak ke 3 dan tapi juga nantinya dapat mengelola dan mengembangkan sendiri.
3. Hampir semua kegiatan di instansi daerah sangat tergantung dengan Anggaran, termasuk
Penerapan Sistem Informasi. Namun sebenarnya penerapan sebuah Sistem Informasi
14. tidak lah harus selalu menggunakan anggaran yang besar, seorang pengembang sistem
informasi, dalam mendesain juga harus memperhatikan anggaran yang tersedia.
Rekomendasi Perbaikan Sistem Impormasi dimasa yang akan Datang :
1. Membuat Aplikasi Sistem Informasi Keuangan yang terintegrasi antara
Penganggaran, Asset dan Keuangan.
2. Menyediakan SDM yang kompeten di bidang keuangan di setiap Instansi sehingga
lebih mudah dalam penerapan Aplikasi Spektra.
3. Melatih SDM yang mengerti Sistem Informasi Sehingga dalam pemeliharaan tidak
perlu selalu menggunakan Pihak ke-3 ( Konsultan harus bersinergi dengan SDM di
Pemerintahan ) sehingga biaya pemeliharaan dapat lebih kecil.
4. Penggunaan kapsitas server yang maximal.
Akhirnya saya hanya bisa berharap, semoga pelaksanaan kegiatan sistem informasi
pada instansi daerah bukanlah kegiatan yang digunakan untuk mengambil keuntungan dari
angka proyeknya yang besar-besaran, namun memudahkan dan memperlancar kinerja
instansi daerah dalam melaksanakan tupoksinya yang tujuan akhirnya adalah mempercepat
kegiatan pembangunan di daerah.
KESIMPULAN (CONCLUSION AND RECOMENDATIONS )
Kesimpulan
Pemerintah Kota Tangerang dalam aktivitas pemerintahannya dalam penyajian
informasi keuangannya menggunakan Sistem Informasi Sp3ktra tetapi dalam hal
penganggaran dan pengelolaan assetnya menggunakan sistem informasi yang berbeda
sehingga dalam pelaksanaannya sistem informasi akuntansi (Sp3ktra) telah menunjukkan
kelemahannya. Dimana tidak adanya integrasi antara sistem Informasi Sp3ktra, pengelolaan
Asset dan penyusunan Anggaran, sehingga apabila pemerintah memerlukan, siklus
Implementasi yang Panjang, Dengan Sistem Informasi Spektra Laporan keuangan tidak
secara langsung diperoleh tapi harus melalui proses kembali yang terkadang terjadi selisih,
biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal, keterbatasan jumlah
dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai terutama yang menguasi di bidang Keuangan.
Berdasarkan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa kesuksesan penerapan Sistem
Informasi SP3KTRA Online Pemerintah Kota Tangerang dipengaruhi secara signifikan oleh
kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, dan kepuasan pengguna serta
kesesuaian tugas dan teknologi.
Saran
Dalam menciptakan pemerintahan yang Diharapkan pihak pemerintah Kota Tangerang
sebaiknya melakukan evaluasi atas sistem informasi Akuntansi yaitu dengan
mengintegrasikan aplikasi Sistem Informasi Keuangan dengan sistem informasi
penganggaran dan pengelolaan asset sehingga data akuntansi yang dihasilkan dapat dipercaya
kebenarannya, menyediakan SDM yang kompeten di bidang keuangan di setiap Instansi
sehingga lebih mudah dalam penerapan Aplikasi Sistem Informasi Akuntasi (Sp3ktra),
melatih SDM yang mengerti Sistem Informasi Sehingga dalam pemeliharaan tidak perlu
selalu menggunakan Pihak ke-3 ( Konsultan harus bersinergi dengan SDM di Pemerintahan )
15. sehingga biaya pemeliharaan dapat lebih kecil, dan penggunaan kapsitas server yang
maximal.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim1,2016,https://easyaccountingsystem.co.id/keunggulan-sistem-informasi-
akuntansi/ (16 Agustus 2016, Jam 8.00)
2. Anonim2,2016,http://edwardnewgate-
uperp7.blogspot.co.id/2016/03/erpt03akeunggulankekurangan-sistem.html, (Maret
2016, Jam 8.30)
3. Anonim3,2016,https://lafyzhcake.wordpress.com/2016/05/26/penerapan-sistem-
informasi-manajemen-pada-instansi-pemerintah-daerah/,(26 May 2016, Jam 8.00)
4. Ginaris, Yuliawanti,2015.http://itsmewinnie.blogspot.co.id/2015/04/makalah-penerapan-
sistem-informasi.html, (15 April 2015, Jam 8.30)
5. Husni,Muhammad,https://www.academia.edu/11374589/PENERAPAN_SISTEM_INF
ORMASI_MANAJEMEN_DALAM_PENGEMBANGAN_SUMBER_DAYA_MAN
USIA ( Jam 8.00)
6. Ma’roep,maxi,2010,http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/maxi-maruf_5.pdf
(Jam 8.00)
7. Nana,2012,http://nana-recycle.blogspot.co.id/2012/11/penerapan-sistem-informasi-
pada_7, (7 November 2012, Jam 8.30)
8. Purwaningsih,2010,http://jurnal.widyamanggala.ac.id/index.php/asetwm/article/view/3
9/32, ( Februari 2010, Jam 8.00 )
9. Silviana,2013,http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/277
4/SILVIANA%202013%20BIDANG%20AKUNTANSI.pdf?sequence=1,(31 Mei
2013, Jam 8.00)
10. Zuhro,Ulfiatus,2016,https://www.kompasiana.com/ulfiatuszuhro/penerapan-sistem-
informasi-manajemen-dan-hubungannya-dengan-tingkat-manajemen-organisasi, (30
Mei 2016, Jam 8.00)