SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
IMPLEMENTASI COSO ENTERPRISE RISK MANAGEMENT
(COSO ERM) DALAM PERUSAHAAN
Disusun Oleh:
Mutiah Sari Indah
55517110023
Dosen Pengampu:
Prof. Dr.Hapzi Ali, CMA
MEGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perubahan teknologi, globalisasi, dan perkembangan transaksi bisnis seperti hedging
dan derivative menyebabkan makin tingginya tantangan yang dihadapi perusahaan dalam
mangelola risiko yang harus dihadapinya (Beasley, et al., 2007). Kasus Enron dan WorldCom
yaitu Sebuah kasus rekayasa keuangan dan malpraktik akuntansi yang menyebabkan jatuhnya
perusahaan besar telah menggemparkan dunia bisnis. Lembaga keuangan internasional ikut
menderita kerugian akibat bangkrut Enron dan WorldCom. Di Indonesia diberitakan Seputar
Indonesia 13 Augustus 2012, mengenai kurang dari 20% penurunan kapital yang parah dalam
sebuah perusahaan diakibatkan risiko keuangan sebagai hasil dari kesalahan manajemen
risiko, penurunan permintaan inti produk, dan kegagalan mencapai sinergi dari proses
akuisisi. Selain itu juga terjadi kemacetan ERM perusahaan yang secara umum dipengaruhi
internal perusahaan (Muthohirin,dkk. 2012).
Sesuai teori agensi, fenomena risiko bisnis terjadi pada perusahaan Enron, WordCom,
dan Krisis Global disebabkan karena adanya konflik kepentingan. Pihak principal
berkepentingan agar perusahaan memiliki risiko seminimal mungkin sedangkan pihak agent
berkepentingan untuk mendapatkan penilaian yang baik dari principal. Satu cara yang
dilakukan pihak principal yaitu melakukan kecurangan dalam pengelolaan laporan keuangan.
Hal ini dimungkinkan terjadi karena adanya keadaan asimetri informasi. Satu faktor penting
untuk mengurangi konflik yang terjadi yaitu dengan melakukan pengungkapan manajemen
risiko perusahaan. Enterprise Risk Management telah banyak menyita perhatian praktisi
dunia bisnis sebagai salah satu metode terbaik dalam proses tata kelola perusahaan yang baik.
Kemampuan pengelolaan risiko yang andal merupakan salah satu kompetensi inti
yang harus dimiliki oleh manajemen untuk menciptakan nilai (value creation) bagi suatu
perusahaan. Manajemen harus berupaya untuk mencari keseimbangan yang tepat antara
pertumbuhan perusahaan dengan risiko-risiko yang akan dihadapi, hal ini menjadi tantangan
bagi manajemen untuk mampu menerapkan manajemen risiko atau dikenal dengan Enterprise
Risk Management (ERM) secara efektif. Kenyataannya penerapan ERM, baik di
mancanegara maupun di Indonesia belum efektif, hal ini terbukti dari banyaknya perusahaan
yang mengalami masalah keuangan yang berakhir pada kebangkrutan seperti Enron dan
WorldCom. Selain itu ketika krisis keuangan global pada tahun 2008 banyak perusahaan
yang tidak mampuan menghadapi krisis tersebut, hal ini disinyalir bahwa perusahaan belum
membangun sistem ERM yang handal.
Berkembangnya kompleksitas aktivitas dunia usaha juga memicu terjadinya berbagai
risiko bisnis yang akan dihadapi perusahaan, bahkan perkembangan teknologi, globalisasi,
dan perkembangan transaksi bisnis seperti hedging menyebabkan makin tingginya tantangan
yang dihadapi perusahaan dalam mengelola risiko yang harus dihadapinya (Beasley et al.,
2005). Oleh karena itu untuk menghadapi segala tantangan tersebut, penerapan sistem
manajemen risiko secara formal dan terstruktur merupakan suatu keharusan bagi perusahaan
(Meizaroh dan Lucyanda, 2011).
BAB II
LANDASAN TEORI
Enterprise Risk Management (ERM)
Pengertian Resiko
Sebelum krisis moneter (Juli 1997) hampir seluruh bank swasta bisa dipastikan tidak
begitu memperhatikan dengan yang namanya risiko. Risiko merupan Potensi terjadinya suatu
peristiwa-peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian yang tidak diharapkan terjadi, dan
kaitanya dengan bisnis adalah merupakan suatu kondisi atau ancaman yang secara langsung
akan mempengaruhi atau berdampak buruk terhadap kemampuan perusahaan dalam
mencapai tujuan.
Manajemen risiko perusahaan atau Enterprise Risk Manajement (ERM) menurut
COSO adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh manajemen, board of director, dan
persnonel lain dari suatu organisasi, diterapkan dalam setting strategi, dan mencakup
organisasi secara keseluruhan, didesain untuk mengidentifikasi kejadian potesial yang
mempengaruhi suatu organisasi, mengelola risiko dalam toleransi suatu organisasi, untuk
memberikan jaminan yang cukup pantas berkaitan dengan pencapain tujuan organisasi
(Hanafi, 2009). Manajemen risiko organisasi atau perusahaan bertujuan menciptakan sistem
atau mekanisme dalam organisasi sehingga risiko yang bisa merugikan organisasi atau
perusahaan bisa diantisipasi dan dikelola untuk tujuan meningkatkan penilaian perusahaan.
Manajemen risiko adalah salah satu disiplin yang menjadi popular menjelang akhir
abad ke dua puluh. Disiplin ini mengajak untuk secara logis, konsisten dan sistematis
melakukan pendekatan terhadap ketidakpastian masa depan, sehingga memungkinkan kita
untuk secara lebih hati-hati (prudent) dan produktif menghindari hal-hal yang tidak berguna
karena membuang sumber daya secara tidak perlu dan mencegah hal-hal yang merugikan
atau bahkan meraup dan mengejar hal-hal yang bermanfaat. Ini semua dilakukan lebih dari
sekedar berdasarkan keyakinan dan keberuntungan, karena dalam mengelola masa depan, kita
harus mulai dengan mempelajari kemungkinan terjadinya suatu peristiwa (event), dan bila
terjadi bagaimana dampaknya (consequences). Hal ini ditunjang dengan kemampuan untuk
mempelajari danlebih memahami apa yang menjadi penyebab terjadinya peristiwa (source of
risk) tersebut. Karena bila dasarnya hanya keberuntungan, maka manajemen risiko menjadi
tidak ada artinya, dan bahkan mengaburkan suatu kebenaran dan sekaligus memisahkan
makna penyebab dari suatu peristiwa (Komite Nasional Kebijakan Governance, 2011).
Enterprise Risk Management (ERM) adalah suatu prosespengelolaan risiko secara
menyeluruh untuk mengelola ketidakpastian,meminimalisir ancaman dan memaksimalkan
peluang yang diimplementasikan dalam strategi perusahaan yang dipengaruhimanajemen
perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Committee of Sponsoring Organizations of the TreadwayCommission (COSO)
Enterprise Risk Management (2004), “ Process,effected by an entity’s board of
directors, management, and otherpersonnel, applied in strategy setting and across the
enterprise, designedto identify potential events that may affect the entity, and manage risks
tobe within its risk appetite, to provide reasonable assurance regarding theachievement of
entity objectives” yang artinya mendefinisikan manajemen risiko perusahaan sebagai suatu
proses yang dipengaruhimanajemen perusahaan, yang diimplementasikan dalam setiap
strategiperusahaan dan dirancang untuk memberikan keyakinan memadai agar dapat
mencapai tujuan perusahaan (Handayanti, 2013). Definisi ini mencerminkan konsep
dasar bahwa manajemen risiko perusahaan adalah (Sari, 2013):
1. Sebuah proses, yang sedang berlangsung dan mengalir melaluisuatu entitas
2. Sebagai akibat oleh setiap orang dalam tingkat organisasi
3. Diterapkan dalam pengaturan strategid.
4. Diterapkan di seluruh perusahaan, pada setiap tingkat dan unit, dantermasuk dalam
meriview pengambilan tingkat entitas portofolioyang berisiko
5. Dirancang untuk mengenali peluang kejadian yang jika terjadi akanmempengaruhi
jalannya usaha dan organisasi
6. Mampu untuk memberikan keyakinan memadai kepada manajemenentitas dan dewan
direksi
7. Diarahkan untuk pencapaian tujuan.
Sedangkan menurut Romney dan Steinbart (2011), Pengendalian intern menurut
COSO ERM merupakan suatu proses yang dipengaruhioleh dewan komisaris perusahaan,
manajemen dan personel lainnya, diterapkan dalam penetapan strategi yang meliputi
keseluruhanperusahaan, yang dirancang untuk mengidentifikasi kejadian potensialyang
mungkin mempengaruhi organisasi dan mengelola perusahaansesuai dengan risk appetite
perusahaan untuk menyediakan keyakinanyang memadai terkait pencapaian tujuan
perusahaan (Setiawan, 2012)
BAB III
PEMBAHASAN
Dunia bisnis di Amerika terguncang dengan adanya kasus Enron yang terkuak pada
akhir tahun 2001. Sebuah kasus rekayasa keuangan dan malpraktik akuntansi, yang kemudian
