Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
SI MANAJEMEN IMPLEMENTASI
1. ARTIKEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“ IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI”
Oleh :
Mu’linatul Afroh
NIM : 43218110056
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Dosen : Yananto Mihadi Putra, SE.,M.Si., CMA.
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA
TAHUN 2018 / 2019
2. ABSTRAK
Sistem informasi ialah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang
bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan
kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang
menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan.
Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi
yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.
Sistem informasi harus dikembangkan dengan alasan adanya permasalahan berupa
ddanya ketidakberesan dan pertumbuhan organisasi, untuk meraih kesempatan-kesempatan,
dan adanya instruksi (pimpinan, pemerintah)
Kata kunci : Sistem Informasi, Pengembangan
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini kita berada pada era dimana segala hal dilakukan dengan dukungan teknologi.
Mulai dari berkomunikasi, mengirim surat, melakukan transaksi jual beli, hingga membuat
kerjasama bisnis pun dapat dilakukan dengan dukungan teknologi. Oleh karena itu
perkembangan teknologi informasi sangatlah dibutuhkan bagi keberlangsungan suatu
bisnis. Teknologi informasi, termasuk di dalamnya Sistem Informasi (SI) berbasis internet,
yang memainkan peranan penting dan luas dalam perkembangan bisnis. Sistem informasi
dapat membantu pengembangan bisnis, meningkatakan efisiensi dan efektivitas proses
bisnis mereka, pengambilan keputusan manajerial, kerja sama kelompok kerja, serta dapat
memperkuat posisi kompetitif perusahaan di pasaran. Oleh karena itu sistem informasi
berbasis teknologi (digital) dalam waktu yang singkat dapat terus berkembang mengngat
kebutuhan organisasi juga terus berkembangan mengikuti perubahan zaman.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi masalah ialah :
1. Bagaimana konsep dasar system informasi ?
2. Apa saja jenis system informasi ?
3. Apa saja komponen system informasi ?
4. Bagaimana peranan system informasi manajemen dalam kegiatan perusahaan ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui konsep dasar system informasi
2. Untuk mengetahui jenis system informasi
3. Untuk mengetahui komponen system informasi
4. Untuk mengetahui peranan system informasi manajemen dalam kegiatan manajemen
4. BAB II
LITERATUR TEORI
A. PENGERTIAN SISTEM
Definisi sistem dapat dilihat dari dua pendekatan yaitu penekanan pada prosedurnya dan
penekanan pada komponennya.
1. Definisi sistem berdasakan penekanan pada prosedurnya adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Prosedur merupakan suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya
melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan
untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang
terjadi.
2. Definisi sistem berdasakan penekanan pada komponen/elemen adalah kumpulan
dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. hal ini
didukung dengan penjelasan Kadir (2003:54) yang menjelaskan bahwa sistem
adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk
mencapai tujuan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:950)
disebutkan bahwa sistem mempunyai dua pengertian; (a) Seperangkat unsur yang
secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas; dan (b) Susunan
yang teratur dari pandangan, teori, asas, dan sebagainya.
Terdapat beberapa karakteristik sistem, diantaranya:
1. Memiliki komponen : Suatu sistem terdiri dari beberapa komponen yang saling
berinteraksi, bekerja sam amembentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa sub-
sub sistem atau bagian-bagian dari sebuah sistem. Baik kecil maupun besar sebuah sistem,
akan selalu ada subsistem yang terdapat di dalamnya.
5. 2. Memiliki batasan sistem : Merupakan daerah yang membatasi anatara satu sistem
dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Memiliki lingkungan luar sistem : Merupakan segala hal di luar batas dari sistem
yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Memiliki masukan sistem : Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem,
baik berupa maintenance input maupun signal input.
5. Memiliki keluaran sistem : Merupakan hasil yang berasal dari pengolahan sistem.
6. Memiliki pengolahan sistem : Merupakan bagian yang memproses masukan
menjadi suatu keluaran.
7. Memiliki sasaran sistem : Merupakan target yang ingin dicapai dari penggunaan
sistem.