diikuti oleh terkuaknya kasus-kasus lain sejenis seperti kasus WorldCom, Merck, dan
sebagainya. Salah satu faktor penting yang menyebabkan itu semua, menurut Hamilton dan
Francis (2003) mengutip laporan William C. Powers, Dekan Law School University of
Texas, yang juga mengetuai Komite Investigasi Khusus – Board of Directors Enron
Corporation, adalah kelemahan sistem pengendalian intern dan proses manajemen risiko
dalam memitigasi risiko.
Setiap kegiatan usaha pada dasarnya akan selalu diliputi dengan ketidakpastian yang
dipenuhi dengan berbagai risiko yang saling berkaitan dalam arti satu kegiatan tidak hanya
memiliki satu jenis risiko saja, tetapi dapat menyebabkan risiko-risiko lain. Misalnya sebuah
permasalahan hukum yang dihadapi oleh perusahaan tidak hanya memiliki risiko hukum
semata, tetapi juga memiliki risiko reputasi pada saat yang bersamaan. Karenanya menjadi
penting untuk menerapkan sebuah konsep penanganan risiko secara menyeluruh dan
terintegrasi satu sama lain. Konsep tersebut adalah konsep yang kita kenal dengan istilah
Enterprise Risk Management Integrated Framework yang diterbitkan oleh The Committee of
Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO).
Manfaat dari penerapan Enterprise Risk Management adalah meningkatkan
kemampuan sebuah perusahaan untuk dapat menyelaraskan risk appetite dengan strategi dan
arah kebijakan perusahaan sehingga dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil
oleh manajemen perusahaan dalam merespon risiko. ERM juga dapat mengidentifikasi dan
mengelola risiko secara menyeluruh dan karenanya dapat meminimalisasi kejutan dan
kerugian operasional. Perlu diingat bahwa ERM bukanlah sebuah tujuan, melainkan sarana
untuk mendukung penerapan tata kelola perusahaan. Jadi tugas unit manajemen risiko
tidaklah selesai dengan hanya sebatas telah memiliki sistem Enterprise Risk Management.
ERM versi COSO terdiri dari 8 komponen yang saling terkait. Kedelapan komponen ini
diturunkan dari bagaimana manajemen menjalankan perusahaan dan diintegrasikan dengan
proses manajemen. Kedelapan komponen ini diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan
perusahaan, baik tujuan strategis, operasional, pelaporan keuangan, maupun kepatuhan
terhadap ketentuan perundang-undangan. Komponen-komponen tersebut adalah :
1. Lingkungan Internal (Internal Environment) – Lingkungan internal sangat
menentukan warna dari sebuah organisasi dan memberi dasar bagi cara pandang
terhadap risiko dari setiap orang dalam organisasi tersebut. Di dalam lingkungan
internal ini termasuk, filosofi manajemen risiko dan risk appetite, nilai-nilai etika dan
integritas, dan lingkungan di mana kesemuanya tersebut berjalan.
2. Penentuan Tujuan (Objective Setting) – Tujuan perusahaan harus ada terlebih dahulu
sebelum manajemen dapat menidentifikasi kejadian-kejadian yang berpotensi
mempengaruhi pencapaian tujuan tersebut. ERM memastikan bahwa manajemen
memiliki sebuah proses untuk menetapkan tujuan ddan bahwa tujuan yang dipilih atau
ditetapkan tersebut terkait dan mendukung misi perusahaan dan konsisten dengan risk
appetite-nya.
3. Identifikasi Kejadian (Event Identification) – Kejadian internal dan eksternal yang
mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan harus diidentifikasi, dan dibedakan
antara risiko dan peluang. Peluang dikembalikan (channeled back) kepada proses
penetapan strategi atau tujuan manajemen.
4. Penilaian Risiko (Risk Assessment) – Risiko dianalisis dengan memperhitungkan
kemungkinan terjadi (likelihood) dan dampaknya (impact), sebagai dasar bagi
penentuan bagaimana seharusnya risiko tersebut dikelola.
5. Respons Risiko (Risk Response) – Manajemen memilih respons risiko –menghindar
(avoiding), menerima (accepting), mengurangi (reducing), atau mengalihkan (sharing
risk) – dan mengembangkan satu set kegiatan agar risiko tersebut sesuai dengan
toleransi (risk tolerance) dan risk appetite.
6. Kegiatan Pengendalian (Control Activities) – Kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
dan diimplementasikan untuk membantu memastikan respons risiko berjalan dengan
efektif.
7. Informasi dan komunikasi (Information and Communication) – Informasi yang
relevan diidentifikasi, ditangkap, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan waktu yang
memungkinkan setiap orang menjalankan tanggung jawabnya.
8. Pengawasan (Monitoring) – Keseluruhan proses ERM dimonitor dan modifikasi
dilakukan apabila perlu. Pengawasan dilakukan secara melekat pada kegiatan
manajemen yang berjalan terus-menerus, melalui eveluasi secara khusus, atau dengan
keduanya.
Penerapan komponen dalam berbagai tujuan tersebut dapat dilakukan pada entity-level,
divisional, unit bisnis, dan/atau subsidiary. Hubungan antara ketiganya digambarkan oleh
COSO dalam kubus tiga dimensi sebagai berikut:
Gambar COSO – Enterprise Risk Management
Gambar ini menunjukkan delapan komponen ERM yaitu (1) lingkungan internal, (2)
penentuan tujuan, (3) Identifikasi kejadian, (4) Evaluasi (assessment) risiko, (5) Respons
terhadap risiko, (6) Aktivitas pengendalian, (7) Informasi dan komunikasi, (8) Monitoring.
Risiko yang dikelola mencakup risiko strategis, operasi, pelaporan, dan kepatuhan
(compliance). Kemudian ERM mencakup keseluruhan organisasi, mulai dari level
perusahaan keseluruhan (entity level), level divisi, level unit bisnis, dan level anak
perusahaan (subsidiary).
Perhatikan bahwa definisi-definisi tersebut menggunakan istilah yang beragam untuk
menjelaskan manajemen risiko organisasi, seperti terlihat pada bagan berikut ini.
Gambar Beberapa Istilah Manajemen Risiko Organisasi
ENTERPRISE RISK MANAGEMENT (ERM)
ORGANIZATION RISK MANAGEMENT (ORM)
INTEGRATED RISK MANAGEMENT
TOTAL RISK MANAGEMENT
Sementara itu, ISO sebagaimana diterjemahkan secara bebas oleh Susilo et.al (2010)
membedakan kerangka manajemen risiko sendiri, dengan prinsip dan juga proses manajemen
risiko.
Menurut ISO, manajemen risiko suatu organisasi hanya dapat efektif bila mampu
menganut prinsip-prinsip bahwa manajemen risiko:
1. harus memberi nilai tambah
2. adalah bagian terpadu dari proses organisasi
3. adalah bagian dari proses pengambilan keputusan
4. secara khusus menangani aspek ketidakpastian
5. bersifat sistematik, terstruktur, dan tepat waktu
6. berdasarkan pada informasi terbaik yang tersedia
7. adalah khas untuk penggunaannya
8. mempertimbangkan faktor manusia dan budaya
9. harus transparan dan inklusif
10. bersifat dinamis, berulang, dan tanggap terhadap perubahan
11. harus memfasilitasi terjadinya perbaikan dan peningkatan organisasi secara berlanjut.
KERANGKA MANAJEMEN RISIKO ORGANISASI
RISIKO
PROSES MANAJEMEN RISIKO ORGANISASI :
1. PERENCANAAN : Penetapan tujuan,
misi, Penetapan Target, Penyusunan
Kebijakan, Prosedur.
2. PELAKSANAAN : Identifikasi dan
Pengukuran Risiko
ManajemenRisiko: Asuransi,
Diversifikasi, Hadging, Penghindaran,
dsb
Organisasi Manahjemen Risiko :
Struktur Organisasi, Staffing,
Insentif,etc
3. PENGENDALIAN : Evaluasi,
Pelaporan, Komunikasi Umpan-balik
PRASARANA LUNAK
Budaya Risiko
Dukungan Manajemen
PRASARANA LUNAK
Budaya Risiko
Dukungan Manajemen
PRASARANA KERAS
Teknologi Informasi
Prasarana Fisik Lainnya
Gambar diatas menunjukkan manajemen risiko organisasi (enterprise risk
management) terdiri dari dua elemen besar: (1) Infrastruktur atau prasarana, yang terdiri dari
prasarana lunak dan keras, dan (2) Proses Manajemen Risiko. Kemudian manajemen risiko
organisasi bertujuan membantu pencapaian tujuan organisasi, dalam hal ini dirumuskan
secara eksplisit menjadi memaksimumkan nilai perusahaan.
Proses Manajemen Risiko
Elemen yang lebih penting lagi adalah proses manajemen risiko. Proses atau fungsi
manajemen sering diterjemahkan ke dalam tiga langkah: perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian. Mengikuti kebiasaan tersebut, proses manajemen risiko juga bisa dibagi ke
dalam tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian manajemen risiko.
1. Perencanaan
Perencanaan manajemen risiko bisa dimulai dengan menetapkan visi, misi, dan
tujuan, yang berkaitan dengan manajemen risiko. Kemudian perencanaan manajemen