Ada beberapa klasifikasi sistem dari beberapa sudut pandang, diantaranya:
1. Sistem sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.
2. Sistem sebagai sistem abstrak dan sistem fisik
3. Sistem sebagai sistem tertentu (deterministic) dan sistem tak tentu (probabilistic)
4. Sistem sebagai sitem tertutup dan sistem terbuka.
Sub Sistem dan Super Sistem
Subsistem
Subsistem merupakan bagian-bagian dari suatu sistem, baik berupa bagian-bagian yang lebih
kecil ataupun bagian-bagian elemen. Atau dengan kata lain subsistem berada satu tingkat dibawah
sistem. Contohnya seperti mobil, mobil merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa
subsistem, yaitu sistem permesinan, sistem rangka, dan sebagainya. Kemudian sistem-sistem
tersebut terdiri lagi dari beberapa sistem, seperti sistem permesinan yang terdiri dari sistem sistem
bahan bakar, sistem generator, dan sebagainya. Sebagai ilustrasi dapat dilihat pada gambar 1.1
6. GAMBAR 1.1
Sistem dapat terdiri dari subsistem atau bagian elemen.
Supersistem
Walaupun istilah supersistem ini jarang digunakan, akan tetapi sistem seperti ini ada. Jika sebuah
sistem adalah bagian dari sistem yang lebih besar, sistem yang lebih besar ini adalah supersistem.
Contohnya seperti dalam Pemerintahan, Pemerintah Kota merupakan suatu sistem, akan tetapi juga
merupakan bagian dari sistem yang lebih besar yaitu Pemerintah Provinsi. Pemerintah Provinsi
disini merupakan supersistem dari Pemerintah Kota dan juga merupakan subsistem dari
Pemerintah Nasional
SISTEM
Subsistem A
Sub Subsistem
A-A
Sub Subsistem
A-B
Subsistem B
Sub Subsistem
B-A
Bagian
Elemen B-A
Bagian
Elemen C
7. B. PENGERTIAN INFORMASI
Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi yang menerimanya. Informasi tidak hanya digunakan untuk kepentingan internal dalam
organisasi, tetapi juga digunakan oleh pihak-pihak eksternal (di luar organisasi). Pengguna
internal meliputi staf operasional dan manajemen (baik tingkat bawah maupun tingkat atas).
Sedangkan penggguna eksternal seperti pelanggan, pemegang saham, supplier atau mitra kerja,
dinas pajak, auditor dan lain-lain.
Data merupakan deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi, yang tidak
mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. Data sering kali
disebut sebagai bahan mentah informasi yang kemudian dilakukan pengolahan sehingga data
tersebut menjadi bermakna. Data dapat berupa :
1. Nilai yang terformat : data dengan suatu format tertentu. Contohnya seperti data yang
menyatakan tanggal atau jam.
2. Teks : Sederetan huruf, angka, dan simbol khusus yang kombinasinya tidak tergantung
pada masing-masing item secara individual.
3. Citra : Merupakan data yang berbentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, ataupun
gambar lainnya.
4. Audio : Data dalam bentuk suara, seperti instrumen musik, suara binatang, gemericik air,
dan sebagainya
5. Video : menyatakan data dalam bentuk sejumlah gambar yang bergerak dan bisa juga
dilengkapi dengan suara. Video dapat digunakan untuk mengabadikan suatu kejadian atau
aktivitas.
Siklus Informasi
Data yang masih berupa bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan informasi
melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data disebut model pengolah
data atau dikenal dengan siklus informasi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.2
8. Gambar 1.2
Siklus Informasi
Menurut Davis (1999), Informasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Benar atau salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap
kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti kalau
informasi itu benar.
2. Baru. Informasi benar-benar baru bagi si penerima.
3. Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan perubahan terhadap informasi
yang telah ada.
4. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya
yang salah atau kurang benar.
5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah adasehingga keyakinan terhadap
informasi semakin meningkat.
C. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI
Menurut Bonnie Soeherman dan Marion Pinontoan (2008, 5), dalam
(Mustikowati, Purnama, & Sukadi, 2012) mengatakan bahwa sistem informasi
merupakan serangkaian komponen berupa manusia, prosedur, data, dan teknologi
(seperti komputer) yang digunakan untuk melakukan sebuah proses untuk pengambilan
keputusan guna penunjang keberhasilan bagi setiap organisasi (dalam pencapaian
tujuan).