risiko bisa diteruskan dengan penetapan target, kebijakan, dan prosedur yang
berkaitan dengan manajemen risiko. Akan lebih baik lagi jika visi, misi, kebijakan,
dan prosedur tersebut dituangkan secara tertulis. Dokumen tertulis semacam itu
memudahkan pengarahan, sekaligus menegaskan dukungan manajemen terhadap
program manajemen risiko.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan manajemen risiko meliputi aktivitas operasional yang berkaitan dengan
manajemen risiko. Proses identifikasi dan pengukuran risiko, kemudian diteruskan
dengan manajemen (pengelolaan) risiko merupakan aktivitas operasional yang utama
dari manajemen risiko. Identifikasi, pengukuran, dan manajemen risiko akan
dibicarakan lebih detil di bagian dua, tiga, dan empat, dari modul ini. Bagian empat
khusus membicarakan ilustrasi bagaimana perusahaan menerapkan manajemen risiko
secara terencana dan sistematis di organisasinya.
3. Pengendalian
Tahap berikutnya dari proses manajemen risiko adalah pengendalian yang meliputi
evaluasi secara periodik pelaksanaan manajemen risiko, output pelaporan yang
dihasilkan oleh manajemen risiko, dan umpan balik (feedback). Format pelaporan
manajemen risiko bervariasi dari satu organisasi ke organisasi lainnya, dan dari satu
kegiatan ke kegiatan lainnya. Sebagai contoh, bagan berikut ini menampilkan laporan
profil risiko regular
(misal bulanan).
Bergerak di bidang bisnis banyak sektor dan variabel yang harus diperhatikan. Bisnis
tidak hanya tentang teknis industri, namun juga penguasaan pasar, riset dan pengembangan
produk, analisa kompetitor serta manajemen risiko. Pimpinan perusahaan bisa saja menyewa
tim peneliti untuk menilai pangsa pasar dan unit bisnisnya. Namun, ada juga yang lebih
memilih untuk menganalisa sendiri. Pada dasarnya, Enterprise Risk Management (ERM)
hadir untuk menawarkan pengelolaan keseimbangan antara risiko dan kesempatan untuk
menciptakan alternatif terbaik bagi unit bisnis. Konsep ERM yang cukup terkenal
dikembangkan oleh Committee of Sponsoring Organizations (COSO) di Treadway
Commission. Isinya mengarahkan pimpinan untuk menentukan level penerimaan risiko,
mengulas portofolio risiko perusahaan, mengetahui risiko paling signifikan dan responnya,
serta memahami ERM paling cocok untuk kondisi perusahaan.
Penerapan ERM pada suatu organisasi sudah barang tentu adalah sebuah kemewahan
yang manfaatnya sudah dijanjikan oleh pihak-pihak promotor model atau kerangka
manajemen risiko. Apakah janji pasti terealisasi? Tidak ada yang menggaransi. Apapun
model yang akan diterapkan, manajemen risiko yang intensional, sistematik dan terstruktur,
bukanlah projek yang mudah dan murah. Yang sudah pasti harus ada adalah komitmen dari
seluruh pihak di dalam organisasi yang berkelanjutan, yang merasuk dalam proses bisnis,
yang menjadi budaya dan gaya organisasi, bahwa risiko adalah ibarat sebuah pedang. Tanpa
risiko, organisasi akan stagnan karena tidak ada tantangan. Namun karena risiko pula,
organisasi akan bisa berjatuhan. Risiko harus ada, tapi harus pula dikelola. Untuk itulah
manajemen risiko.
Berikut ialah 3 langkah untuk menerapkan ERM yang efektif:
1. Menentukan model analisa risiko yang tepat
Ada dua model yang bisa dilakukan oleh pimpinan dalam memetakan risiko usaha,
yakni menjadikannya sebagai tanggung jawab pimpinan, atau mendelegasikan tugas ini ke
komite khusus. Dalam hal ini, pertimbangan kemampuan pimpinan dalam area-area spesifik
akan berpengaruh besar. Kemudian, pelimpahan tugas juga perlu mengonsiderasikan
kapasitas dan kesediaan komite tersebut.
2. Menyamakan persepsi tentang risiko
Dibutuhkan komunikasi yang baik antar lembaga internal dan departemen perusahaan
untuk bersama-sama menentukan level risiko perusahaan. Selain itu, deviasi dari risiko serta
tanggapan baliknya, seperti ekspektasi investor, kondisi pasar, dan analisa sensitivitas, juga
dinilai sebagai hal penting dalam perumusan ERM.
3. Mengevaluasi ketersediaan sumber daya untuk tujuan tertentu
Dalam mengontrol hal ini, pimpinan perlu memastikan kemampuan para direkturnya
masih cocok dengan perkembangan jaman, punya ide inovatif yang konkret, serta punya
kapabilitas secara kepemimpinan dan pelaksanaan teknis.
Sesungguhnya, ERM lebih menekankan pada komunikasi dan penyatuan visi antar
pimpinan perusahaan. Kemudian, objektif ini akan dibawa untuk implementasi teknis oleh
para pekerja lapangan. Oleh karena itu, ERM yang efektif sangat bergantung pada model
komunikasi yang tepat serta hubungan yang baik.
FUNGSI DAN MANFAAT ERM
Penerapan ERM di perusahaan penjaminan memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut:
1. Peningkatan efektifitas organisasi
Adanya koordinasi yang lebih baik antara beberapa fungsi pengelolaan risiko serta
meningkatkan ruang lingkup pengelolaan risiko (meningkatkan efisiensi proses
pengelolaan risiko secara terintegrasi yaitu mencakup semua bisnis dan organisasi serta
mencakup semua jenis risiko yang dihadapi). Pengelolaan risiko secara terintegrasi ini
akan memperbesar peluang pencapaian tujuan perusahaan yang pada akhirnya akan
meningkatkan value perusahaan.
2. Meningkatkan ketahanan Organisasi
Penerapan ERM akan memberikan perusahaan suatu langkah antisipasi/mitigasi risiko
dalam menghadapi berbagai risiko yang akan dihadapi perusahaan (corporate risk)
sehingga memberikan early warning system yang efektif dalam menghadapi keadaan yang
tersulit bagi perusahaan.
3. Mendukung dan meningkatkan kualitas penerapan tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance (GCG).
ERM adalah salah satu pilar penting dalam mendukung terciptanya GCG.
4. Adanya sinergi antara strategi perusahaan dan tingkat risiko yang diterima (Risk
Appetite) untuk mencapai tujuan (improved outcomes).
5. Mendorong manajemen yang proaktif dan bukan reaktif.
6. Meningkatkan keselamatan dan pencegahan insiden
7. meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan
BAB IV
KESIMPULAN
Pendekatan perusahaan terhadap manajemen risiko dirancang untuk memberikan
keyakinan yang wajar, namun tidak mutlak, bahwa aset perusahaan telah terlindungi, dan
bahwa risiko yang dihadapi bisnis telah dinilai dan dikelola dengan baik. Pendekatan tersebut
meliputi organisasi, landasan prinsip, proses-proses serta jaminan dan penjaminan kembali.
Perusahaan telah mengidentifikasi dan menilai risiko-risiko yang relevan dengan bisnis
perusahaan secara berkala
Manajemen risiko bertujuan membuat organisasi menjadi sadarakan risiko, sehingga
laju organisasi bisa dikendalikan. Organisasi bisa melaju dengan kencang tetapi tetap
terkendali. Manajemen risiko organisasi mempunyai banyak istilah. Pada intinya, manajemen
organisasi terdiri dari prasarana (lunak dan keras), dan proses manajemen risiko.
Proses manajemen risiko pada intinya mencakup: identifikasi risiko, pengukuran
risiko, dan pengelolaan risiko. Pengelolaan risiko mencakup aktivitas perencanaan
(penyusunan visi, misi, dan sebagainya), pengelolaan risiko (diversifikasi, asuransi, dan
sebagainya), aspek governance (struktur organisasi, staf, dan semacamnya), dan sistem
pelaporan (umpan balik). Elemen-elemen tersebut bertujuan membuat organisasi menjadi
sadar risiko untuk meningkatkan nilai organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim 1,2010,http://auditorinternal.com/2010/02/15/mengenal-erm/, (15 Februari
2010, Jam 9.00)
2. Husaini,2013,http://repository.unib.ac.id/6952/1/Penelitian%20husaini.pdf,(29
November 2013, Jam 9.00)
3. Jatiningrum,Citrawati,Fauji,2010,PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE
DAN KONSENTRASI KEPEMILIKAN PADA PENGUNGKAPAN ENTERPRISE
RISK MANAGEMENT (ERM) Citrawati Jatiningrum 1), (16 Oktober 2010, Jam
9.00)
4. M. Hanafi, Mamduh,http://repository.ut.ac.id/4789/1/EKMA4262-M1.pdf, (Jam 9.00)
5. Mulyono,2010,http://mulyono-oke.blogspot.co.id/2010/06/penerapan-enterprise-risk-
management.html,(18 Juni 2010, Jam 9.00)
6. Rojihasan,Hasan,Fahrurroji,2015,
https://fakhrurrojihasan.wordpress.com/2015/12/07/memahami-coso-enterprise-risk-
management-integrated-framework/, (7 Desember 2015, Jam 9.00 )
7. Riyan,2017,http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/601
7/Bab%202.pdf?sequence=9, (2017, Jam 9.00)

More Related Content

What's hot

Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 6
Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 6Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 6
Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 6
Erdha Reidha
 
Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, risk management, u...
Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, risk management, u...Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, risk management, u...
Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, risk management, u...
citra mega lissha
 
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, coso enterprise risk management (c...
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, coso enterprise risk management (c...Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, coso enterprise risk management (c...
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, coso enterprise risk management (c...
Hutria Angelina Mamentu
 
Pengorganisasian Sampai Identifikasi Masalah Pada Manajemen Risiko
Pengorganisasian Sampai Identifikasi Masalah Pada Manajemen RisikoPengorganisasian Sampai Identifikasi Masalah Pada Manajemen Risiko
Pengorganisasian Sampai Identifikasi Masalah Pada Manajemen Risiko
Ai Risa
 

What's hot (16)

Manajemen Resiko untuk Perbaikan Berkelanjutan
Manajemen Resiko untuk Perbaikan BerkelanjutanManajemen Resiko untuk Perbaikan Berkelanjutan
Manajemen Resiko untuk Perbaikan Berkelanjutan
 
Tugas sim dewi-yananto mihadi putra,se,m.si-implementasi sistem informasi-2018
Tugas sim dewi-yananto mihadi putra,se,m.si-implementasi sistem informasi-2018Tugas sim dewi-yananto mihadi putra,se,m.si-implementasi sistem informasi-2018
Tugas sim dewi-yananto mihadi putra,se,m.si-implementasi sistem informasi-2018
 
Risk Management Ppt
Risk Management PptRisk Management Ppt
Risk Management Ppt
 
Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 6
Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 6Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 6
Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 6
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
 
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spipmanajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
 
Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, risk management, u...
Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, risk management, u...Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, risk management, u...
Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, risk management, u...
 
Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)
Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)
Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)
 
Presentation Manajemen Risiko
 Presentation Manajemen Risiko Presentation Manajemen Risiko
Presentation Manajemen Risiko
 
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, coso enterprise risk management (c...
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, coso enterprise risk management (c...Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, coso enterprise risk management (c...
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, coso enterprise risk management (c...
 
Pengorganisasian Sampai Identifikasi Masalah Pada Manajemen Risiko
Pengorganisasian Sampai Identifikasi Masalah Pada Manajemen RisikoPengorganisasian Sampai Identifikasi Masalah Pada Manajemen Risiko
Pengorganisasian Sampai Identifikasi Masalah Pada Manajemen Risiko
 
Topik 1 pengertian dan Manajemen Resiko
Topik 1 pengertian dan Manajemen ResikoTopik 1 pengertian dan Manajemen Resiko
Topik 1 pengertian dan Manajemen Resiko
 
4
44
4
 
Pengurusan Risiko
Pengurusan  Risiko Pengurusan  Risiko
Pengurusan Risiko
 
Manajemen Resiko dalam Perusahaan
Manajemen Resiko dalam PerusahaanManajemen Resiko dalam Perusahaan
Manajemen Resiko dalam Perusahaan
 
Risk Management
Risk ManagementRisk Management
Risk Management
 

Similar to SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Implementasi COSO Enterprise Risk Management (COSO ERM) di Perusahaan, Mercu Buana, 2017

Si pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, konsep dasar pengendalian interna...
Si pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, konsep dasar pengendalian interna...Si pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, konsep dasar pengendalian interna...
Si pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, konsep dasar pengendalian interna...
Fazril Azi
 
Bab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdfBab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdf
Dodi Suryadi
 
SI & PI; asri mustika rosa, hapzi ali, Manajemen Risiko Korporasi, universita...
SI & PI; asri mustika rosa, hapzi ali, Manajemen Risiko Korporasi, universita...SI & PI; asri mustika rosa, hapzi ali, Manajemen Risiko Korporasi, universita...
SI & PI; asri mustika rosa, hapzi ali, Manajemen Risiko Korporasi, universita...
Asri Rosa
 

Similar to SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Implementasi COSO Enterprise Risk Management (COSO ERM) di Perusahaan, Mercu Buana, 2017 (20)

10, si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal ...
10, si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal ...10, si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal ...
10, si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal ...
 
Si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal (cos...
Si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal (cos...Si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal (cos...
Si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal (cos...
 
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian ...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian ...Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian ...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian ...
 
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk ManagementBE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
 
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalia...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalia...Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalia...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalia...
 