Sistem informasi merupakan sistem, yang berisi jaringan SPD (sistem
pengolahan data), yang dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang digunakan
dalam sistem organisasi data. Elemen proses dari sistem informasi antara lain
9. mengumpulkan data (data gathering), mengelola data yang tersimpan, menyebarkan
informasi, menurut Witarto (2004:19), dikutip dalam (Setyawan, Purnama, & Sukandi,
2012).
Menurut Leman (1998), dikutip dalam (Nursahid, Riasti, & Purnama, 2012).
Komponen sistem informasi terdiri dari :
1.Hardware (perangkat keras), terdiri dari komputer, printer dan jaringan.
2.Software, kumpulan perintah yang ditulis dengan aturan untuk memerintah
komputer melaksanakan tugas tertentu.
3. Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut
untuk menghasilkan informasi.
4. Manusia, yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator dan pimpinan.
5. Prosedur, dokumentasi proses sistem buku penuntun operasional (aplikasi) dan
teknis.
10. BAB III
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang
diperlukan untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem
yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan
saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan
mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi
atau peralatan sistem lainnya.
Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud
pembuatannya tergantung pada pengorganisasian data, dan tata cara penggunaannya.
Untuk memenuhi permintaan penggunaan tertentu maka struktur dan cara kerja sistem
informasi berbeda-beda bergantung pada macam keperluan atau macam permintaan
yang harus di penuhi. Suatu persamaan yang menonjol ialah suatu sistem informasi
menggabungkan berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Untuk
dapat menggabungkan data yang berasal dari berbagai sumber suatu sistem alih rupa
(transformation) data sehingga jadi tergabungkan (compatible). Beberapa pun
ukurannya dan adapun ruang lingkupnya suatu sistem informasi perlu memiliki
ketergabungan (compatibility) data yang disimpannya.
Manfaat yang didapat dari sistem informasi yang dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
1. Manfaat mengurangi biaya.
2. Manfaat mengurangi kesalahan-kesalahan.
3. Manfaat meningkatkan kecepatan aktivitas.
4. Manfaat meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen.
Manfaat dari sistem informasi dapat juga diklasifikasikan dalam bentuk
keuntungan berwujud (tangible benefits) dan keuntungan tidak berwujud (intangible
benefits).
Keuntungan berwujud merupakan keuntungan yang berupa penghematan-
penghematan atau peningkatan-peningkatan di dalam perusahaan yang dapat diukur
secara kuantitas dalam bentuk satuan nilai uang. Keuntungan berwujud diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Pengurangan-pengurangan biaya operasi.
2. Pengurangan kesalahan-kesalahan proses.
3. Pengurangan biaya telekomunikasi.
4. Peningkatan penjualan.
11. B. Jenis System Informasi
Secara konsep, aplikasi sistem informasi yang diimplementasiakn dalam dunia bisnis saat
ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa
bagian (gambar 1.4), diantaranya :
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS merupakan sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk
memproses data dalam jumlah besar dan biasa digunakan untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar
gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa
berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau
digunakan oleh manajer.
2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)
OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang biasanya
tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa
untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum
menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi.
Aspek-aspek OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan
komunikasi melalui voice mail, email dan video conferencing.
KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor dengan
membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya
ke organisasi atau masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang
lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan
informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan
beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
4. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS
bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh
tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
12. AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara
untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis
kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli
menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta
memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledge-based systems)
secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan
masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan
keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik
terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni
suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan
pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.
6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work
Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak
terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan
untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan
dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut
dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware”
untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.
7. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif
mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan
pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.
13. Gambar 1.4
Jenis-Jenis Sistem
C. Komponen System Informasi
Komponen sistem informasi saling berikteraksi satu dengan yang lainnya
membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Komponen sistem informasi
diantaranya :
a) Blok Masukan : Mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode
dan media untuk memperoleh data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen
dasar.
b) Blok Model : Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi/mentranspormasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis data
untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c) Blok Keluaran : Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang
berkualitas.
d) Blok Teknologi : Merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi
terdiri dari 3 bagian utama yaitu teknisi(brainware), perangkat lunak (software) dan
perangkat keras (hardware).
14. e) Blok Basis Data : Merupakan kumpulan dari file data yang saling berhubungan yang
diorganisasi sedemikian rupa agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.
f) Blok Kendali : Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa
hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat
langsung diatasi.