Tugas Manajemen Resiko
Tugas Manajemen ResikoTugas Manajemen Resiko
Tugas Manajemen Resiko
 
manajemeen resiko pada perusahaan air daerah
manajemeen resiko pada perusahaan air daerahmanajemeen resiko pada perusahaan air daerah
manajemeen resiko pada perusahaan air daerah
 
01 enterprise risk management pegantar - telkom
01 enterprise risk management   pegantar - telkom 01 enterprise risk management   pegantar - telkom
01 enterprise risk management pegantar - telkom
 
Materi PPT - Enterprise Risk Management.pptx
Materi PPT - Enterprise Risk Management.pptxMateri PPT - Enterprise Risk Management.pptx
Materi PPT - Enterprise Risk Management.pptx
 
si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...
 
3190102.pptx
3190102.pptx3190102.pptx
3190102.pptx
 
Si pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, konsep dasar pengendalian interna...
Si pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, konsep dasar pengendalian interna...Si pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, konsep dasar pengendalian interna...
Si pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, konsep dasar pengendalian interna...
 
Bab 1 Pendahuluan.pptx
Bab 1 Pendahuluan.pptxBab 1 Pendahuluan.pptx
Bab 1 Pendahuluan.pptx
 
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalia...
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalia...Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalia...
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalia...
 
Bab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdfBab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdf
 
Bab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdfBab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdf
 
SI & PI; asri mustika rosa, hapzi ali, Manajemen Risiko Korporasi, universita...
SI & PI; asri mustika rosa, hapzi ali, Manajemen Risiko Korporasi, universita...SI & PI; asri mustika rosa, hapzi ali, Manajemen Risiko Korporasi, universita...
SI & PI; asri mustika rosa, hapzi ali, Manajemen Risiko Korporasi, universita...
 
Manajemen distribusi, sdm, dan risiko umkm
Manajemen distribusi, sdm, dan risiko umkmManajemen distribusi, sdm, dan risiko umkm
Manajemen distribusi, sdm, dan risiko umkm
 
Manajemen distribusi, sdm, dan risiko umkm
Manajemen distribusi, sdm, dan risiko umkmManajemen distribusi, sdm, dan risiko umkm
Manajemen distribusi, sdm, dan risiko umkm
 
Materi 1 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 1 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptxMateri 1 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 1 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
 

More from mutiah indah

More from mutiah indah (10)

SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...
 
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Sistem Pengendalian Internal (SPI), Merc...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Sistem Pengendalian Internal (SPI), Merc...SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Sistem Pengendalian Internal (SPI), Merc...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Sistem Pengendalian Internal (SPI), Merc...
 
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi Ali, Trend Platform Hardware dan Software Dal...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi Ali, Trend Platform Hardware dan Software Dal...SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi Ali, Trend Platform Hardware dan Software Dal...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi Ali, Trend Platform Hardware dan Software Dal...
 
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, ...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, ...SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, ...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, ...
 
Si pi, mutiah sari indah, hapzi ali, mengidentifikasi major threat dalam akti...
Si pi, mutiah sari indah, hapzi ali, mengidentifikasi major threat dalam akti...Si pi, mutiah sari indah, hapzi ali, mengidentifikasi major threat dalam akti...
Si pi, mutiah sari indah, hapzi ali, mengidentifikasi major threat dalam akti...
 
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi Ali, Kemampuan DBSM Untuk Meningkatkan Kinerj...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi Ali, Kemampuan DBSM Untuk Meningkatkan Kinerj...SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi Ali, Kemampuan DBSM Untuk Meningkatkan Kinerj...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi Ali, Kemampuan DBSM Untuk Meningkatkan Kinerj...
 
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Isu Sosial, Etika dan Politis Dalam Impl...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Isu Sosial, Etika dan Politis Dalam Impl...SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Isu Sosial, Etika dan Politis Dalam Impl...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Isu Sosial, Etika dan Politis Dalam Impl...
 
SI-PI, Mutiah Sari indah, Hapzi ali, Buku Besar (General Ledger) Dalam Siklus...
SI-PI, Mutiah Sari indah, Hapzi ali, Buku Besar (General Ledger) Dalam Siklus...SI-PI, Mutiah Sari indah, Hapzi ali, Buku Besar (General Ledger) Dalam Siklus...
SI-PI, Mutiah Sari indah, Hapzi ali, Buku Besar (General Ledger) Dalam Siklus...
 
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, COSO Integrated Framework, Entity Level ...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, COSO Integrated Framework, Entity Level ...SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, COSO Integrated Framework, Entity Level ...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, COSO Integrated Framework, Entity Level ...
 
SI-PI, Mutiah sari indah, Hapzi ali, Penerapan Sistem Informasi Keuangan (SPE...
SI-PI, Mutiah sari indah, Hapzi ali, Penerapan Sistem Informasi Keuangan (SPE...SI-PI, Mutiah sari indah, Hapzi ali, Penerapan Sistem Informasi Keuangan (SPE...
SI-PI, Mutiah sari indah, Hapzi ali, Penerapan Sistem Informasi Keuangan (SPE...
 

Recently uploaded

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 

Recently uploaded (20)

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 

SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Implementasi COSO Enterprise Risk Management (COSO ERM) di Perusahaan, Mercu Buana, 2017

  • 1. IMPLEMENTASI COSO ENTERPRISE RISK MANAGEMENT (COSO ERM) DALAM PERUSAHAAN Disusun Oleh: Mutiah Sari Indah 55517110023 Dosen Pengampu: Prof. Dr.Hapzi Ali, CMA MEGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2017
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perubahan teknologi, globalisasi, dan perkembangan transaksi bisnis seperti hedging dan derivative menyebabkan makin tingginya tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mangelola risiko yang harus dihadapinya (Beasley, et al., 2007). Kasus Enron dan WorldCom yaitu Sebuah kasus rekayasa keuangan dan malpraktik akuntansi yang menyebabkan jatuhnya perusahaan besar telah menggemparkan dunia bisnis. Lembaga keuangan internasional ikut menderita kerugian akibat bangkrut Enron dan WorldCom. Di Indonesia diberitakan Seputar Indonesia 13 Augustus 2012, mengenai kurang dari 20% penurunan kapital yang parah dalam sebuah perusahaan diakibatkan risiko keuangan sebagai hasil dari kesalahan manajemen risiko, penurunan permintaan inti produk, dan kegagalan mencapai sinergi dari proses akuisisi. Selain itu juga terjadi kemacetan ERM perusahaan yang secara umum dipengaruhi internal perusahaan (Muthohirin,dkk. 2012). Sesuai teori agensi, fenomena risiko bisnis terjadi pada perusahaan Enron, WordCom, dan Krisis Global disebabkan karena adanya konflik kepentingan. Pihak principal berkepentingan agar perusahaan memiliki risiko seminimal mungkin sedangkan pihak agent berkepentingan untuk mendapatkan penilaian yang baik dari principal. Satu cara yang dilakukan pihak principal yaitu melakukan kecurangan dalam pengelolaan laporan keuangan. Hal ini dimungkinkan terjadi karena adanya keadaan asimetri informasi. Satu faktor penting untuk mengurangi konflik yang terjadi yaitu dengan melakukan pengungkapan manajemen risiko perusahaan. Enterprise Risk Management telah banyak menyita perhatian praktisi dunia bisnis sebagai salah satu metode terbaik dalam proses tata kelola perusahaan yang baik. Kemampuan pengelolaan risiko yang andal merupakan salah satu kompetensi inti yang harus dimiliki oleh manajemen untuk menciptakan nilai (value creation) bagi suatu perusahaan. Manajemen harus berupaya untuk mencari keseimbangan yang tepat antara pertumbuhan perusahaan dengan risiko-risiko yang akan dihadapi, hal ini menjadi tantangan bagi manajemen untuk mampu menerapkan manajemen risiko atau dikenal dengan Enterprise Risk Management (ERM) secara efektif. Kenyataannya penerapan ERM, baik di mancanegara maupun di Indonesia belum efektif, hal ini terbukti dari banyaknya perusahaan yang mengalami masalah keuangan yang berakhir pada kebangkrutan seperti Enron dan WorldCom. Selain itu ketika krisis keuangan global pada tahun 2008 banyak perusahaan yang tidak mampuan menghadapi krisis tersebut, hal ini disinyalir bahwa perusahaan belum membangun sistem ERM yang handal. Berkembangnya kompleksitas aktivitas dunia usaha juga memicu terjadinya berbagai risiko bisnis yang akan dihadapi perusahaan, bahkan perkembangan teknologi, globalisasi, dan perkembangan transaksi bisnis seperti hedging menyebabkan makin tingginya tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mengelola risiko yang harus dihadapinya (Beasley et al., 2005). Oleh karena itu untuk menghadapi segala tantangan tersebut, penerapan sistem manajemen risiko secara formal dan terstruktur merupakan suatu keharusan bagi perusahaan (Meizaroh dan Lucyanda, 2011).
  • 3. BAB II LANDASAN TEORI Enterprise Risk Management (ERM) Pengertian Resiko Sebelum krisis moneter (Juli 1997) hampir seluruh bank swasta bisa dipastikan tidak begitu memperhatikan dengan yang namanya risiko. Risiko merupan Potensi terjadinya suatu peristiwa-peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian yang tidak diharapkan terjadi, dan kaitanya dengan bisnis adalah merupakan suatu kondisi atau ancaman yang secara langsung akan mempengaruhi atau berdampak buruk terhadap kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan. Manajemen risiko perusahaan atau Enterprise Risk Manajement (ERM) menurut COSO adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh manajemen, board of director, dan persnonel lain dari suatu organisasi, diterapkan dalam setting strategi, dan mencakup organisasi secara keseluruhan, didesain untuk mengidentifikasi kejadian potesial yang mempengaruhi suatu organisasi, mengelola risiko dalam toleransi suatu organisasi, untuk memberikan jaminan yang cukup pantas berkaitan dengan pencapain tujuan organisasi (Hanafi, 2009). Manajemen risiko organisasi atau perusahaan bertujuan menciptakan sistem atau mekanisme dalam organisasi sehingga risiko yang bisa merugikan organisasi atau perusahaan bisa diantisipasi dan dikelola untuk tujuan meningkatkan penilaian perusahaan. Manajemen risiko adalah salah satu disiplin yang menjadi popular menjelang akhir abad ke dua puluh. Disiplin ini mengajak untuk secara logis, konsisten dan sistematis melakukan pendekatan terhadap ketidakpastian masa depan, sehingga memungkinkan kita untuk secara lebih hati-hati (prudent) dan produktif menghindari hal-hal yang tidak berguna karena membuang sumber daya secara tidak perlu dan mencegah hal-hal yang merugikan atau bahkan meraup dan mengejar hal-hal yang bermanfaat. Ini semua dilakukan lebih dari sekedar berdasarkan keyakinan dan keberuntungan, karena dalam mengelola masa depan, kita harus mulai dengan mempelajari kemungkinan terjadinya suatu peristiwa (event), dan bila terjadi bagaimana dampaknya (consequences). Hal ini ditunjang dengan kemampuan untuk mempelajari danlebih memahami apa yang menjadi penyebab terjadinya peristiwa (source of risk) tersebut. Karena bila dasarnya hanya keberuntungan, maka manajemen risiko menjadi tidak ada artinya, dan bahkan mengaburkan suatu kebenaran dan sekaligus memisahkan makna penyebab dari suatu peristiwa (Komite Nasional Kebijakan Governance, 2011). Enterprise Risk Management (ERM) adalah suatu prosespengelolaan risiko secara menyeluruh untuk mengelola ketidakpastian,meminimalisir ancaman dan memaksimalkan peluang yang diimplementasikan dalam strategi perusahaan yang dipengaruhimanajemen perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Committee of Sponsoring Organizations of the TreadwayCommission (COSO) Enterprise Risk Management (2004), “ Process,effected by an entity’s board of directors, management, and otherpersonnel, applied in strategy setting and across the enterprise, designedto identify potential events that may affect the entity, and manage risks tobe within its risk appetite, to provide reasonable assurance regarding theachievement of entity objectives” yang artinya mendefinisikan manajemen risiko perusahaan sebagai suatu proses yang dipengaruhimanajemen perusahaan, yang diimplementasikan dalam setiap strategiperusahaan dan dirancang untuk memberikan keyakinan memadai agar dapat
  • 4. mencapai tujuan perusahaan (Handayanti, 2013). Definisi ini mencerminkan konsep dasar bahwa manajemen risiko perusahaan adalah (Sari, 2013): 1. Sebuah proses, yang sedang berlangsung dan mengalir melaluisuatu entitas 2. Sebagai akibat oleh setiap orang dalam tingkat organisasi 3. Diterapkan dalam pengaturan strategid. 4. Diterapkan di seluruh perusahaan, pada setiap tingkat dan unit, dantermasuk dalam meriview pengambilan tingkat entitas portofolioyang berisiko 5. Dirancang untuk mengenali peluang kejadian yang jika terjadi akanmempengaruhi jalannya usaha dan organisasi 6. Mampu untuk memberikan keyakinan memadai kepada manajemenentitas dan dewan direksi 7. Diarahkan untuk pencapaian tujuan. Sedangkan menurut Romney dan Steinbart (2011), Pengendalian intern menurut COSO ERM merupakan suatu proses yang dipengaruhioleh dewan komisaris perusahaan, manajemen dan personel lainnya, diterapkan dalam penetapan strategi yang meliputi keseluruhanperusahaan, yang dirancang untuk mengidentifikasi kejadian potensialyang mungkin mempengaruhi organisasi dan mengelola perusahaansesuai dengan risk appetite perusahaan untuk menyediakan keyakinanyang memadai terkait pencapaian tujuan perusahaan (Setiawan, 2012)