D. Peranan System Informasi Manajemen dalam Kegiatan Manajemen
Manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi
memainkan peran yang penting di dalam organisasi. Sistem informasi ini sangat mempengaruhi
secara langsung bagaimana manajemen mengambil keputusan, membuat rencana, dan mengelola
para pegawainya, serta meningkatkan sasaran kinerja yang hendak dicapai, yaitu bagaimana
menetapkan ukuran atau bobot setiap tujuan/kegiatan, menetapkan standar pelayanan minimum,
dan bagaimana menetapkan standar dan prosedur pelayanan baku kepada masyarakat. Oleh
karenanya, tanggung jawab terhadap sistem informasi tidak dapat didelegasikan begitu saja kepada
sembarang pengambil keputusan.
SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun
informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Beberapa peran sistem
informasi manajemen antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai,
tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi
secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan
teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi
biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
15. 9. Perusahaan menggunakan sistem informasi manajemen untuk mempertahankan persediaan
paada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
10. SIM untuk pendukung pengambilan keputusan.
11. SIM untuk pengendalian operasional, pengendalian operasional adalah proses pemantapan
agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien.
12. SIM untuk pengendalian manajemen, yaitu untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan
pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional,
dana mengalokasi sumber daya.
13. SIM untuk perencanaan starategis, tujuan perencanaan strategis adalah untuk
mengembangkan strategi dimana suatu organisasiakan mampu mencapai tujuannya.
14. SIM menganalisis kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkanya.
15. SIM berperan sebagai penyedia bagi pengelola organisasi data maupun informasi yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Sistem Informasi Manajemen dapat menolong perusahaan untuk:
a. Memberikan dukungan dalam pengumpulan informasi atau perancangan rangkaian alternatif
tindakan, memutuskan untuk memilih tindakan yang terbaik dari alternatif yang tersedia dan
melaksanakan pilihan dan mengawasi hasil kegiatan.
b. SIM dapat digunakan secara efektif untuk mendukung setiap tinngkatan pada proses
pengambilan keputusan dan dapat digunakan juga memperoleh dan menyimpan informasi yang
berkaitan dengan masalah standar dan situasi sekarang.
c. SIM ini juga sangat membantu untuk merealisasikan keputusan dalam tindakan dan mengawasi
tindakan serta memberikan umpan balik yang berkaitan dengan hasilnya
16. BAB IV
KESIMPULAN
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang
bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan
kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu Transaction Processing
Systems (TPS), Office Automation Systems (OAS), Knowledge Work System, Informatic
Management System, Decision Support Systems (DSS), Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan
Buatan (AI), Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative
Work Systems (CSCW), Executive Support Systems (ESS).
Komponen sistem informasi saling berikteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu
kesatuan untuk mencapai sasarannya. Komponen sistem informasi diantaranya : Blok masukan,
model, kelauaran, teknologi, Basis data dan kendali.
Manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi
memainkan peran yang penting di dalam organisasi. Sistem informasi ini sangat mempengaruhi
secara langsung bagaimana manajemen mengambil keputusan, membuat rencana, dan mengelola
para pegawainya, serta meningkatkan sasaran kinerja yang hendak dicapai, yaitu bagaimana
menetapkan ukuran atau bobot setiap tujuan/kegiatan, menetapkan standar pelayanan minimum,
dan bagaimana menetapkan standar dan prosedur pelayanan baku kepada masyarakat. Oleh
karenanya, tanggung jawab terhadap sistem informasi tidak dapat didelegasikan begitu saja kepada
sembarang pengambil keputusan.
17. DAFTAR PUSTAKA :
Putra, Yunanto Mihadi. 2018. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Pengantar Sistem
Informasi Manajemen. FEB – Universitas Mercu Buana : Jakarta.
https://dimas347.wordpress.com/2010/12/23/konsep-dasar-sistem-informasi/ ( Diunduh 9 September
2019 )
Wahyudi Kumorotomo dan Subandono Agus Margono. 1998. SistemInformasi Manajemen
dalam Organisasi Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
Laudon, Kenneth C.; Laudon, Jane P. (2009). Management Information Systems: Managing the
Digital Firm (11 ed.).