  • 5. BAB III PEMBAHASAN Dunia bisnis di Amerika terguncang dengan adanya kasus Enron yang terkuak pada akhir tahun 2001. Sebuah kasus rekayasa keuangan dan malpraktik akuntansi, yang kemudian diikuti oleh terkuaknya kasus-kasus lain sejenis seperti kasus WorldCom, Merck, dan sebagainya. Salah satu faktor penting yang menyebabkan itu semua, menurut Hamilton dan Francis (2003) mengutip laporan William C. Powers, Dekan Law School University of Texas, yang juga mengetuai Komite Investigasi Khusus – Board of Directors Enron Corporation, adalah kelemahan sistem pengendalian intern dan proses manajemen risiko dalam memitigasi risiko. Setiap kegiatan usaha pada dasarnya akan selalu diliputi dengan ketidakpastian yang dipenuhi dengan berbagai risiko yang saling berkaitan dalam arti satu kegiatan tidak hanya memiliki satu jenis risiko saja, tetapi dapat menyebabkan risiko-risiko lain. Misalnya sebuah permasalahan hukum yang dihadapi oleh perusahaan tidak hanya memiliki risiko hukum semata, tetapi juga memiliki risiko reputasi pada saat yang bersamaan. Karenanya menjadi penting untuk menerapkan sebuah konsep penanganan risiko secara menyeluruh dan terintegrasi satu sama lain. Konsep tersebut adalah konsep yang kita kenal dengan istilah Enterprise Risk Management Integrated Framework yang diterbitkan oleh The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO). Manfaat dari penerapan Enterprise Risk Management adalah meningkatkan kemampuan sebuah perusahaan untuk dapat menyelaraskan risk appetite dengan strategi dan arah kebijakan perusahaan sehingga dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil oleh manajemen perusahaan dalam merespon risiko. ERM juga dapat mengidentifikasi dan mengelola risiko secara menyeluruh dan karenanya dapat meminimalisasi kejutan dan kerugian operasional. Perlu diingat bahwa ERM bukanlah sebuah tujuan, melainkan sarana untuk mendukung penerapan tata kelola perusahaan. Jadi tugas unit manajemen risiko tidaklah selesai dengan hanya sebatas telah memiliki sistem Enterprise Risk Management. ERM versi COSO terdiri dari 8 komponen yang saling terkait. Kedelapan komponen ini diturunkan dari bagaimana manajemen menjalankan perusahaan dan diintegrasikan dengan proses manajemen. Kedelapan komponen ini diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan, baik tujuan strategis, operasional, pelaporan keuangan, maupun kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan. Komponen-komponen tersebut adalah : 1. Lingkungan Internal (Internal Environment) – Lingkungan internal sangat menentukan warna dari sebuah organisasi dan memberi dasar bagi cara pandang terhadap risiko dari setiap orang dalam organisasi tersebut. Di dalam lingkungan internal ini termasuk, filosofi manajemen risiko dan risk appetite, nilai-nilai etika dan integritas, dan lingkungan di mana kesemuanya tersebut berjalan. 2. Penentuan Tujuan (Objective Setting) – Tujuan perusahaan harus ada terlebih dahulu sebelum manajemen dapat menidentifikasi kejadian-kejadian yang berpotensi mempengaruhi pencapaian tujuan tersebut. ERM memastikan bahwa manajemen memiliki sebuah proses untuk menetapkan tujuan ddan bahwa tujuan yang dipilih atau ditetapkan tersebut terkait dan mendukung misi perusahaan dan konsisten dengan risk appetite-nya. 3. Identifikasi Kejadian (Event Identification) – Kejadian internal dan eksternal yang mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan harus diidentifikasi, dan dibedakan
  • 6. antara risiko dan peluang. Peluang dikembalikan (channeled back) kepada proses penetapan strategi atau tujuan manajemen. 4. Penilaian Risiko (Risk Assessment) – Risiko dianalisis dengan memperhitungkan kemungkinan terjadi (likelihood) dan dampaknya (impact), sebagai dasar bagi penentuan bagaimana seharusnya risiko tersebut dikelola. 5. Respons Risiko (Risk Response) – Manajemen memilih respons risiko –menghindar (avoiding), menerima (accepting), mengurangi (reducing), atau mengalihkan (sharing risk) – dan mengembangkan satu set kegiatan agar risiko tersebut sesuai dengan toleransi (risk tolerance) dan risk appetite. 6. Kegiatan Pengendalian (Control Activities) – Kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dan diimplementasikan untuk membantu memastikan respons risiko berjalan dengan efektif. 7. Informasi dan komunikasi (Information and Communication) – Informasi yang relevan diidentifikasi, ditangkap, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan waktu yang memungkinkan setiap orang menjalankan tanggung jawabnya. 8. Pengawasan (Monitoring) – Keseluruhan proses ERM dimonitor dan modifikasi dilakukan apabila perlu. Pengawasan dilakukan secara melekat pada kegiatan manajemen yang berjalan terus-menerus, melalui eveluasi secara khusus, atau dengan keduanya. Penerapan komponen dalam berbagai tujuan tersebut dapat dilakukan pada entity-level, divisional, unit bisnis, dan/atau subsidiary. Hubungan antara ketiganya digambarkan oleh COSO dalam kubus tiga dimensi sebagai berikut: Gambar COSO – Enterprise Risk Management Gambar ini menunjukkan delapan komponen ERM yaitu (1) lingkungan internal, (2) penentuan tujuan, (3) Identifikasi kejadian, (4) Evaluasi (assessment) risiko, (5) Respons terhadap risiko, (6) Aktivitas pengendalian, (7) Informasi dan komunikasi, (8) Monitoring. Risiko yang dikelola mencakup risiko strategis, operasi, pelaporan, dan kepatuhan (compliance). Kemudian ERM mencakup keseluruhan organisasi, mulai dari level perusahaan keseluruhan (entity level), level divisi, level unit bisnis, dan level anak perusahaan (subsidiary). Perhatikan bahwa definisi-definisi tersebut menggunakan istilah yang beragam untuk menjelaskan manajemen risiko organisasi, seperti terlihat pada bagan berikut ini.
  • 7. Gambar Beberapa Istilah Manajemen Risiko Organisasi ENTERPRISE RISK MANAGEMENT (ERM) ORGANIZATION RISK MANAGEMENT (ORM) INTEGRATED RISK MANAGEMENT TOTAL RISK MANAGEMENT Sementara itu, ISO sebagaimana diterjemahkan secara bebas oleh Susilo et.al (2010) membedakan kerangka manajemen risiko sendiri, dengan prinsip dan juga proses manajemen risiko. Menurut ISO, manajemen risiko suatu organisasi hanya dapat efektif bila mampu menganut prinsip-prinsip bahwa manajemen risiko: 1. harus memberi nilai tambah 2. adalah bagian terpadu dari proses organisasi 3. adalah bagian dari proses pengambilan keputusan 4. secara khusus menangani aspek ketidakpastian 5. bersifat sistematik, terstruktur, dan tepat waktu 6. berdasarkan pada informasi terbaik yang tersedia 7. adalah khas untuk penggunaannya 8. mempertimbangkan faktor manusia dan budaya 9. harus transparan dan inklusif 10. bersifat dinamis, berulang, dan tanggap terhadap perubahan 11. harus memfasilitasi terjadinya perbaikan dan peningkatan organisasi secara berlanjut. KERANGKA MANAJEMEN RISIKO ORGANISASI RISIKO PROSES MANAJEMEN RISIKO ORGANISASI : 1. PERENCANAAN : Penetapan tujuan, misi, Penetapan Target, Penyusunan Kebijakan, Prosedur. 2. PELAKSANAAN : Identifikasi dan Pengukuran Risiko ManajemenRisiko: Asuransi, Diversifikasi, Hadging, Penghindaran, dsb Organisasi Manahjemen Risiko : Struktur Organisasi, Staffing, Insentif,etc 3. PENGENDALIAN : Evaluasi, Pelaporan, Komunikasi Umpan-balik PRASARANA LUNAK Budaya Risiko Dukungan Manajemen PRASARANA LUNAK Budaya Risiko Dukungan Manajemen PRASARANA KERAS Teknologi Informasi Prasarana Fisik Lainnya
  • 8. Gambar diatas menunjukkan manajemen risiko organisasi (enterprise risk management) terdiri dari dua elemen besar: (1) Infrastruktur atau prasarana, yang terdiri dari prasarana lunak dan keras, dan (2) Proses Manajemen Risiko. Kemudian manajemen risiko organisasi bertujuan membantu pencapaian tujuan organisasi, dalam hal ini dirumuskan secara eksplisit menjadi memaksimumkan nilai perusahaan. Proses Manajemen Risiko Elemen yang lebih penting lagi adalah proses manajemen risiko. Proses atau fungsi manajemen sering diterjemahkan ke dalam tiga langkah: perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Mengikuti kebiasaan tersebut, proses manajemen risiko juga bisa dibagi ke dalam tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian manajemen risiko. 1. Perencanaan Perencanaan manajemen risiko bisa dimulai dengan menetapkan visi, misi, dan tujuan, yang berkaitan dengan manajemen risiko. Kemudian perencanaan manajemen risiko bisa diteruskan dengan penetapan target, kebijakan, dan prosedur yang berkaitan dengan manajemen risiko. Akan lebih baik lagi jika visi, misi, kebijakan, dan prosedur tersebut dituangkan secara tertulis. Dokumen tertulis semacam itu memudahkan pengarahan, sekaligus menegaskan dukungan manajemen terhadap program manajemen risiko. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan manajemen risiko meliputi aktivitas operasional yang berkaitan dengan manajemen risiko. Proses identifikasi dan pengukuran risiko, kemudian diteruskan dengan manajemen (pengelolaan) risiko merupakan aktivitas operasional yang utama dari manajemen risiko. Identifikasi, pengukuran, dan manajemen risiko akan dibicarakan lebih detil di bagian dua, tiga, dan empat, dari modul ini. Bagian empat khusus membicarakan ilustrasi bagaimana perusahaan menerapkan manajemen risiko secara terencana dan sistematis di organisasinya. 3. Pengendalian Tahap berikutnya dari proses manajemen risiko adalah pengendalian yang meliputi evaluasi secara periodik pelaksanaan manajemen risiko, output pelaporan yang dihasilkan oleh manajemen risiko, dan umpan balik (feedback). Format pelaporan manajemen risiko bervariasi dari satu organisasi ke organisasi lainnya, dan dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya. Sebagai contoh, bagan berikut ini menampilkan laporan profil risiko regular (misal bulanan). Bergerak di bidang bisnis banyak sektor dan variabel yang harus diperhatikan. Bisnis tidak hanya tentang teknis industri, namun juga penguasaan pasar, riset dan pengembangan produk, analisa kompetitor serta manajemen risiko. Pimpinan perusahaan bisa saja menyewa tim peneliti untuk menilai pangsa pasar dan unit bisnisnya. Namun, ada juga yang lebih memilih untuk menganalisa sendiri. Pada dasarnya, Enterprise Risk Management (ERM) hadir untuk menawarkan pengelolaan keseimbangan antara risiko dan kesempatan untuk menciptakan alternatif terbaik bagi unit bisnis. Konsep ERM yang cukup terkenal dikembangkan oleh Committee of Sponsoring Organizations (COSO) di Treadway Commission. Isinya mengarahkan pimpinan untuk menentukan level penerimaan risiko, mengulas portofolio risiko perusahaan, mengetahui risiko paling signifikan dan responnya, serta memahami ERM paling cocok untuk kondisi perusahaan.
  • 9. Penerapan ERM pada suatu organisasi sudah barang tentu adalah sebuah kemewahan yang manfaatnya sudah dijanjikan oleh pihak-pihak promotor model atau kerangka manajemen risiko. Apakah janji pasti terealisasi? Tidak ada yang menggaransi. Apapun model yang akan diterapkan, manajemen risiko yang intensional, sistematik dan terstruktur, bukanlah projek yang mudah dan murah. Yang sudah pasti harus ada adalah komitmen dari seluruh pihak di dalam organisasi yang berkelanjutan, yang merasuk dalam proses bisnis, yang menjadi budaya dan gaya organisasi, bahwa risiko adalah ibarat sebuah pedang. Tanpa risiko, organisasi akan stagnan karena tidak ada tantangan. Namun karena risiko pula, organisasi akan bisa berjatuhan. Risiko harus ada, tapi harus pula dikelola. Untuk itulah manajemen risiko. Berikut ialah 3 langkah untuk menerapkan ERM yang efektif: 1. Menentukan model analisa risiko yang tepat Ada dua model yang bisa dilakukan oleh pimpinan dalam memetakan risiko usaha, yakni menjadikannya sebagai tanggung jawab pimpinan, atau mendelegasikan tugas ini ke komite khusus. Dalam hal ini, pertimbangan kemampuan pimpinan dalam area-area spesifik akan berpengaruh besar. Kemudian, pelimpahan tugas juga perlu mengonsiderasikan kapasitas dan kesediaan komite tersebut. 2. Menyamakan persepsi tentang risiko Dibutuhkan komunikasi yang baik antar lembaga internal dan departemen perusahaan untuk bersama-sama menentukan level risiko perusahaan. Selain itu, deviasi dari risiko serta tanggapan baliknya, seperti ekspektasi investor, kondisi pasar, dan analisa sensitivitas, juga dinilai sebagai hal penting dalam perumusan ERM. 3. Mengevaluasi ketersediaan sumber daya untuk tujuan tertentu Dalam mengontrol hal ini, pimpinan perlu memastikan kemampuan para direkturnya masih cocok dengan perkembangan jaman, punya ide inovatif yang konkret, serta punya kapabilitas secara kepemimpinan dan pelaksanaan teknis. Sesungguhnya, ERM lebih menekankan pada komunikasi dan penyatuan visi antar pimpinan perusahaan. Kemudian, objektif ini akan dibawa untuk implementasi teknis oleh para pekerja lapangan. Oleh karena itu, ERM yang efektif sangat bergantung pada model komunikasi yang tepat serta hubungan yang baik. FUNGSI DAN MANFAAT ERM Penerapan ERM di perusahaan penjaminan memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut: 1. Peningkatan efektifitas organisasi Adanya koordinasi yang lebih baik antara beberapa fungsi pengelolaan risiko serta meningkatkan ruang lingkup pengelolaan risiko (meningkatkan efisiensi proses pengelolaan risiko secara terintegrasi yaitu mencakup semua bisnis dan organisasi serta mencakup semua jenis risiko yang dihadapi). Pengelolaan risiko secara terintegrasi ini akan memperbesar peluang pencapaian tujuan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan value perusahaan. 2. Meningkatkan ketahanan Organisasi Penerapan ERM akan memberikan perusahaan suatu langkah antisipasi/mitigasi risiko dalam menghadapi berbagai risiko yang akan dihadapi perusahaan (corporate risk)
  • 10. sehingga memberikan early warning system yang efektif dalam menghadapi keadaan yang tersulit bagi perusahaan. 3. Mendukung dan meningkatkan kualitas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance (GCG). ERM adalah salah satu pilar penting dalam mendukung terciptanya GCG. 4. Adanya sinergi antara strategi perusahaan dan tingkat risiko yang diterima (Risk Appetite) untuk mencapai tujuan (improved outcomes). 5. Mendorong manajemen yang proaktif dan bukan reaktif. 6. Meningkatkan keselamatan dan pencegahan insiden 7. meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan
  • 11. BAB IV KESIMPULAN Pendekatan perusahaan terhadap manajemen risiko dirancang untuk memberikan keyakinan yang wajar, namun tidak mutlak, bahwa aset perusahaan telah terlindungi, dan bahwa risiko yang dihadapi bisnis telah dinilai dan dikelola dengan baik. Pendekatan tersebut meliputi organisasi, landasan prinsip, proses-proses serta jaminan dan penjaminan kembali. Perusahaan telah mengidentifikasi dan menilai risiko-risiko yang relevan dengan bisnis perusahaan secara berkala Manajemen risiko bertujuan membuat organisasi menjadi sadarakan risiko, sehingga laju organisasi bisa dikendalikan. Organisasi bisa melaju dengan kencang tetapi tetap terkendali. Manajemen risiko organisasi mempunyai banyak istilah. Pada intinya, manajemen organisasi terdiri dari prasarana (lunak dan keras), dan proses manajemen risiko. Proses manajemen risiko pada intinya mencakup: identifikasi risiko, pengukuran risiko, dan pengelolaan risiko. Pengelolaan risiko mencakup aktivitas perencanaan (penyusunan visi, misi, dan sebagainya), pengelolaan risiko (diversifikasi, asuransi, dan sebagainya), aspek governance (struktur organisasi, staf, dan semacamnya), dan sistem pelaporan (umpan balik). Elemen-elemen tersebut bertujuan membuat organisasi menjadi sadar risiko untuk meningkatkan nilai organisasi.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim 1,2010,http://auditorinternal.com/2010/02/15/mengenal-erm/, (15 Februari 2010, Jam 9.00) 2. Husaini,2013,http://repository.unib.ac.id/6952/1/Penelitian%20husaini.pdf,(29 November 2013, Jam 9.00) 3. Jatiningrum,Citrawati,Fauji,2010,PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KONSENTRASI KEPEMILIKAN PADA PENGUNGKAPAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT (ERM) Citrawati Jatiningrum 1), (16 Oktober 2010, Jam 9.00) 4. M. Hanafi, Mamduh,http://repository.ut.ac.id/4789/1/EKMA4262-M1.pdf, (Jam 9.00) 5. Mulyono,2010,http://mulyono-oke.blogspot.co.id/2010/06/penerapan-enterprise-risk- management.html,(18 Juni 2010, Jam 9.00) 6. Rojihasan,Hasan,Fahrurroji,2015, https://fakhrurrojihasan.wordpress.com/2015/12/07/memahami-coso-enterprise-risk- management-integrated-framework/, (7 Desember 2015, Jam 9.00 ) 7. Riyan,2017,http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/601 7/Bab%202.pdf?sequence=9, (2017, Jam 9.00)